Bugh....
Bugh....
Bugh....
Queen memukul dan menendang tubuh orang yang ingin menyakiti putranya.
Click.....
Dia mengambil pistol milik salah seorang dari mereka dan menodongkannya ke arah mereka. Dengan tatapan dinginnya Queen berkata. "Berani kalian menyentuh putra ku, maka tamat riwayat kalian!"
Door....
Satu peluru menembus lengan seorang di antara mereka dan membuatnya menjerit. Davin dan Devan yang melihat tentu saja terkejut dengan apa yang di lakukan Mommynya, mereka tidak menyangka jika Mommynya akan melakukan hal segila ini. Tapi semua itu tidak membuat mereka takut, malah sebaliknya, mereka menganggap aksi yang dilakukan Queen adalah hal yang sangat keren. Sesuatu yang memang pantas dilakukan untuk orang jahat seperti mereka.
Queen yang mengingat mereka berada di tempat umum tidak langsung membunuh mereka. Queen membawa mereka ke suatu tempat. Tapi sebelum itu, Queen menembak kaki dan tangan mereka agar tidak bisa melakukan perlawanan padanya.
Queen Membawa mereka menggunakan mobil milik mereka, memaksa seorang dari mereka untuk mengemudikan mobil. jika menolak maka peluru akan menembus isi kepala mereka. Dengan ketakutan pria itu mengemudikan mobilnya menuju tempat yang diinginkan Queen. Sebuah bangunan tua yang tak jauh dari mereka saat ini.
"Sayang, kalian pulanglah dulu. Mommy masih memiliki hal lain yang harus dilakukan. Setelah urusan Mommy selesai, Mommy akan menyusul kalian," perintahnya dengan lembut.
Davin dan Devan mengangguk mengerti dan setelah itu pulang lebih dahulu menggunakan taksi yang telah dipesan oleh Queen.
Setelah kepergian kedua putranya, Queen kembali menatap beberapa orang tersebut dengan sorot mata tajam dan mengerikan. "Masuk," perintahnya dengan nada dingin.
Beberapa pria itu dengan tertatih masuk kedalam mobil. Sedangkan seorang dari mereka menjalankan mobilnya menuju bangunan tua. Tidak memerlukan waktu lama mereka akhirnya sampai di tempat yang sepi, tidak sampai di bangunan tua yang di maksud sebelumnya.
Queen menarik tubuh mereka satu persatu secara paksa, membuat mereka tersungkur di tanah dan setelah itu menendang tubuh mereka dengan kuat, membuat mereka merintih kesakitan.
"Katakan siapa yang memerintah kalian?" bentaknya dengan tatapan mengerikan. Beraninya mereka berniat mencelakai putranya.
"Ampuni kami Nona. Ampuni kami," seseorang dari mereka memohon penuh ketakutan saat melihat sosok wanita di depannya yang menurutnya sangat mengerikan. Di dunianya yang dulu Queen adalah sosok putri Raja yang sangat ditakuti dalam perang. Aura kuat dan mengerikan seakan menguar dari tubuhnya, membuat setiap lawan yang dihadapi akan tertekan dan ketakutan. Maka dari itu, hanya melawan orang biasa yang tidak memiliki kekuatan seperti mereka itu adalah hal mudah bagi Queen. Apalagi ia menganggap beberapa pria di depannya ini adalah seorang pecundang lemah tidak berguna.
Queen yang mendengar permohonan itu semakin menginjak kepala di antara mereka dengan kuat. Hingga sang pemilik kepala tak sadarkan diri lagi karena sakit yang dirasakan.
"Mengampuni kalian? Hahahaha......Apa kau pikir tampang ku ini mudah untuk memaafkan?" Tanyanya mencengkram rahang mereka dengan kuat dan memberikan tatapan tajamnya.
Pria yang saat ini di tatap ketakutan setengah mati. Entah kenapa tatapan mata Queen seolah mampu membelah tubuhnya, membuatnya gemetar seakan nyawanya hendak diambil oleh Malaikat maut.
Glek....
"Ka...kami sa...salah. To... to...tolong ampuni ka...ka...kami Nona," ucapnya dengan sangat ketakutan.
Queen tidak memperdulikan ucapan pria di depannya. Sedangkan pria yang lain yang berada di belakang Queen kini mencari cara untuk membunuh wanita mengerikan itu dengan diam-diam. Dengan berjalan tertatih akibat kakinya yang terluka, perlahan pria itu mendekati Queen dengan membawa sebuah kayu yang cukup besar untuk memukulnya. Namun sebelum itu terjadi, Queen yang memiliki pendengaran tajam dapat mendengar pergerakan langkah kaki. Kemudian berbalik dan langsung menembakkan senjatanya tepat di kepala dan membuatnya langsung mati mengenaskan.
Door....
Semua yang melihat betapa liarnya wanita itu membunuh semakin gemetar.
"Beraninya kalian melawan ku!"
Door....Door....Door.....
Dengan sadis Queen membunuh semua orang yang ada di sana tanpa ampun. Dan setelah itu Queen langsung meninggalkan tempat itu begitu saja tanpa ada rasa takut sedikitpun jika kelak ada yang menangkapnya.
Queen kini kembali ke rumah untuk menemui anaknya. Ia berpikir mungkin kedua putranya akan ketakutan setelah melihat apa yang dilakukannya pada orang-orang jahat itu. Namun saat mereka bertemu, Queen tidak menyangka putranya sama sekali tidak takut padanya. Bahkan mereka berdua merasa bangga akan keberanian Ibunya yang melawan beberapa orang-orang jahat itu.
"Apa kalian takut dengan Mommy?"
"Tidak, kami tidak takut dengan Mommy," jawab mereka menggelengkan kepala.
Mendengar itu, senyum terukir di bibir Queen. Rasa sayangnya pada kedua anak kembarnya semakin bertambah, tidak ingin terjadi sesuatu dengan mereka.
"Sepertinya tempat ini sudah aman lagi. Aku harus mencari tempat tinggal lain yang lebih aman agar tidak terjadi sesuatu dengan mereka berdua. Tapi jika pergi, uangnya belum cukup," gumamnya dalam hati, frustasi karena keadaannya yang miskin.
Demi mengumpulkan uang untuk mencari tempat baru, Queen akan bertahan beberapa bulan lagi di tempatnya saat ini. Namun konsekuensinya mereka harus siap dengan bahaya yang akan menghampiri mereka kapan saja.
----------------
Di rumah besar nan mewah, seorang pria memukul meja dengan keras karena marah lantaran rencananya gagal.
"Jala*ng sialan! Beraninya dia membunuh anak buah ku," marahnya dengan suara keras, memenuhi ruangan tersebut. "Kirim banyak orang untuk membunuh wanita jala*ng itu secepatnya," perintah pria yang tak lain adalah Leonard yang tubuhnya pernah di banting oleh Queen saat di Restoran.
Leonard tidak terima diperlakukan seperti itu oleh seorang wanita. Dia seorang pemuda dari kalangan atas bagaimana bisa dipermalukan seburuk itu. Oleh sebab itu apapun yang terjadi, wanita yang membuat masalah dengannya harus mati secepatnya.
"Baik Tuan," jawab Asisten Leonard bernama Zack.
Setelah mendapatkan perintah dari Tuannya, Zack langsung menghubungi bawahannya untuk membunuh Queen. Queen yang kini banyak di incar oleh orang-orang jahat lebih berhati-hati dalam bertindak. Dirinya yang hanya sendirian harus selalu waspada. Dan benar saja, banyak orang yang mengintai dan menyerangnya. Namun Queen yang bukan wanita lemah terus meladeni mereka, membunuh setiap orang yang hendak membunuhnya. Walaupun dirinya sendirian, Queen mampu mengatasi mereka
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 98 Episodes
Comments
murniati cls
ingatan quesha tak ada gitu
2024-01-07
3
💋Titika tika27💋
👏👏👏👏👏
2024-01-05
0
Aya Vivemyangel
Belum ada pegangan dah punya musuh aja nih mommy 😂
Trus siapa bapaky anak" itu yaa 🤔
2023-12-11
0