Makhluk Baru

       Beberapa hari semenjak operasi. William tak lagi terbangun, detak jantungnya melemah, matanya tak  lagi terbuka, denyut nadinya juga semakin melambat. Menandakan bahwa anak itu berada di antara kehidupan dan kematian. Ya.. dia tengah mengalami koma, sehingga kelima ilmuwan itu merasa bahwa mereka berada di ambang kegagalan. Mereka tak mempedulikan jiwa anak itu, mati atau tidak bukan urusan mereka. Mereka hanya ingin melihat percobaan mereka berhasil. Walaupun mereka berpikir bahwa hal itu sedikit mustahil.

       Waktu berlalu dengan cepat, hari berganti hari ,minggu berganti minggu, bulan berganti bulan.  Tak terasa setengah tahun telah berlalu. Serigala betina itu akhirnya melahirkan bayinya. Wujud bayinya sangat aneh. Itu tidak terlihat seperti manusia serigala yang dikagumi banyak orang. Makhluk itu memiliki bentuk tubuh seperti serigala, hanya saja ia tak memiliki banyak bulu dan kuku-kuku yang tajam, wajahnya juga seperti manusia pada umumnya. Namun di bagian tepi wajahnya terdapat beberapa bulu-bulu halus, bayi itu juga memiliki ekor mengenai gigi, kemudian besar dia tak akan memiliki gigi taring seperti serigala pada umumnya. Sepertinya sifat genetik yang diturunkan dari ayahnya  lebih dominan daripada ibunya.  Setelah diteliti organ tubuhnya, ternyata dia memiliki otak seperti serigala sehingga bayi itu tak memiliki akal hingga dia dewasa sekalipun. Diperkirakan makhluk itu akan tumbuh sebagai hewan tak buas, yang tak akan memakan daging manusia,lagipula hasil penelitian organ pencernaannya telah menyimpulkan bahwa dia akan memakan makanan yang biasa dimakan oleh manusia. Walaupun tak sesuai ekspektasi namun setidaknya percobaan itu dapat dikatakan berhasil.

        Kelima ilmuwan itu sibuk mengurus bayi yang baru lahir itu. Sehingga keberadaan William seolah-olah tak dianggap lagi.

       Dilain tempat, Willliam terbangun dari komanya. Dia merasakan ada sesuatu yang aneh di tubuhnya.

         "Bu.. bulu??...bulu apa ini? Apa jangan jangan aku sudah menjadi manusia serigala?, akhirnyaaa!! Aku harus segera melihat cermin sekarang juga!!!" William seperti orang yang baru bangun pagi dengan penuh keceriaan. Dia berlari menuju kamar mandi, sesekali dia mencubit pipinya untuk membuktikan bahwa ini bukanlah mimpi. Rasa sakit di wajahnya sudah memberi bukti bahwa impiannya telah menjadi kenyataan. Dan benar saja, setelah dia mengaca dicermin, ia menemui bayangan dirinya yang telah berubah menjadi manusia serigala.

             "Oh ya tuhan!!! Apa ini mimpi??!! Benarkah aku telah menjadi manusia serigala??. Wahhh rasanya benar benar seperti mimpi!!!, ah tidak.. di alam mimpi aku tak bisa merasakan rasa sakit.. jadi ini semua.. benar benar nyataaaa!!!! Ahhh senangnya akuu!!" William berteriak kegirangan. Dia berlari tak menentu arah, hingga akhirnya dia menemukan pintu keluar. Tanpa berpamitan dengan para ilmuwan itu, dia pergi meninggalkan gedung yang telah ditinggalinya selama setengah tahun.

          Tak banyak hal yang berubah setelah setengah tahun lamanya. Werewolf tak henti-hentinya menjadi perbincangan hangat. Keadaan di perkotaan itu juga tak berubah. Gedung gedung masih berada pada tempatnya, rasanya masih seperti sehari yang lalu, sehingga William juga tak sadar bahwa dia telah koma selama setengah tahun.

       William pun berjalan dengan wajah serigalanya itu. Orang-orang di sekitar mulai memperhatikannya, awalnya mereka mengira bahwa orang itu hanyalah seorang cosplayer yang sedang memerankan sosok Werewolf.  Suasana terdengar sangat meriah, ada yang mau minta berfoto, ada yang meminta tanda tangan dan lain sebagainya, orang-orang memuji cosplay nya yang terlihat sangat sempurna. Mereka juga memuji cara dia memerankan karakter dengan baik. Air liur menetes dari mulutnya, matanya juga menatap tajam pada salah satu lelaki yang ada di sana. Semuanya semakin terkagum kagum, termasuk pria tersebut.

          "Danau yang tenang jangan disangka tak berbuaya". William yang terlihat sebagai cosplayer itu rupa-rupa nya, tidak sedang memainkan peran, melainkan mencari mangsa untuk mengisi perutnya yang mulai keroncongan. Tanpa banyak tingkah william langsung melompat kearah pria tersebut, kemudian menggigit lengannya. Pria itu pun terlihat sangat kesakitan, darah segar mulai mengucur dari lengannya. , semua tak percaya dengan kejadian itu. Semuanya ada disana pun kalang kabut pergi meninggalkan tempat itu, adapun orang-orang yang masih memiliki rasa kemanusiaan, langsung membawa pria itu ke rumah sakit.

        Suasana benar-benar kacau, orang-orang berlarian tak karuan, ada yang panik bahkan pingsan di tempat. Kekacauan itu menyebabkan lalu lintas menjadi macet. Sirine ambulan dan mobil patroli terdengar dari kejauhan. Semua orang panik, mereka mencari sosok serigala manusia yang sudah kabur entah ke mana. Sedangkan yang lainnya berusaha semaksimal mungkin untuk memberikan pertolongan pertama kepada pria itu.

        William berlari menuju tempat yang lebih sepi, tak ada seorang pun disana. Kini ia sendirian berada di sana. Ia tak tahu lagi Jalan pulang berjalan tak tahu arah, mengikuti nalurinya. Dia juga bertanya-tanya mengenai hal yang telah ia lakukan.

       "Mengapa aku melakukannya?, mengapa darah tadi terasa enak?, apa aku mulai menyukai hal hal itu?, ahh.. jadi begini ya rasanya menjadi manusia serigala.... seperti orang jahat saja" Batin William.

       Entah bagaimana, William kembali ke wujud aslinya, dia kembali meneruskan perjalanan tanpa tujuan. Kemudian dia melihat para polisi yang sedang melakukan pencarian terhadap manusia serigala yang telah dikabarkan warga sekitar. Melihat ada seorang anak kecil di sana, para polisi pun langsung mengamankannya, lalu salah satu di antara mereka bertanya. "Dik.. sedang apa kau sendirian disini?, hati hati loh.. tempat ini rawan kejahatan, apalagi kata para warga disini ada manusia serigala. Apa kau tidak takut?"

        William tak menjawab, kemudian ia menangis seperti anak kecil. "Huaaaaa.. pamann.. aku.. aku takut.. aku tersesat dan tak tahu jalan pulang.. huaa"

       Para polisi itu merasa prihatin, mereka menunda penyelidikan terhadap manusia serigala, apalagi mereka juga masih meragukan keberadaan manusia serigala, Bukankah itu hanya karangan fiksi belaka? Mereka berpikir bahwa orang-orang itu hanya ditakut-takuti oleh imajinasi mereka sendiri. Terkadang mereka juga bingung Mengapa masyarakat begitu mengidolakannya, namun saat bertemu dengan sosok aslinya mereka akan ketakutan. Pemikiran itu benar-benar menggelitik perut mereka hingga ingin tertawa lepas.

...☆☆☆...

         Para perawat memeriksa keadaan pria itu di tempat sebelum membawanya pergi ke rumah sakit. Namun mereka mengurungkan niatnya, ketika mengetahui bahwa orang itu baik- baik saja, cukup dihentikan pendarahan nya , kemudian menyarankan orang itu untuk menerima transfusi darah di lain hari. Semua orang yang ada di sana lega mendengarnya. Walaupun begitu mereka masih cemas, karena keberadaan manusia serigala itu ternyata bukankah fiksi belaka, mereka juga mengkhawatirkan bila sewaktu-waktu manusia serigala itu mendatangi mereka lalu bernasib sama dengan pria itu atau mungkin lebih buruk lagi.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!