Sudah hampir seminggu Yoona memantau Dimas dan Putri melalui cctv, sudah banyak bukti yang di dapatnya.
"Ya ampun, ini sih benar-benar gila banget si Dimas, sudah ngambil uang perusahaan, sekarang dia ambil sertifikat rumah, perhiasan, uang juga! dasar nggak tau diri, di kasih hati minta ampela!" decak Rere ketika melihat rekaman cctv yang di perlihatkan Yoona.
"Iya kamu benar, Re!"
"Ya, sudah kalau begitu, kita jalankan rencana selanjutnya. Malam ini kamu ambil sertifikat rumah, perhiasan dan uang juga yang ada di brankas. Besok pagi kita pergi ke kantor notaris untuk mengubah kembali nama di sertifikat rumah mu. Aku bingung, bagaimana bisa mereka merubah nama yang ada di sertifikat itu. "Apakah kamu pernah menandatangani perjanjian atau kertas kosong?" tanya Rere
Yoona terdiam, mencoba mengingat-ingat apakah ia pernah menandatangani surat perjanjian atau kertas kosong seperti yang barusan di katakan Rere.
"Ehhm...aku nggak pernah menandatangani surat apapun kok, Re!"
"Wah berarti ini namanya pemalsuan tanda tangan juga, Parah banget tuh Dimas! Ot*k nya sudah gesrek kayanya!" ucap Rere geram
"Iya, niat banget dia ngerampoknya!" sambung Yoona yang semakin kesal dengan Dimas
"Ya sudah kalau begitu, kita kasih pelajaran saja buat mereka semua yang terlibat, supaya mereka tau apa akibatnya jika berurusan denganmu, Yoon!"
Pada malam hari, Yoona menjalankan rencananya, ketika mendapat kabar dari Dimas bahwa ia tidak pulang dengan alasan banyak pekerjaan yang harus diselesaikan, jadi terpaksa lembur.
"Dasar laki-laki br*ngsek!, kamu pikir aku ini bodoh, nggak tau kamu ada dimana sekarang!"
"Gimana mas, bisa kan buka?" tanya Yoona pada seorang ahli buka brankas
"Ehmm..tenang aja Bu Yoona, ini sangat mudah sekali Bu,"
"Baiklah kalau begitu, tolong segera di selesaikan dengan cepat dan serapih mungkin, jangan sampai ada kerusakan ya mas!" pinta Yoona
"Siap bu,"
Sudah sepuluh menit berlalu, Yoona berdiri memperhatikan sang juru kunci brankas dengan harap-harap cemas sambil memegang jari jemari tangannya secara bergantian
"ceklek, akkkhh akhirnya, sudah terbuka Bu Yoona!"
Senyum Yoona mengembang, ketika melihat pintu brankas itu terbuka. Yoona, segera mengambil kembali sertifikat rumah, perhiasan dan uang dari dalam brankas.
"Aku yakin, kamu pasti akan terkejut nanti, saat tau aku sudah mengambil kembali harta milikku! kamu menganggap aku bodoh, tapi kita akan liat siapa yang terlihat bodoh!!" geram Yoona.
***
"Cepat katakan, berapa kau di bayar Dimas? Jika, kau tidak mau bekerjasama dengan ku, aku akan pastikan kau akan ikut bersama Dimas hidup di hotel prodeo!!"
"Maaf bu Yoona, aku nggak ngerti dengan yang ibu bicarakan!" ucap Notaris yang bernama Yudhi Wijaya berbohong.
"Benarkah? Ehmm...baiklah, mungkin Bapa Yudhi Wijaya yang terhormat ini lebih memilih tinggal di hotel prodeo ketimbang di rumah mewahnya yang nyaman," ucap Yoona santai namun penuh penekanan.
Yoona mengambil ponsel dari tasnya, ia mulai mengutak-atik ponselnya dan tak lama ia memperlihatkan pada notaris tersebut
"Coba perhatikan baik-baik bukti video rekaman ini, Anda pasti kenal siapa yang ada di video ini!" ucap Yoona tersenyum smirk
Notaris tersebut mendekatkan diri untuk melihat lebih jelas video apa yang di perlihatkan Yoona padanya. Yudhi memicingkan matanya, tiba-tiba matanya membulat, ia melihat ke arah Yoona yang tersenyum smirk
"Anda mengancam saya?" ucap Notaris itu sedikit meninggikan suaranya
"Ya, bisa di bilang seperti itu! kenapa, anda tidak suka? Anda sudah bekerja sama dengan suami saya untuk merampok semua harta saya! berapa banyak anda di bayar, heum?
Notaris itu terdiam membisu, seperti sedang berpikir sesuatu.
"Bagaimana ini, jika aku menerima tawaran Bu Yoona, Dimas akan memerintahkan anak buahnya untuk membunuhku dan keluargaku. Tapi..."
"Anda nggak usah khawatir, Dimas nggak akan bisa mencelakai anda dan keluarga anda!" ucap Yoona membuyarkan lamunan notaris tersebut, seolah tau apa yang di khawatirkan nya.
"Dari mana..." belum selesai notaris itu bicara, Yoona sudah potong ucapan si notaris itu lagi
"Nggak usah bingung dari mana saya tau, disini saya yang punya uang dan punya kuasa. Saya bisa mengubah musuh menjadi sekutu," ucap Yoona tegas
Hampir sejam Yoona, Rere dan Notaris itu melakukan perbincangan dan negosiasi yang cukup alot, akhirnya notaris itu pun bersedia untuk bekerjasama dengan Yoona, begitupun orang-orang yang tadinya berpihak pada Dimas dan Putri, kini sudah berpihak pada Yoona. Ternyata uang mampu mengubah segalanya, termasuk hati seseorang.
Semua bukti dan saksi sudah berada dalam genggamannya, hanya tinggal menunggu waktu yang tepat untuk menjebak Dimas dan Putri untuk masuk ke dalam perangkap yang sudah di rencanakan oleh Yoona dan Rere.
"Kita tinggal atur strategi nih Yoon, supaya dua curut itu tidak bisa mengelak dan kabur dari perangkap yang kita buat!" ucap Rere geram
_______________
Flashback Off
"Selamat pagi Bu Yoona, kami senang akhirnya ibu mau menjadi pemimpin perusahaan ini," ucap seluruh karyawan menyambut kedatangan Yoona
"Pagi juga, terimakasih buat sambutan kalian semua"
"Wah, akhirnya kamu datang juga Yoon, selamat datang ibu CEO," ucap Rere menggoda sahabat sekaligus kini telah menjadi assisten pribadinya
"Iihh apaan sih kamu, godain aku terus deh" ucap Yoona cemberut
"Aku senang kalau kamu nggak larut dalam kesedihan memikirkan masalah suamimu yang nggak tau diri itu,"
"Tapi Re, aku..." belum selesai ngomong, Rere sudah potong ucapan Yoona
"Nggak ada tapi-tapian, tindakan kamu sudah benar Yoon. Orang seperti Dimas dan Putri itu harus di kasih hukuman yang setimpal dengan perbuatannya. Kamu nggak boleh lemah Yoon!!" ucap Rere mengingatkan
"Benarkah, apakah ini nggak terlalu kejam buat mereka, Re?"
"Nggak Yoon! kamu tuh ya, hatimu kok selembut kapas sih, udah di sakitin separah itu masih aja merasa nggak enak hati! pantesan mereka berbuat semena-mena sama kamu Yoon. Bodoh sekali tuh Dimas, menyia-nyiakan bidadari sepertimu," ucap Rere geram melihat sahabatnya itu terlalu baik
"Apaan sih, lebay deh!"
"Udah pokoknya, mulai sekarang aku mau kamu bisa bersikap berani dan tegas. Oh ya, bagaimana nasib manager keuangan kita itu, apa yang akan kamu lakukan padanya yang telah bekerjasama dengan Dimas, aku harap kamu bisa bertindak dengan tegas, Yoon"
"Ehmm...aku akan pecat dia, nggak mungkin aku pertahankan orang seperti itu di perusahaan ku, bisa bangkrut nanti perusahaan ku ini," ucap Yoona tegas
"Baguslah, aku kira kamu akan pertahankan dia di perusahaan ini, aku suka dengan pemikiran mu saat ini," puji Rere
"Aku berharap bisa kembali memulihkan kembali perusahaan ini,"
"Tolong kamu atur seluruh karyawan, kita akan adakan rapat sekarang"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 52 Episodes
Comments