Chapter 15

"Kami sedang membobol CCTV akan tetapi di pertigaan jalan seolah dia tau dan menghindari CCTV dengan menghilang. Kami sedang menyelidiki target bertransformasi menjadi apa. "

"Baiklah. Saya tunggu hasil kerja keras mu. "

"Baik tuan. "

Setelah telpon nya di tutup Arvi kembali menatap wajah tua abi nya.

"Kakak. Semoga kamu tidak akan pernah menyesal menyakiti hati orang yang sangat berjasa untuk kita. Mengecewakan hati murni abi. " gumam nya.

"Kamu dimana sih kak? cepet banget ngilang nya?. "

Tiba- tiba tak lama ponsel Arvi kembali berdering menunjukkan ada panggilan telpon lagi.

"Oma Adam? kenapa om adam telpon aku ya?. " gumamnya kemudian menggeser tombol berwarna hijau itu.

"Hallo."

"Hallo selamat malam tuan muda Arvi. "

"Ya. Ada apa om adam?. "

"Maaf tuan muda. Saya menghubungi tuan muda karena saya baru dapat informasi dari anak buah saya."

"Tentang?. "

"Tuan muda Arish, tuan. "

"Kenapa dengan kakak saya?. "

"Kemarin malam saat tuan besar sedang di makam, beliau menghubungi salah satu anak buah untuk mengikuti Arish yang ada di makan jika sewaktu- waktu menghindari nya. "

"Lalu?. " tanya Arvi antusias.

"Setelah keluar diikuti dengan anak buah tuan besar, kemudian tuan muda Arish kembali ke makam dan menemukan tuan besar pingsan kemudian membawa ke rumah sakit. Setelah dari rumah sakit tuan muda Arish menuju arah mansion tuan muda?. "

"Mansion keluar Kahraman?. "

"Iya. Tapi nyatanya tidak pulang. Anak buah yang mengikuti tidak bisa masuk kawasan mansion itu. "

"Di kawasan mansion ada mansion siapa saja selain milik keluarga Kahraman?. "

"Milik keluar ulker, milik keluarga bahardis, dan milik keluarga Yildiz, keluarga dadi nona Kaelly Yildiz sahabat tuan muda Arvi dan Arish. "

"Om ikuti dan fokus pada keluarga Yildiz. "

"Iya tuan, kami juga berfikir begitu. Kemudian kami melihat 2 jam yang lalu mobil keluarga Yildiz mengarah ke bandara dan ada izin terbang ke Indonesia tuan. Maaf saya tidak mengabari anda dan lancang karena tuan besar anfal sehingga saya tidak ingin menambah beban anda tuan muda"

"Terimakasih om, kerja yang bagus. Lalu apa sudah bisa dipastikan itu kakak?. "

"Iya tuan muda. Anak buah saya tadi sempat memfoto tuan muda Arish saat keluar mobil. Dan saya sudah kirim di ponsel Anda tuan. "

"Baik om. Lalu apa anak buah Om ada yang mengejar? atau ada yang di Indonesia agar ada yang menunggu dan mengawasi di sana sementara.

"Itu dia masalah nya tuan muda. Ini terbang yang di kantong i masih 1 jam lagi dan saya tidak memiliki anak buah di Indonesia. Saya menelpon anda karena saya dengar Zain di Indonesia. Apa bisa Zain meng handle sambil menunggu orang saya sampai?. "

"Astaghfirullah. Saya lupa ada Zain. Nanti saya perintahkan 11 jam lagi stand by di bandara tuan. Langsung saja nanti berkabar ke Zain ya Om, karena abi sekarang koma, jadi Arvi harus menunggu abi. "

"Baik tuan muda. Saya akan berusaha sebaik mungkin membawa tuan muda Arish pulang."

"Terima kasih. Tolong beri tahu kakak untuk membuka email yang Arvi kirim delapan tahun silam. Agar Arish tidak menyesal. "

"Baik tuan muda, akan saya sampaikan. "

Setelah selesai berbicara Arvi menghubungi Zain agak stand by di bandara kurang lebih 10 jam yang akan datang.

Zain menyanggupi sekaligus mencari orang untuk mengawasi tuan muda Arish. Dan Arvi menghubungi abang nya, karena hanya abang yang bisa memberi pengertian pada kakak nya sekaligus mengabarkan kondisi sang abi.

"Hallo Assalamu'alaikum bang. "

"Waalaikumsalam dek. tumben telpon nya jam segini. di Turki jam 1 ini kan?. "

"Iya bang. Arvi ada dua kabar. Abang mau yang sedih dulu atau lega dulu. "

"Sedih."

"Abi anfal dua kali dalam dua hari ini, dan sekarang abi koma bang. "

"Innalillahi warna ilaihi rojiun. Kenapa baru kabari abang. "

"Arvi pun juga baru tau dan langsung transit kembali lagi ke Turki bang."

"Kabar senang nya?. "

"Abi bertemu kakak di pemakaman uma dan membuat abi serangan jantung. Kemudian kakak ngantar ke rumah sakit. Setelah nya kakak kembali menghilang. Adek kirimkan video dari CCTV- nya setelah ini bang."

"Terus?. "

"Kakak terdeteksi saat ini sedang di pesawat menuju Indonesia. Apa kakak ada waktu ke Jakarta biar asisten pribadi Arvi yang atur. Kakak hanya mau mendengar ucapan kakak. Abi tadi menyebut nama kakan terus. Arvi juga tidak mau kak Arish menyesal selama sisa hidup nya."

"Bisa. Kakak akan membawa Arish ke Turki bersama kakak. Kamu temani abi. "

"Baik kak. "

"Terima kasih kak. "

Arvi mengirim video baju yang dikenakan kakak nya pada Zain dan juga pada abang. Setelah nya Arvi nain ke atas ranjang abi dan tidur di sebelah perut abi nya.

Hati Arvi sakit melihat abi nya terkapar tak sadarkan diri. Dan entah kapan abi nya akan sadar. Dia membenamkan wajah nya pada perut sang abi menuntaskan sesak di hati dan tertidur karena lelah.

Abang yang selesai di hubungi oleh adik nya kini mencari sang istri untuk berpamit an.

"Humaira ku. " sapa Al fatih sambil memeluk istri nya yang sedang memasak di dapur.

"Tumben abang ganteng peluk- peluk. " goda istrinya.

"Hehe. Abang mau ijin boleh?. "

"Kemana bang?. "

"Adek tadi telpon abang, kata nya abi koma. Dan ada titik temu kakak sebentar lagi mendarat di Indonesia sayang. Abang mau nyelesaiin masalah mereka dulu boleh?. "

"Innalillahi waina Ilaihi rojiun. Tentu boleh bang. Apa tidak besok saja sekalian bisa ijin ke ustad nya mas."

"Tidak sayang. Kamu disini saja karena belum jelas keberadaan kakak. Dia pandai sekali bermetamorfosis hihi titip pondok juga titip humaira ku yang paling cantik ini ya. "

"Sayang ah. Iya sayang InsyaAllah humaira mu ini menjaga amanah dengan baik dari suami yang super tampan ini. MasyaAllah. "

"Abang berangkat ya. "

"Hati-hati ya bang. "

Kemudian Al fatih bergegas untuk bersiap, dan berangkat menuju surabaya sekita 4 jam an. Setelah sampai Surabaya sudah ada tiket yang menunggu di sana. Karena Zain yang mengurus semua nya.

Al fatih sangat berharap akan bertemu kakak dan menyelesaikan kesalah pahaman ini. Al fatih juga sangat takut jika kakak akan menyesal jika terlambat nanti.

Al fatih pun juga akan merasa bersalah, karena semua terjadi karena dirinya. Kakak merasa tidak dicintai oleh abi karena melihat cinta abi pada nya. Kakak merasa cinta abi tidak tulus dan hanya sebuah tanggung jawab karena melihat abi menyambut nya.

Walaupun yanga sebenarnya, abi melakukan itu semua karena tanggung jawab akan janji abi pada uma nya.

.

.

.

.

Sedih gak sih sebenernya jadi Al fatih.

Masa kecil tidak dengan ayah nya, saat bertemu ternyata harus menerima kenyataan bahwa ayah nya bukan suami ibu nya.

Jika di terlahir sebagai anak haram. Orang tua nya bersatu dan setahun kemudian sang ibu harus berpulang. Ayah nya sangat kaya tapi dia tak berhak sedikit pun. Dan Al fatih tidak mempermasalahkan itu walau dia anak pertama dan kandung Ridwan. Nyatanya dia tidak bernasab pada ayah nya itu, tentu bukan ahli waris ayah nya.

Dia menanggung banyak sakit dari kecil itu dengan sabar. Menanggung kesalahan yang bukan dia perbuat.

Happy reading semuanya ☺

Terpopuler

Comments

✤͙❁͙⃟͙Z͙S͙༻𝘼𝙎𝙍𝙄k⃟K⃠

✤͙❁͙⃟͙Z͙S͙༻𝘼𝙎𝙍𝙄k⃟K⃠

mungkin bertransformasi menjadi transformer hahahaha

2023-05-04

0

✤͙❁͙⃟͙Z͙S͙༻Fasrina Sisira

✤͙❁͙⃟͙Z͙S͙༻Fasrina Sisira

Kalau banyak uang semua akan mudah, kita tidak perlu turun tangan mencari keberadaan yang terjadi. Karena semua sudah di kerjakan oleh orang yang di bayar

2023-04-24

1

✤͙❁͙⃟͙Z͙S͙༻Marzina Wertani

✤͙❁͙⃟͙Z͙S͙༻Marzina Wertani

Jadi selama ini anak buah adiknya sedang memata - matai Kakanya, entah Kakanya menyadarinya atau tidak. Hingga hubungan mereka jadi renggang kembali.

2023-04-23

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!