Tidak Boleh Menyerah

Mereka berempat, segera menjalankan aksi mereka untuk mencari keberadaan di mana Adrian berada. dari tempat-tempat yang pernah mereka kunjungi, sampai menyelinap masuk ke dalam kantor mertuanya dan juga rumah laki-laki itu.

Namun, semuanya hanya nihil. karena laki-laki itu, belum juga ditemukan. ditambah lagi, dengan sikap dari ibu mertuanya. yang semakin lama, semakin dingin terhadap keluarga Renita. itu Renita, dapatkan saat wanita itu tidak sengaja melintas di depan kok diamond milik keluarga Wijayanto.

"ternyata seperti ini perlakuan mereka terhadap keluargaku,"ucap wanita itu dengan lirih. saat matanya tidak sengaja, melihat semua barang-barang milik Renita, telah berada di luar rumah kediaman Wijayanto.

"kenapa? kamu merasa sakit, saat mengetahui orang yang pernah menyayangimu dengan tulus, melakukan hal seperti itu?"tanya Agnes Seraya merangkul pundak dari Renita.

Mereka saat ini, kembali melakukan pengintaian terhadap kediaman suaminya. karena Renita yakin, bahwa pasti ada sesuatu yang disembunyikan oleh mereka. hingga membuat mereka, mencoba untuk membatalkan pernikahan itu.

"aku hanya penasaran, kenapa wanita paruh baya yang sempat menyayangiku dengan tulus, berubah 180 derajat seperti ini?"tanya Renita Seraya menatap ke arah rumah sang suami menggunakan teropong.

"bukannya ibu mertuamu pernah bilang, kalau dia berubah menjadi seperti ini karena terhasut oleh ramalan?"tanya Febri mencoba untuk mengingat alasan yang ditulis oleh keluarga Wijayanto melalui surat kabar.

Renita yang mendengar itu, seketika menggelengkan kepala."aku rasa tidak semudah itu. karena sebelumnya, Mami Samantha pernah diperingatkan oleh seseorang dari keluarga Wijayanto. tapi beliau tidak mempercayainya."ucap Renita Seraya menghela nafas panjang.

Wanita cantik itu yakin, bahwasanya, pasti ada sesuatu hal yang ditutupi oleh mereka. sehingga mereka semua bersikukuh, untuk melakukan pembatalan pernikahan itu. namun sayangnya, semuanya tidak bisa dilakukan karena tidak memenuhi syarat yang berlaku di negara itu.

"kalau begitu, kita tidak boleh menyerah untuk mendapatkan bukti-bukti yang ada. untuk mengungkap suatu kebenaran di dalam masalah kalian,"sahut Banu yang ikut angkat bicara. karena sedari tadi, laki-laki itu hanya terdiam saja.

Membuat ketiga wanita itu, seketika menganggukkan kepala. karena mereka, juga setuju dengan ucapan dari laki-laki itu. kemudian, mereka kembali menatap ke arah rumah keluarga Wijayanto. kali ini keempat anak muda itu, merasa sangat terkejut. saat mendapati barang-barang milik Renita, dilempar keluar dari dalam rumah.

"kalian percaya kan, sekarang?"tanya Renita Seraya menatap ke arah ketiga sahabatnya itu secara bergantian.

Sementara Agnes, Febrianti dan juga Banu, hanya dapat menganggukkan kepala. Seraya mata mereka, tak lepas menatap ke arah depan sana. Di mana kini, Nyonya dari keluarga Wijayanto tengah memarahi beberapa pekerja rumah itu karena masih membiarkan barang milik Renita berada di dalam sana.

" kalian harus ingat, jika masih ada barang-barang dari wanita itu, maka kalian semua akan aku pecat!"setelah mengatakan hal itu, wanita paruh baya yang terlihat sangat cantik itu, melangkahkan kakinya untuk masuk ke dalam rumah.

Sementara Renita yang melihat itu, melangkahkan kakinya hendak masuk ke dalam lingkungan rumah suaminya. namun dengan segera, tindakannya itu dihentikan oleh Banu.

"kau mau ke mana?"tanya Banu Seraya mencekal pergelangan tangan milik Renita.

"aku mau ambil barang-barangku,"ucap Renita Seraya berusaha untuk melepaskan cengkraman tangan dari laki-laki itu.

Namun, Banu menggelengkan kepala. "tidak perlu, kita bisa mengambilnya nanti. jangan pernah membahayakan dirimu!"ucap Banu yang tidak ingin dibantah.

Akhirnya mau tidak mau, realita menuruti permintaan dari sahabat karibnya itu. Mereka bertiga, menunggu suasana di rumah itu supaya lebih kondusif untuk mengambil barang-barang miliknya.

"lagi pula, kenapa barang-barangmu ada di sini? bukankah kalian menikahnya itu beberapa hari yang lalu? tapi kenapa barang-barangmu sudah ada di sini?"tanya Febrianti heran.

Karena setahu wanita dengan kacamata dan juga rambut sebahu itu, orang yang menikah, baru akan pindahan setelah resmi menjadi istri dan bagian dari keluarga sang laki-laki.

Renita yang mendengar itu, seketika menghela nafas panjang. "aku hanya menuruti ucapan dari eyang," ucapnya Seraya menundukkan kepalanya.

Karena merasa perih dengan perlakuan yang ditunjukkan oleh wanita sepuh itu dan juga keluarganya. mereka seakan menolak kehadiran Renita dari awal. hanya karena, Renita terlahir dalam keadaan seorang wanita.

Padahal tanpa mereka sadari, eyang Anita adalah seorang wanita juga. apakah mereka tidak berpikir, bahwa perjanjian yang telah mereka lakukan, akan menyakiti kaum dari mereka sendiri.

"sudah tidak usah dipikirkan! lupakan saja pertanyaanku itu,"Febrianti yang merasa bersalah dengan Renita. karena berkat pertanyaannya itu, membuat sahabatnya berubah menjadi murung.

Sementara Renita yang mendengarnya, menggelengkan kepala."kalian harus tahu, apa yang aku rasakan di keluarga itu."ucapnya mulai menceritakan kepedihan yang teramat sangat.

Ternyata, wajah cantik dan juga tubuh yang bagus, tidak membuat hidup Renita menjadi sempurna. karena dirinya, bahkan harus menerima diskriminasi. karena semua sepupu Renita, adalah seorang laki-laki. dan hanya beberapa saja yang seorang perempuan.

Bahkan Renita menceritakan, bagaimana Anita memerintahkan Renita untuk mengemasi barang-barangnya dan membawanya ke kediaman keluarga suaminya. karena wanita sepuh itu menganggap, bahwa Renita sebentar lagi bukalah bagian dari keluarga Kusuma.

"jangan pernah kamu mengecewakan keluarga suamimu, karena saat kamu menjadi istrinya, maka kamu harus mengikuti aturan keluarga itu,"begitulah ucapan yang dilontarkan oleh wanita kepada sang cucu.

Hal itu membuat Renita merasa seperti dibuang oleh keluarga besarnya sendiri. dan sekarang, wanita itu harus mendapati kenyataan pahit yang lain dalam hidupnya. calon suaminya menghilang tepat setelah mereka menikah. dan Renita tidak akan pernah tahu, bagaimana konsekuensi dari keluarga Kusuma. saat mereka mengetahui, tentang kenyataan pahit ini.

"sudah sudah jangan diingat lagi, lebih baik kita kembali fokus untuk mencari keberadaan Adrian. kita semua tidak boleh menyerah!"ucap Banu memberikan semangat kepada sahabat-sahabatnya itu.

Renita yang mendengar itu, hanya menganggukkan kepala. kemudian mereka mulai mengintai, keadaan di rumah suami sahabatnya itu. dan setelah semuanya dianggap kondusif, mereka semua mulai mengambil barang-barang milik Renita yang dibuang begitu saja.

"kita kembali ke kastil tempat orang tuamu berada,"ucap Febri memberikan usul.

"tapi kita harus tetap mencari keberadaan Mas Adrian."ucap Renita dengan tegas dan tak bisa dibantah.

"huh, baiklah baiklah. sepertinya memang kita tidak bisa untuk melawan keputusan dari ibunda ratu,"ucap Agnes mencibir sahabatnya itu.

Membuat si pemilik nama, seketika terkekeh pelan. Sejenak, Renita dapat menghilangkan rasa penat akibat memikirkan keadaan suaminya yang tidak kunjung terlihat.

"semoga kita cepat bertemu ya Mas,"ucap Renita dalam hati.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!