Bertemu Mama Aylin

Pagi ini Nisa dan Alima sudah berada di bandara karena akan mengantar ke dua rekan mereka untuk pulang ke Indonesia. Mereka sejak pagi sudah bersiap dan di sinilah kini mereka berada.

"Hati-hati ya, semoga selamat sampai tujuan. " ujar Nisa sambil memeluk kedua temannya itu bergantian.

"Iya kak, kakak juga hati-hati di sini. segera pulang ya. " Balas teman Nisa.

"Iya... aku titik butik dulu kepada kalian. Kalian adalah orang kepercayaanku setelah Alima. " Ujar Nisa.

"In syaa'Allah kak. kami akan menjaga amanah kakak dengan baik. "

Akhirnya mereka berpisah, karena suara keberangkatan sudah terdengar.

Nisa dan Alima keluar dari bandara dengan satu koper besar. Tadi pagi Nisa sudah bercerira kepada Alima kalau Hari ini setelah mengantar kedua temannya mereka berdua akan pergi ke suatu tempat untuk menemui seseorang. Karena gaun pengantin nya sudah laku terjual kemarin.

Alima yang awalnya terkejut berubah menjadi senang karena ternyata mereka tidak sia-sia datang jauh-jauh dari Indo. Dan ternyata gaun andalan mereka di minati seseorang.

Mereka berdua sudah berada di sebuh hotel mewah, yang pastinya buka hotel untuk kalangan menengah seperti mereka yang akan menginap di hotel tersebut. Di lobby hotel Nisa menghubungi seseorang yang di kenalnya dengan nama Lin.

"Assalamu'alaikum."

"Wa'alaikum salam. "

"Nyonya, saya sudah berada di lobby hotel."

"Oh, baiklah.Saya akan bilang kepada pihak hotel kamu adalah tamu saya dan menyuruh mereka mengantarkan mu ke kamar saya. "

"Baik nyonya. "

Akhirnya mereka berdua berada di kamar Mama Aylin. Mama Aylin menyambut Nisa dengan langsung memeluknya. Nisa yang terkejut dengan pelukan mama Aylin, akhirnya membalasnya.

"Selamat datang Nisa sennag bertemu lagi denganmu. "

"Saya juga nyonya, senang bertemu dengan anda.Kenalkan ini teman sekaligus asisten saya, Alima. "

Mama Aylin kemudian menyalami Alima sebagai perkenalan. Kemudian mempersilahkan mereka berdua untuk duduk.

"Apakah kalian membawa gaun pesanan ku? " tanya mama Aylin basa-basi.

"Iya nyonya, saya sudah packing dengan rapi. Semuanya ada di koper itu. " Kata Nisa yang menunjukkan koper yang mereka bawa.

"Baiklah. Apa kalian sudah sarapan? atau makan siang. ini kan sudah hampir masuk jam makan siang. " kata mama Aylin.

"Kami tadi sudah makan siang kemudian mengantarkab teman-teman kami ke bandara. " kata Nisa.

"Ooh, jadi teman kalian sudha pulang ke Indonesia? "

Nisa mengangguk.

"Llut kapan kalian berdua akan kembali ke Indo? "

"Mungkin beberapa hari lagi nyonya. Kami ingin berlibur di kota ini untuk beberapa hari. "

"Oohhh." mama Aylin hanya membulatkan bibirnya

"Mungkin anak itu juga akan tinggal disini untuk beberapa hari sampai Nisa kembali ke Indonesia. " batin mama Aylin.

"Nyonya... "

Panggilan Nisa mengejutkan mama Aylin.

"Maaf Nisa, saya tadi melamun. Saya sedang memikirkan anak saya yang beberapa hari ini belum pulang. "

"Oohh... memangnya kemana Anak nyonya kalau boleh tau. "

"Anakku ke luar negeri karena ada urusan pekerjaan katanya. " ujar mama Aylin. "Kalian tunggu ya, kita akan turun bersama dan kita akan makan siang bersama di restoran hotel ini. "

"Tidak perlu repot-repot nyonya. kami akan makan sambil jalan saja nanti. "

"Tidak Nisa, tunggu aku. Aku memaksa, atau aku tidak akan melumasi sisa pembayarannya. " kata mama Aylin sambil melenggang kekamar mandi.

Nisa dan Alima saling berpandangan kemudian menggedikkan bahu mereka masing-masing.

Akhirnya siang itu Mama Aylin berhasil mengajak kandidat calon mantunya itu untuk makan siang. Mama Aylin sangat menyukak pribadi Nisa yang ramah dan sopan juga dengan kesedahanaan yang dia miliki. Mama Aylin benar-benar merasa sudah jatuh hati dengan calon mantunya itu. Dia akan memaksa Erhan nanti untuk menikahi Nisa. Gadis dengan perbandingan satu banding sejuta yang sudah sulit untuk di temukan di jaman sekarang.

******************

Di sisi lain

Erhan bangun kesiangan, karena setelah sholat subuh tadi dia tidur lagi. Sebab semalam dia tidak bisa tidur memikirkan seorang wanita yang di gadang-gadang bakal jadi calon wanita pilihannya itu.

Erhan membuka mata dan dilihatnya nam sudah menunjukkan pukul sebelas siang. Dengan malas dia segera beranjak dari tidurnya dan membersihkan diri. Lalu menuju resto hotel untuk sarapan sekaligus makan siang.

"Apa yang dilakukan Nisa hari ini. aku akan mengirim pesan ". gumam Erhan di tengah-tengah makannya. Dia menjadi pusat perhatian, karena seorang pria tampan sedang makan seorang, membuat tatapan lapar wanita-wanita di sekitarnya.

✉️ "Hai Nis, kamu lagi apa? "

Lama Erhan belum mendapat balasan. Akhirnya dia melanjutkan makannya.

📩 "Aku sedang makan siang bersama klien"

Setelah beberapa lama akhirnya Nisa membalas pesannya.

✉️ "Dimana? Apa aku boleh menyusul? "

📩 "Tidak usah Erhan, kami juga baru selesai makan siang. sebentar lagi aku dan Alima akan pergi ke suatu tempat. "

✉️ "Kemana, boleh aku menyusulmu. "

📩 "Tidak, hari ini adalah hariku dengan Alima. Dia tidak mau ada orang ketiga di antara kami. Alima tidak mau jadi obat nyamuk katanya. "

"Ah, dasar si Alima. mengganggu saja. "

✉️ "Baiklah kalau begitu, bagaimana kalau besok. kau berikan waktu sehari saja untukku mengenalmu. "

Erhan menunggu balasan Nisa dengan harap-harap cemas.

📩 "Aku jawab nanti ya, aku akan bicara dengan Alima dulu. "

✉️ "Baiklah kalau begitu."

✉️ " Aku katakan padamu untuk terakhir kalinya ya Nisa, aku ingin meyakinkanmu. Aku buka pria jahat, dan aku tidak bermain-main ingin mengenalmu."

✉️ "Kalau untuk bermain-main, mana mungkin aku datang jauh-jauh dari Turki untuk menemuimu. Itu semua karena aku ingin mengenalmu lebih dekat."

✉️ "Jadi aku mohon pikirkan baik-baik. Hanya sehari saja, berikan waktu untukku."

✉️ " Aku tidak akan berbuat macam-macam. Demi Allah. "

Erhan benar-benar meyakinkan Nisa, bahwa dia tidak akan melakukan sesuatu yang aneh-aneh. Dia hanya ingin mengenal Nisa lebih dekat, karena Erhan merasa Nisa adalah wanita yang di pilih hatinya.

Nisa yang mendapat pesan bertubi-tubi dari Erhan pun hanya menghela napas kasar. Lalu memasukkan ponselnha tanpa membalasnya.

"Kenapa? " tanya Alima sedikit berbisik.

"Erhan meminta waktu untuk lebih mengenalku besok. Hanya sehari. "

"Lalu? "

"Aku masih ragu dan takut. "

"Ya sudah kita bicarakan nnati saja. "

Sedangkan Mama Aylin yang sedikit mendengar nama anaknya di sebut-sebut tersenyum tipis.

"Nisa apakah sudah punya kekasih atau sedang dekat dengan seseorang? " tanya mama Aylin basa-basi.

"Belum nyonya. " jawab Nisa singkat.

"Apakah kamu mau aku kenalkan d ngan anakku? Anakku juga masih single. Dia trauma menjalin kasih karena merasaa wanita itu sama saja, hanya mengincar hartanya. "

Nisa hanya diam menunduk.

"Tapi setelah aku mengenalmu, kau adalah wanita yang sangat berbeda. Kau spesial Nisa. "

"Tentu saja nyonya, temanku ini limited edition, di jaman seperti ini dia belum pernah berpacaran sama sekali. " kata Alima mempromosikan temannya.

"Apaan sih. "

"Tapi beberapa hari inj ada pria asing yang mencoba mendekati Nisa. Orangnya tampan sekali. Tapi ga tau nih Nisa mau apa enggak. padahal orangnya jauh-jaub dari Turki hanya untuk menemuinya. " cerocoa Alima

Nisa melotot kearah Alima. Sedangkan Alimaa hanya menjulurkan lidahnya mengejek Nisa.

"Benarkaj? " Mama Aylin pura-pura terkejut mendengar penuturan Alima.

Erhan yang sedang merasa galau karenabm belum mendapat pesan dari Erhan pun memutuskan untuk berjalan-jalan sendiri ke sebuah mall yang tak jauh dari hotel. Hingga matanya tertuju pada sebuah toko perhiasan. Matanya berbinar dan senyumnya terukir indah.

"Apapun yang terjadi, Aku akan memberikan sebuah kejutan untuk mu Nisa. " Kata Erhan menuju toko perhiasan tersebut.

Bersambung.

Terpopuler

Comments

Nur Faris

Nur Faris

sultan mah bebas apa yg di mau tinggal beli buat kekasih hati😁😁😁

2024-04-27

0

Totoy Suhaya

Totoy Suhaya

smngt erhan trs kejar cintamu😀

2024-04-25

0

Bzaa

Bzaa

🫰🫰🫰🫰🫰

2024-01-30

4

lihat semua
Episodes
1 Anisa Humaira
2 Erhan Farhat
3 Perjodohan Online.
4 Penasaran
5 VC
6 Meminta Ijin
7 VC 2
8 Anak Nakal
9 Kejutan
10 Mengantar Ke Hotel
11 Pemeran Pengganti
12 Seperti Pengantin Betulan.
13 Rasa Bersalah
14 Bertemu Mama Aylin
15 Kejutan Tak Terduga
16 Perpisahan
17 Tidak Bisa Tidur
18 Kembali Bekerja
19 Curhat Dengan Mama
20 Curhat Dengan Ibu
21 Pendapat Keluarga
22 Kecurigaan Ayah dan Arkan
23 Perasaan Gelisah
24 Terbang Ke Indo
25 Pertemuan
26 MeRasa Bersalah
27 Bertemu Calon Mertua
28 Introgasi (Yang Sebenarnya)
29 Jalan - Jalan
30 Meyakinkan Diri
31 Yes
32 Kedatangan Mama Aylin
33 Acara Dadakan
34 Persiapan dan Kedatangan Dua Sahabat
35 Nasehat Dari Sahabat
36 Yes or No
37 Restu
38 Misi Mendekatkan Sahabat
39 Persiapan ke KUA
40 Persiapan Pernikahan
41 Sah
42 Belum Siap
43 Malam Pertama
44 Kepulangan Mama Aylin
45 Panggilan Sayang
46 Pamitan
47 Sore Yang Panas
48 Memboyong Istri.
49 Mengenalkan Istri
50 Kepergok
51 Mengunjungi Butik
52 Rencana Resepsi
53 Nyalon Bareng Mama
54 Masa Lalu Erhan
55 Buka Puasa
56 Gara-gara Erhan
57 Rahasia Nisa???
58 Bertemu Benazir
59 Rencana Terselubung Nisa
60 Memberi Pelajaran
61 Kemarahan Nisa
62 DPD
63 Insiden
64 Baik-baik Saja
65 Manja
66 Dua Bocah Tua
67 Kepulangan Erhan
68 Kedatangan Orang tua Shofi
69 Kedatangan Keluarga Nisa.
70 Ratu Di Rumah Ini
71 Kecurigaan Nisa
72 Kejutan Di Hari Pernikahan
73 Periksa Kehamilan
74 Keinginan Babby
75 Persiapan Tujuh Bulanan
76 Berkunjung Ke Panti
77 Pembeli Adalah Raja
78 Kontraksi
79 Welcome to The World Baby Boy
80 Vedat Murad Khan
81 Aku Yang Memimpin
82 Gara-gara Erhan ( 2 )
83 Twins
84 Produksi Bayi
85 Hot Daddy
86 Keinginan Nisa
87 Keputusan Ibu Negara
88 Pernikahan Alima dan Kemal
89 Dan Terjadi Lagi
90 Kelahiran Baby Twins
91 Promosi Novel
92 Baby Zaydan dan Baby Zoya
93 Happy Ending
94 Boncap 1
95 Bonchap 2
96 Cinta Kasih Sang Pewaris
97 Promosi Novel Baru
Episodes

Updated 97 Episodes

1
Anisa Humaira
2
Erhan Farhat
3
Perjodohan Online.
4
Penasaran
5
VC
6
Meminta Ijin
7
VC 2
8
Anak Nakal
9
Kejutan
10
Mengantar Ke Hotel
11
Pemeran Pengganti
12
Seperti Pengantin Betulan.
13
Rasa Bersalah
14
Bertemu Mama Aylin
15
Kejutan Tak Terduga
16
Perpisahan
17
Tidak Bisa Tidur
18
Kembali Bekerja
19
Curhat Dengan Mama
20
Curhat Dengan Ibu
21
Pendapat Keluarga
22
Kecurigaan Ayah dan Arkan
23
Perasaan Gelisah
24
Terbang Ke Indo
25
Pertemuan
26
MeRasa Bersalah
27
Bertemu Calon Mertua
28
Introgasi (Yang Sebenarnya)
29
Jalan - Jalan
30
Meyakinkan Diri
31
Yes
32
Kedatangan Mama Aylin
33
Acara Dadakan
34
Persiapan dan Kedatangan Dua Sahabat
35
Nasehat Dari Sahabat
36
Yes or No
37
Restu
38
Misi Mendekatkan Sahabat
39
Persiapan ke KUA
40
Persiapan Pernikahan
41
Sah
42
Belum Siap
43
Malam Pertama
44
Kepulangan Mama Aylin
45
Panggilan Sayang
46
Pamitan
47
Sore Yang Panas
48
Memboyong Istri.
49
Mengenalkan Istri
50
Kepergok
51
Mengunjungi Butik
52
Rencana Resepsi
53
Nyalon Bareng Mama
54
Masa Lalu Erhan
55
Buka Puasa
56
Gara-gara Erhan
57
Rahasia Nisa???
58
Bertemu Benazir
59
Rencana Terselubung Nisa
60
Memberi Pelajaran
61
Kemarahan Nisa
62
DPD
63
Insiden
64
Baik-baik Saja
65
Manja
66
Dua Bocah Tua
67
Kepulangan Erhan
68
Kedatangan Orang tua Shofi
69
Kedatangan Keluarga Nisa.
70
Ratu Di Rumah Ini
71
Kecurigaan Nisa
72
Kejutan Di Hari Pernikahan
73
Periksa Kehamilan
74
Keinginan Babby
75
Persiapan Tujuh Bulanan
76
Berkunjung Ke Panti
77
Pembeli Adalah Raja
78
Kontraksi
79
Welcome to The World Baby Boy
80
Vedat Murad Khan
81
Aku Yang Memimpin
82
Gara-gara Erhan ( 2 )
83
Twins
84
Produksi Bayi
85
Hot Daddy
86
Keinginan Nisa
87
Keputusan Ibu Negara
88
Pernikahan Alima dan Kemal
89
Dan Terjadi Lagi
90
Kelahiran Baby Twins
91
Promosi Novel
92
Baby Zaydan dan Baby Zoya
93
Happy Ending
94
Boncap 1
95
Bonchap 2
96
Cinta Kasih Sang Pewaris
97
Promosi Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!