Mimpi Buruk

Setelah membersihkan diri, Renita memutuskan untuk membaringkan tubuhnya di atas kasur. karena Wanita itu, merasa begitu kelelahan. baik kelelahan fisik maupun kelelahan batin karena Renita merasa, masalahnya saat ini, tidak ada jalan keluar sedikit pun. belum lagi, hukuman yang akan ia terima nantinya jika ketahuan oleh keluarga besarnya.

Renita melirik ke atas nakas. di mana saat ini, sebuah foto terpajang di sana. dan dengan segera, menarik pigura itu dan mendekatnya dengan erat.

"semoga gimanapun kamu berada, keberuntungan akan selalu menghampirimu."gumam Renita Seraya memejamkan mata dan tak berselang lama, terdengar dengkuran harus dari mulut wanita itu.

Hal itu menandakan, jika wanita cantik itu telah terlelap dan juga telah terbuai di dalam alam mimpi yang sangat indah.

****

Entah berapa lama Renita tertidur. hingga wanita itu, perlahan-lahan membuka matanya. namun seketika, Renita langsung terduduk di atas tempat tidur. saat wanita itu, sesuatu hal yang menurutnya sangat aneh.

"kenapa aku ada di sini? ini rumah siapa sebenarnya?"tanya Renita seorang diri karena wanita itu baru saja mendapatkan, bahwa saat ini dirinya terbangun di sebuah rumah asing yang tidak ia kenal.

Perlahan tapi pasti, Renita mulai bangkit dari tempat tidur. dan mulai melangkahkan kakinya, untuk mendekati ke arah pintu keluar yang tidak jauh dari ranjang tempatnya saat ini berada.

"aku harus segera keluar,"ucap Renita dengan cepat. karena Wanita itu mengira, dirinya saat ini tengah diculik oleh seseorang. dan dirinya mengira juga, jika orang-orang yang menculiknya saat ini adalah suruhan dari keluarga Kusuma.

"apa benar aku sudah ketahuan?"tanya Renita Seraya menatap ke sekeliling ruangan itu. wanita itu benar-benar merasa sangat asing dengan apa yang ada di sekitarnya saat ini.

"rumah ini tidak pernah aku lihat sebelumnya,"gumamnya Seraya melangkahkan kakinya untuk segera keluar dari kamar itu.

wanita tertegun di luar pintu kamar itu. saat wanita itu, mendapati sebuah rumah yang sangat megah yang tersaji di depan matanya.

"Bagus sekali rumah ini,"gumam Renita pada dirinya sendiri. Namun demikian, langkahnya masih mengayun menyusuri seluruh sudut di bangunan itu.

"apa sekarang aku sudah ada di surga?"tanya Renita pada dirinya sendiri. karena bangunan ini, benar-benar sangat mewah dan juga megah. bahkan lebih mewah dan lebih megah dari Mansion milik keluarga Kusuma. dan juga kastil tersembunyi milik sang Ayah.

Langkahnya tiba-tiba terhenti. saat mendengar suara seseorang berbincang-bincang. dengan segera, wanita cantik itu bersembunyi di balik vas bunga yang tidak jauh tempatnya berdiri saat ini.

"itu pasti orang-orang yang diperintahkan untuk mengeksekusiku."gumam Renita dengan nada yang sangat waspada.

Semakin lama, suara itu semakin terdengar. dan Renita yakin, bahwa suara itu adalah seorang dari wanita muda. tentu saja hal itu membuat Renita merasa sedikit bingung.

"kenapa orang yang akan mengeksekusiku adalah seorang wanita muda? bukankah e Eyang pernah bilang, jika semua eksekutor di keluarga Kusuma adalah seorang laki-laki?"tanya Renita pada dirinya sendiri.

Tak berselang lama, suara wanita muda itu semakin lama semakin terdengar. dan tak berselang lama, suara seseorang laki-laki menyahuti perkataan wanita itu. tentu saja hal itu membuat Renita yang mendengarnya, merasakan jantungnya bergetar dengan cepat. bahkan, dua kali lipat lebih kencang dari biasanya.

"Bukankah itu suara dari Mas Adrian?"tanya Renita mencoba untuk memastikan semuanya.

"tidak mungkin, tidak mungkin itu Mas Adrian."ucap Renita Seraya menggelengkan kepalanya.

Kepala wanita itu, seketika terangkat untuk melihat siapa laki-laki yang ada di depan sana.

degh

Jantung renitasi akan ingin lepas dari tempatnya. saat kedua mata indahnya, menatap pemandangan yang ada di depan sana. di mana saat ini, di hadapannya tengah berdiri Adrian bersama dengan seorang wanita yang terlihat sangat cantik dan juga anggun.

Wanita itu, tampak mengusap perutnya dengan senyuman yang mengembang di bibir tipisnya.

"aku sudah tidak sabar, untuk menanti kelahiran anak kita,"ucap wanita itu Seraya tersenyum simpul menatap ke arah laki-laki itu.

Dada Renita seakan semakin sesak. seperti tengah terhimpit bongkahan batu besar."tidak itu pasti tidak benar. aku pasti hanya salah mendengar saja."ujar Renita Seraya menggelengkan kepala.

"iya sayang, aku juga sudah merasa tidak sabar untuk mendapatkan keturunan yang sangat menggemaskan darimu."ucap Adrian Seraya memeluk wanita itu dan langsung menghujani dengan beberapa kali kecupan.

"Tidak!"teriak Renita Seraya berlari menghampiri kedua manusia itu.

Tentu saja kehadiran dari Renita yang secara tiba-tiba itu, membuat Adrian membulatkan kedua matanya. karena laki-laki itu, begitu merasa terkejut dengan kehadiran Renita.

"Re... Renita, untuk apa kau ada di sini?"tanya Adrian dengan raut wajah terkejut.

"dia siapa Mas?"tanya Renita yang tidak memperdulikan reaksi terkejut dari laki-laki itu.

"jawab! jawab aku Mas Adrian!"bentak Renita dengan dada yang bergemuruh akibat menahan amarah yang luar biasa.

"dia adalah istriku."ucap Adrian Seraya menundukkan kepala.

duarrr

Seketika itu pula, langit yang ada di atas Renita seakan ingin ambruk. dan tubuh wanita itu, seakan tidak bertenaga saat mendengar ucapan yang sangat menyakitkan keluar dari mulut Adrian.

"tidak itu pasti tidak mungkin!"teriak Renita Soraya menangis histeris.

"Tidak!!" Renita seketika terbangun dari tidur panjangnya. wanita cantik itu, baru saja mendapatkan sebuah mimpi yang sangat mengerikan.

"Renita kau tidak apa-apa, kan?"terdengar suara kedua orang tuanya dari balik pintu kamarnya.

"iya Bunda, Ayah aku baik-baik saja, kok."ucap Renita Seraya meraih sebuah gelas yang berisi air putih dan langsung meneguknya hingga habis.

"huh ternyata cuma mimpi,"ucap wanita cantik itu. Seraya menghela nafas panjang.

"semoga ini tidak akan pernah terjadi."ucap wanita itu Seraya mengusap air matanya yang hampir saja jatuh. saat ingatannya, kembali mengingat mimpi yang begitu mengerikan itu.

"kau tidak akan menghianatiku, kan?"tanya Renita pada foto Adrian yang saat ini berada di dekapannya.

pagi harinya

Seperti biasa, Renita bangun dari tidurnya langsung menuju ke kamar mandi untuk membersihkan diri. dan setelahnya, wanita itu menghampiri semua orang yang saat ini berada di ruang tamu sedang membahas sesuatu.

"semalam kau kenapa, Renita?"tanya Marina saat melihat putrinya bergabung dengan mereka.

"apa kau mimpi buruk?"tanya Banu Seraya menatap wanita itu dengan tatapan sedikit khawatir.

"aku hanya mimpi buruk biasa saja."ujar Renita Seraya tersenyum kecil. wanita itu, memutuskan untuk tidak memberitahu tentang apa yang ia alami pada semua orang. karena menurut Renita, itu hanyalah mimpi semata.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!