Kejutan Tak Terduga

Erhan memasuki toko perhiasan itu tanpa ragu. Dia melihat-lihat berbagai jenis perhiasan di sana. Mulai dari kalung, gelang, cincin anting dan sebagainya.

Matanya tertarik dengan sebuah cincin kecil yang sangat cantik.

"Ini pasti Sangat cantik jika Nisa memakai nya. " gumam Erhan.

Tanpa pikir panjang lagi, Erhan membeli cincin cantik itu. Setelah melakukan pembayaran Erhan keluar dengan perasaan bahagia. Dia masih berkeliling Mall tersebut, untuk melihat-lihat apakah ada sesuatu yang menarik perhatiannya. Hingga matanya menangkap sebuah boneka kucing yang sangat lucu. Dengan bulu halus berwarna putih dan coklat.

Tanpa pikir panjang Erhan pun langsung membelinya.

"Untuk apa aku membeli boneka ini? Apa karena lucu? Sudahlah. Sebaiknya aku kembali ke hotel. " gumam Erhan sambil melangkah keluar mall.

Malam telah menyelimuti kota Dubai, Nisa pun kini sudah kembali ke hotelnya. Setelah beekeliling ke tempat-tempat menarik di sana, Nisa akhirnya memutuskan kembali untuk beristirahat.

Sampai di kamarnya, seperti biasa Nisa langsung ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya, kemudian bersiap untuk tidur. Sebelum tidur, ada sebuah notifikasi pesan yang masuk, dan Nisa membacanya.

✉️ "Besok aku tunggu di lobby hotel jam sembilan pagi. Aku ingin bertemu dengan mu Nis, sebelum aku kembali ke Turki besok malam. "

Nisa hanya membaca tanpa membalasnya.

"Belum tidur? " tanya Alima.

"Belum, barusan Erhan mengirim pesan, besok dia akan menunggu ku di lobby jam sembilan. Katanya besok malam dia juga akan kembali ke Turki. "

"Jadi... apa kau akan menemuinua? "

"Entahlah, aku takut. "

Alima menghembuskan nafasnya.

"Cobalah untuk membangun sebuah hubungan dengan seorang pria, Nisa. Keluarlah dari Zona nyamanmu. Sampai kapan kau akan seperti ini? Usiamu sudah cukup matang untuk mempunyai seorang pendamping. " ujar Alima.

"Tapi aku takut. "

"Beri Erhan kesempatan untuk mengenalmu, aku tau dia pria baik. Mana mungkin pria akan main-main sampai menemuimu di sini. Sedangkan dia hanya pegawai biasa. Mungkin saja dia jodohmu, kita tidak pernah tau. " Nasehat Alima.

"Jadi, aku harus menemuinya besok? "

"Iya, beri dia kesempatan sehari untuk mengenalmu. Jika dia jodohmu, suatu saat nanti kalian pasti akan bertemu lagi. Namun jika bukan jodohmu, kalian tidak akan bertemu. Jadi untuk besok kau temui dia, hormatilah kerja kerasnya yang datang kesini untuk mengenalmu. "

"Baiklah." kata Nisa pasrah, tapi dia membenarkan perkataan Alima. Dia harus menghargai usaha Erhan yang datang jauh-jauh dari Turki hanya untuk menemuinya.

Akhirnya, Nisa membalas pesan dsri Erhan.

✉️ "In syaa'Allah aku akan menemuimu besok. "

Setelah membalas pesan dari Erhan, Nisa mencoba memejamkan matanya. Entah apa yang akan terjadi besok. Nisa hanya bisa pasrah dan menjalani semua ketentuan dari Allah.

Di sisi lain, Erhan yang sejak tadi menunggu balasan dari Nisa hampir saja putus asa karena Nisa tidak langsung membalas pesannya. Sampai dia ingin menyerah saja rasanya. Namun sebuah notifikasi pesan membuatnya berbinar. Akhirnya apa yang dia tunggu terbalaskan. Nisa mau bertemu dengannya dan itu membuatnya sangat senang.

Erhan kemudian menyiapkan apa saja yang akan dia bawa untuk bertemu dengan Nisa. Tak lupa, juga cincin yang tadi di belinya juga dia masukkan ke dalam kantong celana yang akan dia pakai besok. Bibirnya terkembang penuh senyuman, tak sabar menunggu hari esok untuk bertemu dengan Nisa. Erhan pun mulai berbaring dengan memandang wajah Nisa dan dirinya yang mengenakan gaun pengantin dalam acara fashion kemarin.

"Andai ini beneran terjadi suatu hari nanti. " harapnya sebelum memejamkan mata.

****************

Keesokan harinya, Erhan sudah bersiap menunggu Nisa di lobby sesuai waktu yang dia tentukan. Erhan sudah datang satu jam sebelumnya setelah menyelesaikan sarapnya di resto hotel. Tak sabar rasanya untuk segera bertemu sang pujaan hati.

Erhan merasa gelisah, karena Nisatak kunjung datang. Hingga dia hendak mengirim pesan, namun suara lembut seorang wanita menghentikan aktifitasnya.

"Maaf, apa kau sudah lama menunggu? " sapa Nisa yang merasa tak enak karena Erhan sudah menunggunya.

Erhan mendongak melihat orang yang menyapanya, matanya berbinar melihat Nisa yang terlihat lebih cantik dari terakhir kali mereka bertemu.

"Ah, tidak apa-apa. Aku saja yang datang terlalu awal." katanya mengurai kecanggungan.

"apa kau sudah sarapan Nis? "

"Sudah, aku tadi sarapan di kamar bersama Alima. Jadi kita kemana? "

"Kau ingin ke mana? " tanya Erhan balik.

"Bagaimana kalau kita ke Dubai Aquarium & underwater zoo. aku belum pernah ke sana. " kata Nisa berbinar, membayangkan indahnya Aquarium bawah laut.

"Baiklah, sesuai keinginanmu tuan putri. " kata Erhan

Nisa tersipu mendengar perkataan Erhan. Mereka keluar dari hotel dengan menggunakan mobil yang sudah di siapkan Erhan sebelumnya. Benar-benar persiapan yang matang.

Di dalam mobil mereka berdua saling terdiam, Erhan yang fokus dengan kemudinya, dan Nisa yang merasa canggung hanya melemparkan pandangan nya keluar Jendela.

"Nis..." panggil Erhan.

"Hmmm... " Nisa menjawab dengan deheman.

"Aku punya sesuatu untukmu di kursi belakang, lihat lah. barangkali kau suka. " kata Erhan dengan pandangan masih lurus ke depan.

Nisa langsung menoleh ke arah Erhan, lalu melihat ke kursi belakang, ada sebuah paperbag di sana.

"Apakah itu, di dalam paperbag? " tanya Nisa.

"Iya, barangkali kau suka. " Erhan melirik sekilas ke arah Nisa. Lalu fokus lagi ke depan.

Nisa mencoba mengambil paperbag di kursi belakang, setelah berhasil mengambilnya Nisa lalu membuka apa isi di dalamnya. Matanya berbinar saat melihat sebuah boneka kucing yang sangat lucu.

"Lucu banget... dari mana kamu mendapatkannya? "

"Kemarin aku jalan-jalan ke mall dan tak sengaja melihat boneka itu. Karena lucu aku membelinya, namun setelah membelinya aku bingung, untuk apa aku membelinya. Jadi aku ingin memberikannya kepadamu. "

"Benarkah ini untukku? " tanya Nisa berbinar.

Erhan mengangguk. "Iya jika kau suka ambillah, jika tidak suka berikan saja pada Alima. " ujar Erhan menggoda Nisa.

"Enak aja, enggak ini buat aku ya? Aku suka kucing, tapi sayang ga boleh memelihara kucing di rumah, karena Ibu alergi bulu kucing. " kata Nisa.

Dalam hati Erhan merasa bahagia karena Nisa mau menerima boneka pemberiannya.

"Ya sudah kalau kau suka itu untukmu saja. "

"Terimakasih Erhan. " Nisa tak henti-hentinya tersenyum dan mengelus bulu boneka kucing yang lembut itu.

Membuat Erhan iri, "andai aku yang berada di posisi boneka itu. Senang banget pasti." batinnya.

Tak lama mereka sampai du tempat tujuan.

Tempat itu sangat besar dan sangat Indah. Setelah memarkirkan mobil dan membeli tiket masuk Erhan dan Nisa masuk ke dalam Aquarium itu. Mereka saling bercanda dan bercerita tentang banyak hal. Sesekali Erhan mencuri foto Nisa yang sedang mengagumi biota laut itu. Sungguh lucu dan menggemaskan seorang Nisa bagi Erhan. Setelah puas berkeliling dan merasa lelah,mereka memutuskan untuk mengerjakan sholat di masjid yang dekat dengan tempat wisata itu. Kemudian mereka memutuskan untuk makan siang di tempat makan yang juga tak jauh dari sana.

"Kenapa kau segera kembali ke Turki Erhan, katanya kemarin kau libur satu minggu. " tanya Nisa membuka obrolan sambil menunggj pesanan datang.

"Ah iya, rencananya memang satu minggu, tapi kemarin salah satu rekanku menghubungiku kalau aku di suruh segera kembali karena ada pekerjaan yang harus aku selesaikan. " kata Erhan gugup. Padahal Kemarin yang menghubunginya adalah Asisten Kemal yang menyuruhnya segera kembali, karena ada pekerjaan yang harus di selesaikan Erhan sendiri dan tidak boleh di wakilkan.

"Oohhh... "

"Nis, aku ingin memberikan mu sesuatu. " kata Erhan yang tiba-tiba serius.

"Apa katakanlah." Nisa menatap Erhan dengan canggung, karena dia tidak pernah bertatapan dengan pria sebelumnya.

Erhan lalu merogoh kantong celanya dan mengambil sesuatj yang sudah di siap kannya. Lalu menyodorkannya ke hadapan Nisa.

Nisa yang tak mengerti hanya mengerjapkan matanya.

"Apa ini Erhan? "

"Bukalah."

Nisa kemudian membuka kotak cincin di depan nya. Matanya membola tak mengerti.

"Jangan salah paham, aku memberimu cincin ini bukan bermaksud apa-apa. Jangan memakainya jika kau belum siap. Simpan lah cincin itu, jika suatu hari nanti kau menginginkanku untuk menjadi imammu, maka pakailah cincin itu saat kita berkomunikasi nanti. Maka saat itu pula aku akan datang ke negaramu bersama mamaku untuk melamarmu menjadi istriku. " kata Erhan serius.

Nisa yang mendengar perkataan Erhan, membola dan menelan ludahnya kasar. Dia tidak mengerti maksud Erhan. Sungguh hari inj Nisa benar-benar mendapat sebuah kejutan tak terduga dari Erhan

"Maksudmu? "

"Saat aku mengikuti perjodohan online niat awalku adalah mencari seorang istri yang mau menerimaku apa adanya, bukan karena kekayaan atau jabatan. Dan alhirnya aku mengenalmu, jika kau memang jodohku yang tidak memandang harta dan jabatan, aku benar-benar sangat bahagia Nisa. Karena selama beberapa hari mengenalmu, aku merasa kau adalah wanita yang berbeda. " jelas Erhan.

Nisa tertunduk malu mendengar penjelasan Erhan.

"Jadi aku mohon, simpan lah cincin itu. Aku tidak akan memaksamu Nisa. Semua keputusan nanti ada di tanganmu. "

Nisa mengangguk malu, lalu mengambil kotak cincin itu.

"Baiklah, aku akan menyimpannya. Tapi apapun keputusanku nanti, kau harus menerimanya dan jangan kecewa. Kita akan tetap berteman. Okey.! " putus Nisa.

"Okey. Baiklah. Terimakasih Nisa. "

Bersambung.

Terpopuler

Comments

Nur Faris

Nur Faris

sayang arhan belum jjr,...

2024-04-27

0

Rini Musrini

Rini Musrini

awal hubungan yg baik

2024-03-04

2

Sandisalbiah

Sandisalbiah

setidaknya ini adalah awal yg baik Er.. jika kau benar tamah memantapkan hatimu utk memiliki Nisa.. maka tikunglah dia di sepertiga malam.. mintalah dia pd pemilik sejatinya.. mintalah pada sang pemilik hati.. Yang Maha Membolak balikan hati... agar mudah jln mu utk menjadi jodohnya.. menjadi imamnya, Erhan..!!

2024-01-03

7

lihat semua
Episodes
1 Anisa Humaira
2 Erhan Farhat
3 Perjodohan Online.
4 Penasaran
5 VC
6 Meminta Ijin
7 VC 2
8 Anak Nakal
9 Kejutan
10 Mengantar Ke Hotel
11 Pemeran Pengganti
12 Seperti Pengantin Betulan.
13 Rasa Bersalah
14 Bertemu Mama Aylin
15 Kejutan Tak Terduga
16 Perpisahan
17 Tidak Bisa Tidur
18 Kembali Bekerja
19 Curhat Dengan Mama
20 Curhat Dengan Ibu
21 Pendapat Keluarga
22 Kecurigaan Ayah dan Arkan
23 Perasaan Gelisah
24 Terbang Ke Indo
25 Pertemuan
26 MeRasa Bersalah
27 Bertemu Calon Mertua
28 Introgasi (Yang Sebenarnya)
29 Jalan - Jalan
30 Meyakinkan Diri
31 Yes
32 Kedatangan Mama Aylin
33 Acara Dadakan
34 Persiapan dan Kedatangan Dua Sahabat
35 Nasehat Dari Sahabat
36 Yes or No
37 Restu
38 Misi Mendekatkan Sahabat
39 Persiapan ke KUA
40 Persiapan Pernikahan
41 Sah
42 Belum Siap
43 Malam Pertama
44 Kepulangan Mama Aylin
45 Panggilan Sayang
46 Pamitan
47 Sore Yang Panas
48 Memboyong Istri.
49 Mengenalkan Istri
50 Kepergok
51 Mengunjungi Butik
52 Rencana Resepsi
53 Nyalon Bareng Mama
54 Masa Lalu Erhan
55 Buka Puasa
56 Gara-gara Erhan
57 Rahasia Nisa???
58 Bertemu Benazir
59 Rencana Terselubung Nisa
60 Memberi Pelajaran
61 Kemarahan Nisa
62 DPD
63 Insiden
64 Baik-baik Saja
65 Manja
66 Dua Bocah Tua
67 Kepulangan Erhan
68 Kedatangan Orang tua Shofi
69 Kedatangan Keluarga Nisa.
70 Ratu Di Rumah Ini
71 Kecurigaan Nisa
72 Kejutan Di Hari Pernikahan
73 Periksa Kehamilan
74 Keinginan Babby
75 Persiapan Tujuh Bulanan
76 Berkunjung Ke Panti
77 Pembeli Adalah Raja
78 Kontraksi
79 Welcome to The World Baby Boy
80 Vedat Murad Khan
81 Aku Yang Memimpin
82 Gara-gara Erhan ( 2 )
83 Twins
84 Produksi Bayi
85 Hot Daddy
86 Keinginan Nisa
87 Keputusan Ibu Negara
88 Pernikahan Alima dan Kemal
89 Dan Terjadi Lagi
90 Kelahiran Baby Twins
91 Promosi Novel
92 Baby Zaydan dan Baby Zoya
93 Happy Ending
94 Boncap 1
95 Bonchap 2
96 Cinta Kasih Sang Pewaris
97 Promosi Novel Baru
Episodes

Updated 97 Episodes

1
Anisa Humaira
2
Erhan Farhat
3
Perjodohan Online.
4
Penasaran
5
VC
6
Meminta Ijin
7
VC 2
8
Anak Nakal
9
Kejutan
10
Mengantar Ke Hotel
11
Pemeran Pengganti
12
Seperti Pengantin Betulan.
13
Rasa Bersalah
14
Bertemu Mama Aylin
15
Kejutan Tak Terduga
16
Perpisahan
17
Tidak Bisa Tidur
18
Kembali Bekerja
19
Curhat Dengan Mama
20
Curhat Dengan Ibu
21
Pendapat Keluarga
22
Kecurigaan Ayah dan Arkan
23
Perasaan Gelisah
24
Terbang Ke Indo
25
Pertemuan
26
MeRasa Bersalah
27
Bertemu Calon Mertua
28
Introgasi (Yang Sebenarnya)
29
Jalan - Jalan
30
Meyakinkan Diri
31
Yes
32
Kedatangan Mama Aylin
33
Acara Dadakan
34
Persiapan dan Kedatangan Dua Sahabat
35
Nasehat Dari Sahabat
36
Yes or No
37
Restu
38
Misi Mendekatkan Sahabat
39
Persiapan ke KUA
40
Persiapan Pernikahan
41
Sah
42
Belum Siap
43
Malam Pertama
44
Kepulangan Mama Aylin
45
Panggilan Sayang
46
Pamitan
47
Sore Yang Panas
48
Memboyong Istri.
49
Mengenalkan Istri
50
Kepergok
51
Mengunjungi Butik
52
Rencana Resepsi
53
Nyalon Bareng Mama
54
Masa Lalu Erhan
55
Buka Puasa
56
Gara-gara Erhan
57
Rahasia Nisa???
58
Bertemu Benazir
59
Rencana Terselubung Nisa
60
Memberi Pelajaran
61
Kemarahan Nisa
62
DPD
63
Insiden
64
Baik-baik Saja
65
Manja
66
Dua Bocah Tua
67
Kepulangan Erhan
68
Kedatangan Orang tua Shofi
69
Kedatangan Keluarga Nisa.
70
Ratu Di Rumah Ini
71
Kecurigaan Nisa
72
Kejutan Di Hari Pernikahan
73
Periksa Kehamilan
74
Keinginan Babby
75
Persiapan Tujuh Bulanan
76
Berkunjung Ke Panti
77
Pembeli Adalah Raja
78
Kontraksi
79
Welcome to The World Baby Boy
80
Vedat Murad Khan
81
Aku Yang Memimpin
82
Gara-gara Erhan ( 2 )
83
Twins
84
Produksi Bayi
85
Hot Daddy
86
Keinginan Nisa
87
Keputusan Ibu Negara
88
Pernikahan Alima dan Kemal
89
Dan Terjadi Lagi
90
Kelahiran Baby Twins
91
Promosi Novel
92
Baby Zaydan dan Baby Zoya
93
Happy Ending
94
Boncap 1
95
Bonchap 2
96
Cinta Kasih Sang Pewaris
97
Promosi Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!