Shin Liong.

Jaman dahulu kala,awal diciptakannya binatang, yang pertama diciptakan adalah seekor naga bersisik emas yang di namakan Naga Emas.

Naga ini memiliki umur yang sangat panjang sekali,dan setiap seribu tahun,dia ber reinkarnasi menjadi naga kecil kembali,yang selanjutnya tumbuh kembali sedikit demi sedikit hingga menjadi naga dewasa kembali.

Ketika mendekati masa reinkarnasi nya, Naga ini pergi kesebuah goa,lalu berdiam diri di dalam goa tersebut hingga mati dan tubuh nya hancur membusuk.

Dari tubuh nya yang membusuk itu muncul sebutir telur sebesar telur angsa.

Dan setelah sembilan tahun,telur itu akan menetas menjadi seekor naga kecil berwarna kuning emas,yang merupakan reinkarnasi dari naga emas sebelum nya.

Begitu lah terus menerus siklus kehidupan sang naga,hingga setelah puluhan kali reinkarnasi, Kaisar Dewa Suci menganugerahi naga itu sebagai Dewa Naga Sisik Emas.

Namun sesakti apapun sang naga Emas ini,saat baru lahir hingga usia tiga tahun merupakan masa masa yang rawan bagi nya,karena di masa itu tubuhnya benar benar tidak berdaya seperti layaknya bayi yang baru lahir juga.

Naga kecil ini akan berpuasa selama setahun,dan hanya bersemedi saja,setelah tahun kedua barulah dia keluar untuk mencari makan di sekitar goa.

Tahun ketiga dan keempat,dia mulai berani keluar agak jauh dari goa nya.

Di tahun tahun ke empat itu lah dia mulai berburu yang agak jauh dari goa nya.

Pagi ini dia berburu binatang kecil yang agak jauh dari goa tempat tinggalnya ke arah Padang rumput.

Naga kecil ini senang berburu kelinci atau kancil atau binatang apa saja yang tidak terlalu besar.

Ketika dia sedang mengintai seekor kelinci gemuk,tiba tiba dari udara muncul seekor Elang raksasa yang langsung menyambar tubuh nya dan membawa nya terbang ke udara.

Cakar Elang raksasa yang sangat tajam itu,segera melukai beberapa bagian tubuh si Naga emas.

Naga emas kecil yang memang masih belum cukup kuat itu terpaksa harus menyerah dengan nasip nya kali ini.

Di saat saat keputusasaan melanda hati sang naga,tiba tiba terdengar desingan sesuatu menghantam badan elang yang sedang terbang membawa sang Naga itu.

"Crok!".

"Kuik!!".

Bersamaan dengan suara benda menembus tubuh sang elang, terdengar pula jeritan sang elang itu.

Ternyata sebuah anak panah besi telah menembus tubuh sang elang ini.

Elang pun terjatuh ketanah dengan nyawa yang sudah melayang.

Sebelum pingsan,sang naga kecil melihat yang menolong nya ternyata seorang bocah berkulit serba hitam legam.

Bocah itu mencabuti bulu elang yang terkena panahnya tadi.

Setelah bersih,daging elang itu ia potong potong dan di bakarnya di atas api.

Mungkin karena harum aroma daging bakar yang masuk ke hidung nya, sang naga kecil pun siuman dari pingsannya.

Dia melihat luka luka di tubuh nya sudah di Balur dengan daun daun yang sudah di haluskan.

Naga kecil itu berusaha bangkit,tetapi badannya terasa sakit semua.

Andai saja tidak ada bocah itu,sudah pasti dia akan menjadi santapan siang dari elang sialan itu.

Beberapa kerat daging elang yang di bakar tergeletak di atas daun di depan matanya.

Dia tahu sang bocah itu menyuruh nya makan,maka di makannya daging bakar itu sedikit demi sedikit.

Rasa nikmat dan harumnya aroma daging bakar,membuat seleranya bangkit kembali.

Di habiskan ya daging bakar itu dalam tempo yang sangat singkat.

"Apakah kau masih lapar kuning ?"tanya bocah itu kepada sang Naga.

Karena memang masih lapar,sang Naga pun menganggukkan kepalanya.

Kembali beberapa kerat daging bakar di letakan diatas daun di depan nya.

Setelah selesai makan, dengan tertatih tatih, sang bocah dan si putih sang serigala perak mengangkut tubuh Naga kecil itu menuju ke sebuah goa di sisi hutan dekat telaga.

Sebenarnya sang naga ini adalah binatang yang paling membenci manusia,makanya dia senang hidup di dunia dimensi kedua. ini dari pada di dunia luar,karena di dunia dimensi lapis kedua ini tidak ada manusia.

Naga ini juga heran,dari mana datangnya anak manusia ini.

Kini perlakuan sang bocah kepadanya membuat penilaian sang Naga kepada manusia menjadi berubah, setidaknya kepada sang bocah itu.

Setiap hari sang bocah bersama serigala nya menyediakan makanan kepada sang Naga kecil itu.

Ketika malam Haripun mereka tidur bersama di dalam ruangan goa itu saling berhimpitan untuk mengurangi rasa dingin.

Hari hari pun berlalu kembali,kini setelah seminggu dalam perawatan sang bocah, Naga ini sudah pulih seperti sedia kala.

Kini hari hari mereka isi dengan berburu dan bermain,berlari lari serta mandi di telaga.

Keakraban ketiga mahluk beda ras itupun kian hari kian kuat saja.

Kemana saja mereka pergi,selalu bersama sama.

Sebenarnya bagi ras Naga, umur empat tahun itu terhitung masih sangat bayi sekali,karena Naga ini di hitung mulai remaja,setelah usia lima puluh tahun.

Jadi meskipun tubuh nya mulai tumbuh besar, tetapi dengan usia segitu,tetap masih sangat rawan dengan bahaya.

Pagi itu mereka tidak berburu,karena daging sisa kemarin masih sangat banyak,sehingga mereka berjalan jalan saja di sekitar hutan untuk mencari umbi talas hutan.

Ketika mereka asik mencari umbi talas hutan, seekor singa besar mengaum menghadang di depan sang Naga dengan posisi siap menerkam.

Ketika singa itu melompat kearah sang Naga,si bocah yang sempat melihat hal itu,tanpa berpikir dua kali, dengan pisau terhunus, segera menyongsong terkaman sang singa dan menghujamkan pisau nya di tenggorokan sang singa.

Tetapi rupanya kedua cakar depan sang harimau itupun sempat merobek dada sang bocah.

Dada sang bocah pun ter koyak menganga lebar dengan jantung yang pecah.

Sang bocah jatuh terlentang bersamaan dengan sang singa yang juga mati.

Tidak sempat bersuara maupun bergerak,tubuh bocah berkulit hitam legam itupun terdiam untuk selama lamanya.

Siputih sang serigala perak itupun melolong senyaring nyaring nya, sambil menggoyang goyangkan tubuh sang bocah malang.

Sedangkan sang Naga Emas termenung menatap jasad sang bocah yang mengenaskan itu.

Selama hidupnya yang sudah jutaan tahun bahkan mungkin lebih itu, tidak pernah dia menemukan ketulusan seseorang yang bersedia berkorban demi nyawa temannya.

Secara ajaib,dari mulut sang Naga terdengar ucapan sedih, "aku sudah hidup jutaan tahun, bahkan mungkin lebih, aku belum pernah melihat mahluk ciptaan sang maha kuasa dengan hati seputih dan sebersih diri mu adik ku, perjalanan mu masih panjang,sedangkan aku sudah berada di ujung masa ku,tidak seharusnya kau berkorban untuk ku,aku malu sebagai Dewa Naga Emas bila harus mengorbankan diri mu demi hidup ku, kau harus hidup adik ku "...

Bersamaan dengan itu, Naga itu memuntahkan sesuatu yang berkilau putih ke hijauan dari mulutnya kedalam mulut sang bocah itu.

Ketika benda bercahaya sebesar telur angsa itu masuk kedalam tubuh sang bocah,secara ajaib,tubuh sang bocah bercahaya putih kehijauan yang menutupi seluruh tubuh nya.

Sesaat setelah cahaya putih kehijauan itu perlahan lahan pudar, terlihat sang bocah itu tidak lagi terluka, bahkan seperti tidak pernah terjadi sesuatu apapun juga.

Setelah terbatuk batuk beberapa kali,sang bocah pun duduk di atas tanah memandang kesekeliling nya.

Di lihatnya tubuh sang Naga kecil terbaring tidak bergerak lagi.

Buru buru dia bangkit berdiri,di periksanya tubuh sang Naga kecil kalau kalau ada luka nya,tetapi tidak dia dapatkan sesuatu apapun juga.

"Grooaar!".

Tiba tiba terdengar suara di langit.

Sang bocah menengadah menatap ke langit,terlihat seekor Naga sangat besar hingga mampu untuk melilit sebuah gunung itu,berwarna kuning ke emasan,namun terbuat dari cahaya kemilau bukan lagi berujud jasad.

"Adik ku dengarlah, kau tidak usah bersedih,aku sudah menukar nyawa ku dengan kematian mu, sehingga kau bisa hidup kembali, hati mu terlampau putih, jiwa mu terlampau bersih untuk cepat cepat meninggalkan dunia ini, ingatlah adik ku,di dalam hidup mu kini ada jiwa ku, Nama ku Liong Emas,atau Naga Emas, maka mulai kini nama mu juga Liong,tetapi karena kau hidup dengan Nyawa ku,maka nama mu kini adalah Shin Liong atau jiwa Naga, itulah nama mu kini saudara ku, aku akan pergi menuju ke alam kedewaan untuk menjadi Dewa sesungguh nya, meskipun aku tiada, tetapi aku akan terus menjaga mu saudara ku,jangan bosan bosannya berbuat kebaikan,tolonglah siapapun yang patut di tolong,dan musnahkan lah siapapun yang pantas dimusnahkan,selamat tinggal Shin Liong adikku" suara sang Naga Emas dari langit.

Setelah itu,sang naga Emas melesat ke langit seperti sebuah kilat menyambar lalu menghilang.

Bahkan jasad sang naga kecil pun tidak tampak lagi,yang tertinggal hanyalah sebutir batu Mustika Naga berwarna putih kehijauan juga.

Batu Mustika merupakan wujud dari batu energi apabila sudah mencapai ribuan tahun usia pemilik nya.

Dan semakin tua usia batu Mustika itu,semakin besar juga muatan energi yang di simpannya.

Bocah itu bangkit berdiri,berjalan menghampiri sang batu Mustika Naga Emas,lalu memungut batu itu.

Ketika dia memegang batu Mustika Naga Emas itu,sekumpulan arus energi yang sangat besar masuk kedalam tubuh nya, seperti sebuah ember kosong yang di tenggelamkan kedalam laut.

Buru buru sang bocah menyimpan batu Mustika Naga Emas itu kedalam cincin ruang penyimpanannya.

"Kakak Naga Emas,aku tidak layak menerima kehormatan ini, kehormatan ini begitu besar bagiku,aku pantas mati, aku tidak ingin hidup sekedar jadi beban orang lain kakak, tetapi kehormatan ini tidak akan ku sia sia kan kakak, mulai sekarang nama ku adalah Shin Liong,agar kau bisa terus hidup dihati ku kakak,aku bukan lagi Si Chun,tetapi Shin Liong atau jiwa Naga"kata bocah yang kini bernama Shin Liong itu.

Hatinya sedih berpisah dengan Liong Emas iya,tetapi hatinya juga bahagia karena dengan pengorbanan terakhir sang Naga yang sangat tulus itu,kini sang Naga sudah menjadi Dewa seutuh nya,yang berarti kini Bentuk tubuh sang Naga bisa menjadi bentuk tubuh manusia seutuh nya.

Setelah menghirup hawa energi dari batu mustika tadi,tubuh Shin Liong tiba tiba merasa semakin bertenaga besar dan juga semakin ringan saja.

Shin Liong mencoba untuk melompat tinggi.

Ternyata tubuh nya terasa seringan kapas dan tenaganya seperti tenaga seekor Naga.

Tubuh Shin Liong melambung tinggi ke udara,bahkan lebih tinggi dari pucuk pohon yang tertinggi.

Awalnya Shin Liong merasa agak takut,tetapi lama kelamaan,dia seperti menjadi ketagihan.

Maklumlah Shin Liong yang masih anak anak itu,bagai mana pun juga,jiwa anak anaknya tetap saja ada.

Namun dari kesenangan nya melompat tinggi ini sesungguh nya melatih dirinya untuk bergerak dan melompat.

Sehingga beberapa hari kemudian,dia sudah bisa melompat dengan sangat tinggi.

...****************...

Terpopuler

Comments

Akira

Akira

apakah tidak ada perubahan dari kulit di tubuh Shin Liong ??

2024-05-05

0

Edy Sulaiman

Edy Sulaiman

sudah episode sekian ceritanya blum klihatan arahnya,walaupun enak ngebacanya...

2024-03-29

1

Karya Sujana

Karya Sujana

yes
boom

2024-03-05

0

lihat semua
Episodes
1 Kelahiran dan kematian.
2 Bao Kecil.
3 Si Chun.
4 Melarikan diri.
5 Kasih Ibu tak berbatas.
6 Si Putih.
7 Sekarat.
8 Panah Sumbu Langit.
9 Bertemu Manusia.
10 Di Perguruan Rajawali Emas.
11 Dunia Baru
12 Shin Liong.
13 Kakek Qin.
14 Berlatih.
15 Perpisahan.
16 Dua Pemburu.
17 Ke Kota.
18 Dendam Membawa ke Hancuran.
19 Hancur karena Takabur.
20 Pukulan Sejati Inti Semesta.
21 Sesal di Kemudian.
22 Bertemu Nenek aneh.
23 Legenda Pil Surga.
24 Prahara di Keluarga Zhang.
25 Taman Lokapala.
26 Siluman Serigala Hitam.
27 Murid Ban Kiok Mo.
28 Burung Hong Kecil
29 Panah Sumbu langit Minta Korban.
30 Sepuluh Pengawal Dewi Teratai Putih.
31 Dua Iblis.
32 Dewi Teratai Putih.
33 Kutukan Lembah Keramat
34 Belajar Membuat Pil.
35 Pengembaraan Bermula.
36 Perjalanan ke Timur.
37 Serangan Para Siluman.
38 Perasaan Wang Shi Er.
39 Dewi Teratai putih Gusar.
40 Sepasang Tua Laknat.
41 Antri di Gerbang Kota.
42 Di kota Raja.
43 Ujian cinta.
44 Permainan Membawa Petaka.
45 Balasan untuk Penghina..
46 Siasat Licik.
47 Jadi Pemenang,atau Jadi Pecundang.
48 Penghina yang Terhina.
49 Lelang.
50 Sukses Besar di Pelelangan.
51 Melanjutkan Perjalanan.
52 Pertaruhan yang Gagal
53 Hujan Badai di Tengah Hutan.
54 Buah Mumu Emas.
55 Kebersamaan.
56 Sepuluh Kebajikan.
57 Naga Hijau Penunggu Telaga.
58 Tanda kebajikan.
59 Langkah Dewa Dewi
60 Tuan Besar Ma Ho Tiang.
61 Tanda Kuning ke dua.
62 Mian Nyi Mo Xiau.
63 Shin Bu Mo Thi.
64 Seruling sakti Perenggut Sukma.
65 Wanita cantik Misterius.
66 Aji An Lian dan Putri nya.
67 Titik Terang.
68 Pertapa Han Chi Kung.
69 Masalah di Alun Alun Kota.
70 Salah Sasaran.
71 Penyusupan sepasang Naga.
72 Amukan Sepasang Naga
73 Perjalanan, Menyusuri Sungai.
74 Seraut Wajah dari Masalalu.
75 Selamat Tinggal Dewi.
76 Dewi Menangis.
77 Manusia dari Lobang Langit.
78 Nona Muda Arogan.
79 Takluk.
80 Kemenangan Telak.
81 Klan Gak Sang Penguasa.
82 Kemarahan sang Patriak.
83 Leluhur Gak Bo Ong.
84 Keruntuhan Klan Gak.
85 Muslihat.
86 Lima Titik Ke Emasan.
87 Di Taman Lokapala.
88 Pil Surgawi.
89 Cio Mang Le.
90 Menuntut Pertanggung Jawaban.
91 Perasaan Aneh.
92 Sepasang Saudara Kembar.
93 Perjalanan Bersama.
94 Sisi Kelam Masalalu.
95 Satu Hati, Dua Rasa.
96 Tersesat.
97 Insiden di Rumah Makan.
98 Tuan muda Luan.
99 Dua Datuk Sakti Bukit Kwan.
100 Tuan Besar Liem.
101 Prahara Keluarga Liem.
102 Pedang Kristal Katai Putih Inti Bintang.
103 The Kwat Liang.
104 Empat Tuan Muda Brutal.
105 Pelajaran Pahit.
106 Weng Tao, Weng Taoli.
107 Menyusup Kedalam Istana.
108 Kaisar Mangkat.
109 Siasat.
110 Prahara di Dalam Istana.
111 Akhir Prahara Didalam Istana.
112 Cinta ber tabir keangkuhan.
113 Di Tanah Para Dewa.
114 Pertarungan Terakhir, di Tepi Jurang.
115 Terjebak di Dasar Jurang.
116 Puncak Tiga Dewa.
117 Negeri Mo Li Fa.
118 Racun Ulat Tengkorak.
119 Yaochi Jin Mu.
120 Theo Kuan Yian.
121 Pangeran Mao Sin Kian.
122 Istana Langit.
123 Geger di Istana Langit.
124 Pertemuan.
125 Pemuda dari Dunia Dimensi.
126 Puncak Gunung Kai Lun.
127 Dunia Kegelapan.
128 Mahluk Orgo.
129 Dunia yang Rusak
130 Perkampungan di dalam lembah.
131 Tumbal Rawa Maut.
132 Pengkhianat.
133 Perjuangan di Mulai.
134 Pembantaian di Benteng ke Dua.
135 Bertemu jendral Tua.
136 Kembali ke Taman Lokapala.
137 Mustika Dewa.
138 Istana Giok Diatas Pilar Batu.
139 Pegunungan Batu, di Tengah Gurun.
140 Pembantaian di Celah Tebing Batu.
141 Tersadar.
142 Cerita Anak dan Menantu.
143 Rencana penyusupan.
144 Memulai Penyusupan.
145 Evakuasi Besar Besaran.
146 Kota Raja di Dalam Lembah.
147 Di Bawah Awan Kegelapan.
148 Mencari Gunung Yung San.
149 Mencari Mustika Dewi Salju.
150 Naga Laut Utara.
151 Misteri Mustika Dewi Salju.
152 Dewi Ying Fa.
153 Pergolakan Dua Energi Besar.
154 Dewi Pelangi.
155 Laki laki Pendendam.
156 Bersekutu dengan Iblis.
157 Prahara.
158 Teng Kwan Berulah.
159 Mendung di Kota Raja.
160 Dunia Betara.
161 Pertarungan di Dalam Hutan.
162 Bangsa Tiau Nyin.
163 Para Penghuni Thai San.
164 Prasasti Perdamaian.
165 Amukan Petir Dewa.
166 Ouw Long San Tung.
167 Di Serang Dua Negeri.
168 Dua Dewi Amuk.
169 Palagan Padang Tandus.
170 Setia Hingga Akhir.
171 Dua Putri Mahkota.
172 Majikan Lembah Seribu Bunga .
173 Sam Kui Ang.
174 Para Penguasa Desa Kim San.
175 Pertarungan di Kebun Pisang.
176 Tian Tung Mo Ji .
177 Ji Sian Keng Tee .
178 Bu Tek Kui.
179 Chu Kong Cu.
180 Kong Sian Shin Yong.
181 Di Kota Luxiang.
182 Majikan Lembah Seribu Bunga.
183 Pertarungan Hidup dan Mati .
184 Kenyataan Pahit .
185 Kaisar Chu .
186 Misteri Dusun Kecil di Tengah Belantara .
187 Pewaris Dinasti Liu Terakhir.
188 Kuil Shi Siu Sian.
189 Pertarungan di Depan Kuil .
190 Negeri Liu Lahir Kembali .
191 Banjir Darah di Padang Datar .
192 Empat Setan Muka Merah .
193 Ang Mo Bin.
194 Dewi Ying Fa Sakit .
195 Malaikat Dari Utara .
196 Rencana perlawanan .
197 Pertempuran di Gerbang Kota .
198 Negeri Chu di Timur .
199 Kemelut di Negeri Chu.
200 Rencana Penyerangan .
201 Prahara di negeri Chu .
202 Perjalanan ke Barat .
203 Sin Ni Seng Sian .
204 Musuh Terselubung .
205 Jendral Muda Ming Cen Du.
206 Pengkhianat yang Terbuang .
207 Kemarahan para Datuk .
208 Lembah Sam Liong San .
209 Pertarungan di Dalam Lembah .
210 Tewas nya Dedengkot sakti .
211 Asmara Berujung Lara .
212 Badai di Perbatasan .
213 Banjir Darah di Batas Negeri .
214 Muncul nya Ming Cen Du.
215 Pertarungan Dua Naga .
216 Menyelesaikan Tugas .
217 Muncul nya Siluman Ikan.
218 Istana di Dasar Laut .
219 Kota Yuking .
220 Bayangan di Malam Hari .
221 Penculikan yang Gagal .
222 Pertikaian Dua Dewi Teratai .
223 Salah Sasaran .
224 Ang Lian Sian .
225 Menumpuk Bara dalam Sekam .
226 Hek Lian Kauw Cabang Kota Yufing .
227 Siang Kiam Liong Sian .
228 Perampok Misterius .
229 Muslihat Kuncu Suhu Kota Fansau .
230 Bayi Ajaib .
231 Petaka Bayi Ajaib .
232 Geger di Koai Liong Kok .
233 Siauw Hong Siang .
234 Amarah Putra Mahkota .
235 Sang Jendral Tua .
236 Awan Hitam diatas Kota Raja .
237 Prahara di Istana Alexia .
238 Perebutan anak ajaib .
239 Hek Long Pang .
240 Geger di Kuil Long Sian .
241 Gao Wangwe .
242 Mengejar Pengintip .
243 Mabuk Kepayang .
244 Sepasang Iblis .
245 Bertemu Wang Shi Er .
246 Putri yang Sombong .
247 Perasaan Yi Hua .
248 Si Giam Lo'ong .
249 Bunga Ying.
250 Buah Karma Pala .
251 Dunia Masa Kecil .
252 Perjalanan Ke Kota Li Cuan .
253 Kemurkaan Dewa Naga Emas Sejati .
254 Lembah teratai .
255 Dua Utusan Gubernur
256 Akibat Angkuh .
257 Lao Taijin yang Culas .
258 Penipu yang tertipu .
259 Dua bocah Kecil .
260 Kekuasaan dua Klan .
261 Penghakiman Klan Jao .
262 Persembahan .
263 Istana diatas Gunung .
264 Arogansi Gao Wangwe .
265 Pesan Darah .
266 Saling Dendam .
267 Dara Jelita dari Langit .
268 Terperangkap .
269 Giam Sian Li .
270 Rahasia Wanita ber Kerudung Hitam .
271 Kemaruk kemenangan .
272 Termakan Tipu Muslihat
273 Saat Telur diujung Tanduk .
274 Pengakuan Giam Sian Li .
275 Keributan di Kuil Besar Kim Hud .
276 Nasihat Dewi Chang 'e .
277 Hawa Sihir .
278 Jiwa Iblis , Hati Malaikat .
279 Cerita Putri yang Ternoda .
280 Karma untuk Pendosa .
281 Sihir Kiriman .
282 Khi Sian Li Thai Hauw .
283 Kembali nya Xuyi Sian Li .
284 Perjalan ke ujung timur .
285 Rawa Siluman Buaya .
286 Bukit Siluman Buaya .
287 Dua Laki laki Mata Keranjang .
288 Hukuman .
289 Tiba di Koai Lim .
290 Desa terpencil .
291 Kuil Matahari .
292 Pusaran hitam Lubang Waktu .
293 Pusara Ksatria Dewa Pedang .
294 Ksatria Pertama .
295 Ksatria ke Dua .
296 Peperangan Bangsa Iglor .
297 Perang di Kota Ruaido .
298 Ksatria ke Tiga .
299 Pusara Ksatria Dewa Petir .
300 Teka Teki Tersulit .
301 Ksatria ke empat .
302 Jatuh nya Pilar Timur .
303 Pilar Zolofia .
304 Runtuh nya Tower Zolofia.
305 Makam Keramat .
306 Pilu .
307 Memulai pembersihan .
308 Pembersihan Kota Han .
309 Pembersihan Kota Ming .
310 Menagih Utang Nyawa .
311 Antara Benci , Dendam dan Cinta .
312 Bangkit nya Jiwa Naga Berlian .
313 Penutup , Dewata Agung Muda .
Episodes

Updated 313 Episodes

1
Kelahiran dan kematian.
2
Bao Kecil.
3
Si Chun.
4
Melarikan diri.
5
Kasih Ibu tak berbatas.
6
Si Putih.
7
Sekarat.
8
Panah Sumbu Langit.
9
Bertemu Manusia.
10
Di Perguruan Rajawali Emas.
11
Dunia Baru
12
Shin Liong.
13
Kakek Qin.
14
Berlatih.
15
Perpisahan.
16
Dua Pemburu.
17
Ke Kota.
18
Dendam Membawa ke Hancuran.
19
Hancur karena Takabur.
20
Pukulan Sejati Inti Semesta.
21
Sesal di Kemudian.
22
Bertemu Nenek aneh.
23
Legenda Pil Surga.
24
Prahara di Keluarga Zhang.
25
Taman Lokapala.
26
Siluman Serigala Hitam.
27
Murid Ban Kiok Mo.
28
Burung Hong Kecil
29
Panah Sumbu langit Minta Korban.
30
Sepuluh Pengawal Dewi Teratai Putih.
31
Dua Iblis.
32
Dewi Teratai Putih.
33
Kutukan Lembah Keramat
34
Belajar Membuat Pil.
35
Pengembaraan Bermula.
36
Perjalanan ke Timur.
37
Serangan Para Siluman.
38
Perasaan Wang Shi Er.
39
Dewi Teratai putih Gusar.
40
Sepasang Tua Laknat.
41
Antri di Gerbang Kota.
42
Di kota Raja.
43
Ujian cinta.
44
Permainan Membawa Petaka.
45
Balasan untuk Penghina..
46
Siasat Licik.
47
Jadi Pemenang,atau Jadi Pecundang.
48
Penghina yang Terhina.
49
Lelang.
50
Sukses Besar di Pelelangan.
51
Melanjutkan Perjalanan.
52
Pertaruhan yang Gagal
53
Hujan Badai di Tengah Hutan.
54
Buah Mumu Emas.
55
Kebersamaan.
56
Sepuluh Kebajikan.
57
Naga Hijau Penunggu Telaga.
58
Tanda kebajikan.
59
Langkah Dewa Dewi
60
Tuan Besar Ma Ho Tiang.
61
Tanda Kuning ke dua.
62
Mian Nyi Mo Xiau.
63
Shin Bu Mo Thi.
64
Seruling sakti Perenggut Sukma.
65
Wanita cantik Misterius.
66
Aji An Lian dan Putri nya.
67
Titik Terang.
68
Pertapa Han Chi Kung.
69
Masalah di Alun Alun Kota.
70
Salah Sasaran.
71
Penyusupan sepasang Naga.
72
Amukan Sepasang Naga
73
Perjalanan, Menyusuri Sungai.
74
Seraut Wajah dari Masalalu.
75
Selamat Tinggal Dewi.
76
Dewi Menangis.
77
Manusia dari Lobang Langit.
78
Nona Muda Arogan.
79
Takluk.
80
Kemenangan Telak.
81
Klan Gak Sang Penguasa.
82
Kemarahan sang Patriak.
83
Leluhur Gak Bo Ong.
84
Keruntuhan Klan Gak.
85
Muslihat.
86
Lima Titik Ke Emasan.
87
Di Taman Lokapala.
88
Pil Surgawi.
89
Cio Mang Le.
90
Menuntut Pertanggung Jawaban.
91
Perasaan Aneh.
92
Sepasang Saudara Kembar.
93
Perjalanan Bersama.
94
Sisi Kelam Masalalu.
95
Satu Hati, Dua Rasa.
96
Tersesat.
97
Insiden di Rumah Makan.
98
Tuan muda Luan.
99
Dua Datuk Sakti Bukit Kwan.
100
Tuan Besar Liem.
101
Prahara Keluarga Liem.
102
Pedang Kristal Katai Putih Inti Bintang.
103
The Kwat Liang.
104
Empat Tuan Muda Brutal.
105
Pelajaran Pahit.
106
Weng Tao, Weng Taoli.
107
Menyusup Kedalam Istana.
108
Kaisar Mangkat.
109
Siasat.
110
Prahara di Dalam Istana.
111
Akhir Prahara Didalam Istana.
112
Cinta ber tabir keangkuhan.
113
Di Tanah Para Dewa.
114
Pertarungan Terakhir, di Tepi Jurang.
115
Terjebak di Dasar Jurang.
116
Puncak Tiga Dewa.
117
Negeri Mo Li Fa.
118
Racun Ulat Tengkorak.
119
Yaochi Jin Mu.
120
Theo Kuan Yian.
121
Pangeran Mao Sin Kian.
122
Istana Langit.
123
Geger di Istana Langit.
124
Pertemuan.
125
Pemuda dari Dunia Dimensi.
126
Puncak Gunung Kai Lun.
127
Dunia Kegelapan.
128
Mahluk Orgo.
129
Dunia yang Rusak
130
Perkampungan di dalam lembah.
131
Tumbal Rawa Maut.
132
Pengkhianat.
133
Perjuangan di Mulai.
134
Pembantaian di Benteng ke Dua.
135
Bertemu jendral Tua.
136
Kembali ke Taman Lokapala.
137
Mustika Dewa.
138
Istana Giok Diatas Pilar Batu.
139
Pegunungan Batu, di Tengah Gurun.
140
Pembantaian di Celah Tebing Batu.
141
Tersadar.
142
Cerita Anak dan Menantu.
143
Rencana penyusupan.
144
Memulai Penyusupan.
145
Evakuasi Besar Besaran.
146
Kota Raja di Dalam Lembah.
147
Di Bawah Awan Kegelapan.
148
Mencari Gunung Yung San.
149
Mencari Mustika Dewi Salju.
150
Naga Laut Utara.
151
Misteri Mustika Dewi Salju.
152
Dewi Ying Fa.
153
Pergolakan Dua Energi Besar.
154
Dewi Pelangi.
155
Laki laki Pendendam.
156
Bersekutu dengan Iblis.
157
Prahara.
158
Teng Kwan Berulah.
159
Mendung di Kota Raja.
160
Dunia Betara.
161
Pertarungan di Dalam Hutan.
162
Bangsa Tiau Nyin.
163
Para Penghuni Thai San.
164
Prasasti Perdamaian.
165
Amukan Petir Dewa.
166
Ouw Long San Tung.
167
Di Serang Dua Negeri.
168
Dua Dewi Amuk.
169
Palagan Padang Tandus.
170
Setia Hingga Akhir.
171
Dua Putri Mahkota.
172
Majikan Lembah Seribu Bunga .
173
Sam Kui Ang.
174
Para Penguasa Desa Kim San.
175
Pertarungan di Kebun Pisang.
176
Tian Tung Mo Ji .
177
Ji Sian Keng Tee .
178
Bu Tek Kui.
179
Chu Kong Cu.
180
Kong Sian Shin Yong.
181
Di Kota Luxiang.
182
Majikan Lembah Seribu Bunga.
183
Pertarungan Hidup dan Mati .
184
Kenyataan Pahit .
185
Kaisar Chu .
186
Misteri Dusun Kecil di Tengah Belantara .
187
Pewaris Dinasti Liu Terakhir.
188
Kuil Shi Siu Sian.
189
Pertarungan di Depan Kuil .
190
Negeri Liu Lahir Kembali .
191
Banjir Darah di Padang Datar .
192
Empat Setan Muka Merah .
193
Ang Mo Bin.
194
Dewi Ying Fa Sakit .
195
Malaikat Dari Utara .
196
Rencana perlawanan .
197
Pertempuran di Gerbang Kota .
198
Negeri Chu di Timur .
199
Kemelut di Negeri Chu.
200
Rencana Penyerangan .
201
Prahara di negeri Chu .
202
Perjalanan ke Barat .
203
Sin Ni Seng Sian .
204
Musuh Terselubung .
205
Jendral Muda Ming Cen Du.
206
Pengkhianat yang Terbuang .
207
Kemarahan para Datuk .
208
Lembah Sam Liong San .
209
Pertarungan di Dalam Lembah .
210
Tewas nya Dedengkot sakti .
211
Asmara Berujung Lara .
212
Badai di Perbatasan .
213
Banjir Darah di Batas Negeri .
214
Muncul nya Ming Cen Du.
215
Pertarungan Dua Naga .
216
Menyelesaikan Tugas .
217
Muncul nya Siluman Ikan.
218
Istana di Dasar Laut .
219
Kota Yuking .
220
Bayangan di Malam Hari .
221
Penculikan yang Gagal .
222
Pertikaian Dua Dewi Teratai .
223
Salah Sasaran .
224
Ang Lian Sian .
225
Menumpuk Bara dalam Sekam .
226
Hek Lian Kauw Cabang Kota Yufing .
227
Siang Kiam Liong Sian .
228
Perampok Misterius .
229
Muslihat Kuncu Suhu Kota Fansau .
230
Bayi Ajaib .
231
Petaka Bayi Ajaib .
232
Geger di Koai Liong Kok .
233
Siauw Hong Siang .
234
Amarah Putra Mahkota .
235
Sang Jendral Tua .
236
Awan Hitam diatas Kota Raja .
237
Prahara di Istana Alexia .
238
Perebutan anak ajaib .
239
Hek Long Pang .
240
Geger di Kuil Long Sian .
241
Gao Wangwe .
242
Mengejar Pengintip .
243
Mabuk Kepayang .
244
Sepasang Iblis .
245
Bertemu Wang Shi Er .
246
Putri yang Sombong .
247
Perasaan Yi Hua .
248
Si Giam Lo'ong .
249
Bunga Ying.
250
Buah Karma Pala .
251
Dunia Masa Kecil .
252
Perjalanan Ke Kota Li Cuan .
253
Kemurkaan Dewa Naga Emas Sejati .
254
Lembah teratai .
255
Dua Utusan Gubernur
256
Akibat Angkuh .
257
Lao Taijin yang Culas .
258
Penipu yang tertipu .
259
Dua bocah Kecil .
260
Kekuasaan dua Klan .
261
Penghakiman Klan Jao .
262
Persembahan .
263
Istana diatas Gunung .
264
Arogansi Gao Wangwe .
265
Pesan Darah .
266
Saling Dendam .
267
Dara Jelita dari Langit .
268
Terperangkap .
269
Giam Sian Li .
270
Rahasia Wanita ber Kerudung Hitam .
271
Kemaruk kemenangan .
272
Termakan Tipu Muslihat
273
Saat Telur diujung Tanduk .
274
Pengakuan Giam Sian Li .
275
Keributan di Kuil Besar Kim Hud .
276
Nasihat Dewi Chang 'e .
277
Hawa Sihir .
278
Jiwa Iblis , Hati Malaikat .
279
Cerita Putri yang Ternoda .
280
Karma untuk Pendosa .
281
Sihir Kiriman .
282
Khi Sian Li Thai Hauw .
283
Kembali nya Xuyi Sian Li .
284
Perjalan ke ujung timur .
285
Rawa Siluman Buaya .
286
Bukit Siluman Buaya .
287
Dua Laki laki Mata Keranjang .
288
Hukuman .
289
Tiba di Koai Lim .
290
Desa terpencil .
291
Kuil Matahari .
292
Pusaran hitam Lubang Waktu .
293
Pusara Ksatria Dewa Pedang .
294
Ksatria Pertama .
295
Ksatria ke Dua .
296
Peperangan Bangsa Iglor .
297
Perang di Kota Ruaido .
298
Ksatria ke Tiga .
299
Pusara Ksatria Dewa Petir .
300
Teka Teki Tersulit .
301
Ksatria ke empat .
302
Jatuh nya Pilar Timur .
303
Pilar Zolofia .
304
Runtuh nya Tower Zolofia.
305
Makam Keramat .
306
Pilu .
307
Memulai pembersihan .
308
Pembersihan Kota Han .
309
Pembersihan Kota Ming .
310
Menagih Utang Nyawa .
311
Antara Benci , Dendam dan Cinta .
312
Bangkit nya Jiwa Naga Berlian .
313
Penutup , Dewata Agung Muda .

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!