"Kenapa anak itu bisa hilang?!" Gilbert terlihat sangat marah, ia lupa bahwasanya tangan kirinya itu tengah memegang cairan keras. Tanpa sadar pun cairan itu tumpah kemana mana. Cairan itu berhasil mengenai surai hitamnya, juga sedikit terciprat mengenai masker hitamnya yang selalu ia gunakan kapanpun dan di manapun. Bahkan kelompok mereka sendiri saja tak pernah melihat wajah aslinya. Untungnya cairan yang dilempar lemparkan Gilbert seperti orang mabuk itu tak mengenai siapapun, namun ada yang lebih penting. Dimana William?!! Kelinci percobaan mereka itu?.
Sophia, seorang gadis bersurai Ungu dan sedikit kebiruan di ujungnya. Dialah yang termuda di antara mereka. Potongan rambutnya berbentuk hime cut serta dipotong pendek. Disertai dengan matanya yang terkadang sayu, terkadang bulat besar. Shopia mulai menenangkan orang yang marah seperti orang kesurupan. Walaupun usianya lah yang paling muda, namun dialah yang memiliki kepribadian yang tenang juga berkepala dingin, juga lebih terbuka dan pengertian terhadap orang lain. Jauh berbanding terbalik dengan Gilbert yang berkepribadian gegabah, serta lebih tertutup dibandingkan Sophia.
Mendengar keributan yang terjadi, Arthur dan Jasmine tak banyak bicara. Mereka hanya duduk terdiam berusaha mengingat apa yang telah terjadi, mereka juga bertanya-tanya bagaimana kelinci percobaan mereka itu bisa kabur dari laboratorium mereka. Tiba-tiba mereka teringat bahwa, Sophie lah yang terakhir bersamanya. Dia juga lah yang paling dekat dengan anak itu. Mereka mulai menghujani Sophie dengan berbagai macam pertanyaan.
"Bisa kau ceriatakan kronologinya?, bukankah kau yang terakhir bersamanya?, kau jugalah yang paling dekat dengannya. Jangan katakan bahwa kau lupa mengunci pintu kamarnya." Ucap Jasmine seraya memainkan surai pirang sepunggungnya. Dengan manik zamrud yang mulai menatap tajam dirinya.
Yang ditatap tak dapat berkutik lagi. Akhirnya ia pun harus menerima kenyataan bahwa dialah yang bersalah, memang benar adanya ia lupa mengunci pintu kamar William sehabis memeriksanya sedangkan teman-teman yang lain lebih berfokus pada percobaan Serigala betina itu. Sayang sekali kesalahannya , menimbulkan dampak besar-besaran. Sebelumnya mereka juga sempat memberikan vaksin yang berisikan beberapa virus untuk menguji coba antibodinya. Namun tak lama setelah itu William koma dan tak lagi terlihat perkembangannya.
Tak disangka rupa-rupanya William justru menciptakan kekacauan, percobaan mereka yang telah berhasil itu justru menimbulkan bencana. Jika Seorang Manusia Serigala sedang tak bernafsu memakan seseorang, maka dia akan menggigit orang itu dengan tujuan mengembangbiakan jenisnya. Semakin lama jumlahnya semakin banyak. Walaupun begitu, kebanyakan dari mereka dapat menyembunyikan identitas mereka sebagai manusia serigala. Menjadi manusia di saat-saat tertentu yang mereka inginkan. Ataupun menjadi manusia serigala di saat tertentu mereka jika mereka mau, tak perlu menunggu Rembulan di malam hari untuk menjadikan mereka sebagai makhluk lain. Sebenarnya jumlah mereka tidak terlalu banyak, namun cukup untuk menggemparkan masyarakat. Dan tak cukup untuk meyakinkan orang-orang bahwa makhluk itu bukanlah fiksi belaka. Mereka cukup panik dengan apa yang telah terjadi, terlebih lagi karena merekalah yang telah menciptakan musibah itu. Sehingga mau tak mau mereka juga lah yang harus menyelesaikannya. Setelah memutar otak selama beberapa saat, Arthur mulai mencairkan suasana yang terasa hening.
" Kukira tak ada siapapun yang bersalah di sini. Mencari William pun tak akan ada gunanya, nasi sudah menjadi bubur, apalagi yang dapat kita lakukan selain menyerah?" Arthur berkata dengan nada yang mencerminkan keputus asaan.
"Dasar Arthur! Kerjanya ngelantur!, setidaknya kita masih bisa berusaha membuat obat penawar kan?! ,Oh ayolah! Aku tak suka orang yang cengeng sepertimu ini!, kapan kau akan bangkit dari lubang keputus asaan yang telah kau gali sendiri?" Jasmine menyahut dengan nada tinggi, seperti kakak perempuan yang tengah memarahi adik laki-lakinya yang telah berbuat nakal.
"Aku setuju denganmu Jasmine, setidaknya vaksin yang kita gunakan itu masih ada di ruang obat-obatan. Jadi Kupikir tak ada salahnya mencoba terlebih dahulu, setidaknya kita harus berusaha kan? Jikalau tak berhasil, hafalkan saja kata dokter-dokter sinetron yang telah gagal menyembuhkan pasien." Sophia menyetujui pendapat Jasmine, Kemudian mereka membangunkan Arthur dan Gilbert dari keputus asaan untuk menerima kenyataan.
Laboratorium mulai terdengar ribut. Gilbert, Jasmine dan Sophia mulai mengotak-atik berbagai macam zat kimia, juga berbagai macam senyawa untuk menciptakan penawar dari wabah penyakit yang telah mereka ciptakan sendiri, kemudian menguji percobaannya dengan mencampurkan sedikit dengan virus yang sudah bercampur DNA itu. Kemudian mengamatinya melalui mikroskop. Sementara itu Arthur menjelajahi dunia di ujung jari jemarinya sambil Menatap layar komputer. Arthur memang tak memiliki pengetahuan sains, namun pengetahuannya di bidang teknologi benar-benar tak dapat diremehkan, bahkan dia juga berhasil meretas situs pemerintahan. Namun Arthur tidak melakukan itu demi keuntungannya sendiri, seperti meretas akun orang lain kemudian dijual di situs-situs gelap. Jika dia mau dia bisa saja melakukan itu, namun dia berpikir sepertinya hal itu tak ada gunanya bagi dirinya, toh.. dia terlahir dari keluarga kaya, lagi pula misi orang tuanya adalah menjadikannya sebagai seorang ilmuwan. Kalaupun dia tak berhasil menjadi ilmuwan seperti pada umumnya, setidaknya dia dapat menjadi ilmuwan di bidangnya sendiri. Itulah yang dia dan keluarganya harapkan.
Jari jemari nya terlihat lincah memainkan keyboard komputernya. Di sana terlihat, berita-berita mengenai werewolf. Dan asal usulnya masih diselidiki oleh para polisi. Huh.. polisi payah itu tak akan mampu menyelidiki keberadaan mereka. Lagi pula di hadapan publik mereka tak terlihat seperti seorang ilmuwan, hanya dianggal sebagai orang pandai biasa, tidak lebih. Dia mulai mencari banyak informasi mengenai manusia serigala. Ada yang mengatakan bahwa mereka menyukai tempat-tempat sepi. Oh astaga! Tentu saja! penjahat mana yang mau menampilkan kejahatannya di depan publik?, jika semua penjahat melakukan itu tentu penjara tak akan muat menampung mereka semua.
Arthur kembali melihat lihat berita yang tentunya berasal dari situs-situs terpercaya. Ia lalu menemukan berita yang memberitakan tentang digigitnya seorang pria kantoran nan jangkung oleh seorang manusia serigala yang bertubuh kecil. Pria itu diduga sebagai orang pertama yang tertular virus Werewolf ini, sedangkan keberadaan manusia serigala yang bertubuh kecil itu masih belum ditemukan hingga saat ini. Dari berita yang telah dibacanya di layar komputer tersebut, dapat disimpulkan bahwa bocah bersurai api itulah yang menjadi awal dari bencana ini. Dia pun kembali melihat-lihat berita terhangat. Dia menemukan bahwa para Werewolf mulai berkeliaran, walaupun itu tak berarti bahwa mereka mulai ada di mana-mana. Kemudian Arthur Arthur melanjutkan scrolling hingga ia menemukan berita yang cukup menarik.
"Para Manusia Serigala saat ini menjadi objek yang sangat meresahkan para warga. Namun Tahukah anda bahwa para manusia serigala itu rupa-rupanya masih bisa memakan makanan manusia, bertingkah laku seperti manusia, mereka masih dapat bertahan hidup tanpa memakan daging. Motif mereka memakan daging manusia rupa-rupanya untuk membalaskan dendam yang membara di jiwa mereka. Dengan kekuatan baru yang mereka miliki disertai dengan kobaran api dendam tentu akan membawanya untuk melakukan hal itu. Salah satu seorang manusia serigala berhasil tertangkap, diduga dia telah membunuh seorang wanita dan 2 orang pria, hingga saat ini orang itu masih diinterogasi oleh pihak kepolisian. Dia pernah mengatakan bahwa dia tertular virus ini dari seorang gadis kecil, lalu Beberapa hari kemudian dia berubah menjadi manusia serigala, kemudian api-api dendamnya mulai muncul tak karuan, walaupun begitu dia mengakui bahwa dia masih bisa berkomunikasi dengan manusia lain dengan normal layaknya manusia biasa. Dia membalaskan dendam kepada para penagih hutang yang selalu mengejarnya , karena merasa tak mampu yang ditagih justru memakan tubuh mereka hidup-hidup. Betapa mengerikannya!!. Ia juga mengakui bahwa semenjak saat itu adrenalinenya menjadi semakin aktif , emosinya cenderung labil dan tidak terkendali .Yang lebih mengejutkannya lagi, dia juga mengatakan bahwa para manusia serigala itu memiliki sebuah markas yang letaknya tak jauh dari Sekolah yang sepi, namun hingga saat ini dia tidak mengatakan hal tersebut dengan detail. Silahkan Vote untuk pemberitahuan lebih lanjut"
Merasa seperti telah mendapatkan petunjuk, Arthur pun bergegas mencari akun pihak Kepolisian yang berhasil menangkap manusia serigala tersebut. "Ahh!! Ketemu kau!!."
Tangannya yang lincah memainkan keyboard itu, kemudian mulai memainkan kode-kode aneh yang terlihat seperti tulisan acak. Dan boom!! Akun pihak kepolisian tersebut berhasil dibobol. Jangankan Kepolisian, akun pemerintah dengan sistem keamanan yang sangat ketat sekali pun juga bisa diretasnya, apalagi jika itu hanya akun biasa yang dibuat sembarangan tanpa sistem keamanan yang baik. Yang tentu dapat dibobol dalam sekejap mata. Bahkan dia juga berhasil menyadap Salah satu perangkat yang ada di kantor Kepolisian, dia dapat mendengarkan perbincangan di sana kapanpun dan di manapun hingga dia bosan. Luar biasa bukan?.
... ☆☆☆...
Lonceng pertama waktunya pulang pun berbunyi. Para murid bersorak kegirangan, mereka merapikan buku-buku yang tergeletak sembarangan di meja belajar, kemudian menyusunnya satu persatu dengan penuh semangat. Teriakan girang memenuhi seisi sekolah, suasana pulang sekolah yang menyenangkan. Terkecuali bagi mereka yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler ataupun les tambahan.
Baru saja Lily merapikan tas ranselnya lalu menggendongnya di pundak, tiba-tiba saja Mr. Kyler mengatakan sesuatu yang cukup aneh. Dia mengatakan bahwa kedua orang tuanya harus pergi ke luar kota lantaran neneknya telah meninggal dunia. Mendengar itu Lily terlihat sedih membayangkan kehilangan neneknya itu, dia juga tak dapat menemui neneknya lantaran kedua orang tuanya tidak bisa menjemput. sedangkan mereka harus segera ke sana. Lily pun dapat memaklumi hal itu.
Akan tetapi dia sedikit terkejut, ketika wali kelasnya itu memintanya untuk menemaninya lembur dengan berdalih bahwa tak baik bagi seorang gadis tinggal di rumah sendirian. Akan tetapi Bukankah lebih buruk lagi bagi seorang gadis bila ia berduaan dengan seorang lelaki? Walaupun gurunya itu bukan lelaki yang buruk, namun paranoid tetap merasuki pikirannya. Terkadang curiga itu wajib bukan?.
"Ah.. pak tak usah repot repot.. saya dapat mengurus diri saya sendiri, terinakasih." Lili berusaha menolak dengan halus, dia khawatir Jika dia harus berurusan dengan orang yang emosinya seperti gunung berapi aktif ini. Yang sewaktu-waktu bisa saja meledak.
"Tidak bisa begitu !!, dunia ini semakin rawan akan pembunuhan, pemukiman di rumahmu itu benar-benar sepi, bahkan nyaris bersebelahan dengan hutan jauh lebih sepi daripada sekolah kita sendiri. Bahkan kau sendiri yang cerita, bahwa tadi kau hampir saja mati dimakan manusia serigala. Jika hal itu benar-benar terjadi, kau tentu tahu kan Siapa orang pertama yang akan diinterogasi?, Siapa lagi kalau bukan aku? Wali kelasmu!, aku lah yang akan disalahkan!. Jadi aku tak punya pilihan lain lagi!, aku mengerti dengan perasaanmu yang setengah paranoid, tapi percayalah aku bukan seorang lelaki bejat yang akan menodai muridnya begitu saja." Mr. Kyler membantah penolakan Lily, kemudian dia menarik paksa pergelangan tangan anak muridnya itu, lalu memaksanya berjalan mengikuti langkah kakinya.
Kali ini Lily tak mampu lagi mengatakan sepatah kata pun, bahkan tubuhnya juga tak berani menolak. Walaupun rasa takut dan curiga masih membebani pikirannya, namun dia tetap berusaha untuk berprasangka baik.
"Hari ini aku ada lembur, jangan ribut! Jika kau berani membuat suara yang dapat memecahkan kuping ku, maka seketika telingamu juga akan ku potong. Jika hanya mengajakku sedikit bicara mungkin tidak masalah" Mr. Kyler lalu menyandarkan diri di bangku kerjanya membiarkan beban tubuhnya ditopang bangku tersebut. Ruangan itu cukup rapi untuk ukuran seorang pria. Ruangan kecil berwarna putih, yang dihiasi dengan berbagai lukisan, juga beberapa foto masa kecilnya yang telah di bingkai. Ahh ia tak menyangka bahwa guru killer nya itu rupa-rupa nya adalah anak kecil yang sangat menggemaskan, imut sekali. Anak kecil bersurai biru malam, dengan mata besarnya yang hampir tertutup oleh pipinya yang terlihat seperti bakpao. Jika sosok itu ada di depannya, sangat sulit untuk menahan diri agar tidak mencubit pipi bocah itu. Berbeda jauh dengan versi dirinya yang telah dewasa, hii terlihat sangat menyeramkan.
Mr. Kyler membanting berkas-berkas nya yang akan mengisi kesibukannya diatas meja, kelihatannya dia sangat sibuk mengurus data para siswa, yang seharusnya menjadi pekerjaan Mr. Danish, namun tak dapat dilakukannya karena dia baru saja dikabarkan menghilang, juga belum ditemukan seseorang dapat menggantikan nya, jadi mau tak mau Mr. Kyler harus melakukan kewajiban Mr. Danish untuk sementara, hingga ditemukannya Mr. Danish, atau mungkin juga Penggantinya. Sambil mang acak-acak kepalanya, sambil mengeluh, dia mengerjakan berkas-berkas itu dengan rasa terpaksa. Sedangkan Lily hanya duduk termenung, diatas sofa, sambil membaca majalah harian yang baru saja ia beli.
Meski matanya terlihat lahap membaca tulisan tulisan yang ter toreh di atas kertas majalah, namun pikirannya selalu melayang-layang pada kejadian yang telah menimpanya di pagi hari itu. Dia tak henti-hentinya membayangkan sosok manusia serigala yang berlari mengejar dirinya. Ahh jika saja dia berada di rumahnya, mungkin dia kan berteriak sekencang-kencangnya. mengingat dia berada satu ruangan dengan harimau yang sedang dalam mode "tak bisa diganggu" , tentu akan menimbulkan masalah besar jika dia berani menuruti kata hatinya.
Mr. Kyler bener benar kelelahan, bagian mata bawahnya mulai menghitam, matanya juga terlihat memerah. Menandakan bahwa dia benar-benar mengantuk, orang itu tak terbiasa tidur larut malam. Tapi mau bagaimana lagi? Jika dia tak menjalankan kewajiban itu, mungkin saja kepala sekolah akan memecat nya atau dipindahkan ke sekolah lain yang keadaannya bisa jadi lebih buruk.
Mr. Kyler membenarkan posisi duduknya lalu memijat mijat tangannya yang pegal. Tiba-tiba dia merasa haus, lalu meminta Lily yang sedang terlamun dalam pikirannya itu untuk membelikannya sekaleng kopi hitam. Di vending machine diseberang pintu gerbang sekolah. Belum selesai instruksi dijelaskan, Lily langsung saja membuka pintu ruang kerjanya, melihat itu Mr. Kyler tak tinggal diam, dia mencekam pergelangan pergelangan tangannya dengan cukup kuat, kemudian memarahinya seperti biasa.
"Kau tak sayang nyawa hah?! Jadi kau ingin pergi sendiri?!" Nadanya terdengar tinggi namun tersirat rasa kasih sayang.
Bukannya menurut, Lily justru merasa terhinakan sehingga emosinya mulai tersulut. "Hei pak tua!! Aku ini sudah besar!! Aku mampu menjaga diriku sendiri!!, Anda ini kenapa sih?, main berlagak menjadi seorang ayah!, ayahku sendiri bahkan tak se-protektif itu!."
"Ohh begitu ya?! Sekarang bocah ingusan ini sudah berani melawan? Baiklah, ayo kita buktikan keberanianmu sampai di depan pintu gerbang!!." Mr. Kyler menjitak kepalanya, walaupun itu termasuk jitakan halus kepada seorang gadis.
"Huhhh" sambil mengeluh dalam hati ,kakinya berjalan mengekori wali kelasnya. Kebetulan ruang kerja Mr. Kyler melewati toilet siswa. Tunggu... sepertinya ada yang ganjil.
Cairan pekat berwarna merah kehitaman mengalir dari pintu toilet, dengan pencahayaan yang redup, samar-samar terlihat cairan itu terus mengalir sedemikian banyaknya. Melihat ada sesuatu yang tak beres, Mr. Kyler menghentikan langkah kakinya. Begitu juga dengan Lily.
Dari balik pintu toilet, terdengar suara seperti seseorang sedang melahap makanannya. Mr. Kyler mengintip dari celah di bawah pintu toilet, kedengaran sedikit tidak sopan, namun sepertinya disaat saat seperti ini adab tak sebanding dengan rasa penasarannya, dilihatnya sesosok berbulu dari celah itu. Ya tuhan!!! Apa dia tak salah lihat?? Sosok berbulu dengan taring tajam yang tengah menyeringai puas, mulutnya belepotan darah, terlihat seperti serigala namun berkaki dua seperti manusia. Siapa lagi itu kalau bukan WEREWOLF?!.
Mr. Kyler terkejut, dia tak menyangka bahwa yang diceritakan anak muridnya itu benar-benar nyata. Tak ada lagi yang dapat diperdebatkan. Sekarang dia melihat dengan mata kepalanya sendiri. Melihat sosok menyeramkan yang awalnya hanya ditemui di angan-angannya saja. Mengerikan! Itulah yang terbesit di pikirannya saat ini. Bahkan semenyeramkan apapun dia ketika marah besar, hal itu tak ada bandinganya dengan sosok yang dia lihat tersebut. Dia memperhatikan lagi sosok manusia serigala itu. Dia memakan mangsanya dengan brutal, tunggu sebentar.. bukankah itu Toni? Murid tercerdas di sekolahnya, apa apaan ini?. Tony yang ketika pagi itu masih terlihat segar bugar sekarang menjadi tubuh yang telah terpenggal menjadi potongan kecil kecil. Darahnya memenuhi isi ruangan kecil itu. Darah segar menciprat kemana mana ketika manusia serigala itu memakannya tanpa ampun.
Melihat itu, Mr. Kyler bergidik ngeri, bulu kuduknya berdiri semua disertai dengan keringat dingin yang mengucur di seluruh bagian tubuhnya. Seketika wajahnya menjadi pucat. Keluar suara sedikit saja bisa mengancam nyawanya.
"Ada apa pak guru?!!"tanya Lily.
"Sial!!" Batinnya dalam hati, Lily tiba-tiba bertanya, parahnya lagi dia mengatakannya sambil berteriak, seketika saja suaranya menyebar ke seluruh penjuru sekolah. Sekolah itu sangat sepi, jadi tak ada suara lain yang dapat melawan gelombang teriakan tersebut. Kecuali nyanyian jangkrik yang sayup sayup terdengar.
Mengetahui bahwa ada orang lain di luar toilet, manusia serigala itu langsung membuka pintunya dengan kencang, seperti agen FBI yang mendobrak pintu, hingga pintu itu jebol dan tak dapat lagi digunakan. Hal itu menyebabkab Mr. Kyler yang sedari tadi mengintip dari celah di bagian bawah pintu terpental. dia pun langsung mengambil langkah seribu kilat, sambil menarik paksa tangan Lily yang masih ter bengong bengong di sana.
Melihat manusia serigala yang tengah mengejar-ngejar dirinya dan Mr. Kyler. Lily pun sadar bahwa dia telah melakukan kesalahan besar. Ahh.. hukuman apa yang tepat baginya?, tentunya itu akan melebihi batas hukuman guru terhadap seorang murid.
Mr. Kyler tak mampu melarikan diri lagi, manusia serigala yang mengejarnya itu ternyata mampu berlari jauh lebih cepat daripada nya, tak ada pilihan lain baginya selain membalikkan badan, melawannya balik. Mr. Kyler merogoh saku nya, betapa beruntungnya dia setelah mengetahui bahwa cutter yang tadi dipinjam dari salah satu murid untuk membuka paket dadakan di jam pelajaran itu masih ada di sana. Ditambah dengan ilmu karate yang telah dilatih nya selama beberapa tahun. Namun di satu sisi dia juga tak tega, karena bisa jadi manusia serigala yang mengejarnya itu adalah salah satu dari muridnya sendiri. Prioritasnya saat ini setidaknya dia dapat melawan manusia serigala itu, agar tak lagi mengejarnya.
Lily menganga, perkelahian sengit terjadi diantara mereka berdua. Akan tetapi sepertinya cahaya tidak mendukung. Cahaya yang redup hanya dapat menerangi sebagian wajah manusia serigala itu. Sedangkan bagi manusia serigala, hal itu merupakan keuntungan baginya, karena matanya lebih familiar dengan kegelapan. Alhasil dia pun berhasil mendesak Mr. Kyler.
Mr. Kyler merasa terpojokkan, kacamata minus nya telah terjatuh kemudian terpecah menjadi bagian kecil kecil seperti mayat Toni, sekarang apa yang dia lihat menjadi kabur, dia tak dapat lagi melihat sesosok manusia serigala itu dengan jelas, dalam keadaan seperti itu tentu dia tak dapat lagi bertarung. Tubuhnya letih, matanya juga mengantuk sehabis mengerjakan banyak berkas, ingin rasanya dia tidur di tempat, namun jika dia berani coba coba, maka dia makan tertidur selamanya. Ataupun berakhir di dalam organ pencernaan. Tubuhnya saat ini berlumuran darah walaupun lukanya tak seberapa. Namun melihatnya tak mampu bergerak saja sudah menciptakan seringai mematikan dari mulut manusia serigala yang sedang memamerkan taring taring nya yang tajam.
Manusia serigala itu sudah siap menerkam nya, cakar cakar nya mulai menyembul keluar dari bulu-bulu nya yang lebat, tapi di saat yang bersamaan, manusia serigala itu seketika ambruk, kemudian terbaring diatas tubuh Mr. Kyler. "Apa yang terjadi?" Pikir kyler, namun dari apa yang indra pendengarannya tangkap, sepertinya Lily telah menusukkan pisau dapur yang entah dari mana dia mendapatkannya. Terdengar bunyi tusukan lalu.. "cress" tubuh manusia serigala itu mulai memuncratkan darah, cairan merah pekat itu mulai membasahi, tubuh Mr. Kyler yang sudah tak dapat lagi membedakan mana darahnya, mana darah manusia serigala itu. Yang jual tempat itu sudah dibanjiri darah segar.
"BOCAH INGUSAN!! APA YANG TELAH KAU LAKUKAN?!!, SEUMUR HIDUPKU AKU TAK PERNAH MENGAJARIMU UNTUK MENGHABISI NYAWA ORANG LAIN!! CK, KAU HARUS TINGGAL KELAS SELAMA 5 TAHUN!! DASAR PEMBUNUH BERDARAH DINGIN." Mr. Kyler memarahi nya lagi, dengan nada yang lebih tinggi disertai dengan teriakan. Ia tak menyangka anak muridnya itu berani melakukan hal yang tak manusiawi.
"HEH PAK TUA! BUKANNYA BERTERIMAKASIH MALAH TAMBAH BAWEL!! AKU MELAKUKAN INI UNTUK MELINDUNGIMU!! BAGAIMANA JIKA MANUSIA SERIGALA ITU MEMAKANMU HIDUP HIDUP?! BISA JADI ANDA AKAN SENASIB DENGAN KACAMATA ANDA INI!!, JADI ANDA INGIN APA?? MEMBIARKAN ANDA MATI BEGITU SAJA?" Lily mulai mengeluarkan sisi durhaka nya. Kemudian mengucapkan kata kata pedas
"CIH! BOCAH BRENGSEK INI MULAI BERANI JUGA RUPANYA?! ASAL KAU TAHU SAJA YA!! AKU BERUSAHA MELAWANNYA KARENA AKU INGIN MELINDUNGIMU!! DASAR BOCAH SIALAN!!, YANG MENJADI KORBAN MATA PISAUMU ITU BISA JADI MERUPAKAN TEMANMU SENDIRI!!, KAU TAK PERLU MEMBUNUHNYA JUGA!! SETIDAKNYA IA TAK MENGEJAR KITA UNTUK MENJAGA RAHASIANYA. HANYA ITU BODOH!! TAK LEBIH!!, APA KAU MASIH TAK MENGERTI BAGAIMANA PERASAANKU KETIKA AKU BERUSAHA MELINDUNGI KALIAN BERDUA?. JIKA KAU SENDIRIAN DISINI KAU PASTI LANGSUNG MENJADI MAYAT TAK BERBENTUK". Jawab Mr. Kyler yang sepertinya sudah di luar kendali.
Lily tak berani lagi menyahut, melihat gurunya yang berada di antara kemarahan dan kesedihan, marah karena murid-muridnya saling membunuh satu sama lain. Juga sedih karena rusaknya jiwa mereka, ingin rasanya ia menangis sambil berteriak, namun ia mengurungkan niatnya, ketika keduanya mendengar suara yang terdengar seperti serigala yang mengaung. Entah darimana asalnya, Mr. Kyler dan Lily langsung berlari kembali ke ruang kerja Mr. Kyler. Karena khawatir bila ada hal buruk yang akan terjadi, Mr. Kyler lalu mengunci pintunya rapat rapat, kemudian menutup gorden jendela. Dia menghela nafas, sambil berusaha menenangkan dirinya sendiri. Juga menenangkan anak murid yang menangis ketakutan seperti bayi yang minta digendong. Hahh.. ia benar benar tak dapat mempercayai indra penglihatannya, namun indra penglihatan tidak akan pernah ke pandai lidah manusia yang tajamnya melebihi pedang.
Suasana menjadi hening, hingga Lily berkata "Pak guru... ayo kita sama sama selidiki hal ini... anda mungkin benar! Pelakunya pasti anak sekolah ini juga!! Aku pernah membaca artikel yang mengatakan bahwa motif cara manusia serigala menghabisi nyawa manusia adalah dendam, bukan kelaparan!! Untuk mengisi perut mereka bisa saja memakan makanan yang biasa orang makan. Sekolah kita ini memiliki ruang lingkungan yang cukup sempit, orang-orang yang tinggal di sini juga tak banyak, dan kebanyakan orang juga memang terlahir dari sini, saya juga telah membaca artikel yang mengatakan bahwa, markas para Werewolf ada di daerah pemukiman sekitar sekolah walaupun tidak diketahui detailnya. Jadi dapat disimpulkan bahwa pelakunya adalah para pelajar dari sekolah ini!. Sekolah kita ini tak banyak siswa siswinya. Hanya ada 4 lokal per kelasnya masing masing lokal ada 10 murid hitung saja 10×(4×3) \= 120 orang siswa jika disekolah lain itu hanya untuk 1 tingkatan dan 3 lokal. Sehingga tak akan sulit bagi kita untuk mengumpulkan para manusia serigala itu, memang tak mudah, namun mau tak mau kita harus melakukannya, itu lebih baik daripada mengalami hal yang sama berkali-kali. Bahkan jika dibiarkan, akan banyak korban jiwa di mana-mana, sehingga sekolah ini bisa saja mendapat reputasi buruk."
Mr. Kyler pun menyetujuinya, mereka sepakat untuk diam-diam melakukan penyelidikan. Walaupun dia tahu bahwa hal itu bisa saja mengganggu konsentrasi Lily sebagai seorang pelajar, namun dia maklumi saja. Karena nyawa banyak orang jauh lebih penting daripada angka-angka di rapor.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 26 Episodes
Comments