Setelah pengakuan dari Banu yang sangat mengejutkan untuk Renita, akhirnya ketiga sahabatnya itu, memutuskan untuk pulang ke rumah masing-masing. karena mereka, memberikan waktu yang cukup untuk Renita berpikir lebih jauh.
"tidak pasti Banu salah orang, Mas Adrian tidak mungkin melakukan hal itu. apalagi kita baru saja menikah, tidak mungkin dia melakukan hal itu,"Renita sekuat tenaga mencoba untuk menyangkal pengakuan dari sahabatnya itu.
Wanita itu tidak ingin mempercayai pengakuan dari sahabatnya terlebih dahulu. sebelum wanita itu, mendapatkan bukti yang cukup kuat.
"bisa saja kan ini hanya editan?"tanya Renita Seraya menggenggam sebuah foto yang ada di tangannya. yang tak lain dan tidak bukan, foto itu adalah foto kebersamaan Adrian dengan seorang wanita.
"tapi kenapa rasanya seperti sakit sekali?"tanya Renita masih pada dirinya sendiri. wanita itu memilih untuk menggelengkan kepala.
"aku harus mencari tahu,"ucap wanita itu kemudian melangkahkan kakinya menuju ke kamar mertuanya.
"sayang, kamu mau ke mana?"langkah Renita seketika terhenti saat mendengar suara Marina. Bundanya, yang ternyata, wanita itu saat ini berada tepat di belakangnya.
"aku mau bertemu sama Mami Samantha. Bunda,"ucap Renita Seraya tersenyum kecil kepada wanita paruh baya itu.
Sementara Marina yang mendengar itu, seketika menggelengkan kepala. dan dengan segera, memeluk . untuk memeluk tubuh putrinya. untuk menenangkan wanita itu.
"kenapa bunda ada apa?"tanya Renita menatap ke arah Marina yang mulai menitikkan air matanya.
"kamu yang sabar ya nak, semoga badai ini cepat berlalu."ucap Marina Seraya mengusap kepala putrinya dengan perasaan bersalah.
Mendengar penuturan ibunya, membuat Renita semakin merasakan kebingungan. "maksud Bunda gimana? aku tidak mengerti Bun,"ucap Renita Seraya menatap ke arah sang ibu dengan tatapan penuh dengan pertanyaan.
Marina dengan perlahan menghirup udara sebanyak-banyaknya. sebelum akhirnya, menghembuskannya secara perlahan. sementara Renita yang melihat itu, merasa semakin khawatir. Karena tindakan yang dilakukan oleh Bundanya ini, Sama persis dengan apa yang dilakukan oleh Banu beberapa saat yang lalu.
"jangan bilang ada kabar buruk?"tanya Renita pada sang Bunda.
"maafkan kami sayang, tetapi keluarga Wijayanto memutuskan hubungan kita secara sepihak. mereka mengatakan, bahwa kejadian ini karena campur tanganmu. dan itu sudah tertulis di dalam ramalan keluarga mereka,"ucap Marina dengan suara yang sangat Pelan.
Degh
Seketika itu pula, jantung Renita seakan ingin lepas dari tempatnya saat mendengar pengakuan dari sang Bunda.
"A... apa yang Bunda katakan?"tanya Renita dengan tubuh yang bergetar hebat. dan dengan segera, wanita muda dan cantik itu merosot ke lantai. dengan tangisan yang menggema.
Bagaimana mungkin, wanita paruh baya yang menjadi Ibu mertuanya itu, kini dengan tega membatalkan pernikahan dirinya dan juga Adrian. padahal, mereka berdua baru saja sah menjadi suami istri beberapa hari yang lalu. dan sekarang, telah resmi menjadi seorang janda.
"tidak ini semua tidak mungkin kan, Bun?"tanya Renita Seraya meraih kaki bundanya. wanita itu bahkan melakukan sujud.
Sontak saja hal itu membuat Marina dan juga Hendri yang melihatnya, langsung menarik tubuh putrinya agar kembali berdiri.
"yang sabar sayang, mungkin Allah sedang mengujimu."ucap Hendri mencoba menenangkan putrinya yang tengah menangis tersedu-sedu itu.
Sementara Renita yang masih berada di dalam pelukan sang Ayah, hanya dapat menggelengkan kepala. Lagi Dan Lagi, Renita merasa tidak percaya dengan apa yang wanita itu dengar.
Karena, baru beberapa saat yang lalu wanita itu mendengarkan pengakuan dari sahabat kecilnya yang mengatakan bahwa Adrian menemui wanita lain di belakangnya. dan sekarang, Renita harus menghadapi sebuah kenyataan yang lebih pahit dari itu. yaitu dengan dibatalkannya pernikahan ini secara sepihak.
Tentu saja hal itu membuat Renita, merasa sangat kesakitan. bahkan wanita itu, merasakan tubuhnya sudah tidak terisi oleh Sukma.
" kenapa nasibku seperti ini, Tuhan?" tanya Renita mulai kembali menangis tersedu-sedu. sungguh wanita itu tidak menyangka. bawa kesialan yang ada di dalam hidupnya, akan terus berlanjut sampai saat ini.
"sabar sayang, mungkin Adrian menemukan jodohmu,"ucap Hendri Soraya kembali menurut tubuh putrinya itu dengan erat.
Beberapa hari kemudian,...
Saat ini, Renita berada di pengadilan agama. wanita itu menghadiri prosesi pembatalan pernikahan yang diajukan oleh keluarga Wijayanto. yang tak lain adalah keluarga laki-laki yang sangat ia sayang.
"apakah ini benar-benar terjadi, Bunda?"tanya Renita kepada wanita paruh baya yang telah melahirkannya itu.
"maafkan kami sayang, kami tidak bisa berbuat apa-apa."ucap Marina memeluk tubuh putrinya dengan erat.
Sementara Renita, wanita muda itu masih menangis tersedu-sedu dalam dekapan ibunya. Apalagi, saat seorang hakim membacakan sebuah maklumat yang ada di tangannya.
Renita semakin deras dalam mengeluarkan air matanya. "ya Allah, ternyata ini benar-benar terjadi."ucap wanita itu suaranya sesekali menggelengkan kepalanya. dan akhirnya, putusan pengadilan itu pun selesai.
Kini, Renita dan juga Adrian, sudah resmi tidak memiliki hubungan apapun. tubuh Renita seakan tidak memiliki penyangga. wanita itu hampir beberapa kali terjatuh. jika tidak mendapatkan topangan dari tubuh ibunya.
"pelan-pelan sayang,"ucap Marina yang saat ini menuntun putrinya untuk mendekati Samantha dan juga Agung Wijayanto. yang saat ini menatap dirinya dengan tatapan penuh kebencian.
Padahal beberapa hari yang lalu, mereka masih menangis bersama saat mendapati kabar bahwa Adrian kecelakaan dan menghilang.
"Mam--"ucapan Renita terhenti saat sebuah tamparan keras mendarat mulus di wajah cantiknya. hingga membuat Renita, seketika tertoleh ke arah samping dengan sangat kuat.
"dasar anak pembawa sial!"teriak Samantha berapi-api. membuat beberapa orang yang memang masih berada di sana, seketika menatap mereka dengan tatapan kebingungan.
Namun, itu tidak berlangsung lama. karena mereka semua kembali disibukkan dengan aktivitas masing-masing. dan prinsip mereka, tidak ingin ikut campur urusan orang lain.
"Nyonya, apa yang Anda lakukan?"sentak Marina tidak terima saat melihat putrinya disakiti oleh orang lain.
Membuat Samantha yang melihatnya, seketika menatap ke arah mantan besannya itu, dengan tatapan yang sangat tajam.
"sebaiknya kalian segera pergi dari sini,"ucap Samantha dengan suara yang sangat dingin.
"tunggu kita tidak bisa pergi dari sini,"ucap Hendri secara tiba-tiba. membuat semua orang yang ada di sana seketika menatap dengan penuh pertanyaan kepada laki-laki paruh baya itu.
"apa maksud anda, Tuan?"tanya Agung dengan raut wajah tidak mengerti.
"surat ini belum ada tanda tangan dari Adrian. Dan hal itu, dianggap gugur oleh pengadilan."ucap Hendri Seraya menatap ke arah kertas yang berada di atas meja.
Seketika, ucapan dari laki-laki itu, membuat Agung dan juga Samantha, seketika terdiam. seakan, mereka berdua tengah menyusun rencana. sekarang, rencana mereka gagal total. akibat kecerobohan mereka sendiri.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 55 Episodes
Comments