Perpisahan.

Shin Liong menyeka air mata nya yang jatuh berderai membasahi pipinya itu.

Mendengar wejangan dan nasihat dari kakek Qin,hatinya yang tadinya terasa sesak,perlahan lahan kini mulai lapang.

Ditariknya nafas dalam-dalam,lalu di hempaskannya keluar, seakan membuang jauh jauh semua rasa amarah dan dendam di hati nya.

"Tidak ada gunanya aku mendendam dan balas dendam kek,semua tidak akan merubah keadaan, urusan karma, biarlah sang maha kuasa yang mengurus nya,aku tidak ingin menyibukkan hati dan pikiran ku dengan urusan dendam, bukankah meskipun Serapi apapun menyimpan keburukan, semua dihadapan sang maha kuasa pasti ada balasannya cepat atau lambat,bila aku harus membunuh,itu semua bukan karena dendam, tetapi memang arus takdir nya harus begitu, tetapi sebisa mungkin aku akan menghindari pertumpahan darah kek, kecuali sangat terpaksa saja" kata Shin Liong bersungguh sungguh.

Kakek Qin membelai rambut Shin Liong dengan perasaan bangga.

"Kakek bangga pada mu nak,terus lah berprinsip seperti itu,dan jangan berhenti untuk belajar nak,karena setiap masa ada jamannya,setiap jaman ada waktu nya,dan setiap waktu ada hal baru yang muncul untuk merubah keadaan " kata kakek Qin tersenyum melihat kearah sang murid yang dia anggap cucu kandung nya sendiri itu.

Bertahun tahun berlatih di bawah pengawasan kakek Qin,atau guru sejati itu,kini tanpa terasa usia Shin Liong telah menginjak empat belas tahun atau memasuki masa awal remaja.

Kultivasi nya kini sudah mencapai alam Brahmana tingkat menengah.di mana manusia biasa memerlukan waktu hingga ratusan tahun untuk mencapai tingkat itu.

Jurus sakti sembilan Dewa pun telah dia kuasai hingga jurus yang ke sembilan dengan sangar sempurna sekali.

Ilmu Kiok Pui atau kaki terbang pun telah dia kuasai dengan sempurna.

Dengan ilmu Kiok Pui ini,jangankan di pucuk pucuk pohon,di atas air pun dia bisa berjalan, bahkan berlari layaknya di darat.

Yang lebih hebat lagi,ilmu nafas Dewata sudah dia kuasai hingga tingkat kesembilan pula.

Di bidang ilmu pedang, jurus pedang Dewata menari pun sudah dia kuasai hingga tingkat sembilan akhir.

Hingga pada suatu pagi, kakek Qin memanggil Shin Liong untuk menghadap kepada nya di teras depan rumah kecil mereka.

Shin Liong duduk didepan kakek Qin yang menatap kearah Shin Liong dengan tatapan bangga serta haru.

"Ada apakah kakek guru memanggil saya?"tanya Shin Liong sembari duduk bersimpuh dihadapan kakek Qin.

"Duduklah cucu ku,ada sesuatu yang akan kakek katakan kepada mu nak, maka perhatikan dan dengar baik baik,kini usia mu sudah empat belas tahun, dan semua pengetahuan kakek, sudah kakek berikan kepada mu,tinggal kau latih secara rutin setiap waktu agar lebih sempurna lagi,serta amalkan dan tolonglah orang yang membutuh kan pertolongan,hukum sepantas nya kepada orang yang memang perlu di hukum,bela orang yang pantas kamu bela,jangan memandang rupa,pisik dan penampilan, dalam bertindak,kadang kadang sang maha kuasa memberikan satu kebaikan kepada mu justru lewat orang yang kau anggap jelek,lemah dan hina,serta sang maha kuasa menurunkan musibah bagi mu,bisa bisa lewat orang yang kau anggap baik dan sempurna,baik dan buruk, tidak bergantung dari rupa dan penampilan nak" kata kakek Qin sambil menatap kearah Shin Liong dengan tatapan sendu.

Lalu kakek Qin mengeluarkan sesuatu dari dalam tubuh nya.

Sebilah pedang kecil sepanjang dua jengkal setengah yang terbuat dari batu kristal putih itu.

Pedang itu nampak berkilau warna warni seperti pelangi.

"Nak,pedang ini bukan sembarang kristal,ini kristal Katai putih,inti sebuah bintang yang mati karena usia tua dan menjadi sebuah Katai putih berbentuk kristal, tetapi ketahuilah nak,pedang ini satu satunya benda terkeras di seluruh semesta ini, benda ini tidak bisa di bakar atau di panas kan berapapun panas nya,serta keras nya melebihi semua baja yang paling keras di seluruh semesta ini, pedang ini cuma bisa di bentuk dengan energi paling tinggi di semesta ini,yaitu energi Dewata, dan ketahuilah murid ku, guru mu ini memerlukan waktu seribu tahun lamanya untuk membentuk pedang ini sedikit demi sedikit hingga menjadi sebuah pedang sempurna yang paling keras dan paling tajam di seluruh semesta ini,batu Katai putih itu sendiri inti dari sebuah bintang paling besar yang menciut menjadi sebuah Katai sebesar kepalan tangan saja,jadi berat pedang ini jangan kau tanya lagi,sama beratnya dengan sebuah bintang yang paling besar,apa bila kau merasa pedang ini enteng,itu karena pedang ini memang memilih diri mu sebagai pemilik nya" kata kakek Qin sambil menyerahkan pedang itu kepada Shin Liong.

Dengan memantapkan hatinya,Shin Liong menerima pedang itu dengan kedua tangannya.

Pedang kecil itu terasa enteng di tangan nya, kemudian di gerak gerakan nya,dan terasa energi luar biasa besar keluar dari pedang itu,seolah-olah pedang itu berkehendak sendiri.

"Pedang ini tidak memiliki sarung,sarung nya adalah tubuh mu,kau bisa menyimpan pedang ini kedalam tubuh mu, pedang ini sudah ku rancang agar sesuai dengan jurus pedang Dewata menari milik mu nak" kata kakek Qin lagi.

Shin Liong segera menyimpan pedang itu kedalam tubuh nya,dan dalam seketika,pedang itu lenyap dari pandangan mata,masuk kedalam tubuh Shin Liong.

Ketika pedang itu masuk kedalam tubuh nya,Shin Liong merasakan ada satu energi yang sangat nyaman mengalir di sekujur tubuh nya.

"Kenapa tiba tiba tubuh saya menjadi sangat nyaman kek ?"tanya Shin Liong.

"Itu pertanda pedang itu juga sangat nyaman dan cocok dengan tubuh mu sebagai warangka atau sarung nya" jawab kakek Qin sambil tersenyum.

"Pergunakan pedang itu di saat kau benar benar memerlukannya saja nak, dan satu hal lagi nak, amalkan semua ilmu mu untuk menegakkan kebenaran serta memerangi ke Jaliman, membela yang lemah dan tertindas,carilah pengalaman hidup sebanyak banyak nya nak, kini saat saat kebersamaan kita sudah sampai kepada ujung nya nak,amalkan semua petuah dari guru mu ini sebagai pelita hidup mu, penerang setiap langkah mu nak!" kata kakek Qin lagi.

Mendengar itu,Shin Liong tersentak terkejut bukan main, "apa maksud kakek?, kakek ingin meninggalkan Liong pergi kemana kek?" tanya nya.

Kakek Qin tersenyum getir,ada kesedihan dan ke sendu an di wajah nya.

"Nak,ini lah isi dunia,ada pertemuan pasti ada perpisahan pula,teruslah berlatih dan berkultivasi, jangan jemu jemu,kau harus melangkah mengikuti takdir mu kembali,sedangkan guru mu ini akan kembali ke tempat di mana guru mu ini seharusnya berada nak,tetapi kau jangan khawatir,guru mu ini akan selalu mengawasi mu nak, mulai hari ini kau ku nyatakan telah menguasai semua ilmu yang ku ajarkan,keluarlah ke dunia ramai,dan amalkan lah semua ilmu mu kepada kebaikan dan kemanusiaan!"kata kakek Qin sembari menyerahkan sebuah buntalan berisi beberapa pasang pakaian untuk Shin Liong ,dan salah satunya adalah sebuah jubah putih ber motif bunga He Hua atau bunga teratai seperti jubah sang guru nya.

Shin Liong masuk kedalam untuk mengganti pakaiannya, dan ketika dia keluar,dia sudah mengenakan sebuah jubah putih bermotif bunga teratai itu.

Sebuah pisau belati pemberian dari Siau Ji nya dulu dia selipkan di pinggang nya.

Ketika dia keluar dari dalam rumah itu,di luar di putih sudah menunggu nya sedari tadi.

Serigala perak itu kini telah tumbuh menjadi seekor serigala yang besar dengan tingkat binatang buas level enam.

Badannya sama besar nya seperti seekor kuda jantan dewasa.

Di halaman rumah kecil itu,kakek Qin sudah berdiri menunggu nya.

Ketika melihat Shin Liong keluar,kakek Qin menyerahkan dua kantong berisi keping emas kepada Shin Liong.

Sekantong nya berisi duaratus keping emas, jadi sekarang Shin Liong memiliki empat ratus keping emas.

Shin Liong menerima pemberian dari gurunya itu lalu menyimpannya didalam cincin ruang nya.

"Kakek guru,apakah kita masih bisa bertemu lagi kek?" tanya Shin Liong sambil memeluk tubuh gurunya itu.

laki laki tua itu membiarkan saja sang murid melakukan itu.

"Tentu saja cucu ku, kakek mu ini masih hidup dan masih bisa bertemu dengan mu,satu waktu nanti kita pasti bertemu kembali nak,nah sekarang pergilah,si putih akan membawa mu keluar dari sini "kata kakek Qin sedikit bergetar suara nya.

Bocah malang yang dulu sebatang kara,kini sudah menjelma menjadi seorang anak remaja yang gagah,meskipun tidak tampan.

"Restu kakek menyertai langkah mu nak,carilah pengalaman hidup yang banyak,serta berbuat baiklah agar ibu mu senang di alam sana nak" bisik kakek Qin sambil mencium kening remaja itu.

Shin Liong berjalan beberapa langkah, kemudian berhenti dan menatap ke arah sang guru nya itu.

Terlihat sang guru masih menatap kearah nya dengan tersenyum sambil melambaikan tangan nya.

Perlahan lahan,tubuh sang guru berubah menjadi cahaya putih berwujud manusia dan melesat terbang keangkasa secepat Sambaran kilat.

Shin Liong bergegas menaiki punggung si putih sahabat nya itu yang langsung melesat pergi menuju kesatu arah.

Di satu tempat,mereka memasuki sebuah goa panjang berliku liku.

Setelah cukup lama berlari dalam kegelapan lorong goa,akhirnya mereka tiba di ujung goa di sebuah hutan belantara yang lebat.

Setelah menutupi mulut goa dengan pormasi gaib,mereka kemudian meneruskan perjalanan mereka kembali.

Tidak ada tujuan yang pasti,mereka berjalan saja entah sampai kemana.

Menjelang sore,si putih berhenti di pinggir sebuah tebing batu yang tinggi dan curam.

Karena tidak ada goa tempat bermalam,maka Shin Liong terpaksa tidur di tempat terbuka di bawah sebatang pohon yang besar dan tinggi.

Shin Liong segera mengumpulkan kayu kayu kering untuk membuat api.

Di ambil nya beberapa kerat daging asap dari dalam cincin ruang nya lalu dia letakan diatas bara api.

Tidak berapa lama,aroma daging bakar pun menyebar kemana mana ke seantero hutan itu.

"Besok kita harus mencari binatang buruan putih, persediaan daging kita mulai menipis" kata Shin Liong kepada serigala perak itu sambil melemparkan dua potong singkong kedalam api.

Sang serigala perak mengaum panjang pendek yang cuma di mengerti oleh Shin Liong seorang.

setelah beberapa saat,singkong bakar pun matang bersama daging bakar nya.

Shin Liong melemparkan dua kerat daging bakar kepada serigala perak itu yang langsung melahap dengan rakus nya.

Sedangkan Shin Liong makan singkong bakar bersama daging bakar dengan nikmat nya.

"Apakah kau bisa mencium bau air, putih ?" tanya Shin Liong kepada si putih sang serigala perak itu.

Serigala perak itu mengaum pendek sambil menganggukkan kepalanya.

"Jauh apa dekat dari sini, putih ?" tanya Shin Liong lagi.

Serigala perak itu kembali mengaum panjang pendek sambil menggelengkan kepala nya.

...****************...

Tingkat kultivasi.

Alam manusia.

1,Alam Sudra.

2,Alam Taruna.

3,Alam Ksatria.

4,Alam Raja.

5,Alam Brahmana.

Tingkat Alam Dewa rendah.

1,Dewa Bumi.

2,Dewa Laut.

3,Dewa Langit.

4,Dewa Bintang.

5,Dewa Sorga.

Tingkat Dewa Alam Dewa menengah.

1,Dewa Perunggu.

2,Dewa Perak.

3,Dewa Emas.

4,Dewa Berlian

5,Dewa Cahaya.

Tingkat Alam Dewa Sempurna.

1,Dewa Sempurna.

2,Dewa Paripurna.

3,Dewa Agung.

Sengaja saya buat tingkatan ini dengan bahasa Indonesia,agar mudah di ingat.

Terpopuler

Comments

Akira

Akira

ini yg di tunggu2, urutan tingkat kultivasi nya... Tapi yg masih menjadi pertanyaan, apakah guru/kakek Qin (termasuk otor) tdk menjelaskan bagaimana menghilangkan sisik hitam tsb ?
karena kalau di perhatikan, baru kali ini ada cerita yg mc nya tidak rupawan, tdk berkharisma, dgn kulit hitam dan akan mudah di rendahkan, walau mempunya kekuatan yg tinggi

2024-05-05

0

Dragon blackƸ̵̡⁠Ӝ̵̨̄⁠Ʒ

Dragon blackƸ̵̡⁠Ӝ̵̨̄⁠Ʒ

saran Thor namnya harus pake china krna ini cerita bertema kultivasi

2024-04-20

1

Suhendri Kuple

Suhendri Kuple

ilangin aja thor penyakit dimukanya

2024-03-19

0

lihat semua
Episodes
1 Kelahiran dan kematian.
2 Bao Kecil.
3 Si Chun.
4 Melarikan diri.
5 Kasih Ibu tak berbatas.
6 Si Putih.
7 Sekarat.
8 Panah Sumbu Langit.
9 Bertemu Manusia.
10 Di Perguruan Rajawali Emas.
11 Dunia Baru
12 Shin Liong.
13 Kakek Qin.
14 Berlatih.
15 Perpisahan.
16 Dua Pemburu.
17 Ke Kota.
18 Dendam Membawa ke Hancuran.
19 Hancur karena Takabur.
20 Pukulan Sejati Inti Semesta.
21 Sesal di Kemudian.
22 Bertemu Nenek aneh.
23 Legenda Pil Surga.
24 Prahara di Keluarga Zhang.
25 Taman Lokapala.
26 Siluman Serigala Hitam.
27 Murid Ban Kiok Mo.
28 Burung Hong Kecil
29 Panah Sumbu langit Minta Korban.
30 Sepuluh Pengawal Dewi Teratai Putih.
31 Dua Iblis.
32 Dewi Teratai Putih.
33 Kutukan Lembah Keramat
34 Belajar Membuat Pil.
35 Pengembaraan Bermula.
36 Perjalanan ke Timur.
37 Serangan Para Siluman.
38 Perasaan Wang Shi Er.
39 Dewi Teratai putih Gusar.
40 Sepasang Tua Laknat.
41 Antri di Gerbang Kota.
42 Di kota Raja.
43 Ujian cinta.
44 Permainan Membawa Petaka.
45 Balasan untuk Penghina..
46 Siasat Licik.
47 Jadi Pemenang,atau Jadi Pecundang.
48 Penghina yang Terhina.
49 Lelang.
50 Sukses Besar di Pelelangan.
51 Melanjutkan Perjalanan.
52 Pertaruhan yang Gagal
53 Hujan Badai di Tengah Hutan.
54 Buah Mumu Emas.
55 Kebersamaan.
56 Sepuluh Kebajikan.
57 Naga Hijau Penunggu Telaga.
58 Tanda kebajikan.
59 Langkah Dewa Dewi
60 Tuan Besar Ma Ho Tiang.
61 Tanda Kuning ke dua.
62 Mian Nyi Mo Xiau.
63 Shin Bu Mo Thi.
64 Seruling sakti Perenggut Sukma.
65 Wanita cantik Misterius.
66 Aji An Lian dan Putri nya.
67 Titik Terang.
68 Pertapa Han Chi Kung.
69 Masalah di Alun Alun Kota.
70 Salah Sasaran.
71 Penyusupan sepasang Naga.
72 Amukan Sepasang Naga
73 Perjalanan, Menyusuri Sungai.
74 Seraut Wajah dari Masalalu.
75 Selamat Tinggal Dewi.
76 Dewi Menangis.
77 Manusia dari Lobang Langit.
78 Nona Muda Arogan.
79 Takluk.
80 Kemenangan Telak.
81 Klan Gak Sang Penguasa.
82 Kemarahan sang Patriak.
83 Leluhur Gak Bo Ong.
84 Keruntuhan Klan Gak.
85 Muslihat.
86 Lima Titik Ke Emasan.
87 Di Taman Lokapala.
88 Pil Surgawi.
89 Cio Mang Le.
90 Menuntut Pertanggung Jawaban.
91 Perasaan Aneh.
92 Sepasang Saudara Kembar.
93 Perjalanan Bersama.
94 Sisi Kelam Masalalu.
95 Satu Hati, Dua Rasa.
96 Tersesat.
97 Insiden di Rumah Makan.
98 Tuan muda Luan.
99 Dua Datuk Sakti Bukit Kwan.
100 Tuan Besar Liem.
101 Prahara Keluarga Liem.
102 Pedang Kristal Katai Putih Inti Bintang.
103 The Kwat Liang.
104 Empat Tuan Muda Brutal.
105 Pelajaran Pahit.
106 Weng Tao, Weng Taoli.
107 Menyusup Kedalam Istana.
108 Kaisar Mangkat.
109 Siasat.
110 Prahara di Dalam Istana.
111 Akhir Prahara Didalam Istana.
112 Cinta ber tabir keangkuhan.
113 Di Tanah Para Dewa.
114 Pertarungan Terakhir, di Tepi Jurang.
115 Terjebak di Dasar Jurang.
116 Puncak Tiga Dewa.
117 Negeri Mo Li Fa.
118 Racun Ulat Tengkorak.
119 Yaochi Jin Mu.
120 Theo Kuan Yian.
121 Pangeran Mao Sin Kian.
122 Istana Langit.
123 Geger di Istana Langit.
124 Pertemuan.
125 Pemuda dari Dunia Dimensi.
126 Puncak Gunung Kai Lun.
127 Dunia Kegelapan.
128 Mahluk Orgo.
129 Dunia yang Rusak
130 Perkampungan di dalam lembah.
131 Tumbal Rawa Maut.
132 Pengkhianat.
133 Perjuangan di Mulai.
134 Pembantaian di Benteng ke Dua.
135 Bertemu jendral Tua.
136 Kembali ke Taman Lokapala.
137 Mustika Dewa.
138 Istana Giok Diatas Pilar Batu.
139 Pegunungan Batu, di Tengah Gurun.
140 Pembantaian di Celah Tebing Batu.
141 Tersadar.
142 Cerita Anak dan Menantu.
143 Rencana penyusupan.
144 Memulai Penyusupan.
145 Evakuasi Besar Besaran.
146 Kota Raja di Dalam Lembah.
147 Di Bawah Awan Kegelapan.
148 Mencari Gunung Yung San.
149 Mencari Mustika Dewi Salju.
150 Naga Laut Utara.
151 Misteri Mustika Dewi Salju.
152 Dewi Ying Fa.
153 Pergolakan Dua Energi Besar.
154 Dewi Pelangi.
155 Laki laki Pendendam.
156 Bersekutu dengan Iblis.
157 Prahara.
158 Teng Kwan Berulah.
159 Mendung di Kota Raja.
160 Dunia Betara.
161 Pertarungan di Dalam Hutan.
162 Bangsa Tiau Nyin.
163 Para Penghuni Thai San.
164 Prasasti Perdamaian.
165 Amukan Petir Dewa.
166 Ouw Long San Tung.
167 Di Serang Dua Negeri.
168 Dua Dewi Amuk.
169 Palagan Padang Tandus.
170 Setia Hingga Akhir.
171 Dua Putri Mahkota.
172 Majikan Lembah Seribu Bunga .
173 Sam Kui Ang.
174 Para Penguasa Desa Kim San.
175 Pertarungan di Kebun Pisang.
176 Tian Tung Mo Ji .
177 Ji Sian Keng Tee .
178 Bu Tek Kui.
179 Chu Kong Cu.
180 Kong Sian Shin Yong.
181 Di Kota Luxiang.
182 Majikan Lembah Seribu Bunga.
183 Pertarungan Hidup dan Mati .
184 Kenyataan Pahit .
185 Kaisar Chu .
186 Misteri Dusun Kecil di Tengah Belantara .
187 Pewaris Dinasti Liu Terakhir.
188 Kuil Shi Siu Sian.
189 Pertarungan di Depan Kuil .
190 Negeri Liu Lahir Kembali .
191 Banjir Darah di Padang Datar .
192 Empat Setan Muka Merah .
193 Ang Mo Bin.
194 Dewi Ying Fa Sakit .
195 Malaikat Dari Utara .
196 Rencana perlawanan .
197 Pertempuran di Gerbang Kota .
198 Negeri Chu di Timur .
199 Kemelut di Negeri Chu.
200 Rencana Penyerangan .
201 Prahara di negeri Chu .
202 Perjalanan ke Barat .
203 Sin Ni Seng Sian .
204 Musuh Terselubung .
205 Jendral Muda Ming Cen Du.
206 Pengkhianat yang Terbuang .
207 Kemarahan para Datuk .
208 Lembah Sam Liong San .
209 Pertarungan di Dalam Lembah .
210 Tewas nya Dedengkot sakti .
211 Asmara Berujung Lara .
212 Badai di Perbatasan .
213 Banjir Darah di Batas Negeri .
214 Muncul nya Ming Cen Du.
215 Pertarungan Dua Naga .
216 Menyelesaikan Tugas .
217 Muncul nya Siluman Ikan.
218 Istana di Dasar Laut .
219 Kota Yuking .
220 Bayangan di Malam Hari .
221 Penculikan yang Gagal .
222 Pertikaian Dua Dewi Teratai .
223 Salah Sasaran .
224 Ang Lian Sian .
225 Menumpuk Bara dalam Sekam .
226 Hek Lian Kauw Cabang Kota Yufing .
227 Siang Kiam Liong Sian .
228 Perampok Misterius .
229 Muslihat Kuncu Suhu Kota Fansau .
230 Bayi Ajaib .
231 Petaka Bayi Ajaib .
232 Geger di Koai Liong Kok .
233 Siauw Hong Siang .
234 Amarah Putra Mahkota .
235 Sang Jendral Tua .
236 Awan Hitam diatas Kota Raja .
237 Prahara di Istana Alexia .
238 Perebutan anak ajaib .
239 Hek Long Pang .
240 Geger di Kuil Long Sian .
241 Gao Wangwe .
242 Mengejar Pengintip .
243 Mabuk Kepayang .
244 Sepasang Iblis .
245 Bertemu Wang Shi Er .
246 Putri yang Sombong .
247 Perasaan Yi Hua .
248 Si Giam Lo'ong .
249 Bunga Ying.
250 Buah Karma Pala .
251 Dunia Masa Kecil .
252 Perjalanan Ke Kota Li Cuan .
253 Kemurkaan Dewa Naga Emas Sejati .
254 Lembah teratai .
255 Dua Utusan Gubernur
256 Akibat Angkuh .
257 Lao Taijin yang Culas .
258 Penipu yang tertipu .
259 Dua bocah Kecil .
260 Kekuasaan dua Klan .
261 Penghakiman Klan Jao .
262 Persembahan .
263 Istana diatas Gunung .
264 Arogansi Gao Wangwe .
265 Pesan Darah .
266 Saling Dendam .
267 Dara Jelita dari Langit .
268 Terperangkap .
269 Giam Sian Li .
270 Rahasia Wanita ber Kerudung Hitam .
271 Kemaruk kemenangan .
272 Termakan Tipu Muslihat
273 Saat Telur diujung Tanduk .
274 Pengakuan Giam Sian Li .
275 Keributan di Kuil Besar Kim Hud .
276 Nasihat Dewi Chang 'e .
277 Hawa Sihir .
278 Jiwa Iblis , Hati Malaikat .
279 Cerita Putri yang Ternoda .
280 Karma untuk Pendosa .
281 Sihir Kiriman .
282 Khi Sian Li Thai Hauw .
283 Kembali nya Xuyi Sian Li .
284 Perjalan ke ujung timur .
285 Rawa Siluman Buaya .
286 Bukit Siluman Buaya .
287 Dua Laki laki Mata Keranjang .
288 Hukuman .
289 Tiba di Koai Lim .
290 Desa terpencil .
291 Kuil Matahari .
292 Pusaran hitam Lubang Waktu .
293 Pusara Ksatria Dewa Pedang .
294 Ksatria Pertama .
295 Ksatria ke Dua .
296 Peperangan Bangsa Iglor .
297 Perang di Kota Ruaido .
298 Ksatria ke Tiga .
299 Pusara Ksatria Dewa Petir .
300 Teka Teki Tersulit .
301 Ksatria ke empat .
302 Jatuh nya Pilar Timur .
303 Pilar Zolofia .
304 Runtuh nya Tower Zolofia.
305 Makam Keramat .
306 Pilu .
307 Memulai pembersihan .
308 Pembersihan Kota Han .
309 Pembersihan Kota Ming .
310 Menagih Utang Nyawa .
311 Antara Benci , Dendam dan Cinta .
312 Bangkit nya Jiwa Naga Berlian .
313 Penutup , Dewata Agung Muda .
Episodes

Updated 313 Episodes

1
Kelahiran dan kematian.
2
Bao Kecil.
3
Si Chun.
4
Melarikan diri.
5
Kasih Ibu tak berbatas.
6
Si Putih.
7
Sekarat.
8
Panah Sumbu Langit.
9
Bertemu Manusia.
10
Di Perguruan Rajawali Emas.
11
Dunia Baru
12
Shin Liong.
13
Kakek Qin.
14
Berlatih.
15
Perpisahan.
16
Dua Pemburu.
17
Ke Kota.
18
Dendam Membawa ke Hancuran.
19
Hancur karena Takabur.
20
Pukulan Sejati Inti Semesta.
21
Sesal di Kemudian.
22
Bertemu Nenek aneh.
23
Legenda Pil Surga.
24
Prahara di Keluarga Zhang.
25
Taman Lokapala.
26
Siluman Serigala Hitam.
27
Murid Ban Kiok Mo.
28
Burung Hong Kecil
29
Panah Sumbu langit Minta Korban.
30
Sepuluh Pengawal Dewi Teratai Putih.
31
Dua Iblis.
32
Dewi Teratai Putih.
33
Kutukan Lembah Keramat
34
Belajar Membuat Pil.
35
Pengembaraan Bermula.
36
Perjalanan ke Timur.
37
Serangan Para Siluman.
38
Perasaan Wang Shi Er.
39
Dewi Teratai putih Gusar.
40
Sepasang Tua Laknat.
41
Antri di Gerbang Kota.
42
Di kota Raja.
43
Ujian cinta.
44
Permainan Membawa Petaka.
45
Balasan untuk Penghina..
46
Siasat Licik.
47
Jadi Pemenang,atau Jadi Pecundang.
48
Penghina yang Terhina.
49
Lelang.
50
Sukses Besar di Pelelangan.
51
Melanjutkan Perjalanan.
52
Pertaruhan yang Gagal
53
Hujan Badai di Tengah Hutan.
54
Buah Mumu Emas.
55
Kebersamaan.
56
Sepuluh Kebajikan.
57
Naga Hijau Penunggu Telaga.
58
Tanda kebajikan.
59
Langkah Dewa Dewi
60
Tuan Besar Ma Ho Tiang.
61
Tanda Kuning ke dua.
62
Mian Nyi Mo Xiau.
63
Shin Bu Mo Thi.
64
Seruling sakti Perenggut Sukma.
65
Wanita cantik Misterius.
66
Aji An Lian dan Putri nya.
67
Titik Terang.
68
Pertapa Han Chi Kung.
69
Masalah di Alun Alun Kota.
70
Salah Sasaran.
71
Penyusupan sepasang Naga.
72
Amukan Sepasang Naga
73
Perjalanan, Menyusuri Sungai.
74
Seraut Wajah dari Masalalu.
75
Selamat Tinggal Dewi.
76
Dewi Menangis.
77
Manusia dari Lobang Langit.
78
Nona Muda Arogan.
79
Takluk.
80
Kemenangan Telak.
81
Klan Gak Sang Penguasa.
82
Kemarahan sang Patriak.
83
Leluhur Gak Bo Ong.
84
Keruntuhan Klan Gak.
85
Muslihat.
86
Lima Titik Ke Emasan.
87
Di Taman Lokapala.
88
Pil Surgawi.
89
Cio Mang Le.
90
Menuntut Pertanggung Jawaban.
91
Perasaan Aneh.
92
Sepasang Saudara Kembar.
93
Perjalanan Bersama.
94
Sisi Kelam Masalalu.
95
Satu Hati, Dua Rasa.
96
Tersesat.
97
Insiden di Rumah Makan.
98
Tuan muda Luan.
99
Dua Datuk Sakti Bukit Kwan.
100
Tuan Besar Liem.
101
Prahara Keluarga Liem.
102
Pedang Kristal Katai Putih Inti Bintang.
103
The Kwat Liang.
104
Empat Tuan Muda Brutal.
105
Pelajaran Pahit.
106
Weng Tao, Weng Taoli.
107
Menyusup Kedalam Istana.
108
Kaisar Mangkat.
109
Siasat.
110
Prahara di Dalam Istana.
111
Akhir Prahara Didalam Istana.
112
Cinta ber tabir keangkuhan.
113
Di Tanah Para Dewa.
114
Pertarungan Terakhir, di Tepi Jurang.
115
Terjebak di Dasar Jurang.
116
Puncak Tiga Dewa.
117
Negeri Mo Li Fa.
118
Racun Ulat Tengkorak.
119
Yaochi Jin Mu.
120
Theo Kuan Yian.
121
Pangeran Mao Sin Kian.
122
Istana Langit.
123
Geger di Istana Langit.
124
Pertemuan.
125
Pemuda dari Dunia Dimensi.
126
Puncak Gunung Kai Lun.
127
Dunia Kegelapan.
128
Mahluk Orgo.
129
Dunia yang Rusak
130
Perkampungan di dalam lembah.
131
Tumbal Rawa Maut.
132
Pengkhianat.
133
Perjuangan di Mulai.
134
Pembantaian di Benteng ke Dua.
135
Bertemu jendral Tua.
136
Kembali ke Taman Lokapala.
137
Mustika Dewa.
138
Istana Giok Diatas Pilar Batu.
139
Pegunungan Batu, di Tengah Gurun.
140
Pembantaian di Celah Tebing Batu.
141
Tersadar.
142
Cerita Anak dan Menantu.
143
Rencana penyusupan.
144
Memulai Penyusupan.
145
Evakuasi Besar Besaran.
146
Kota Raja di Dalam Lembah.
147
Di Bawah Awan Kegelapan.
148
Mencari Gunung Yung San.
149
Mencari Mustika Dewi Salju.
150
Naga Laut Utara.
151
Misteri Mustika Dewi Salju.
152
Dewi Ying Fa.
153
Pergolakan Dua Energi Besar.
154
Dewi Pelangi.
155
Laki laki Pendendam.
156
Bersekutu dengan Iblis.
157
Prahara.
158
Teng Kwan Berulah.
159
Mendung di Kota Raja.
160
Dunia Betara.
161
Pertarungan di Dalam Hutan.
162
Bangsa Tiau Nyin.
163
Para Penghuni Thai San.
164
Prasasti Perdamaian.
165
Amukan Petir Dewa.
166
Ouw Long San Tung.
167
Di Serang Dua Negeri.
168
Dua Dewi Amuk.
169
Palagan Padang Tandus.
170
Setia Hingga Akhir.
171
Dua Putri Mahkota.
172
Majikan Lembah Seribu Bunga .
173
Sam Kui Ang.
174
Para Penguasa Desa Kim San.
175
Pertarungan di Kebun Pisang.
176
Tian Tung Mo Ji .
177
Ji Sian Keng Tee .
178
Bu Tek Kui.
179
Chu Kong Cu.
180
Kong Sian Shin Yong.
181
Di Kota Luxiang.
182
Majikan Lembah Seribu Bunga.
183
Pertarungan Hidup dan Mati .
184
Kenyataan Pahit .
185
Kaisar Chu .
186
Misteri Dusun Kecil di Tengah Belantara .
187
Pewaris Dinasti Liu Terakhir.
188
Kuil Shi Siu Sian.
189
Pertarungan di Depan Kuil .
190
Negeri Liu Lahir Kembali .
191
Banjir Darah di Padang Datar .
192
Empat Setan Muka Merah .
193
Ang Mo Bin.
194
Dewi Ying Fa Sakit .
195
Malaikat Dari Utara .
196
Rencana perlawanan .
197
Pertempuran di Gerbang Kota .
198
Negeri Chu di Timur .
199
Kemelut di Negeri Chu.
200
Rencana Penyerangan .
201
Prahara di negeri Chu .
202
Perjalanan ke Barat .
203
Sin Ni Seng Sian .
204
Musuh Terselubung .
205
Jendral Muda Ming Cen Du.
206
Pengkhianat yang Terbuang .
207
Kemarahan para Datuk .
208
Lembah Sam Liong San .
209
Pertarungan di Dalam Lembah .
210
Tewas nya Dedengkot sakti .
211
Asmara Berujung Lara .
212
Badai di Perbatasan .
213
Banjir Darah di Batas Negeri .
214
Muncul nya Ming Cen Du.
215
Pertarungan Dua Naga .
216
Menyelesaikan Tugas .
217
Muncul nya Siluman Ikan.
218
Istana di Dasar Laut .
219
Kota Yuking .
220
Bayangan di Malam Hari .
221
Penculikan yang Gagal .
222
Pertikaian Dua Dewi Teratai .
223
Salah Sasaran .
224
Ang Lian Sian .
225
Menumpuk Bara dalam Sekam .
226
Hek Lian Kauw Cabang Kota Yufing .
227
Siang Kiam Liong Sian .
228
Perampok Misterius .
229
Muslihat Kuncu Suhu Kota Fansau .
230
Bayi Ajaib .
231
Petaka Bayi Ajaib .
232
Geger di Koai Liong Kok .
233
Siauw Hong Siang .
234
Amarah Putra Mahkota .
235
Sang Jendral Tua .
236
Awan Hitam diatas Kota Raja .
237
Prahara di Istana Alexia .
238
Perebutan anak ajaib .
239
Hek Long Pang .
240
Geger di Kuil Long Sian .
241
Gao Wangwe .
242
Mengejar Pengintip .
243
Mabuk Kepayang .
244
Sepasang Iblis .
245
Bertemu Wang Shi Er .
246
Putri yang Sombong .
247
Perasaan Yi Hua .
248
Si Giam Lo'ong .
249
Bunga Ying.
250
Buah Karma Pala .
251
Dunia Masa Kecil .
252
Perjalanan Ke Kota Li Cuan .
253
Kemurkaan Dewa Naga Emas Sejati .
254
Lembah teratai .
255
Dua Utusan Gubernur
256
Akibat Angkuh .
257
Lao Taijin yang Culas .
258
Penipu yang tertipu .
259
Dua bocah Kecil .
260
Kekuasaan dua Klan .
261
Penghakiman Klan Jao .
262
Persembahan .
263
Istana diatas Gunung .
264
Arogansi Gao Wangwe .
265
Pesan Darah .
266
Saling Dendam .
267
Dara Jelita dari Langit .
268
Terperangkap .
269
Giam Sian Li .
270
Rahasia Wanita ber Kerudung Hitam .
271
Kemaruk kemenangan .
272
Termakan Tipu Muslihat
273
Saat Telur diujung Tanduk .
274
Pengakuan Giam Sian Li .
275
Keributan di Kuil Besar Kim Hud .
276
Nasihat Dewi Chang 'e .
277
Hawa Sihir .
278
Jiwa Iblis , Hati Malaikat .
279
Cerita Putri yang Ternoda .
280
Karma untuk Pendosa .
281
Sihir Kiriman .
282
Khi Sian Li Thai Hauw .
283
Kembali nya Xuyi Sian Li .
284
Perjalan ke ujung timur .
285
Rawa Siluman Buaya .
286
Bukit Siluman Buaya .
287
Dua Laki laki Mata Keranjang .
288
Hukuman .
289
Tiba di Koai Lim .
290
Desa terpencil .
291
Kuil Matahari .
292
Pusaran hitam Lubang Waktu .
293
Pusara Ksatria Dewa Pedang .
294
Ksatria Pertama .
295
Ksatria ke Dua .
296
Peperangan Bangsa Iglor .
297
Perang di Kota Ruaido .
298
Ksatria ke Tiga .
299
Pusara Ksatria Dewa Petir .
300
Teka Teki Tersulit .
301
Ksatria ke empat .
302
Jatuh nya Pilar Timur .
303
Pilar Zolofia .
304
Runtuh nya Tower Zolofia.
305
Makam Keramat .
306
Pilu .
307
Memulai pembersihan .
308
Pembersihan Kota Han .
309
Pembersihan Kota Ming .
310
Menagih Utang Nyawa .
311
Antara Benci , Dendam dan Cinta .
312
Bangkit nya Jiwa Naga Berlian .
313
Penutup , Dewata Agung Muda .

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!