Chapter 8

Arvi yang emosi, langsung terbang ke Jakarta dan menemui sang kakak yang tengah berasa di club yang sangat terkenal di jakarta kala itu. Tanpa berpikir panjang Arvi yang terbakar emosi menghampiri sang kakak dan meninjukan tinjuan maut nya pada wajah tampan dan dingin kakak nya.

#Flasback On

Arish memasuki club yang sangat terkenal di ibukota waktu itu sudah pukul 23.00. Sebenarnya Arish ke sana karena ingin bertemu dengan rekan kerja nya. Beberapa kali Arish memasuki tempat seperti ini untuk sekedar bertemu dengan klien penting.

Kebiasaan dan tradisi usaha di Turki dan Indonesia sangat berbeda jauh. Hingga mau tidak mau Arish yang ingin menunjukkan diri dan kemampuan diri nya membiasakan dengan kehidupan di Indonesia.

Arish tengah duduk dengan sebelah jus jeruk dan beberapa botol vodka yang disiapkan Arish untuk klien nya yang tengah memangku di wanita dengan pakaian kurang bahan nya sambil membelai dada laki laki paruh baya berperut buncit itu.

Kemudian ada satu wanita mendekati nya.

"Hai ganteng. Mau di temani?. "

"No." jawab singkat Arish tanpa melihat.

"Ayolah ganteng, aku primadona di sini. Kamu tak akan menyesal. " goda wanita itu sambil membelai jas Anish.

"Saya sedang membahas pekerjaan. Pergilah. "

Tiba- tiba datang seorang pria yang sangat mirip dengan Arish, memberikan bogeman mentah pada wajah Arish.

Bugh

"brengsek Arish. " teriak Arvi yang sangat emosi melihat kakak nya duduk dengan seorang wanita dan minuman keras di depan nya.

Arish yang tengah terkejut melihat kedatangan kembaran nya hanya terpaku melihat wajah yang amat dirindukan nya.

"Ngapain lo di sini. " ucap Arish setelah menguasai diri akan keterkejutan nya.

Deg

Hati Arvi sangat sakit melihat kakak nya. Perkataan juga wajah dingin yang dulu dia tunjukkan pada orang lain. Kini dia tunjukkan pada Arvi.

"Lo udah kelewat batas Arish. " ucap Arvi penuh penekanan dengan gigi gemertak menahan amarah.

"Apa urusan lo. " kata Arish sambil meninggalkan club itu. Kerjasama pasti batal karena ulah Arvi dan Arish tidak mau membuat keributan di bar itu.

"Seperti ini cara lo melampiaskan kebencian lo. Kekecewaan lo. Lo berdosa Rish sama abi." cerca Arvi sambil mengikuti kakak nya.

"Stop Vi." bentak Arish.

"Kenapa kak? kenapa?. " teriak Arvi tak tak kalah keras nya.

"Pergi lo dari sini. "

"Kak. Kakak benar mencampakkan kami?. "

"Iya." jawab Arish cuek.

"Gue sayang lo kak. " teriak Arvi.

"GUE BENCI ABI. GUE BENCI LO. " teriak Arish tepat di depan wajah adik nya.

Arvi tak lagi bisa membendung air mata nya. Sesak di dada yang mendera nya sejak tadi, seperti menghimpit dada nya dan menikam jantung nya.

Mata Arvi memerah melihat wajah kakak nya yang tak kalah merah menahan emosi.

"Gue pastiin, Lo akan menyesal sepanjang hidup lo jika lo kehilangan abi. " kata Arvi penuh penekanan kemudian berbalik dan meninju tembok yang ada di samping nya hingga tangan nya berlumuran darah dan berjalan pergi sambil membiarkan air mata nya membasahi pipi.

Arish yang melihat punggung adik nya bergetar juga darah yang mengucur pada tangan sang adik ikut meneteskan air mata nya.

"Berbahagialah tanpa kakak dik. Hidup lah dengan nyaman. Kakak sangat menyayangi mu. " batin Arish sambil melihat kepergian adik nya.

"Pulanglah setelah kau lelah dengan sakit hati. semoga kakak gak menyesal seperti yang abi alami. Aku tak akan lagi mengganggumu kak. Kau bebas sekarang setelah melepaskan adikmu ini" kata Arvi dengan suara berat dan parau nya tanpa menoleh dengan tangan terkepal dan pergi begitu saja.

i pribadi nya.

"Tuan muda, tadi ada yang menitipkan kotak untuk tuan. Dia lupa memberikan kemarin karena anda terburu- buru. "

"Kotak apa pak? "

"Saya juga tidak tau tuan. Ada di jok belakang anda. "

Kemudian Arvi mengambil kotak yang ditunjukkan oleh supir pribadi nya. Membuka kotak yang cukup besar itu.

Arvi memegang sebuah kota kecil dan sebuah amplop yang sepertinya surat. Arvi terkejut melihat dia buah jam tangan rolex sesuai dengan selera nya.

Kemudian menutup dan membuka amplop surat tersebut.

~ Happy birthday dek ~

Abang tak bisa mampir, jadi abang kirim hadiah untuk adek tersayang kakak. Seperti biasa titik untuk kakak kesayangan abang saat nanti pulang.

Selalu bahagia dek.

Arvi menutup surat dan kotak kemudian memasukkan lagi pada box lumayan besar itu sambil tersenyum. Abang nya selalu saja melakukan hal ini setiap tahun.

"Entah kapan kakak akan pulang bang. Atau bahkan tidak akan pulang. Semoga kebahagiaan menyertai abang, teteh sama Arayan. " batin Arvi.

Arayan adalah putra Al fatih yang berusia 6 tahun. Sangat lucu dan menggemaskan.

"Aku harus mampir ke kediri sepertinya. " gumam Arvi sambil tersenyum.

"Pak nitip box ini nanti taruh ke abi ya. Bilang Kan Arvi nitip hadiah dari abang gitu. " kata Arvi pada supir pribadi nya.

"Baik tuan muda. " jawab supir pribadi nya itu.

Setelah sampai di bandara Arvi segera naik ke pesawat pribadi nya.

Setelah duduk di kursi nya, dia membuka tab di tangan nya sambil mengecek banyak hal. Perusahaan juga pencarian sang kakak.

Arvi mulai mencari bulan kemarin karena abi yang begitu kekeh mencari sang kakak selama delapan tahun ini.

Arvi takut jika terlambat menemukan sang kakak.

"Hallo Jack. " sapa Arvi.

"Hallo tuan muda. "

"Bagaimana?. "

"Masih dalam pencarian tuan muda. Ini sudah menemukan sedikit titik terang. "

"Apa itu?. "

"Bulan kemarin ada jejak tuan muda Arish di Sydney." kata Jack.

"Terus cari sampai ketemu Jack. Tambah personil dari organisasi CIA lagi kalau perlu. "

"Baik tuan. "

Kemudian telpon di tutup dan Arvi menyandarkan punggung nya di kursi. Menutup wajah dengan kedua telapak tangan nya.

"Huh."

Hembusan nafas berat Arvi terdengar sampai petugas pantry.

Kemudian petugas pantry itu mendatangi tuan muda dan membawakan air putih juga camilan.

"Permisi tuan. Apa ada makanan yang tuan mau makan? . " tanya pramugari itu dengan membawa nampan.

"Tidak. Itu camilan apa?. "

"Ini baru di sini tuan. Kesukaan tuan besar akhir akhir ini. "

"apa ini? Dari mana?. " tanya Arvi antusias.

"baklavdir tuan. "

"Baklavdir? brand baru dari perusahaan mana ini?. "

"Ini perpaduan antara Turki, Indonesia dan yaman kata tuan besar, tuan muda. Baklava Turki dengan taburan gethuk pisang khas kediri dan dicocol dengan madu mara'i khas yaman. Makanan ini seperti Tuan besar dan Nyonya kata beliau." penjelasan petugas itu menirukan tuan besar nya.

"Abi mengatakan itu?. "

"Iya tuan muda. Silahkan dinikmati. " kata petugas itu ramah.

Arvi memegang kemasan itu, dan melihat dimana makanan ini di produksi.

"P.T Arkah Nusantara. "

.

.

.

.

Happy reading semua nya

Jangan lupa like komen dan vote yang semuanya, semoga suka dengan cerita remahan peyek.

Terpopuler

Comments

@Risa Virgo Always Beautiful

@Risa Virgo Always Beautiful

Arish kamu harusnya menjadi contoh yang baik buat Arvi

2023-05-06

0

✤͙❁͙⃟͙Z͙S͙༻Fasrina Sisira

✤͙❁͙⃟͙Z͙S͙༻Fasrina Sisira

Hanya membaca jadi terbayang, bayangan yang cukup menjijikkan. Melihat wanita yang sedang mencari uang bukan atas dasar cinta tapi hanya untuk hartanya semata.

2023-04-23

1

✤͙❁͙⃟͙Z͙S͙༻Marzina Wertani

✤͙❁͙⃟͙Z͙S͙༻Marzina Wertani

Lagian trandisi setiap negara bahkan daerah banget berbeda - beda. Semuanya punya cara dan keunikan masing - masing saat mengerjakannya.

2023-04-23

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!