Laura yang mengetahui Queen berada di Negara C tidak akan melepaskan nya. Laura akan membuat Queen menyesal karena telah membuat Gavin memikirkannya.
...----------------...
Di sebuah ruangan yang luas, Queen berdiri di hadapan Jhon. Wajah Jhon yang dingin dan datar tidak membuat sedikitpun Queen takut. Queen malah menatap pria tersebut dengan tatapan yang sama, datar. Jhon yang melihat mematap diam namun salam hati sedikit terkejut karena melihat wanita di depannya ini sedikitpun tidak takut padanya.
"Anda ingin melamar pekerjaan disini?"
"Benar," jawab Queen mengangguk.
"Apa Anda tahu syarat jika ingin melamar pekerjaan disini?"
"Tidak," jawab Queen jujur, memang kenyataannya Queen tidak tahu tentang Persyaratan apa untuk bekerja di perusahaan ini. Pikirnya jika hanya untuk menjadi Security cukup membutuhkan keberanian, kekuatan dan pendidikan. Dirinya sudah memiliki semuanya, dan yakin pasti akan diterima.
"Anda ingin melamar menjadi bagian keamanan di perusahaan pastinya tahu apa yang harus di lakukan?" Queen diam, berpikir. Namun sebelum ia menjawab, Jhon menepuk tangannya dua kali, kemudian muncul 3 sosok wanita yang menggunakan pakaian rompi lengkap dengan senjata di tangannya.
Queen yang melihat mengerutkan kening, mungkinkah ini maksud yang di katakan pria berwajah dingin ini? Dirinya harus mengalahkan ke 3 wanita tersebut.
Queen dan ketiga wanita itu saling berhadapan. Sedangkan Jhon duduk menyilangkan kakinya, melihat ke arah mereka untuk menonton pertunjukan yang akan di buat oleh mereka.
"Jika Anda mampu mengalahkan mereka bertiga, maka saya akan menerima Anda karena tempat ini bukanlah untuk orang-orang yang tidak berguna,"
Queen mengangguk, mengerti. Dan kemudian melawan ketiga wanita tersebut. Ia yakin mampu mengalahkan mereka dan mendapatkan pekerjaan agar bisa untuk menghidupi kedua putranya. Queen mengangguk dan siap untuk melawan mereka.
Ketiga wanita itu memasang senyum remeh, menganggap Queen adalah wanita yang tak patut untuk di waspadai . Sedangkan Jhon sudah tidak sabar menunggu pertunjukan tersebut. Entah kenapa Jhon yakin Queen mampu mengalahkan ketiga anak buahnya yang terlatih. Dan pertunjukan siap dimulai.
Queen berdiri dengan diam, menatap satu persatu wajah tersebut. Di lihat dari tubuh mereka kekuatan mereka bertiga memang tidaklah lemah. Namun dirinya yakin pasti bisa mengatasinya.
Queen memberi kode untuk mereka maju menyerangnya lebih dulu. Mereka bertiga yang melihat tersenyum menyeringai dan langsung maju menyerangnya.
Queen menyunggingkan senyum dan menghindari pukulan serta tendangan yang mereka bertiga layangkan. Tidak lupa juga Queen menangkis dan juga membalas serangan salah seorang wanita diantara mereka dan membuatnya tersungkur.
Bugh...
Tidak hanya tendangan yang diberikan Queen kepada mereka. Queen juga meninju dan memukul bagian tubuh yang dapat di jangkaunya. Pertarungan sengit satu lawan tiga membuat Jhon sangat terhibur. Jhon tidak menyangka Queen akan benar-benar mampu menghadapi ketiga anak buahnya. Jhon juga merekam aksi yang di lalukan mereka dan mengirimkannya kepada Tuannya.
Ting....
Bunyi pesan masuk di ponsel Aldirch Dominic.
Aldirch membuka pesan tersebut dan melihatnya. Keningnya berkerut saat melihat adegan pertarungan itu. Aldirch membalas pesan tersebut, memintanya untuk membawa Queen ke hadapannya.
"Bawa dia keruangan ku," bunyi pesan tersebut.
"Baik, Tuan," jawab Jhon langsung menghentikan pertarungan mereka kemudian membawa Queen menghadap Tuannya.
Sesampainya di ruangan Aldirch, Queen kini berdiri tepat dihadapan Aldirch. Aldirch yang melihat wajah Queen terus menatapnya tanpa berpaling. Entah kenapa Aldirch merasa seakan melihat wajah princessnya di wajah Queen Aldirch sempat berpikir dan berharap wanita ini ada ikatan dengan keluarganya. Namun Aldirch tidak bisa seperti itu dan dengan cepat membuang pikiran anehnya.
"Benarkah nama mu Queen?" tanya Aldirch masih terus menatap wajah Queen yang mengingatkan dengan wajah Chloe Dominic.
"Benar, Tuan,"Jawab Queen.
"Baiklah. Aku tadi sudah melihat dari rekaman Vidio yang di kirim Jhon padaku. Aku melihat talenta mu sangat bagus dan kamu juga kuat. Maka dari itu, mulai sekarang kau akan di terima bekerja disini, menjadi pihak pengaman disini. Dan tugas mu untuk saat ini berjaga dan menjaga keamanan bagian depan perusahaaan. Apa kau keberatan?" tanya Aldirch yang tidak biasanya menerima karyawan baru sendiri. Biasanya Aldirch akan menyerahkan kepada bawahannya, tapi untuk yang satu ini entah kenapa ingin sekali berbicara dan menerima pegawai barunya. Mungkinkah Queen istimewa?
Queen mengangguk, "Terimakasih Tuan telah menerima saya bekerja di perusahaan Anda. Saya akan melakukan yang terbaik untuk menjaga ketertiban disini," jawabnya senang karena telah diterima dan memiliki pekerjaan.
Aldirch mengangguk. "Satu lagi, jika nanti saat ada jadwal di luar kantor, ku harap kamu bisa menemaniku, menjadi pengawal ku," ucapnya dan disetujui Queen.
Setelah diterima di perusahaan ADS Group, Queen menjalankan tugasnya dengan baik, hingga tak terasa setengah bulan telah berlalu. Kedua anak kembarnya juga telah bersekolah tak jauh dari tempat dimana dirinya bekerja.
Di perusahaan hari ini ia harus menyambut tamu dari luar Negara. Tamu ini adalah tamu penting yang akan berkerja sama dengan Perusahaan ADS Group. Perusahan itu adalah Menzies Crop's.
Di perjalanan menuju perusahan ADS Group, seorang pria tampan yang duduk di mobil mewahnya melihat kearah jalan, mengamati ramainya jalanan. Tanpa sengaja matanya menangkap sesuatu yang membuatnya menarik dan dengan cepat meminta Asistennya menghentikan mobilnya .
"Berhenti!" Pintanyanya dan Asistennya langsung menghentikan mobilnya.
Tanpa berkata, pria yang tak lain adalah Gavin Menzies langsung keluar dari mobil dan berlari ke arah seorang anak yang di lihatnya. Namun saat hendak mendekati anak tersebut beberapa pejalan kaki menghambatnya, membuatnya tidak bisa menyusul anak itu. Saat kesal karena kehilangan jejak anak itu seorang wanita yang datang bersamanya tiba-tiba menghampiri dan bergelayut manja dilengannya.
"Ada apa? Kenapa kau tiba-tiba keluar? Apa yang sedang kau kejar?" tanya Laura melihat sekeliling, tapi matanya tidak menemukan sesuatu yang aneh, hanya terlihat banyaknya orang berlalu lalang..
Gavin masih melihat sekeliling, mencari keberadaan dua anak itu. Tapi tetap saja tidak di temukannya. Ah, mungkin anak itu sudah pergi jauh.
"Tidak ada. Ayo kita kembali." jawabnya dan meninggalkan Laura. Namun dalam pikirannya terus memikirkan dua anak yang wajahnya tidak asing. Gavin merasa pernah melihat wajah kecil itu, entah dimana Gavin lupa.
Gavin akan meminta Tio untuk menyelidiki, mencari dua anak yang memiliki wajah kembar itu dan jangan sampai Laura mengetahui niatnya.
"Siapa anak itu?" gumamnya dalam hati.
Laura yang berada disamping Gavin mengerutkan kening saat melihat mumik wajah Gavin yang seakan memikirkan sesuatu. Mungkinkah ada yang di sembunykna Tunangannya ini?Kenapa Gavin terlihat aneh setelah turun dari mobil. Mungkinkah ia melihat sesuatu yang membuatnya tertarik, tapi apa?
Laura berpikir keras, berharap Gavin tidak melihat wanita yang ingin di carinya itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 98 Episodes
Comments
Oi Min
ih......Laura koyo uler keket.....nemplok aq
2024-01-03
2
Ibuk'e Denia
anaknya Queen kok nggak di ajarin beladiri untuk menjaga dirinya sendiri
2023-10-20
0
Yuni Verro
feeling seorang ayah gak akan salah
2023-04-29
0