"Tak apa.. sebaiknya Anda membasuh muka anda segera, mungkin anda benar-benar kelelahan, Maafkan saya telah mengganggu waktu anda, namun anda harus tetap mengerti dengan situasi dan kondisi yang tengah terjadi pada saat ini." Lily berusaha menenangkan Mr. Kyler.
" Ya sudah jika itu maumu, lekaslah panggillah teman-temanmu seperti biasanya agar segera menuju ruang kelas. Permainan detektif ini akan kita mulai lagi." Ucap Mr. Kyler, Lily pun mengiyakan kemudian melaksanakan apa yang telah diperintahkan kepadanya.
Seperti sebelumnya, teman-temannya juga mengeluh karena harus mengorbankan waktu istirahat yang sudah mereka tunggu sedari tadi. Ketika langkah kaki mereka mulai memasuki ruang kelas, tiba-tiba saja mereka disambut dengan tatapan tajam dari manik navy milik Mr. Kyler. Yang hanya dengan menatapnya saja sudah dapat membuat bulu kuduk mereka berdiri seketika.
Mr. Kyler memulai sidang dengan menanyakan Siapa saja yang terakhir kali bersama Vivia. Murid-murid yang lain mengaku tak ada menghabiskan waktu bersamanya akhir-akhir ini, kalaupun mereka melakukannya mungkin itu hanya di saat-saat tertentu itu pun serempak dengan yang lain. Alibi yang masuk akal, jadi Mr. Kyler mulai terpaku pada empat orang yang merupakan sahabat Vivia yaitu Melody, Marco, Namir juga sekali lagi Trixie. Yang sudah menjadi tersangka sebanyak dua kali. Kemudian Mr. Kyler menanyakan apa yang telah mereka lakukan kemarin.
"Aku mengajaknya bermain play station bersama. Vivia bilang dia sedikit kelelahan mengerjakan tugas-tugas yang anda berikan, jadi aku mengajaknya bermain agar dia bisa sedikit lebih bersemangat, kemudian aku pulang. Jika Anda tak percaya, Lihatlah Ini bukti pembayarannya." Ujar Marco yang pertama kali memberikan alibi.
"Semalam aku hanya menonton televisi, aku tak bertemu dengannya kemarin. Aku terlalu lelah jadi aku memutuskan untuk beristirahat saja di rumahku" Trixie pun tak mau ketinggalan.
"Sepulang sekolah aku berjalan-jalan dengannya ke toko aksesoris. Kami hanya sekadar ingin membeli beberapa gelang yang mungkin akan kami sebut sebagai gelang persahabatan, ahh... terlalu kekanak-kanakan ya.. hihi." Melody beralibi sambil tertawa kecil dengan karakter feminimnya yang khas.
"Aku mengerjakan tugas kelompok bersama nya, kami saling berdiskusi untuk memecahkan persoalan sulit ini, Jadi kami kerja kelompok bersama di rumahnya" sahut Namir.
Vivia mulai mencocokkan pernyataan mereka dengan foto yang telah dikirimkan oleh orang misterius itu. Mr. Kyler kelihatannya juga berpikir keras. Kemudian membiarkan mereka kembali menjalani waktu istirahat yang sedikit terpotong itu.
Mr. Kyler dibuat bingung dengan kasus ini. Lantaran mereka tak berada di TKP, letak TKP pun juga tidak diketahui. Mereka hanya mengetahui Kejadian ini melalui sebuah foto Jadi mereka dilatih untuk melihat sesuatu secara mendetail. Karena kebingungan Mr. Kyler lalu mengacak acak kepalanya hingga surai biru malam itu mulai berantakan. Di samping itu Lily juga menggaruk-garukkan kepalanya yang tak gatal.
Lily memperhatikan foto itu secara seksama, ada tiga foto yang dikirimkan oleh pelaku. Yang pertama foto ketika Vivia yang terlihat tak sadarkan diri, Lily berusaha menangkap detail-detail yang ada di gambar itu. Di sana terlihat sebuah gelas pecah, serta sesuatu yang terlihat seperti selembar aluminium kecil. Sepertinya Vivia dipaksa meminum obat tidur, di ruangan itu juga ada sesuatu yang terlihat seperti tali akan tetapi bila tak dapat menebak tali apakah itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 26 Episodes
Comments