Gadis yang menggunakan masker itu terlihat fokus mengerjakan pekerjaannya. Seolah sedang memahat agar karya seninya terlihat indah dan dapat di nikmati oleh semua pencinta seni.
"Haha" tawa Ye Jun pecah, Ara yang sedang bekerja menghentikan pekerjaannya menatap laki-laki itu namun tetap diam saja
"Kau takut aku mengataimu bau lagi?" ucap Ye Jun pula,
Ini hari pertama mereka akan memulai pekerjaan di negri gajah putih. Ye Jun merasa lucu karena sejak kejadian tempo hari saat bertemu dengan artis idola itu Sahara selalu memakai masker.
"Hm ... Siapa yang suka dikatai bau?" ucap Ara tanpa melihat ke arah Ye Jun
"Hey ... Aku bukan mengataimu, aku berbicara fakta!" Ye Jun tidak terima
"Iya ... Iya, makanya aku memakai masker. Kau tidak terganggu kan?" ucap Ara
"Hahaha" Ye Jun malah semakin tertawa
"Ara!"
"Hm"
"Kenapa perempuan selalu menunduk kalau dilihat oleh laki-laki?" tanya laki-laki itu
Ara melihat Ye Jun sekilas menatap manik mata coklat ke emasan tersebut, lalu melanjutkan pekerjaannya
"Bukan hanya perempuan yang begitu, seharusnya laki-laki juga" jawab Ara, Ye Jun terlihat memiliki pertanyaan baru
"Apa hal seperti itu juga diatur dalam kepercayaanmu?"
"Ya ... Dalam Islam semuanya di atur, dari hal kecil sampai hal besar sekalipun. Semuanya memiliki aturan"
"Kalau begitu memang benar, memiliki agama itu membuat kita terkekang kan!"
"Sama sekali tidak. Aku justru merasa setelah menjadi muslim aku menjadi lebih tenang. Kita bukannya terkekang tapi menjadi terarah. Hidup itu harus memiliki tujuan. Aturan-aturan yang di ajarkan itu justru membuat kita semakin mudah untuk menjalaninya.
Perintah menundukkan pandangan memiliki hikmah agar seorang manusia terjaga kesucian dirinya , dimana pada saat yang bersamaan juga akan membuat kualitas ibadahnya meningkat. Sebab, jika seorang muslim melakukannya hatinya akan suci dan bersih. Pikirannya akan selalu positif"
"Sudah" Ara menjauhkan tubuhnya, mencermati setiap inci wajah yang baru saja ia poles itu
"Apa kau ingin aku mengkuncir rambutmu itu?" tanya Ara pula
"Hm ... Aku rasa tidak"
"Fans mu sangat suka dengan penampilanmu waktu itu"
"Oh ya? Apa kau memperhatikannya?" Ye Jun tampak bangga dengan dirinya
"Hm"
"Ye Jun marry me! Hahaha" Ara menirukan gaya fans Ye Jun saat mengucapkan kalimat wajib saat melihat Ye Jun perform.
"Hahaha ... Kau mengejekku." Ye Jun pun ikut tertawa. Lalu spontan diam menatap Ara
"Apa kau melamar ku, Ga Eun?" tanya nya
"Aku Ara! Bukan Ga Eun!!! Hiii ... Siapa juga yang mau dengan mu?" Ara bergidik jijik memasukkan bedak dan teman-temannya ke dalam tas abu-abu secepat kilat, lalu pergi
"Hey! Kau ini!" teriak Ye Jun tidak terima seolah Ara benar-benar jijik dengannya.
"Awas saja kau! You will marry me, Ga Eun!" ucapnya memukul meja dengan tangan terkepal
\=\=\=\=
Sahara yang sudah selesai dengan pekerjaannya seperti biasa, duduk sendiri dengan beberapa roti dan secangkir susu hangat.
Secara tidak langsung, Ara menuruti perintah Ye Jun agar tidak lagi mengkonsumsi kopi.
Gadis itu tampak sedang memikirkan sesuatu.
"Kalau bukan dari Jeny darimana Ye Jun tau nama kecilku?"
Ara mengambil ponselnya, dua jempolnya pun mulai menari diatas keypat datar di layar ponsel.
"Waa ... Aku mau yang seperti itu juga." ucapnya seperti sedang gemas melihat sesuatu
Benar saja, Jeny baru saja mengirimkan foto bayi perempuannya. Bayi kecil dalam balutan baju berwarna pink dengan bando kelinci mengikat di kepalanya.
Notifikasi pesan kembali berbunyi, Ara membacanya ... Seketika senyum itu hilang, berganti kesal.
"Makanya, Move on!" isi tulisan itu
"Haaaah" ucapnya berang
.
.
.
.
Happy reading, oh ya ... Sambil nunggu update mampir ke karya ku yang lain ya, ada "Terjebak cinta Brondong" sudah End, jadi bacanya bisa maraton nggak nunggu2 😁
Konfliknya ringan ramah lingkungan. Cocok deh buat nemeni santai nunggu beduq✌️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 45 Episodes
Comments
Ratih
kayanya ye Jun tau dari ayahmu deh ra
2023-05-03
0