Pemeran Pengganti

Pagi harinya Nisa dan Alima sudah bersiap menuju tempat acara. Nisa dan teman-temannya keluar secara bersamaan dan bertemu di lift.

"Kak apakah setelah acara kami berdua langsung pulang? " tanya salah satu rekan Nisa saat berada di lift.

"Istirahatlah semalam di sini. Besok pagi kalian baru pulang. " kata Nisa.

"Yeay... kita masih bisa istirahat dulu. " kata kedua teman Nisa girang.

Nisa hanya menggelengkan kepalanya melihat tingkah rekan satu timnya.

"Lalu kapan kak Nisa dan kak Alima balik ke Indo?"

"Mungkin satu minggu lagi, kami mau menjelajah kota Dubai dulu. " Nisa terkekeh.

"Enaknya bisa liburan. " goda Rekan Nisa.

"Iyalah. Sedikit bersenang-senang untuk mengurangi kepenatan." jawab Alima dengan gaya centilnya.

Kedua rekannya hanya mengerucutkan bibir mereka mendengar perkataan Alima.

"Sudah-sudah lain kali, aku akan mengajak kalian liburan ke Bali, in syaa'Allah" ujar Nisa.

Pintu lift pun terbuka, dan mereka menuju lobby. Mereka terkejut karena di sana mereka melihat pria tampan dengan tubuh tegap dan tinggi menjulang yang kemarin bersama Nisa sudah ada di sana.

Dengan senyum mengembang, Erhan menyambut kedatangan Nisa dan teman-temannya.

"Sejak kapan kau menunggu kami Erhan? " tanya Nisa saat berada di hadapan Nisa.

"Sekitar lima belas menit yang lalu. " jawab Erhan santai.

Mereka semua tak percaya dengan penuturan Erhan.

"Jangan bengong begitu. Aku hanya tidak ingin terlambat, dan kalian menungguku. Atau malah meninggalkanku. " kekehnya.

"Ya sudah, ayo kita berangkat. " kata Nisa tersenyum mendengar perkataan Erhan.

Mereka pun akhirnya berangkat bersama menggunakan mobil yang di sediakan hotel. Kedua teman Nisa berbisik-bisik karena merasa heran Nisa mengajak seorang pria tak di kenal ikut dalam rombongannya. Melihat Itu Alima pun memberi pengertian

"Mereka sedang melakukan pendekatan, doakan saja mereka berdua berjodoh. Dan Nisa segera mendapatkan kekasih dan langsung menikah. " kekeh Alima di sambut kekehan kedua temannya.

"Dan jangan pernah mengganggu atau menggoda pria yang dekat dengan Nisa atau kalian berdua berhadapan denganku. " ujar Alima memberi peringatan. Mereka berduapun menganggukkan kepala, karena takut dengan ancaman Alima. Siapa yang tidak tau Alima sahabat sekaligus asisten Nisa yang paling barbar.

Mereka akhirnya sampai di lokasi event, namun sebelum masuk, Nisa mengajak teman-temannya dan juga Erhan untuk sarapan dulu di resto dekat lokasi, agar mereka tidak kelaparan nantinya saat event berlangsung.

Mereka berlimapun segera melakukan sarapan, Erhan yang sedari tadi memperhatikan Nisa pun tidak menyadari kalau kelakuannya di perhatikan tiga teman Nisa.

"Sepertinya tuan itu benar-benar terpesona dengan kak Nisa. "

"Iya dari tadi pandangannya tak lepas dari kak Nisa. "

"Biarkan saja mungkin pria itu beneran jatuh cinta dengan Nisa. "

Merekapun meneruskan makannya, tanpa peduli lagi sedang ada bunga-bunga cinta bermekaran di hati Erhan. Nisa sebenarnya tau kalau dari tadi dia diperhatikan Erhan, namun Nisa mencoba tak peduli dan menyembunyikan kegugupan nya dengan bersikap acuh. Karena sungguh dia merasa sangat malu.

Selesai makan, Erhan hendak membayar, namun di larang Nisa.

"Jangan Erhan, untuk sarapan ini biar aku yang bayar. " kata Nisa yang tanpa sengaja memegang tangan Erhan saat melarangnya membayar.

Sentuhan tangan Nisa membuat Erhan salah tingkah, begitupun Nisa yang tanpa sengaja melihat tangannya menyentuh tangan pria di hadapan nya ini.

"Maafkan Aku. " ujar Nisa yang menarik tangannya.

Erhan tersenyum melihat tingkah Nisa yang malu-malu.

"Baiklah, untuk sarapan ini kau yang bayar. " ujar Erhan dengan mengembangkan senyumnya, agar Nisa tidak merasa canggung lagi.

Setelah melakukan pembayaran mereka akhirnya menuju lokasi Event berlangsung.

Nisa dan kawan-kawan melakukan tugasnya dengan cekatan, sedangkan Erhan hanya memperhatikan saja. Dia akan bergerak jika Nisa mengalami kesulitan. Kegiatan ini di lakukan siang hari, jadi mereka tidak punya banyak waktu untuk melakukan persiapan.

Beberapa model yang berada di sana, ada yang mencuri-curi pandang kepada Erhan. Namun Erhan tidak peduli, dia hanya fokus pada satu titik, yaitu wanita yang sedang berjibaku dengan segala keruwetannya.

"Gawat Nisa, model kita untuk pasangan couple tidak bisa datang, mereka mengalami kecelakaan dalam perjalanan kemari. " Pekik Alima memberikan kabar itu.

"Apa...? " Nisa langsung terduduk lemas. " padahal itu gaun utamaku hari ini untuk di tampilkan dan mengenalkan pada semua orang bahwa aku juga seorang desainer baju pengantin. "

Alima juga merasa kacau sama dengan Nisa, karena Nisa sudah menuangkan semua ide dan pikirannya dalam gaun pengantin itu.

Erhan yang melihat Nisa bersedih, dan tidak mengerti bahasa mereka kemudian menghampirinya. Karena merasa Nisa dalam masalah.

"Ada apa Nisa?" tanya Erhan.

"Kedua model untuk menampilkan baju pengantin ku tidak bisa datang, mereka mengalami kecelakaan saat perjalanan kemari. Aku bingung, apalagi ini adalah baju andalan kami. " ujar Nisa resah.

Erhan yang mendengar itu menyeringai.

"Boleh aku membantumu?" tanya Erhan.

"Membantu apa? " tanya Nisa balik

"Membantu menggantikan model pria itu. " katanya.

Nisa sontak mendongak tak percaya.

"Apa kau bisa?" tanyanya ragu.

"Aku akan mencobanya, Nisa." ujar Erhan santai.

"Ini bukan ajang coba-coba Erhan. " kata Nisa tak percaya, Erhan ingin menjadikan dirinya ajang uji coba menampilkan gaun Andalannya

"Ya dari pada kau tidak mendapat model priamu. "

Alima yang mendengar perdebatan Erhan dan Nisa mencoba menengahi.

"Kita coba saja Nis, dari pada tidak sama sekali. "

"Menurutmu begitu? " Nisa tak percaya Alima mengiyakan perminataan Erhan.

Alima mengangguk.

"Baiklah." ujarnya pasrah.

"Tapi aku punya satu syarat. " kata Erhan santai.

Nisa melotot mendengar ucapan Erhan.

"Apa lagi? " Nisa merasa frustasi dengan sikap Erhan.

"Model wanitanya harus Nisa. "

"Apa." pekik Nisa dan Alima.

"Ya mana mungkin aku harus melenggang di atas panggung sendiri tanpa pasangan. Apalagi yang aku peragakan adalah baju pengantin. Yang sudah pasti ada pasangannya. " kata Erhan masih dengan gaya santainya.

" Erhan, kau jangan main-main ya. " kesal Nisa.

Erhan hanya menggedikkan bahunya acuh.

"Ya sudah kalau kau tidak mau. "

"Tapi Erhan, aku tidak bisa... Aku... " kata-kata Nisa terpotong.

"Percayalah pada dirimu sendiri Nisa. Gunakan kesempatan ini untuk menunjukkan bakatmu sebagai disainer dan memperlihatkan Baju hasil karya kebanggaanmu dengan memamerkannya sendiri. " ujar Erhan meyakinkan Nisa.

Nisa tertegun dengan ucapan Erhan. Dia memandang lekat mata Erhan mencari sebuah keyakinan, dan Erhan balas memandang Nisa dengan lekat pula memberikan sebuah keyakinan padanya.

Akhirnya Nisa mengangguk. Erhan tersenyum senang melihat Nisa yang setuju dengan usulnya.

"Baiklah ayo kita lakukan. Tapi kau harus bantu aku. " kata Nisa mantap.

"Tentu saja. "

Mereka berdua akhirnya di dandani oleh MUA profesional, membuat penampilan mereka menjadi sangat luar biasa.

"Dasarnya memang cantik dan tampan. Jadi mau di apa-apain juga tambah semakin cantik dan tampan. " Ujar MUA yang mendandani mereka.

Akhirnya, pertunjukan Fashion di mulai. Para model sudah berlenggak lenggok menampilkan baju-baju dan gaun yang indah dari berbagai disainer yang ikut perlombaan. Di bangku penonton paling depan ada seorang Ibu, yang ingin menonton pertunjukan salah satu disainer yang belum pernah dia lihat. Karena mereka berada di negara yang berbeda.

Dia adalah mama Aylin yang sangat penasaran seperti apa hasil rancangan Nisa. Karena dia tau, Erhan juga adalah seorang disainer dan model. Apakah karyanya sebanding dengan Erhan.

Kini giliran penampilan dari hasil karya Nisa. Yang terdiri dari gaun muslimah yang elegan dan berkelas semua orang membicarakan rancangan Nisa, yang sarat akan adat ketimuran. Tertutup sopan namun elegan. Di akhir pertunjukan gaun muslimah Nisa, pembawa acara mengumumkan akan ada penampilan spesial dari sang disainer yang ingin menunjukkan karya andalannya, diluar dari tema malam ini.

Semua penonton tidak sabar menunggu penampilan dari sang disainer. Tiba-tiba lampu padam, dan ....

Bersambung.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***