Tragedi Di Malam Pengantin
"tidak!"teriak seorang gadis yang baru saja melangsungkan pernikahan bersama laki-laki yang sangat ia cintai.
Pernikahan yang selama ini diimpikan oleh gadis itu, seketika itu pula, langsung menjadi sebuah kesedihan yang luar biasa bagi seorang gadis yang bernama Renita Aprilia Anggraini.
Gadis cantik itu, baru saja menjalankan hari bahagia sebagai seorang pengantin dan juga sebagai seorang istri pagi tadi. Namun sayangnya, kebahagiaan itu tidak bertahan lama.
Sepertinya, Tuhan dan alam semesta tidak merestui hubungan mereka. terbukti setelah pernikahan mereka berlangsung, sebuah tragedi berdarah terjadi pada suami Renita yang bernama Adrian Marcell Wijayanto. Renita mendapatkan kabar bahwa sang suami mengalami kecelakaan hingga mobilnya masuk ke dalam jurang.
Tentu saja, hal itu membuat Renita menjadi sangat histeris saat mengetahui kabar tentang suami itu. apalagi, saat wanita itu mencoba untuk menuju ke tempat lokasi terjadinya kecelakaan. di sana tidak ditemukan tubuh Adrian. yang mereka temukan, hanyalah mobil laki-laki itu yang terlihat sangat memprihatinkan.
"Renita sayang, ini suami kamu pasti tidak akan selamat! lihat itu,"ucap sang Papa Seraya menunjuk ke arah mobil milik Adrian yang terlihat sangat hancur parah itu.
"tidak! itu semua tidak benar!"teriak Renita saraya langsung memeluk tubuh sang ibu yang memang berada di samping gadis itu.
"Renita, kamu..."ucapan laki-laki paruh baya itu berhenti saat melihat isyarat yang ditunjukkan oleh sang istri.
Membuat Tuan Hendri-Ayah dari Renita, seketika menghela nafas panjang kemudian menarik tubuh putrinya yang masih menangis tersedu-sedu di dalam sang ibu.
"maafkan ayah sayang, tapi kamu harus menerima semua ini. ini memang mungkin yang terbaik yang di atas."ucap Hendri Seraya mengusap kepala putrinya dengan perasaan penuh kasih sayang.
Renita yang mendengar itu, seketika menggilingkan kepalanya kuat di dalam dekapan sang Ayah.
"tidak Yah, aku yakin Mas Adrian masih hidup!"ucap gadis cantik itu Soraya sesekali menggelengkan kepalanya.
"sudah Yah, jangan memaksakan semuanya. biarkan Putri kita tenang terlebih dahulu,"ucap Marina-ibunda dari Renita.
Membuat Hendri, lagi lagi hanya dapat menghela nafas panjang. kemudian laki-laki paruh baya itu, memutuskan untuk membawa putrinya masuk ke dalam mobil. karena selain suasananya sudah tidak mendukung, angin Malam tidak baik untuk tubuh Renita. karena gadis itu memiliki kondisi tubuh yang berbeda dari kebanyakan orang.
Renita akan merasakan menggigil yang luar biasa, saat gadis itu terkena angin Malam. untuk alasan itulah, keluarga Renita memutuskan untuk menggelar acara pernikahan mereka pagi hari. dan setelah melakukan prosesi pernikahan itu, mereka berniat akan berbulan madu singkat di sebuah hotel ternama di kota itu.
Namun naasnya, mobil yang ditumpangi oleh Adrian mengalami kendala dan juga rem blong. saat laki-laki itu, memutuskan untuk pergi sebentar untuk membeli sesuatu di sebuah toko elektronik yang terletak di ujung kota itu. entah apa yang dipikirkan oleh Adrian. sehingga laki-laki itu, memutuskan untuk pergi sendiri. padahal biasanya, Adrian akan menyuruh tangan kanannya alias asisten pribadinya untuk mengurus segala keperluan.
Karena Adrian, sebenarnya bukan orang susah. laki-laki itu bahkan mampu untuk mempekerjakan orang hanya untuk menjaga tanamannya. namun sayangnya, sifat keras kepala laki-laki itu tidak dapat dicegah. hingga membuat semua orang, termasuk juga Renita, tidak mampu untuk mencegah laki-laki itu untuk pergi.
"sayang, kita pulang dulu ya, nanti kita cari lagi suamimu."ucap Marina Seraya mengusap kepala putrinya itu dengan penuh kasih sayang.
"tidak Bunda, Renita harus tetap mencari keberadaan Mas Adrian. Renita takut, Mas Adrian merasa sangat kedinginan nantinya jika kita meninggalkannya."ucap Gadis itu dengan suara yang sangat lirih.
Tanpa disadari, wanita paruh baya itu juga ikut meneteskan air mata. merasakan penderitaan yang dialami oleh Putri kesayangannya itu. karena memang, Renita baru saja merengkuh kebahagiaan dengan menjalin kasih dengan Adrian. dan mereka termasuk pasangan yang tidak aneh-aneh.
Namun sayangnya, takdir baik memang belum berpihak pada mereka. Renita yang merasakan kepalanya basah, seketika mendongakkan kepala. dan menatap ke arah sang ibu.
" Bunda nangis?"tanya gadis itu dengan raut wajah yang terkejut. karena setahu Renita, wanita paruh baya itu tidak pernah menangis seperti ini.
Marina adalah wanita yang sangat kuat di mata gadis itu. tangannya seketika terulur mengusap bulir bening yang mulai membasahi wajah wanita itu.
"Bunda nggak usah nangis. nanti Renita ikut menangis,"ucap Gadis itu Seraya menyunggingkan senyuman manisnya. walaupun dengan deraian air mata yang tidak bisa dicegah.
"kita pulang ya sayang,"ucap Hendri pada putrinya itu.
"tapi..."ucapan Renita terhenti saat melihat ekspresi wajah Bundanya. Akhirnya, mau tidak mau, gadis itu akhirnya menganggukkan kepala. gadis cantik itu setuju, dengan ajakan Ayahnya untuk pulang terlebih dahulu.
Di sepanjang perjalanan, gadis cantik itu tak henti-hentinya menangis tersedu-sedu karena mengingat senyuman manis dari kebersamaan mereka.
"kenapa kamu secepat ini meninggalkanku, Mas?"tanya Gadis itu dengan suara yang sangat lirih dan juga dengan deraian air mata.
Sementara itu, Hendri dan juga Marina dengar itu, seketika saling pandang. mereka tidak tahu, apa yang harus mereka lakukan untuk membayar semua kesedihan yang dialami oleh Putri semata wayangnya itu.
Tiba-tiba saja, Renita mengeluarkan suaranya membuat pasangan paruh baya itu, seketika, menatap ke arah gadis itu.
"Ayah, Bunda, Renita mau, hari ini kita menginap dulu di hotel tempat aku sama Mas Adrian bulan madu,"ucap Gadis itu dengan suara seraknya.
"kenapa?"tanya Marina dan juga Hendri secara bersamaan.
Namun sayangnya, pertanyaan dari mereka berdua, tidak ditanggapi oleh Renita. karena gadis itu, kembali menangis Seraya menggenggam sebuah foto yang tak lain adalah foto dari Adrian.
"sudah Yah, kita turuti saja permintaan Putri kita."ucap Marina kepada suaminya itu Seraya mengusap pundak laki-laki paru baya itu. membuat Hendri yang mendengar itu, seketika menganggukkan kepala.
Keluarga dari Renita, akhirnya memutuskan untuk menuju ke tempat hotel yang sebenarnya akan digunakan oleh Renita dan juga Adrian untuk berbulan madu. namun, semuanya gagal karena musibah yang tidak terduga itu.
Saat Gadis itu masuk ke dalam hotel, matanya kembali berkaca-kaca saat melihat dua orang baru bayar yang saat ini telah menjadi mertuanya itu. dengan secepat kilat, Renita langsung memeluk tubuh kedua mertuanya itu dengan erat. dan seketika itu buah, suara tangisan pecah di antara mereka. terlebih Renita dan juga Samantha Wijayanto. yang tak lain adalah ibu kandung dari Adrian.
"sudah sayang, jangan kau tangisi lagi ikhlaskan semuanya."ucap Samantha Seraya mengusap kepala Gadis itu dengan lembut.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 55 Episodes
Comments