Dia lebih baik darimu

"Tau kok Om," ucapnya tersenyum tipis

"Oh ya sudah tunggu sebentar ya, biar Om hubungi Yoona dulu buat pastikan dia masih ada di cafe," ucap Handoko.

Handoko mengambil ponselnya dari dalam saku dan mulai menghubungi Yoona

Tutt...Tut...tuttt

📞"Halo pah, ada apa?"

"Kamu masih di cafe, sayang?" tanya Handoko

📞"Masih kok Pah, memangnya ada apa pah?"

"Akkhh, tidak ada apa-apa sayang, papa hanya ingin memastikan anak papa yang cantik ini, aman saja," ucap Handoko mencari alasan

📞"Ih..apaan sih papa, udah dulu ya pah, Yoona mau makan nih," ucap Yoona mengakhiri.

"Dasar anak itu, selalu saja nongkrong-nongkrong nggak jelas, padahal beberapa bulan lagi sudah mau nikah," gerutu Handoko. Hansel yang mendengarnya hanya senyum-senyum melihat calon mertuanya itu terlihat menggerutu.

"Maaf ya nak Hansel, kalau Yoona masih bersikap seperti itu," ucap Handoko

"Iya Om gpp, aku ngerti kok. Aku pamit nyusul Yoona ke cafe ya om," ucap hansel

Sementara di cafe...

Luna beranjak dari mejanya, ia menghampiri Yoona dan bestie nya itu. Luna ingin mengetahui ada hubungan apa Yoona dan Hansel, ia masih penasaran dengan perubahan sikap Hansel yang akhir-akhir begitu cuek lalu tiba-tiba pula memutuskan hubungan dengannya.

Ketika hendak melangkah, Devan menarik tangan Luna, "Kamu mau kemana?" tanya Devan

"Aku mau samperin tuh cewek, aku mau tanya ada hubungan apa dia dan Hansel," ucap Luna menatap Devan

"Sudahlah sayang, nanti saja kita cari tau. Disini sangat ramai, aku takut nanti terjadi keributan, malah bikin kita malu," ucap Devan mengingatkan, namun tak di gubris oleh Luna

Luna segera menepis tangan Devan dari tangannya, "Udah kamu diam saja, nggak usah ikut campur urusanku" sentak Luna dengan mata melotot ke arah Devan.

Devan membiarkan Luna menghampiri Yoona dan kawan-kawannya, ia tetap memantau Luna dari mejanya. Luna berjalan semakin dekat dengan meja yang di tempati oleh Yoona, Chris dan Rere

"Hey..kita ketemu lagi!" ucap Luna dengan tatapan sinis menatap Yoona

Sementara Yoona tetap cuek menyantap makanannya tanpa melihat ke arah Luna. Sedangkan Chris dan Rere, membalas menatap sinis Luna.

"Lo itu siapa hah? kalau ngomong itu yang sopan! Lo nggak pernah sekolah kali ya, makanya ngomong kaya preman!" ucap Chris yang tak terima jika sepupunya di perlakukan kasar oleh orang lain.

"Lo tanya gue siapa? gue ini pacarnya Hansel, bilang sama cewek Lo ini, jangan ganggu cowok gue!!" ucap Luna emosi, ia berfikir jika Chris dan Yoona adalah kekasih.

Yoona yang sedari tadi cuek, akhirnya terpancing juga emosinya. Di letakkan nya sendok dan garpu nya di atas piring yang masih berisi makanannya. Yoona melipat tangannya di dada dan menatap sinis ke arah Luna

"Kamu bilang Hansel pacarmu, lalu siapa laki-laki duduk denganmu itu?" tanya Yoona menunjuk ke arah Devan melalui matanya.

"I-itu kakak gue," jawabnya gugup

"Ha...ha...ha...Lo kira gue bego, nggak bisa bedain mana pacar, mana yang beneran saudara kandung!" ucap Yoona menohok

"Terserah Lo mau percaya apa nggak, gue bukan cewek m*rahan kaya Lo, udah punya cowok masih aja nggangguin Hansel pacar gue!" ucap Luna tak mau kalah

Yoona merasa geram dengan Luna, ingin rasanya ia menjambak rambut Luna sampai botak. Namun, Chris dan Rere seakan memberi isyarat agar Yoona tidak mudah terpancing emosi dengan ucapan Luna yang terdengar seperti sampah.

Tanpa Luna sadari Hansel sudah berdiri di belakangnya dengan melipat kedua tangannya nya di dada. Sedangkan Devan tak bisa memberitahu Luna, jika Hansel sudah berdiri di belakangnya karena posisi Luna membelakangi Devan.

"Siapa yang kamu bilang cewek m*rahan?" ucap Hansel dengan suara bariton nya.

Luna menoleh ke belakang, matanya membulat ketika melihat Hansel sudah berdiri tepat di hadapannya dengan tatapan penuh amarah.

Luna merasa dengkulnya lemas, ia tak bisa berkata apa-apa, ia tak tau menyangka jika akan bertemu dengan Hansel saat ini.

"Ehmm... Beb, Ka-kamu kapan datang?" tanya luna tergagap. Bukannya menjawab, Luna justru bertanya pada Hansel

"Aku sudah ingatkan sama kamu kemarin, jangan pernah ganggu kehidupanku lagi, kita sudah tidak ada hubungan! sekarang, cepat katakan siapa yang kamu bilang cewek m*rahan itu, hah!" bentak Hansel penuh emosi

Luna tertunduk, tak mampu menjawab pertanyaan Hansel. Wajahnya memerah menahan malu, karena Hansel mempermalukannya di depan Yoona dan temannya. Luna yang tadinya begitu menggebu menghina Yoona, kini dirinya lah justru yang terhina di buat Hansel.

"Asal kamu tau ya, wanita yang kamu hina itu jauh lebih baik darimu. Yoona tidak pernah selingkuh! ia tidak seperti mu yang selingkuh dengan pria itu" tunjuk Hansel ke arah Devan. Hansel menghampiri Devan dan menariknya mendekat dengan Luna

"Lihatlah kalian sungguh sangat serasi," ucap Hansel penuh amarah menatap Luna dan Devan

Yoona,Chris dan Rere terkejut mendengar ucapan Hansel, "Jadi, benar cowok itu pacar cewek ini! Ugh...dasar! ngatain bestie gue cewek murahan ternyata elo tuh yang murahan! ngaku pacar Hansel, tapi nyatanya cuma mantan yang nggak terima di putusin sama cowok tajir ya mbak!" ejek Rere geram, karena ia tak terima jika sahabatnya itu di hina.

"Iya dasar cewek ngga tau diri, nuduh sepupu gw yang cantik ini, gangguin Hansel. Lo, nggak tau kalau Hansel dan Yoona itu akan nikah! dasar bego!" Chris pun tak mau kalah, ia pun ikut memaki Luna

Luna terkejut, matanya membulat ketika mendengar ucapan Chris, ia tak percaya jika Yoona adalah calon istri Hansel

"A-apa Lo bilang, dia calon istri Hansel?" tanya Luna dengan menunjuk ke arah Yoona, ia seakan tak percaya dengan apa yang baru saja ia dengar

"Iya, Yoona adalah calon istriku! aku beruntung bisa menikah dengannya, selain cantik, ia juga setia! ia tidak sepertimu, cewek matre dan tukang selingkuh!! aku beruntung mendapatkan bidadari sepertinya," puji Hansel menatap Yoona dengan tatapan yang sulit untuk di jelaskan.

Yoona yang mendengar pujian itu, seakan tak percaya jika Hansel memuji dirinya di depan mantannya itu. Satu sisi Yoona merasa senang akhirnya si singa galak kini berubah kucing manis, namun di satu sisi lainnya Yoona merasa jika Hansel hanya memanasi Luna saja karena telah mengkhianati dirinya dengan Devan.

"Ka-kamu tega Beb, bukankah dulu kamu begitu sangat mencintaiku? bahkan kala kita masih pacaran, banyak wanita cantik yang mendekatimu tapi kamu tak menghiraukan mereka dan tetap setia denganku! apa karena aku melakukan kesalahan, kamu langsung mencampakkan aku? tolong beri aku kesempatan Beb, aku akan putusin dia dan kita kembali bersama lagi, ya!"

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!