Setelah tiga hari diberi waktu istirahat untuk memulihkan rasa sakit di kaki, Elmer kini tengah bersiap untuk melakukan syuting nya lagi. Memakai setelah celana jeans hitam dan kaos putih untuk atasannya serta sebuah kemeja berwarna moca tanpa dikancingkan.
Tak lama kemudian, Sam datang dan mereka pun berangkat ke tempat syuting.
Kali ini, syuting dilakukan di kompleks pemukiman warga, lebih tepatnya di jalanan gang. Elmer berjalan di sekitar sana dan mengobrol dengan pemain lain. Itulah pengambilan gambarnya.
Selesai melakukan syuting, Elmer meminta minuman dari Sam. Karena syuting hari ini begitu menguras tenaga dan pikirannya.
Untungnya, Sam sudah lebih dulu menyiapkannya. Jadinya ia tidak perlu pergi menjauh dari Elmer. Itu ia lakukan agar tidak kecolongan lagi kehilangan Elmer.
Glek! Glek! Glek!
Elmer meneguk air minum yang diberikan oleh Sam. Laki-laki itu tampak melihat ke sekelilingnya seperti sedang mencari-cari seseorang.
"Kau mencari siapa?" tanya Sam yang memperhatikan tingkah Elmer sejak tadi.
"Tidak aku tidak mencari siapa-siapa," jawab Elmer.
Namun, mulut dan tingkahnya sangat jauh berbeda.
"Bohong sekali."
Elmer melihat dengan tajam mata Sam kemudian bangun dari duduknya dan berjalan keluar dari lokasi syuting.
Sam berdecak kesal.
"Ck! Kenapa sih dia suka sekali kabur-kaburan? Astaga! Aku kan managernya bukan baby sitter nya!"
Sam pun jadi ikut keluar dan mengikuti kemanapun Elmer pergi. Rupanya pria itu hanya berjalan-jalan di sekeliling lokasi syuting. Setiap kali melihat kru atau staff wanita ia selalu bersembunyi. Sam hanya bisa geleng-geleng kepala.
Satu pintu ruangan terbuka sangat lebar, Elmer bisa melihat siapa saja yang ada di dalamnya. Ia melihat Ela yang sedang mengatur karyawannya untuk menyiapkan kostum yang akan dipakai untuk syuting setelah jam istirahat selesai nantinya.
"Baik Nona. Kami akan siapkan yang terbaik."
"Bagus, kalau begitu, kalian boleh istirahat dan makan siang."
"Iya Nona."
Satu per satu karyawan Ela keluar dari ruangan. Sementara Ela sendiri, ia masih di dalam sana.
Elmer pun masuk kesana dan menyapa Ela.
"Kau menyuruh karyawanmu untuk makan siang dan istirahat, tapi kau sendiri masih sibuk disini," ucap Elmer.
Ela menghela napasnya berat. Ia sangat kesal, karena ia harus bertemu setiap harinya dengan Elmer. Padahal ia sangat kesal dan benci pada laki-laki di hadapannya.
Ya Tuhan, kenapa dia harus terlihat di mataku terus sih? Tidak bisakah sehari saja ku jangan melihatnya?
Ela tidak menanggapi ucapan Elmer. Wanita itu malah langsung keluar dari ruangan dengan tatapan kesalnya pada Elmer.
"Heh! Mau kemana?" tanya Elmer ketika Ela berjalan keluar.
"Mau kemana pun aku, bukan urusanmu!" jawab Ela tanpa menoleh ke belakang.
Elmer hanya bisa menatap kepergian wanita itu dengan rasa penasaran di dalam hatinya.
Sejak hari dimana Ela menolongnya, Elmer jadi penasaran dengan wanita itu.
Siapa dia? Apa pekerjaannya? Dan bagaimana latar belakang kehidupannya? Sayangnya, Elmer belum menemukan apapun. Biasanya ia selalu mengandalkan Sam dalam hal seperti itu. Namun, jika untuk mencari tahu tentang Ela, ia gengsi meminta tolong pada Sam. Karena Ela adalah wanita. Ia tidak ingin Sam malah berpikir ia suka pada Ela. Padahal dirinya sendiri pun tak tahu. Apa ia memang suka atau hanya penasaran semata?
Sam yang sejak tadi mengikuti Elmer, jadi dibuat bertanya-tanya oleh sikap tak biasa Elmer. Biasanya Elmer tak pernah mendatangi wanita lebih dulu. Tapi dengan Ela? Laki-laki itu berani mendatanginya. Sam berpikir Elmer menyukai Ela. Sebuah senyum terlukis indah di bibir Sam.
"Sepertinya aku harus ikut membantunya. Bisa saja kehadiran Ela dalam hidup Elmer benar-benar sebuah takdir baik untuknya."
Lalu Sam berjalan ke sisi Elmer dan menepuk pundak laki-laki itu.
"Kau belum makan siang, ayo makan siang dulu. Sebelum syuting dilakukan lagi."
Elmer menurut dan berjalan beriringan dengan Sam.
Beberapa jam telah berlalu, syuting pun sudah selesai dilaksanakan.
Ketika berada di luar lokasi syuting, Elmer melihat Ela sedang berbincang dengan laki-laki yang terlihat akrab dengan wanita itu.
Elmer seketika sadar dengan siapa Ela berbicara.
"Cih, semua wanita memang sama saja. Dia bahkan terlihat sangat dekat dengan suami orang. Lalu laki-laki itu, waktu itu terlihat sangat mencintai istrinya ketika di wawancara dan sekarang? Cih! Benar-benar laki-laki bermulut manis!"
Elmer melihat ke arah mereka dengan mendengus.
Padahal di kenyataannya Ela dan laki-laki itu adalah saudara kembar. Elmer tidak tahu kalau keduanya adalah saudara. Karena meski ia bekerja di dunia hiburan, ia memang tidak pernah mengikuti berita apapun baik itu di media sosial atau pun di televisi. Kalaupun ia menonton televisi, pasti acara yang ia tonton adalah acara yang benar-benar ia sukai.
*
*
Esok harinya, di lokasi syuting, Elmer melakukan syutingnya dengan sangat baik. Bahkan sutradara terus memuji-muji akting Elmer yang terkesan sangat natural seperti laki-laki itu benar-benar adalah seorang psikopat.
Ketika berpapasan dengan Ela di sekitar lokasi syuting, Elmer menatapnya dengan mata memutar. Hal itu membuat Ela sedikit bingung.
"Hih? Kenapa dengan dia? Dasar aneh!"
Lalu Ela melanjutkan jalannya dan bertemu dengan sutradara.
Ela dan Sutrada Hong berbicara banyak tentang hal lain di luar tentang syuting drama yang sedang digarap oleh sutradara itu.
Ela malah meminta setelah syuting ini selesai, sutradara Hong bisa membantunya untuk menyutradarai iklan brand fashionnya. Dengan senang hati Sutradara Hong pun menyetujuinya. Karena ia juga sangat menyukai desain dari brand fashion Ela.
Setelahnya, Ela pergi ke mobilnya untuk pulang. Namun ternyata, ketika ia menyalakan mobilnya, mobilnya tak bisa berjalan. Padahal bahan bakar mobilnya masih banyak. Ela pun keluar dari mobilnya dan membuka bagian depan mobilnya. Ingin membetulkan, tapi ia tidak tahu apapun tentang mesin. Ela pun memegang pelipisnya.
Seperti biasanya, ketika ada dalam masalah, ia selalu meminta tolong ada kembarannya. Namun, kali ini tidak mendapatkan jawaban. Hingga Sam pun datang dan menanyakan tentang apa yang terjadi pada mobil Ela.
"Sepertinya mobilmu bermasalah ya?"
Ela mengangguk.
"Iya, dan aku tidak tahu bagian mananya yang bermasalah. Apa kau punya kenalan mekanik di dekat sini?" tanya Ela.
"Sepertinya ada, sebentar coba aku telepon dulu. Semoga dia bisa kesini."
Ela mengangguk. Sam pun menelpon kenalan mekaniknya dan meminta mekanik itu untuk datang ke lokasi dimana ia berada.
"Sudah, sebentar lagi dia akan datang. Kau mau pulang?" tanya Sam lagi.
"Iya, aku harus ke suatu tempat segera. Aku bisa titip mobilku dulu?" ucapnya meminta bantuan.
"Bisa, aku akan meminta tolong karyawan sini untuk menunggu mobilmu hingga mekanik datang. Daripada menunggu taksi yang lewat. Lebih baik aku antar saja. Lagipula, Elmer tak akan menolaknya," ajak Sam.
Ela sedikit bingung. Tapi daripada menunggu taksi kelamaan, ia pun menerima tawaran Sam. Ia malah tidak peduli mau Elmer menyetujuinya atau tidak. Yang penting ia bisa datang tepat waktu.
Elmer terkejut ketika Ela masuk ke dalam mobilnya dan duduk di sampingnya.
"Kau! Kenapa kau ada di mobilku?" tanya Elmer pada Ela dengan kesalnya.
"Sam! Jelaskan padaku!"
Ketika Sam ingin menjelaskan, Ela justru berbicara lebih dulu.
"Aku yang memintanya untuk ikut bersama di mobilmu. Karena mobilku sedang mogok. Tenang saja, nanti aku bayar ongkosnya," ucap Ela.
Elmer memutar matanya malas dan meminta Sam untuk menjalankan mobilnya.
Di perjalanan, Ela dan Sam terus mengobrol seperti keduanya sudah kenal begitu lama. Bahkan Ela berbicara dengan sangat lembut pada Sam. Sangat berbeda sekali ketika berbicara padanya yang selalu ketus dan judes.
"Cih! Dasar cari-cari perhatian!" gumam Elmer.
"Bilang apa kau?" tanya Ela yang rupanya mendengar ucapan Elmer.
"Oh, kau dengar rupanya."
Ela menatap tajam ke arah Elmer. Seolah aura-aura permusuhan sudah akan dimulai. Elmer pun menatap tajam balik Ela. Membuat aura di dalam mobil sangat menegangkan.
Dug!
Kepala Ela dan Elmer saling terbentur karena Sam yang mengemudikan mobilnya dengan tidak benar.
"Ah, maaf, maaf tadi aku tidak lihat kalau di depan ada polisi tidur. Apa kalian baik-baik saja?" tanya Sam yang sedikit khawatir. Apalagi suara benturan kepala itu sangat jelas di pendengarannya.
"Baik-baik saja matamu! Keningku benjol tahu!" kesal Elmer.
Ela menoyor kepala Elmer karena kesal pada Elmer. Padahal Sam sudah meminta maaf tapi laki-laki itu malah memarahi Sam.
"Keningmu tinggal dikompres saja nanti ketika sampai rumah! Jangan lebay! Benjol sedikit doang pun! Lemah amat jadi laki!" ucap Ele membuat Elmer menyilangkan kedua tangannya di dada. Ia tidak terima selalu saja dihina oleh Ela.
*
*
TBC
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 104 Episodes
Comments
Kampili Sariayu
aku suka karakter nya si ella thorr
2023-10-27
0
Jusmiati
hahaha...
2023-05-28
0
dewi_oetari14
suka aku sama karakter Ela
2023-04-21
1