Rasa Bersalah

Setelah selesai acara mereka semua hendak kembali ke hotel, tapi Erhan ingin mengajak mereka makan malam dulu sebelum kembali ke hotel. Erhan meminta kepada sopir untuk berhenti dulu ke sebuah restoran mewah yang tak jauh dari lokasi acara dan Hotel.

Nisa dan teman-temannya bingung dan saling berpandangan, kenapa mereka berhenti di restoran ini.

"Kita makan malam dulu ya, aku yang traktir. "

Kata Erhan kemudian turun dari mobil dan membukakan pintu untuk Nisa.

Nisa yang mendapatkan perlakuan seperti itu jadi salah tingkah. Kemudian diikuti teman-temannya.

"Cie... kak Nisa... Cie... " goda teman-teman Nisa.

Nisa hanya terdiam tak menanggapi, karena dia sendiri merasa sangat malu, diperlakukan seperti itu oleh Erhan.

Sesampainya di dalam resto, Erhan memesan beberapa makanan yang direkomendasikan pihak resto.

" Nisa, kapan kau kembali ke Indonesia? " tanya Erhan di sela-sela menunggu pesanan datang.

"Mungkin tiga atau lima hari lagi. Tergantung moodku berada di sini. Kalau aku ingin pulang aku akan segera pulang. Karena aku dijatah ibu berada disini tidak boleh lebih dari dua minggu. Memangnga kenapa? " tanya Nisa.

"Mmm, kalau kau masih lama disini bolehkah aku menemanimu menikmati keindahan kota Dubai ini? "

"Jadi nyamuk donk gue. " celetuk Alima yang ikut menyimak obrolan mereka.

Nisa yang mendengar celetukan sahabatnya itu menggelengkan kepalanya dan tersenyum.

"Apa yang dikatakannya? " tanya Erhan tak mengerti.

"Aku ada Alima Erhan yang akan menemani. "

"Tidak apa-apa, kita bisa pergi bertiga. "

Nisa melirik ke arah alima meminta pendapatnya. Alima hanya menggedikkan bahunya acuh.

"Apa kau merasa tidak nyaman? " tanya Erhan yang tidak mendapati persetujuan dari Nisa.

"Kita lihat saja besok. Besok aku harus mengantar ke dua temanku ke bandara. Karena mereka harus segera pulang untuk mengurus butikku. Dan aku ada janji temu dengan seseorang besok. "

"Baiklah terserah padamu. Aku akan berada di sini sampai kau pulang ke Indonesia ,baru aku akan kembali ke Turki. Aku tidak akan membiarkanmu di sini sendiri, bersama Alima, Nisa. "

"Apa kau tidak kerja? " tanya Nisa menyelidik.

"Aku minta cuti selama satu minggu kepada atasanku. " kata Erhan berbohong, padahal dia sendiri atasannya.

"Terserah kau saja. " kata Nisa.

Makanan pun datang. Pelayan menyiapkan semua makanan mewah itu di atas meja.

"Wahh... banyak sekali. " kata Salah satu rekan Nisa.

"Kenapa banyak sekali kau memesannya. Nanti mubadzir kalau tidak habis. " kata nIsa yang tak habis pikir dengan Erhan

"Tidak apa-apa, ini untuk merayakan kemenangan Nisa sebagai runner-up. Aku bangga padamu Nis." ujar Erhan.

Nisa tersipu mendengar pernyataan Erhan.

"Cie... kak Nisa malu tuh... " sindir rekan Nisa lainnya.

"Sudahlah ayo kita makan. Ga baik terlalu banyak bicara di depan makanan. " Alima pun ikut menengahi.

Akhirnya mereka makan dengan tenang dan sesekali menggoda Nisa dengan bahasa yang tidak di mengerti Erhan.

Ternyata benar makanan itu pun tidak habis semua, ada beberapa yang tersisa. Karena Nisa mewanti-wanti teman-teman nya untuk memakan secukupnya saja. Jangan di sia-siakan, karena bisa di bawa pulang nanti.

"Haruskah kita membungkusnya dan membawa ke hotel. Mubadzir ini makanan. " ujar Nisa kepada teman-temannya.

Teman-teman Nisa pun mengangguk.

"Iya ga papa, di bungkus aja, buat makan nanti malam pas bangun tidur kalau kelaparan. " uajr Alima.

Nisa kemudian bicara pada Erhan agar membungkus makanannya. Erhan tak habis pikir dengan pemikiran mereka semua. Mereka ingin membungkus makanan yang sudah di makan, walaupun masih utuh tak tersentuh dan di bawa pulang?

"Apakah itu salah satu adat di Indonesia?" pikirnya.

"Jangan salah paham, kami hanya tidak ingin membuang-buang makanan. Makanan ini kita beli dengan uang dan uang itu kita dapatkan dari bekerja keras. Jadi kami ingin menghormati hasil jerih payahmu agar tidak membuang-buang makanan. " ujar Nisa menjelaskan.

Erhan tertegun dengan pemikiran gadis indo seperti Nisa ini. Karena dia sama sekali belum pernah bertemu dengan gadis seperti Nisa.

"Dan lain kali, kalau memesan makan, secukupnya saja. Jangan terlalu berlebihan. Karena sesuatu yabg berlebihan itu tidak di sukai Allah. " Kata Nisa yang segera memanggil pelayan untuk membungkus makanannya.

Lagi-lagi kata-kata Nisa menyentil hatinya. Dia yang selama ini selalu berfoya-foya dalam membeli sesuatu dan terkadang tidak menghabiskannya lalu meninggalkannya begitu saja. Sungguh luar biasa wanita ini. Pikirnya.

Setelah membungkus semua makanan yang tersisa, mereka pun kembali ke Hotel. Dalam perjalanan mereka melewati taman dan Nisa melihat ada beberapa orang yang sedang menjaga taman ataupun tidur di kursi taman.

Nisa meminta kepada sopir untuk berhenti, lalu meminta makanan yang di bungkus tadi kepada temannya yang berada di belakang. Nisa menenteng makanan itu keluar dari mobil dan mendekati salah satu penjaga di sana. menawarkan makanan yang dia bawa. Setelah itu dia kembali dengan tangan kosong.

Erhan yang melihat semua tingkah Nisa lagi-lagi tertegun. "Kenapa wanita ini sangat baik dan memiliki hati seperti malaikat. Aku beruntung mengenalnya dan akhirnya aku bisa mengenal pribadinya yang sangat baik. "

"Kau berikan pada siapa Nis? " tanya Alima.

"Penjaga taman, lumayanlah buat makan malamnya kalau dia lapar. dan ada beberapa orang yang tidur di sana. " kafa Nisa.

Mereka kemudian kembali ke Hotel tanpa membawa makanan dari resto tadi, tapi dalam keadaan yang sudah kenyang.

Sesampainya di Hotel, Erhan hanya terdiam dan tidak banyak berkata-kata. Hanya sesekali menjawab apabila di tanya. Mereka menuju kamar masing-masing. Nisa pun seperti biasa langsung menuju kamar mandi dan membersihkan diri setelah itu melakukan kewajibannya lalu segera tidur. Kebiasaan Nisa sudah di hafal oleh Alima, karena itu dia selalu mengalah untuk ke kamar mandi duluan bila bersama Nisa.

Di dalam kamarnya, Erhan termenung memikirkan semua tingkah dan perbuatan Nisa yang sangat jauh dari semua wanita-wanita yang di kenalnya. Bila wanita yang dulu di kenalnya, selalu meminta ini itu maka berbeda dengan Nisa. Bahkan di dekatipun dia sedikit menghindar. Dan tadi saat Erhan dengan reflek memeluk Nisa, rasanya tak seperti pada wanita lainnya, dia jadi merasa bersalah telah memeluk Nisa.

Kemudian Erhan memandang tangannya, yang telah menggenggam tangan Nisa. Bila dulu tangan wanita manapun bisa dia genggam sesuka hati, tapi tidak dengan Nisa. Dia bahkan menolak untuk di genggam, bila dia tidak menggenggam erat tangannya. "Sungguh dia adalah wanita satu dibanding sejuta. " gumamnya.

"Maafkan aku Nis, yang reflek memelukmu, dan menggenggam tanganmu. Esok tidak akan ku ulangi sebelum kau ku halalkan. " janji Erhan dalam hati. Kemudian dia mengirim pesan kepada Nisa, karena rasanya hatinya belum lega sebelum meminta maaf.

✉️ "Nisa, aku meminta maaf atas perbuatanku tadi siang, yang reflek memeluk mu dan menggenggam tanganmu. Maafkan aku, sungguh malam ini aku benar-benar merasa bersalah. Dan tidak bisa tidur sebelum kau memaafkanku. "

Erhan menunggu balasan pesan dari Nisa dengan harap-harap cemas.

Di kamarnya, Nisa yang sudah hampir terlelap, pun merasa terganggu dengan suara ponselnya. Lalu membaca pesan yang masuk.

"Erhan."

Setelah membaca pesan dari Erhan, Nisa tersenyum. Lalu membalasnya.

✉️"Aku sudah memafkanmu, tp jangan kau ulangi lagi. Karena kau belum halal menyentuhku. Sekarang tidurlah. "

Nisa kembali menyimpan ponselnya, kedian kembali tidur dengan senyuman yang belum pudar.

Erhan yang membaca pesan dari Nisa pun ikut tersenyum, dan membalasnya singkat.

✉️" Terimakasih Nisa. Selamat malam. "

Erhan yang tidak segera menerima balasan pun akhirnya bisa tidur dengan pulas.

Sedangkan Nisa sendiri sudah terlelap, setelah membalas pesan dari Erhan.

Terpopuler

Comments

Emi Wash

Emi Wash

yg tau aturan ya gitu ga boleh bersentuhan sblm halal....

2024-04-24

1

Kace

Kace

yesss...buat author 😘😘😘😍😍😍🥰🥰🥰

2024-03-07

1

Bzaa

Bzaa

semangat dan sukses ya tor 💪😘

2024-01-30

2

lihat semua
Episodes
1 Anisa Humaira
2 Erhan Farhat
3 Perjodohan Online.
4 Penasaran
5 VC
6 Meminta Ijin
7 VC 2
8 Anak Nakal
9 Kejutan
10 Mengantar Ke Hotel
11 Pemeran Pengganti
12 Seperti Pengantin Betulan.
13 Rasa Bersalah
14 Bertemu Mama Aylin
15 Kejutan Tak Terduga
16 Perpisahan
17 Tidak Bisa Tidur
18 Kembali Bekerja
19 Curhat Dengan Mama
20 Curhat Dengan Ibu
21 Pendapat Keluarga
22 Kecurigaan Ayah dan Arkan
23 Perasaan Gelisah
24 Terbang Ke Indo
25 Pertemuan
26 MeRasa Bersalah
27 Bertemu Calon Mertua
28 Introgasi (Yang Sebenarnya)
29 Jalan - Jalan
30 Meyakinkan Diri
31 Yes
32 Kedatangan Mama Aylin
33 Acara Dadakan
34 Persiapan dan Kedatangan Dua Sahabat
35 Nasehat Dari Sahabat
36 Yes or No
37 Restu
38 Misi Mendekatkan Sahabat
39 Persiapan ke KUA
40 Persiapan Pernikahan
41 Sah
42 Belum Siap
43 Malam Pertama
44 Kepulangan Mama Aylin
45 Panggilan Sayang
46 Pamitan
47 Sore Yang Panas
48 Memboyong Istri.
49 Mengenalkan Istri
50 Kepergok
51 Mengunjungi Butik
52 Rencana Resepsi
53 Nyalon Bareng Mama
54 Masa Lalu Erhan
55 Buka Puasa
56 Gara-gara Erhan
57 Rahasia Nisa???
58 Bertemu Benazir
59 Rencana Terselubung Nisa
60 Memberi Pelajaran
61 Kemarahan Nisa
62 DPD
63 Insiden
64 Baik-baik Saja
65 Manja
66 Dua Bocah Tua
67 Kepulangan Erhan
68 Kedatangan Orang tua Shofi
69 Kedatangan Keluarga Nisa.
70 Ratu Di Rumah Ini
71 Kecurigaan Nisa
72 Kejutan Di Hari Pernikahan
73 Periksa Kehamilan
74 Keinginan Babby
75 Persiapan Tujuh Bulanan
76 Berkunjung Ke Panti
77 Pembeli Adalah Raja
78 Kontraksi
79 Welcome to The World Baby Boy
80 Vedat Murad Khan
81 Aku Yang Memimpin
82 Gara-gara Erhan ( 2 )
83 Twins
84 Produksi Bayi
85 Hot Daddy
86 Keinginan Nisa
87 Keputusan Ibu Negara
88 Pernikahan Alima dan Kemal
89 Dan Terjadi Lagi
90 Kelahiran Baby Twins
91 Promosi Novel
92 Baby Zaydan dan Baby Zoya
93 Happy Ending
94 Boncap 1
95 Bonchap 2
96 Cinta Kasih Sang Pewaris
97 Promosi Novel Baru
Episodes

Updated 97 Episodes

1
Anisa Humaira
2
Erhan Farhat
3
Perjodohan Online.
4
Penasaran
5
VC
6
Meminta Ijin
7
VC 2
8
Anak Nakal
9
Kejutan
10
Mengantar Ke Hotel
11
Pemeran Pengganti
12
Seperti Pengantin Betulan.
13
Rasa Bersalah
14
Bertemu Mama Aylin
15
Kejutan Tak Terduga
16
Perpisahan
17
Tidak Bisa Tidur
18
Kembali Bekerja
19
Curhat Dengan Mama
20
Curhat Dengan Ibu
21
Pendapat Keluarga
22
Kecurigaan Ayah dan Arkan
23
Perasaan Gelisah
24
Terbang Ke Indo
25
Pertemuan
26
MeRasa Bersalah
27
Bertemu Calon Mertua
28
Introgasi (Yang Sebenarnya)
29
Jalan - Jalan
30
Meyakinkan Diri
31
Yes
32
Kedatangan Mama Aylin
33
Acara Dadakan
34
Persiapan dan Kedatangan Dua Sahabat
35
Nasehat Dari Sahabat
36
Yes or No
37
Restu
38
Misi Mendekatkan Sahabat
39
Persiapan ke KUA
40
Persiapan Pernikahan
41
Sah
42
Belum Siap
43
Malam Pertama
44
Kepulangan Mama Aylin
45
Panggilan Sayang
46
Pamitan
47
Sore Yang Panas
48
Memboyong Istri.
49
Mengenalkan Istri
50
Kepergok
51
Mengunjungi Butik
52
Rencana Resepsi
53
Nyalon Bareng Mama
54
Masa Lalu Erhan
55
Buka Puasa
56
Gara-gara Erhan
57
Rahasia Nisa???
58
Bertemu Benazir
59
Rencana Terselubung Nisa
60
Memberi Pelajaran
61
Kemarahan Nisa
62
DPD
63
Insiden
64
Baik-baik Saja
65
Manja
66
Dua Bocah Tua
67
Kepulangan Erhan
68
Kedatangan Orang tua Shofi
69
Kedatangan Keluarga Nisa.
70
Ratu Di Rumah Ini
71
Kecurigaan Nisa
72
Kejutan Di Hari Pernikahan
73
Periksa Kehamilan
74
Keinginan Babby
75
Persiapan Tujuh Bulanan
76
Berkunjung Ke Panti
77
Pembeli Adalah Raja
78
Kontraksi
79
Welcome to The World Baby Boy
80
Vedat Murad Khan
81
Aku Yang Memimpin
82
Gara-gara Erhan ( 2 )
83
Twins
84
Produksi Bayi
85
Hot Daddy
86
Keinginan Nisa
87
Keputusan Ibu Negara
88
Pernikahan Alima dan Kemal
89
Dan Terjadi Lagi
90
Kelahiran Baby Twins
91
Promosi Novel
92
Baby Zaydan dan Baby Zoya
93
Happy Ending
94
Boncap 1
95
Bonchap 2
96
Cinta Kasih Sang Pewaris
97
Promosi Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!