Dia bahkan tidak bertanya?!

Hari berganti, waktu seolah berjalan begitu lambat. Empat hari bersama mensukseskan konser yang diadakan oleh Ye Jun pun akhirnya berakhir juga. Kini waktu mereka untuk pulang.

Bumi dan semua tim termasuk Ara sudah bersiap untuk meninggalkan hotel. Mobil yang sengaja dipesan untuk mereka pun telah terparkir menunggu tepat di depan loby.

Wajah putih khas negri gingseng tersebut masing-masing sudah keluar dari kamar mereka dan berkumpul menunggu kedatangan sang idola.

Ye Jun keluar dari lift dengan menggunakan pakaian santai, celana hitam dibawah lutut, kaos berwarna senada serta jaket hitam yang dia biarkan terbuka tanpa dikancingkan.

Topi dan juga masker tentu saja harus selalu ia kenakan.

"Ayo!" ucapnya, hanya satu kata yang keluar dari bibirnya namun berhasil membuat seluruh staffnya segera bergerak beruntun menuju mobil seperti anak itik yang mengikuti induknya

Beberapa menit perjalanan mereka sudah sampai di bandara internasional bernama presiden dan wakil presiden pertama Indonesia itu. Semuanya tidak membuang banyak waktu bergegas menuju tempat yang bisa mengantarkan mereka semua pulang ke negaranya, seberapa mengasyikkan berkeliling dunia pasti akan tetap ada rindu dan rasa ingin pulang bertemu keluarga.

"Selamat jalan, semoga selamat sampai tujuan." Ara memeluk teman satu timnya, tentu saja yang sesama wanita

Lalu memberikan salam perpisahan kepada Bumi dan juga Jae Sun.

"Kau benar-benar tidak ikut pulang, Ra?" tanya Bumi

Ara mengangguk dan tersenyum, meski matanya mulai berkaca-kaca.

"Hm ... Aku paling tidak suka hal yang seperti ini, walaupun kau menyebalkan tapi kita sudah berteman beberapa bulan. Jaga dirimu baik-baik, Hyung Planet!" ucap Ara menyeka air matanya

"Apa aku boleh memelukmu?" tanya Bumi memajukan posisi berdirinya mendekat ke Ara

"Kalau kau mau batal terbang dan pindah tidur dirumah sakit, coba saja!" ucap Ara mengepalkan tinjunya

"Hahaha ... Ya ... Ya, Aku tau batas ku. Jaga dirimu baik-baik. Kalau urusanmu disini sudah selesai pulanglah ke Korea!" ucap Bumi pula menyentuh bahu Ara

"Aku akan sangat merindukanmu, Eoni" Jae Sun merentangkan kedua tangannya ingin memeluk wanita tersebut yang sudah ia anggap sebagai kakak.

"Aku juga, jaga kesehatanmu Jae Sun-a" Ara memegang kedua lengan baju Jae Sun, membenarkan topi kupluk artis tersebut sambil tersenyum, senyuman menghangatkan seorang kakak kepada adiknya

"Sudah kalian pergi sana!" usir Ye Jun yang mulai muak dengan drama yang ia saksikan.

"Kalian? Kau?" Ara menatap Ye Jun, lalu bergantian menatap Bumi dan Jae Sun bergantian

"Dia memintaku untuk memesankan tiketnya tiga hari kedepan! Katanya kau ada janji dengannya!" Bumi menjelaskan

"Aduh!" Ara menepuk jidatnya sendiri

"Aku pikir dia lupa karena pekerjaan yang sudah menunggu disana" ucap Ara dalam hati.

Seolah tau apa yang ada dalam pikiran Ara, Bumi kembali berbicara

"Soal pekerjaan yang kemarin itu, aku sudah membicarakannya. Mereka bersedia menunggu. Ah ... Sudah lah, aku tidak mau namaku di panggil dan di dengar oleh seluruh pengisi bandara ini! Ayo kita berangkat, Jae Sun.

Ye Jun, Jaga dirimu baik-baik! Kalau perlu sesuatu telpon aku." lanjut Bumi lagi menatap laki-laki yang merupakan adik kelasnya semasa sekolah dulu

"Iya, Hyung. Aku mengerti" ucapnya, sekejap memeluk Bumi

Ara melambaikan tangan, matanya terlihat menatap rekan kerja dan juga artisnya. Namun sebenarnya otak dan tubuhnya sedang bekerja keras tentang apa yang akan dilakukan selanjutnya

"Hey! Sampai kapan aku menunggu disini!" suara dari belakang Ara berdiri, tentu saja itu Ye Jun

"Hm, sebentar" jawab Ara

"Sekarang kita kemana?" tanya Ye Jun

"Kau mau aku bawa berkeliling kemana?"

"Kau mau kemana?" Ye Jun bukannya menjawab malah balik bertanya

"Aku mau pulang"

"Ya sudah, kalau begitu aku ikut!"

"Aku akan pulang ke rumah mertuaku"

"Iya, Oke. Aku ikut! rumah mertuamu di Jakarta?"

"Tidak, mertuaku di Yogyakarta!"

Ye Jun terlihat mengambil ponselnya, beberapa menit diam dan fokus pada benda pintar itu

"Daerah istimewa Yogyakarta! Hm ... Interesting! Come on!" ucapnya setelah membaca nama daerah yang baru saja ia baca di mesin pencarian di internet

"Kita harus naik pesawat?" tanya Ye Jun lagi, menatap Ara yang masih berdiri mematung di belakangnya

"Mm ... Aku mau naik kereta saja" jawab gadis itu ragu-ragu

"Ow ... Tidak masalah. Kita berangkat sekarang" ajak Ye Jun

"Tapi, Ye Jun! Aku akan bertemu dengan mertuaku" Ara masih diam ditempatnya, entah sungkan atau apalah yang membuatnya seperti sedang berpikir sangat keras agar Ye Jun membatalkan niatnya untuk ikut

"Ya ... Ya, tadi kau sudah mengatakannya. Ayo cepat, Ga Eun! Aku bahkan sudah lapar sekarang!" jawab Ye Jun menarik tas ransel kecil yang melekat di tubuh Ara

"Hm" Ara akhirnya berjalan selangkah lebih didepan Ye Jun

"Kenapa dia tidak terkejut, bahkan tidak bertanya!" Ara terus berjibaku dengan pertanyaan demi pertanyaan tentang Ye Jun sebenarnya.

.

.

.

.

Happy reading gaes😊

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!