Dua Pemburu.

Serigala perak itu kembali mengaum panjang pendek yang cuma di mengerti oleh Shin Liong seorang saja.

"Kalau kau tahu tempat ada air nya,ayo bawa aku kesana!"ajak Shin Liong pada serigala perak itu.

Selesai makan,dan memadamkan api, dengan menunggangi sang serigala perak itu, Shin Liong pergi mencari air.

Setelah berlari beberapa jauh,kini didepan mereka terdapat sebuah sungai kecil cuma selebar dua depa saja dengan arus air yang cukup deras di sela sela batu batu besar yang berserakan di tengah sungai.

Shin Liong yang sudah kebelet segera mencari tempat sepi dan tersembunyi untuk melamun sejenak sambil membuang sisa sisa pembakaran.

Setelah menyelesai kan pekerjaannya buang membuang sampah,Shin Liong segera mencari tempat yang agak patut untuk membuat pondok sederhana tempat dia tidur malam ini.

Pondok ini lantainya terbuat dari anak kayu yang kecil kecil serta atap nya terbuat dari daun daun palem hutan.

Tidak memerlukan waktu yang lama,pondok sederhana pun selesai di bangun,dan beberapa ikat kayu kering sudah dia siapkan di bawah pondok itu.

Setelah selesai pekerjaannya,barulah Shin Liong pergi ke sungai untuk membersihkan tubuh nya di ceruk sungai yang agak dalam.

Senja mulai turun,burung burung mulai pulang ke sarang nya masing masing.

Di kejauhan Shin Liong melihat sekelompok kelelawar sekitar dua puluh ekor sedang terbang di ketinggian.

Tanpa memperdulikan hal itu,Shin Liong segera menghidupkan api unggun untuk mengusir binatang liar dan sekaligus menghangatkan badan nya malam ini.

Kelelawar yang terbang jauh di ketinggian itu semakin lama semakin mendekat dan semaki besar saja.

Setelah cukup dekat, barulah terlihat jika kelelawar itu sangat besar, bahkan sebesar manusia dewasa.

Kelelawar hitam ini memiliki moncong seperti moncong serigala, bertaring,dan memiliki kaki serta tangan seperti manusia.

Di ujung jari kaki dan tangan kelelawar hitam ini tumbuh kuku yang sangat tajam dan runcing serta hitam.

Dari bentuk tubuh nya, terlihat jelas bahwa kelelawar hitam ini semua nya terdiri dari jantan semua nya.

Setelah mendarat di atas tanah,kedua puluh ekor Monster kelelawar ini langsung mengepung Shin Liong dari segala penjuru sambil bersuara mendengkur sangat mengintimidasi.

Para kelelawar ini ternyata binatang Monster tongkat lima.

Pertarungan pun akhirnya tidak terhindarkan lagi.

Para Monster kelelawar ini menyerang Shin Liong dari berbagai arah, bahkan ada yang menyerang dari sebelah atas sambil terbang.

Tetapi sayang nya,para Monster ini salah mencari lawan nya.

Dengan gesitnya Shin Liong berkelit sambil menghantamkan tinju nya secepat kilat ke arah rusuk salah satu Monster kelelawar itu.

Terdengar suara meraung dari mulut Monster kelelawar itu terlempar beberapa depa ke belakang dengan darah membasahi bibirnya.

Tetapi kejadian itu bukannya membuat jerih para Monster kelelawar, malahan membuat para Monster itu menjadi semakin marah saja.

Akhir nya,Shin Liong segera mengeluarkan pisau belati dari pinggang nya, dan menyerang para Monster kelelawar itu .

Seekor Monster kelelawar akhirnya meraung setelah pisau belati di tangan Shin Liong berhasil menghujam di dada nya.

Lalu disusul satu lagi Monster kelelawar yang terjungkal karena dadanya koyak lebar terbabat pisau di tangan Shin Liong itu.

Setelah beberapa ekor Monster kelelawar itu tumbang tewas di tangan Shin Liong, sisa nya bukannya lari, tetapi malah semakin gencar menyerang Shin Liong dengan marah dan sangat kalap.

Shin Liong pun kembali bergerak sangat cepat sambil memain kan pisau belati di tangan nya, dan beberapa Monster kelelawar itu bertumbangan dengan leher hampir putus,atau usus yang terburai keluar.

Ternyata binatang Monster ini tidak mengenal takut,tetapi sekaligus tolol,sehingga meskipun sudah sangat banyak yang mati,sisa nya masih saja maju menyerang,hingga ke duapuluh ekor Monster kelelawar itu habis,barulah pertarungan itu selesai.

Shin Liong memasukan semua bangkai binatang Monster itu ke dalam cincin ruang nya setelah mengambil keduapuluh butir Batu energi nya.

Senjapun berlalu, mengantar malam naik ke atas tahta nya.

Shin Liong tidur di atas pondok sederhana, sementara itu,si putih tidur di samping nya sambil ber jaga jaga.

Hingga pagi mendatang, tidak ada lagi sesuatu yang terjadi.

Pagi pagi setelah mandi dan berjemur sebentar, untuk menyerap energi matahari pagi,Shin Liong segera menghidupkan api serta membakar dua potong singkong seda beberapa kerat daging asap.

Setelah sarapan pagi, barulah Shin Liong berjalan walau tanpa arah tujuan,yang pasti dia berjalan ke arah mata hati terbit.

Dengan menenteng panah di bahunya, dia berjalan mengikuti di belakang si putih.

Kali ini dia tidak menaiki punggung si putih,tetapi berjalan mengikuti nya di belakang,karena ingin mencari binatang buruan.

Setelah hampir seperempat hari berjalan, Shin Liong belum juga bertemu satu binatang buruan pun.

Ketika Shin Liong bermaksut meneruskan perjalanan,tiba tiba telinga nya mendengar lamat lamat suara keributan di kejauhan.

Suara lolongan beberapa serigala seperti sedang mengeroyok sesuatu.

"Ayo putih,kita lihat apa yang terjadi di sana" kata Shin Liong kepada si putih sang serigala perak itu.

Shin Liong segera melesat ke arah suara itu, di ikuti sang serigala perak berlari di belakang nya.

Di suatu tempat yang agak terbuka,terlihat dua orang pemuda usia sekitar dua puluh tahun sedang berjuang melawan sekawanan serigala hitam puluhan ekor banyak nya.

Sekawanan serigala hitam itu binatang buas tingkat lima dan enam di pimpin seekor alpha tingkat tujuh.

Dua orang pemuda itu sudah terluka disana sini,dan pakaian nya pun sudah koyak koyak tidak karuan.

Seorang pemuda yang bertubuh lebih tinggi, nampak tersungkur karena kakinya di gigit seekor serigala.

Ketika dia tersungkur, seekor serigala yang lain segera melompat ke arah tengkuk nya.

Di saat ajal nya sudah tinggal sejengkal saja lagi,tiba tiba,

"Tras!".

Sebuah anak panah matabesi menembus rusuk nya,membuat serigala itu tersungkur ambruk ke tanah.

Sedangkan serigala hitam yang tadi menggigit kaki pemuda itu,juga telah tertembus sebatang anak panah.

Di dekat sebatang pohon, nampak seorang anak remaja ,sedang berdiri sambil tangan kanan nya menenteng sebuah busur dan tangan kirinya memegang dua buah anak panah ber mata besi.

Kawanan serigala yang merasa terganggu,segera mengalihkan serangan nya kepada anak remaja itu.

Ketika seekor serigala hitam bermaksud menerkam remaja yang tidak lain dari Shin Liong itu,dari balik batang pohon muncul seekor serigala besar berbadan putih, menerkam serigala hitam itu.

Taring serigala perak itu segera menembus tengkorak serigala hitam binatang buas tingkat empat itu.

Sang alpha melihat para anak buah nya terkapar mati,menjadi sangat murka sekali.

Shin Liong tahu,bahwa kalau si putih melawan sang alpha itu,siputih akan tewas karena perbedaan tingkat antara mereka.

Dia segera melepaskan dua anak panah nya,yang satu menembus tubuh seekor serigala hitam sedang kan yang satu nya lagi menghantam tubuh sang alpha.

Tetapi rupanya sang alpha serigala hitam binatang buas tingkat tujuh itu tidak mempan senjata tajam.

Binatang itu mengurungkan niat nya menyerang si putih,dan beralih kepada Shin Liong yang barusan melepaskan anak panah kepada nya.

Serigala hitam itu segera menerjang kearah Shin Liong dengan moncong terbuka dan ke empat cakar yang mengembang.

Shin Liong dengan jurus sakti sembilan Dewa tingkat satu nya,berkelit kesamping kanan sambil mengirim kan tendangan ke punggung serigala hitam itu.

"Bug!".

Serigala hitam itu terjajar beberapa tindak setelah punggung nya terkena hantaman kaki Shin Liong.

Terdengar suara lolongan marah keluar dari mulut serigala hitam itu,mata nya yang merah,nampak menyala nyala menatap ke arah Shin Liong.

Kali ini binatang buas tingkat tujuh itu bergerak semakin liar dan makin ganas saja.

Sementara itu kawanan serigala yang lain nya nampak mengeroyok si putih sang serigala perak.

Serigala perak merupakan ras serigala siluman,meskipun sama tingkatan dengan binatang lainnya,tetapi dia setingkat lebih unggul karena darah ras nya.

Binatang jenis inilah yang bila telah mencapai tingkat sembilan,dapat merupa sebagai manusia.

Sementara itu,Shin Liong yang sudah beberapa kali memberi kesempatan kepada sang alpha serigala hitam itu,tetapi malahan serigala hitam itu menjadi semakin mengganas saja.

Akhirnya setelah mundur beberapa tindak,tiba tiba di tangan Shin Liong tergenggam sebuah busur bercahaya putih.

Ketika tali busur itu di tarik,sebuah anak panah bercahaya putih muncul dan melesat kearah sang alpha.

Mungkin sang alpha masih sangat yakin dengan kekebalan kulit nya,makanya,dengan percaya diri nya,sang alpha tetap berdiri menghadap kearah Shin Liong .

"Cras!".

Mata panah bercahaya putih itu menembus tengkorak kepala sang alpha dari serigala hitam itu hingga menembus ke tengkuk nya.

sang alpha serigala hitam itu roboh ke tanah, tanpa bersuara lagi.

Shin Liong segera menghabisi sisa kawanan serigala hitam itu dengan panah nya.

Kedua orang pemuda tadi cuma melongo menatap ke arah Shin Liong yang dengan gerakan sangat cepat, menghabisi sisa sisa kawanan serigala hitam itu.

Kini dua puluh satu ekor serigala hitam,termasuk sang alpha nya,telah mati semua nya dalam waktu yang sangat singkat sekali.

Pemuda yang bertubuh lebih pendek namun lebih gemuk dari yang bertubuh jangkung, menghampiri temannya yang bertubuh jangkung yang terluka cukup parah itu.

"Bagai mana keadaan mu A Qiok?" tanya pemuda yang lebih pendek kepada pemuda jangkung yang di panggilnya A Qiok itu.

"Ah,aku terasa payah Si Hu,badan ku terasa sakit semua,dan juga terasa agak panas,mungkin aku akan mati disini Si Hu!" jawab A Qiok.

Shin Liong mendekati pemuda jangkung bernama A Qiok itu sambil memeriksa luka luka nya.

Lalu di keluarkannya sebotol minyak berwarna merah,dan di gosokannya di semua luka luka yang terdapat di tubuh A Qiok itu.

Setelah mengeluh beberapa saat karena terasa sakit,secara ajaib,semua luka luka di tubuh nya yang tadi menganga lebar,kini perlahan lahan mulai menutup dan hilang sama sekali.

Lalu sebutir pil pengobat luka dalam dan sebutir lagi sebagai pemilih tenaga dia berikan untuk pemuda itu.

Setelah duduk mengatur nafas sejenak,kini pemuda A Qiok sudah pulih seperti semula lagi.

Kedua pemuda itu menjura kepada Shin Liong beberapa kali sebagai rasa terimakasih karena sudah di tolong.

"Terimakasih adik,kami berdua berhutang nyawa kepada adik,kalau boleh tahu,siapakah nama adik ini?" tanya pemuda A Qiok.

"Tidak apa apa kakak, sudah kewajiban kita untuk saling tolong menolong,dan kebetulan juga saya berjalan didekat sini,nama saya Shin Liong" jawab Shin Liong.Pemuda jangkung menjura, "nama saya A Qiok dik,dan teman saya ini bernama Si Hu,kami berdua pemburu dari kota Sian Tao dik, sebenar nya adik mau kemana?" tanya A Qiok lagi.

"Saya seorang pengembara kak,tidak pasti arah dan tujuan langkah kaki saya" jawab Shin Liong .

Muka Si Hu nampak berseri seri mendengar perkataan dari Shin Liong itu, "kalau begitu,bagai mana bila adik ikut kami ke kota Sian Tao,dan kita jual semua binatang ini, kita bisa mendapatkan uang banyak, bagai mana?"...

Shin Liong termenung mendengarkan ajakan dari kedua orang pemuda itu.

...****************...

Tingkat warna cahaya dalam jurus cahaya maupun jurus api.

Tingkat 1, Coklat ke merahan.

Tingkat 2,Merah menyala.

Tingkat 3,Jingga /Oren.

Tingkat 4,Kuning.

Tingkat 5,Hijau.

Tingkat 6,Biru.

Tingkat 7,Ungu.

Tingkat 8, Abu abu.

Tingkat 9,Putih.

Terpopuler

Comments

Akira

Akira

anehnya serigala putih tdk membantu mc saat melawan kelewar2 tsb

2024-05-05

0

ꪶꫝHIDAYAT

ꪶꫝHIDAYAT

Lanjutkan

2024-03-15

1

Sudar Man

Sudar Man

lanjut tor

2024-03-07

0

lihat semua
Episodes
1 Kelahiran dan kematian.
2 Bao Kecil.
3 Si Chun.
4 Melarikan diri.
5 Kasih Ibu tak berbatas.
6 Si Putih.
7 Sekarat.
8 Panah Sumbu Langit.
9 Bertemu Manusia.
10 Di Perguruan Rajawali Emas.
11 Dunia Baru
12 Shin Liong.
13 Kakek Qin.
14 Berlatih.
15 Perpisahan.
16 Dua Pemburu.
17 Ke Kota.
18 Dendam Membawa ke Hancuran.
19 Hancur karena Takabur.
20 Pukulan Sejati Inti Semesta.
21 Sesal di Kemudian.
22 Bertemu Nenek aneh.
23 Legenda Pil Surga.
24 Prahara di Keluarga Zhang.
25 Taman Lokapala.
26 Siluman Serigala Hitam.
27 Murid Ban Kiok Mo.
28 Burung Hong Kecil
29 Panah Sumbu langit Minta Korban.
30 Sepuluh Pengawal Dewi Teratai Putih.
31 Dua Iblis.
32 Dewi Teratai Putih.
33 Kutukan Lembah Keramat
34 Belajar Membuat Pil.
35 Pengembaraan Bermula.
36 Perjalanan ke Timur.
37 Serangan Para Siluman.
38 Perasaan Wang Shi Er.
39 Dewi Teratai putih Gusar.
40 Sepasang Tua Laknat.
41 Antri di Gerbang Kota.
42 Di kota Raja.
43 Ujian cinta.
44 Permainan Membawa Petaka.
45 Balasan untuk Penghina..
46 Siasat Licik.
47 Jadi Pemenang,atau Jadi Pecundang.
48 Penghina yang Terhina.
49 Lelang.
50 Sukses Besar di Pelelangan.
51 Melanjutkan Perjalanan.
52 Pertaruhan yang Gagal
53 Hujan Badai di Tengah Hutan.
54 Buah Mumu Emas.
55 Kebersamaan.
56 Sepuluh Kebajikan.
57 Naga Hijau Penunggu Telaga.
58 Tanda kebajikan.
59 Langkah Dewa Dewi
60 Tuan Besar Ma Ho Tiang.
61 Tanda Kuning ke dua.
62 Mian Nyi Mo Xiau.
63 Shin Bu Mo Thi.
64 Seruling sakti Perenggut Sukma.
65 Wanita cantik Misterius.
66 Aji An Lian dan Putri nya.
67 Titik Terang.
68 Pertapa Han Chi Kung.
69 Masalah di Alun Alun Kota.
70 Salah Sasaran.
71 Penyusupan sepasang Naga.
72 Amukan Sepasang Naga
73 Perjalanan, Menyusuri Sungai.
74 Seraut Wajah dari Masalalu.
75 Selamat Tinggal Dewi.
76 Dewi Menangis.
77 Manusia dari Lobang Langit.
78 Nona Muda Arogan.
79 Takluk.
80 Kemenangan Telak.
81 Klan Gak Sang Penguasa.
82 Kemarahan sang Patriak.
83 Leluhur Gak Bo Ong.
84 Keruntuhan Klan Gak.
85 Muslihat.
86 Lima Titik Ke Emasan.
87 Di Taman Lokapala.
88 Pil Surgawi.
89 Cio Mang Le.
90 Menuntut Pertanggung Jawaban.
91 Perasaan Aneh.
92 Sepasang Saudara Kembar.
93 Perjalanan Bersama.
94 Sisi Kelam Masalalu.
95 Satu Hati, Dua Rasa.
96 Tersesat.
97 Insiden di Rumah Makan.
98 Tuan muda Luan.
99 Dua Datuk Sakti Bukit Kwan.
100 Tuan Besar Liem.
101 Prahara Keluarga Liem.
102 Pedang Kristal Katai Putih Inti Bintang.
103 The Kwat Liang.
104 Empat Tuan Muda Brutal.
105 Pelajaran Pahit.
106 Weng Tao, Weng Taoli.
107 Menyusup Kedalam Istana.
108 Kaisar Mangkat.
109 Siasat.
110 Prahara di Dalam Istana.
111 Akhir Prahara Didalam Istana.
112 Cinta ber tabir keangkuhan.
113 Di Tanah Para Dewa.
114 Pertarungan Terakhir, di Tepi Jurang.
115 Terjebak di Dasar Jurang.
116 Puncak Tiga Dewa.
117 Negeri Mo Li Fa.
118 Racun Ulat Tengkorak.
119 Yaochi Jin Mu.
120 Theo Kuan Yian.
121 Pangeran Mao Sin Kian.
122 Istana Langit.
123 Geger di Istana Langit.
124 Pertemuan.
125 Pemuda dari Dunia Dimensi.
126 Puncak Gunung Kai Lun.
127 Dunia Kegelapan.
128 Mahluk Orgo.
129 Dunia yang Rusak
130 Perkampungan di dalam lembah.
131 Tumbal Rawa Maut.
132 Pengkhianat.
133 Perjuangan di Mulai.
134 Pembantaian di Benteng ke Dua.
135 Bertemu jendral Tua.
136 Kembali ke Taman Lokapala.
137 Mustika Dewa.
138 Istana Giok Diatas Pilar Batu.
139 Pegunungan Batu, di Tengah Gurun.
140 Pembantaian di Celah Tebing Batu.
141 Tersadar.
142 Cerita Anak dan Menantu.
143 Rencana penyusupan.
144 Memulai Penyusupan.
145 Evakuasi Besar Besaran.
146 Kota Raja di Dalam Lembah.
147 Di Bawah Awan Kegelapan.
148 Mencari Gunung Yung San.
149 Mencari Mustika Dewi Salju.
150 Naga Laut Utara.
151 Misteri Mustika Dewi Salju.
152 Dewi Ying Fa.
153 Pergolakan Dua Energi Besar.
154 Dewi Pelangi.
155 Laki laki Pendendam.
156 Bersekutu dengan Iblis.
157 Prahara.
158 Teng Kwan Berulah.
159 Mendung di Kota Raja.
160 Dunia Betara.
161 Pertarungan di Dalam Hutan.
162 Bangsa Tiau Nyin.
163 Para Penghuni Thai San.
164 Prasasti Perdamaian.
165 Amukan Petir Dewa.
166 Ouw Long San Tung.
167 Di Serang Dua Negeri.
168 Dua Dewi Amuk.
169 Palagan Padang Tandus.
170 Setia Hingga Akhir.
171 Dua Putri Mahkota.
172 Majikan Lembah Seribu Bunga .
173 Sam Kui Ang.
174 Para Penguasa Desa Kim San.
175 Pertarungan di Kebun Pisang.
176 Tian Tung Mo Ji .
177 Ji Sian Keng Tee .
178 Bu Tek Kui.
179 Chu Kong Cu.
180 Kong Sian Shin Yong.
181 Di Kota Luxiang.
182 Majikan Lembah Seribu Bunga.
183 Pertarungan Hidup dan Mati .
184 Kenyataan Pahit .
185 Kaisar Chu .
186 Misteri Dusun Kecil di Tengah Belantara .
187 Pewaris Dinasti Liu Terakhir.
188 Kuil Shi Siu Sian.
189 Pertarungan di Depan Kuil .
190 Negeri Liu Lahir Kembali .
191 Banjir Darah di Padang Datar .
192 Empat Setan Muka Merah .
193 Ang Mo Bin.
194 Dewi Ying Fa Sakit .
195 Malaikat Dari Utara .
196 Rencana perlawanan .
197 Pertempuran di Gerbang Kota .
198 Negeri Chu di Timur .
199 Kemelut di Negeri Chu.
200 Rencana Penyerangan .
201 Prahara di negeri Chu .
202 Perjalanan ke Barat .
203 Sin Ni Seng Sian .
204 Musuh Terselubung .
205 Jendral Muda Ming Cen Du.
206 Pengkhianat yang Terbuang .
207 Kemarahan para Datuk .
208 Lembah Sam Liong San .
209 Pertarungan di Dalam Lembah .
210 Tewas nya Dedengkot sakti .
211 Asmara Berujung Lara .
212 Badai di Perbatasan .
213 Banjir Darah di Batas Negeri .
214 Muncul nya Ming Cen Du.
215 Pertarungan Dua Naga .
216 Menyelesaikan Tugas .
217 Muncul nya Siluman Ikan.
218 Istana di Dasar Laut .
219 Kota Yuking .
220 Bayangan di Malam Hari .
221 Penculikan yang Gagal .
222 Pertikaian Dua Dewi Teratai .
223 Salah Sasaran .
224 Ang Lian Sian .
225 Menumpuk Bara dalam Sekam .
226 Hek Lian Kauw Cabang Kota Yufing .
227 Siang Kiam Liong Sian .
228 Perampok Misterius .
229 Muslihat Kuncu Suhu Kota Fansau .
230 Bayi Ajaib .
231 Petaka Bayi Ajaib .
232 Geger di Koai Liong Kok .
233 Siauw Hong Siang .
234 Amarah Putra Mahkota .
235 Sang Jendral Tua .
236 Awan Hitam diatas Kota Raja .
237 Prahara di Istana Alexia .
238 Perebutan anak ajaib .
239 Hek Long Pang .
240 Geger di Kuil Long Sian .
241 Gao Wangwe .
242 Mengejar Pengintip .
243 Mabuk Kepayang .
244 Sepasang Iblis .
245 Bertemu Wang Shi Er .
246 Putri yang Sombong .
247 Perasaan Yi Hua .
248 Si Giam Lo'ong .
249 Bunga Ying.
250 Buah Karma Pala .
251 Dunia Masa Kecil .
252 Perjalanan Ke Kota Li Cuan .
253 Kemurkaan Dewa Naga Emas Sejati .
254 Lembah teratai .
255 Dua Utusan Gubernur
256 Akibat Angkuh .
257 Lao Taijin yang Culas .
258 Penipu yang tertipu .
259 Dua bocah Kecil .
260 Kekuasaan dua Klan .
261 Penghakiman Klan Jao .
262 Persembahan .
263 Istana diatas Gunung .
264 Arogansi Gao Wangwe .
265 Pesan Darah .
266 Saling Dendam .
267 Dara Jelita dari Langit .
268 Terperangkap .
269 Giam Sian Li .
270 Rahasia Wanita ber Kerudung Hitam .
271 Kemaruk kemenangan .
272 Termakan Tipu Muslihat
273 Saat Telur diujung Tanduk .
274 Pengakuan Giam Sian Li .
275 Keributan di Kuil Besar Kim Hud .
276 Nasihat Dewi Chang 'e .
277 Hawa Sihir .
278 Jiwa Iblis , Hati Malaikat .
279 Cerita Putri yang Ternoda .
280 Karma untuk Pendosa .
281 Sihir Kiriman .
282 Khi Sian Li Thai Hauw .
283 Kembali nya Xuyi Sian Li .
284 Perjalan ke ujung timur .
285 Rawa Siluman Buaya .
286 Bukit Siluman Buaya .
287 Dua Laki laki Mata Keranjang .
288 Hukuman .
289 Tiba di Koai Lim .
290 Desa terpencil .
291 Kuil Matahari .
292 Pusaran hitam Lubang Waktu .
293 Pusara Ksatria Dewa Pedang .
294 Ksatria Pertama .
295 Ksatria ke Dua .
296 Peperangan Bangsa Iglor .
297 Perang di Kota Ruaido .
298 Ksatria ke Tiga .
299 Pusara Ksatria Dewa Petir .
300 Teka Teki Tersulit .
301 Ksatria ke empat .
302 Jatuh nya Pilar Timur .
303 Pilar Zolofia .
304 Runtuh nya Tower Zolofia.
305 Makam Keramat .
306 Pilu .
307 Memulai pembersihan .
308 Pembersihan Kota Han .
309 Pembersihan Kota Ming .
310 Menagih Utang Nyawa .
311 Antara Benci , Dendam dan Cinta .
312 Bangkit nya Jiwa Naga Berlian .
313 Penutup , Dewata Agung Muda .
Episodes

Updated 313 Episodes

1
Kelahiran dan kematian.
2
Bao Kecil.
3
Si Chun.
4
Melarikan diri.
5
Kasih Ibu tak berbatas.
6
Si Putih.
7
Sekarat.
8
Panah Sumbu Langit.
9
Bertemu Manusia.
10
Di Perguruan Rajawali Emas.
11
Dunia Baru
12
Shin Liong.
13
Kakek Qin.
14
Berlatih.
15
Perpisahan.
16
Dua Pemburu.
17
Ke Kota.
18
Dendam Membawa ke Hancuran.
19
Hancur karena Takabur.
20
Pukulan Sejati Inti Semesta.
21
Sesal di Kemudian.
22
Bertemu Nenek aneh.
23
Legenda Pil Surga.
24
Prahara di Keluarga Zhang.
25
Taman Lokapala.
26
Siluman Serigala Hitam.
27
Murid Ban Kiok Mo.
28
Burung Hong Kecil
29
Panah Sumbu langit Minta Korban.
30
Sepuluh Pengawal Dewi Teratai Putih.
31
Dua Iblis.
32
Dewi Teratai Putih.
33
Kutukan Lembah Keramat
34
Belajar Membuat Pil.
35
Pengembaraan Bermula.
36
Perjalanan ke Timur.
37
Serangan Para Siluman.
38
Perasaan Wang Shi Er.
39
Dewi Teratai putih Gusar.
40
Sepasang Tua Laknat.
41
Antri di Gerbang Kota.
42
Di kota Raja.
43
Ujian cinta.
44
Permainan Membawa Petaka.
45
Balasan untuk Penghina..
46
Siasat Licik.
47
Jadi Pemenang,atau Jadi Pecundang.
48
Penghina yang Terhina.
49
Lelang.
50
Sukses Besar di Pelelangan.
51
Melanjutkan Perjalanan.
52
Pertaruhan yang Gagal
53
Hujan Badai di Tengah Hutan.
54
Buah Mumu Emas.
55
Kebersamaan.
56
Sepuluh Kebajikan.
57
Naga Hijau Penunggu Telaga.
58
Tanda kebajikan.
59
Langkah Dewa Dewi
60
Tuan Besar Ma Ho Tiang.
61
Tanda Kuning ke dua.
62
Mian Nyi Mo Xiau.
63
Shin Bu Mo Thi.
64
Seruling sakti Perenggut Sukma.
65
Wanita cantik Misterius.
66
Aji An Lian dan Putri nya.
67
Titik Terang.
68
Pertapa Han Chi Kung.
69
Masalah di Alun Alun Kota.
70
Salah Sasaran.
71
Penyusupan sepasang Naga.
72
Amukan Sepasang Naga
73
Perjalanan, Menyusuri Sungai.
74
Seraut Wajah dari Masalalu.
75
Selamat Tinggal Dewi.
76
Dewi Menangis.
77
Manusia dari Lobang Langit.
78
Nona Muda Arogan.
79
Takluk.
80
Kemenangan Telak.
81
Klan Gak Sang Penguasa.
82
Kemarahan sang Patriak.
83
Leluhur Gak Bo Ong.
84
Keruntuhan Klan Gak.
85
Muslihat.
86
Lima Titik Ke Emasan.
87
Di Taman Lokapala.
88
Pil Surgawi.
89
Cio Mang Le.
90
Menuntut Pertanggung Jawaban.
91
Perasaan Aneh.
92
Sepasang Saudara Kembar.
93
Perjalanan Bersama.
94
Sisi Kelam Masalalu.
95
Satu Hati, Dua Rasa.
96
Tersesat.
97
Insiden di Rumah Makan.
98
Tuan muda Luan.
99
Dua Datuk Sakti Bukit Kwan.
100
Tuan Besar Liem.
101
Prahara Keluarga Liem.
102
Pedang Kristal Katai Putih Inti Bintang.
103
The Kwat Liang.
104
Empat Tuan Muda Brutal.
105
Pelajaran Pahit.
106
Weng Tao, Weng Taoli.
107
Menyusup Kedalam Istana.
108
Kaisar Mangkat.
109
Siasat.
110
Prahara di Dalam Istana.
111
Akhir Prahara Didalam Istana.
112
Cinta ber tabir keangkuhan.
113
Di Tanah Para Dewa.
114
Pertarungan Terakhir, di Tepi Jurang.
115
Terjebak di Dasar Jurang.
116
Puncak Tiga Dewa.
117
Negeri Mo Li Fa.
118
Racun Ulat Tengkorak.
119
Yaochi Jin Mu.
120
Theo Kuan Yian.
121
Pangeran Mao Sin Kian.
122
Istana Langit.
123
Geger di Istana Langit.
124
Pertemuan.
125
Pemuda dari Dunia Dimensi.
126
Puncak Gunung Kai Lun.
127
Dunia Kegelapan.
128
Mahluk Orgo.
129
Dunia yang Rusak
130
Perkampungan di dalam lembah.
131
Tumbal Rawa Maut.
132
Pengkhianat.
133
Perjuangan di Mulai.
134
Pembantaian di Benteng ke Dua.
135
Bertemu jendral Tua.
136
Kembali ke Taman Lokapala.
137
Mustika Dewa.
138
Istana Giok Diatas Pilar Batu.
139
Pegunungan Batu, di Tengah Gurun.
140
Pembantaian di Celah Tebing Batu.
141
Tersadar.
142
Cerita Anak dan Menantu.
143
Rencana penyusupan.
144
Memulai Penyusupan.
145
Evakuasi Besar Besaran.
146
Kota Raja di Dalam Lembah.
147
Di Bawah Awan Kegelapan.
148
Mencari Gunung Yung San.
149
Mencari Mustika Dewi Salju.
150
Naga Laut Utara.
151
Misteri Mustika Dewi Salju.
152
Dewi Ying Fa.
153
Pergolakan Dua Energi Besar.
154
Dewi Pelangi.
155
Laki laki Pendendam.
156
Bersekutu dengan Iblis.
157
Prahara.
158
Teng Kwan Berulah.
159
Mendung di Kota Raja.
160
Dunia Betara.
161
Pertarungan di Dalam Hutan.
162
Bangsa Tiau Nyin.
163
Para Penghuni Thai San.
164
Prasasti Perdamaian.
165
Amukan Petir Dewa.
166
Ouw Long San Tung.
167
Di Serang Dua Negeri.
168
Dua Dewi Amuk.
169
Palagan Padang Tandus.
170
Setia Hingga Akhir.
171
Dua Putri Mahkota.
172
Majikan Lembah Seribu Bunga .
173
Sam Kui Ang.
174
Para Penguasa Desa Kim San.
175
Pertarungan di Kebun Pisang.
176
Tian Tung Mo Ji .
177
Ji Sian Keng Tee .
178
Bu Tek Kui.
179
Chu Kong Cu.
180
Kong Sian Shin Yong.
181
Di Kota Luxiang.
182
Majikan Lembah Seribu Bunga.
183
Pertarungan Hidup dan Mati .
184
Kenyataan Pahit .
185
Kaisar Chu .
186
Misteri Dusun Kecil di Tengah Belantara .
187
Pewaris Dinasti Liu Terakhir.
188
Kuil Shi Siu Sian.
189
Pertarungan di Depan Kuil .
190
Negeri Liu Lahir Kembali .
191
Banjir Darah di Padang Datar .
192
Empat Setan Muka Merah .
193
Ang Mo Bin.
194
Dewi Ying Fa Sakit .
195
Malaikat Dari Utara .
196
Rencana perlawanan .
197
Pertempuran di Gerbang Kota .
198
Negeri Chu di Timur .
199
Kemelut di Negeri Chu.
200
Rencana Penyerangan .
201
Prahara di negeri Chu .
202
Perjalanan ke Barat .
203
Sin Ni Seng Sian .
204
Musuh Terselubung .
205
Jendral Muda Ming Cen Du.
206
Pengkhianat yang Terbuang .
207
Kemarahan para Datuk .
208
Lembah Sam Liong San .
209
Pertarungan di Dalam Lembah .
210
Tewas nya Dedengkot sakti .
211
Asmara Berujung Lara .
212
Badai di Perbatasan .
213
Banjir Darah di Batas Negeri .
214
Muncul nya Ming Cen Du.
215
Pertarungan Dua Naga .
216
Menyelesaikan Tugas .
217
Muncul nya Siluman Ikan.
218
Istana di Dasar Laut .
219
Kota Yuking .
220
Bayangan di Malam Hari .
221
Penculikan yang Gagal .
222
Pertikaian Dua Dewi Teratai .
223
Salah Sasaran .
224
Ang Lian Sian .
225
Menumpuk Bara dalam Sekam .
226
Hek Lian Kauw Cabang Kota Yufing .
227
Siang Kiam Liong Sian .
228
Perampok Misterius .
229
Muslihat Kuncu Suhu Kota Fansau .
230
Bayi Ajaib .
231
Petaka Bayi Ajaib .
232
Geger di Koai Liong Kok .
233
Siauw Hong Siang .
234
Amarah Putra Mahkota .
235
Sang Jendral Tua .
236
Awan Hitam diatas Kota Raja .
237
Prahara di Istana Alexia .
238
Perebutan anak ajaib .
239
Hek Long Pang .
240
Geger di Kuil Long Sian .
241
Gao Wangwe .
242
Mengejar Pengintip .
243
Mabuk Kepayang .
244
Sepasang Iblis .
245
Bertemu Wang Shi Er .
246
Putri yang Sombong .
247
Perasaan Yi Hua .
248
Si Giam Lo'ong .
249
Bunga Ying.
250
Buah Karma Pala .
251
Dunia Masa Kecil .
252
Perjalanan Ke Kota Li Cuan .
253
Kemurkaan Dewa Naga Emas Sejati .
254
Lembah teratai .
255
Dua Utusan Gubernur
256
Akibat Angkuh .
257
Lao Taijin yang Culas .
258
Penipu yang tertipu .
259
Dua bocah Kecil .
260
Kekuasaan dua Klan .
261
Penghakiman Klan Jao .
262
Persembahan .
263
Istana diatas Gunung .
264
Arogansi Gao Wangwe .
265
Pesan Darah .
266
Saling Dendam .
267
Dara Jelita dari Langit .
268
Terperangkap .
269
Giam Sian Li .
270
Rahasia Wanita ber Kerudung Hitam .
271
Kemaruk kemenangan .
272
Termakan Tipu Muslihat
273
Saat Telur diujung Tanduk .
274
Pengakuan Giam Sian Li .
275
Keributan di Kuil Besar Kim Hud .
276
Nasihat Dewi Chang 'e .
277
Hawa Sihir .
278
Jiwa Iblis , Hati Malaikat .
279
Cerita Putri yang Ternoda .
280
Karma untuk Pendosa .
281
Sihir Kiriman .
282
Khi Sian Li Thai Hauw .
283
Kembali nya Xuyi Sian Li .
284
Perjalan ke ujung timur .
285
Rawa Siluman Buaya .
286
Bukit Siluman Buaya .
287
Dua Laki laki Mata Keranjang .
288
Hukuman .
289
Tiba di Koai Lim .
290
Desa terpencil .
291
Kuil Matahari .
292
Pusaran hitam Lubang Waktu .
293
Pusara Ksatria Dewa Pedang .
294
Ksatria Pertama .
295
Ksatria ke Dua .
296
Peperangan Bangsa Iglor .
297
Perang di Kota Ruaido .
298
Ksatria ke Tiga .
299
Pusara Ksatria Dewa Petir .
300
Teka Teki Tersulit .
301
Ksatria ke empat .
302
Jatuh nya Pilar Timur .
303
Pilar Zolofia .
304
Runtuh nya Tower Zolofia.
305
Makam Keramat .
306
Pilu .
307
Memulai pembersihan .
308
Pembersihan Kota Han .
309
Pembersihan Kota Ming .
310
Menagih Utang Nyawa .
311
Antara Benci , Dendam dan Cinta .
312
Bangkit nya Jiwa Naga Berlian .
313
Penutup , Dewata Agung Muda .

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!