Seperti Pengantin Betulan.

Semua penonton tidak sabar dengan penampilan dari sang disainer. Tiba-tiba lampu padam, dan hanya tinggal lampu sorot yang menyala. Lampu itu mengarah ke atas panggung, tepat di pintu keluar para model yang akan menunjukkan busana yang akan mereka pamerkan.

Samar-samar terdengar suara high heels dengan lantai yang saling bertabrakan. Membuat semua orang terdiam, dan menunggu siapakah gerangan yang akan muncul dari arah keluarnya para model.

Hingga dari arah yang berlawanan muncullah dua sosok cantik dan tampan dengan menggunakan gaun pengantin yang sangat indah dan setelan tuxedo yang sangat elegan. Mereka berpegangan tangan saat bertemu di satu titik, lalu mulai memperagakan gaun yang di pakainya.

Awalnya Nisa benar-benar gugup, namun genggaman tangan Erhan berhasil menenangkan nya.

"Percaya pada dirimu sendiri. Ini panggung mu, Jika tidak mau gagal kau harus bisa menguasainya Nisa. Atau semua akan berakhir di sini. " ujar Erhan bernada peringatan

Nisa mengangguk dan mulai melakukan aksinya.

"Wuah, gaunnya indah sekali, sangat serasi dengan tuxedo yang dikenakan si pria. "

"Cantik, yang memakainya juga cantik. "

"Sangat.... sangat... indah... dan elegan. "

Ucap beberapa orang yang berada di bangku penonton.

Mama Aylin juga tidak percaya dengan apa yang ia lihat saat ini. Bisa-bisanya putra nya itu, memperagakan busana milik Nisa.

"Dasar anak nakal, " gumam mama Aylin dengan tersenyum dan terus mengambil foto da video putranya dan Nisa yang terlihat sangat cantik dan tampan. "Kalian benar-benar serasi. "

Hingga mereka menyelesaikan petunjukkannya, suara tepuk tangan masih terdengar bergemuruh di seluruh ruangan. Pembawa acara akhirnya meminta para penonton untuk tenang. Karena sebentar lagi sudah akan memasuki waktu istirahat dan akan di bacakan siapa saja yang akan memenangkan event ini.

Di ruang ganti, akhirnya Nisa bisa bernapas lega setelah melakukan tugasnya.

"BAgus sekali penampilan kakak, sangat memukau. Aku tadi mengambil banyak foto." kata rekan Nisa.

"Benar kak, kakak juga sangat serasi tadi dengan Tuan Erhan. Kalian seperti pengantin beneran." ujar rekan yang lain, sambil membantu Nisa membuka gaunnya.

NIsa hanya tersenyum menanggapi celotehan teman-temannya.

Di ruang ganti pria Alima sedang membantu Erhan membuka pakaiannya.

"Ini ponselmu tuan,saya sudah mengambil banyak foto anda tadi dengan Nisa. Sesuai keinginan anda." Kata Alima menyerahkan ponsel Erhan.

"Terimakasih Alima kau sangat membantu. Apa yang kau minta sebagai bayaran." kata Erhan menggoda Alima.

"Jika anda benar-benar menyukai Sahabat saya, tolong jangan pernah menyakitinya. Karena dia tidak pernah dekat dengan pria manapun kecuali ayah dan abangnya.Hanya itu permintaan saya kepada anda." Kata Alima kemudian meninggalkan Erhan sendiri di ruangan itu.

Erhan tertegun mendengar pernyataan dari Alima.

"Dia tidak pernah dekat dengan pria manapun?" gumamnya,namun dia segera tersenyum lebar ketika menyadari satu hal.

"Pantas dia terlihat malu-malu setiap kali kita berhadapan. Sepertinya aku sangat beruntung kali ini." pikirnya

Di tempat lain mama Aylin sedang berada di toilet, untuk membersihkan wajahnya. Setelah selesai membersihkan wajahnya mama Aylin ingin keluar dari toilet, namun langkahnya terhenti saat melihat seseorang yang ingin dia temui.

Saat itu NIsa juga ingin ke toilet untuk membersihkan wajahnya, namun tanpa sengaja dia menabrak seorang OG. Nisa segera minta maaf dan membantu membereskan barang-barang yang berserakan. Dan semua itu tak luput dari pandangan mama Aylin. Mama Aylin tersenyum dan menunggu kesempatan untuk berbicara dengan Nisa.

Setelah Nisa keluar dari toilet,mama Aylin segera memanggil Nisa untuk diajak ngobrol.

"Permisi, apakah kamu disainer yang menampilan gaun pernikahan tadi?" tanya mama Aylin yang pura-pura tidak mengeatui Nisa.

"Ah, iya benar nyonya, ada yang bisa saya bantu nyonya." kata Nisa sopan.

"Perkenalkan nama saya Lin. " kata mama aylin mengulurkan tangannya.

"Saya Nisa, senang berkenalan denga anda. " kata Nisa menyambut uluran tangan Aylin.

"Bisa kita bicara sebentar sambil duduk, lututku sedikiti sakit kalau berdiri terlalu lama." ucap mama Aylin masih dengan kepura-puraannya.

"Oh,maafkan saya saya tidak tahu. Mari kita duduk di sana." Nisa merasa tak enak karena membiarkan seseorang berdiri terlalu lama.

Akhirnya mereka berdua duduk di kursi yang tak jauh dari tempat mereka bertemu tadi.

"Ada apa nyonya, apa ada yang bisa saya bantu.' tanya NIsa lagi.

"Aku tertarik dengan gaun pengantinmu tadi. Apa kau juga disainer gaun pengantin?" tanya mama Aylin mulai menyelidik.

" iya nyonya selain disain pakaian muslimah saya juga mendisain gaun pengantin." Ujar Nisa jujur.

" Lalu apa tema gaun tadi?"

"Gaun tadi bertemakan impian dan harapan."

"Apakah ada kisah dibalik tema itu?" tanya mama Aylin seperti seorang detektif.

Nisa tersenyum lalu menjawab," Setiap wanita memiliki impian ingin menikah dengan seorang pria yang di cintainya, dan berharap rumah tangga mereka akan terus bersemi sampai ke surga. Itu yang ada di benak saya saat membuat gaun pengantin tadi."

" Lalu apakah kau punya kekasih dan akan segera menikah dengan pria yang kau cintai." tanya mama Aylin menggebu.

Nisa yang mendapat pertanyaan dari mama Ayllin bertubi-tubi pun memicingkan matanya, seolah bertanya "Apa hubungannya dengan anda."

Mendapat tatapan curiga dari Nisa mama Aylin segera sadar karena dia terelalu ingin tahu kehidupan Nisa.

"Maaf bukan maksudku ikut campur dengan kehidupan pribadimu,tapi aku hanya ingin tahu kisah di balik gaun pengantin tadi, kenapa begitu indah." kata mama aylin mengelak.

Nisa tersenyum mendengar penjelasan mama Aylin.

"Saya belum punya kekasih atau calon suami nyonya. Karena orang tua melarang saya untuk pacaran. Berteman dengan siapa saja boleh,tapi kalau untuk pacaran saya belum pernah. Karena saya selalu mengingat nasehat ayah saya, pacaran setelah menikah itu lebih enak dari pada pacaran sebelum menikah. Kalau pacaran setelah menikah kita tidak akan takut melakukan dosa , karena pasangan kita sudah halal bagi kita." jelas Nisa panjang lebar.

Mama Aylin tersenyum lebar mendengar perkaktaan Nisa. Lalu meneralkan rasa bahagianya itu dengan berdehem.

"Ehm...jadi dari mana inspirasi gaun itu." tanyanya basa basi.

"Itu adalah impian dan harapan saya kelak nyonya." kata Nisa menunduk malu.

Mama Aylin tersenyum mendengar penuturan Nisa yang malu-malu.

" Kalau begitu aku ingin membeli gaunmu yang itu, beserta tuksedonya sekalian.. Aku ingin membelikan untuk anakku yang ingin segera menikah."

Nisa mendongak tak percaya dengan penuturan mama Aylin.

"Benarkah nyonya?" tanya Nisa dengan nada masih tak percaya.

Mama Aylin mengangguk pasti.

Spontan Nisa segera melakukan sujud syukur. Dan itu membuat mama Aylin terharu.

"Berikan nomer ponselmu padaku,nanti aku akan menghubungimu. Agar kau bisa mengantarkan gaun itu, ke tempatku menginap atau kau kirimkan padaku nanti." kata mama Aylin tersenyum penuh arti.

Akhirnya mereka saling bertukar nomer ponsel, Dan mama Aylin juga sudah mentrasfer sejumlah uang kepada Nisa sebagai tanda jadi, agar gaun tersebut tidak dijual kepada orang lain. Lalu Nisa ijin kembali ke tempat rekannya untuk bersiap-siap dan mendengarkan siapa pemenang lomba kali ini.

Mama Aylin tersenyum penuh arti menatap kepergian Nissa. "Sepertinya kali ini kau tidak salah pilih anak nakal." gumam mama Aylin

Nisa masuk keruangannya dengan senyum yang tak lekang dari bibirnya.

" Kamu dari mana saja Nisa?" Tanya alima setelah mendengar kedatangan Nisa.

Nisa hanya nyengir kuda menampakan gigi putihnya. "Nanti aku ceritakan."

"Dimana Erhan" tanya Nisa yang celingukan mencari keberadaan Erhan.

"Cie....sudah mulai nyari neng..." goda Alima.

Nisa hanya mendengus mendengar godaan sahabatnya itu.

"Dia nyariin kamu dari tadi, mana di telpon ga bisa lagi."

"Yaa Allah poselku kan ketinggalan di tas." NIsa lalu mencari tasnya dan mengambil ponselnya.

Dua puluh panggilan dari Erhan. Kemudian Nisa langsung menghubungi Erhan.

" Hallo Nisa, kamu dimana.." cerocos Erhan ketika mengangkat panggilan dari Nisa.

"Aku sudah kembali ke tempat kita berkumpul, kau di mana.?"

ERhan langsung mematikan panggilannya, dan berlari menuju tempat acara. Nisa yang heran karena Erhan mematikan panggilannya hanya menggelengkan kepala.Lalu dia membantu teman-temannya segera berkemas karena sebentar lagi acara akan selesai. Di event kali ini Nisa tidak berharap mendapatkan juara atau apa, dia cukup bangga dengan semua gaun-gaun yang sudah di tampilkan, namun apa bila ia bisa mendapatkan juara maka Nisa akan menganggapnya sebagai bonus kerjasama dengan timnya

Tirai ruangan terbuka, terlihat Erhan dengan wajah cemas dan ngos-ngosan karena berlari. Erhan kemudian mendekat ke arah Nisa dan langsung menarik Nisa ke dalam pelukannya.

Nisa yang mendapat perlakuan seperti itu langsung terkesiap dan membuat kerja jantungnya jadi tak menentu. Begitu juga dengan rekan NIsa mereka sangat terkejut dengan kelakuan Erhan yang tiba-tiba memeluk owner mereka di depan mata mereka.

"Erhan lepaskan aku, aku tidak bisa bernapas," kata NIsa lirih dengan perasaan yang tak karuan.

Mendengar itu Erhan langsung melepaskan pelukannya. Dirasakannya ritme jantungnya pun bekerja tak menentu.

"Maafkan aku, bukan maksudku ..."

Nisa mengangguk mengerti.

"Kamu dari mana saja? Aku mengkhawatirkanmu" tanya Erhan kemudian.

"Aku tadi dari toilet, dan ada seorang wanita yang mengajakku bicara, kata Nisa jujur.

"Syukurlah kalau kau tidak apa-apa."

"Nis, semua sudah beres. Kita hanya tinggal kembali setelah acara penutupan." Alima memotong pembicaraan mereka berdua.

" Baiklah, ayo kita ke tempat acara, berkumpul dengan lainnya" ajak Nisa

Mereka pun akhirnya pergi ke tempat acara, di sana sedang di umumkan siapa saja yang memenangkan event kali ini. Walau Nisa tak begitu berharap, namun dia juga merasa gugup. Erhan yang melihar kegugupan Nisa langsung menggenggam tangan Nisa untuk memberikan kekuatan, tanpa di ketahui siapapun.

Nisa yang merasakan tangannya di genggam berusaha melepaskannya, namun tidak bisa. Malah semakin erat gennggaman itu terasa. Dan akhirnya dia pasrah dengan perlakuan Erhan yang sudah membuatnya spot jantung berkali-kali.

Mereka berdua tidak sadar di belakang mereka ada seorang ibu yang merekam semua kejadian itu dengan senyum penuh di bibirnya.

"Dasar anak nakal."

Bersambung.

Terpopuler

Comments

Nur Faris

Nur Faris

mama Aylin emang juara,....👍👍👍

2024-04-27

0

Emi Wash

Emi Wash

wih...mantul...

2024-04-24

1

Kace

Kace

cuma ini aga kurang menjaganya...nisa kan wanita berhijab..biasanya jika belum muhrim pegang tangan juga ngk boleh ..kok ini ngk ya hehehee...maaf thor komplen😁

2024-03-07

3

lihat semua
Episodes
1 Anisa Humaira
2 Erhan Farhat
3 Perjodohan Online.
4 Penasaran
5 VC
6 Meminta Ijin
7 VC 2
8 Anak Nakal
9 Kejutan
10 Mengantar Ke Hotel
11 Pemeran Pengganti
12 Seperti Pengantin Betulan.
13 Rasa Bersalah
14 Bertemu Mama Aylin
15 Kejutan Tak Terduga
16 Perpisahan
17 Tidak Bisa Tidur
18 Kembali Bekerja
19 Curhat Dengan Mama
20 Curhat Dengan Ibu
21 Pendapat Keluarga
22 Kecurigaan Ayah dan Arkan
23 Perasaan Gelisah
24 Terbang Ke Indo
25 Pertemuan
26 MeRasa Bersalah
27 Bertemu Calon Mertua
28 Introgasi (Yang Sebenarnya)
29 Jalan - Jalan
30 Meyakinkan Diri
31 Yes
32 Kedatangan Mama Aylin
33 Acara Dadakan
34 Persiapan dan Kedatangan Dua Sahabat
35 Nasehat Dari Sahabat
36 Yes or No
37 Restu
38 Misi Mendekatkan Sahabat
39 Persiapan ke KUA
40 Persiapan Pernikahan
41 Sah
42 Belum Siap
43 Malam Pertama
44 Kepulangan Mama Aylin
45 Panggilan Sayang
46 Pamitan
47 Sore Yang Panas
48 Memboyong Istri.
49 Mengenalkan Istri
50 Kepergok
51 Mengunjungi Butik
52 Rencana Resepsi
53 Nyalon Bareng Mama
54 Masa Lalu Erhan
55 Buka Puasa
56 Gara-gara Erhan
57 Rahasia Nisa???
58 Bertemu Benazir
59 Rencana Terselubung Nisa
60 Memberi Pelajaran
61 Kemarahan Nisa
62 DPD
63 Insiden
64 Baik-baik Saja
65 Manja
66 Dua Bocah Tua
67 Kepulangan Erhan
68 Kedatangan Orang tua Shofi
69 Kedatangan Keluarga Nisa.
70 Ratu Di Rumah Ini
71 Kecurigaan Nisa
72 Kejutan Di Hari Pernikahan
73 Periksa Kehamilan
74 Keinginan Babby
75 Persiapan Tujuh Bulanan
76 Berkunjung Ke Panti
77 Pembeli Adalah Raja
78 Kontraksi
79 Welcome to The World Baby Boy
80 Vedat Murad Khan
81 Aku Yang Memimpin
82 Gara-gara Erhan ( 2 )
83 Twins
84 Produksi Bayi
85 Hot Daddy
86 Keinginan Nisa
87 Keputusan Ibu Negara
88 Pernikahan Alima dan Kemal
89 Dan Terjadi Lagi
90 Kelahiran Baby Twins
91 Promosi Novel
92 Baby Zaydan dan Baby Zoya
93 Happy Ending
94 Boncap 1
95 Bonchap 2
96 Cinta Kasih Sang Pewaris
97 Promosi Novel Baru
Episodes

Updated 97 Episodes

1
Anisa Humaira
2
Erhan Farhat
3
Perjodohan Online.
4
Penasaran
5
VC
6
Meminta Ijin
7
VC 2
8
Anak Nakal
9
Kejutan
10
Mengantar Ke Hotel
11
Pemeran Pengganti
12
Seperti Pengantin Betulan.
13
Rasa Bersalah
14
Bertemu Mama Aylin
15
Kejutan Tak Terduga
16
Perpisahan
17
Tidak Bisa Tidur
18
Kembali Bekerja
19
Curhat Dengan Mama
20
Curhat Dengan Ibu
21
Pendapat Keluarga
22
Kecurigaan Ayah dan Arkan
23
Perasaan Gelisah
24
Terbang Ke Indo
25
Pertemuan
26
MeRasa Bersalah
27
Bertemu Calon Mertua
28
Introgasi (Yang Sebenarnya)
29
Jalan - Jalan
30
Meyakinkan Diri
31
Yes
32
Kedatangan Mama Aylin
33
Acara Dadakan
34
Persiapan dan Kedatangan Dua Sahabat
35
Nasehat Dari Sahabat
36
Yes or No
37
Restu
38
Misi Mendekatkan Sahabat
39
Persiapan ke KUA
40
Persiapan Pernikahan
41
Sah
42
Belum Siap
43
Malam Pertama
44
Kepulangan Mama Aylin
45
Panggilan Sayang
46
Pamitan
47
Sore Yang Panas
48
Memboyong Istri.
49
Mengenalkan Istri
50
Kepergok
51
Mengunjungi Butik
52
Rencana Resepsi
53
Nyalon Bareng Mama
54
Masa Lalu Erhan
55
Buka Puasa
56
Gara-gara Erhan
57
Rahasia Nisa???
58
Bertemu Benazir
59
Rencana Terselubung Nisa
60
Memberi Pelajaran
61
Kemarahan Nisa
62
DPD
63
Insiden
64
Baik-baik Saja
65
Manja
66
Dua Bocah Tua
67
Kepulangan Erhan
68
Kedatangan Orang tua Shofi
69
Kedatangan Keluarga Nisa.
70
Ratu Di Rumah Ini
71
Kecurigaan Nisa
72
Kejutan Di Hari Pernikahan
73
Periksa Kehamilan
74
Keinginan Babby
75
Persiapan Tujuh Bulanan
76
Berkunjung Ke Panti
77
Pembeli Adalah Raja
78
Kontraksi
79
Welcome to The World Baby Boy
80
Vedat Murad Khan
81
Aku Yang Memimpin
82
Gara-gara Erhan ( 2 )
83
Twins
84
Produksi Bayi
85
Hot Daddy
86
Keinginan Nisa
87
Keputusan Ibu Negara
88
Pernikahan Alima dan Kemal
89
Dan Terjadi Lagi
90
Kelahiran Baby Twins
91
Promosi Novel
92
Baby Zaydan dan Baby Zoya
93
Happy Ending
94
Boncap 1
95
Bonchap 2
96
Cinta Kasih Sang Pewaris
97
Promosi Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!