Kasus Baru

Lily memulai harinya dengan perasaan gundah, dia Mematikan alarm yang selalu membuat suasana bising di dalam kamarnya. Lalu bersiap pergi menuju sekolah. Di luar langit terlihat ke abu-abu an, walaupun begitu tidak ada tanda-tanda hujan akan turun, ramalan cuaca juga tidak mengabarkan mengenai turunnya hujan. Dia mengacuhkan hal itu, mungkin itu hanya awan lewat, pikirnya. Lily berjalan tanpa mempedulikan keadaan sekitar, dia menabrak orang berkali-kali, untung saja dia tak tertabrak orang yang tengah menggunakan alat transportasi. Pikirannya benar-benar terbebani oleh kejadian yang menimpanya kemarin. Dia bertanya-tanya Siapakah yang telah mengirimi foto-foto itu. Apakah foto foto Itu nyata?, ataukah itu hanyalah editan elite belaka?. Pertanyaan itu terus berputar di kepalanya, sehingga dia tak dapat mencerna perkataan yang bertubi-tubi memasuki indra pendengaran yang telah diterangkan oleh Mr. Kyler. Dia hanya menatap papan tulis dengan tatapan kosong, sembari memikirkan hal yang telah menimpanya tadi. Mr. Kyler menyadari hal itu, lalu meminta Lily untuk menemuinya di jam istirahat. Lily hanya mengangguk pelan kemudian pelajaran kembali dilanjutkan. Setidaknya dia bolos di jam pelajaran sastra, mengenai masalah sastra Lily jagonya, jadi jikalau dia bolos untuk kali ini saja sepertinya tidak masalah.

        Waktu berjalan dengan cepat, lonceng pertanda istirahat mulai berbunyi, seperti biasanya para murid mulai keluar dari ruang kelas dengan suasana ribut yang sangat memekakan telinga. Ada yang pergi ke kantin, bermain bersama teman-teman mereka, ada juga yang hanya mengobrol bersama di area taman. Sedangkan mau tak mau harus menemui Mr. Kyler.

Lily mengetuk pintu merah yang telah menjadi ruang kerja Mr. Kyler. Mr. Kyler lalu membukakan pintu untuknya. Belum lagi Lily mengambil tempat duduk, tanpa banyak basa-basi lagi Mr. Kyler langsung saja pada inti pembicaraan.

   "Apa yang telah terjadi??? Jangan bilang ada kasus lagi yang harus dipecahkan, ah.. ayolah aku benar-benar lelah melakukan permainan detektif ini" Mr. Kyler bertanya sambil mengeluh.

      "Ya mau bagaiman lagi... kalau dibiarkan justru akan menambah korban yang lain, tak usah banyak mulut, anda pikir saya tak lelah? Tentu saja saya merasakan apa yang anda rasakan." Sahut Lily.

      Lili merogoh saku nya, kemudian menunjukkan pesan misterius yang telah kirim oleh orang tak dikenal.

Lihatlah, salah satu anak muridmu yang merupakan ketua OSIS telah tewas secara mengenaskan di sebuah tempat yang saya tak tahu di mana, semalam orang ini juga menelpon saya selama berkali-kali, Saya rasa saya telah diteror. Dia juga mengirimkan beberapa kode-kode aneh yang menciptakan sesuatu yang aneh di layar ponsel saya. Akan tetapi, sepertinya foto ini benar-benar nyata karena hari ini Vivia tak masuk sekolah. Ayolah Pak guru kita harus segera menyelidiki kasus ini." Lily berkata dengan nada serius sambil menunjukkan layar ponselnya yang menampilkan pesan-pesan dari nomor yang tak dikenal tersebut.

     "BERANINYA KAU MEMBAWA PONSEL DI AREA SEKOLAH!!." Ujar Mr. Kyler sambil membentaknya.

       "HEH PAK TUA!! TAK BISAKAH ANDA SEDIKIT LEBIH FLEKSIBEL? MANA YANG LEBIH UTAMA?!! NYAWA SESEORANG ATAU PERATURAN SEKOLAH!?" Lily membalasnya.

"Huh.. yah.. maafkan aku, aku tak dapat berpikir jernih semenjak kejadian itu, ahh.. belum selesai masalah kemarin sudah muncul masalah baru lagi. Astaga... apa yang telah terjadi pada dunia ini" Mr. Kyler kembali mengeluh sambil menghela nafas panjang.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!