Resmi cerai

📞"Tapi gue..." Chris terdiam sejenak seperti memikirkan sesuatu

"Tapi kenapa Chris? Lo nggak suka sama Rere?" tanya Yoona memastikan ucapan Chris yang tak di teruskan nya.

📞"Akhhh..sudahlah kepo banget sih Lo, udah tidur sana!" bentak Chris tiba-tiba

"Loh kok Lo ngegas sih, Lo marah sama gue?" tanya Yoona ikutan sewot

📞"Gue nggak marah, gue ngantuk. Lagian gue belum mau pacaran dulu, Lo kan tau alasan gue, kenapa masih betah ngejomblo!" ucap Chris

Yoona menghembuskan nafasnya, ia paham kenapa Chris masih betah sendiri dan belum mau menikah.Tak mau berdebat dengan sepupu tampannya itu, Yoona pun akhirnya mengalah. Yoona sadar, untuk urusan hati dan perasaan seseorang memang tidak bisa di paksakan untuk menyukai apa yang kita inginkan. Semua itu kembali kepada diri masing-masing. Yoona hanya berharap sepupunya itu bisa membuka hatinya untuk seseorang yang tulus mencintainya.

"Ya sudah kalau gitu, gue bisa apa, selain dukung keputusan Lo," ucap Yoona tulus mengakhiri pembicaraan nya dengan Chris

Yoona melempar ponsel nya secara asal di kasur empuknya itu. Ia pun merebahkan tubuhnya di atas ranjang dan mencoba memejamkan matanya untuk tidur

Keesokan paginya...

"Pagi pah," sapa Yoona

"Pagi sayang, ayo sarapan dulu sini temenin papa," ucap Handoko ketika meja makan

"Iya pah," ucap Yoona lalu menarik kursi dan duduk di samping Handoko.

Yoona menyendok nasi goreng ke atas piring yang ada di hadapannya dan mulai mengunyah setiap suapan yang masuk ke dalam mulutnya dengan lahap, makanan itu kini sudah berpindah dalam perutnya. Yoona juga meminum susunya hingga tandas.

"Gimana hubunganmu dengan Hansel, sayang?" tanya Handoko yang penasaran sudah sejauh mana kedekatan Yoona dan Hansel.

"Biasa aja kok Pah, seperti yang papa lihat kemarin, nggak ada yang istimewa!" ucap Yoona datar

"Masa sih? Papa lihat Hansel makin sering menemui mu, apakah kalian tidak sering ngobrol dan jalan bersama?" selidik Handoko

"Aish.. Papa nih, aku dan Hansel seperti tikus dan kucing pah, setiap kali bertemu pasti ribut. lagi pula aku ini bukan tipe wanita idamannya pah. Hansel sudah punya pacar!" jawab Yoona kesal

"Justru dari benci-benci gitu nanti timbul benih cinta, sayang. Papa yakin kalau Hansel adalah pria dan calon suami yang baik buatmu. Karena papa sangat dekat dengan keluarganya," ucap Handoko

"Hufftt" Yoona menghela nafasnya, ia sudah tidak bisa lagi untuk adu argumen dengan Handoko, sudah pasti akan kalah telak. Yoona lebih memilih diam dan mengikuti arus saja untuk sekarang ini.

Selesai sarapan Yoona langsung beranjak dari meja makan, karena jam sudah menunjukkan pukul Setengah tujuh pagi. Yoona tak ingin datang terlambat ke kantor, meskipun ia adalah pimpinan di perusahaan milik Handoko, namun Yoona ingin memberi contoh pada seluruh karyawan agar tetap disiplin dalam bekerja.

"Pah, Yoona berangkat kerja dulu ya," Yoona pamit Dengan mencium punggung tangan Handoko.

Handoko menjawab dengan anggukan dan mencium pucuk kepala Yoona. Handoko sangat menyayangi Yoona, apalagi Yoona putri semata wayangnya. Handoko selalu memperlakukan Yoona seperti bayi besar selalu memanjakannya meskipun, Yoona sudah pernah menikah tetap saja tidak merubah cinta dan kasihnya Handoko pada Putri tercintanya itu.

Handoko mengantar Yoona sampai di depan pintu. Yoona masuk ke dalam mobilnya dan melajukannya mobilnya meninggalkan kediamannya.

Setelah Yoona pergi, Handoko masuk ke dalam rumah. Handoko mengambil ponselnya dan mulai menghubungi seseorang

"Halo, gimana, apa semuanya sudah beres?" ucap Handoko tegas

"Siap pak Handoko, semuanya sudah beres. Yoona sudah resmi bercerai dengan Dimas kemarin. Sebentar saya ke rumah pak Handoko untuk menyerahkan dokumennya," ucap seorang pengacara yang di tunjuk Handoko untuk menangani kasus perceraian Yoona

"Baiklah kalau begitu, tidak salah saya percayakan kasus ini padamu. Kamu memang selalu bisa diandalkan," ucap Handoko senang, kemudian Handoko mematikan ponselnya dan tersenyum senang.

Handoko tak sabar memberitahu Ronald tentang berita yang baru saja ia terima dari pengacaranya. Handoko yakin jika Ronald akan senang mendengar kabar ini. Handoko segera menghubungi Ronald.

Tringgg...tring...tring... ponsel Ronald berbunyi. Ronald yang sedang berada di ruang kantor Hansel dan sedang membahas masalah pekerjaan, seketika menghentikan pembicaraan nya dan fokusnya beralih pada ponselnya yang berdering. Ronald melihat bahwa Handoko yang menelpon, ia menoleh ke Hansel, "Calon papa mertuamu yang telpon," ucap Ronald tersenyum meledek pada putra tercintanya itu. Ronald dengan cepat menekan tombol hijau.

"Pagi Handoko, apa kabar?" sapa Ronald ramah

"Pagi juga Nald, kabarku semakin membaik. Oh iya, aku ada kabar baik untuk kita dan anak-anak kita, Nald," ucap Handoko semangat

"Kabar baik apa Han, apakah ada hubungan dengan perjodohan anak-anak kita?" tanya Ronald penasaran

"Iya benar, ini menyangkut perjodohan mereka," ucap Handoko antusias

"Apa itu, aku sedang bersama Hansel di ruang kerjanya, aku speaker ya, biar Hansel juga ikut dengar," ucap Ronald

Handoko mulai menceritakan berita tentang perceraian Yoona, dimana kini putrinya itu telah resmi menyandang status janda. Ronald dan Hansel pun senang mendengarnya. Mereka pun berencana untuk mempercepat pernikahan putra-putri tercintanya setelah masa iddahnya Yoona selesai.

Setelah mendapat kabar dari calon papa mertuanya itu, Hansel begitu senang dalam hatinya karena tak lama lagi ia dan Yoona akan menikah.

"Tuh, kamu sudah dengar kan barusan, apa yang di katakan calon papa mertuamu itu. Sekarang papa tanya sama kamu, sudah sejauh mana kedekatanmu dengan Yoona?" tanya Ronald penasaran

Hansel menggaruk kepalanya yang tak gatal dengan memperlihatkan senyum cengengesan nya.

Ronald menggelengkan kepalanya pelan melihat tingkah putranya itu

"Papa nanya kamu, kok malah cengengesan gitu?" tanya Ronald

"Hansel masih susah deketin Yoona pah. Yoona sepertinya bukan wanita yang mudah untuk di taklukkan," ucap Hansel asal

"Benarkah? kalau begitu, teruslah berusaha untuk mendapatkan hatinya, jangan sampai Yoona jatuh hati pada pria lain," ucap Ronald mewanti-wanti putranya itu

Hansel berpikir sejenak dengan perkataan papanya barusan, "Kenapa kamu kelamaan mikir, apa kamu nggak tau, kalau Yoona itu banyak yang naksir? apalagi kalau ada yang tau, Yoona resmi menjanda, pasti akan sulit bagimu untuk mendekatinya, karena sainganmu banyak!"

🌼🌼🌼🌼

Sementara Yoona yang baru saja memarkirkan mobilnya dan hendak berjalan masuk ke dalam gedung sambil menelpon tidak melihat dari arah belakang ada mobil yang sedang melaju cepat

"Yoona awas, di belakangmu!!" teriak seseorang, lalu berlari ke arah Yoona. Namun belum sempat laki-laki itu menyelamatkan Yoona.

Yoona sudah tertabrak oleh mobil itu, "Brugh..!!" tubuh Yoona terpental dan kepalanya membentur dinding pembatas mobil

Terpopuler

Comments

Laras Cakti

Laras Cakti

Ya ampun Yoona, semoga selamat

2023-04-09

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!