Bab 16 - Kau gila Elmer!

Setelah Ela pergi dari sana, Elmer tampak murung. Ia memikirkan ucapan yang dikatakan oleh Ela. Iya, dirinya memang tahu, antara benci dan cinta itu garisnya beda tipis. Tapi kalau pada Bella, ia bukan benci lagi tapi sudah seperti dendam kesumat. Kalau saja membunuh itu tidak masuk penjara, mungkin Elmer memilih untuk membunuh wanita itu. Namun, ia masih waras dan tak akan pernah melakukan sesuatu yang bisa membahayakan dirinya dan keluarganya.

Elmer pun bangkit pergi dari sana dan melihat Sam tak jauh darinya. Ia berjalan menghampiri Sam.

"Masih ada take lagi tidak?" tanya Elmer.

"Ada sih, tapi sepertinya akan ditunda dan take nya akan dilakukan besok. Tadi aku sedikit mendengar obrolan para kru kalau ada sedikit kendala pada peralatannya. Tapi, supaya lebih jelas lagi, aku akan mengkonfirmasinya dulu."

Sam memilih menelpon pihak rumah produksi daripada menemuinya langsung. Ia tidak ingin kecolongan lagi.

"Iya, take terakhir ditunda. Kau mau pulang?" tanya Sam.

Elmer mengangguk.

Keduanya pun berjalan ke mobil. Setelah Elmer masuk ke dalam mobilnya, Sam masuk lagi ke dalam untuk berpamitan. Rasanya tidak sopan jika pergi begitu saja. Itulah yang Sam pikirkan.

Di perjalanan, Elmer menyandarkan kepalanya di jok mobilnya. Bahkan sesekali ia bergumam tidak jelas dan kesal sendiri.

Sam yang melihatnya hanya bisa geleng-geleng kepala. Ia tahu suasana hati Elmer pasti sedang tidak baik sekarang.

Sesampainya di apartemen, Elmer langsung mengusir Sam untuk pulang. Ia ingin sendirian.

"Iya, nikmatilah waktu sendiri mu. Aku harap besok suasana hatimu sudah lebih baik. Tenang besok kau tidak akan satu frame lagi dengan Bella."

Elmer menggerakkan tangannya meminta Sam untuk segera pergi. Sam pun melakukan apa yang diminta Elmer.

Sepeninggalnya Sam, Elmer mulai beraksi lagi dengan menyamar jadi orang culun. Jika suasana hatinya buruk, hal utama yang bisa membuatnya kembali membaik adalah pergi keluar mencari udara segar.

Setelah penyamarannya sudah meyakinkan, Elmer bersiap pergi dengan menaiki taksi. karena kalau naik mobilnya, orang bisa saja curiga.

Kini Elmer sudah sampai di tepian danau. Ia duduk disana sambil bernyanyi-nyanyi sendirian. Sampai tidak sadar bahwa ada orang lain yang datang kesana juga.

Suara Elmer yang falsnya minta ampun itu membuat orang itu tertawa. Padahal, awalnya ia sudah menahannya tapi lama-lama ia tidak tahan juga.

Elmer langsung menoleh ke belakang. Ia sedikit terkejut ketika melihat Ela ada disana.

Kan, kan, sepertinya dimana pun aku berada, kau selalu ada. Padahal bumi itu sangatlah luas.

"Ah, maaf, maaf, bukan maksudku mengejek suaramu. Tapi suara nyanyianmu itu terdengar sangat lucu. Aku sampai tidak bisa menahan tawaku," ucap Ela yang masih berusaha untuk tidak tertawa lagi.

Untuk pertama kalinya, Elmer melihat tawa Ela yang begitu renyah di kupingnya. Tawa itu seolah jadi penyembuh suasana hatinya yang tadi memburuk jadi senyuman di bibirnya walau sangat tipis.

"Mengejek pun tidak apa-apa. Aku tahu suaraku memang jelek," ucap Elmer yang sedang berakting jadi orang culun dan rendah diri.

"Tidak, meski suara jelek pun, kita tidak boleh mengejek. Kita harus menghargai orang," ucap Ela.

Eh, kenapa dia jadi bijak dan baik gini ya? Kenapa ketika bersamaku, dia selalu ketus dan cuek? Aih, apa tipe-tipe laki-laki yang Ela sukai yang culun begini?

"Silahkan lanjutkan lagi nyanyinya, aku tadi hanya jalan-jalan sebentar dan tidak sengaja mendengar suaramu makanya aku kesini," ucapnya Ela lagi.

Saat Ela akan beranjak pergi, Elmer menanyakan siapa namanya. Ya meski sudah tahu, kini kan Elmer sedang menyamar.

"Tunggu! Siapa namamu?" tanya Elmer.

Ela menoleh dan menjawab, "Ela."

"Oke Ela, namaku Zion. Semoga kita bertemu lagi."

Ela mengangguk lalu pergi dengan senyuman manisnya.

Deg! Deg! Deg!

Jedag-jedug jantung Elmer dibuatnya. Ia jadi merasa merinding. Ia malah berpikir kalau jantungnya sedang bermasalah.

"Apa besok aku harus periksa ke dokter ya?" ucapnya sambil menaruh tangannya di dada.

Enam tahun tak pernah dekat dengan wanita. Seakan membuat Elmer lupa bagaimana rasanya jatuh cinta. Yang ia ingat hanyalah rasa sakit.

"Iya, sepertinya besok aku harus menyuruh Sam mengantarku ke dokter."

Sesampainya di rumah pun, jedag-jedug di jantungnya masih terasa.

"Ya Tuhan, jangan sampai aku mengidap penyakit jantung yang parah," ucap Elmer yang mendramatisir keadaannya.

Bahkan mau tidur pun, Elmer malah memikirkan senyum manis Ela tadi.

"Astaga! Sepertinya bukan hanya sakit jantung. Aku bahkan berhalusinasi. Apa aku juga harus ke psikolog juga?"

Elmer berguling-guling di kasurnya agar ia bisa tidur. Namun, rasa kantuknya tak kunjung datang.

Alhasil ia memainkan ponselnya saja. Tanpa sadar Elmer malah melihat-lihat foto Ela yang ada di internet.

Dari raut wajah yang kaku, ramah, penuh senyum hingga senyum dengan gigi yang keliatan. Elmer pun jadi ikut senyum-senyum seperti orang gila.

Sedetik kemudian ia melempar ponselnya ke lantai. Sadar dengan apa yang ia lakukan.

"Kau gila Elmer! Benar-benar gila! Arghh!"

Elmer mengacak-acak rambutnya dan melemparkan bantalnya juga ke lantai.

*

*

TBC

Terpopuler

Comments

Lina Susilo

Lina Susilo

benih benih cinta tumbuh dihati elmer

2023-04-06

1

Bambang Setyo

Bambang Setyo

Elmer duluan yg jatuh cinta sama ela kan

2023-03-18

1

Lie Hia

Lie Hia

hahaaahaa itu betul2 namanya cinta...udh sadar kah kau Elmer ??

2023-03-16

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 - Kadar Ketampanan
2 Bab 2 - Sengaja menyentuh wanita
3 Bab 3 - Kakek dan Cucu
4 Bab 4 - Dasar Psiko!
5 Bab 5 - Kau lagi!?
6 Bab 6 - Berkunjung ke Perusahaan
7 Bab 7 - Dasar wanita menyebalkan!
8 Bab 8 - Kau sebenarnya siapa?
9 Bab 9 - Nona menyebalkan
10 Bab 10 - Orang yang sama
11 Bab 11 - Menumpang di mobil Elmer
12 Bab 12 - Mengantarkan kunci mobil Ela
13 Bab 13 - Mencari tahu tentang Ela
14 Bab 14 - Sentuhanmu membuatku jadi lebih baik
15 Bab 15 - Jangan terlalu benci pada wanita
16 Bab 16 - Kau gila Elmer!
17 Bab 17 - Berasal dari bibit unggul
18 Bab 18 - Apa kau mau jadi tameng pelindungku?
19 Bab 19 - Aku yang lebih sakit disini
20 Bab 20 - Dasar pembohong ulung!
21 Bab 21 - Kalau suka ya akui
22 Bab 22 - Apa iya aku jatuh cinta?
23 Bab 23 - Ban mobil kempes
24 Bab 24 - Tidak akan ikut campur
25 Bab 25 - Berita viral
26 Bab 26 - Mengahadapi wartawan
27 Bab 27 - Maaf
28 Bab 28 - Larangan adalah perintah
29 Bab 29 - Bertemu di kebun binatang
30 Bab 30 - Tolong aku!
31 Bab 31 - Karena ada kau di sampingku
32 Bab 32 - Mengikuti Ela
33 Bab 33 - Kau mengikuti ku?
34 Bab 34 - Mengunjungi kediaman Sebastian
35 Bab 35 - Sadar Dirilah
36 Bab 36 - Cuma satu menit
37 Bab 37 - Ayo Pacaran!
38 Bab 38 - Jangan galak-galak!
39 Bab 39 - Setiap masalah ada jalan keluarnya
40 Bab 40 - Pergi bersama
41 Bab 41 - Taman
42 Bab 42 - Ela tahu trauma Elmer
43 Bab 43 - Perselingkuhan
44 Bab 44 - Trauma Elmer
45 Bab 45 - Belum direstui
46 Bab 46 - Kita memang jodoh
47 Bab 47 - Jadi, mau dicium nih?
48 Bab 48 - Jodoh tak akan kemana
49 Pengumuman
50 Bab 49 - Masih ada harapan
51 Bab 50 - Izinkan aku disini menemanimu
52 Bab 51 - Menangis
53 Bab 52 - Minta Izin
54 Bab 53 - Perjuangan yang sulit
55 Bab 54 - Sama-sama menyukai Ela
56 Bab 55 - Tidak usah mengungkapkannya
57 Bab 56 - Lupa cara untuk keluar
58 Bab 57 - Itu bukan salahmu!
59 Bab 58 - Saling tahu rahasia
60 Bab 59 - Papa Richard murka
61 Bab 60 - Apa perlu aku tunjukkan?
62 Bab 61 - Kembalinya Rival Elmer
63 Bab 62 - Haruskah?
64 Bab 63 - Kaulah obatku, penyembuhku
65 Bab 64 - Tidak ada yang gratis sayang
66 Bab 65 - Yang tenang disana
67 Bab 66 - Aku akan mencoba
68 Bab 67 - Aku sudah menemukan rutenya
69 Bab 68 - Jalan bersama
70 Bab 69 - Tersesat
71 Bab 70 - Ketemu
72 Bab 71 - Jangan terlalu percaya diri
73 Bab 72 - Cepatlah Sadar, El!
74 Bab 73 - Ergo penasaran
75 Bab 74 - Apa aku bisa sembuh?
76 Bab 75 - Jangan mimpi!
77 Bab 76 - Ketahuan
78 Bab 77 - Sebuah pilihan
79 Bab 78 - Tak bisa dihubungi
80 Bab 79 - Keberadaan Ela
81 Bab 80 - Cepat katakan!
82 Bab 81 - Mendatangi Rendra
83 Bab 82 - Rendra mendatangi Richard
84 Bab 83 - Rendra membantu Elmer
85 Bab 84 - Berterus Terang
86 Bab 85 - Berterus Terang (2)
87 Bab 86 - Richard mulai melunak
88 Bab 87 - Menyusul Ela
89 Bab 88 - Bertemu di Paris
90 Bab 89 - Alasan Ela
91 Bab 90 - Jalan-jalan di Kota Paris
92 Bab 91 - Saling jujur
93 Bab 92 - Bertemu keluarga Ela di Paris
94 Bab 93 - Pulang
95 Bab 94 - Ergo kesal
96 Bab 95 - Elmer membaik
97 Bab 96 - Gosip menyebar
98 Bab 97 - Bella mau menyembuhkan
99 Bab 98 - Bella diusir
100 Bab 99 - Pertemuan keluarga
101 Bab 100 - Mendapatkan Ganjaran
102 Bab 101 - Hari Bahagia
103 Bab 102 - Bulan madu
104 Bab 103 - Keluarga kecil
Episodes

Updated 104 Episodes

1
Bab 1 - Kadar Ketampanan
2
Bab 2 - Sengaja menyentuh wanita
3
Bab 3 - Kakek dan Cucu
4
Bab 4 - Dasar Psiko!
5
Bab 5 - Kau lagi!?
6
Bab 6 - Berkunjung ke Perusahaan
7
Bab 7 - Dasar wanita menyebalkan!
8
Bab 8 - Kau sebenarnya siapa?
9
Bab 9 - Nona menyebalkan
10
Bab 10 - Orang yang sama
11
Bab 11 - Menumpang di mobil Elmer
12
Bab 12 - Mengantarkan kunci mobil Ela
13
Bab 13 - Mencari tahu tentang Ela
14
Bab 14 - Sentuhanmu membuatku jadi lebih baik
15
Bab 15 - Jangan terlalu benci pada wanita
16
Bab 16 - Kau gila Elmer!
17
Bab 17 - Berasal dari bibit unggul
18
Bab 18 - Apa kau mau jadi tameng pelindungku?
19
Bab 19 - Aku yang lebih sakit disini
20
Bab 20 - Dasar pembohong ulung!
21
Bab 21 - Kalau suka ya akui
22
Bab 22 - Apa iya aku jatuh cinta?
23
Bab 23 - Ban mobil kempes
24
Bab 24 - Tidak akan ikut campur
25
Bab 25 - Berita viral
26
Bab 26 - Mengahadapi wartawan
27
Bab 27 - Maaf
28
Bab 28 - Larangan adalah perintah
29
Bab 29 - Bertemu di kebun binatang
30
Bab 30 - Tolong aku!
31
Bab 31 - Karena ada kau di sampingku
32
Bab 32 - Mengikuti Ela
33
Bab 33 - Kau mengikuti ku?
34
Bab 34 - Mengunjungi kediaman Sebastian
35
Bab 35 - Sadar Dirilah
36
Bab 36 - Cuma satu menit
37
Bab 37 - Ayo Pacaran!
38
Bab 38 - Jangan galak-galak!
39
Bab 39 - Setiap masalah ada jalan keluarnya
40
Bab 40 - Pergi bersama
41
Bab 41 - Taman
42
Bab 42 - Ela tahu trauma Elmer
43
Bab 43 - Perselingkuhan
44
Bab 44 - Trauma Elmer
45
Bab 45 - Belum direstui
46
Bab 46 - Kita memang jodoh
47
Bab 47 - Jadi, mau dicium nih?
48
Bab 48 - Jodoh tak akan kemana
49
Pengumuman
50
Bab 49 - Masih ada harapan
51
Bab 50 - Izinkan aku disini menemanimu
52
Bab 51 - Menangis
53
Bab 52 - Minta Izin
54
Bab 53 - Perjuangan yang sulit
55
Bab 54 - Sama-sama menyukai Ela
56
Bab 55 - Tidak usah mengungkapkannya
57
Bab 56 - Lupa cara untuk keluar
58
Bab 57 - Itu bukan salahmu!
59
Bab 58 - Saling tahu rahasia
60
Bab 59 - Papa Richard murka
61
Bab 60 - Apa perlu aku tunjukkan?
62
Bab 61 - Kembalinya Rival Elmer
63
Bab 62 - Haruskah?
64
Bab 63 - Kaulah obatku, penyembuhku
65
Bab 64 - Tidak ada yang gratis sayang
66
Bab 65 - Yang tenang disana
67
Bab 66 - Aku akan mencoba
68
Bab 67 - Aku sudah menemukan rutenya
69
Bab 68 - Jalan bersama
70
Bab 69 - Tersesat
71
Bab 70 - Ketemu
72
Bab 71 - Jangan terlalu percaya diri
73
Bab 72 - Cepatlah Sadar, El!
74
Bab 73 - Ergo penasaran
75
Bab 74 - Apa aku bisa sembuh?
76
Bab 75 - Jangan mimpi!
77
Bab 76 - Ketahuan
78
Bab 77 - Sebuah pilihan
79
Bab 78 - Tak bisa dihubungi
80
Bab 79 - Keberadaan Ela
81
Bab 80 - Cepat katakan!
82
Bab 81 - Mendatangi Rendra
83
Bab 82 - Rendra mendatangi Richard
84
Bab 83 - Rendra membantu Elmer
85
Bab 84 - Berterus Terang
86
Bab 85 - Berterus Terang (2)
87
Bab 86 - Richard mulai melunak
88
Bab 87 - Menyusul Ela
89
Bab 88 - Bertemu di Paris
90
Bab 89 - Alasan Ela
91
Bab 90 - Jalan-jalan di Kota Paris
92
Bab 91 - Saling jujur
93
Bab 92 - Bertemu keluarga Ela di Paris
94
Bab 93 - Pulang
95
Bab 94 - Ergo kesal
96
Bab 95 - Elmer membaik
97
Bab 96 - Gosip menyebar
98
Bab 97 - Bella mau menyembuhkan
99
Bab 98 - Bella diusir
100
Bab 99 - Pertemuan keluarga
101
Bab 100 - Mendapatkan Ganjaran
102
Bab 101 - Hari Bahagia
103
Bab 102 - Bulan madu
104
Bab 103 - Keluarga kecil

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!