Beberapa hari setelah kejadian itu, Renita masih enggan untuk kembali ke rumah mereka. bahkan wanita itu sempat adu mulut dengan sang Ayah. karena Hendri mengatakan bahwa Renita harus segera kembali ke kediamannya.
Sebelum keluarga besar dari sang nenek yaitu keluarga Kusuma, mengetahui tragedi ini. akan sangat mengerikan jika mereka mengetahui tentang malapetaka yang menimpa cucu mereka ini. bukan untuk saling menghibur atau menguatkan. mereka bahkan justru ingin melakukan tradisi yang menurut Renita sangatlah konyol dan tidak masuk akal.
Wanita muda itu, tidak ingin nasibnya seperti sepupunya dulu. yang karena tradisi konyol itu, membuat sepupu Renita menjadi depresi dan diasingkan dari keluarga itu sampai sekarang. walaupun kejadian itu telah berlangsung hampir 10 tahun yang lalu, Renita masih tetap merasa kasihan pada wanita itu.
Padahal, wanita cantik yang bernama Rossa itu bukanlah wanita sembarangan. Rossa adalah wanita kuat yang mempunyai beberapa beladiri yang sudah ia kuasai.
Namun ternyata, kekuatannya sangatlah kecil jika dibandingkan dengan para laki-laki yang ada di keluarga Kusuma. hingga membuat wanita cantik itu, seketika bernasib Malang. dan Renita tidak ingin, nasibnya sama seperti Rossa.
"ayolah sayang, kamu harus tetap ikut kembali ke rumah. karena kamu, masih bagian dari keluarga Kusuma."ucap Marina Seraya mengusap kepala putrinya dengan perasaan penuh kasih sayang.
Renita yang mendengar ucapan dari Bundanya, seketika mendongakkan kepala dan menatap manik mata wanita paruh baya itu dengan tatapan sendu. "Renita nggak mau Bunda, Renita nggak mau nasibnya sama seperti Kak Rossa."ucap wanita cantik itu dengan berderai air mata.
Karena sungguh, wanita itu tidak ingin menjalani tradisi konyol di keluarga Kusuma. sementara Marina, wanita paruh baya itu tahu apa yang dimaksud dan dirasakan oleh putrinya itu. karena dirinya pun, juga merasa tidak rela jika putrinya harus mendapatkan sesuatu yang tidak sepatutnya dirasakan oleh wanita muda itu.
"Bunda tahu sayang, tapi jika kamu tidak ingin kembali ke keluarga Kusuma, maka mereka akan semakin murka. karena menganggap, kamu sebagai penghianat. dan kamu tahu kan, apa konsekuensinya nanti?"tanya Marina dengan nada yang sangat lembut namun juga syarat akan ancaman.
Membuat Renita yang mendengar itu, seketika menjadi ketakutan. karena wanita itu tahu apa yang akan terjadi selanjutnya kepada diri dan hidupnya.
Tiba-tiba saja, Renita melorotkan tubuhnya hingga menyentuh lantai kamar itu. membuat Marina yang melihat itu, seketika merasa sangat terkejut.
"apa yang kamu lakukan sayang ? ayo bangun!"ucap Marina mencoba untuk mengangkat putrinya kembali agar kembali duduk di atas ranjang.
Namun, semakin Marina menari tubuh putrinya, semakin pula Renita memberatkan beban di tubuhnya agar tidak bisa diangkat oleh sang Bunda.
"berjanjilah padaku Bunda, tolong jangan pernah lakukan itu, aku tidak ingin nasibku sama seperti Kak Rossa."ucap Renita dengan posisi bersujud di bawah kaki sang Bunda.
Sungguh, Renita saat ini merasa sangat ketakutan. dengan kemungkinan-kemungkinan, yang akan terjadi kepada hidupnya.
Membuat Marina yang mendengar itu, seketika menghela nafas panjang. "huh, baiklah dengarkan Bunda baik-baik. hanya satu cara yang dapat menolongmu,"ucap Marina dengan nada yang bersungguh-sungguh.
Mata wanita itu, seketika berbinar saat mendengar ucapan dari bundanya."apa itu Bunda?"tanya Renita dengan raut wajah berbinar-binar. karena pada akhirnya, dirinya dapat mencari solusi untuk kondisinya saat ini.
"kau yakin akan bisa melakukannya?"tanya Bundanya sekali lagi.
"Renita yakin Bunda, Renita yakin pasti akan bisa melakukannya. apa, apa yang harus Renita lakukan?"tanya wanita itu dengan begitu antusias.
Seakan-akan, wanita itu sudah merasa tidak sabar untuk mendengar solusi apa yang akan dikatakan oleh sang Bunda.
"kau harus mencari keberadaan suamimu dalam waktu 1 minggu, kalau waktunya sudah lebih dari satu minggu, Bunda tidak bisa melakukan hal apapun,"ucap Marina dengan suara yang sangat serius.
Renita yang mendengar itu, seketika mengerutkan kening. karena merasa tidak mengerti dengan ucapan sang Bunda.
"maksud bunda bagaimana?"tanya Renita pada wanita paruh baya itu.
Dengan perlahan-lahan, wanita paruh baya itu mulai menceritakan tradisi-tradisi yang harus dilakukan oleh keluarga Kusuma. saat mengetahui anggota keluarga mereka mengalami kegagalan dalam berumah tangga. jika tidak ingin mendapatkan siksaan itu, maka orang yang menjadi korban, harus menemukan solusi lain. contohnya seperti kasus Renita. maka wanita itu, harus mencari keberadaan sang suami dalam waktu 1 minggu. karena jika tidak, maka bersiap-siaplah Renita akan mendapatkan hukuman yang sama dengan Rossa. atau bahkan lebih.
Mendengar ucapan dari Bundanya, membuat Renita seketika menggelengkan kepala dengan disertai deraian air mata.
"nggak, sampai kapanpun aku nggak mau disiksa seperti itu,"ucap Renita kembali bersujud di hadapan sang Bunda.
Membuat Marina, dengan segera langsung menahan putrinya dan langsung memeluknya dengan erat.
"maka dari itu sayang, Ayah dan Bunda hanya memiliki waktu selama satu minggu untuk membantumu. karena setelah satu minggu, kita tidak bisa berbuat apa-apa lagi."ucap Marina juga ikut menitikan air mata.
Karena wanita paruh baya itu, juga ikut merasakan sesak di dadanya karena membayangkan nasib yang akan dialami oleh Putri kesayangannya itu.
Sementara Renita ingin mendengar itu, semakin menangis tersedu-sedu. dirinya merutuki nasibnya sendiri yang sepertinya tidak pernah merasakan kebahagiaan.
"kenapa nasi Renita seperti ini, Bunda?"tanya wanita itu Seraya menatap ke arah mata bundanya.
"maafkan Bunda dan Ayah sayang, tapi kita memang tidak bisa melawan tradisi yang telah berjalan hampir 30 tahun itu."ucap Marina yang juga ikut menitihkan air mata.
"hah, tradisi macam apa ini, kenapa kalian tidak berusaha untuk melarikan diri dan memisahkan diri dari keluarga aneh itu?"tanya Renita dengan raut wajah berubah marah.
Marina yang mendengar itu, seketika menggelengkan kepala. "kami tidak berani sayang,"ucapnya kembali menitikan air mata.
"kenapa?"tanya Renita tidak mengerti. kenapa kedua orang tuanya sangat takut kepada keluarga itu.
"karena Ayah dari Kak Rossa, juga pernah melakukan hal yang sama. namun seketika itu pula, Om Danu langsung mengalami kecelakaan dan meninggal di tempat."ujar Marina dengan tangis sesenggukan.
Mata Renita seketika membulat sempurna. disertai, dengan mulut yang menganga lebar. karena merasa tidak percaya dengan cerita itu.
"ja... jadi itu semua adalah cerita benar?"tanya Renita dengan raut wajah tidak percaya. karena wanita cantik itu menganggap, bahwa cerita yang pernah dia dengar waktu kecil, itu adalah dongeng belaka. yang bertujuan untuk menakut-nakuti agar tidak melakukan kesalahan seperti Rossa.
Sungguh, Renita tidak menyangka bahwa cerita itu adalah benar adanya. "pasti kita akan menemukan jalan atau mencari solusi yang lain,"gumam Renita dengan penuh keyakinan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 55 Episodes
Comments