Kembali Bekerja

Keesokan harinya,

Erhan yang sudah bangun dari tidurnya sudah bersiap dengan setelan kerjanya dan akan memulai aktifitasnya seperti biasa. Erhan menuruni anak tangga dan melihat sang mama yang sudah berada di meja makan menyantap sarapannya.

"Pagi ma." sapa Erhan dan mencium pipi mamanya lalu duduk di sebelah mama Aylin.

"Kamu sudah pulang? Kapan kamu datang nak?" Mama Aylin memberondong Erhan dengan banyak pertanyaan.

"Tadi malam ma, saat aku datang mama sudah tidur."

"Ohhhh, bagaimana urusanmu di sana apa sudah selesai dan berhasil?" mama Aylin mencoba mengorek informasi dari Erhan.

"Alhamdulillah ma, doakan saja. Semoga usahaku setelah dari sana berjalan dengan baik."

" Aamiin..."

Mama Aylin pun tidak bertanya yang aneh-aneh, dia akan menunggu Erhan sendiri yang akan menceritakan semuanya kepada dirinya. Erhan sendiri masiih belum mau bercerita, karena hari ini dia ada banyak pertemuan penting yang harus dia hadiri. JAdi biarlah menunggu waktu yang tepat untuk menceritakan semuanya kepada mama.

Setelah sarapan Erhan berangkat ke kantor, dengan mobil sportnya. Erhan jarang menggunakan jasa sopir, selama dia masih merasa kuat untuk menyopir sendiri. Tak butuh waktu lama untuk Erhan sampai di perusahaannya, dia sudah di sambut dengan tatapan memuja dari para pegawai wanita yang mungkin merindukan kehadirannya di kantor. Karena beberapa hari libur.

Sesampainya di ruangannya, Erhan membuka ponselnya. Ternyata tidak ada pesan dari NIsa.

"Haruskah aku yang selalu mengirimi pesan terlebih dulu. Mengingat Nisa adalah seorang pemalu?" gumamnya namun dia akhirnya mengetikkan pesan untuk Nisa.

"Jika kau pasif, maka aku yang harus aktif mengejarmu NIsa. Aku tau kau memiliki rasa kepadaku walau itu masih sedikit. Aku akan memupuknya hingga rasa itu menjadi besar." Erhan masih bergumam dengan pikirannya sambil mengetikkan sesuatu untuk Nisa.

✉️ " Apa kau sudah bangun?"

✉️ " Apa kau sudah sarapan?"

✉️ " Sekarang aku sudah masuk kerja NIsa. Hubungi aku jika kau sudah akan kembali ke Indo."

✉️ ' Dan jangan lupa balas pesanku, jangan slow respon ya, agar aku bisa konsentrasi kerjanya.

Erhan mengirim NIsa pesan bertubi-tubi. Walau Nisa belum membacanya. Setidaknya dia akan terus meneror Nisa dengan pesan-pesan manis.

"BAiklah semangat bekerja Erhan untuk masa depanmu." Erhan menyemangati dirinya sendiri

**************

Nisa saat ini sedang berada di sebuah mall bersama Alima, menemani Alima mencari kado ulang tahun untuk adiknya. Dia tidak tahu kalau Erhan telah mengiriminya pesan bertubi-tubi.

Setelah mendapatkan apa yang mereka mau, kini mereka berdua sedang duduk santai di gerai Ice cream. Alima memesan ice cream untuk mereka berdua. Sedangkan Nisa membuka ponselnya,dan tersenyum-senyum sendiri membaca pesan dari Erhan.

"Siapa?" tanyaAlima yang penasaran melihat sahabatnya itu tersenyum sendiri.

"Kepo." ejek Nisa yang senang melihat temannya itu mencebikkan bibirnya.

"Ga usah di jawab aku juga udah tau, pasti dari kakanda Erhan kan? Dasar...yang lagi fall in love." Alima balas mengejek Nisa

"Apaan sih." Nisa masih menghadap ponselnya dan tersenyum-senyum sendiri.

✉️ "Pagi juga Erhan. Tapi ini sudah menjelang siang."

✉️ " Aku sudah sarapan, dan sekarang aku sedang mengantar Alima ke mall membeli sesuatu."

✉️ " Penerbanganku nanti jam dua. Aku akan menghubungimu lagi nanti."

✉️ " Semangat bekerja yah...."

Lagi-lagi Nisa tersenyum-senyum sendiri membaca pesan yang dikirimkannya kepada Erhan.

"Apa aku tidak terlihat murahan ya, ma

Membalas pesan-pesan Erhan ini."

"Cih, tadi aja bilang aku kepo. Sekarang tanya pendapatku juga." Alima merasa kesal dengan Nisa.

"Cie ngambek... Ayolah kau kan sahabat baikku,ma. Kasih aku pendapat." Nisa mencoba merayu Alima yang merajuk.

Alima yang tidak tega dengan sahabatnya yang masih awam dalam hal percintaan pun mencoba membantunya.

"Memangnya Erhan mengirim pesan apa? Dan kamu balas apa?"

Nisa akhirnya menyerahkan ponselnya pada Alima,agar membacanya.

"Biasa aja ini mah Nis, ga ada yang aneh. Toh yang kalian bahas adalah hal yang ga menjurus ke sesuatu yang aneh-aneh. Jadi saranku, selama Erhan mengirimimu pesan yang masih standar biasa kayak ini, sebaiknya kamu bales untuk membangun komunikasi antara kalian berdua.Namun jika pesannya sudah menjurus ke hal aneh maka abaikan. janganndi balas. Oke. " Alima memberi nasehat pada sahabatnya yang masih amatir itu. Padahal dia sendiri juga amatir, tapi dia tidak selugu sahabatnnya yang tidak pernah dekat dengan pria manapun.

"Gitu ya....Baiklah. Makasih ya,ma?"

"yok, buruan habisan ice creamnya. Kita musti prepare nih."

Mereka berdua akhirnya kembali ke hotel setelah menyelesaikan semua urusannya dan bersiap ke bandara.

********************

Erhan yang tengah menghadiri rapat membiarkan saja ponselnya yang beberapa kali bergetar. Karena dia tidak ingin di anggap tidak profesional oleh kliennya.

Setelah menyelesaikan rapatnya, Erhan kemudian membuka ponselnya dan melihat siapa yang sudah mengiriminya pesan. Bibirnya tersungging saat melihat nama si pengirim, yang rupanya si pujaan hati.

Kemal sanag asisten yang melihat atasannya tersenyum seperti itu menjadi penasaran dengan tingkah Erhan. Dan memberanikan diri untuk bertanya.

"Ada apa? Apa yang membuatmu sangat bahagia?" TAnya Kemal penasaran.

"NIsa." satu nama itu terucap dari mulut Erhan.

"cih...rupanya kau sedang kasmaran." Kemal berdecih mendengar gumaman Erhan tadi.

"Oh iya aku jadi penasaran bagaimana, progres hubunganmu dengan Nisa . Apa ada kemajuan atau masih jalan di tempat."

Erhan yang mendengar pertanyaan KEmal memutar bola mata malas. Lalu dia membuka galeri ponselnya dan menunjukkan fotonya dengan NIsa yang sedang memperagakan gaun pengantin.

KEmal yang sedang minum dan melihat foto itu sontak menyemburkan minumannnya.

"Menjijikkan. Biasa aja kali" gerutu ERhan yang melihat tingkah Kemal.

"seriously...?" kata Kemal yang masih tak percaya dengan apa yang sedang di lihatnya. Bahkan Kemal menggeser beberapa foto di sana yang menunjukkan kedekatannya dengan NIsa.

"Banyak kemajuan kan?"

KEmal mengangguk mengiyakan pernyataan sahabatnya itu.

"Lalu, apa yang akan kau lakukan selanjutnya."

"Aku akan mengatakan semua kepada mama. Dan meyakinkan mama, smbil menunggu keputusan dari Nisa."

"Glek..." Kemal lupa kalau dia sudah membongkar rahasia sahabatnya itu kepada mamanya. " Mati kau." batinnya.

"Ya sudah kembali ke pekerjaanmu. Aku akan mengerjakan semuai ini,dan segera pulang ke rumah.

"ting." sebuah notifikasi pesan masuk

✉️ " Erhan aku sudah ada di bandara. Dan pesawatku akan lepas landas."

✉️ " Mungkin aku tidak langsung membalas pesan darimu karena masih berada di pesawat."

✉️ " See you again."

Erhan tersnyum senang membaca pesan terakhir dari Nisa. Namun dia segera tersadar, Erhan segera membalas pesan dari Nisa.

✉️ " Hati-hati di jalan Nisa. Semoga kau selamat sampai tujuan. Kabari aku kalau kau sudah sampai.

✉️ " And See you again.

Erhan membalas pesan yang sama di pesan ke duanya. Dia sangat berharap suatu hari nanti, mereka benar-benar akan di pertemukan kembali. Dalam keadaan yang di harapkan.

Pesan Erhan sudah bercentang biru namun tidak ada balasan. Dia berpikir positif mungkin saja Nisa sudah lepas landas. Erhan mendakan Nisa semoganya wanitanya itu bisa selamat sampai tujuan tanpa kurang satu apapun. Aamiin.

📩 JIka jarak adalah sebuah alasan untuk seseorang untuk berikhtiar mencari jodoh. Namun jika percaya pada takdir, Maka sejauh apapun kakimu melangkah, di situ kau akan menemukan tambatan hatimu.

Bersambung.

Terpopuler

Comments

Agustina Kusuma Dewi

Agustina Kusuma Dewi

yup..q pernah lari hingga ke negeri seberang..
tp qodarullah plg kembali, akhirnya anak kami sdh 4 sekarang
dg usi pernikahan kami in syaa Allah 20th ini. ma syaa Allah

2024-02-06

1

sherly

sherly

betul itu Thor...

2024-02-02

1

Neng Alifa

Neng Alifa

aku dulu hampir nikah SM orang Dubai . ya online gt sama. tp gak direstuin SM keluargaku karena ak harus tinggal disana dan dia ngebet nikah. padahal saya dl masih kuliah. trs beda kasta juga, minder jadinya 😭😭😭

2024-01-29

2

lihat semua
Episodes
1 Anisa Humaira
2 Erhan Farhat
3 Perjodohan Online.
4 Penasaran
5 VC
6 Meminta Ijin
7 VC 2
8 Anak Nakal
9 Kejutan
10 Mengantar Ke Hotel
11 Pemeran Pengganti
12 Seperti Pengantin Betulan.
13 Rasa Bersalah
14 Bertemu Mama Aylin
15 Kejutan Tak Terduga
16 Perpisahan
17 Tidak Bisa Tidur
18 Kembali Bekerja
19 Curhat Dengan Mama
20 Curhat Dengan Ibu
21 Pendapat Keluarga
22 Kecurigaan Ayah dan Arkan
23 Perasaan Gelisah
24 Terbang Ke Indo
25 Pertemuan
26 MeRasa Bersalah
27 Bertemu Calon Mertua
28 Introgasi (Yang Sebenarnya)
29 Jalan - Jalan
30 Meyakinkan Diri
31 Yes
32 Kedatangan Mama Aylin
33 Acara Dadakan
34 Persiapan dan Kedatangan Dua Sahabat
35 Nasehat Dari Sahabat
36 Yes or No
37 Restu
38 Misi Mendekatkan Sahabat
39 Persiapan ke KUA
40 Persiapan Pernikahan
41 Sah
42 Belum Siap
43 Malam Pertama
44 Kepulangan Mama Aylin
45 Panggilan Sayang
46 Pamitan
47 Sore Yang Panas
48 Memboyong Istri.
49 Mengenalkan Istri
50 Kepergok
51 Mengunjungi Butik
52 Rencana Resepsi
53 Nyalon Bareng Mama
54 Masa Lalu Erhan
55 Buka Puasa
56 Gara-gara Erhan
57 Rahasia Nisa???
58 Bertemu Benazir
59 Rencana Terselubung Nisa
60 Memberi Pelajaran
61 Kemarahan Nisa
62 DPD
63 Insiden
64 Baik-baik Saja
65 Manja
66 Dua Bocah Tua
67 Kepulangan Erhan
68 Kedatangan Orang tua Shofi
69 Kedatangan Keluarga Nisa.
70 Ratu Di Rumah Ini
71 Kecurigaan Nisa
72 Kejutan Di Hari Pernikahan
73 Periksa Kehamilan
74 Keinginan Babby
75 Persiapan Tujuh Bulanan
76 Berkunjung Ke Panti
77 Pembeli Adalah Raja
78 Kontraksi
79 Welcome to The World Baby Boy
80 Vedat Murad Khan
81 Aku Yang Memimpin
82 Gara-gara Erhan ( 2 )
83 Twins
84 Produksi Bayi
85 Hot Daddy
86 Keinginan Nisa
87 Keputusan Ibu Negara
88 Pernikahan Alima dan Kemal
89 Dan Terjadi Lagi
90 Kelahiran Baby Twins
91 Promosi Novel
92 Baby Zaydan dan Baby Zoya
93 Happy Ending
94 Boncap 1
95 Bonchap 2
96 Cinta Kasih Sang Pewaris
97 Promosi Novel Baru
Episodes

Updated 97 Episodes

1
Anisa Humaira
2
Erhan Farhat
3
Perjodohan Online.
4
Penasaran
5
VC
6
Meminta Ijin
7
VC 2
8
Anak Nakal
9
Kejutan
10
Mengantar Ke Hotel
11
Pemeran Pengganti
12
Seperti Pengantin Betulan.
13
Rasa Bersalah
14
Bertemu Mama Aylin
15
Kejutan Tak Terduga
16
Perpisahan
17
Tidak Bisa Tidur
18
Kembali Bekerja
19
Curhat Dengan Mama
20
Curhat Dengan Ibu
21
Pendapat Keluarga
22
Kecurigaan Ayah dan Arkan
23
Perasaan Gelisah
24
Terbang Ke Indo
25
Pertemuan
26
MeRasa Bersalah
27
Bertemu Calon Mertua
28
Introgasi (Yang Sebenarnya)
29
Jalan - Jalan
30
Meyakinkan Diri
31
Yes
32
Kedatangan Mama Aylin
33
Acara Dadakan
34
Persiapan dan Kedatangan Dua Sahabat
35
Nasehat Dari Sahabat
36
Yes or No
37
Restu
38
Misi Mendekatkan Sahabat
39
Persiapan ke KUA
40
Persiapan Pernikahan
41
Sah
42
Belum Siap
43
Malam Pertama
44
Kepulangan Mama Aylin
45
Panggilan Sayang
46
Pamitan
47
Sore Yang Panas
48
Memboyong Istri.
49
Mengenalkan Istri
50
Kepergok
51
Mengunjungi Butik
52
Rencana Resepsi
53
Nyalon Bareng Mama
54
Masa Lalu Erhan
55
Buka Puasa
56
Gara-gara Erhan
57
Rahasia Nisa???
58
Bertemu Benazir
59
Rencana Terselubung Nisa
60
Memberi Pelajaran
61
Kemarahan Nisa
62
DPD
63
Insiden
64
Baik-baik Saja
65
Manja
66
Dua Bocah Tua
67
Kepulangan Erhan
68
Kedatangan Orang tua Shofi
69
Kedatangan Keluarga Nisa.
70
Ratu Di Rumah Ini
71
Kecurigaan Nisa
72
Kejutan Di Hari Pernikahan
73
Periksa Kehamilan
74
Keinginan Babby
75
Persiapan Tujuh Bulanan
76
Berkunjung Ke Panti
77
Pembeli Adalah Raja
78
Kontraksi
79
Welcome to The World Baby Boy
80
Vedat Murad Khan
81
Aku Yang Memimpin
82
Gara-gara Erhan ( 2 )
83
Twins
84
Produksi Bayi
85
Hot Daddy
86
Keinginan Nisa
87
Keputusan Ibu Negara
88
Pernikahan Alima dan Kemal
89
Dan Terjadi Lagi
90
Kelahiran Baby Twins
91
Promosi Novel
92
Baby Zaydan dan Baby Zoya
93
Happy Ending
94
Boncap 1
95
Bonchap 2
96
Cinta Kasih Sang Pewaris
97
Promosi Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!