Panah Sumbu Langit.

Si bocah malang membuka matanya perlahan,cahaya terang entah datang dari mana,yang pasti tempat di sekelilingnya itu terang benderang,meski tidak tampak mata hari,namun terang nya itu tidak terik panas.

Dan sejauh mata memandang kesekeliling nya, yang terlihat cuma hamparan awan putih seperti hamparan lautan kapas.

Ya itu memang hamparan awan putih,dan dia entah berpijak di mana,dia tidak mengerti.

Sebuah cahaya melesat turun dari langit menuju diri nya.

Cahaya itu membentuk tubuh seorang wanita muda nan cantik jelita berpakaian sutra putih seperti pakaian para Dewi.

"Ibu, apakah ini alam kematian ibu, aku tidak takut di sini,asal bersama ibu "kata sang bocah malang.

Wanita cantik jelita itu memeluk dan menciumi sang bocah bertubuh hitam legam itu, air mata satu persatu menetes dipipi merah muda nya.

Si bocah menghapus air mata di pipi ibunya dengan jemari kecil kasar nya itu, "jangan menangis bu, aku akan bersedih bila melihat ibu menangis,aku anak ibu yang kuat,ya kan bu,aku tidak lagi menangis bu, aku sudah kuat, aku ingin ibu tersenyum melihat aku "kata bocah kecil itu sambil menghapus air mata sang ibu.

Di cium nya pipi merah muda itu dengan rasa kasih sayang.

Sang ibu yang mendapatkan perlakuan manis dari sang putra itupun tersenyum,tetapi senyuman yang bersamaan dengan jatuh nya air mata kepedihan.

Di dekapnya tubuh kecil belahan hati cahaya hidup nya itu dengan erat, terdengar isak kecil keluar dari tenggorokannya.

Di belai nya rambut awut awutan sang putra dengan kasih sayang bercampur kepedihan, sehingga kelopak matanya kini basah kembali.

"Anak ibu yang tampan, dengarkan ibu nak,ibu telah menukarkan nyawa ibu demi kelahiran mu sayang, itu karena ibu sangat sangat menyayangi mu, dengarkan baik baik sayang,kau ibarat sebuah besi baja yang paling baik dan keras serta bakal sebuah pedang yang luar biasa, tetapi besi baja yang baik itu akan menjadi tidak berguna bila tidak di bakar di tungku khusus serta di tempa terus menerus,di bakar lagi dan di tempa kembali hingga menjadi sebuah pedang yang sangat tajam serta tidak ada dua nya disemesta raya ini anak ku, jadi tambah kan hati mu sayang, melangkah lah menyusuri takdir yang kini mempermainkan hidup mu,yakinlah sang maha kuasa punya rencana indah,kasih sayang ibu akan selalu menuntun jalan mu sayang, bangkit lah lagi sayang,jalan mu masih sangat panjang,kau tidak boleh menyerah pada takdir yang kini mempermainkan hidup mu,katakan pada takdir bahwa kau laki laki hebat, putra ibu yang tidak ada dua nya,yang akan menertawai takdir, mempermainkan nasib, engkau adalah baja illahi yang tak akan tergoyah kan sekuat apapun takdir menyakiti mu sayang, setiap tetes air mata ibu adalah kekuatan luar biasa bagi mu sayang, bangkitlah !" terdengar suara sang ibu menggema di telinga sang bocah.

"Bu aku ingin bersama ibu saja!"kata sang bocah.

wanita cantik itu menggelengkan kepalanya sambil tangan kanannya diangkat ke atas,dan tiba tiba saja,sebuah busur panah berada di genggaman tangan wanita cantik itu.

Busur panah itu terbuat dari bahan seperti gading tetapi lebih kuat lagi.

wanita cantik itu menyerahkan panah itu kepada sang putra sambil berkata, " terimalah busur panah ini sayang,panah ini bernama Sumbu langit, dia bisa melesat sejauh mata mu memandang, dan tanpa di bidik,apa yang kau kehendaki untuk di panah akan terkena anak panah nya, busur nya terbuat dari taring Dewa Naga,anak panah nya adalah cahaya suci,kau cukup menarik tali dawai nya,dan anak panah akan langsung tersedia, bila busur ini lepas dari tangan mu,dia secara gaib akan menghilang kembali ke dalam tubuh mu,karena dia tersimpan di dalam tubuh mu sayang,tetapi satu pesan ibu,jaga baik baik dan jangan pergunakan bila tidak terdesak,serta jangan buat keburukan dengan panah ini,karena dia akan memakan tuannya yang bersifat buruk dan jahat".

sang bocah yang menerima busur panah itu,mencoba menarik tali dawai nya,dan secara ajaib,sebuah anak panah sudah terselip di jemarinya dan siap di lepaskan.

Dan ketika di melepaskan busur panah itu,tiba tiba busur panah itupun menghilang.

"Bagai mana cara mengambil nya lagi bu"tanya sang bocah kepada ibunya.

"Kau cukup berkonsentrasi dan bayang kan busur panah itu,maka dia akan muncul di tangan mu"jawab sang ibu.

Sang bocah itupun membayangkan busur panah tadi,dan secara ajaib,tiba tiba busur panah itu sudah berada di dalam genggaman tangan nya,lalu ketika dia melepaskan genggaman tangannya,busur itupun menghilang kembali.

"Kembalilah sekarang anak ku,waktu mu disini sudah habis,kembalilah" terdengar suara wanita itu menggema.

Perlahan lahan cahaya terang tadi mulai buram.

Tubuh bocah Si Chun yang tadi terdiam membeku dan mulai mendingin itu,secara ajaib kini mulai kembali memanas,dan detak jantungnya yang tadi sangat lemah dan hampir hilang itu,kini mulai berangsur angsur normal kembali.

"Ha cih !!"...

Tiba tiba sang bocah bersin, yang membuat si putih sang anak serigala itu terlompat karena keterkejutan yang luar biasa.

Rupanya dia racun yang sama sama kuatnya tetapi dari jenis yang berbeda itu bertemu didalam tubuh sang bocah,tidak ada yang menang dan kalah,tetapi hasil dari pertemuan dua racun itu manjadi sebuah energi yang sangat besar yang tersimpan di dalam dantian nya.

Dan sangkin besar nya energi yang masuk kedalam tubuh nya itu,membuat dantian kecilnya tidak muat, sehingga terjadi ledakan beberapa kali di dalam tubuh bocah itu karena dantian nya membesar tanpa di sadari oleh sang bocah itu sendiri.

Bocah itu secara tidak langsung telah ber kultivasi tanpa di sadarinya sendiri,karena tidak ada seorang pun yang membimbing dan mengajarinya,hanya naluri bertahan di keganasan rimba kehidupan yang membimbing nya seperti itu.

Si putih anak serigala perak itu melompat gembira kedalam pelukan sang bocah, sambil menggonggong kecil.

Kini tanpa bocah kecil itu sadari,proses alam mulai terjadi,tubuh nya menjadi kebal terhadap dua jenis racun itu.

Mereka berdua segera beranjak melangkah ke arah mulut goa, dan berjalan di celah batu menuju tempat mereka masuk tadi.

Rupanya empat ekor harimau tadi masih menunggu sang bocah di mulut celah batu itu sambil tiduran di dekat nya.

Sang bocah melihat itu,menjadi marah,dia ingat mimpinya tadi.

Dengan berkonsentrasi, dia membayang kan panah sumbu langit yang di berikan ibu nya tadi.

Secara ajaib,busur panah itu tiba tiba berada di dalam genggaman tangannya.

Di tariknya dawai busur dengan kuat,ternyata busur itu tidak keras, hanya dengan menariknya pelan,dawai busur itupun sudah tertarik dan anak panah. berwarna putih pun tiba tiba sudah ada di tangan nya.

Ketika dia melepaskan anak panah nya, sekelebat cahaya putih melesat menembus tubuh sang raja hutan itu.

Tanpa ampun,tubuh sang raja hutan itupun ambruk ketanah tanpa sempat mengetahui apa yang telah terjadi pada nya.

Tiga harimau yang lain melihat sang pimpinan nya ambruk tewas, menjadi panik dan kalang kabut,namun sebuah mata panah lagi menghantam tubuh nya, hingga ambruk menyusul sang pemimpin nya.

Kedua ekor harimau yang lain, melihat sang pemimpin dan seorang temannya tewas,segera lari sipat kuping meninggalkan tempat itu.

Perlahan sang bocah merangkak ke luar dari celah batu itu di susul si putih di belakang nya.

Setelah sampai di luar,di lepasnya busur panah itu,dan secara ajaib,busur itu pun menghilang dari pandangan,kembali ke tempat asalnya yaitu di dalam tubuh sang bocah.

Dengan mengibaskan tangan nya,dua ekor bangkai harimau itupun berpindah ke dalam cincin ruang nya.

"Ayo putih,kita pulang saja,aku sudah cape!" kata sang bocah kepada si putih anak serigala perak itu.

Dengan berjalan di belakang si putih,sang bocah tidak bakalan tersesat untuk sampai ke tempat mereka tidur.

Seperti rencana nya,dia juga mengambil beberapa umbi talas hutan yang nantinya akan dia bakar saja.

Bocah itu baru saja mengumpulkan beberapa potong umbi talas hutan, matanya tertuju kepada sebatang pohon tidak terlalu tinggi berbuah ungu sangat banyak.

Dia mencari beberapa di bawah,ternyata yang jatuh cukup banyak.

Buah manggis hutan ini besar besar dan manis manis rasanya.si bocah mengumpulkan semua nya lalu di masukan kedalam cincin ruang milik nya.

Setelah sampai di tempat mereka tidur biasanya,sang bocah segera mengeluarkan semua bawaan nya hari ini.

Seekor rusa,dua ekor harimau beberapa potong umbi talas hutan dan berpuluh puluh. biji manggis hutan.

si bocah segera menguliti harimau itu,menyayat dagingnya dan meletakan nya diatas apar apar serta mengasapinya.

Dari dalam perut harimau pertama di dapatinya sebutir batu energi tingkat lima dan yang seekor nya lagi sebutir batu energi tingkat empat.

Karena tidak tahu ke gunakan nya,tiga butir batu energi itu dia simpan saja didalam cincin ruang penyimpanan nya.

Sambil menunggu daging asap nya matang,di masukannya beberapa potong umbi talas hutan kedalam api.

beberapa potong daging segar dia beri untuk si putih yang segera memakannya dengan lahapnya,sedang kan dia sendiri makan umbi talas hutan yang dibakar di tambah beberapa kerat daging rusa bakar.

Setelah selesai,dia menusuk semua daging asap nya dengan sebilah akar tanaman merambat,dia menaikan semua daging daging asap itu ke dalam goa di atas.

"Kini giliran kita mencari kayu kering putih,untuk persediaan beberapa hari didalam goa" kata sang bocah kepada sahabatnya itu.

Mereka berjalan di sekitar tempat itu untuk mengumpulkan beberapa ikat kayu kering yang selanjutnya kayu kayu kering itu dia bawa ke dalam goa di atas tebing.

Tidak lupa beberapa bumbung bambu dia isi juga dengan air dari sungai kecil itu.

setelah itu sang bocah melepaskan pakaiannya dan menceburkan dirinya di sungai kecil itu untuk mandi.

Matahari mulai tergelincir ke ufuk barat untuk beristirahat semalam ini.

Bocah kecil itu memanjat tangga terbuat dari akar tanaman merambat dengan menggendong si putih sang anak serigala di belakang nya.

Di dalam goa itu,temaram senja mulai turun dan asap kecil dari tungku api mengusir serangga malam dari dalam goa.

Di keluarkan nya sebuah bumbu g bambu kecil yang dia beri penutup dari dalam cincin ruang nya.

Dari dalam bumbung bambu itu dia keluarkan selembar lukisan dari kulit kijang yang tipis.

Lukisan seorang gadis cantik jelita dengan bibir merah serta pipi yang merah muda.

"Ibu !,semoga ibu damai disana,terimakasih ya bu, sudah menyelamatkan aku hari ini, aku akan berlutut tiga kali kepada Dewa,agar menyayangi ibu, seperti aku menyayangi ibu,putra mu sekarang sudah kuat bu, tidak cengeng lagi,selamat tidur ibu ku sayang"ucap bocah itu sambil menggulung lukisan sang ibu dan memasukannya kedalam bumbung bambu serta menyimpannya di dalam cincin ruang nya.

...****************...

Terpopuler

Comments

Rahmat

Rahmat

ibunya kan bukan orang sembarangan paling tdk harus dikasih tau cara berkultivasi da kegunaan mutiara hewan buas....kan tiap malam dtg walau lewat mimpi

2024-04-30

1

ꪶꫝHIDAYAT

ꪶꫝHIDAYAT

Lanjutkan Thor

2024-03-14

0

Karya Sujana

Karya Sujana

yes
booom

2024-03-05

0

lihat semua
Episodes
1 Kelahiran dan kematian.
2 Bao Kecil.
3 Si Chun.
4 Melarikan diri.
5 Kasih Ibu tak berbatas.
6 Si Putih.
7 Sekarat.
8 Panah Sumbu Langit.
9 Bertemu Manusia.
10 Di Perguruan Rajawali Emas.
11 Dunia Baru
12 Shin Liong.
13 Kakek Qin.
14 Berlatih.
15 Perpisahan.
16 Dua Pemburu.
17 Ke Kota.
18 Dendam Membawa ke Hancuran.
19 Hancur karena Takabur.
20 Pukulan Sejati Inti Semesta.
21 Sesal di Kemudian.
22 Bertemu Nenek aneh.
23 Legenda Pil Surga.
24 Prahara di Keluarga Zhang.
25 Taman Lokapala.
26 Siluman Serigala Hitam.
27 Murid Ban Kiok Mo.
28 Burung Hong Kecil
29 Panah Sumbu langit Minta Korban.
30 Sepuluh Pengawal Dewi Teratai Putih.
31 Dua Iblis.
32 Dewi Teratai Putih.
33 Kutukan Lembah Keramat
34 Belajar Membuat Pil.
35 Pengembaraan Bermula.
36 Perjalanan ke Timur.
37 Serangan Para Siluman.
38 Perasaan Wang Shi Er.
39 Dewi Teratai putih Gusar.
40 Sepasang Tua Laknat.
41 Antri di Gerbang Kota.
42 Di kota Raja.
43 Ujian cinta.
44 Permainan Membawa Petaka.
45 Balasan untuk Penghina..
46 Siasat Licik.
47 Jadi Pemenang,atau Jadi Pecundang.
48 Penghina yang Terhina.
49 Lelang.
50 Sukses Besar di Pelelangan.
51 Melanjutkan Perjalanan.
52 Pertaruhan yang Gagal
53 Hujan Badai di Tengah Hutan.
54 Buah Mumu Emas.
55 Kebersamaan.
56 Sepuluh Kebajikan.
57 Naga Hijau Penunggu Telaga.
58 Tanda kebajikan.
59 Langkah Dewa Dewi
60 Tuan Besar Ma Ho Tiang.
61 Tanda Kuning ke dua.
62 Mian Nyi Mo Xiau.
63 Shin Bu Mo Thi.
64 Seruling sakti Perenggut Sukma.
65 Wanita cantik Misterius.
66 Aji An Lian dan Putri nya.
67 Titik Terang.
68 Pertapa Han Chi Kung.
69 Masalah di Alun Alun Kota.
70 Salah Sasaran.
71 Penyusupan sepasang Naga.
72 Amukan Sepasang Naga
73 Perjalanan, Menyusuri Sungai.
74 Seraut Wajah dari Masalalu.
75 Selamat Tinggal Dewi.
76 Dewi Menangis.
77 Manusia dari Lobang Langit.
78 Nona Muda Arogan.
79 Takluk.
80 Kemenangan Telak.
81 Klan Gak Sang Penguasa.
82 Kemarahan sang Patriak.
83 Leluhur Gak Bo Ong.
84 Keruntuhan Klan Gak.
85 Muslihat.
86 Lima Titik Ke Emasan.
87 Di Taman Lokapala.
88 Pil Surgawi.
89 Cio Mang Le.
90 Menuntut Pertanggung Jawaban.
91 Perasaan Aneh.
92 Sepasang Saudara Kembar.
93 Perjalanan Bersama.
94 Sisi Kelam Masalalu.
95 Satu Hati, Dua Rasa.
96 Tersesat.
97 Insiden di Rumah Makan.
98 Tuan muda Luan.
99 Dua Datuk Sakti Bukit Kwan.
100 Tuan Besar Liem.
101 Prahara Keluarga Liem.
102 Pedang Kristal Katai Putih Inti Bintang.
103 The Kwat Liang.
104 Empat Tuan Muda Brutal.
105 Pelajaran Pahit.
106 Weng Tao, Weng Taoli.
107 Menyusup Kedalam Istana.
108 Kaisar Mangkat.
109 Siasat.
110 Prahara di Dalam Istana.
111 Akhir Prahara Didalam Istana.
112 Cinta ber tabir keangkuhan.
113 Di Tanah Para Dewa.
114 Pertarungan Terakhir, di Tepi Jurang.
115 Terjebak di Dasar Jurang.
116 Puncak Tiga Dewa.
117 Negeri Mo Li Fa.
118 Racun Ulat Tengkorak.
119 Yaochi Jin Mu.
120 Theo Kuan Yian.
121 Pangeran Mao Sin Kian.
122 Istana Langit.
123 Geger di Istana Langit.
124 Pertemuan.
125 Pemuda dari Dunia Dimensi.
126 Puncak Gunung Kai Lun.
127 Dunia Kegelapan.
128 Mahluk Orgo.
129 Dunia yang Rusak
130 Perkampungan di dalam lembah.
131 Tumbal Rawa Maut.
132 Pengkhianat.
133 Perjuangan di Mulai.
134 Pembantaian di Benteng ke Dua.
135 Bertemu jendral Tua.
136 Kembali ke Taman Lokapala.
137 Mustika Dewa.
138 Istana Giok Diatas Pilar Batu.
139 Pegunungan Batu, di Tengah Gurun.
140 Pembantaian di Celah Tebing Batu.
141 Tersadar.
142 Cerita Anak dan Menantu.
143 Rencana penyusupan.
144 Memulai Penyusupan.
145 Evakuasi Besar Besaran.
146 Kota Raja di Dalam Lembah.
147 Di Bawah Awan Kegelapan.
148 Mencari Gunung Yung San.
149 Mencari Mustika Dewi Salju.
150 Naga Laut Utara.
151 Misteri Mustika Dewi Salju.
152 Dewi Ying Fa.
153 Pergolakan Dua Energi Besar.
154 Dewi Pelangi.
155 Laki laki Pendendam.
156 Bersekutu dengan Iblis.
157 Prahara.
158 Teng Kwan Berulah.
159 Mendung di Kota Raja.
160 Dunia Betara.
161 Pertarungan di Dalam Hutan.
162 Bangsa Tiau Nyin.
163 Para Penghuni Thai San.
164 Prasasti Perdamaian.
165 Amukan Petir Dewa.
166 Ouw Long San Tung.
167 Di Serang Dua Negeri.
168 Dua Dewi Amuk.
169 Palagan Padang Tandus.
170 Setia Hingga Akhir.
171 Dua Putri Mahkota.
172 Majikan Lembah Seribu Bunga .
173 Sam Kui Ang.
174 Para Penguasa Desa Kim San.
175 Pertarungan di Kebun Pisang.
176 Tian Tung Mo Ji .
177 Ji Sian Keng Tee .
178 Bu Tek Kui.
179 Chu Kong Cu.
180 Kong Sian Shin Yong.
181 Di Kota Luxiang.
182 Majikan Lembah Seribu Bunga.
183 Pertarungan Hidup dan Mati .
184 Kenyataan Pahit .
185 Kaisar Chu .
186 Misteri Dusun Kecil di Tengah Belantara .
187 Pewaris Dinasti Liu Terakhir.
188 Kuil Shi Siu Sian.
189 Pertarungan di Depan Kuil .
190 Negeri Liu Lahir Kembali .
191 Banjir Darah di Padang Datar .
192 Empat Setan Muka Merah .
193 Ang Mo Bin.
194 Dewi Ying Fa Sakit .
195 Malaikat Dari Utara .
196 Rencana perlawanan .
197 Pertempuran di Gerbang Kota .
198 Negeri Chu di Timur .
199 Kemelut di Negeri Chu.
200 Rencana Penyerangan .
201 Prahara di negeri Chu .
202 Perjalanan ke Barat .
203 Sin Ni Seng Sian .
204 Musuh Terselubung .
205 Jendral Muda Ming Cen Du.
206 Pengkhianat yang Terbuang .
207 Kemarahan para Datuk .
208 Lembah Sam Liong San .
209 Pertarungan di Dalam Lembah .
210 Tewas nya Dedengkot sakti .
211 Asmara Berujung Lara .
212 Badai di Perbatasan .
213 Banjir Darah di Batas Negeri .
214 Muncul nya Ming Cen Du.
215 Pertarungan Dua Naga .
216 Menyelesaikan Tugas .
217 Muncul nya Siluman Ikan.
218 Istana di Dasar Laut .
219 Kota Yuking .
220 Bayangan di Malam Hari .
221 Penculikan yang Gagal .
222 Pertikaian Dua Dewi Teratai .
223 Salah Sasaran .
224 Ang Lian Sian .
225 Menumpuk Bara dalam Sekam .
226 Hek Lian Kauw Cabang Kota Yufing .
227 Siang Kiam Liong Sian .
228 Perampok Misterius .
229 Muslihat Kuncu Suhu Kota Fansau .
230 Bayi Ajaib .
231 Petaka Bayi Ajaib .
232 Geger di Koai Liong Kok .
233 Siauw Hong Siang .
234 Amarah Putra Mahkota .
235 Sang Jendral Tua .
236 Awan Hitam diatas Kota Raja .
237 Prahara di Istana Alexia .
238 Perebutan anak ajaib .
239 Hek Long Pang .
240 Geger di Kuil Long Sian .
241 Gao Wangwe .
242 Mengejar Pengintip .
243 Mabuk Kepayang .
244 Sepasang Iblis .
245 Bertemu Wang Shi Er .
246 Putri yang Sombong .
247 Perasaan Yi Hua .
248 Si Giam Lo'ong .
249 Bunga Ying.
250 Buah Karma Pala .
251 Dunia Masa Kecil .
252 Perjalanan Ke Kota Li Cuan .
253 Kemurkaan Dewa Naga Emas Sejati .
254 Lembah teratai .
255 Dua Utusan Gubernur
256 Akibat Angkuh .
257 Lao Taijin yang Culas .
258 Penipu yang tertipu .
259 Dua bocah Kecil .
260 Kekuasaan dua Klan .
261 Penghakiman Klan Jao .
262 Persembahan .
263 Istana diatas Gunung .
264 Arogansi Gao Wangwe .
265 Pesan Darah .
266 Saling Dendam .
267 Dara Jelita dari Langit .
268 Terperangkap .
269 Giam Sian Li .
270 Rahasia Wanita ber Kerudung Hitam .
271 Kemaruk kemenangan .
272 Termakan Tipu Muslihat
273 Saat Telur diujung Tanduk .
274 Pengakuan Giam Sian Li .
275 Keributan di Kuil Besar Kim Hud .
276 Nasihat Dewi Chang 'e .
277 Hawa Sihir .
278 Jiwa Iblis , Hati Malaikat .
279 Cerita Putri yang Ternoda .
280 Karma untuk Pendosa .
281 Sihir Kiriman .
282 Khi Sian Li Thai Hauw .
283 Kembali nya Xuyi Sian Li .
284 Perjalan ke ujung timur .
285 Rawa Siluman Buaya .
286 Bukit Siluman Buaya .
287 Dua Laki laki Mata Keranjang .
288 Hukuman .
289 Tiba di Koai Lim .
290 Desa terpencil .
291 Kuil Matahari .
292 Pusaran hitam Lubang Waktu .
293 Pusara Ksatria Dewa Pedang .
294 Ksatria Pertama .
295 Ksatria ke Dua .
296 Peperangan Bangsa Iglor .
297 Perang di Kota Ruaido .
298 Ksatria ke Tiga .
299 Pusara Ksatria Dewa Petir .
300 Teka Teki Tersulit .
301 Ksatria ke empat .
302 Jatuh nya Pilar Timur .
303 Pilar Zolofia .
304 Runtuh nya Tower Zolofia.
305 Makam Keramat .
306 Pilu .
307 Memulai pembersihan .
308 Pembersihan Kota Han .
309 Pembersihan Kota Ming .
310 Menagih Utang Nyawa .
311 Antara Benci , Dendam dan Cinta .
312 Bangkit nya Jiwa Naga Berlian .
313 Penutup , Dewata Agung Muda .
Episodes

Updated 313 Episodes

1
Kelahiran dan kematian.
2
Bao Kecil.
3
Si Chun.
4
Melarikan diri.
5
Kasih Ibu tak berbatas.
6
Si Putih.
7
Sekarat.
8
Panah Sumbu Langit.
9
Bertemu Manusia.
10
Di Perguruan Rajawali Emas.
11
Dunia Baru
12
Shin Liong.
13
Kakek Qin.
14
Berlatih.
15
Perpisahan.
16
Dua Pemburu.
17
Ke Kota.
18
Dendam Membawa ke Hancuran.
19
Hancur karena Takabur.
20
Pukulan Sejati Inti Semesta.
21
Sesal di Kemudian.
22
Bertemu Nenek aneh.
23
Legenda Pil Surga.
24
Prahara di Keluarga Zhang.
25
Taman Lokapala.
26
Siluman Serigala Hitam.
27
Murid Ban Kiok Mo.
28
Burung Hong Kecil
29
Panah Sumbu langit Minta Korban.
30
Sepuluh Pengawal Dewi Teratai Putih.
31
Dua Iblis.
32
Dewi Teratai Putih.
33
Kutukan Lembah Keramat
34
Belajar Membuat Pil.
35
Pengembaraan Bermula.
36
Perjalanan ke Timur.
37
Serangan Para Siluman.
38
Perasaan Wang Shi Er.
39
Dewi Teratai putih Gusar.
40
Sepasang Tua Laknat.
41
Antri di Gerbang Kota.
42
Di kota Raja.
43
Ujian cinta.
44
Permainan Membawa Petaka.
45
Balasan untuk Penghina..
46
Siasat Licik.
47
Jadi Pemenang,atau Jadi Pecundang.
48
Penghina yang Terhina.
49
Lelang.
50
Sukses Besar di Pelelangan.
51
Melanjutkan Perjalanan.
52
Pertaruhan yang Gagal
53
Hujan Badai di Tengah Hutan.
54
Buah Mumu Emas.
55
Kebersamaan.
56
Sepuluh Kebajikan.
57
Naga Hijau Penunggu Telaga.
58
Tanda kebajikan.
59
Langkah Dewa Dewi
60
Tuan Besar Ma Ho Tiang.
61
Tanda Kuning ke dua.
62
Mian Nyi Mo Xiau.
63
Shin Bu Mo Thi.
64
Seruling sakti Perenggut Sukma.
65
Wanita cantik Misterius.
66
Aji An Lian dan Putri nya.
67
Titik Terang.
68
Pertapa Han Chi Kung.
69
Masalah di Alun Alun Kota.
70
Salah Sasaran.
71
Penyusupan sepasang Naga.
72
Amukan Sepasang Naga
73
Perjalanan, Menyusuri Sungai.
74
Seraut Wajah dari Masalalu.
75
Selamat Tinggal Dewi.
76
Dewi Menangis.
77
Manusia dari Lobang Langit.
78
Nona Muda Arogan.
79
Takluk.
80
Kemenangan Telak.
81
Klan Gak Sang Penguasa.
82
Kemarahan sang Patriak.
83
Leluhur Gak Bo Ong.
84
Keruntuhan Klan Gak.
85
Muslihat.
86
Lima Titik Ke Emasan.
87
Di Taman Lokapala.
88
Pil Surgawi.
89
Cio Mang Le.
90
Menuntut Pertanggung Jawaban.
91
Perasaan Aneh.
92
Sepasang Saudara Kembar.
93
Perjalanan Bersama.
94
Sisi Kelam Masalalu.
95
Satu Hati, Dua Rasa.
96
Tersesat.
97
Insiden di Rumah Makan.
98
Tuan muda Luan.
99
Dua Datuk Sakti Bukit Kwan.
100
Tuan Besar Liem.
101
Prahara Keluarga Liem.
102
Pedang Kristal Katai Putih Inti Bintang.
103
The Kwat Liang.
104
Empat Tuan Muda Brutal.
105
Pelajaran Pahit.
106
Weng Tao, Weng Taoli.
107
Menyusup Kedalam Istana.
108
Kaisar Mangkat.
109
Siasat.
110
Prahara di Dalam Istana.
111
Akhir Prahara Didalam Istana.
112
Cinta ber tabir keangkuhan.
113
Di Tanah Para Dewa.
114
Pertarungan Terakhir, di Tepi Jurang.
115
Terjebak di Dasar Jurang.
116
Puncak Tiga Dewa.
117
Negeri Mo Li Fa.
118
Racun Ulat Tengkorak.
119
Yaochi Jin Mu.
120
Theo Kuan Yian.
121
Pangeran Mao Sin Kian.
122
Istana Langit.
123
Geger di Istana Langit.
124
Pertemuan.
125
Pemuda dari Dunia Dimensi.
126
Puncak Gunung Kai Lun.
127
Dunia Kegelapan.
128
Mahluk Orgo.
129
Dunia yang Rusak
130
Perkampungan di dalam lembah.
131
Tumbal Rawa Maut.
132
Pengkhianat.
133
Perjuangan di Mulai.
134
Pembantaian di Benteng ke Dua.
135
Bertemu jendral Tua.
136
Kembali ke Taman Lokapala.
137
Mustika Dewa.
138
Istana Giok Diatas Pilar Batu.
139
Pegunungan Batu, di Tengah Gurun.
140
Pembantaian di Celah Tebing Batu.
141
Tersadar.
142
Cerita Anak dan Menantu.
143
Rencana penyusupan.
144
Memulai Penyusupan.
145
Evakuasi Besar Besaran.
146
Kota Raja di Dalam Lembah.
147
Di Bawah Awan Kegelapan.
148
Mencari Gunung Yung San.
149
Mencari Mustika Dewi Salju.
150
Naga Laut Utara.
151
Misteri Mustika Dewi Salju.
152
Dewi Ying Fa.
153
Pergolakan Dua Energi Besar.
154
Dewi Pelangi.
155
Laki laki Pendendam.
156
Bersekutu dengan Iblis.
157
Prahara.
158
Teng Kwan Berulah.
159
Mendung di Kota Raja.
160
Dunia Betara.
161
Pertarungan di Dalam Hutan.
162
Bangsa Tiau Nyin.
163
Para Penghuni Thai San.
164
Prasasti Perdamaian.
165
Amukan Petir Dewa.
166
Ouw Long San Tung.
167
Di Serang Dua Negeri.
168
Dua Dewi Amuk.
169
Palagan Padang Tandus.
170
Setia Hingga Akhir.
171
Dua Putri Mahkota.
172
Majikan Lembah Seribu Bunga .
173
Sam Kui Ang.
174
Para Penguasa Desa Kim San.
175
Pertarungan di Kebun Pisang.
176
Tian Tung Mo Ji .
177
Ji Sian Keng Tee .
178
Bu Tek Kui.
179
Chu Kong Cu.
180
Kong Sian Shin Yong.
181
Di Kota Luxiang.
182
Majikan Lembah Seribu Bunga.
183
Pertarungan Hidup dan Mati .
184
Kenyataan Pahit .
185
Kaisar Chu .
186
Misteri Dusun Kecil di Tengah Belantara .
187
Pewaris Dinasti Liu Terakhir.
188
Kuil Shi Siu Sian.
189
Pertarungan di Depan Kuil .
190
Negeri Liu Lahir Kembali .
191
Banjir Darah di Padang Datar .
192
Empat Setan Muka Merah .
193
Ang Mo Bin.
194
Dewi Ying Fa Sakit .
195
Malaikat Dari Utara .
196
Rencana perlawanan .
197
Pertempuran di Gerbang Kota .
198
Negeri Chu di Timur .
199
Kemelut di Negeri Chu.
200
Rencana Penyerangan .
201
Prahara di negeri Chu .
202
Perjalanan ke Barat .
203
Sin Ni Seng Sian .
204
Musuh Terselubung .
205
Jendral Muda Ming Cen Du.
206
Pengkhianat yang Terbuang .
207
Kemarahan para Datuk .
208
Lembah Sam Liong San .
209
Pertarungan di Dalam Lembah .
210
Tewas nya Dedengkot sakti .
211
Asmara Berujung Lara .
212
Badai di Perbatasan .
213
Banjir Darah di Batas Negeri .
214
Muncul nya Ming Cen Du.
215
Pertarungan Dua Naga .
216
Menyelesaikan Tugas .
217
Muncul nya Siluman Ikan.
218
Istana di Dasar Laut .
219
Kota Yuking .
220
Bayangan di Malam Hari .
221
Penculikan yang Gagal .
222
Pertikaian Dua Dewi Teratai .
223
Salah Sasaran .
224
Ang Lian Sian .
225
Menumpuk Bara dalam Sekam .
226
Hek Lian Kauw Cabang Kota Yufing .
227
Siang Kiam Liong Sian .
228
Perampok Misterius .
229
Muslihat Kuncu Suhu Kota Fansau .
230
Bayi Ajaib .
231
Petaka Bayi Ajaib .
232
Geger di Koai Liong Kok .
233
Siauw Hong Siang .
234
Amarah Putra Mahkota .
235
Sang Jendral Tua .
236
Awan Hitam diatas Kota Raja .
237
Prahara di Istana Alexia .
238
Perebutan anak ajaib .
239
Hek Long Pang .
240
Geger di Kuil Long Sian .
241
Gao Wangwe .
242
Mengejar Pengintip .
243
Mabuk Kepayang .
244
Sepasang Iblis .
245
Bertemu Wang Shi Er .
246
Putri yang Sombong .
247
Perasaan Yi Hua .
248
Si Giam Lo'ong .
249
Bunga Ying.
250
Buah Karma Pala .
251
Dunia Masa Kecil .
252
Perjalanan Ke Kota Li Cuan .
253
Kemurkaan Dewa Naga Emas Sejati .
254
Lembah teratai .
255
Dua Utusan Gubernur
256
Akibat Angkuh .
257
Lao Taijin yang Culas .
258
Penipu yang tertipu .
259
Dua bocah Kecil .
260
Kekuasaan dua Klan .
261
Penghakiman Klan Jao .
262
Persembahan .
263
Istana diatas Gunung .
264
Arogansi Gao Wangwe .
265
Pesan Darah .
266
Saling Dendam .
267
Dara Jelita dari Langit .
268
Terperangkap .
269
Giam Sian Li .
270
Rahasia Wanita ber Kerudung Hitam .
271
Kemaruk kemenangan .
272
Termakan Tipu Muslihat
273
Saat Telur diujung Tanduk .
274
Pengakuan Giam Sian Li .
275
Keributan di Kuil Besar Kim Hud .
276
Nasihat Dewi Chang 'e .
277
Hawa Sihir .
278
Jiwa Iblis , Hati Malaikat .
279
Cerita Putri yang Ternoda .
280
Karma untuk Pendosa .
281
Sihir Kiriman .
282
Khi Sian Li Thai Hauw .
283
Kembali nya Xuyi Sian Li .
284
Perjalan ke ujung timur .
285
Rawa Siluman Buaya .
286
Bukit Siluman Buaya .
287
Dua Laki laki Mata Keranjang .
288
Hukuman .
289
Tiba di Koai Lim .
290
Desa terpencil .
291
Kuil Matahari .
292
Pusaran hitam Lubang Waktu .
293
Pusara Ksatria Dewa Pedang .
294
Ksatria Pertama .
295
Ksatria ke Dua .
296
Peperangan Bangsa Iglor .
297
Perang di Kota Ruaido .
298
Ksatria ke Tiga .
299
Pusara Ksatria Dewa Petir .
300
Teka Teki Tersulit .
301
Ksatria ke empat .
302
Jatuh nya Pilar Timur .
303
Pilar Zolofia .
304
Runtuh nya Tower Zolofia.
305
Makam Keramat .
306
Pilu .
307
Memulai pembersihan .
308
Pembersihan Kota Han .
309
Pembersihan Kota Ming .
310
Menagih Utang Nyawa .
311
Antara Benci , Dendam dan Cinta .
312
Bangkit nya Jiwa Naga Berlian .
313
Penutup , Dewata Agung Muda .

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!