Bab 20. (Musuh Di Malam Hari)

Di Negara N.

Seorang wanita sedang menyandarkan kepalanya di bahu seorang pria tua. Wanita itu masih teringat dengan kejadian beberapa tahun yang silam. Kejadian penculikan terhadap putrinya yang berakhir membuat kehidupannya seakan suram.

"Dad, kapan aku bisa bertemu dengan Quesha lagi? Aku sangat merindukannya. Aku berharap Quesha masih hidup," Wanita itu menangis mengingat putri kecilnya. Apakah sampai saat ini masih hidup atau malah sudah mati.

Hari ini dirinya datang ke Negara N karena ingin berkeluh kesah dengan Daddy yang di sayanginya. Jika dirinya berada di Mansion Keluarga Tesla pasti akan selalu teringat dengan putri kecilnya. Bahkan suaminya seakan acuh dan lebih memilih menyibukkan diri dengan pekerjaan tanpa berusaha mencari keberadaan putrinya yang hilang dan itu sangat membuatnya kesal.

Jaeden sebenarnya bukan tidak berusaha. Hanya saja semuanya tidak ada jalan terangnya, selama dirinya mencari tetap saja tidak bisa menemukannya, bahkan petunjuk pun tidak sedikitpun didapatkannya. Jaeden merasa seakan ada pihak yang menyembunyikan keberadaan Quesha dengan rapat dan berpikir mungkin itu musuh dari Mafia.

Tian hanya diam mendengar apa yang dikatakan Chloe. Tian tidak berkata sedikitpun takut apa yang dikatakan nya nanti malah memperburuk perasaan Chloe. Biarkan Chloe mencurahkan isi hatinya.

"Serahkan semuanya kepada Tristan. Daddy yakin Tristan akan menemukannya," jawab Tian mengusap lembut kepala Chloe.

Tristan Arzen Tesla adalah adik dari Quesha/Queen. Dia lahir setelah 3 tahun Quesha menghilang. Tristan adalah sosok pria tampan dengan wajah dingin serta memiliki sifat kejam dan sifatnya ini hampir mirip dengan Tian, kakeknya. Tristan adalah pria berdarah dingin, tidak ada kata ampun bagi siapapun yang berani menyinggung atau mencari masalah dengannya. Jika orang itu berani mengganggunya, Tristan tidak akan segan untuk membunuhnya.

Saat ini Tristan sedang menyelidiki dimana Kakaknya berada. Setiap kali Keluarga Dominic, Tesla ataupun Alexander hampir menemukan keberadaan Quesha, informasi itu tiba-tiba menghilang.  Seakan ada pihak yang mencoba menutup akses keberadaan Quesha. Entah siapa di balik semua ini mereka belum menemukannya. Tapi diyakini pihak itu sangatlah misterius, mungkin saja orang yang memiliki kekuasaan dan kekuatan yang sama dengan keluarganya.

----------------

Hari-hari Queen dan Sevana selalu bersama. Lebih tepatnya Sevana selalu menempel pada Queen. Hampir setiap hari Sevana datang kerumah Queen dan ikut sarapan pagi bersama dengan mereka. Sevana semakin akrab dengan keluarga Queen, bahkan sering kali dirinya adu cekcok dengan Davin yang memiliki temperamen lebih dingin ketimbang Devan.

Saat ini Sevana sedang menuju rumah Queen. Namun saat dirinya hampir sampai di rumah Queen, Sevana merasa ada yang sedang mengawasinya. Sevana melihat di sekitar tempat itu, tidak menemukan ada siapapun di sana. Mungkin hanya perasaannya saja.

Seorang yang bersembunyi dibalik pohon besar kini menghubungi seseorang. Mengatakan jika setiap hari di rumah Queen ada seorang wanita yang selalu datang. Orang tersebut tidak mengenal Sevana dan tidak tahu memiliki niat apa, hanya saja sepertinya wanita itu tidak memiliki niat buruk pada keluarga Queen.

"Terus awasi. Jangan sampai kamu kecolongan dan membuat mereka terluka." jawab Gavin yang memberikan perintah kepada orang itu untuk memantau dan mengawasi keadaan Queen.

"Baik Tuan,"

Gavin sebelumnya telah menghubungi Ayahnya dan mengatakan sesuatu yang menjadi rahasianya selama ini, mengatakan kenyataan bahwa dirinya memiliki dua anak kembar dari wanita masa lalunya.

Ayah Gavin yang mendengar Gavin memiliki seorang anak dari wanita masa lalunya, langsung memberi perintah untuk menjaga mereka. Dirinya tidak ingin terjadi sesuatu kepada mereka sebelum dirinya melihat mereka bertiga secara langsung. Sedangkan dirinya sendiri akan datang ke Negara C untuk melihat dan menilai apakah Ibu dari anak Gavin pantas untuk putranya atau tidak.

Gavin saat ini sedang menunggu kedatangan Ayahnya. Berharap setelah Ayahnya melihat Queen akan menyetujui dan memperbolehkannya untuk menikahi Ibu dari anak-anaknya.

Di sisi lain, Jhon sedang melihat data Queen yang didapatkan dari anak buahnya. Dari informasi yang diperoleh, Queen adalah putri satu-satunya pasangan suami istri bernama Sena dan Roy. Tapi saat ingin mencari tahu lebih dalam informasi tentang Queen dan keluarganya, anak buah Jhon tidak dapat menemukannya lagi. Seolah informasi itu sangat di rahasiakan. Bahkan kelahiran serta kehidupan sehari-hari mereka dan kematian Sena dan Roy tidak dapat di ketahui. Dan semua itu sungguh membuat Jhon bingung. Mungkinkah ada rahasia besar di balik keluarga itu pikirnya, sangat aneh.

----------------

Arno saat ini mengirim orang kepercayaannya dan beberapa bawahannya untuk datang ke Negara C. Mereka di perintah untuk segera membunuh Queen. Arno tidak ingin Queen dan kedua putranya menjadi ancaman untuk putrinya bisa bersama dengan Gavin. Dan saat ini mereka sedang menuju Markas Mafia ZAPATA.

----------------

Queen berada di kamarnya menatap senjata yang dikirim Panji dua Minggu yang lalu.

"Aku merasa akan ada bahaya yang menghampiri ku. Apakah Aku harus menggunakan senjata ini?" gumamnya dengan tangan mengelus beberapa senjata api dan juga senjata tajam yang berada di dalam koper berwarna hitam.

Queen menghela nafas. Hidupnya di dunia baru ini ternyata tidak berubah sama sekali dengan kehidupannya sebelumnya. Dirinya selalu saja dihampiri dengan masalah besar. Memikirkan itu membuat otaknya sangat lelah.

Queen merebahkan tubuhnya untuk istirahat. Namun baru saja matanya terpejam, ia mendengar suara dari arah luar rumah. Pendengarannya yang tajam mampu mendengar suara langkah beberapa orang mendekati rumahnya. Hidupnya yang sebelumnya selalu menghadapi musuh, membuat telinganya sensitif akan suatu pergerakan di malam hari. Queen dengan cepat mengambil senjatanya dan keluar dari kamar, berdiri dibalik pintu untuk menyergap mereka.

"Siapa mereka dan mau apa?"

Queen benar-benar bingung dengan banyaknya orang yang ingin membunuhnya. Sebenarnya apa salahnya sampai ada yang menginginkan kematiannya. Queen bersikap siaga saat mendengar langkah mereka yang semakin mendekat.

Cklek....

Cklek....

Mereka berusaha untuk membuka pintu. Queen yang melihat memegang pistolnya dengan erat, siap untuk menembakkan peluru itu di kepala mereka. Beraninya datang dan mencari masalah di kediamannya.

Perlahan pintu itu dibuka dan saat pintu baru saja terbuka, Queen langsung menembakkan senjatanya ke arah satu pria yang masuk lebih dulu membuat pria itu langsung mati bersimbah darah di kepalanya.

Penyusup lainnya yang melihat tentu saja terkejut saat ada serangan dari pemilik rumah. Mereka dengan cepat membalas dan menembakkan senjatanya ke arah Queen. Namun sebelum mereka menarik pelatuk pistolnya, Queen dengan gerakan cepat menendang tubuh mereka, membuat mereka terpental dan menabrak dinding.

Melihat itu Queen berlari keluar rumah, berharap mereka mengejarnya. Queen tidak ingin terjadi pertarungan di dalam rumah dan membuat putranya terjaga dan melihat apa yang sedang terjadi.

"Kejar wanita sialan itu dan bunuh dia! Jangan biarkan dia lolos," serunya karena dipermainkan oleh seorang wanita.

Sekelompok pria bersenjata itu kini mengejar Queen yang semakin menjauh dari rumah. Suara tembakan terdengar di keheningan malam. Namun tidak ada seorangpun yang berani untuk keluar ataupun sekedar melihat apa yang terjadi walaupun kenyataannya mereka mendengar suara kegaduhan dan juga suara senjata api.

Queen terus berlari mencari tempat yang cukup sepi dan saat sampai di tempat yang sedikit jauh, Queen berbalik dan membalas tembakan ke arah mereka.

Door.....Door.....Door.....

Suara tembakan saling bersahutan, menembak ke arah lawan. Queen menyelinap dan bersembunyi kemudian melepaskan tembakan lagi, membuat mereka kesusahan untuk menghindar karena tidak tahu arah tembakan itu berasal.

"Sial! Ternyata wanita ini bukanlah wanita sembarangan," gumamnya bersembunyi di balik pohon. Dilihatnya satu persatu rekannya telah mati. Ia tidak menyangka wanita ini ternyata sangat ahli dalam membunuh. "Aku harus menghubungi Bos dan mengatakan siapa sebenarnya wanita ini," Ia mengambil ponselnya dengan tergesa-gesa untuk menghubungi Bosnya. Orang yang tak lain adalah Orang kepercayaan Arno yang saat ini berada di Markas ZAPATA.

Drrt....

Drrt....

Baru saja panggilan itu terhubung, seorang wanita tiba-tiba muncul di belakangnya dengan seringai mengerikan. "Siapa yang kau hubungi?"

Glek....

Pria itu menoleh ke arah belakang. Dilihatnya wanita itu sudah berdiri di belakangnya dengan dengan senyum yang menyeramkan.

"Kau!"

Sraak ...

Queen menggorok leher pria itu dengan pisau tajamnya, membuat pria itu langsung mati seketika dengan darah mengucur deras di lehernya.

Queen yang melihat menatap dingin. lemtainalah yang akan di terima jika berani mencari masalah dengannya. Queen mengambil ponsel milik pria itu kemudian pergi meninggalkan mayat-mayat yang tergeletak penuh dengan darah.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***