Bab 2 Nikmati Hotel Prodeo

"A-apa!" Dimas dan Putri melihat ke arah Tv yang di tunjuk oleh Yoona. Mata mereka membulat ketika melihat ada sebuah kamera cctv yang sedang memantau mereka disitu.

"Loh mas, I-itu bukannya cctv ya?" tanya Putri yang baru saja menyadari jika ada kamera cctv di rak pajangan dekat atas Tv.

"Iya, kamu benar sayang!"

"Itu berarti..." Putri tak meneruskan perkataan nya, ia menoleh ke arah Yoona "Kau!!"

"Binggo!! ha...ha...ha..."

Yoona tertawa puas. Wajah Putri seketika memerah bak tomat matang, terlihat kedua tangannya mengepal.

"Sial...siall..siaall! ternyata aku salah, Yoona tidak sebodoh dan sepolos yang aku kira! tamat sudah riwayat ku, Aaarrgghh!!" batin Dimas kesal

"Wah, kenapa tiba-tiba sepi ya nih kamar? kemana ya suara tawa s*tan l*knat tadi?" Yoona balas mengejek Dimas dan Putri, kini gantian mereka yang diam tak bisa lagi tertawa. Dimas dan putri memandang Yoona dengan tatapan penuh kebencian.

"Ternyata kau sudah merencanakan semua ini, untuk menjebak kami!" ucap Dimas yang akhirnya buka suara

"Ehmm...Yup, betul sekali!"

"Aku kira kau wanita yang bodoh dan mudah di bohongi, ternyata aku salah! kau tidak bisa dianggap remeh!" ucap Dimas merutuki kebodohannya. Niat hati ingin membodohi Yoona, justru dirinya lah yang kini terlihat bodoh saat ini.

"Ha...ha...ha...kamu suami yang nggak tau diri! aku kira kau tulus mencintaiku, tapi aku salah besar!! kau hanya menginginkan hartaku saja! sekarang aku akan mengembalikanmu seperti semula, jadi gembel!" ucap Yoona pelan namun penuh penekanan.

"Kamu..."

"Ssttt..., diamlah!! sudah cukup drama nya, aku capek dan mau tidur!" Yoona mengambil ponselnya dari dalam saku celana, ia langsung menghubungi seseorang. Tak lama setelah mematikan ponselnya, terdengar pintu kamar di ketuk

"Tok...tok..Tokk.."

"Silahkan masuk pak!" ucap Yoona.

Dimas dan Putri saling pandang, lalu melihat ke arah pintu secara bersamaan, mereka penasaran siapa yang datang. Mata keduanya membulat, ketika melihat pengawal Yoona datang bersama polisi.

"Selamat malam ibu Yoona, kami dari pihak kepolisian telah mendapat laporan bahwa ibu Yoona telah menangkap pelaku percobaan pembunuhan atas nama pak Handoko selaku ayah kandung ibu Yoona, apakah benar ibu?"

"Benar sekali, pak! mereka inilah pelaku nya dan saya juga punya bukti bahwa mereka telah mengakui perbuatannya itu. Jadi, silahkan tangkap saja mereka pak!" jawab Yoona

"Baiklah Bu Yoona, terimakasih karena telah membantu pihak kepolisian untuk mengungkap para pelakunya," jawab pak polisi yang bernama Anton.

Polisi menghampiri Dimas dan putri, tangan keduanya langsung di borgol. Tanpa menunggu waktu lama, polisi yang bernama Anton itu membawa keduanya keluar dari kamar.

"Awas kau Yoona, kau akan menyesal nanti!!" ancam Dimas ketika hendak melewati Yoona

"Huhh..sudah di tangkap aja masih berani ngancam aku! Kamu nikmati saja hotel prodeo mu itu, dasar suami tak tau diri!! jawab Yoona dengan lantang.

Setelah polisi menangkap Dimas dan putri, membawa mereka pergi menikmati hotel prodeo. Yoona masih termangu memandangi kamarnya. Tanpa terasa butiran bening itu lolos dari pelupuk matanya yang indah. Penghianatan yang dilakukan Dimas sungguh menyakiti hatinya. Ia yang begitu tulus mencintai Dimas, tak menyangka jika suaminya itu tega berbuat jahat padanya dan juga orangtuanya.

____________________

Flashback On

Yoona Florence Ivanka putri tunggal dari bapak Handoko Atmajaya pemilik perusahaan terbesar di kota nya. Yoona memiliki paras yang cantik, hidung mancung, kulit putih, dan bola mata yang berwarna coklat membuatnya semakin terlihat seperti wanita sempurna.

Banyak pria tergila-gila padanya, namun tak ada satupun diantara mereka mampu menaklukkan hati Yoona. Hingga suatu hari ia, bertemu dengan Dimas yang bekerja di kantor perusahaan milik orangtuanya.

Pertama kali bertemu, wajah Dimas mampu menghipnotis Yoona, membuat wanita bermata coklat itu terpesona akan ketampanan dan sikap lembutnya Dimas. Ia pun menerima lamaran Dimas, tanpa tau niat buruk yang sudah di rencanakannya.

Sikap lugu dan polosnya Yoona, di manfaatkan oleh Dimas untuk menjalankan aksinya bersama Putri, menguasai seluruh harta milik Yoona termasuk perusahaan papa mertuanya. Namun, tanpa sengaja rencana mereka di dengar dan langsung direkam oleh Rere sahabat Yoona yang bekerja di perusahaan milik orangtuanya Yoona.

Setelah mendapatkan banyak bukti perselingkuhan Dimas dan Putri, Rere pun mendatangi Yoona di kediamannya. Namun, bukti yang sudah di perlihatkan Rere tak mudah membuat Yoona langsung percaya begitu saja. Rere dan Yoona sepakat untuk membuntuti Dimas sesuai dengan usulan Rere, agar Yoona dapat melihat dengan mata kepalanya sendiri.

Bak di sambar petir, ternyata apa yang di katakan Rere semuanya benar. Dengan mata kepalanya sendiri, Yoona melihat perselingkuhan yang dilakukan Dimas dan Putri.

"Apa yang harus aku lakukan, Re?" tanya Yoona yang terisak di pelukan Rere

"Kamu harus rebut kembali apa yang sudah mereka rampok darimu, Yun! buat mereka jera, jebloskan mereka ke penjara!" jawab Rere tegas

"Tapi...gimana caranya?"

"Akkhh...gimana sih kamu Yoon, untuk urusan mata pelajaran kamu juaranya. Tapi, kenapa urusan begini kamu bodohnya bukan main!" ejek Rere

"Sialan kamu, Re! cepat kasih tau aku, gimana caranya?"

Melihat Yoona yang sudah tidak sabaran, Rere pun memberikan sebuah rencana untuk menjebak Dimas dan Putri. Yoona manggut-manggut mendengar ucapan Rere.

"Gimana dah ngerti kan?" tanya Rere

"Iya, aku ngerti kok! kapan kita mulai rencananya?"

"Besok, semakin cepat lebih baik. Jangan sampai kamu terlambat, bisa-bisa kamu akan kehilangan semua, Yoon!"

Keesokan harinya..

Rere dan Yoona pergi membeli beberapa perlengkapan cctv untuk di pasang di rumah dan di kantor. Handoko mendukung rencana Yoona dan Rere saat tau perbuatan Dimas dan Putri. Tanpa sepengetahuan Dimas, beberapa cctv pun sudah terpasang di rumah dan juga di kantor.

"Aaakkhhh...akhirnya selesai juga, semuanya telah terpasang, Yoon! kamu tinggal pantau aja ya," ucap Rere di ponsel, ketika cctv di kantor sudah terpasang semuanya

"Ok Re, makasih ya" jawab Luna

"Kalau di sana, gimana?" tanya Rere

"Di rumah juga sudah, Re"

"Ok, kalau sudah dapat bukti lainnya, kita jalankan rencana selanjutnya," ucap Rere

"Iya Re. Makasih banyak ya, kamu sudah banyak membantuku, Re" ucap Yoona

"Sama-sama Yoon, aku hanya membantu sebisa ku, karena kamu sahabatku. Aku juga nggak mau perusahaan pak Handoko bangkrut karena ulah manusia tak tahu diri itu. Kasihan karyawan lainnya, jika harus di PHK. Mereka sudah mengabdi pada perusahaan pak Handoko cukup lama, Yoon. Maka dari itu, kita harus gerak cepat sebelum mereka mengambil semuanya," ucap Rere antusias

"Baiklah Re, semoga kita bisa cepat mendapatkan bukti lebih banyak lagi dan mengambil kembali apa yang sudah mereka rampok. Aku pastikan mereka akan kembali menjadi gembel!" ucap Yoona tegas

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!