Kau jijik?

"Iya! Iya! Aku akan sampai lebih dulu dari kalian. Kau tenang lah!" Sahara tampak panik, ia berlari walau sambungan telpon yang ia tempelkan di telinga kiri itu masih terhubung

Sahara masuk kedalam gedung yang kebanyakan berdinding kaca, sedikit gugup karena ini hari pertama ia bekerja.

Ara melangkahkan kakinya bersamaan dengan beberapa orang lainnya yang memiliki tujuan yang sama, Seseorang bertanya pada Ara lantai berapa yang akan ia tuju. Ara menjawab sambil menyebut salah satu angka.

"Hey ... Tujuan kita sama." ucap laki-laki bermata besar itu, usianya masih terbilang muda untuk ukuran seorang pekerja di perusahaan sebesar ini

Laki-laki itu menatap Ara seksama, hening ....

"Haaa! Pasti kau orang yang dimaksud si planet!" ujarnya menjentitkan jari, Ara menatapnya dengan penuh tanya

"Ah ... Kau pasti pengganti Jeny kan, kau akan bekerja dengan Hyung Jun kan?" ucapnya lagi, Ara mulai mengerti setelah nama seseorang yang sering disebut jeny dengan pangeranku itu.

"Ya ... Aku pengganti Jeny untuk sementara" Ara membungkuk sopan

"Aku Jae Sun." Laki-laki itu mengulurkan tangannya

"Aku Sahara, panggil saja Ara." Ara menangkup tangannya, Jae Sun menggaruk kepalanya yang tidak gatal beberapa kali ia pernah bersalaman saat jumpa Fans dengan wanita yang menggunakan hijab ia pikir Ara sama dengan mereka, ternyata Ara adalah bagian dari salah satu wanita yang menjaga dirinya dari bersentuhan dengan lawan jenis

"Dia memakai penutup kepala, tidak mau bersalaman, lalu bagaimana dia akan merias wajah dan merapikan pakaian Hyung Jun?" kata-kata Jae Sun itu ia simpan saja dalam hati, ada rasa canggung yang ia rasakan setelah Ara menolak bersalaman.

"Oke kita sampai! Oh ... Ya Ara, pesan si planet kau tunggu di ruangan itu saja. Maaf tidak bisa menemanimu karena aku akan masuk ke ruangan itu." Jae Sun menunjuk pintu berwarna putih

"Oh ... Terimakasih. Tapi Jae Sun ... Siapa si planet? Kenapa dia tau tentang aku?" tanya Ara hati-hati

"Hahaha ... Maaf, maaf! Aku jadi membuatmu bingung. Aku terbiasa memanggil Bumi dengan sebutan itu." Jae Sun tertawa

"Oh ... Bumi. Haha ... Benar juga sih, Bumi itukan salah satu nama planet" balas Ara ikut tertawa

"Cantik juga kalau tertawa" batin Jae Sun

"Ya sudah sekarang kamu persiapkan alat tempurmu saja, Ara. Mungkin sebentar lagi Hyung ku sampai. Selamat bekerja, Ara! Semoga betah dan tabah ya ...." ucap Jae Sun

"Terimakasih, mohon doanya. Semoga aku bisa betah dan tabah untuk berkerja disini. Doakan aku!" Ara mengepalkan tangannya disusun Jae Sun yang tawanya semakin menjadi-jadi

"Aku suka gadis ini!" batin Jae Sun

\=\=\=\=\=

"Kalau kau jijik seharusnya jangan ambil pekerjaan ini! Apa kau sampai tidak bisa makan karena kehabisan uang?" bisik Ye Jun, Ara yang sedang sibuk dengan peralatan make upnya menghentikan langkahnya, mematung.

Kemarin mereka memang tidak jadi bertemu, karena itu Ye Jun dan Ara baru bertemu kali ini, dan Ye Jun terkejut melihat sosok gadis berjilbab yang menggantikan Jeny.

"Aku tidak pernah memandang rendah seseorang bahkan jika orang itu jorok atau kudisan sekalipun. Tadi malam aku banyak membaca artikel tentangmu ... Kau bisa menjawab pertanyaan mu ini sendiri.

Selain membantu Jeny agar bisa melahirkan bayinya dengan sehat, aku memang membutuhkan pekerjaan ini untuk membiayai hidupku." jawab Ara juga berbisik,

"Apa kau sebatang kara?" tatap Ye Jun, Ara kembali menundukkan pandangannya dia tidak ingin bersitatap dengan laki-laki itu

"Appa ku di Busan."

"Kau bahkan masih memiliki orangtua" ucap Ye Jun sekenanya

"Aku masih punya malu, aku tidak akan meminta uang padanya untuk menghidupi ku, aku sudah dewasa! Aku bisa menghidupi diriku sendiri walau jauh dari kata cukup! Jika aku tidak bisa membahagiakannya setidaknya jangan menyusahkannya." kali ini Ara menatap manik mata Ye Jun beberapa detik lalu kembali mengalihkan pandangannya.

Ye Jun diam, kedua bahunya naik bersamaan dengan tarikan nafasnya. Tidak ada pertanyaan lagi yang terlontar dari bibirnya

"Apa kita bisa melanjutkannya?" tanya Ara

"Hm" Ye jun menutup matanya dengan kedua tangan ia lipat di dada.

Ara menarik nafas dan menghembuskannya perlahan lalu menyelesaikan tugasnya.

\=\=\=\=

Bumi dan Ara duduk santai diruangan khusus bertuliskan nama Ye Jun. Bumi ternyata orang yang banyak bicara, Bumi berterimakasih pada Ara karena sudah bekerja dengan baik di hari pertamanya.

"Jangan terlalu memuji, aku bahkan bukan yang terbaik di banding Jeny dulu. Aku juga sudah lama meninggalkan profesi ini." jelas Ara, ia memang bukan murid terbaik di tempat kursus make up tempat dia pertama kali bertemu dengan Jeny dulu.

"Mulai sekarang kita harus menjadi teman baik. Kita saling membutuhkan."

"Ya ... Kau benar Planet. Mari kita bekerja sama." ucap Ara

"Apa? Kau sebut aku apa tadi?"

"Hahaha ...." Ara tertawa

"Hah! Kau pasti sudah bertemu dengan Park Jae Sun." ucap Bumi malas

"Hm ... Tentu saja."

"Aku menyesal meminta tolong padanya. Jadi bertambahkan orang yang memanggilku dengan sebutan itu." Bumi meletakkan telapak tangannya di jidat

"Haha ... Itu bahkan tidak buruk kok." ucap Ara

"Iya ... Tapi aku tidak suka." jawab laki-laki berkaca mata tersebut manyun

.

.

.

.

.

Hayo Jae Sun biasnya ke siapaa? 😁

Terpopuler

Comments

White Rose

White Rose

masih nyimak, ada yg jatuh hati sama Ara nanti sepertinya nih

2023-08-28

0

Ratih

Ratih

Ara bikin nasi kuning dulu,main ganti nama org aja 😂

2023-05-03

0

Ami💞4hy🥀

Ami💞4hy🥀

gak tau,gak hobi jd gak tau biasnya siapa 🤭

2023-03-11

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!