Bab 4 - Dasar Psiko!

Suara alarm berbunyi. Elmer pun bangun dari tidurnya. Rupanya hari sudah berganti. Ia segera membersihkan tubuhnya dan bersiap untuk pergi ke lokasi syuting. Karena hari ini adalah pertemuan pertamanya dengan para pemain di serial drama terbarunya.

Selesai mandi, ia mengenakan pakaian casual. Dengan kaos berwarna hitam putih bergaris horizontal dan celana panjang berwarna hitam, ditambah dengan kemeja berwarna army yang sengaja tidak dikancingkan. Tak lupa ia juga memberikan gel di rambutnya lalu dikasih sentuhan terakhir yaitu parfum ke seluruh tubuhnya.

Klik!

Bunyi pintu apartemennya yang terbuka. Siapa lagi kalau bukan Sam. Ya, laki-laki itu datang untuk mengantar dan menemani Elmer selama di lokasi syuting.

"Udah siap belum? Ayo berangkat!" ajak Sam.

"Oke."

Elmer berjalan menghampiri Sam dengan membawa tas selempangnya. Kemudian meraih tangan Sam untuk membawakannya. Sementara laki-laki itu berjalan keluar apartemen tanpa membawa apapun di tangannya.

"Nasib jadi manager sekaligus asisten pribadi memang begini. Harusnya aku cari asisten pribadi kan? Huh! Kalau saja dia tidak punya trauma, mungkin saja aku benar-benar akan cari asisten pribadi untuknya. Tapi, karena takut dikhianati, memang lebih baik tak ada asisten pribadi. Aku harus rela ditindas oleh Elmer."

Sam pun berjalan keluar dari apartemen. Ia berlari kecil mengejar Elmer yang sudah jauh dari pandangannya.

Keduanya kini sudah ada di dalam mobil. Elmer sesekali mengoperasikan ponselnya mencari-cari hiburan disana.

"Di tempat baru nanti, pokoknya kau kalau mau kemana-mana bilang padaku! Jangan jauh-jauh dariku! Mengerti El?"

"Iya aku tahu," jawab Elmer.

"Jangan kaya kemarin tiba-tiba ngilang buat orang khawatir tahu."

"Iya, iya, bawel."

"His! Awas saja kalau kau nanti berbuat ulah!" ancam Sam dengan tatapan tajamnya.

"Iya, jangan banyak bicara terus. Kau mengganggu kesenanganku tahu!" kesal Elmer karena ia yang sedang memainkan game jadi tidak bisa konsentrasi.

"Haish!!"

Setelah keduanya saling diam dengan kegiatan masing-masing. Mereka pun akhirnya sampai di lokasi syuting. Sam yang memang orangnya ramah menyapa satu per satu orang yang berpapasan dengannya. Berbeda dengan Elmer yang tidak terlalu peduli.

"El, jaga citra mu di depan para kru dan karyawan. Jangan jutek-jutek!" bisik Sam.

"Buat apa?"

Ingin sekali rasanya Sam mencubit pria di hadapannya ini. Tapi rasanya tidak mungkin karena bisa-bisa ia akan dilaporkan ke polisi dengan pasal penganiayaan.

"Supaya kau terlihat baik di mata orang-orang," bisik Sam lagi.

"Aku sih tidak peduli," ucapnya kemudian berjalan lebih cepat menuju ke ruang pertemuan.

Sam jadi mencak-mencak dan gregetan dengan sikap Elmer itu. Karena dirinya yang akan dibuat pusing jika Elmer tak mau menurut padanya.

"Ya Tuhan," gumamnya.

Di dalam ruang pertemuan, sudah berkumpul semua pemain di serial drama yang berjudul 'I'm a psychopath'. Jadi di cerita itu, Elmer memerankan sebagai seorang psikopat gila bernama Jayden.

Setelah saling berkenalan satu sama lain dengan para pemain, kegiatan dilanjutkan dengan proses reading cerita. Rupanya ada satu pemain yang datangnya telat dan itu adalah seorang wanita. Yang membuat Elmer terkejut lagi adalah rupanya wanita itu adalah ibunya Naomi, Bella Cavani.

Elmer langsung menatap Sam dengan tatapan tajam. Sam menelan ludahnya sendiri. Ia juga tidak tahu kenapa jadi Bella yang memerankan tokoh itu. Seharusnya kan bukan. Ia sudah melihat-lihat siapa saja pemain dari drama yang akan dibintangi oleh Elmer.

Siap-siap kau akan dimarahi habis-habisan oleh Elmer. Semua memang salahmu Sam. Kau kurang teliti! Haish!

Proses reading berjalan lancar. Meski suasana hati Elmer tidak baik-baik saja. Bahkan laki-laki itu dengan seenaknya pergi sendiri tanpa mengajak atau pamit ke Sam.

"Huh! Bikin kesal saja! Kalau drama ini tidak disutradarai oleh idolaku, sudah pasti aku akan membatalkan jadi pemeran utamanya," gumam Elmer yang masih terus berjalan.

Dug!

Tiba-tiba seseorang menabraknya dari samping. Membuat hati Elmer yang sudah kesal bertambah kesal.

"Kalau jalan lihat-lihat jalan dong!" kesal Elmer pada orang yang bertabrakan dengannya.

Orang itu lalu memunculkan wajahnya yang semula tak terlihat kerena sedang membawa pakaian yang digantung.

Setelah saling melihat wajah masing-masing. Keduanya sama-sama kesal. Karena yang ditabraknya adalah wanita menyebalkan itu.

"Aku tidak akan minta maaf karena aku tidak salah. Kau sendiri yang salah, siapa suruh jalan sambil melamun!" ucap Ela yang tidak mau disalahkan dan malah menyalahkan Elmer.

Elmer jadi geram sendiri.

"Kau wanita yang waktu itu kan?"

"Iya, memangnya kenapa? Kau sudah terima kalau kadar ketampananmu di bawah standar?"

Elmer jadi mendelik. Wanita ini mampu membuat air yang semula hangat jadi mendidih dan ingin dikeluarkan begitu saja di depan Ela.

"Awas nanti matamu keluar," ledek Ela kemudian berjalan pergi.

Namun, sebelum benar-benar pergi, Elmer berhasil meraih tangan Ela dan memegangnya kuat-kuat.

"Lepasin!"

"Heh! Wanita menyebalkan! Kau tidak tahu siapa aku? Aku adalah aktor tertampan dan terkenal di negara ini," ungkap Elmer yang tidak tahan dengan tingkah Ela.

"Lalu apa hubungannya? Aku tidak harus tahu menahu soal itu kan? Lagian tidak menguntungkan bagiku. Cepat lepaskan tanganmu!"

Elmer bertambah geram. Wanita ini benar-benar membuat emosinya memuncak. Ia malah menggenggamnya lebih kuat.

"Aw." Ele merasa kesakitan di tangannya. Oleh, karena itu, Elmer jadi mengendurkan genggamannya dan melepasnya. Terlihat bekas merah dari genggaman kuat tangan Elmer. Ela jadi menatapnya lebih tajam dari tadi.

"Kau!" Ela menunjuk wajah Elmer dengan jari telunjuknya. Sementara tangan yang lain ia gunakan untuk memegang pakaian.

"Kalau sedang kesal pada orang lain jangan melampiaskannya padaku! Mana ada orang yang bersikap kasar hanya karena tidak diakui kadar ketampanannya. Dasar psiko!"

Jari telunjuk Ela itu, ia gunakan untuk menoyor kening Elmer kemudian pergi dari hadapan Elmer.

Elmer ternganga dibuatnya. Benar, baru kali ini seorang wanita tidak terpesona padanya. Bahkan tatapan kebencian justru sangat terlihat di wajah wanita itu. Bahkan ia berani menoyor kening Elmer dengan percaya dirinya. Tapi, teringat ucapan wanita itu tadi, ada sedikit rasa bersalah dalam diri Elmer. Seharusnya ia tidak sampai berbuat kasar pada wanita itu dengan melampiaskan kekesalannya.

Terdengar helaan napas dari Elmer. Lalu dari belakang, pundak Elmer ditepuk oleh seseorang.

"Kau ini! Sudah aku bilang kalau mau keluar bilang-bilang! Untung saja ada kru yang melihatmu berjalan ke arah mana. Jadi, aku bisa segera menyusul mu."

Elmer tak menanggapinya. Ia malah berjalan terus hingga berhenti di sebuah taman yang ada disana. Ia duduk di kursi yang ada di bawah pohon.

Ingatannya berputar pada kejadian tadi. Selain sedikit merasa bersalah, Elmer juga tidak merasakan mual atau muntah-muntah setelah disentuh oleh wanita tadi.

"Sam," panggil Elmer.

"Ya?" jawab Sam.

"Aku bertemu dengan wanita itu lagi. Dan tadi aku menggenggam tangannya kuat-kuat hingga meninggalkan bekas merah. Ia juga menoyor keningku."

Yang awalnya ingin kesal karena tingkah Elmer yang bisa menimbulkan masalah, ia kini malah jadi ingin tertawa karena mendengar wanita itu bahkan berani menoyor kening Elmer. Jadi bertambah penasaran saja Sam pada wanita itu.

"Tapi, anehnya, sampai sekarang aku tidak merasa mual dan muntah-muntah. Kira-kira kenapa ya? Padahal traumaku belum sembuh sepenuhnya."

Sam dengan spontan lalu menggelengkan kepalanya. Karena memang ia tidak tahu apa jawabannya.

"Haaah!"

Elmer menarik napasnya perlahan. Kemudian memejamkan matanya, menikmati udara yang masuk menembus pakaiannya hingga terasa di kulitnya.

*

*

TBC

Terpopuler

Comments

Lina Susilo

Lina Susilo

itu tandanya kalian berjodoh

2023-04-06

1

Bambang Setyo

Bambang Setyo

Hilang sudah harga diri artis elmer gara2 ditoyor keningnya 🤣🤣🤣🤣🤣🤣

2023-03-09

0

Lie Hia

Lie Hia

wuihhh psikopat...hahaaa...sama2 tdk suka...nnti ada benih2 cinta

2023-03-08

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 - Kadar Ketampanan
2 Bab 2 - Sengaja menyentuh wanita
3 Bab 3 - Kakek dan Cucu
4 Bab 4 - Dasar Psiko!
5 Bab 5 - Kau lagi!?
6 Bab 6 - Berkunjung ke Perusahaan
7 Bab 7 - Dasar wanita menyebalkan!
8 Bab 8 - Kau sebenarnya siapa?
9 Bab 9 - Nona menyebalkan
10 Bab 10 - Orang yang sama
11 Bab 11 - Menumpang di mobil Elmer
12 Bab 12 - Mengantarkan kunci mobil Ela
13 Bab 13 - Mencari tahu tentang Ela
14 Bab 14 - Sentuhanmu membuatku jadi lebih baik
15 Bab 15 - Jangan terlalu benci pada wanita
16 Bab 16 - Kau gila Elmer!
17 Bab 17 - Berasal dari bibit unggul
18 Bab 18 - Apa kau mau jadi tameng pelindungku?
19 Bab 19 - Aku yang lebih sakit disini
20 Bab 20 - Dasar pembohong ulung!
21 Bab 21 - Kalau suka ya akui
22 Bab 22 - Apa iya aku jatuh cinta?
23 Bab 23 - Ban mobil kempes
24 Bab 24 - Tidak akan ikut campur
25 Bab 25 - Berita viral
26 Bab 26 - Mengahadapi wartawan
27 Bab 27 - Maaf
28 Bab 28 - Larangan adalah perintah
29 Bab 29 - Bertemu di kebun binatang
30 Bab 30 - Tolong aku!
31 Bab 31 - Karena ada kau di sampingku
32 Bab 32 - Mengikuti Ela
33 Bab 33 - Kau mengikuti ku?
34 Bab 34 - Mengunjungi kediaman Sebastian
35 Bab 35 - Sadar Dirilah
36 Bab 36 - Cuma satu menit
37 Bab 37 - Ayo Pacaran!
38 Bab 38 - Jangan galak-galak!
39 Bab 39 - Setiap masalah ada jalan keluarnya
40 Bab 40 - Pergi bersama
41 Bab 41 - Taman
42 Bab 42 - Ela tahu trauma Elmer
43 Bab 43 - Perselingkuhan
44 Bab 44 - Trauma Elmer
45 Bab 45 - Belum direstui
46 Bab 46 - Kita memang jodoh
47 Bab 47 - Jadi, mau dicium nih?
48 Bab 48 - Jodoh tak akan kemana
49 Pengumuman
50 Bab 49 - Masih ada harapan
51 Bab 50 - Izinkan aku disini menemanimu
52 Bab 51 - Menangis
53 Bab 52 - Minta Izin
54 Bab 53 - Perjuangan yang sulit
55 Bab 54 - Sama-sama menyukai Ela
56 Bab 55 - Tidak usah mengungkapkannya
57 Bab 56 - Lupa cara untuk keluar
58 Bab 57 - Itu bukan salahmu!
59 Bab 58 - Saling tahu rahasia
60 Bab 59 - Papa Richard murka
61 Bab 60 - Apa perlu aku tunjukkan?
62 Bab 61 - Kembalinya Rival Elmer
63 Bab 62 - Haruskah?
64 Bab 63 - Kaulah obatku, penyembuhku
65 Bab 64 - Tidak ada yang gratis sayang
66 Bab 65 - Yang tenang disana
67 Bab 66 - Aku akan mencoba
68 Bab 67 - Aku sudah menemukan rutenya
69 Bab 68 - Jalan bersama
70 Bab 69 - Tersesat
71 Bab 70 - Ketemu
72 Bab 71 - Jangan terlalu percaya diri
73 Bab 72 - Cepatlah Sadar, El!
74 Bab 73 - Ergo penasaran
75 Bab 74 - Apa aku bisa sembuh?
76 Bab 75 - Jangan mimpi!
77 Bab 76 - Ketahuan
78 Bab 77 - Sebuah pilihan
79 Bab 78 - Tak bisa dihubungi
80 Bab 79 - Keberadaan Ela
81 Bab 80 - Cepat katakan!
82 Bab 81 - Mendatangi Rendra
83 Bab 82 - Rendra mendatangi Richard
84 Bab 83 - Rendra membantu Elmer
85 Bab 84 - Berterus Terang
86 Bab 85 - Berterus Terang (2)
87 Bab 86 - Richard mulai melunak
88 Bab 87 - Menyusul Ela
89 Bab 88 - Bertemu di Paris
90 Bab 89 - Alasan Ela
91 Bab 90 - Jalan-jalan di Kota Paris
92 Bab 91 - Saling jujur
93 Bab 92 - Bertemu keluarga Ela di Paris
94 Bab 93 - Pulang
95 Bab 94 - Ergo kesal
96 Bab 95 - Elmer membaik
97 Bab 96 - Gosip menyebar
98 Bab 97 - Bella mau menyembuhkan
99 Bab 98 - Bella diusir
100 Bab 99 - Pertemuan keluarga
101 Bab 100 - Mendapatkan Ganjaran
102 Bab 101 - Hari Bahagia
103 Bab 102 - Bulan madu
104 Bab 103 - Keluarga kecil
Episodes

Updated 104 Episodes

1
Bab 1 - Kadar Ketampanan
2
Bab 2 - Sengaja menyentuh wanita
3
Bab 3 - Kakek dan Cucu
4
Bab 4 - Dasar Psiko!
5
Bab 5 - Kau lagi!?
6
Bab 6 - Berkunjung ke Perusahaan
7
Bab 7 - Dasar wanita menyebalkan!
8
Bab 8 - Kau sebenarnya siapa?
9
Bab 9 - Nona menyebalkan
10
Bab 10 - Orang yang sama
11
Bab 11 - Menumpang di mobil Elmer
12
Bab 12 - Mengantarkan kunci mobil Ela
13
Bab 13 - Mencari tahu tentang Ela
14
Bab 14 - Sentuhanmu membuatku jadi lebih baik
15
Bab 15 - Jangan terlalu benci pada wanita
16
Bab 16 - Kau gila Elmer!
17
Bab 17 - Berasal dari bibit unggul
18
Bab 18 - Apa kau mau jadi tameng pelindungku?
19
Bab 19 - Aku yang lebih sakit disini
20
Bab 20 - Dasar pembohong ulung!
21
Bab 21 - Kalau suka ya akui
22
Bab 22 - Apa iya aku jatuh cinta?
23
Bab 23 - Ban mobil kempes
24
Bab 24 - Tidak akan ikut campur
25
Bab 25 - Berita viral
26
Bab 26 - Mengahadapi wartawan
27
Bab 27 - Maaf
28
Bab 28 - Larangan adalah perintah
29
Bab 29 - Bertemu di kebun binatang
30
Bab 30 - Tolong aku!
31
Bab 31 - Karena ada kau di sampingku
32
Bab 32 - Mengikuti Ela
33
Bab 33 - Kau mengikuti ku?
34
Bab 34 - Mengunjungi kediaman Sebastian
35
Bab 35 - Sadar Dirilah
36
Bab 36 - Cuma satu menit
37
Bab 37 - Ayo Pacaran!
38
Bab 38 - Jangan galak-galak!
39
Bab 39 - Setiap masalah ada jalan keluarnya
40
Bab 40 - Pergi bersama
41
Bab 41 - Taman
42
Bab 42 - Ela tahu trauma Elmer
43
Bab 43 - Perselingkuhan
44
Bab 44 - Trauma Elmer
45
Bab 45 - Belum direstui
46
Bab 46 - Kita memang jodoh
47
Bab 47 - Jadi, mau dicium nih?
48
Bab 48 - Jodoh tak akan kemana
49
Pengumuman
50
Bab 49 - Masih ada harapan
51
Bab 50 - Izinkan aku disini menemanimu
52
Bab 51 - Menangis
53
Bab 52 - Minta Izin
54
Bab 53 - Perjuangan yang sulit
55
Bab 54 - Sama-sama menyukai Ela
56
Bab 55 - Tidak usah mengungkapkannya
57
Bab 56 - Lupa cara untuk keluar
58
Bab 57 - Itu bukan salahmu!
59
Bab 58 - Saling tahu rahasia
60
Bab 59 - Papa Richard murka
61
Bab 60 - Apa perlu aku tunjukkan?
62
Bab 61 - Kembalinya Rival Elmer
63
Bab 62 - Haruskah?
64
Bab 63 - Kaulah obatku, penyembuhku
65
Bab 64 - Tidak ada yang gratis sayang
66
Bab 65 - Yang tenang disana
67
Bab 66 - Aku akan mencoba
68
Bab 67 - Aku sudah menemukan rutenya
69
Bab 68 - Jalan bersama
70
Bab 69 - Tersesat
71
Bab 70 - Ketemu
72
Bab 71 - Jangan terlalu percaya diri
73
Bab 72 - Cepatlah Sadar, El!
74
Bab 73 - Ergo penasaran
75
Bab 74 - Apa aku bisa sembuh?
76
Bab 75 - Jangan mimpi!
77
Bab 76 - Ketahuan
78
Bab 77 - Sebuah pilihan
79
Bab 78 - Tak bisa dihubungi
80
Bab 79 - Keberadaan Ela
81
Bab 80 - Cepat katakan!
82
Bab 81 - Mendatangi Rendra
83
Bab 82 - Rendra mendatangi Richard
84
Bab 83 - Rendra membantu Elmer
85
Bab 84 - Berterus Terang
86
Bab 85 - Berterus Terang (2)
87
Bab 86 - Richard mulai melunak
88
Bab 87 - Menyusul Ela
89
Bab 88 - Bertemu di Paris
90
Bab 89 - Alasan Ela
91
Bab 90 - Jalan-jalan di Kota Paris
92
Bab 91 - Saling jujur
93
Bab 92 - Bertemu keluarga Ela di Paris
94
Bab 93 - Pulang
95
Bab 94 - Ergo kesal
96
Bab 95 - Elmer membaik
97
Bab 96 - Gosip menyebar
98
Bab 97 - Bella mau menyembuhkan
99
Bab 98 - Bella diusir
100
Bab 99 - Pertemuan keluarga
101
Bab 100 - Mendapatkan Ganjaran
102
Bab 101 - Hari Bahagia
103
Bab 102 - Bulan madu
104
Bab 103 - Keluarga kecil

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!