Suara alarm berbunyi. Elmer pun bangun dari tidurnya. Rupanya hari sudah berganti. Ia segera membersihkan tubuhnya dan bersiap untuk pergi ke lokasi syuting. Karena hari ini adalah pertemuan pertamanya dengan para pemain di serial drama terbarunya.
Selesai mandi, ia mengenakan pakaian casual. Dengan kaos berwarna hitam putih bergaris horizontal dan celana panjang berwarna hitam, ditambah dengan kemeja berwarna army yang sengaja tidak dikancingkan. Tak lupa ia juga memberikan gel di rambutnya lalu dikasih sentuhan terakhir yaitu parfum ke seluruh tubuhnya.
Klik!
Bunyi pintu apartemennya yang terbuka. Siapa lagi kalau bukan Sam. Ya, laki-laki itu datang untuk mengantar dan menemani Elmer selama di lokasi syuting.
"Udah siap belum? Ayo berangkat!" ajak Sam.
"Oke."
Elmer berjalan menghampiri Sam dengan membawa tas selempangnya. Kemudian meraih tangan Sam untuk membawakannya. Sementara laki-laki itu berjalan keluar apartemen tanpa membawa apapun di tangannya.
"Nasib jadi manager sekaligus asisten pribadi memang begini. Harusnya aku cari asisten pribadi kan? Huh! Kalau saja dia tidak punya trauma, mungkin saja aku benar-benar akan cari asisten pribadi untuknya. Tapi, karena takut dikhianati, memang lebih baik tak ada asisten pribadi. Aku harus rela ditindas oleh Elmer."
Sam pun berjalan keluar dari apartemen. Ia berlari kecil mengejar Elmer yang sudah jauh dari pandangannya.
Keduanya kini sudah ada di dalam mobil. Elmer sesekali mengoperasikan ponselnya mencari-cari hiburan disana.
"Di tempat baru nanti, pokoknya kau kalau mau kemana-mana bilang padaku! Jangan jauh-jauh dariku! Mengerti El?"
"Iya aku tahu," jawab Elmer.
"Jangan kaya kemarin tiba-tiba ngilang buat orang khawatir tahu."
"Iya, iya, bawel."
"His! Awas saja kalau kau nanti berbuat ulah!" ancam Sam dengan tatapan tajamnya.
"Iya, jangan banyak bicara terus. Kau mengganggu kesenanganku tahu!" kesal Elmer karena ia yang sedang memainkan game jadi tidak bisa konsentrasi.
"Haish!!"
Setelah keduanya saling diam dengan kegiatan masing-masing. Mereka pun akhirnya sampai di lokasi syuting. Sam yang memang orangnya ramah menyapa satu per satu orang yang berpapasan dengannya. Berbeda dengan Elmer yang tidak terlalu peduli.
"El, jaga citra mu di depan para kru dan karyawan. Jangan jutek-jutek!" bisik Sam.
"Buat apa?"
Ingin sekali rasanya Sam mencubit pria di hadapannya ini. Tapi rasanya tidak mungkin karena bisa-bisa ia akan dilaporkan ke polisi dengan pasal penganiayaan.
"Supaya kau terlihat baik di mata orang-orang," bisik Sam lagi.
"Aku sih tidak peduli," ucapnya kemudian berjalan lebih cepat menuju ke ruang pertemuan.
Sam jadi mencak-mencak dan gregetan dengan sikap Elmer itu. Karena dirinya yang akan dibuat pusing jika Elmer tak mau menurut padanya.
"Ya Tuhan," gumamnya.
Di dalam ruang pertemuan, sudah berkumpul semua pemain di serial drama yang berjudul 'I'm a psychopath'. Jadi di cerita itu, Elmer memerankan sebagai seorang psikopat gila bernama Jayden.
Setelah saling berkenalan satu sama lain dengan para pemain, kegiatan dilanjutkan dengan proses reading cerita. Rupanya ada satu pemain yang datangnya telat dan itu adalah seorang wanita. Yang membuat Elmer terkejut lagi adalah rupanya wanita itu adalah ibunya Naomi, Bella Cavani.
Elmer langsung menatap Sam dengan tatapan tajam. Sam menelan ludahnya sendiri. Ia juga tidak tahu kenapa jadi Bella yang memerankan tokoh itu. Seharusnya kan bukan. Ia sudah melihat-lihat siapa saja pemain dari drama yang akan dibintangi oleh Elmer.
Siap-siap kau akan dimarahi habis-habisan oleh Elmer. Semua memang salahmu Sam. Kau kurang teliti! Haish!
Proses reading berjalan lancar. Meski suasana hati Elmer tidak baik-baik saja. Bahkan laki-laki itu dengan seenaknya pergi sendiri tanpa mengajak atau pamit ke Sam.
"Huh! Bikin kesal saja! Kalau drama ini tidak disutradarai oleh idolaku, sudah pasti aku akan membatalkan jadi pemeran utamanya," gumam Elmer yang masih terus berjalan.
Dug!
Tiba-tiba seseorang menabraknya dari samping. Membuat hati Elmer yang sudah kesal bertambah kesal.
"Kalau jalan lihat-lihat jalan dong!" kesal Elmer pada orang yang bertabrakan dengannya.
Orang itu lalu memunculkan wajahnya yang semula tak terlihat kerena sedang membawa pakaian yang digantung.
Setelah saling melihat wajah masing-masing. Keduanya sama-sama kesal. Karena yang ditabraknya adalah wanita menyebalkan itu.
"Aku tidak akan minta maaf karena aku tidak salah. Kau sendiri yang salah, siapa suruh jalan sambil melamun!" ucap Ela yang tidak mau disalahkan dan malah menyalahkan Elmer.
Elmer jadi geram sendiri.
"Kau wanita yang waktu itu kan?"
"Iya, memangnya kenapa? Kau sudah terima kalau kadar ketampananmu di bawah standar?"
Elmer jadi mendelik. Wanita ini mampu membuat air yang semula hangat jadi mendidih dan ingin dikeluarkan begitu saja di depan Ela.
"Awas nanti matamu keluar," ledek Ela kemudian berjalan pergi.
Namun, sebelum benar-benar pergi, Elmer berhasil meraih tangan Ela dan memegangnya kuat-kuat.
"Lepasin!"
"Heh! Wanita menyebalkan! Kau tidak tahu siapa aku? Aku adalah aktor tertampan dan terkenal di negara ini," ungkap Elmer yang tidak tahan dengan tingkah Ela.
"Lalu apa hubungannya? Aku tidak harus tahu menahu soal itu kan? Lagian tidak menguntungkan bagiku. Cepat lepaskan tanganmu!"
Elmer bertambah geram. Wanita ini benar-benar membuat emosinya memuncak. Ia malah menggenggamnya lebih kuat.
"Aw." Ele merasa kesakitan di tangannya. Oleh, karena itu, Elmer jadi mengendurkan genggamannya dan melepasnya. Terlihat bekas merah dari genggaman kuat tangan Elmer. Ela jadi menatapnya lebih tajam dari tadi.
"Kau!" Ela menunjuk wajah Elmer dengan jari telunjuknya. Sementara tangan yang lain ia gunakan untuk memegang pakaian.
"Kalau sedang kesal pada orang lain jangan melampiaskannya padaku! Mana ada orang yang bersikap kasar hanya karena tidak diakui kadar ketampanannya. Dasar psiko!"
Jari telunjuk Ela itu, ia gunakan untuk menoyor kening Elmer kemudian pergi dari hadapan Elmer.
Elmer ternganga dibuatnya. Benar, baru kali ini seorang wanita tidak terpesona padanya. Bahkan tatapan kebencian justru sangat terlihat di wajah wanita itu. Bahkan ia berani menoyor kening Elmer dengan percaya dirinya. Tapi, teringat ucapan wanita itu tadi, ada sedikit rasa bersalah dalam diri Elmer. Seharusnya ia tidak sampai berbuat kasar pada wanita itu dengan melampiaskan kekesalannya.
Terdengar helaan napas dari Elmer. Lalu dari belakang, pundak Elmer ditepuk oleh seseorang.
"Kau ini! Sudah aku bilang kalau mau keluar bilang-bilang! Untung saja ada kru yang melihatmu berjalan ke arah mana. Jadi, aku bisa segera menyusul mu."
Elmer tak menanggapinya. Ia malah berjalan terus hingga berhenti di sebuah taman yang ada disana. Ia duduk di kursi yang ada di bawah pohon.
Ingatannya berputar pada kejadian tadi. Selain sedikit merasa bersalah, Elmer juga tidak merasakan mual atau muntah-muntah setelah disentuh oleh wanita tadi.
"Sam," panggil Elmer.
"Ya?" jawab Sam.
"Aku bertemu dengan wanita itu lagi. Dan tadi aku menggenggam tangannya kuat-kuat hingga meninggalkan bekas merah. Ia juga menoyor keningku."
Yang awalnya ingin kesal karena tingkah Elmer yang bisa menimbulkan masalah, ia kini malah jadi ingin tertawa karena mendengar wanita itu bahkan berani menoyor kening Elmer. Jadi bertambah penasaran saja Sam pada wanita itu.
"Tapi, anehnya, sampai sekarang aku tidak merasa mual dan muntah-muntah. Kira-kira kenapa ya? Padahal traumaku belum sembuh sepenuhnya."
Sam dengan spontan lalu menggelengkan kepalanya. Karena memang ia tidak tahu apa jawabannya.
"Haaah!"
Elmer menarik napasnya perlahan. Kemudian memejamkan matanya, menikmati udara yang masuk menembus pakaiannya hingga terasa di kulitnya.
*
*
TBC
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 104 Episodes
Comments
Lina Susilo
itu tandanya kalian berjodoh
2023-04-06
1
Bambang Setyo
Hilang sudah harga diri artis elmer gara2 ditoyor keningnya 🤣🤣🤣🤣🤣🤣
2023-03-09
0
Lie Hia
wuihhh psikopat...hahaaa...sama2 tdk suka...nnti ada benih2 cinta
2023-03-08
1