Bab 14 - Sentuhanmu membuatku jadi lebih baik

Di lokasi syuting, Elmer tengah memakai kostumnya karena beberapa menit lagi ia akan melakukan pengambilan video nya. Di saat yang lain dibantu oleh wanita, Elmer selalu dibantu oleh kru laki-laki. Bahkan untuk make-up pun, Elmer selalu memilih dimake-up oleh MUA laki-laki. Hal tersebut menimbulkan banyak tanya dari para kru dan karyawan.

"Aneh nggak sih? Kenapa dia seperti anti sama wanita? Nggak mungkin dong orang setampan itu sukanya sama laki-laki?" tanya salah satu staff.

"Hus! Mana mungkin! Kalau bicara jangan sembarangan. Bisa saja ucapanmu itu didengar orang lain dan malah dijadikan berita. Nanti yang rugi kau sendiri. Bicara itu harus sesuai fakta jangan sesuai sama isi pemikiran kita yang belum tentu benar," bantah staff wanita yang lain.

Sayup-sayup obrolan itu terdengar oleh Elmer. Laki-laki itu, hanya bisa menghela napasnya pasrah.

Selesai, dimake-up Elmer langsung ke lokasi syutingnya. Elmer selalu melakukan tugasnya dengan baik. Bahkan sutradara sangat puas dengan akting Elmer. Apalagi improvisasi yang dibuat Elmer menjadikan karakternya lebih hidup lagi.

"Aku memang tidak pernah salah untuk memilih pemeran dalam drama yang aku garap. Kau adalah bintang dari segala bintang," puji Sutradara Hong.

"Ah, tidak perlu memuji begitu sutradara Hong. Aku bisa melayang tinggi dan sombong nantinya, hehe," jawab Elmer sambil terkekeh.

"Tidak apa, selagi kau punya sesuatu yang bisa disombongkan itu lebih baik."

"Tidak ah, aku ke ruang ganti dulu sutradara Hong."

"Iya, nanti kau take lagi pukul 16.00."

"Siap."

Selesai berganti pakaian, Elmer memilih untuk istirahat di ruang tunggu sambil menunggu gilirannya untuk take kembali. Ia menaikan seluruh tubuhnya ke atas sofa dan berbaring disana. Ingin memejamkan mata namun ia tidak merasakan kantuk. Alhasil, ia memainkan ponselnya saja.

Satu pesan masuk dari Sam yang tengah sibuk mencari-cari dirinya.

"Salah sendiri, kenapa kau selalu sibuk membantu orang lain sih? Padahal harusnya aku yang dibantu, huh!"

Elmer tak berniat membalas pesan Sam itu. Berbuat baik itu memang bagus, tapi kalau keseringan, kan dia juga yang repot.

Suara langkah kaki terdengar mendekat ke arahnya. Elmer menoleh dan melihat seorang wanita disana. Jantungnya sudah jedag-jedug karena gelisah dan gugup. Apa ia harus kabur sekarang?

"Hai Elmer, apa aku mengganggu waktu istirahatmu? Apa kita bisa berfoto?" tanya si wanita yang adalah fans Elmer dan merupakan staf disana.

Ingin menolak tapi wanita itu sudah mendekat padanya. Jadinya Elmer bangun dari rebahannya dan berganti jadi duduk. Sementara si staf wanita itu membungkukkan tubuhnya untuk berswafoto bersama.

Tangan Elmer mulai keringat dingin. Wajahnya sedikit pucat dan rasa mual di perutnya tak bisa tertahankan lagi setelah si wanita menyentuh tangan Elmer ketika memberikan hadiah pada Elmer.

Laki-laki itu lari terbirit-birit ke kamar mandi. Hal itu membuat si staf wanita jadi bingung dan pergi dari sana.

Di kamar mandi, Elmer muntah-muntah hingga wajahnya pias. Ia sudah hampir pingsan. Namun seseorang datang untuk menolongnya. Orang itu adalah Ela.

Beberapa saat sebelum Ela masuk ke kamar mandi pria, ia sedang berada di kamar mandi wanita untuk mencuci tangannya.

Ketika ia berada di luar kamar mandi, ia mendengar suara orang yang muntah-muntah dari dalam kamar mandi pria. Ingin masuk ke dalam dan menolongnya, tapi Ela takut malah dikira orang mesum. Tapi kalau ia tidak masuk ke dalam, takutnya orang tersebut memang membutuhkan bantuannya. Alhasil, setelah berperang dengan pikirannya, Ela memilih untuk masuk ke dalam. Untuk akhirnya nanti seperti apa, Ela akan pikirkan setelahnya.

Ela begitu terkejut ketika melihat wajah pias dari Elmer yang sudah seperti mayat hidup. Wanita itu membantu Elmer dengan menopang tubuh laki-laki itu yang hendak terjatuh.

"Astaga! Kau ini kenapa?" tanya Ela.

Elmer tak mampu menjawabnya karena tubuhnya sangatlah lemas. Tapi kehadiran Ela disana membuat sedikit demi sedikit rasa mualnya menghilang meski tubuhnya masih lemas.

Ela memapah Elmer untuk keluar dari kamar mandi laki-laki. Wanita itu membawa Elmer ke ruang tunggu dan membaringkan tubuh Elmer disana.

Namun, tangan Ela malah digenggamnya dan diletakkannya di pipinya. Sentuhan Ela mampu membuatnya jadi lebih baik. Bahkan lebih efektif daripada obat yang selalu diberikan oleh Sam.

"Ih, apaan sih? Lepas!"

"Sekali ini saja, sentuhanmu membuatku menjadi lebih baik," ucap Elmer dengan lirih.

"Huh! Mana ada begitu!" jawab Ela yang tidak percaya.

"Ada, ini buktinya," balas Elmer lagi.

Dengan terpaksa Ela membiarkan tangannya digenggam oleh Elmer. Napas yang semula memburu kini berubah jadi normal. Perlahan-lahan rasa lemas itu mulai menghilang. Kondisi Elmer sudah lebih baik dari tadi.

"Sudah kan? Aku ada pekerjaan lain. Aku harus pergi!" ucap Ela.

Sebenarnya Elmer tidak ini Ela pergi. Apalagi ia hanya sendirian disana. Bagiamana jika kejadian seperti tadi terulang kembali? Haih! Memikirkannya saja Elmer sudah lemas.

Untungnya, Sam datang di waktu yang tepat. Matanya langsung terbelalak melihat Elmer yang berbaring di sofa dengan tangan Ela yang digenggamnya.

Apa ada sesuatu yang aku lewatkan?

"Nah, itu Sam sudah datang."

Ela melepaskan genggaman tangannya dan pergi begitu saja tanpa menyapa Sam yang terlihat masih kebingungan dengan apa yang sudah terjadi.

Bahkan Sam terus memandangi kepergian Ela itu lalu melihat ke arah Elmer dengan tatapan menyelidik.

"Apa yang terjadi?" tanya Sam menginterogasi.

"Biasa," jawab Elmer.

Sam hanya bisa menghela napasnya. Ia sudah bisa menebak apa yang terjadi. Tapi tetap saja ada yang mengganjal di hatinya karena keberadaan Ela tadi. Untuk lebih jelasnya Sam akan menanyakannya nanti di mobil, karena sangat tidak mungkin ia membicarakan hal ini di lokasi yang sekarang. Takutnya ada orang yang dengar dan malah jadi heboh seantero dunia maya.

"Lalu kenapa kau memegang tangan El tadi? Bagaimana jika ada orang yang sengaja memotret mu dan menyebarkan gosip tentangmu? Kau tidak memikirkan sampai sana?" Sam mengeluarkan taringnya lagi kesal pada Elmer.

"Daripada memikirkan itu, aku lebih memilih supaya tidak pingsan di lokasi syuting. Berkat Ela aku sudah menjadi lebih baik," jawab Elmer.

Jawaban Elmer agak-agak rancu di telinganya.

"Maksudnya gimana?" tanya Sam yang sedikit tidak paham.

"Nanti akan aku jelaskan," ucapnya.

Sam pun mengangguk. Ia memberikan obat untuk Elmer supaya tidak merasa mual. Elmer menolak itu.

"Ada obat yang lebih efektif daripada itu," ucap Elmer sambil tersenyum tipis.

Sam dibuat bingung lagi dan akhirnya menurut saja pada Elmer.

Pukul 16.00 pun tiba, Elmer melakukan take lagi hingga pukul 20.00. Selesai itu, ia dan Sam langsung pulang dan membicarakan apa yang terjadi di siang tadi di apartemen.

*

*

TBC

Terpopuler

Comments

Lina Susilo

Lina Susilo

akhirnya elmer punya obat sekaligus pawang untuk dirinya

2023-04-06

0

Bambang Setyo

Bambang Setyo

Dahlah cus deketin si ela.. Lamar buat jadi istri.. 😁😁😁

2023-03-18

1

Lie Hia

Lie Hia

wuihhh getar2 cinta sdh ada...beneran sang aktor tdk mual dipegang Ela...wah bisa jadi nih buat obat mujarab

2023-03-16

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 - Kadar Ketampanan
2 Bab 2 - Sengaja menyentuh wanita
3 Bab 3 - Kakek dan Cucu
4 Bab 4 - Dasar Psiko!
5 Bab 5 - Kau lagi!?
6 Bab 6 - Berkunjung ke Perusahaan
7 Bab 7 - Dasar wanita menyebalkan!
8 Bab 8 - Kau sebenarnya siapa?
9 Bab 9 - Nona menyebalkan
10 Bab 10 - Orang yang sama
11 Bab 11 - Menumpang di mobil Elmer
12 Bab 12 - Mengantarkan kunci mobil Ela
13 Bab 13 - Mencari tahu tentang Ela
14 Bab 14 - Sentuhanmu membuatku jadi lebih baik
15 Bab 15 - Jangan terlalu benci pada wanita
16 Bab 16 - Kau gila Elmer!
17 Bab 17 - Berasal dari bibit unggul
18 Bab 18 - Apa kau mau jadi tameng pelindungku?
19 Bab 19 - Aku yang lebih sakit disini
20 Bab 20 - Dasar pembohong ulung!
21 Bab 21 - Kalau suka ya akui
22 Bab 22 - Apa iya aku jatuh cinta?
23 Bab 23 - Ban mobil kempes
24 Bab 24 - Tidak akan ikut campur
25 Bab 25 - Berita viral
26 Bab 26 - Mengahadapi wartawan
27 Bab 27 - Maaf
28 Bab 28 - Larangan adalah perintah
29 Bab 29 - Bertemu di kebun binatang
30 Bab 30 - Tolong aku!
31 Bab 31 - Karena ada kau di sampingku
32 Bab 32 - Mengikuti Ela
33 Bab 33 - Kau mengikuti ku?
34 Bab 34 - Mengunjungi kediaman Sebastian
35 Bab 35 - Sadar Dirilah
36 Bab 36 - Cuma satu menit
37 Bab 37 - Ayo Pacaran!
38 Bab 38 - Jangan galak-galak!
39 Bab 39 - Setiap masalah ada jalan keluarnya
40 Bab 40 - Pergi bersama
41 Bab 41 - Taman
42 Bab 42 - Ela tahu trauma Elmer
43 Bab 43 - Perselingkuhan
44 Bab 44 - Trauma Elmer
45 Bab 45 - Belum direstui
46 Bab 46 - Kita memang jodoh
47 Bab 47 - Jadi, mau dicium nih?
48 Bab 48 - Jodoh tak akan kemana
49 Pengumuman
50 Bab 49 - Masih ada harapan
51 Bab 50 - Izinkan aku disini menemanimu
52 Bab 51 - Menangis
53 Bab 52 - Minta Izin
54 Bab 53 - Perjuangan yang sulit
55 Bab 54 - Sama-sama menyukai Ela
56 Bab 55 - Tidak usah mengungkapkannya
57 Bab 56 - Lupa cara untuk keluar
58 Bab 57 - Itu bukan salahmu!
59 Bab 58 - Saling tahu rahasia
60 Bab 59 - Papa Richard murka
61 Bab 60 - Apa perlu aku tunjukkan?
62 Bab 61 - Kembalinya Rival Elmer
63 Bab 62 - Haruskah?
64 Bab 63 - Kaulah obatku, penyembuhku
65 Bab 64 - Tidak ada yang gratis sayang
66 Bab 65 - Yang tenang disana
67 Bab 66 - Aku akan mencoba
68 Bab 67 - Aku sudah menemukan rutenya
69 Bab 68 - Jalan bersama
70 Bab 69 - Tersesat
71 Bab 70 - Ketemu
72 Bab 71 - Jangan terlalu percaya diri
73 Bab 72 - Cepatlah Sadar, El!
74 Bab 73 - Ergo penasaran
75 Bab 74 - Apa aku bisa sembuh?
76 Bab 75 - Jangan mimpi!
77 Bab 76 - Ketahuan
78 Bab 77 - Sebuah pilihan
79 Bab 78 - Tak bisa dihubungi
80 Bab 79 - Keberadaan Ela
81 Bab 80 - Cepat katakan!
82 Bab 81 - Mendatangi Rendra
83 Bab 82 - Rendra mendatangi Richard
84 Bab 83 - Rendra membantu Elmer
85 Bab 84 - Berterus Terang
86 Bab 85 - Berterus Terang (2)
87 Bab 86 - Richard mulai melunak
88 Bab 87 - Menyusul Ela
89 Bab 88 - Bertemu di Paris
90 Bab 89 - Alasan Ela
91 Bab 90 - Jalan-jalan di Kota Paris
92 Bab 91 - Saling jujur
93 Bab 92 - Bertemu keluarga Ela di Paris
94 Bab 93 - Pulang
95 Bab 94 - Ergo kesal
96 Bab 95 - Elmer membaik
97 Bab 96 - Gosip menyebar
98 Bab 97 - Bella mau menyembuhkan
99 Bab 98 - Bella diusir
100 Bab 99 - Pertemuan keluarga
101 Bab 100 - Mendapatkan Ganjaran
102 Bab 101 - Hari Bahagia
103 Bab 102 - Bulan madu
104 Bab 103 - Keluarga kecil
Episodes

Updated 104 Episodes

1
Bab 1 - Kadar Ketampanan
2
Bab 2 - Sengaja menyentuh wanita
3
Bab 3 - Kakek dan Cucu
4
Bab 4 - Dasar Psiko!
5
Bab 5 - Kau lagi!?
6
Bab 6 - Berkunjung ke Perusahaan
7
Bab 7 - Dasar wanita menyebalkan!
8
Bab 8 - Kau sebenarnya siapa?
9
Bab 9 - Nona menyebalkan
10
Bab 10 - Orang yang sama
11
Bab 11 - Menumpang di mobil Elmer
12
Bab 12 - Mengantarkan kunci mobil Ela
13
Bab 13 - Mencari tahu tentang Ela
14
Bab 14 - Sentuhanmu membuatku jadi lebih baik
15
Bab 15 - Jangan terlalu benci pada wanita
16
Bab 16 - Kau gila Elmer!
17
Bab 17 - Berasal dari bibit unggul
18
Bab 18 - Apa kau mau jadi tameng pelindungku?
19
Bab 19 - Aku yang lebih sakit disini
20
Bab 20 - Dasar pembohong ulung!
21
Bab 21 - Kalau suka ya akui
22
Bab 22 - Apa iya aku jatuh cinta?
23
Bab 23 - Ban mobil kempes
24
Bab 24 - Tidak akan ikut campur
25
Bab 25 - Berita viral
26
Bab 26 - Mengahadapi wartawan
27
Bab 27 - Maaf
28
Bab 28 - Larangan adalah perintah
29
Bab 29 - Bertemu di kebun binatang
30
Bab 30 - Tolong aku!
31
Bab 31 - Karena ada kau di sampingku
32
Bab 32 - Mengikuti Ela
33
Bab 33 - Kau mengikuti ku?
34
Bab 34 - Mengunjungi kediaman Sebastian
35
Bab 35 - Sadar Dirilah
36
Bab 36 - Cuma satu menit
37
Bab 37 - Ayo Pacaran!
38
Bab 38 - Jangan galak-galak!
39
Bab 39 - Setiap masalah ada jalan keluarnya
40
Bab 40 - Pergi bersama
41
Bab 41 - Taman
42
Bab 42 - Ela tahu trauma Elmer
43
Bab 43 - Perselingkuhan
44
Bab 44 - Trauma Elmer
45
Bab 45 - Belum direstui
46
Bab 46 - Kita memang jodoh
47
Bab 47 - Jadi, mau dicium nih?
48
Bab 48 - Jodoh tak akan kemana
49
Pengumuman
50
Bab 49 - Masih ada harapan
51
Bab 50 - Izinkan aku disini menemanimu
52
Bab 51 - Menangis
53
Bab 52 - Minta Izin
54
Bab 53 - Perjuangan yang sulit
55
Bab 54 - Sama-sama menyukai Ela
56
Bab 55 - Tidak usah mengungkapkannya
57
Bab 56 - Lupa cara untuk keluar
58
Bab 57 - Itu bukan salahmu!
59
Bab 58 - Saling tahu rahasia
60
Bab 59 - Papa Richard murka
61
Bab 60 - Apa perlu aku tunjukkan?
62
Bab 61 - Kembalinya Rival Elmer
63
Bab 62 - Haruskah?
64
Bab 63 - Kaulah obatku, penyembuhku
65
Bab 64 - Tidak ada yang gratis sayang
66
Bab 65 - Yang tenang disana
67
Bab 66 - Aku akan mencoba
68
Bab 67 - Aku sudah menemukan rutenya
69
Bab 68 - Jalan bersama
70
Bab 69 - Tersesat
71
Bab 70 - Ketemu
72
Bab 71 - Jangan terlalu percaya diri
73
Bab 72 - Cepatlah Sadar, El!
74
Bab 73 - Ergo penasaran
75
Bab 74 - Apa aku bisa sembuh?
76
Bab 75 - Jangan mimpi!
77
Bab 76 - Ketahuan
78
Bab 77 - Sebuah pilihan
79
Bab 78 - Tak bisa dihubungi
80
Bab 79 - Keberadaan Ela
81
Bab 80 - Cepat katakan!
82
Bab 81 - Mendatangi Rendra
83
Bab 82 - Rendra mendatangi Richard
84
Bab 83 - Rendra membantu Elmer
85
Bab 84 - Berterus Terang
86
Bab 85 - Berterus Terang (2)
87
Bab 86 - Richard mulai melunak
88
Bab 87 - Menyusul Ela
89
Bab 88 - Bertemu di Paris
90
Bab 89 - Alasan Ela
91
Bab 90 - Jalan-jalan di Kota Paris
92
Bab 91 - Saling jujur
93
Bab 92 - Bertemu keluarga Ela di Paris
94
Bab 93 - Pulang
95
Bab 94 - Ergo kesal
96
Bab 95 - Elmer membaik
97
Bab 96 - Gosip menyebar
98
Bab 97 - Bella mau menyembuhkan
99
Bab 98 - Bella diusir
100
Bab 99 - Pertemuan keluarga
101
Bab 100 - Mendapatkan Ganjaran
102
Bab 101 - Hari Bahagia
103
Bab 102 - Bulan madu
104
Bab 103 - Keluarga kecil

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!