Uh....Uh.....Uh.....
Laura mende*sah di bawah kukungan Zaen yang perkasa.
Sungguh Laura sangat menikmati apa yang dilakukan Zaen padanya. Setiap sentuhan Zaen membuat Laura seakan melayang. Laura tidak menyangka jika Zaen seperkasa ini. Jika tahu dari dulu Zaen sekuat ini Laura tidak akan menyewa pria luar untuk memuaskan naf*sunya.
Setelah keduanya merasa puas Zaen pamit untuk kembali. Zaen akan segera melakukan tugas yang berikan Laura padanya dan akan secepatnya menemukan keberadaan wanita yang dimaksud Nonanya.
"Jangan buat Aku menunggu lama, temukan wanita itu dan singkirkan dia secepatnya,"
"Baik, Nona,"
Baik Zaen dan Tio sama-sama mencari tahu orang diminta Tuannya. Namun ternyata mencari tahu tanpa adanya bukti foto membuat Tio kesusahan. Bagaimana tidak, Gavin memintanya mencari dua anak yang mirip dengannya. Negara dan kota yang besar ini bagaimana bisa Tio menemukannya, sungguh sangat mustahil.
Tio ingin sekali marah, tapi marah dengan siapa? Tidak mungkin dirinya marah dengan Tuannya?Bisa-bisa dirinya dipecat dan ditendang di jalanan.
Sedangkan ditempat Zaen berada, Zaen sudah menemukan keberadaan Queen. Kini dirinya sudah mengantongi informasi yang diminta Nona mudanya.
"Nona, Saya telah menemukannya,"
"Bagus, kirim datanya. Aku ingin melihat,"
Zaen mengirim data informasi tentang Queen. Laura uang menerima langsung membacanya. Laura sungguh terkejut mengetahui fakta tentang Queen, ternyata Queen sudah memiliki dua anak kembar yang tidak diketahui siapa ayah kandungnya. Membaca data tersebut Laura benar-benar sangat marah
"Tidak mungkin, ini tidak mungkin!Mereka pasti bukan anak Gavinkan?" serunya tidak terima. Jika benar Gavin memiliki anak dengan wanita itu Laura tidak akan membiarkan nya. Laura berharap Gavin tidak mengetahui fakta tersebut. "Ini tidak bisa dibiarkan. Aku harus segera menyingkirkan wanita itu dan anaknya secepatnya,"
Laura berbicara dengan Zaen, meminta Zaen untuk membunuh Queen secepatnya. Apapun yang terjadi harus berhasil. Ia tidak ingin mendengar kegagalan karena itu berpengaruh dengan masa depannya untuk bersama Gavin.
"Bunuh wanita itu dan anaknya. Apapun yang terjadi jangan biarkan mereka bertemu dengan Gavin,"
"Baik, Nona."
Zaen memberi perintah kepada beberapa temannya untuk mengurus Queen. Mereka akan memantau keadaan saat Queen pulang bekerja. Setelah waktunya pas mereka akan memulai aksinya, membunuh Queen.
----------------
Hari ini Queen akan mengantarkan kedua putranya berangkat sekolah, tapi sebelum itu dirinya pergi ke kantor terlebih dahulu. Tak lupa juga Queen membawakan pesanan yang diminta Bosnya yang belakangan ini sedikit aneh.
"Bawakan Aku makanan yang enak,"
Itulah bunyi pesan yang dikirim Aldrich padanya pagi tadi dan mau tidak mau Queen menuruti perintah bosnya itu. Jika sampai menolak, Queen takut akan dipecat dari pekerjaannya.
"Mom, kenapa kita kesini?"
"Mommy, akan mengantarkan makanan ini dulu. Jika tidak Mommy takut akan dipecat oleh Bosnya Mommy,"
"Baiklah,"
Saat sampai, Queen menitipkan kedua putranya pada teman-temannya. Sedangkan dirinya akan langsung keruangan Aldrich.
"Titip kedua putraku. Aku akan mengantarkan makanan ini kepada Bos,"
Mereka sama sekali tidak terkejut karena ini memang sudah menjadi kebiasaan baru bosnya meminta Queen membawakan makanan setiap pagi.
"Pergilah, biarkan mereka bersama ku,"
Queen mengangguk dan pergi. Setelah mengantarkan pesanannya Queen mengantarkan putranya ke sekolah. Namun saat di perjalanan kembali ke kantor, tiba-tiba dirinya dikejar oleh sekelompok bersenjata api.
Door....
Door....
Queen yang melihat beberapa orang menembaknya berlari dengan cepat menghindari serangan tersebut.
"Berhenti!" teriak mereka masih menembakkan senjatanya.
Door.... Door.... Door....
"Sial! Siapa mereka ini?"
Queen masih berlari mencari tempat aman untuk bersembunyi. Ia tidak menyangka di tempat barunya akan mendapatkan masalah lagi.
Queen masuk ke dalam sebuah gang sepi. Ia bersembunyi dibalik sebuah tembok, sesekali mengintip ke arah mereka. "Aku tidak memiliki senjata, sialan! Aku harus berhati-hati,"
Queen berpikir, sambil matanya melihat sekeliling. Dilihatnya sebuah besi runcing berada tak jauh darinya dan dengan cepat Queen mengambilnya, kemudian mengintip kembali dibalik dinding dan akan menyerang saat mereka dekat.
Mereka yang melihat Queen masuk ke jalan gang. Mereka langsung mencari, apapun yang terjadi mereka harus menemukan dan membunuh wanita itu.
"Kemana wanita itu? Cepat cari!" perintah seorang dari mereka.
Merekap berjalan dengan perlahan, sambil matanya melihat sekeliling tempat untuk mencari keberadaan Queen. Sedangkan Queen sendiri, kini sedang bersiap untuk menyergap satu persatu dari mereka. Dan saat seorang berjalan ke arahnya, Queen dengan gerakan cepat langsung memukulnya dengan kuat dan menghunuskan besi runcing ke leher pria tersebut hingga membuat pria itu mati seketika.
Queen menyeret tubuh itu dan menyembunyikannya, tidak lupa Queen mengambil senjatanya dan membidikkan nya secara diam-diam ke arah mereka.
Door ...
Satu peluru melesat menembus kepala seorang dari mereka dan langsung membuatnya mati. Hal tersebut diketahui oleh rekan lainnya, membuat mereka waspada dengan serangan diam-diam.
Dooor......
Dooor......
Peluru saling bersahutan dan melesat. Tembakan demi Tembakan mereka arahkan ke arah Queen. Begitupun dengan Queen yang juga mengarahkan senjata dan tembakan ke arah mereka.
"Dia disana!" tunjuk mereka langsung mengejar.
Queen yang melihat menembakkan senjatanya, tapi sialnya pelurunya habis , "Sialan!" Queen membuang pistolnya dan berlari.
Door.....
Satu tembakan berhasil mengenai kaki Queen, membuat Queen mendesis. Rasa nyeri dan sakit tidak dipedulikan. Queen mengambil sebuah balok panjang dan melemparkannya ke arah mereka.
Bugh...
Seorang dari mereka terjatuh karena pukulan tersebut. Queen yang berlari kini ada di jalan buntu membuat mereka semua tersenyum menyeringai.
"Mau lari kemana kau?"
Queen tidak ada cara lain, mau tidak mau harus melawan mereka.
"Baiklah, karena tidak bisa lari lagi akan ku hadapi kalian,"
Queen mengambil pisau yang diambilnya dari pria yang sebelumnya dibunuh, siap mencabik-cabik tubuh mereka.
"Ayo maju," tantang Queen tidak takut sedikitpun.
"Heh, sok keras sekali kau wanita sialan! Tapi karena itu keinginanmu, kami tidak akan segan untuk membunuhmu,"
Mereka bertarung, Queen menggunakan pisau kecilnya menghunuskan kebagian tubuh mereka yang dapat dijangkau oleh tangannya. Mereka juga melakukan hal sama, menyerang dan melukai sehingga Queen juga mendapatkan luka yang cukup serius. Namun Queen tidak bisa menyerah begitu saja. Dirinya tidak boleh mati. Apapun yang terjadi Queen harus membunuh mereka semua.
Beruntung Queen bisa mengimbangi setiap serangan mereka, membuat pertarungan itu dimenangkan olehnya. Queen mengalahkan dan membunuh mereka satu persatu.
Setelah berhasil menghabisi mereka semua, Queen pergi meninggalkan Jalan Gang itu, meninggalkan tempat yang dipenuhi darah. Queen tidak kembali ke kantor melainkan pergi ke Rumah Sakit.
Queen sebelum ke Rumah Sakit menghubungi seorang temannya, mengatakan jika dirinya saat ini berada di rumah sakit. Queen juga berpesan untuk menjemput anaknya di Sekolah karena tidak memungkinkan dirinya nanti untuk menjemput kedua putranya.
Teman-temannya yang mengetahui Queen berada di Rumah Sakit waktu jam istirahat berencana akan menjenguknya. Tapi sebelum itu mereka akan menjemput anak Queen yang kini masih di sekolah.
Jam istirahat kantor pun tiba, mereka akan menjemput Davin dan Devan sekalian menjenguk Queen. Tapi saat mereka sampai di Sekolah mereka dikejutkan dengan adegan penculikan di depan matanya, mereka melihat beberapa orang kini mencoba menculik Davin dan Devan. Beruntung ada pihak keamanan yang berpatroli dan berhasil menyelamatkan mereka.
Kabar penculikan itu didengar oleh Queen, membuat Queen takut akan keselamatan kedua putranya. Dan akhirnya hanya bisa meminta teman-temannya untuk menjaga keduanya saat dirinya masih tahap perawatan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 98 Episodes
Comments
Khoerun Nisa
peran lkinya bodoh JD kacung
2023-11-08
3
Yeon hee Lim
jala*g tp gk tau diri😠
2023-09-24
0
Anonymous
Ogah lanjut baca… BYEE authornya terlalu pendek imajinasinya dalam pembuatan alur ceritanya.
2023-05-20
0