Bab 11 - Menumpang di mobil Elmer

Setelah tiga hari diberi waktu istirahat untuk memulihkan rasa sakit di kaki, Elmer kini tengah bersiap untuk melakukan syuting nya lagi. Memakai setelah celana jeans hitam dan kaos putih untuk atasannya serta sebuah kemeja berwarna moca tanpa dikancingkan.

Tak lama kemudian, Sam datang dan mereka pun berangkat ke tempat syuting.

Kali ini, syuting dilakukan di kompleks pemukiman warga, lebih tepatnya di jalanan gang. Elmer berjalan di sekitar sana dan mengobrol dengan pemain lain. Itulah pengambilan gambarnya.

Selesai melakukan syuting, Elmer meminta minuman dari Sam. Karena syuting hari ini begitu menguras tenaga dan pikirannya.

Untungnya, Sam sudah lebih dulu menyiapkannya. Jadinya ia tidak perlu pergi menjauh dari Elmer. Itu ia lakukan agar tidak kecolongan lagi kehilangan Elmer.

Glek! Glek! Glek!

Elmer meneguk air minum yang diberikan oleh Sam. Laki-laki itu tampak melihat ke sekelilingnya seperti sedang mencari-cari seseorang.

"Kau mencari siapa?" tanya Sam yang memperhatikan tingkah Elmer sejak tadi.

"Tidak aku tidak mencari siapa-siapa," jawab Elmer.

Namun, mulut dan tingkahnya sangat jauh berbeda.

"Bohong sekali."

Elmer melihat dengan tajam mata Sam kemudian bangun dari duduknya dan berjalan keluar dari lokasi syuting.

Sam berdecak kesal.

"Ck! Kenapa sih dia suka sekali kabur-kaburan? Astaga! Aku kan managernya bukan baby sitter nya!"

Sam pun jadi ikut keluar dan mengikuti kemanapun Elmer pergi. Rupanya pria itu hanya berjalan-jalan di sekeliling lokasi syuting. Setiap kali melihat kru atau staff wanita ia selalu bersembunyi. Sam hanya bisa geleng-geleng kepala.

Satu pintu ruangan terbuka sangat lebar, Elmer bisa melihat siapa saja yang ada di dalamnya. Ia melihat Ela yang sedang mengatur karyawannya untuk menyiapkan kostum yang akan dipakai untuk syuting setelah jam istirahat selesai nantinya.

"Baik Nona. Kami akan siapkan yang terbaik."

"Bagus, kalau begitu, kalian boleh istirahat dan makan siang."

"Iya Nona."

Satu per satu karyawan Ela keluar dari ruangan. Sementara Ela sendiri, ia masih di dalam sana.

Elmer pun masuk kesana dan menyapa Ela.

"Kau menyuruh karyawanmu untuk makan siang dan istirahat, tapi kau sendiri masih sibuk disini," ucap Elmer.

Ela menghela napasnya berat. Ia sangat kesal, karena ia harus bertemu setiap harinya dengan Elmer. Padahal ia sangat kesal dan benci pada laki-laki di hadapannya.

Ya Tuhan, kenapa dia harus terlihat di mataku terus sih? Tidak bisakah sehari saja ku jangan melihatnya?

Ela tidak menanggapi ucapan Elmer. Wanita itu malah langsung keluar dari ruangan dengan tatapan kesalnya pada Elmer.

"Heh! Mau kemana?" tanya Elmer ketika Ela berjalan keluar.

"Mau kemana pun aku, bukan urusanmu!" jawab Ela tanpa menoleh ke belakang.

Elmer hanya bisa menatap kepergian wanita itu dengan rasa penasaran di dalam hatinya.

Sejak hari dimana Ela menolongnya, Elmer jadi penasaran dengan wanita itu.

Siapa dia? Apa pekerjaannya? Dan bagaimana latar belakang kehidupannya? Sayangnya, Elmer belum menemukan apapun. Biasanya ia selalu mengandalkan Sam dalam hal seperti itu. Namun, jika untuk mencari tahu tentang Ela, ia gengsi meminta tolong pada Sam. Karena Ela adalah wanita. Ia tidak ingin Sam malah berpikir ia suka pada Ela. Padahal dirinya sendiri pun tak tahu. Apa ia memang suka atau hanya penasaran semata?

Sam yang sejak tadi mengikuti Elmer, jadi dibuat bertanya-tanya oleh sikap tak biasa Elmer. Biasanya Elmer tak pernah mendatangi wanita lebih dulu. Tapi dengan Ela? Laki-laki itu berani mendatanginya. Sam berpikir Elmer menyukai Ela. Sebuah senyum terlukis indah di bibir Sam.

"Sepertinya aku harus ikut membantunya. Bisa saja kehadiran Ela dalam hidup Elmer benar-benar sebuah takdir baik untuknya."

Lalu Sam berjalan ke sisi Elmer dan menepuk pundak laki-laki itu.

"Kau belum makan siang, ayo makan siang dulu. Sebelum syuting dilakukan lagi."

Elmer menurut dan berjalan beriringan dengan Sam.

Beberapa jam telah berlalu, syuting pun sudah selesai dilaksanakan.

Ketika berada di luar lokasi syuting, Elmer melihat Ela sedang berbincang dengan laki-laki yang terlihat akrab dengan wanita itu.

Elmer seketika sadar dengan siapa Ela berbicara.

"Cih, semua wanita memang sama saja. Dia bahkan terlihat sangat dekat dengan suami orang. Lalu laki-laki itu, waktu itu terlihat sangat mencintai istrinya ketika di wawancara dan sekarang? Cih! Benar-benar laki-laki bermulut manis!"

Elmer melihat ke arah mereka dengan mendengus.

Padahal di kenyataannya Ela dan laki-laki itu adalah saudara kembar. Elmer tidak tahu kalau keduanya adalah saudara. Karena meski ia bekerja di dunia hiburan, ia memang tidak pernah mengikuti berita apapun baik itu di media sosial atau pun di televisi. Kalaupun ia menonton televisi, pasti acara yang ia tonton adalah acara yang benar-benar ia sukai.

*

*

Esok harinya, di lokasi syuting, Elmer melakukan syutingnya dengan sangat baik. Bahkan sutradara terus memuji-muji akting Elmer yang terkesan sangat natural seperti laki-laki itu benar-benar adalah seorang psikopat.

Ketika berpapasan dengan Ela di sekitar lokasi syuting, Elmer menatapnya dengan mata memutar. Hal itu membuat Ela sedikit bingung.

"Hih? Kenapa dengan dia? Dasar aneh!"

Lalu Ela melanjutkan jalannya dan bertemu dengan sutradara.

Ela dan Sutrada Hong berbicara banyak tentang hal lain di luar tentang syuting drama yang sedang digarap oleh sutradara itu.

Ela malah meminta setelah syuting ini selesai, sutradara Hong bisa membantunya untuk menyutradarai iklan brand fashionnya. Dengan senang hati Sutradara Hong pun menyetujuinya. Karena ia juga sangat menyukai desain dari brand fashion Ela.

Setelahnya, Ela pergi ke mobilnya untuk pulang. Namun ternyata, ketika ia menyalakan mobilnya, mobilnya tak bisa berjalan. Padahal bahan bakar mobilnya masih banyak. Ela pun keluar dari mobilnya dan membuka bagian depan mobilnya. Ingin membetulkan, tapi ia tidak tahu apapun tentang mesin. Ela pun memegang pelipisnya.

Seperti biasanya, ketika ada dalam masalah, ia selalu meminta tolong ada kembarannya. Namun, kali ini tidak mendapatkan jawaban. Hingga Sam pun datang dan menanyakan tentang apa yang terjadi pada mobil Ela.

"Sepertinya mobilmu bermasalah ya?"

Ela mengangguk.

"Iya, dan aku tidak tahu bagian mananya yang bermasalah. Apa kau punya kenalan mekanik di dekat sini?" tanya Ela.

"Sepertinya ada, sebentar coba aku telepon dulu. Semoga dia bisa kesini."

Ela mengangguk. Sam pun menelpon kenalan mekaniknya dan meminta mekanik itu untuk datang ke lokasi dimana ia berada.

"Sudah, sebentar lagi dia akan datang. Kau mau pulang?" tanya Sam lagi.

"Iya, aku harus ke suatu tempat segera. Aku bisa titip mobilku dulu?" ucapnya meminta bantuan.

"Bisa, aku akan meminta tolong karyawan sini untuk menunggu mobilmu hingga mekanik datang. Daripada menunggu taksi yang lewat. Lebih baik aku antar saja. Lagipula, Elmer tak akan menolaknya," ajak Sam.

Ela sedikit bingung. Tapi daripada menunggu taksi kelamaan, ia pun menerima tawaran Sam. Ia malah tidak peduli mau Elmer menyetujuinya atau tidak. Yang penting ia bisa datang tepat waktu.

Elmer terkejut ketika Ela masuk ke dalam mobilnya dan duduk di sampingnya.

"Kau! Kenapa kau ada di mobilku?" tanya Elmer pada Ela dengan kesalnya.

"Sam! Jelaskan padaku!"

Ketika Sam ingin menjelaskan, Ela justru berbicara lebih dulu.

"Aku yang memintanya untuk ikut bersama di mobilmu. Karena mobilku sedang mogok. Tenang saja, nanti aku bayar ongkosnya," ucap Ela.

Elmer memutar matanya malas dan meminta Sam untuk menjalankan mobilnya.

Di perjalanan, Ela dan Sam terus mengobrol seperti keduanya sudah kenal begitu lama. Bahkan Ela berbicara dengan sangat lembut pada Sam. Sangat berbeda sekali ketika berbicara padanya yang selalu ketus dan judes.

"Cih! Dasar cari-cari perhatian!" gumam Elmer.

"Bilang apa kau?" tanya Ela yang rupanya mendengar ucapan Elmer.

"Oh, kau dengar rupanya."

Ela menatap tajam ke arah Elmer. Seolah aura-aura permusuhan sudah akan dimulai. Elmer pun menatap tajam balik Ela. Membuat aura di dalam mobil sangat menegangkan.

Dug!

Kepala Ela dan Elmer saling terbentur karena Sam yang mengemudikan mobilnya dengan tidak benar.

"Ah, maaf, maaf tadi aku tidak lihat kalau di depan ada polisi tidur. Apa kalian baik-baik saja?" tanya Sam yang sedikit khawatir. Apalagi suara benturan kepala itu sangat jelas di pendengarannya.

"Baik-baik saja matamu! Keningku benjol tahu!" kesal Elmer.

Ela menoyor kepala Elmer karena kesal pada Elmer. Padahal Sam sudah meminta maaf tapi laki-laki itu malah memarahi Sam.

"Keningmu tinggal dikompres saja nanti ketika sampai rumah! Jangan lebay! Benjol sedikit doang pun! Lemah amat jadi laki!" ucap Ele membuat Elmer menyilangkan kedua tangannya di dada. Ia tidak terima selalu saja dihina oleh Ela.

*

*

TBC

Terpopuler

Comments

Kampili Sariayu

Kampili Sariayu

aku suka karakter nya si ella thorr

2023-10-27

0

Jusmiati

Jusmiati

hahaha...

2023-05-28

0

dewi_oetari14

dewi_oetari14

suka aku sama karakter Ela

2023-04-21

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 - Kadar Ketampanan
2 Bab 2 - Sengaja menyentuh wanita
3 Bab 3 - Kakek dan Cucu
4 Bab 4 - Dasar Psiko!
5 Bab 5 - Kau lagi!?
6 Bab 6 - Berkunjung ke Perusahaan
7 Bab 7 - Dasar wanita menyebalkan!
8 Bab 8 - Kau sebenarnya siapa?
9 Bab 9 - Nona menyebalkan
10 Bab 10 - Orang yang sama
11 Bab 11 - Menumpang di mobil Elmer
12 Bab 12 - Mengantarkan kunci mobil Ela
13 Bab 13 - Mencari tahu tentang Ela
14 Bab 14 - Sentuhanmu membuatku jadi lebih baik
15 Bab 15 - Jangan terlalu benci pada wanita
16 Bab 16 - Kau gila Elmer!
17 Bab 17 - Berasal dari bibit unggul
18 Bab 18 - Apa kau mau jadi tameng pelindungku?
19 Bab 19 - Aku yang lebih sakit disini
20 Bab 20 - Dasar pembohong ulung!
21 Bab 21 - Kalau suka ya akui
22 Bab 22 - Apa iya aku jatuh cinta?
23 Bab 23 - Ban mobil kempes
24 Bab 24 - Tidak akan ikut campur
25 Bab 25 - Berita viral
26 Bab 26 - Mengahadapi wartawan
27 Bab 27 - Maaf
28 Bab 28 - Larangan adalah perintah
29 Bab 29 - Bertemu di kebun binatang
30 Bab 30 - Tolong aku!
31 Bab 31 - Karena ada kau di sampingku
32 Bab 32 - Mengikuti Ela
33 Bab 33 - Kau mengikuti ku?
34 Bab 34 - Mengunjungi kediaman Sebastian
35 Bab 35 - Sadar Dirilah
36 Bab 36 - Cuma satu menit
37 Bab 37 - Ayo Pacaran!
38 Bab 38 - Jangan galak-galak!
39 Bab 39 - Setiap masalah ada jalan keluarnya
40 Bab 40 - Pergi bersama
41 Bab 41 - Taman
42 Bab 42 - Ela tahu trauma Elmer
43 Bab 43 - Perselingkuhan
44 Bab 44 - Trauma Elmer
45 Bab 45 - Belum direstui
46 Bab 46 - Kita memang jodoh
47 Bab 47 - Jadi, mau dicium nih?
48 Bab 48 - Jodoh tak akan kemana
49 Pengumuman
50 Bab 49 - Masih ada harapan
51 Bab 50 - Izinkan aku disini menemanimu
52 Bab 51 - Menangis
53 Bab 52 - Minta Izin
54 Bab 53 - Perjuangan yang sulit
55 Bab 54 - Sama-sama menyukai Ela
56 Bab 55 - Tidak usah mengungkapkannya
57 Bab 56 - Lupa cara untuk keluar
58 Bab 57 - Itu bukan salahmu!
59 Bab 58 - Saling tahu rahasia
60 Bab 59 - Papa Richard murka
61 Bab 60 - Apa perlu aku tunjukkan?
62 Bab 61 - Kembalinya Rival Elmer
63 Bab 62 - Haruskah?
64 Bab 63 - Kaulah obatku, penyembuhku
65 Bab 64 - Tidak ada yang gratis sayang
66 Bab 65 - Yang tenang disana
67 Bab 66 - Aku akan mencoba
68 Bab 67 - Aku sudah menemukan rutenya
69 Bab 68 - Jalan bersama
70 Bab 69 - Tersesat
71 Bab 70 - Ketemu
72 Bab 71 - Jangan terlalu percaya diri
73 Bab 72 - Cepatlah Sadar, El!
74 Bab 73 - Ergo penasaran
75 Bab 74 - Apa aku bisa sembuh?
76 Bab 75 - Jangan mimpi!
77 Bab 76 - Ketahuan
78 Bab 77 - Sebuah pilihan
79 Bab 78 - Tak bisa dihubungi
80 Bab 79 - Keberadaan Ela
81 Bab 80 - Cepat katakan!
82 Bab 81 - Mendatangi Rendra
83 Bab 82 - Rendra mendatangi Richard
84 Bab 83 - Rendra membantu Elmer
85 Bab 84 - Berterus Terang
86 Bab 85 - Berterus Terang (2)
87 Bab 86 - Richard mulai melunak
88 Bab 87 - Menyusul Ela
89 Bab 88 - Bertemu di Paris
90 Bab 89 - Alasan Ela
91 Bab 90 - Jalan-jalan di Kota Paris
92 Bab 91 - Saling jujur
93 Bab 92 - Bertemu keluarga Ela di Paris
94 Bab 93 - Pulang
95 Bab 94 - Ergo kesal
96 Bab 95 - Elmer membaik
97 Bab 96 - Gosip menyebar
98 Bab 97 - Bella mau menyembuhkan
99 Bab 98 - Bella diusir
100 Bab 99 - Pertemuan keluarga
101 Bab 100 - Mendapatkan Ganjaran
102 Bab 101 - Hari Bahagia
103 Bab 102 - Bulan madu
104 Bab 103 - Keluarga kecil
Episodes

Updated 104 Episodes

1
Bab 1 - Kadar Ketampanan
2
Bab 2 - Sengaja menyentuh wanita
3
Bab 3 - Kakek dan Cucu
4
Bab 4 - Dasar Psiko!
5
Bab 5 - Kau lagi!?
6
Bab 6 - Berkunjung ke Perusahaan
7
Bab 7 - Dasar wanita menyebalkan!
8
Bab 8 - Kau sebenarnya siapa?
9
Bab 9 - Nona menyebalkan
10
Bab 10 - Orang yang sama
11
Bab 11 - Menumpang di mobil Elmer
12
Bab 12 - Mengantarkan kunci mobil Ela
13
Bab 13 - Mencari tahu tentang Ela
14
Bab 14 - Sentuhanmu membuatku jadi lebih baik
15
Bab 15 - Jangan terlalu benci pada wanita
16
Bab 16 - Kau gila Elmer!
17
Bab 17 - Berasal dari bibit unggul
18
Bab 18 - Apa kau mau jadi tameng pelindungku?
19
Bab 19 - Aku yang lebih sakit disini
20
Bab 20 - Dasar pembohong ulung!
21
Bab 21 - Kalau suka ya akui
22
Bab 22 - Apa iya aku jatuh cinta?
23
Bab 23 - Ban mobil kempes
24
Bab 24 - Tidak akan ikut campur
25
Bab 25 - Berita viral
26
Bab 26 - Mengahadapi wartawan
27
Bab 27 - Maaf
28
Bab 28 - Larangan adalah perintah
29
Bab 29 - Bertemu di kebun binatang
30
Bab 30 - Tolong aku!
31
Bab 31 - Karena ada kau di sampingku
32
Bab 32 - Mengikuti Ela
33
Bab 33 - Kau mengikuti ku?
34
Bab 34 - Mengunjungi kediaman Sebastian
35
Bab 35 - Sadar Dirilah
36
Bab 36 - Cuma satu menit
37
Bab 37 - Ayo Pacaran!
38
Bab 38 - Jangan galak-galak!
39
Bab 39 - Setiap masalah ada jalan keluarnya
40
Bab 40 - Pergi bersama
41
Bab 41 - Taman
42
Bab 42 - Ela tahu trauma Elmer
43
Bab 43 - Perselingkuhan
44
Bab 44 - Trauma Elmer
45
Bab 45 - Belum direstui
46
Bab 46 - Kita memang jodoh
47
Bab 47 - Jadi, mau dicium nih?
48
Bab 48 - Jodoh tak akan kemana
49
Pengumuman
50
Bab 49 - Masih ada harapan
51
Bab 50 - Izinkan aku disini menemanimu
52
Bab 51 - Menangis
53
Bab 52 - Minta Izin
54
Bab 53 - Perjuangan yang sulit
55
Bab 54 - Sama-sama menyukai Ela
56
Bab 55 - Tidak usah mengungkapkannya
57
Bab 56 - Lupa cara untuk keluar
58
Bab 57 - Itu bukan salahmu!
59
Bab 58 - Saling tahu rahasia
60
Bab 59 - Papa Richard murka
61
Bab 60 - Apa perlu aku tunjukkan?
62
Bab 61 - Kembalinya Rival Elmer
63
Bab 62 - Haruskah?
64
Bab 63 - Kaulah obatku, penyembuhku
65
Bab 64 - Tidak ada yang gratis sayang
66
Bab 65 - Yang tenang disana
67
Bab 66 - Aku akan mencoba
68
Bab 67 - Aku sudah menemukan rutenya
69
Bab 68 - Jalan bersama
70
Bab 69 - Tersesat
71
Bab 70 - Ketemu
72
Bab 71 - Jangan terlalu percaya diri
73
Bab 72 - Cepatlah Sadar, El!
74
Bab 73 - Ergo penasaran
75
Bab 74 - Apa aku bisa sembuh?
76
Bab 75 - Jangan mimpi!
77
Bab 76 - Ketahuan
78
Bab 77 - Sebuah pilihan
79
Bab 78 - Tak bisa dihubungi
80
Bab 79 - Keberadaan Ela
81
Bab 80 - Cepat katakan!
82
Bab 81 - Mendatangi Rendra
83
Bab 82 - Rendra mendatangi Richard
84
Bab 83 - Rendra membantu Elmer
85
Bab 84 - Berterus Terang
86
Bab 85 - Berterus Terang (2)
87
Bab 86 - Richard mulai melunak
88
Bab 87 - Menyusul Ela
89
Bab 88 - Bertemu di Paris
90
Bab 89 - Alasan Ela
91
Bab 90 - Jalan-jalan di Kota Paris
92
Bab 91 - Saling jujur
93
Bab 92 - Bertemu keluarga Ela di Paris
94
Bab 93 - Pulang
95
Bab 94 - Ergo kesal
96
Bab 95 - Elmer membaik
97
Bab 96 - Gosip menyebar
98
Bab 97 - Bella mau menyembuhkan
99
Bab 98 - Bella diusir
100
Bab 99 - Pertemuan keluarga
101
Bab 100 - Mendapatkan Ganjaran
102
Bab 101 - Hari Bahagia
103
Bab 102 - Bulan madu
104
Bab 103 - Keluarga kecil

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!