Setelah Ela pergi dari sana, Elmer tampak murung. Ia memikirkan ucapan yang dikatakan oleh Ela. Iya, dirinya memang tahu, antara benci dan cinta itu garisnya beda tipis. Tapi kalau pada Bella, ia bukan benci lagi tapi sudah seperti dendam kesumat. Kalau saja membunuh itu tidak masuk penjara, mungkin Elmer memilih untuk membunuh wanita itu. Namun, ia masih waras dan tak akan pernah melakukan sesuatu yang bisa membahayakan dirinya dan keluarganya.
Elmer pun bangkit pergi dari sana dan melihat Sam tak jauh darinya. Ia berjalan menghampiri Sam.
"Masih ada take lagi tidak?" tanya Elmer.
"Ada sih, tapi sepertinya akan ditunda dan take nya akan dilakukan besok. Tadi aku sedikit mendengar obrolan para kru kalau ada sedikit kendala pada peralatannya. Tapi, supaya lebih jelas lagi, aku akan mengkonfirmasinya dulu."
Sam memilih menelpon pihak rumah produksi daripada menemuinya langsung. Ia tidak ingin kecolongan lagi.
"Iya, take terakhir ditunda. Kau mau pulang?" tanya Sam.
Elmer mengangguk.
Keduanya pun berjalan ke mobil. Setelah Elmer masuk ke dalam mobilnya, Sam masuk lagi ke dalam untuk berpamitan. Rasanya tidak sopan jika pergi begitu saja. Itulah yang Sam pikirkan.
Di perjalanan, Elmer menyandarkan kepalanya di jok mobilnya. Bahkan sesekali ia bergumam tidak jelas dan kesal sendiri.
Sam yang melihatnya hanya bisa geleng-geleng kepala. Ia tahu suasana hati Elmer pasti sedang tidak baik sekarang.
Sesampainya di apartemen, Elmer langsung mengusir Sam untuk pulang. Ia ingin sendirian.
"Iya, nikmatilah waktu sendiri mu. Aku harap besok suasana hatimu sudah lebih baik. Tenang besok kau tidak akan satu frame lagi dengan Bella."
Elmer menggerakkan tangannya meminta Sam untuk segera pergi. Sam pun melakukan apa yang diminta Elmer.
Sepeninggalnya Sam, Elmer mulai beraksi lagi dengan menyamar jadi orang culun. Jika suasana hatinya buruk, hal utama yang bisa membuatnya kembali membaik adalah pergi keluar mencari udara segar.
Setelah penyamarannya sudah meyakinkan, Elmer bersiap pergi dengan menaiki taksi. karena kalau naik mobilnya, orang bisa saja curiga.
Kini Elmer sudah sampai di tepian danau. Ia duduk disana sambil bernyanyi-nyanyi sendirian. Sampai tidak sadar bahwa ada orang lain yang datang kesana juga.
Suara Elmer yang falsnya minta ampun itu membuat orang itu tertawa. Padahal, awalnya ia sudah menahannya tapi lama-lama ia tidak tahan juga.
Elmer langsung menoleh ke belakang. Ia sedikit terkejut ketika melihat Ela ada disana.
Kan, kan, sepertinya dimana pun aku berada, kau selalu ada. Padahal bumi itu sangatlah luas.
"Ah, maaf, maaf, bukan maksudku mengejek suaramu. Tapi suara nyanyianmu itu terdengar sangat lucu. Aku sampai tidak bisa menahan tawaku," ucap Ela yang masih berusaha untuk tidak tertawa lagi.
Untuk pertama kalinya, Elmer melihat tawa Ela yang begitu renyah di kupingnya. Tawa itu seolah jadi penyembuh suasana hatinya yang tadi memburuk jadi senyuman di bibirnya walau sangat tipis.
"Mengejek pun tidak apa-apa. Aku tahu suaraku memang jelek," ucap Elmer yang sedang berakting jadi orang culun dan rendah diri.
"Tidak, meski suara jelek pun, kita tidak boleh mengejek. Kita harus menghargai orang," ucap Ela.
Eh, kenapa dia jadi bijak dan baik gini ya? Kenapa ketika bersamaku, dia selalu ketus dan cuek? Aih, apa tipe-tipe laki-laki yang Ela sukai yang culun begini?
"Silahkan lanjutkan lagi nyanyinya, aku tadi hanya jalan-jalan sebentar dan tidak sengaja mendengar suaramu makanya aku kesini," ucapnya Ela lagi.
Saat Ela akan beranjak pergi, Elmer menanyakan siapa namanya. Ya meski sudah tahu, kini kan Elmer sedang menyamar.
"Tunggu! Siapa namamu?" tanya Elmer.
Ela menoleh dan menjawab, "Ela."
"Oke Ela, namaku Zion. Semoga kita bertemu lagi."
Ela mengangguk lalu pergi dengan senyuman manisnya.
Deg! Deg! Deg!
Jedag-jedug jantung Elmer dibuatnya. Ia jadi merasa merinding. Ia malah berpikir kalau jantungnya sedang bermasalah.
"Apa besok aku harus periksa ke dokter ya?" ucapnya sambil menaruh tangannya di dada.
Enam tahun tak pernah dekat dengan wanita. Seakan membuat Elmer lupa bagaimana rasanya jatuh cinta. Yang ia ingat hanyalah rasa sakit.
"Iya, sepertinya besok aku harus menyuruh Sam mengantarku ke dokter."
Sesampainya di rumah pun, jedag-jedug di jantungnya masih terasa.
"Ya Tuhan, jangan sampai aku mengidap penyakit jantung yang parah," ucap Elmer yang mendramatisir keadaannya.
Bahkan mau tidur pun, Elmer malah memikirkan senyum manis Ela tadi.
"Astaga! Sepertinya bukan hanya sakit jantung. Aku bahkan berhalusinasi. Apa aku juga harus ke psikolog juga?"
Elmer berguling-guling di kasurnya agar ia bisa tidur. Namun, rasa kantuknya tak kunjung datang.
Alhasil ia memainkan ponselnya saja. Tanpa sadar Elmer malah melihat-lihat foto Ela yang ada di internet.
Dari raut wajah yang kaku, ramah, penuh senyum hingga senyum dengan gigi yang keliatan. Elmer pun jadi ikut senyum-senyum seperti orang gila.
Sedetik kemudian ia melempar ponselnya ke lantai. Sadar dengan apa yang ia lakukan.
"Kau gila Elmer! Benar-benar gila! Arghh!"
Elmer mengacak-acak rambutnya dan melemparkan bantalnya juga ke lantai.
*
*
TBC
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 104 Episodes
Comments
Lina Susilo
benih benih cinta tumbuh dihati elmer
2023-04-06
1
Bambang Setyo
Elmer duluan yg jatuh cinta sama ela kan
2023-03-18
1
Lie Hia
hahaaahaa itu betul2 namanya cinta...udh sadar kah kau Elmer ??
2023-03-16
1