Crazy?

         Trixie memang tergila-gila pada Namir. Walaupun Namir tak pernah menunjukkan balasan cintanya, namun Trixie akan tetap melakukan apapun demi Namir. Jangankan membunuh seseorang, meledakkan bom di rumah sakit saja dia rela. Cinta benar benar membutakan jiwa seseorang.

        Kali ini tatapan tajam Lily beralih pada Namir. Namir dengan sensitifitas yang tinggi itu langsung dapat membaca perintah yang ditujukan padanya.

         Kemudian Namir mulai menceritakan motif yang melatarbelakangi nya untuk melakukan hal itu. "Dahulu.. aku memiliki seorang adik laki laki..... dia sangat periang dan hidup dengan penuh kebahagiaan.."

        Namir terdiam sejenak kemudian melanjutkan.. "Namun semua itu sirna semenjak hari Vivia mengatainya sebagai anak bodoh... aku tak menyangkal hal itu, dia tak pandai dalam hal akademik, setiap ulangan selalu saja mendapat nilai yang buruk, begitu juga dengan nilai rapornya, sehingga aku berpikir meminta Vivia untuk mengajarinya. Aku pikir semuanya akan menjadi lebih baik, Akan tetapi rupanya aku salah..... . Mempertemukan Vivia yang berjiwa keras dengan adikku yang lemah itu.., seringkali Vivia merasa kesal dibuatnya, lantaran anak itu tak mengerti juga biarpun Vivia menjelaskan berkali kali. Terkadang Vivia tak mampu menahan amarahnya, sehingga sering kali ia mengata ngatai adikku dengan perkataan bodoh. Hal itu membuatnya semakin tak percaya diri. Dia tak beranjak keluar dari rumah lagi, jangankan keluar rumah, memintanya untuk membukakan pinntu kamarnya saja sudah merupakan hal yang sangat sulit bagiku. Aku benar benar merasa prihatin padanya, diajak makan saja susah, semakin hari, tubuhnya semakin kurus. Aku sudah menceritakan hal itu pada Vivia.. ia tak pernah memperdulikan hal itu, bahkan dia cenderung mengelak. Sebenarnya aku tak dapat menyalahkannya juga. Namun perasaan dendam mulai menghantui diriku sejak saat itu. Keinginanku untuk membunuhnya sudah ada sejak lama. Namun aku takut melihat darah.. sehingga aku menahan dendamku selama ini...."

         Namir menghela nafas panjang kemudian kembali melanjutkan "Di suatu hari aku bertemu dengan manusia serigala, awalnya kukira itu hanya permainan kostum, lalu aku pun tersadar ketika manusia serigala bertubuh kecil itu menggigiti lenganku. Untunglah orang orang sudi menolong, luka yang ditimbulkannya tak berakibat fatal, akan tetapi pada suatu malam tiba tiba saja bulu bulu mulai tumbuh dipermukaan kulitku, gigiku menjadi tajam, hampir saja lidahku terpotong, aku juga merasakan sesuatu yang aneh ditelingaku. Ternyata aku sudah menjadi manusia serigala.. aku juga tak menyangka hal itu.. rasanya benar benar seperti mimpi, bahkan aku mencubit pipiku berkali kali, berharap aku akan segera terbangun dari mimpi buruk ini. Aku tak bisa tidur selama beberapa hari. Awalnya aku ingin langsung menemui Vivia di esok hari untuk membunuhnya, akan tetapi kasus Rania dan Jacky berhasil mengurungkan niatku. Aku juga merasa penasaran dengan keberadaan manusia serigala kecil itu. Hingga akhirnya aku bertemu dengannya di terowongan lama yang tak lagi dilewati masyarakat, aku melihat sendiri wujudnya yang berubah dari sosok serigala menjadi sesosok anak kecil, melihat itu aku langsung menculiknya, namun sepertinya anak itu mengikut saja, ia tak menjerit meminta tolong ataupun menepis tanganku, anak itu diam saja, rasanya aku mengenali anak itu...,  dan tak kusangka anak itu rupa rupanya adik Vivia. Akal sehatku benar benar mati pada saat itu, aku mengajari banyak hal bodoh yang tak seharusnya ia ketahui sebagai anak kecil. Ah.. aku benar benar jahat meracuni pikiran anak kecil yang masih polos itu. Aku tak memiliki dendam apapun pada adiknya itu, namun melihat dirinya yang telah kehilangan setengah akal sehatnya memberikan kesempatan bagiku untuk mencuci bersih otaknya, kemudian mengotorinya kembali. Memunculkan obsesi tak sehat dihati anak itu, kau tahu? Bahkan dia sempat memperkosa tubuh kakaknya yang tengah tertidur pulas setelah aku meminuminya obat tidur secara paksa."

       "KAU GILA!!!, KAU TELAH MERUSAK MENTAL SEORANG ANAK KECIL!!, MENGAJARKAN HAL HAL SESAT!!. BAHKAN HINGGA MEMBUATNYA BERANI MEMPERKOSA KAKAKNYA SENDIRI!!!, DIMANA AKAL SEHATMU?!!." Lily sangat syok mendengarnya, kemudian dia membentak Namir sambil menjitak kepalanya. Namir hanya terdiam sejenak kemudian mengeluarkan bulir bulir air di pelupuk matanya.

     

         "YAAAA!!... KAU BENAR!! AKU TELAH KEHILANGAN AKAL SEHATKU!! AKU SUDAH GILA!!... tapi... bisa kah kau sedikit memahami perasaanku?... aku berada diantara dendam... kepuasan... dan rasa bersalah... semua itu menyiksa pikiranku setiap harinya.. bahkan.. bahkan akulah.. yang telah membunuh adikku sendiri.. AAAAAAAARRGGGHHH!!! AKU PANTAS MATI!!.. JIKA KALIAN INGIN MEMBUNUHKU. CEPATLAH!! AKU TAK INGIN BERLAMA LAMA!!!"  Namir menangis sambil berteriak tak karuan bak orang kesurupan. Sedangkan yang lain hanya terdiam.

         "HEI?! MENGAPA KALIAN DIAM SAJA?!!" Namir tiba tiba berseru kemudian mengeluarkan sebuah cutter dibalik saku celananya.

           Semuanya terkejut. Namir langsung saja mengayunkan benda itu kearah jantungnya. Melihat itu, sontak Mr. Kyler mencekal pergelangan tangannya. Menahan tangan gatal yang sudah tak sabar menemui ajal. Kemudian merangkul tubuh Namir yang terlihat sangat lemas. Ternyata Mr. Kyler masih memiliki rasa kasih sayang juga.

        "Aku mengerti perasaanmu Namir..., tenanglah.. tak ada siapapun yang bersalah disini.." ucap Mr. Kyler seraya merangkul tubuh Namir, namun tiba tiba tubuh yang tadinya bergetar hebat itu menjadi tenang. Mr. Kyler jug merasakan sesuatu yang terasa hangat mengaliri tubuhnya.

       Merasa adanya gelagat buruk, Mr. Kyler langsung saja melepaskan pelukannya dari Namir. Dan benar saja!!, Namir akhirnya tewas dalam rangkulan Mr. Kyler. Dia sempat menusukkan cutter itu hingga menembus jantungnya. Dia melakukan itu ketika semua tengah lengah. Mr. Kyler memundurkan kalinya beberapa langkah. Matanya terbelalak. Melihat kematian salah seorang muridnya dengan mata kepala sendiri.

         "Perlukah kita memanggil polisi?" Tanya Lily.

    

          "Tak usah.., tak ada siapapun yang bersalah disini. Mereka hanya terjerat oleh perasaan mereka masing masing."

...   .....................

...        ...

...      ...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!