Si Putih.

Tidak jauh dari tempat anak serigala perak itu,nampak juga tubuh sang induk serigala yang sudah terkoyak koyak oleh sang harimau.

Mungkin sang induk serigala ini mati setelah melindungi anaknya dari incaran sang raja hutan.

Bocah Si Chun itu segera keluar dari persembunyiannya karena tidak tega melihat anak serigala yang akan menjadi korban sang harimau.

Bukankah dia juga anak anak ?, bagaimana bila dia yang berada di posisi sang anak serigala itu ?.

Karena pertimbangan itulah,maka dengan panah yang sudah siap siaga,dia keluar bermaksud memburu sang harimau supaya pergi menjauh.

Tetapi siapa menyangka,justru saat melihat dirinya,sang harimau justru tidak lagi bernafsu untuk melahap anak serigala yang kurus kering itu,dia justru berpaling menatap ke arah bocah Si Chun sambil menyeringai.

Mungkin dalam pikiran si harimau,dari pada makan anak serigala yang kurus,lebih nikmat makan daging manusia,meskipun legam,tetapi tetap lah manusia yang sangat jarang sekali dia rasakan.

Harimau ganas ini adalah binatang buas tingkat tiga yang sangat berbahaya,apa lagi bagi anak kecil seperti bocah Si Chun itu.

Harimau itu melangkah pelan pelan mendekat kearah bocah.

Sedangkan si bocah tanpa gentar sedikitpun,bersiaga dengan busur panah ditangan nya.

Ketika harimau itu sudah sangat mendekat,si bocah mulai menarik tali senar panah nya dan bersiap siap untuk melepaskan anak panah nya itu.

Kesempatannya cuma sekali,bila dalam kesempatan yang cuma sekali itu dia gagal,maka taruhannya adalah nyawanya sendiri.

Setelah merasa jaraknya sudah pas,harimau itupun langsung melompat menerjang kearah si bocah.

Dan bersamaan dengan itu,anak panah di tangan si bocah pun melesat menghantam dahi sang harimau itu.

Dalam waktu yang sangat singkat itu,tidak ada waktu lagi bagi sang harimau untuk menghindar lagi.

"Crok !"terdengar suara tulang tengkorak sang harimau itu pecah terkena anak panah dari si bocah.

Cuma beberapa kali berkelojotan,nyawa sang harimau pun melayang.

Si bocah membuka matanya yang tadi sewaktu melepaskan anak panahnya itu,matanya dia pejamkan.

Kini di hadapannya tergolek bangkai seekor harimau yang sangat besar dengan sebilah anak panah menancap di kening nya hingga menembus ke belakang tengkorak harimau itu.

"Wao,ternyata panah ini bukan panah biasa,tetapi panah yang hebat" gumam sang bocah sambil mencabut mata panah nya.

Dengan pisau belati nya, di kulitnya tubuh harimau itu.

Setelah selesai menguliti tubuh harimau itu,sang bocah mulai mengiris daging harimau itu menjadi urusan sebesar telapak tangan nya.

Pada saat yang sama,anak serigala putih berjenis kelamin jantan itu datang mendekati sang bocah dengan langkah terseok Seok.

si bocah menyayat seiris daging harimau yang agak empuk,dan memberikan nya kepada anak serigala itu.

Anak serigala itu dengan lahapnya menyantap daging harimau yang sudah membunuh induknya itu, sambil sesekali menggosokkan tubuh nya ke tubuh sang bocah sebagai terima kasih.

Setelah mengerat daging harimau itu,menyayat nya menjadi sayatan selebar telapak tangan orang dewasa serta menusuk daging itu dengan akar, lalu membuat pikulan untuk memikul daging harimau itu,dia melangkah pulang.

Sisa sebagian daging harimau itu dia tinggalkan saja,bocah itu cuma membawa sebuah batu yang indah dari dalam perut si harimau itu.

Tertatih tatih sang bocah membawa pikulan berisi daging harimau ke tempat nya tinggal.

Memerlukan berkali kali bolak balik mengangkut daging harimau dan kulitnya itu,barulah daging harimau itu habis dia angkut.

Sesampai ditempat nya tinggal,asap mengepul dari tempat pengasapan dagingnya,dan ada beberapa yang sudah agak matang.

Sambil menunggu daging asap nya matang,sang bocah melepaskan pakaiannya lalu menceburkan dirinya ke sungai kecil itu.

Setelah selesai mandi,sang bocah mengumpulkan daging asap nya untuk di bawa naik kedalam goa di atas.

Setelah meletakan daging asap itu di tempat gantungannya,si bocah pun segera turun kembali untuk mencari kayu kering.

Beberapa saat kemudian,beberapa ikat kayu kering telah dia bawa kedalam goa.

Namun baru saja dia bermaksud untuk duduk,dari bawah terdengar suara menguik.

Si bocah segera menengok ke bawah,ternyata anak serigala putih yang induknya mati tadi mengikutinya dari belakang.

"Oh rupanya kau putih,oh iya ibumu kan mati tadi,jadi tidak ada yang merawat mu,baiklah putih,bila kau mau ikut aku,aku akan merawat mu,kita kan sama sama anak anak"kata sang bocah sambil turun ke bawah dan mengambil anak serigala itu serta membawanya naik kedalam goa.

Di dalam goa,sang bocah sudah mengeringkan kulit harimau itu dan memancang nya dengan tali akar agar tidak terlipat lipat.

Sang anak serigala itu segera tidur meringkuk dekat tungku,sementara si bocah sedang memanggang daging kijang sisa kemarin yang masih banyak itu.

Setelah daging bakar itu matang,sang bocah memakan nya dan sebagian di berikan kepada anak serigala itu.

"Itu makan lah,supaya tubuh mu kuat,dan kalau tubuh mu kuat,kau bisa melindungi diri mu sendiri"kata sang bocah berbicara dengan anak serigala itu.

Anak serigala itu melolong sebentar, kemudian memakan daging bakar yang di berikan oleh sang bocah itu.

Kerena tadi sudah makan daging mentah,maka anak serigala itu tidak banyak makan lagi,setelah sekerat daging bakar tadi habis di lahapnya,anak serigala itupun kembali tidur meringkuk di dekat perapian.

Sementara itu sang bocah sendiri setelah kenyang makan daging kijang,langsung bersandar pada dinding goa sambil tangannya mencoret Coret dinding goa dengan arang, mengingat ingat tulisan yang di ajarkan sang ibu lewat mimpinya itu.

Kini dengan kecerdasannya yang luar biasa itu,dia sudah bisa mengingat karakter hurup satu persatu,dan mulai bisa membaca sedikit sedikit.

Akhirnya senja turun dan Haripun mulai gelap. Sang bocah membaringkan tubuh nya di tempat tidur sederhananya itu, bayangan seru pertarungannya melawan harimau siang tadi,masih membekas di pikirannya.

Dia tidak menyangka bahwa dapat mengalahkan seekor harimau ganas yang jauh lebih besar dari nya itu.

Kelelahan membuat bocah itu segera tertidur pulas.

Di dalam tidurnya, kembali dia di bawa ke alam mimpi dan bertemu sang ibu yang mengajari sang putra tentang baca tulis serta ilmu lainnya itu.

"bu,tadi siang aku bertemu seseorang yang sudah menjadi tulang belulang bu,aku mengambil busur panah beserta anak panah milik orang itu,serta sebuah cincin berwarna biru bu, apakah aku menjadi orang jahat bu?"tanya bocah kecil itu kepada ibu nya.

Wanita cantik itu merangkul sang putra dengan perasaan yang sangat sayang.

"Sayang,karena orang itu tidak diketahui siapa dia dan meninggal nya di dalam hutan, maka kau masih bisa di maapkan anak ku,adapun cincin yang kau maksudkan itu adalah cincin ruang nak, berguna untuk membawa apapun juga tanpa susah susah mengangkut nya,kau cuma harus memusatkan pikiran mu untuk melihat isi nya,maka kau akan dapat melihat isi nya,dan untuk memasukan sesuatu kedalam nya,kau cukup berkonsentrasi untuk memasukan barang itu kedalam cincin ruang,maka barang apapun akan segera berpindah ke dalam cincin ruang itu,begitu pula bila mau mengeluarkan nya,kau cuma harus berkonsentrasi pada benda apa yang akan kau keluarkan,lalu keluarkan,maka barang itu akan keluar nak "kata sang ibu.

Sang bocah menyerahkan cincin bermata biru itu kepada sang ibu.

wanita cantik itu menerima cincin itu dari sang putra, mengamatinya sejenak, lalu tersenyum kepada putra nya itu, "nak,cincin ini sangat berguna bagi mu,dan di dalamnya ada beberapa benda berharga,kau harus menguncinya nak,agar tidak ada orang lain yang bisa membuka ataupun melihat isinya"kata wanita cantik itu.

"Bagai mana caranya bu,aku tidak mengerti bu" kata sang bocah.

"Kemari kan jari manis kanan mu sayang " kata wanita cantik itu kepada sang putra.sang bocah pun menjulurkan tangannya kepada sang ibu.

Wanita cantik itu memegang jari tangan sang putra,lalu dengan pisau kecil yang tiba tiba saja ada di tangannya, disayat nya jari manis sang putra.

Darah yang keluar dari luka kecil itu dia teteskan ke arah batu cincin berwarna biru itu.

sangat ajaib,tiba tiba batu yang tadi bercahaya biru cantik itu,kini berubah menjadi biru kusam.

"Kini cincin ruang ini sudah seutuh nya menjadi milik mu,tidak ada seorang pun yang bisa melihat isi nya ataupun membuka dan mengeluarkan isinya kecuali kau sendiri nak, jagalah cincin ini baik baik,kelak akan sangat berguna bagi mu,cincin ini cincin ruang paling besar nak,sangat jarang orang memilikinya, karenanya ibu sengaja merubah warnanya,agar tidak ada seorang pun yang tertarik dengan cincin mu ini,cincin kelas satu yang paling besar muatannya berwarna biru cerah,Yang kelas dua separuh dari kelas satu berwarna kuning cerah,sedangkan yang kelas tiga,dengan muatan separuh dari kelas dua,berwarna coklat kusam seperti mata cincin milik mu itu" kata sang ibu sambil menyelipkan cincin itu di jari manis sebelah kiri putra nya itu.

Sangat ajaib,cincin yang asalnya besar itu tiba tiba pas di jari manis sang bocah.

"Nguik !,nguik !,nguik !"...

Tiba tiba sang bocah Si Chun terjaga dari tidur nya karena gonggongan si putih anak serigala jantan itu.

Rupanya hari telah pagi dan mata hari mulai muncul dari ufuk timur.

Bocah Si Chun terperanjat menatap kari manis nya,ada sebuah cincin bermata biru agak mendekati coklat kusam bertengger di jari manis sebelah kiri nya.

sang bocah Si Chun itu merenung sejenak, bukankah tadi malam dia cuma mimpi,tetapi kenapa cincin itu bisa bertengger di jari manis kirinya persis seperti mimpinya tadi malam, apakah dia cuma mimpi bertemu ibunya atau kah memang ibunya benar benar datang kepada nya?.

Bocah Si Chun tidak menemukan jawabannya, lalu dengan mengendong si putih anak serigala jantan itu,dia turun ke bawah menuju sungai kecil seperti kebiasaannya selama ini.

Selesai mandi,dia kembali berjemur diatas batu pipih itu sambil duduk bersila.

Tampa dia sadari,dia perlahan lahan menyedot energi alam yang tertarik kedalam batu giok pipih selama jutaan tahun itu ke dalam tubuh nya.

Energi alam dari dalam batu giok pipih itu, bertemu dengan energi kehidupan dari sinar mata hari pagi, menciptakan satu energi yang luar biasa besar nya.

Karena itulah badannya terasa nyaman ketika berjemur di pagi hari diatas batu pipih itu,dan semakin lama,badannya terasa semakin ringan dan semakin bertenaga kuat.

Setelah sekian lama berjemur diatas batu pipih,akhirnya matahari pun terlindung daun daun pohon hutan,lalu bocah Si Chun itu turun dari atas batu pipih,berjalan kearah si putih.

"Putih,hari ini aku ingin mencari talas hutan yang dapat di makan,aku ingin makan ubi talas hutan,ayo kita berangkat putih!" ajak sang bocah Si Chun itu kepada si putih yang kini menjadi teman senasib nya.

...****************...

Terpopuler

Comments

Edy Sulaiman

Edy Sulaiman

Mantap mimpi nya berlanjut...he...he...suka2 author..,!"

2024-03-28

1

ꪶꫝHIDAYAT

ꪶꫝHIDAYAT

Next Next Thor

2024-03-14

0

Karya Sujana

Karya Sujana

booommm

2024-03-05

0

lihat semua
Episodes
1 Kelahiran dan kematian.
2 Bao Kecil.
3 Si Chun.
4 Melarikan diri.
5 Kasih Ibu tak berbatas.
6 Si Putih.
7 Sekarat.
8 Panah Sumbu Langit.
9 Bertemu Manusia.
10 Di Perguruan Rajawali Emas.
11 Dunia Baru
12 Shin Liong.
13 Kakek Qin.
14 Berlatih.
15 Perpisahan.
16 Dua Pemburu.
17 Ke Kota.
18 Dendam Membawa ke Hancuran.
19 Hancur karena Takabur.
20 Pukulan Sejati Inti Semesta.
21 Sesal di Kemudian.
22 Bertemu Nenek aneh.
23 Legenda Pil Surga.
24 Prahara di Keluarga Zhang.
25 Taman Lokapala.
26 Siluman Serigala Hitam.
27 Murid Ban Kiok Mo.
28 Burung Hong Kecil
29 Panah Sumbu langit Minta Korban.
30 Sepuluh Pengawal Dewi Teratai Putih.
31 Dua Iblis.
32 Dewi Teratai Putih.
33 Kutukan Lembah Keramat
34 Belajar Membuat Pil.
35 Pengembaraan Bermula.
36 Perjalanan ke Timur.
37 Serangan Para Siluman.
38 Perasaan Wang Shi Er.
39 Dewi Teratai putih Gusar.
40 Sepasang Tua Laknat.
41 Antri di Gerbang Kota.
42 Di kota Raja.
43 Ujian cinta.
44 Permainan Membawa Petaka.
45 Balasan untuk Penghina..
46 Siasat Licik.
47 Jadi Pemenang,atau Jadi Pecundang.
48 Penghina yang Terhina.
49 Lelang.
50 Sukses Besar di Pelelangan.
51 Melanjutkan Perjalanan.
52 Pertaruhan yang Gagal
53 Hujan Badai di Tengah Hutan.
54 Buah Mumu Emas.
55 Kebersamaan.
56 Sepuluh Kebajikan.
57 Naga Hijau Penunggu Telaga.
58 Tanda kebajikan.
59 Langkah Dewa Dewi
60 Tuan Besar Ma Ho Tiang.
61 Tanda Kuning ke dua.
62 Mian Nyi Mo Xiau.
63 Shin Bu Mo Thi.
64 Seruling sakti Perenggut Sukma.
65 Wanita cantik Misterius.
66 Aji An Lian dan Putri nya.
67 Titik Terang.
68 Pertapa Han Chi Kung.
69 Masalah di Alun Alun Kota.
70 Salah Sasaran.
71 Penyusupan sepasang Naga.
72 Amukan Sepasang Naga
73 Perjalanan, Menyusuri Sungai.
74 Seraut Wajah dari Masalalu.
75 Selamat Tinggal Dewi.
76 Dewi Menangis.
77 Manusia dari Lobang Langit.
78 Nona Muda Arogan.
79 Takluk.
80 Kemenangan Telak.
81 Klan Gak Sang Penguasa.
82 Kemarahan sang Patriak.
83 Leluhur Gak Bo Ong.
84 Keruntuhan Klan Gak.
85 Muslihat.
86 Lima Titik Ke Emasan.
87 Di Taman Lokapala.
88 Pil Surgawi.
89 Cio Mang Le.
90 Menuntut Pertanggung Jawaban.
91 Perasaan Aneh.
92 Sepasang Saudara Kembar.
93 Perjalanan Bersama.
94 Sisi Kelam Masalalu.
95 Satu Hati, Dua Rasa.
96 Tersesat.
97 Insiden di Rumah Makan.
98 Tuan muda Luan.
99 Dua Datuk Sakti Bukit Kwan.
100 Tuan Besar Liem.
101 Prahara Keluarga Liem.
102 Pedang Kristal Katai Putih Inti Bintang.
103 The Kwat Liang.
104 Empat Tuan Muda Brutal.
105 Pelajaran Pahit.
106 Weng Tao, Weng Taoli.
107 Menyusup Kedalam Istana.
108 Kaisar Mangkat.
109 Siasat.
110 Prahara di Dalam Istana.
111 Akhir Prahara Didalam Istana.
112 Cinta ber tabir keangkuhan.
113 Di Tanah Para Dewa.
114 Pertarungan Terakhir, di Tepi Jurang.
115 Terjebak di Dasar Jurang.
116 Puncak Tiga Dewa.
117 Negeri Mo Li Fa.
118 Racun Ulat Tengkorak.
119 Yaochi Jin Mu.
120 Theo Kuan Yian.
121 Pangeran Mao Sin Kian.
122 Istana Langit.
123 Geger di Istana Langit.
124 Pertemuan.
125 Pemuda dari Dunia Dimensi.
126 Puncak Gunung Kai Lun.
127 Dunia Kegelapan.
128 Mahluk Orgo.
129 Dunia yang Rusak
130 Perkampungan di dalam lembah.
131 Tumbal Rawa Maut.
132 Pengkhianat.
133 Perjuangan di Mulai.
134 Pembantaian di Benteng ke Dua.
135 Bertemu jendral Tua.
136 Kembali ke Taman Lokapala.
137 Mustika Dewa.
138 Istana Giok Diatas Pilar Batu.
139 Pegunungan Batu, di Tengah Gurun.
140 Pembantaian di Celah Tebing Batu.
141 Tersadar.
142 Cerita Anak dan Menantu.
143 Rencana penyusupan.
144 Memulai Penyusupan.
145 Evakuasi Besar Besaran.
146 Kota Raja di Dalam Lembah.
147 Di Bawah Awan Kegelapan.
148 Mencari Gunung Yung San.
149 Mencari Mustika Dewi Salju.
150 Naga Laut Utara.
151 Misteri Mustika Dewi Salju.
152 Dewi Ying Fa.
153 Pergolakan Dua Energi Besar.
154 Dewi Pelangi.
155 Laki laki Pendendam.
156 Bersekutu dengan Iblis.
157 Prahara.
158 Teng Kwan Berulah.
159 Mendung di Kota Raja.
160 Dunia Betara.
161 Pertarungan di Dalam Hutan.
162 Bangsa Tiau Nyin.
163 Para Penghuni Thai San.
164 Prasasti Perdamaian.
165 Amukan Petir Dewa.
166 Ouw Long San Tung.
167 Di Serang Dua Negeri.
168 Dua Dewi Amuk.
169 Palagan Padang Tandus.
170 Setia Hingga Akhir.
171 Dua Putri Mahkota.
172 Majikan Lembah Seribu Bunga .
173 Sam Kui Ang.
174 Para Penguasa Desa Kim San.
175 Pertarungan di Kebun Pisang.
176 Tian Tung Mo Ji .
177 Ji Sian Keng Tee .
178 Bu Tek Kui.
179 Chu Kong Cu.
180 Kong Sian Shin Yong.
181 Di Kota Luxiang.
182 Majikan Lembah Seribu Bunga.
183 Pertarungan Hidup dan Mati .
184 Kenyataan Pahit .
185 Kaisar Chu .
186 Misteri Dusun Kecil di Tengah Belantara .
187 Pewaris Dinasti Liu Terakhir.
188 Kuil Shi Siu Sian.
189 Pertarungan di Depan Kuil .
190 Negeri Liu Lahir Kembali .
191 Banjir Darah di Padang Datar .
192 Empat Setan Muka Merah .
193 Ang Mo Bin.
194 Dewi Ying Fa Sakit .
195 Malaikat Dari Utara .
196 Rencana perlawanan .
197 Pertempuran di Gerbang Kota .
198 Negeri Chu di Timur .
199 Kemelut di Negeri Chu.
200 Rencana Penyerangan .
201 Prahara di negeri Chu .
202 Perjalanan ke Barat .
203 Sin Ni Seng Sian .
204 Musuh Terselubung .
205 Jendral Muda Ming Cen Du.
206 Pengkhianat yang Terbuang .
207 Kemarahan para Datuk .
208 Lembah Sam Liong San .
209 Pertarungan di Dalam Lembah .
210 Tewas nya Dedengkot sakti .
211 Asmara Berujung Lara .
212 Badai di Perbatasan .
213 Banjir Darah di Batas Negeri .
214 Muncul nya Ming Cen Du.
215 Pertarungan Dua Naga .
216 Menyelesaikan Tugas .
217 Muncul nya Siluman Ikan.
218 Istana di Dasar Laut .
219 Kota Yuking .
220 Bayangan di Malam Hari .
221 Penculikan yang Gagal .
222 Pertikaian Dua Dewi Teratai .
223 Salah Sasaran .
224 Ang Lian Sian .
225 Menumpuk Bara dalam Sekam .
226 Hek Lian Kauw Cabang Kota Yufing .
227 Siang Kiam Liong Sian .
228 Perampok Misterius .
229 Muslihat Kuncu Suhu Kota Fansau .
230 Bayi Ajaib .
231 Petaka Bayi Ajaib .
232 Geger di Koai Liong Kok .
233 Siauw Hong Siang .
234 Amarah Putra Mahkota .
235 Sang Jendral Tua .
236 Awan Hitam diatas Kota Raja .
237 Prahara di Istana Alexia .
238 Perebutan anak ajaib .
239 Hek Long Pang .
240 Geger di Kuil Long Sian .
241 Gao Wangwe .
242 Mengejar Pengintip .
243 Mabuk Kepayang .
244 Sepasang Iblis .
245 Bertemu Wang Shi Er .
246 Putri yang Sombong .
247 Perasaan Yi Hua .
248 Si Giam Lo'ong .
249 Bunga Ying.
250 Buah Karma Pala .
251 Dunia Masa Kecil .
252 Perjalanan Ke Kota Li Cuan .
253 Kemurkaan Dewa Naga Emas Sejati .
254 Lembah teratai .
255 Dua Utusan Gubernur
256 Akibat Angkuh .
257 Lao Taijin yang Culas .
258 Penipu yang tertipu .
259 Dua bocah Kecil .
260 Kekuasaan dua Klan .
261 Penghakiman Klan Jao .
262 Persembahan .
263 Istana diatas Gunung .
264 Arogansi Gao Wangwe .
265 Pesan Darah .
266 Saling Dendam .
267 Dara Jelita dari Langit .
268 Terperangkap .
269 Giam Sian Li .
270 Rahasia Wanita ber Kerudung Hitam .
271 Kemaruk kemenangan .
272 Termakan Tipu Muslihat
273 Saat Telur diujung Tanduk .
274 Pengakuan Giam Sian Li .
275 Keributan di Kuil Besar Kim Hud .
276 Nasihat Dewi Chang 'e .
277 Hawa Sihir .
278 Jiwa Iblis , Hati Malaikat .
279 Cerita Putri yang Ternoda .
280 Karma untuk Pendosa .
281 Sihir Kiriman .
282 Khi Sian Li Thai Hauw .
283 Kembali nya Xuyi Sian Li .
284 Perjalan ke ujung timur .
285 Rawa Siluman Buaya .
286 Bukit Siluman Buaya .
287 Dua Laki laki Mata Keranjang .
288 Hukuman .
289 Tiba di Koai Lim .
290 Desa terpencil .
291 Kuil Matahari .
292 Pusaran hitam Lubang Waktu .
293 Pusara Ksatria Dewa Pedang .
294 Ksatria Pertama .
295 Ksatria ke Dua .
296 Peperangan Bangsa Iglor .
297 Perang di Kota Ruaido .
298 Ksatria ke Tiga .
299 Pusara Ksatria Dewa Petir .
300 Teka Teki Tersulit .
301 Ksatria ke empat .
302 Jatuh nya Pilar Timur .
303 Pilar Zolofia .
304 Runtuh nya Tower Zolofia.
305 Makam Keramat .
306 Pilu .
307 Memulai pembersihan .
308 Pembersihan Kota Han .
309 Pembersihan Kota Ming .
310 Menagih Utang Nyawa .
311 Antara Benci , Dendam dan Cinta .
312 Bangkit nya Jiwa Naga Berlian .
313 Penutup , Dewata Agung Muda .
Episodes

Updated 313 Episodes

1
Kelahiran dan kematian.
2
Bao Kecil.
3
Si Chun.
4
Melarikan diri.
5
Kasih Ibu tak berbatas.
6
Si Putih.
7
Sekarat.
8
Panah Sumbu Langit.
9
Bertemu Manusia.
10
Di Perguruan Rajawali Emas.
11
Dunia Baru
12
Shin Liong.
13
Kakek Qin.
14
Berlatih.
15
Perpisahan.
16
Dua Pemburu.
17
Ke Kota.
18
Dendam Membawa ke Hancuran.
19
Hancur karena Takabur.
20
Pukulan Sejati Inti Semesta.
21
Sesal di Kemudian.
22
Bertemu Nenek aneh.
23
Legenda Pil Surga.
24
Prahara di Keluarga Zhang.
25
Taman Lokapala.
26
Siluman Serigala Hitam.
27
Murid Ban Kiok Mo.
28
Burung Hong Kecil
29
Panah Sumbu langit Minta Korban.
30
Sepuluh Pengawal Dewi Teratai Putih.
31
Dua Iblis.
32
Dewi Teratai Putih.
33
Kutukan Lembah Keramat
34
Belajar Membuat Pil.
35
Pengembaraan Bermula.
36
Perjalanan ke Timur.
37
Serangan Para Siluman.
38
Perasaan Wang Shi Er.
39
Dewi Teratai putih Gusar.
40
Sepasang Tua Laknat.
41
Antri di Gerbang Kota.
42
Di kota Raja.
43
Ujian cinta.
44
Permainan Membawa Petaka.
45
Balasan untuk Penghina..
46
Siasat Licik.
47
Jadi Pemenang,atau Jadi Pecundang.
48
Penghina yang Terhina.
49
Lelang.
50
Sukses Besar di Pelelangan.
51
Melanjutkan Perjalanan.
52
Pertaruhan yang Gagal
53
Hujan Badai di Tengah Hutan.
54
Buah Mumu Emas.
55
Kebersamaan.
56
Sepuluh Kebajikan.
57
Naga Hijau Penunggu Telaga.
58
Tanda kebajikan.
59
Langkah Dewa Dewi
60
Tuan Besar Ma Ho Tiang.
61
Tanda Kuning ke dua.
62
Mian Nyi Mo Xiau.
63
Shin Bu Mo Thi.
64
Seruling sakti Perenggut Sukma.
65
Wanita cantik Misterius.
66
Aji An Lian dan Putri nya.
67
Titik Terang.
68
Pertapa Han Chi Kung.
69
Masalah di Alun Alun Kota.
70
Salah Sasaran.
71
Penyusupan sepasang Naga.
72
Amukan Sepasang Naga
73
Perjalanan, Menyusuri Sungai.
74
Seraut Wajah dari Masalalu.
75
Selamat Tinggal Dewi.
76
Dewi Menangis.
77
Manusia dari Lobang Langit.
78
Nona Muda Arogan.
79
Takluk.
80
Kemenangan Telak.
81
Klan Gak Sang Penguasa.
82
Kemarahan sang Patriak.
83
Leluhur Gak Bo Ong.
84
Keruntuhan Klan Gak.
85
Muslihat.
86
Lima Titik Ke Emasan.
87
Di Taman Lokapala.
88
Pil Surgawi.
89
Cio Mang Le.
90
Menuntut Pertanggung Jawaban.
91
Perasaan Aneh.
92
Sepasang Saudara Kembar.
93
Perjalanan Bersama.
94
Sisi Kelam Masalalu.
95
Satu Hati, Dua Rasa.
96
Tersesat.
97
Insiden di Rumah Makan.
98
Tuan muda Luan.
99
Dua Datuk Sakti Bukit Kwan.
100
Tuan Besar Liem.
101
Prahara Keluarga Liem.
102
Pedang Kristal Katai Putih Inti Bintang.
103
The Kwat Liang.
104
Empat Tuan Muda Brutal.
105
Pelajaran Pahit.
106
Weng Tao, Weng Taoli.
107
Menyusup Kedalam Istana.
108
Kaisar Mangkat.
109
Siasat.
110
Prahara di Dalam Istana.
111
Akhir Prahara Didalam Istana.
112
Cinta ber tabir keangkuhan.
113
Di Tanah Para Dewa.
114
Pertarungan Terakhir, di Tepi Jurang.
115
Terjebak di Dasar Jurang.
116
Puncak Tiga Dewa.
117
Negeri Mo Li Fa.
118
Racun Ulat Tengkorak.
119
Yaochi Jin Mu.
120
Theo Kuan Yian.
121
Pangeran Mao Sin Kian.
122
Istana Langit.
123
Geger di Istana Langit.
124
Pertemuan.
125
Pemuda dari Dunia Dimensi.
126
Puncak Gunung Kai Lun.
127
Dunia Kegelapan.
128
Mahluk Orgo.
129
Dunia yang Rusak
130
Perkampungan di dalam lembah.
131
Tumbal Rawa Maut.
132
Pengkhianat.
133
Perjuangan di Mulai.
134
Pembantaian di Benteng ke Dua.
135
Bertemu jendral Tua.
136
Kembali ke Taman Lokapala.
137
Mustika Dewa.
138
Istana Giok Diatas Pilar Batu.
139
Pegunungan Batu, di Tengah Gurun.
140
Pembantaian di Celah Tebing Batu.
141
Tersadar.
142
Cerita Anak dan Menantu.
143
Rencana penyusupan.
144
Memulai Penyusupan.
145
Evakuasi Besar Besaran.
146
Kota Raja di Dalam Lembah.
147
Di Bawah Awan Kegelapan.
148
Mencari Gunung Yung San.
149
Mencari Mustika Dewi Salju.
150
Naga Laut Utara.
151
Misteri Mustika Dewi Salju.
152
Dewi Ying Fa.
153
Pergolakan Dua Energi Besar.
154
Dewi Pelangi.
155
Laki laki Pendendam.
156
Bersekutu dengan Iblis.
157
Prahara.
158
Teng Kwan Berulah.
159
Mendung di Kota Raja.
160
Dunia Betara.
161
Pertarungan di Dalam Hutan.
162
Bangsa Tiau Nyin.
163
Para Penghuni Thai San.
164
Prasasti Perdamaian.
165
Amukan Petir Dewa.
166
Ouw Long San Tung.
167
Di Serang Dua Negeri.
168
Dua Dewi Amuk.
169
Palagan Padang Tandus.
170
Setia Hingga Akhir.
171
Dua Putri Mahkota.
172
Majikan Lembah Seribu Bunga .
173
Sam Kui Ang.
174
Para Penguasa Desa Kim San.
175
Pertarungan di Kebun Pisang.
176
Tian Tung Mo Ji .
177
Ji Sian Keng Tee .
178
Bu Tek Kui.
179
Chu Kong Cu.
180
Kong Sian Shin Yong.
181
Di Kota Luxiang.
182
Majikan Lembah Seribu Bunga.
183
Pertarungan Hidup dan Mati .
184
Kenyataan Pahit .
185
Kaisar Chu .
186
Misteri Dusun Kecil di Tengah Belantara .
187
Pewaris Dinasti Liu Terakhir.
188
Kuil Shi Siu Sian.
189
Pertarungan di Depan Kuil .
190
Negeri Liu Lahir Kembali .
191
Banjir Darah di Padang Datar .
192
Empat Setan Muka Merah .
193
Ang Mo Bin.
194
Dewi Ying Fa Sakit .
195
Malaikat Dari Utara .
196
Rencana perlawanan .
197
Pertempuran di Gerbang Kota .
198
Negeri Chu di Timur .
199
Kemelut di Negeri Chu.
200
Rencana Penyerangan .
201
Prahara di negeri Chu .
202
Perjalanan ke Barat .
203
Sin Ni Seng Sian .
204
Musuh Terselubung .
205
Jendral Muda Ming Cen Du.
206
Pengkhianat yang Terbuang .
207
Kemarahan para Datuk .
208
Lembah Sam Liong San .
209
Pertarungan di Dalam Lembah .
210
Tewas nya Dedengkot sakti .
211
Asmara Berujung Lara .
212
Badai di Perbatasan .
213
Banjir Darah di Batas Negeri .
214
Muncul nya Ming Cen Du.
215
Pertarungan Dua Naga .
216
Menyelesaikan Tugas .
217
Muncul nya Siluman Ikan.
218
Istana di Dasar Laut .
219
Kota Yuking .
220
Bayangan di Malam Hari .
221
Penculikan yang Gagal .
222
Pertikaian Dua Dewi Teratai .
223
Salah Sasaran .
224
Ang Lian Sian .
225
Menumpuk Bara dalam Sekam .
226
Hek Lian Kauw Cabang Kota Yufing .
227
Siang Kiam Liong Sian .
228
Perampok Misterius .
229
Muslihat Kuncu Suhu Kota Fansau .
230
Bayi Ajaib .
231
Petaka Bayi Ajaib .
232
Geger di Koai Liong Kok .
233
Siauw Hong Siang .
234
Amarah Putra Mahkota .
235
Sang Jendral Tua .
236
Awan Hitam diatas Kota Raja .
237
Prahara di Istana Alexia .
238
Perebutan anak ajaib .
239
Hek Long Pang .
240
Geger di Kuil Long Sian .
241
Gao Wangwe .
242
Mengejar Pengintip .
243
Mabuk Kepayang .
244
Sepasang Iblis .
245
Bertemu Wang Shi Er .
246
Putri yang Sombong .
247
Perasaan Yi Hua .
248
Si Giam Lo'ong .
249
Bunga Ying.
250
Buah Karma Pala .
251
Dunia Masa Kecil .
252
Perjalanan Ke Kota Li Cuan .
253
Kemurkaan Dewa Naga Emas Sejati .
254
Lembah teratai .
255
Dua Utusan Gubernur
256
Akibat Angkuh .
257
Lao Taijin yang Culas .
258
Penipu yang tertipu .
259
Dua bocah Kecil .
260
Kekuasaan dua Klan .
261
Penghakiman Klan Jao .
262
Persembahan .
263
Istana diatas Gunung .
264
Arogansi Gao Wangwe .
265
Pesan Darah .
266
Saling Dendam .
267
Dara Jelita dari Langit .
268
Terperangkap .
269
Giam Sian Li .
270
Rahasia Wanita ber Kerudung Hitam .
271
Kemaruk kemenangan .
272
Termakan Tipu Muslihat
273
Saat Telur diujung Tanduk .
274
Pengakuan Giam Sian Li .
275
Keributan di Kuil Besar Kim Hud .
276
Nasihat Dewi Chang 'e .
277
Hawa Sihir .
278
Jiwa Iblis , Hati Malaikat .
279
Cerita Putri yang Ternoda .
280
Karma untuk Pendosa .
281
Sihir Kiriman .
282
Khi Sian Li Thai Hauw .
283
Kembali nya Xuyi Sian Li .
284
Perjalan ke ujung timur .
285
Rawa Siluman Buaya .
286
Bukit Siluman Buaya .
287
Dua Laki laki Mata Keranjang .
288
Hukuman .
289
Tiba di Koai Lim .
290
Desa terpencil .
291
Kuil Matahari .
292
Pusaran hitam Lubang Waktu .
293
Pusara Ksatria Dewa Pedang .
294
Ksatria Pertama .
295
Ksatria ke Dua .
296
Peperangan Bangsa Iglor .
297
Perang di Kota Ruaido .
298
Ksatria ke Tiga .
299
Pusara Ksatria Dewa Petir .
300
Teka Teki Tersulit .
301
Ksatria ke empat .
302
Jatuh nya Pilar Timur .
303
Pilar Zolofia .
304
Runtuh nya Tower Zolofia.
305
Makam Keramat .
306
Pilu .
307
Memulai pembersihan .
308
Pembersihan Kota Han .
309
Pembersihan Kota Ming .
310
Menagih Utang Nyawa .
311
Antara Benci , Dendam dan Cinta .
312
Bangkit nya Jiwa Naga Berlian .
313
Penutup , Dewata Agung Muda .

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!