Bab 13 - Mencari tahu tentang Ela

Malam harinya, Ela pulang ke rumah dengan menaiki taksi. Wanita itu berjalan dari gerbang rumahnya hingga sampai ke dalam rumah. Lalu ia dicegat oleh mamanya.

"Kau ini ya, masa aktor dan managernya yang tampan begitu dibilang mekanik."

"Lah? Kan memang mekanik yang datang ma. Tadi, Sam sendiri kok yang bilang," jawab Ela yang merasa tidak salah karena informasi itulah yan ia terima dari Sam.

"Yang datang itu ya Sam dan Elmer si aktor tampan itu. Mama tadi sempat ngobrol sama mereka di rumah," ucap Naya.

"Kenapa nggak pernah bilang kalau kamu berteman sama mereka? Duh, mana si Elmer anak nya sopan banget. Mama mau tuh punya mantu kaya gitu," tambah Naya lagi.

"Ih, mama sopan dimana nya? Dia itu orangnya kepedean dan menyebalkan mama. Kalau Sam lah mending kalo mama bilang dia sopan, dia emang baik. Tapi kalo Elmer, aku nggak percaya. Aku ke kamar dulu ya ma, badanku rasanya lengket semua."

"Iya, sana gih mandi biar cantik. Lain kali ajak Sam sama Elmer main ke rumah."

Ela tak menanggapi ucapan mamanya itu. Ia malah dibuat kesal. Lagian kenapa dua laki-laki itu yang mengantarkan mobilnya? Padahal kalau mekaniknya tidak bisa mengantarkan, tentunya Ela pun mau datang ke bengkel untuk menjemput mobilnya.

Kalau begini jadinya, bisa-bisa mamanya akan terus menanyakan tentang Elmer maupun Sam.

Ela bahkan sampai menaikan alisnya saking pusingnya. Apalagi di usianya yang sudah kepala 3. Mama dan papanya memang tidak memaksa Ela untuk cepat menikah, hanya saja jika terus ditanya soal pasangan, Ela jadi jengah juga. Lama-lama ia benar-benar tidak mau menikah.

Sesampainya di kamar, Ela meletakkan tas nya di meja. Ia kemudian memasuki kamar mandinya. Melepaskan satu persatu kain yang menutupi tubuhnya. Ia berdiri di bawah guyuran air shower dengan matanya yang terbuka.

Hampir setengah jam Ela mengabiskan waktunya di kamar mandi. Ela kemudian mengenakan handuk kimono nya dan mengambil ponsel yang ada di dalam tas nya.

Ia mengirimkan sebuah pesan singkat ucapan terima kasih pada Sam. Lalu setelahnya ia duduk di depan meja riasnya sambil mengeringkan rambutnya dengan pengering rambut.

Setelah sudah hampir kering, Ela memakai bajunya dan turun ke bawah untuk makan malam. Ya walaupun, sepertinya ia akan makan malam sendirian, karena waktu sudah menunjukkan pukul 9 malam.

Ela makan dengan lahap apa saja yang ada di meja makan.

Tak lama kemudian, Richard datang dan langsung duduk di depan Ela untuk menemani anaknya makan.

"Makan yang banyak, supaya tubuhmu besar," ucap Richard.

"Iya pa, tapi sepertinya walaupun makan banyak, tubuhku memang ditakdirkan kecil," jawab Ela lalu memasukan makanan ke dalam mulutnya.

"Mama sudah cerita ke papa tentang dua laki-laki yang datang ke rumah tadi. Benar tidak ada satu pun dari mereka yang kau sukai?" tanya Richard pada Ela.

Ela langsung meletakkan sendoknya ke piringnya. Ia jadi tidak nafsu makan karena pertanyaan papanya.

"Mereka itu cuma rekan kerja papa. Jangan ikut-ikutan kaya mama deh. Aku kan jadi kesal, huh!"

Ela pun membawa piringnya ke wastafel, tapi sebelum itu ia masukan sisa makanannya ke dalam plastik. Lalu mencuci piringnya sendiri.

"Papa kan cuma bertanya Ela."

"Iya emang, tapi pertanyaan papa itu loh bikin kesal," jawabnya.

"Lagipula aku tuh masih mau sendiri, masih mau ngelakuin apapun yang aku mau. Belum ingin punya pasangan yang nantinya malah ngatur-ngatur hidup aku pa," tambah Ela.

Richard hanya bisa menghela napasnya. Melihat penolakan Ela itu, mengingatkannya pada dirinya yang dulu selalu dijodoh-jodohkan oleh sang mama dan dia suka menolaknya.

"Baiklah, lakukan saja apa yang kau inginkan. papa sudah angkat tangan," ucap Richard lalu pergi dari sana.

Selesai mencuci piringnya, Ela pun pergi ke kolam renang dan duduk di tepian kolam dengan memasukkan kakinya ke dalam kolam lalu memainkan kakinya disana.

"Kenapa sih orang-orang selalu nanya kapan punya pacar? Kapan nikah? Kapan punya anak? Kapan sukses? Kapan ini dan itu? Huh! Padahal aku kan memang belum siap untuk menjalin hubungan dengan pria," keluhnya.

Mata Ela kemudian melihat ke atas langit. Terlihat bulan yang sudah bulat sempurna ditemani beberapa bintang di dekatnya.

"Aku sendiri tidak pernah tahu gimana rasanya jatuh cinta. Yang aku tahu cuma rasa sayang pada orang yang memang adalah keluargaku," ucapnya lagi.

Setelah lama berada disana, Ela pun bangkit dan berjalan ke kamarnya. Wanita itu membuka laptopnya dan melihat beberapa hasil fotoshoot brand fashionnya dengan Elmer sebagai brand ambassador nya. Ia akan memilih beberapa foto yang terlihat bagus untuk dijadikan sebagai iklannya di media sosial.

Kalau dilihat-lihat, Elmer memang mempunyai daya tarik tersendiri untuk membuat mata wanita terpesona padanya. Ela akui itu. Tapi, untuk sampai memikat hatinya, baru sampai pintunya saja, Ela sudah mengusirnya.

Setelah memilih beberapa foto, ia pun mengirimkannya ke editornya untuk di edit. Lalu, Ela pun menjatuhkan tubuhnya ke atas ranjangnya, menarik selimutnya hingga sampai menutupi dadanya.

*

*

Di tempat lain, Elmer justru sedang berselancar di internet mencari-cari informasi tentang Ela. Sangat mudah baginya jika sudah mengetahui beberapa informasi penting tentang wanita itu. Apalagi, wanita itu adalah anak dari Richard Kavindra. Pasti apapun yang ia cari di internet akan ditemukan semua.

Benar saja, baru juga mencari nama Richard Kavindra, sudah muncul semua nama-nama anggota keluarganya.

"Naela Putri Kavindra, jadi itu nama lengkapnya," gumam Elmer.

Laki-laki itu pun mengklik nama itu dan langsung muncul semua informasi tentang wanita itu, di mulai dari tanggal lahirnya, riwayat pendidikan, profesinya hingga bisnis yang Ela geluti.

"Rupanya dia seorang desainer sekaligus pebisnis," ucap Elmer.

Ia terus menggulir informasi ke bawah hingga ia menemukan fakta bahwa Ela adalah pemilik brand fashion yang dimana ialah yang jadi brand ambassador nya.

"Wah, aku tak menyangka. Rupanya dia pekerja keras juga. Mungkin memang benar dia bukan salah satu fans dariku. Tapi aku akan membuat dia menjadikan aku sebagai idolanya," ucap Elmer dengan senyuman miringnya.

Setelah puas dan banyak tahu tentang Ela, Elmer meletakan ponselnya di samping bantalnya. Kemudian menaruh kedua tangannya di belakang kepala.

"Aku masih sangat penasaran, kenapa pesonaku tidak sampai ke dia ya? Apa jangan-jangan wanita itu sudah memiliki orang yang disukai? Rasanya kalau punya pasangan sangat tidak mungkin, karena kata tante Naya aku dan Sam adalah laki-laki yang pertama kali mengunjungi rumahnya sebagai teman Ela."

Elmer terus bertanya-tanya tentang Ela. Ia begitu penasaran sampai tak bisa tidur. Bahkan ia lupa jika rasa suka bisa dimulai dari rasa penasaran juga.

Seketika Elmer tersadar.

"Aih, ngapain tadi aku cari-cari tentang wanita itu? Buat apa juga? Iya kan? Lagian harusnya dia yang penasaran tentangku, kan?"

*

*

TBC

Terpopuler

Comments

Lina Susilo

Lina Susilo

hahaha hahaha sudah mulai terkena firus suka nih si elmer

2023-04-06

1

Bambang Setyo

Bambang Setyo

Kebalik elmer... Yg ada nanti kau yg malah mengidolakan ela 😁😁😁

2023-03-18

1

Ira-Hazirah Sweetz

Ira-Hazirah Sweetz

wkwkkw...kebalik el....qm nantinya yg akan terjatuh-jatuh cinta sama ela

2023-03-15

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 - Kadar Ketampanan
2 Bab 2 - Sengaja menyentuh wanita
3 Bab 3 - Kakek dan Cucu
4 Bab 4 - Dasar Psiko!
5 Bab 5 - Kau lagi!?
6 Bab 6 - Berkunjung ke Perusahaan
7 Bab 7 - Dasar wanita menyebalkan!
8 Bab 8 - Kau sebenarnya siapa?
9 Bab 9 - Nona menyebalkan
10 Bab 10 - Orang yang sama
11 Bab 11 - Menumpang di mobil Elmer
12 Bab 12 - Mengantarkan kunci mobil Ela
13 Bab 13 - Mencari tahu tentang Ela
14 Bab 14 - Sentuhanmu membuatku jadi lebih baik
15 Bab 15 - Jangan terlalu benci pada wanita
16 Bab 16 - Kau gila Elmer!
17 Bab 17 - Berasal dari bibit unggul
18 Bab 18 - Apa kau mau jadi tameng pelindungku?
19 Bab 19 - Aku yang lebih sakit disini
20 Bab 20 - Dasar pembohong ulung!
21 Bab 21 - Kalau suka ya akui
22 Bab 22 - Apa iya aku jatuh cinta?
23 Bab 23 - Ban mobil kempes
24 Bab 24 - Tidak akan ikut campur
25 Bab 25 - Berita viral
26 Bab 26 - Mengahadapi wartawan
27 Bab 27 - Maaf
28 Bab 28 - Larangan adalah perintah
29 Bab 29 - Bertemu di kebun binatang
30 Bab 30 - Tolong aku!
31 Bab 31 - Karena ada kau di sampingku
32 Bab 32 - Mengikuti Ela
33 Bab 33 - Kau mengikuti ku?
34 Bab 34 - Mengunjungi kediaman Sebastian
35 Bab 35 - Sadar Dirilah
36 Bab 36 - Cuma satu menit
37 Bab 37 - Ayo Pacaran!
38 Bab 38 - Jangan galak-galak!
39 Bab 39 - Setiap masalah ada jalan keluarnya
40 Bab 40 - Pergi bersama
41 Bab 41 - Taman
42 Bab 42 - Ela tahu trauma Elmer
43 Bab 43 - Perselingkuhan
44 Bab 44 - Trauma Elmer
45 Bab 45 - Belum direstui
46 Bab 46 - Kita memang jodoh
47 Bab 47 - Jadi, mau dicium nih?
48 Bab 48 - Jodoh tak akan kemana
49 Pengumuman
50 Bab 49 - Masih ada harapan
51 Bab 50 - Izinkan aku disini menemanimu
52 Bab 51 - Menangis
53 Bab 52 - Minta Izin
54 Bab 53 - Perjuangan yang sulit
55 Bab 54 - Sama-sama menyukai Ela
56 Bab 55 - Tidak usah mengungkapkannya
57 Bab 56 - Lupa cara untuk keluar
58 Bab 57 - Itu bukan salahmu!
59 Bab 58 - Saling tahu rahasia
60 Bab 59 - Papa Richard murka
61 Bab 60 - Apa perlu aku tunjukkan?
62 Bab 61 - Kembalinya Rival Elmer
63 Bab 62 - Haruskah?
64 Bab 63 - Kaulah obatku, penyembuhku
65 Bab 64 - Tidak ada yang gratis sayang
66 Bab 65 - Yang tenang disana
67 Bab 66 - Aku akan mencoba
68 Bab 67 - Aku sudah menemukan rutenya
69 Bab 68 - Jalan bersama
70 Bab 69 - Tersesat
71 Bab 70 - Ketemu
72 Bab 71 - Jangan terlalu percaya diri
73 Bab 72 - Cepatlah Sadar, El!
74 Bab 73 - Ergo penasaran
75 Bab 74 - Apa aku bisa sembuh?
76 Bab 75 - Jangan mimpi!
77 Bab 76 - Ketahuan
78 Bab 77 - Sebuah pilihan
79 Bab 78 - Tak bisa dihubungi
80 Bab 79 - Keberadaan Ela
81 Bab 80 - Cepat katakan!
82 Bab 81 - Mendatangi Rendra
83 Bab 82 - Rendra mendatangi Richard
84 Bab 83 - Rendra membantu Elmer
85 Bab 84 - Berterus Terang
86 Bab 85 - Berterus Terang (2)
87 Bab 86 - Richard mulai melunak
88 Bab 87 - Menyusul Ela
89 Bab 88 - Bertemu di Paris
90 Bab 89 - Alasan Ela
91 Bab 90 - Jalan-jalan di Kota Paris
92 Bab 91 - Saling jujur
93 Bab 92 - Bertemu keluarga Ela di Paris
94 Bab 93 - Pulang
95 Bab 94 - Ergo kesal
96 Bab 95 - Elmer membaik
97 Bab 96 - Gosip menyebar
98 Bab 97 - Bella mau menyembuhkan
99 Bab 98 - Bella diusir
100 Bab 99 - Pertemuan keluarga
101 Bab 100 - Mendapatkan Ganjaran
102 Bab 101 - Hari Bahagia
103 Bab 102 - Bulan madu
104 Bab 103 - Keluarga kecil
Episodes

Updated 104 Episodes

1
Bab 1 - Kadar Ketampanan
2
Bab 2 - Sengaja menyentuh wanita
3
Bab 3 - Kakek dan Cucu
4
Bab 4 - Dasar Psiko!
5
Bab 5 - Kau lagi!?
6
Bab 6 - Berkunjung ke Perusahaan
7
Bab 7 - Dasar wanita menyebalkan!
8
Bab 8 - Kau sebenarnya siapa?
9
Bab 9 - Nona menyebalkan
10
Bab 10 - Orang yang sama
11
Bab 11 - Menumpang di mobil Elmer
12
Bab 12 - Mengantarkan kunci mobil Ela
13
Bab 13 - Mencari tahu tentang Ela
14
Bab 14 - Sentuhanmu membuatku jadi lebih baik
15
Bab 15 - Jangan terlalu benci pada wanita
16
Bab 16 - Kau gila Elmer!
17
Bab 17 - Berasal dari bibit unggul
18
Bab 18 - Apa kau mau jadi tameng pelindungku?
19
Bab 19 - Aku yang lebih sakit disini
20
Bab 20 - Dasar pembohong ulung!
21
Bab 21 - Kalau suka ya akui
22
Bab 22 - Apa iya aku jatuh cinta?
23
Bab 23 - Ban mobil kempes
24
Bab 24 - Tidak akan ikut campur
25
Bab 25 - Berita viral
26
Bab 26 - Mengahadapi wartawan
27
Bab 27 - Maaf
28
Bab 28 - Larangan adalah perintah
29
Bab 29 - Bertemu di kebun binatang
30
Bab 30 - Tolong aku!
31
Bab 31 - Karena ada kau di sampingku
32
Bab 32 - Mengikuti Ela
33
Bab 33 - Kau mengikuti ku?
34
Bab 34 - Mengunjungi kediaman Sebastian
35
Bab 35 - Sadar Dirilah
36
Bab 36 - Cuma satu menit
37
Bab 37 - Ayo Pacaran!
38
Bab 38 - Jangan galak-galak!
39
Bab 39 - Setiap masalah ada jalan keluarnya
40
Bab 40 - Pergi bersama
41
Bab 41 - Taman
42
Bab 42 - Ela tahu trauma Elmer
43
Bab 43 - Perselingkuhan
44
Bab 44 - Trauma Elmer
45
Bab 45 - Belum direstui
46
Bab 46 - Kita memang jodoh
47
Bab 47 - Jadi, mau dicium nih?
48
Bab 48 - Jodoh tak akan kemana
49
Pengumuman
50
Bab 49 - Masih ada harapan
51
Bab 50 - Izinkan aku disini menemanimu
52
Bab 51 - Menangis
53
Bab 52 - Minta Izin
54
Bab 53 - Perjuangan yang sulit
55
Bab 54 - Sama-sama menyukai Ela
56
Bab 55 - Tidak usah mengungkapkannya
57
Bab 56 - Lupa cara untuk keluar
58
Bab 57 - Itu bukan salahmu!
59
Bab 58 - Saling tahu rahasia
60
Bab 59 - Papa Richard murka
61
Bab 60 - Apa perlu aku tunjukkan?
62
Bab 61 - Kembalinya Rival Elmer
63
Bab 62 - Haruskah?
64
Bab 63 - Kaulah obatku, penyembuhku
65
Bab 64 - Tidak ada yang gratis sayang
66
Bab 65 - Yang tenang disana
67
Bab 66 - Aku akan mencoba
68
Bab 67 - Aku sudah menemukan rutenya
69
Bab 68 - Jalan bersama
70
Bab 69 - Tersesat
71
Bab 70 - Ketemu
72
Bab 71 - Jangan terlalu percaya diri
73
Bab 72 - Cepatlah Sadar, El!
74
Bab 73 - Ergo penasaran
75
Bab 74 - Apa aku bisa sembuh?
76
Bab 75 - Jangan mimpi!
77
Bab 76 - Ketahuan
78
Bab 77 - Sebuah pilihan
79
Bab 78 - Tak bisa dihubungi
80
Bab 79 - Keberadaan Ela
81
Bab 80 - Cepat katakan!
82
Bab 81 - Mendatangi Rendra
83
Bab 82 - Rendra mendatangi Richard
84
Bab 83 - Rendra membantu Elmer
85
Bab 84 - Berterus Terang
86
Bab 85 - Berterus Terang (2)
87
Bab 86 - Richard mulai melunak
88
Bab 87 - Menyusul Ela
89
Bab 88 - Bertemu di Paris
90
Bab 89 - Alasan Ela
91
Bab 90 - Jalan-jalan di Kota Paris
92
Bab 91 - Saling jujur
93
Bab 92 - Bertemu keluarga Ela di Paris
94
Bab 93 - Pulang
95
Bab 94 - Ergo kesal
96
Bab 95 - Elmer membaik
97
Bab 96 - Gosip menyebar
98
Bab 97 - Bella mau menyembuhkan
99
Bab 98 - Bella diusir
100
Bab 99 - Pertemuan keluarga
101
Bab 100 - Mendapatkan Ganjaran
102
Bab 101 - Hari Bahagia
103
Bab 102 - Bulan madu
104
Bab 103 - Keluarga kecil

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!