Bab 8 - Kau sebenarnya siapa?

Syuting hari pertama di drama 'I'm a psychopath' pun dimulai.

Pengambilan gambar dimulai dengan Elmer yang berjalan memakai jas hujan berwarna hitam ditambah masker untuk menutupi wajahnya di tengah hujan deras kala itu.

Tangan kanannya terlihat membawa kantung plastik yang entah isinya apa. Kemudian ia membuang kantung plastik itu ke tempat pusat pembuangan sampah terdekat. Setelahnya, ia segera pergi dari sana disertai senyum menyeringai yang tersembunyi di balik masker. Tapi tatapan matanya menyiratkan sebuah kebahagiaan atas kesenangan yang telah ia lakukan.

"Cut!"

Elmer lalu dibantu untuk melepaskan jas hujan hitamnya oleh Sam. Kemudian diberikan handuk kecil oleh Sam, untuk mengelap wajah Elmer yang sedikit basah.

Pengambilan gambar lalu dilanjutkan dengan pemain lain.

Ada jeda waktu kurang lebih 30 menit untuk Elmer istirahat. Setelahnya ia akan melakukan pengambilan gambar lagi yang kedua.

"Kau mau minum?" tawar Sam.

Elmer menggeleng.

Laki-laki itu tengah duduk sambil melihat akting pemain yang lain. Cukup bagus untuk mengimbangi aktingnya.

Waktu jeda pun selesai, Elmer melakukan pengambilan gambarnya lagi yang kedua hingga yang terakhir di hari itu.

Syuting dilakukan hingga larut malam, untungnya saja, Elmer selalu membawa keperluan pribadinya di dalam mobil. Ketika syuting, mobil sudah seperti rumah kedua baginya.

Sebelum pulang, Sam berpamitan pada sutradara dan para kru lainnya mewakilkan Elmer.

Keduanya kini sudah berjalan menjauh dari tempat syuting menuju ke parkiran. Sambil berjalan, Sam meminta Elmer untuk hati-hati dalam bersikap karena sedikit saja membuat kesalahan, nama baiknya akan langsung buruk seketika.

"Iya, iya, aku mengerti. Kau tidak harus mengingatkan aku tiap harinya. Panas telingaku mendengarkannya."

"Huh! Walau begitu, kau itu tidak pernah nurut. Selalu saja seenaknya. Besok lokasi syutingnya adalah di dalam hutan."

"Aku sudah tahu, tadi sutradara Hong sudah memberitahuku."

"Ya sudah, jalannya yang cepat, nanti kau bisa dikerumuni oleh banyak fans wanitamu yang bekerja disini."

Elmer pun menurut.

Ia kini sudah duduk dengan santai di mobilnya sambil memainkan ponselnya. Ia sesekali suka membaca komentar-komentar para penggemarnya di media sosial pribadinya.

Sebuah tawa terdengar di telinga Sam. Ia hanya bisa geleng-geleng kepala karena tingkah Elmer yang tertawa sendirian sambil mengoperasikan ponselnya.

Elmer tertawa karena membaca komentar para penggemar yang terkesan lucu baginya. Bagaimana tidak, penggemarnya saling berdebat di kolom komentar menebak-nebak peran apa lagi yang akan diperankan oleh Elmer.

@Julidbae24

Wah, idolaku sedang melakukan syuting drama terbarunya. Tapi, kenapa harus genre thriller terus yang diambilnya ☹️

@BucinnyaElmer02

Mau genrenya thriller, horor atau bahkan action, aku selalu dukung pacar online-ku.

@Julidbae24

Ya, aku juga sama sih, tapi kan kita sebagai penggemar sangat menantikan drama romantis yang dibintangi Elmer. Apalagi wajahnya yang seperti blasteran surga. Beh! Pasti rating dramanya langsung tinggi di penayangan pertamanya.

@BucinnyaElmer02

Sebenarnya, aku agak tidak rela kalau Elmer mengambil peran di drama romantis. Aku tidak siap melihat Elmer yang kecup-kecup bibir orang selain aku.

@Julidbae24

Astaga! Mba nya kebanyakan halu kayanya deh. Coba minum baygon dulu biar sadar 😅

@BucinnyaElmer02

Inginku berkata kasar 🤬

Elmer pun menghentikan main ponselnya. Ia melihat ke jalan yang ia lewati. Semakin waktu berlalu, bangunan yang ia lewati sudah banyak berubah. Dulu masih terlihat banyak pepohonan hijau, sekarang pohon hijau hampir tak terlihat sama sekali. Ada sih cuma jarang.

Sebelum pulang ke apartemennya, Elmer meminta dibelikan makanan di sebuah restoran. Alhasil, Sam pun harus mengalah dengan membeli pesanan Elmer. Sementara laki-laki itu duduk menunggu di dalam mobil.

Seharian melakukan syuting membuat Elmer jadi malas untuk masak di apartemennya. Apalagi perutnya yang sudah mulai berbunyi.

Sam pun keluar dari restoran dengan membawa dua kantong plastik yang sudah berisi pesanan Elmer. Kemudian ia melajukan kembali mobil itu menuju ke apartemen

Sesampainya di apartemen, kedua laki-laki itu makan bersama. Obrolan-obrolan ringan pun terjadi. Hingga ke obrolan yang membuat Elmer jadi tidak bernafsu untuk makan.

"Sorry El, aku tidak sengaja tadi menyebut nama Bella."

Sam menutup mulutnya lagi. Lagi-lagi ia keceplosan.

Astaga! Mulut kenapa tidak bisa direm!?

Elmer pun beranjak dari sana dengan makanan yang belum selesai ia habiskan. Laki-laki itu pergi ke ruang tamu apartemennya dan membuka tirai jendela dan memperlihatkan pemandangan kota yang terlihat dari apartemennya.

Hal itu biasa ia lakukan, sebagai proses healing tercepatnya. Ia butuh pengalihan emosinya dengan melihat sesuatu hal yang menakjubkan.

Beberapa tarikan napas pun Elmer lakukan.

"Kau pulang saja Sam," ucap Elmer tanpa melihat ke arah Sam.

Ya Tuhan, jangan sampai besok suasana hatinya jadi buruk. Aku bisa keteteran menghadapi sikapnya.

Tanpa menjawab, Sam pun keluar dari apartemen Elmer. Tentunya ia sudah menghabiskan makanannya dan juga mencuci piring yang telah dipakai nya.

Elmer masih melihat ke luar apartemennya, laki-laki itu sesekali menghela napasnya. Sangat sulit melupakan hal yang paling menyakitkan di dalam hidupnya. Sampai-sampai ia mengalami trauma seperti sekarang.

*

*

Esok harinya, Elmer dan Sam sudah sampai di lokasi syuting lebih awal. Itu semua karena Elmer sengaja melakukannya untuk membuat Sam kesal. Padahal seharusnya mereka datang ke lokasi syuting pukul 9, tapi masih jam 7, mereka sudah datang.

"El, kenapa kau harus balas dendam padaku seperti ini sih? Waktu istirahatku jadi berkurang tahu!"

Di saat Sam terus mengutarakan kesalahannya dan protes kepada Elmer. Elmer hanya diam dan tidak peduli. Salahnya sendiri yang sudah membuat suasana hatinya memburuk.

Di waktu tunggu 2 jam itu, Elmer hanya duduk di ruang tunggu sambil meminta Sam untuk melakukan ini dan itu. Juga membelikan ia sarapan.

Ketika sedang sendiri, Elmer tak sengaja melihat Ela yang membawa beberapa pakaian ke dalam ruang kostum. Entah kenapa Elmer selalu penasaran dengan Ela. Jadi, ia pun mengikuti Ela.

Di ruang kostum, Ela menggantung semua pakaian. Lalu dikejutkan dengan laki-laki yang tiba-tiba sudah ada di hadapannya ketika ia membalikkan tubuhnya.

"Astaga!" kagetnya.

Elmer malah mengangkat alisnya.

"Kau sebenarnya siapa? Kenapa aku selalu melihatmu akhir-akhir ini? Tidak mungkin kalau kau bukan fans ku. Kau pasti fans yang berpura-pura jadi karyawan untuk mendekatiku. Iya kan?" tuduh Elmer.

Ela merasa jengah dengan pria di hadapannya ini yang selalu kepedean. Ia merasa apa yang dikatakan Elmer tidak ada gunanya. Makanya ia tidak menjawab pertanyaan itu dan melirik Elmer dengan tajam lalu pergi dari sana.

"Cih!"

Elmer berdecak dan ikut keluar juga dari ruangan.

Sementara Ela yang sudah menjauh dari sana terus menggerutu karena tingkat kepedean Elmer yang berada di tingkat tertinggi.

"Tingkat kepercayaan dirinya tinggi sekali. Aku fansnya katanya? Cih! Aku bahkan tidak tahu apapun tentangnya. Ah, kenapa juga sih, pemeran utamanya harus dia?"

*

*

TBC

Terpopuler

Comments

ovi

ovi

lnjut kk

2023-06-28

0

Jusmiati

Jusmiati

elmer ini trauma kenapa sih, apa penyebabnya gitu, kok enggak dibahas sih Thor, kita kan jadi bertanya2...

2023-05-27

0

Lina Susilo

Lina Susilo

sabar ela

2023-04-06

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 - Kadar Ketampanan
2 Bab 2 - Sengaja menyentuh wanita
3 Bab 3 - Kakek dan Cucu
4 Bab 4 - Dasar Psiko!
5 Bab 5 - Kau lagi!?
6 Bab 6 - Berkunjung ke Perusahaan
7 Bab 7 - Dasar wanita menyebalkan!
8 Bab 8 - Kau sebenarnya siapa?
9 Bab 9 - Nona menyebalkan
10 Bab 10 - Orang yang sama
11 Bab 11 - Menumpang di mobil Elmer
12 Bab 12 - Mengantarkan kunci mobil Ela
13 Bab 13 - Mencari tahu tentang Ela
14 Bab 14 - Sentuhanmu membuatku jadi lebih baik
15 Bab 15 - Jangan terlalu benci pada wanita
16 Bab 16 - Kau gila Elmer!
17 Bab 17 - Berasal dari bibit unggul
18 Bab 18 - Apa kau mau jadi tameng pelindungku?
19 Bab 19 - Aku yang lebih sakit disini
20 Bab 20 - Dasar pembohong ulung!
21 Bab 21 - Kalau suka ya akui
22 Bab 22 - Apa iya aku jatuh cinta?
23 Bab 23 - Ban mobil kempes
24 Bab 24 - Tidak akan ikut campur
25 Bab 25 - Berita viral
26 Bab 26 - Mengahadapi wartawan
27 Bab 27 - Maaf
28 Bab 28 - Larangan adalah perintah
29 Bab 29 - Bertemu di kebun binatang
30 Bab 30 - Tolong aku!
31 Bab 31 - Karena ada kau di sampingku
32 Bab 32 - Mengikuti Ela
33 Bab 33 - Kau mengikuti ku?
34 Bab 34 - Mengunjungi kediaman Sebastian
35 Bab 35 - Sadar Dirilah
36 Bab 36 - Cuma satu menit
37 Bab 37 - Ayo Pacaran!
38 Bab 38 - Jangan galak-galak!
39 Bab 39 - Setiap masalah ada jalan keluarnya
40 Bab 40 - Pergi bersama
41 Bab 41 - Taman
42 Bab 42 - Ela tahu trauma Elmer
43 Bab 43 - Perselingkuhan
44 Bab 44 - Trauma Elmer
45 Bab 45 - Belum direstui
46 Bab 46 - Kita memang jodoh
47 Bab 47 - Jadi, mau dicium nih?
48 Bab 48 - Jodoh tak akan kemana
49 Pengumuman
50 Bab 49 - Masih ada harapan
51 Bab 50 - Izinkan aku disini menemanimu
52 Bab 51 - Menangis
53 Bab 52 - Minta Izin
54 Bab 53 - Perjuangan yang sulit
55 Bab 54 - Sama-sama menyukai Ela
56 Bab 55 - Tidak usah mengungkapkannya
57 Bab 56 - Lupa cara untuk keluar
58 Bab 57 - Itu bukan salahmu!
59 Bab 58 - Saling tahu rahasia
60 Bab 59 - Papa Richard murka
61 Bab 60 - Apa perlu aku tunjukkan?
62 Bab 61 - Kembalinya Rival Elmer
63 Bab 62 - Haruskah?
64 Bab 63 - Kaulah obatku, penyembuhku
65 Bab 64 - Tidak ada yang gratis sayang
66 Bab 65 - Yang tenang disana
67 Bab 66 - Aku akan mencoba
68 Bab 67 - Aku sudah menemukan rutenya
69 Bab 68 - Jalan bersama
70 Bab 69 - Tersesat
71 Bab 70 - Ketemu
72 Bab 71 - Jangan terlalu percaya diri
73 Bab 72 - Cepatlah Sadar, El!
74 Bab 73 - Ergo penasaran
75 Bab 74 - Apa aku bisa sembuh?
76 Bab 75 - Jangan mimpi!
77 Bab 76 - Ketahuan
78 Bab 77 - Sebuah pilihan
79 Bab 78 - Tak bisa dihubungi
80 Bab 79 - Keberadaan Ela
81 Bab 80 - Cepat katakan!
82 Bab 81 - Mendatangi Rendra
83 Bab 82 - Rendra mendatangi Richard
84 Bab 83 - Rendra membantu Elmer
85 Bab 84 - Berterus Terang
86 Bab 85 - Berterus Terang (2)
87 Bab 86 - Richard mulai melunak
88 Bab 87 - Menyusul Ela
89 Bab 88 - Bertemu di Paris
90 Bab 89 - Alasan Ela
91 Bab 90 - Jalan-jalan di Kota Paris
92 Bab 91 - Saling jujur
93 Bab 92 - Bertemu keluarga Ela di Paris
94 Bab 93 - Pulang
95 Bab 94 - Ergo kesal
96 Bab 95 - Elmer membaik
97 Bab 96 - Gosip menyebar
98 Bab 97 - Bella mau menyembuhkan
99 Bab 98 - Bella diusir
100 Bab 99 - Pertemuan keluarga
101 Bab 100 - Mendapatkan Ganjaran
102 Bab 101 - Hari Bahagia
103 Bab 102 - Bulan madu
104 Bab 103 - Keluarga kecil
Episodes

Updated 104 Episodes

1
Bab 1 - Kadar Ketampanan
2
Bab 2 - Sengaja menyentuh wanita
3
Bab 3 - Kakek dan Cucu
4
Bab 4 - Dasar Psiko!
5
Bab 5 - Kau lagi!?
6
Bab 6 - Berkunjung ke Perusahaan
7
Bab 7 - Dasar wanita menyebalkan!
8
Bab 8 - Kau sebenarnya siapa?
9
Bab 9 - Nona menyebalkan
10
Bab 10 - Orang yang sama
11
Bab 11 - Menumpang di mobil Elmer
12
Bab 12 - Mengantarkan kunci mobil Ela
13
Bab 13 - Mencari tahu tentang Ela
14
Bab 14 - Sentuhanmu membuatku jadi lebih baik
15
Bab 15 - Jangan terlalu benci pada wanita
16
Bab 16 - Kau gila Elmer!
17
Bab 17 - Berasal dari bibit unggul
18
Bab 18 - Apa kau mau jadi tameng pelindungku?
19
Bab 19 - Aku yang lebih sakit disini
20
Bab 20 - Dasar pembohong ulung!
21
Bab 21 - Kalau suka ya akui
22
Bab 22 - Apa iya aku jatuh cinta?
23
Bab 23 - Ban mobil kempes
24
Bab 24 - Tidak akan ikut campur
25
Bab 25 - Berita viral
26
Bab 26 - Mengahadapi wartawan
27
Bab 27 - Maaf
28
Bab 28 - Larangan adalah perintah
29
Bab 29 - Bertemu di kebun binatang
30
Bab 30 - Tolong aku!
31
Bab 31 - Karena ada kau di sampingku
32
Bab 32 - Mengikuti Ela
33
Bab 33 - Kau mengikuti ku?
34
Bab 34 - Mengunjungi kediaman Sebastian
35
Bab 35 - Sadar Dirilah
36
Bab 36 - Cuma satu menit
37
Bab 37 - Ayo Pacaran!
38
Bab 38 - Jangan galak-galak!
39
Bab 39 - Setiap masalah ada jalan keluarnya
40
Bab 40 - Pergi bersama
41
Bab 41 - Taman
42
Bab 42 - Ela tahu trauma Elmer
43
Bab 43 - Perselingkuhan
44
Bab 44 - Trauma Elmer
45
Bab 45 - Belum direstui
46
Bab 46 - Kita memang jodoh
47
Bab 47 - Jadi, mau dicium nih?
48
Bab 48 - Jodoh tak akan kemana
49
Pengumuman
50
Bab 49 - Masih ada harapan
51
Bab 50 - Izinkan aku disini menemanimu
52
Bab 51 - Menangis
53
Bab 52 - Minta Izin
54
Bab 53 - Perjuangan yang sulit
55
Bab 54 - Sama-sama menyukai Ela
56
Bab 55 - Tidak usah mengungkapkannya
57
Bab 56 - Lupa cara untuk keluar
58
Bab 57 - Itu bukan salahmu!
59
Bab 58 - Saling tahu rahasia
60
Bab 59 - Papa Richard murka
61
Bab 60 - Apa perlu aku tunjukkan?
62
Bab 61 - Kembalinya Rival Elmer
63
Bab 62 - Haruskah?
64
Bab 63 - Kaulah obatku, penyembuhku
65
Bab 64 - Tidak ada yang gratis sayang
66
Bab 65 - Yang tenang disana
67
Bab 66 - Aku akan mencoba
68
Bab 67 - Aku sudah menemukan rutenya
69
Bab 68 - Jalan bersama
70
Bab 69 - Tersesat
71
Bab 70 - Ketemu
72
Bab 71 - Jangan terlalu percaya diri
73
Bab 72 - Cepatlah Sadar, El!
74
Bab 73 - Ergo penasaran
75
Bab 74 - Apa aku bisa sembuh?
76
Bab 75 - Jangan mimpi!
77
Bab 76 - Ketahuan
78
Bab 77 - Sebuah pilihan
79
Bab 78 - Tak bisa dihubungi
80
Bab 79 - Keberadaan Ela
81
Bab 80 - Cepat katakan!
82
Bab 81 - Mendatangi Rendra
83
Bab 82 - Rendra mendatangi Richard
84
Bab 83 - Rendra membantu Elmer
85
Bab 84 - Berterus Terang
86
Bab 85 - Berterus Terang (2)
87
Bab 86 - Richard mulai melunak
88
Bab 87 - Menyusul Ela
89
Bab 88 - Bertemu di Paris
90
Bab 89 - Alasan Ela
91
Bab 90 - Jalan-jalan di Kota Paris
92
Bab 91 - Saling jujur
93
Bab 92 - Bertemu keluarga Ela di Paris
94
Bab 93 - Pulang
95
Bab 94 - Ergo kesal
96
Bab 95 - Elmer membaik
97
Bab 96 - Gosip menyebar
98
Bab 97 - Bella mau menyembuhkan
99
Bab 98 - Bella diusir
100
Bab 99 - Pertemuan keluarga
101
Bab 100 - Mendapatkan Ganjaran
102
Bab 101 - Hari Bahagia
103
Bab 102 - Bulan madu
104
Bab 103 - Keluarga kecil

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!