Berlatih.

Kini Shin Liong mulai belajar ilmu bela diri sakti dari kakek Qin atau Guru sejati itu.

Ilmu bela diri itu bernama jurus sakti sembilan Dewa yang terdiri dari sembilan jurus sakti.

Ilmu bela diri tangan kosong ini sudah lama punah sekitar ribuan tahun yang lalu,dan entah mengapa kini ada seorang kakek tua yang sangat menguasai ilmu sakti ini.

Konon jurus sakti tangan kosong bernama jurus sakti sembilan Dewa ini sewaktu eksis di dunia persilatan,tidak ada satupun ilmu bela diri lain yang dapat menandingi jurus bela diri ini,baik ilmu hitam,maupun ilmu putih.

Jurus sakti ini dahulu kala di ciptakan oleh seorang Dewa bernama Dewa murni,atau Dewata Murni atau juga Dewata Sejati.

Ilmu bela diri ini selalu berdampingan dengan ilmu bergerak cepat yang bernama Kiok Pui atau kaki terbang yang juga terdiri dari sembilan tingkatan itu.

Siang malam Shin Liong berlatih dengan tekun,siang berlatih jurus ,dan malam berlatih pernafasan serta tehnik menghimpun hawa qi murni dari alam.

"Ingatlah nak,tingkatan kultivasi yang tinggi tidak menjamin kau pasti menang melawan orang yang berada di bawah tingkatan mu,selain tingkatan kultivasi,yang lebih penting adalah kecerdikan memanfaat kan situasi dan melihat celah kelemahan dari jurus lawan, meskipun tingkat kultivasi mu lebih tinggi dari lawanmu, tetapi bila jurus jurus mu penuh dengan celah dan kelemahan,tidak ada artinya juga bagi mu,kau akan tumbang di tangan orang yang tingkat kultivasi nya di bawah mu,tetapi sebaliknya, walaupun tingkat kultivasi mu lebih rendah dari lawan mu,tetapi bila jurus jurus mu rapat dan tanpa celah yang dapat di manfaatkan lawan mu,serta kau pandai membaca situasi serta celah dan kelemahan pihak lawan,kau pasti bisa memenangkan pertarungan itu " kata kakek Qin kepada Shin Liong.

Shin Liong yang pada dasar nya sangat cerdas itu,deng mudah memahami perkataan guru nya.

Shin Liong meng angguk an kepala nya,mengerti apa yang di katakan guru nya.

"Dan ingatlah pula nak baik baik,berapa banyak pendekar tangguh yang celaka cuma karena kesombongan nya sendiri,maka dari itu,jauhi sifat sombong dan angkuh,PE maap lebih mulia dari pada pendendam,hukum lah siapapun yang pantas di hukum,dan bela lah siapapun yang pantas kau bela"kata kakek Qin.

Hampir setiap waktu senggang,segala macam nasihat dia berikan untuk Shin Liong yang dia anggap cucu kandung nya sendiri itu.

Sedangkan Shin Liong bila lagi istirahat,dia selalu ada saja yang dikerjakannya,seperti menanam singkong,atau membersihkan kebun, atau bahkan pergi ketempat yang agak jauh dari tempat itu bersama si putih untuk mencari binatang buruan.

Kini tiga batu energi dari harimau yang dulu dia bunuh sudah habis dia serap,tinggal kini batu mustika Naga Emas saja lagi yang tersisa.

Ketika dia mulai menyerap energi dari batu mustika itu,terasa sekumpulan arus energi yang sangat besar memasuki tubuh nya.

Sangkin besar nya energi yang memasuki tubuh nya,sebentar saja,Terada ada ledakan ledakan teredam di dalam tubuh nya,hasil dari dantiannya yang membesar karena banyak nya arus energi yang memasuki tubuh nya.

Kakek Qin tersenyum menatap murid nya itu, lalu kepalanya di gelengkan nya pertanda rasa takjub luar biasa.

"Bocah ini satu satunya manusia yang tanpa sadar sudah memiliki tingkat kultivasi lumayan tinggi,dan kemauan yang sangat besar serta sangat tahan menderita!" pikir kakek Qin sambil memperhatikan sang murid dengan diam diam.

Ada rasa bangga dan ada pula rasa iba melihat nasip sang murid nya itu.

Kini setelah berkultivasi beberapa lama dengan menyerap energi dari batu Mustika Naga Emas, tingkat kultivasi Shin Liong pun sudah mencapai tingkat Ksatria tahap sempurna,yang artinya sedikit lagi,dia akan menerobos ketingkat alam Raja tahap awal.

Kakek Qin juga mengajarkan berbagai ilmu segel dan formasi tingkat tinggi sebagai tambahan atau pelengkap,siapa tahu suatu saat berguna bagi Shin Liong .

Tidak lupa pula kakek Qin dengan kesaktiannya, menutupi tingkat kultivasi Shin Liong yang sebenarnya,sehingga bagai manapun orang lain berusaha mengetahui tingkat kultivasi nya,yang tampak cuma tingkat alam taruna menengah saja,karena Shin Liong termasuk manusia sangat langka yang mampu berkultivasi dengan sendirinya tanpa harus belajar.

Alam telah mengajarkan anak ajaib itu bagai mana bertahan hidup ditengah ganasnya dunia luas.

Setiap waktu luang,kakek Qin mengajarkan pula tantang falsafah hidup dan nilai nilai kebenaran serta hakikat tujuan hidup manusia itu sendiri.

Tidak lupa juga kakek Qin mengajarkan satu ilmu dahsyat bernama Napas Dewata.

Jurus yang terdiri dari sembilan tingkat itu bersifat panas hingga tingkat panas yang kesembilan.

Untuk tahun tahun pertama,Shin Liong cuma bisa menguasai tingkat yang pertama saja,di mana apinya berwarna merah kecoklatan,namun bagi seorang anak kecil,itu sudah sangat luar biasa.

Biasanya bagi orang orang biasa,dengan berlatih tekun puluhan tahun, mereka paling tinggi hanya mencapai tingkat empat dengan api berwarna kuning,itupun sudah sangat jarang di temui orang orang yang menguasai jurus api hingga tingkat empat dengan warna kuning ini,yang paling umum cuma merah dan jingga saja.

Merah warna api tingkat dua,jingga untuk warna api tingkat tiga dan kuning untuk warna api tingkat empat.

Untuk ilmu bela diri tentu saja di tahun tahun pertama, Shin Liong cuma bisa menguasai jurus pertama dan kedua saja dari sembilan jurus yang ada.

Tetapi dengan ketekunan dan semangat pantang menyerah dari Shin Liong, juga berkat kecerdasannya yang di atas rata rata itu, sehingga jurus bela diri yang sangat sulit sekalipun, bisa dia kuasai juga pada akhirnya.

Pada suatu pagi,setalah dua tahun Shin Liong di bawah latihan dan didikan kakek Qin, kemajuan yang di peroleh Shin Liong sungguh luar biasa.

Kini dia telah menguasai jurus sakti sembilan Dewa hingga tingkat ke lima,dan ilmu nafas Dewata juga tingkat ke lima.

Sungguh satu pencapaian yang luar biasa yang belum pernah di capai siapapun juga.

Biasanya seseorang akan menguasai satu tingkatan itu setelah berlatih selama sepuluh tahun.

"Shin Liong kesini nak,mendekat lah,ada yang ingin kakek katakan kepada mu sekarang" kata kakek Qin memanggil Shin Liong mendekat kepada nya pada suatu pagi.

Shin Liong segera mendekat kepada kakek Qin yang duduk diatas sebuah apar apar kayu di halaman rumah sederhana mereka.

Dengan sopan dan penuh rasa hormat,Shin Liong duduk di dekat kakek Qin.

"Nak,ada satu rahasia besar tentang hidup mu yang akan kakek ceritakan kepada mu,jadi dengarkan lah baik baik !" kata kakek Qin sambil membelai tambur Shin Liong.

"Iya kek, Liong akan mendengarkan dan memperhatikan semua kata kata kakek guru!"jawab Shin Liong dengan rasa patuh nya.

"Dengarlah nak, sebenarnya sisik di semua bagian tubuh mu itu bukan lah cacat lahir nak,tetapi epek dari getah kayu Larantuka yang di minum ibu mu sewaktu mengandung diri mu nak!" kata kakek Qin memulai cerita nya.

Shin Liong terperanjat mendengar penuturan dari kakek Qin yang sangat dia hormati itu.

"A apa kek,getah kayu Larantuka ?, lalu mengapa ibu sampai meminum getah kayu itu kek?" tanya Shin Liong.

"Tahukah kamu bahwa getah kayu Larantuka itu adalah sebuah racun yang sangat berbahaya, meskipun begitu,ia adalah obat yang sangat berguna !" kakek Qin menghela nafas berat.

"Ka kalau itu racun,untuk apa ibu meminum nya kek ?" tanya Shin Liong dengan wajah sedih.

Dia ingat,semenjak dia bersama kakek Qin,sang ibu tidak lagi pernah menemuinya di dalam mimpi.

Ada himpitan rasa rindu yang sangat kuat didalam hatinya,hingga matanya berkaca kaca, namun dengan sekuat tenaga,ditahannya air matanya agar jangan jatuh.

"Semua ada alasannya nak,alasan yang utama adalah untuk menyelamatkan dirimu nak,sewaktu ibu mu ketahuan mengandung diri mu,ada seseorang dari kerabat ayah mu yang menaruh racun Damar Neraka pada makanan ibu mu,yang bertujuan untuk membunuh mu sebelum kau dilahirkan,tetapi secara diam diam seorang biksu memberitahukan kepada ibu mu tentang hal itu,sehingga ibu mu menjadi sangat sedih, biksu itu mengatakan hanya getah kayu Larantuka lah yang dapat me netral kan racun dari Damar Neraka itu,tetapi sebagai epek nya,ibu mu akan kehilangan nyawa nya ,saat melahirkan diri mu,dan tubuh mu akan terlihat seperti bersisik karena racun dari Damar Neraka itu sempat terhisap juga oleh mu,ibu mu bersedia menukarkan nyawa nya untuk ke hidupkan mu,hingga kau terlahir nak !" kata kakek Qin menerangkan.

Sekuat kuatnya Shin Liong menahan air mata nya agar tidak jatuh, tetapi mendengar kisah hidup sang ibu yang rela menukar nyawa nya demi kehidupan putra nya,air mata Shin Liong pun akhirnya jatuh juga.

Di sela sela derai air matanya,Shin Liong bertanya, "siapakah orang yang telah mencelakai aku dan ibu ku kakek ?"...

Dengan senyum getir,kakek Qin balas bertanya, "apa yang akan kau lakukan seandainya kau tahu siapa orang yang telah mencelakai diri mu dan ibu mu ?, apakah kau akan balas dendam ?, dan balas membunuh orang itu ?, kalau begitu kau tidak ada beda nya dengan orang itu,hidup cuma sekedar menjadi hamba nafsu,ingatlah nak, dendam adalah sebuah lingkaran jaring syaitan, balas dendam akan menghasilkan dendam yang baru,lalu balas dendam lagi dan menghasilkan dendam baru lagi,hingga akhir masa lingkaran itu tidak akan pernah berakhir, ingatlah nak, hidup ibarat seekor semut ditengah deras nya arus,semakin sang semut berusaha sekuat tenaga untuk berenang melawan arus,semakin kepayahan, turuti lah arus itu membawa mu kemana, dan nikmati saja proses nya,meskipun sakit dan perih,bila kau jalani dengan ikhlas,kau akan mengerti makna hidup yang sebenar nya, hidup kita sekedar menjalani ujian yang sudah kita sanggupi sewaktu di dalam kandungan ibu, ujian untuk kesabaran dan ke ikhlasan,bila engkau sadar apa yang sudah menimpa mu adalah arus takdir,lalu harus dendam dengan siapa?, dengan sang maha kuasa?,lalu kau sendiri siapa, bersyukur karena telah di beri kesempatan hidup saja tidak,hanya karena takdir buruk,kau menyalahkan sang pemberi kehidupan itu sendiri,sudah merasa hebat kah diri mu?"...

Shin Liong menyeka air mata nya,meskipun terdengar rumit,tetapi dengan kecerdasan nya, dia bisa mengerti kemana arah tujuan kata kata kakek Qin itu.

...****************...

Terpopuler

Comments

Akira

Akira

sepertinya kalimat " Sedangkan Shin Liong bila lagi istirahat" sangat kaku sekali saat dibaca...
harus nya "Disaat Shin Liong sedang istirahat" atau "Sedangkan disaat Shin Liong istirahat" lbh sinple ... pd hal alur cerita cukup menarik, hanya saja penempatan kalimat/bahasa nya belum terlihat begitu rapi dan sedikit kaku saat di baca ...

2024-05-05

0

Akira

Akira

baik itu Guru Qin maupun otor belum juga menjelaskan urutan tingkat kultivasi nya tapi sudah banyak menjelaskan hal lain nya

2024-05-05

0

zener06

zener06

belum dijelaskan tingkat2 kultivasinya.

2024-04-21

2

lihat semua
Episodes
1 Kelahiran dan kematian.
2 Bao Kecil.
3 Si Chun.
4 Melarikan diri.
5 Kasih Ibu tak berbatas.
6 Si Putih.
7 Sekarat.
8 Panah Sumbu Langit.
9 Bertemu Manusia.
10 Di Perguruan Rajawali Emas.
11 Dunia Baru
12 Shin Liong.
13 Kakek Qin.
14 Berlatih.
15 Perpisahan.
16 Dua Pemburu.
17 Ke Kota.
18 Dendam Membawa ke Hancuran.
19 Hancur karena Takabur.
20 Pukulan Sejati Inti Semesta.
21 Sesal di Kemudian.
22 Bertemu Nenek aneh.
23 Legenda Pil Surga.
24 Prahara di Keluarga Zhang.
25 Taman Lokapala.
26 Siluman Serigala Hitam.
27 Murid Ban Kiok Mo.
28 Burung Hong Kecil
29 Panah Sumbu langit Minta Korban.
30 Sepuluh Pengawal Dewi Teratai Putih.
31 Dua Iblis.
32 Dewi Teratai Putih.
33 Kutukan Lembah Keramat
34 Belajar Membuat Pil.
35 Pengembaraan Bermula.
36 Perjalanan ke Timur.
37 Serangan Para Siluman.
38 Perasaan Wang Shi Er.
39 Dewi Teratai putih Gusar.
40 Sepasang Tua Laknat.
41 Antri di Gerbang Kota.
42 Di kota Raja.
43 Ujian cinta.
44 Permainan Membawa Petaka.
45 Balasan untuk Penghina..
46 Siasat Licik.
47 Jadi Pemenang,atau Jadi Pecundang.
48 Penghina yang Terhina.
49 Lelang.
50 Sukses Besar di Pelelangan.
51 Melanjutkan Perjalanan.
52 Pertaruhan yang Gagal
53 Hujan Badai di Tengah Hutan.
54 Buah Mumu Emas.
55 Kebersamaan.
56 Sepuluh Kebajikan.
57 Naga Hijau Penunggu Telaga.
58 Tanda kebajikan.
59 Langkah Dewa Dewi
60 Tuan Besar Ma Ho Tiang.
61 Tanda Kuning ke dua.
62 Mian Nyi Mo Xiau.
63 Shin Bu Mo Thi.
64 Seruling sakti Perenggut Sukma.
65 Wanita cantik Misterius.
66 Aji An Lian dan Putri nya.
67 Titik Terang.
68 Pertapa Han Chi Kung.
69 Masalah di Alun Alun Kota.
70 Salah Sasaran.
71 Penyusupan sepasang Naga.
72 Amukan Sepasang Naga
73 Perjalanan, Menyusuri Sungai.
74 Seraut Wajah dari Masalalu.
75 Selamat Tinggal Dewi.
76 Dewi Menangis.
77 Manusia dari Lobang Langit.
78 Nona Muda Arogan.
79 Takluk.
80 Kemenangan Telak.
81 Klan Gak Sang Penguasa.
82 Kemarahan sang Patriak.
83 Leluhur Gak Bo Ong.
84 Keruntuhan Klan Gak.
85 Muslihat.
86 Lima Titik Ke Emasan.
87 Di Taman Lokapala.
88 Pil Surgawi.
89 Cio Mang Le.
90 Menuntut Pertanggung Jawaban.
91 Perasaan Aneh.
92 Sepasang Saudara Kembar.
93 Perjalanan Bersama.
94 Sisi Kelam Masalalu.
95 Satu Hati, Dua Rasa.
96 Tersesat.
97 Insiden di Rumah Makan.
98 Tuan muda Luan.
99 Dua Datuk Sakti Bukit Kwan.
100 Tuan Besar Liem.
101 Prahara Keluarga Liem.
102 Pedang Kristal Katai Putih Inti Bintang.
103 The Kwat Liang.
104 Empat Tuan Muda Brutal.
105 Pelajaran Pahit.
106 Weng Tao, Weng Taoli.
107 Menyusup Kedalam Istana.
108 Kaisar Mangkat.
109 Siasat.
110 Prahara di Dalam Istana.
111 Akhir Prahara Didalam Istana.
112 Cinta ber tabir keangkuhan.
113 Di Tanah Para Dewa.
114 Pertarungan Terakhir, di Tepi Jurang.
115 Terjebak di Dasar Jurang.
116 Puncak Tiga Dewa.
117 Negeri Mo Li Fa.
118 Racun Ulat Tengkorak.
119 Yaochi Jin Mu.
120 Theo Kuan Yian.
121 Pangeran Mao Sin Kian.
122 Istana Langit.
123 Geger di Istana Langit.
124 Pertemuan.
125 Pemuda dari Dunia Dimensi.
126 Puncak Gunung Kai Lun.
127 Dunia Kegelapan.
128 Mahluk Orgo.
129 Dunia yang Rusak
130 Perkampungan di dalam lembah.
131 Tumbal Rawa Maut.
132 Pengkhianat.
133 Perjuangan di Mulai.
134 Pembantaian di Benteng ke Dua.
135 Bertemu jendral Tua.
136 Kembali ke Taman Lokapala.
137 Mustika Dewa.
138 Istana Giok Diatas Pilar Batu.
139 Pegunungan Batu, di Tengah Gurun.
140 Pembantaian di Celah Tebing Batu.
141 Tersadar.
142 Cerita Anak dan Menantu.
143 Rencana penyusupan.
144 Memulai Penyusupan.
145 Evakuasi Besar Besaran.
146 Kota Raja di Dalam Lembah.
147 Di Bawah Awan Kegelapan.
148 Mencari Gunung Yung San.
149 Mencari Mustika Dewi Salju.
150 Naga Laut Utara.
151 Misteri Mustika Dewi Salju.
152 Dewi Ying Fa.
153 Pergolakan Dua Energi Besar.
154 Dewi Pelangi.
155 Laki laki Pendendam.
156 Bersekutu dengan Iblis.
157 Prahara.
158 Teng Kwan Berulah.
159 Mendung di Kota Raja.
160 Dunia Betara.
161 Pertarungan di Dalam Hutan.
162 Bangsa Tiau Nyin.
163 Para Penghuni Thai San.
164 Prasasti Perdamaian.
165 Amukan Petir Dewa.
166 Ouw Long San Tung.
167 Di Serang Dua Negeri.
168 Dua Dewi Amuk.
169 Palagan Padang Tandus.
170 Setia Hingga Akhir.
171 Dua Putri Mahkota.
172 Majikan Lembah Seribu Bunga .
173 Sam Kui Ang.
174 Para Penguasa Desa Kim San.
175 Pertarungan di Kebun Pisang.
176 Tian Tung Mo Ji .
177 Ji Sian Keng Tee .
178 Bu Tek Kui.
179 Chu Kong Cu.
180 Kong Sian Shin Yong.
181 Di Kota Luxiang.
182 Majikan Lembah Seribu Bunga.
183 Pertarungan Hidup dan Mati .
184 Kenyataan Pahit .
185 Kaisar Chu .
186 Misteri Dusun Kecil di Tengah Belantara .
187 Pewaris Dinasti Liu Terakhir.
188 Kuil Shi Siu Sian.
189 Pertarungan di Depan Kuil .
190 Negeri Liu Lahir Kembali .
191 Banjir Darah di Padang Datar .
192 Empat Setan Muka Merah .
193 Ang Mo Bin.
194 Dewi Ying Fa Sakit .
195 Malaikat Dari Utara .
196 Rencana perlawanan .
197 Pertempuran di Gerbang Kota .
198 Negeri Chu di Timur .
199 Kemelut di Negeri Chu.
200 Rencana Penyerangan .
201 Prahara di negeri Chu .
202 Perjalanan ke Barat .
203 Sin Ni Seng Sian .
204 Musuh Terselubung .
205 Jendral Muda Ming Cen Du.
206 Pengkhianat yang Terbuang .
207 Kemarahan para Datuk .
208 Lembah Sam Liong San .
209 Pertarungan di Dalam Lembah .
210 Tewas nya Dedengkot sakti .
211 Asmara Berujung Lara .
212 Badai di Perbatasan .
213 Banjir Darah di Batas Negeri .
214 Muncul nya Ming Cen Du.
215 Pertarungan Dua Naga .
216 Menyelesaikan Tugas .
217 Muncul nya Siluman Ikan.
218 Istana di Dasar Laut .
219 Kota Yuking .
220 Bayangan di Malam Hari .
221 Penculikan yang Gagal .
222 Pertikaian Dua Dewi Teratai .
223 Salah Sasaran .
224 Ang Lian Sian .
225 Menumpuk Bara dalam Sekam .
226 Hek Lian Kauw Cabang Kota Yufing .
227 Siang Kiam Liong Sian .
228 Perampok Misterius .
229 Muslihat Kuncu Suhu Kota Fansau .
230 Bayi Ajaib .
231 Petaka Bayi Ajaib .
232 Geger di Koai Liong Kok .
233 Siauw Hong Siang .
234 Amarah Putra Mahkota .
235 Sang Jendral Tua .
236 Awan Hitam diatas Kota Raja .
237 Prahara di Istana Alexia .
238 Perebutan anak ajaib .
239 Hek Long Pang .
240 Geger di Kuil Long Sian .
241 Gao Wangwe .
242 Mengejar Pengintip .
243 Mabuk Kepayang .
244 Sepasang Iblis .
245 Bertemu Wang Shi Er .
246 Putri yang Sombong .
247 Perasaan Yi Hua .
248 Si Giam Lo'ong .
249 Bunga Ying.
250 Buah Karma Pala .
251 Dunia Masa Kecil .
252 Perjalanan Ke Kota Li Cuan .
253 Kemurkaan Dewa Naga Emas Sejati .
254 Lembah teratai .
255 Dua Utusan Gubernur
256 Akibat Angkuh .
257 Lao Taijin yang Culas .
258 Penipu yang tertipu .
259 Dua bocah Kecil .
260 Kekuasaan dua Klan .
261 Penghakiman Klan Jao .
262 Persembahan .
263 Istana diatas Gunung .
264 Arogansi Gao Wangwe .
265 Pesan Darah .
266 Saling Dendam .
267 Dara Jelita dari Langit .
268 Terperangkap .
269 Giam Sian Li .
270 Rahasia Wanita ber Kerudung Hitam .
271 Kemaruk kemenangan .
272 Termakan Tipu Muslihat
273 Saat Telur diujung Tanduk .
274 Pengakuan Giam Sian Li .
275 Keributan di Kuil Besar Kim Hud .
276 Nasihat Dewi Chang 'e .
277 Hawa Sihir .
278 Jiwa Iblis , Hati Malaikat .
279 Cerita Putri yang Ternoda .
280 Karma untuk Pendosa .
281 Sihir Kiriman .
282 Khi Sian Li Thai Hauw .
283 Kembali nya Xuyi Sian Li .
284 Perjalan ke ujung timur .
285 Rawa Siluman Buaya .
286 Bukit Siluman Buaya .
287 Dua Laki laki Mata Keranjang .
288 Hukuman .
289 Tiba di Koai Lim .
290 Desa terpencil .
291 Kuil Matahari .
292 Pusaran hitam Lubang Waktu .
293 Pusara Ksatria Dewa Pedang .
294 Ksatria Pertama .
295 Ksatria ke Dua .
296 Peperangan Bangsa Iglor .
297 Perang di Kota Ruaido .
298 Ksatria ke Tiga .
299 Pusara Ksatria Dewa Petir .
300 Teka Teki Tersulit .
301 Ksatria ke empat .
302 Jatuh nya Pilar Timur .
303 Pilar Zolofia .
304 Runtuh nya Tower Zolofia.
305 Makam Keramat .
306 Pilu .
307 Memulai pembersihan .
308 Pembersihan Kota Han .
309 Pembersihan Kota Ming .
310 Menagih Utang Nyawa .
311 Antara Benci , Dendam dan Cinta .
312 Bangkit nya Jiwa Naga Berlian .
313 Penutup , Dewata Agung Muda .
Episodes

Updated 313 Episodes

1
Kelahiran dan kematian.
2
Bao Kecil.
3
Si Chun.
4
Melarikan diri.
5
Kasih Ibu tak berbatas.
6
Si Putih.
7
Sekarat.
8
Panah Sumbu Langit.
9
Bertemu Manusia.
10
Di Perguruan Rajawali Emas.
11
Dunia Baru
12
Shin Liong.
13
Kakek Qin.
14
Berlatih.
15
Perpisahan.
16
Dua Pemburu.
17
Ke Kota.
18
Dendam Membawa ke Hancuran.
19
Hancur karena Takabur.
20
Pukulan Sejati Inti Semesta.
21
Sesal di Kemudian.
22
Bertemu Nenek aneh.
23
Legenda Pil Surga.
24
Prahara di Keluarga Zhang.
25
Taman Lokapala.
26
Siluman Serigala Hitam.
27
Murid Ban Kiok Mo.
28
Burung Hong Kecil
29
Panah Sumbu langit Minta Korban.
30
Sepuluh Pengawal Dewi Teratai Putih.
31
Dua Iblis.
32
Dewi Teratai Putih.
33
Kutukan Lembah Keramat
34
Belajar Membuat Pil.
35
Pengembaraan Bermula.
36
Perjalanan ke Timur.
37
Serangan Para Siluman.
38
Perasaan Wang Shi Er.
39
Dewi Teratai putih Gusar.
40
Sepasang Tua Laknat.
41
Antri di Gerbang Kota.
42
Di kota Raja.
43
Ujian cinta.
44
Permainan Membawa Petaka.
45
Balasan untuk Penghina..
46
Siasat Licik.
47
Jadi Pemenang,atau Jadi Pecundang.
48
Penghina yang Terhina.
49
Lelang.
50
Sukses Besar di Pelelangan.
51
Melanjutkan Perjalanan.
52
Pertaruhan yang Gagal
53
Hujan Badai di Tengah Hutan.
54
Buah Mumu Emas.
55
Kebersamaan.
56
Sepuluh Kebajikan.
57
Naga Hijau Penunggu Telaga.
58
Tanda kebajikan.
59
Langkah Dewa Dewi
60
Tuan Besar Ma Ho Tiang.
61
Tanda Kuning ke dua.
62
Mian Nyi Mo Xiau.
63
Shin Bu Mo Thi.
64
Seruling sakti Perenggut Sukma.
65
Wanita cantik Misterius.
66
Aji An Lian dan Putri nya.
67
Titik Terang.
68
Pertapa Han Chi Kung.
69
Masalah di Alun Alun Kota.
70
Salah Sasaran.
71
Penyusupan sepasang Naga.
72
Amukan Sepasang Naga
73
Perjalanan, Menyusuri Sungai.
74
Seraut Wajah dari Masalalu.
75
Selamat Tinggal Dewi.
76
Dewi Menangis.
77
Manusia dari Lobang Langit.
78
Nona Muda Arogan.
79
Takluk.
80
Kemenangan Telak.
81
Klan Gak Sang Penguasa.
82
Kemarahan sang Patriak.
83
Leluhur Gak Bo Ong.
84
Keruntuhan Klan Gak.
85
Muslihat.
86
Lima Titik Ke Emasan.
87
Di Taman Lokapala.
88
Pil Surgawi.
89
Cio Mang Le.
90
Menuntut Pertanggung Jawaban.
91
Perasaan Aneh.
92
Sepasang Saudara Kembar.
93
Perjalanan Bersama.
94
Sisi Kelam Masalalu.
95
Satu Hati, Dua Rasa.
96
Tersesat.
97
Insiden di Rumah Makan.
98
Tuan muda Luan.
99
Dua Datuk Sakti Bukit Kwan.
100
Tuan Besar Liem.
101
Prahara Keluarga Liem.
102
Pedang Kristal Katai Putih Inti Bintang.
103
The Kwat Liang.
104
Empat Tuan Muda Brutal.
105
Pelajaran Pahit.
106
Weng Tao, Weng Taoli.
107
Menyusup Kedalam Istana.
108
Kaisar Mangkat.
109
Siasat.
110
Prahara di Dalam Istana.
111
Akhir Prahara Didalam Istana.
112
Cinta ber tabir keangkuhan.
113
Di Tanah Para Dewa.
114
Pertarungan Terakhir, di Tepi Jurang.
115
Terjebak di Dasar Jurang.
116
Puncak Tiga Dewa.
117
Negeri Mo Li Fa.
118
Racun Ulat Tengkorak.
119
Yaochi Jin Mu.
120
Theo Kuan Yian.
121
Pangeran Mao Sin Kian.
122
Istana Langit.
123
Geger di Istana Langit.
124
Pertemuan.
125
Pemuda dari Dunia Dimensi.
126
Puncak Gunung Kai Lun.
127
Dunia Kegelapan.
128
Mahluk Orgo.
129
Dunia yang Rusak
130
Perkampungan di dalam lembah.
131
Tumbal Rawa Maut.
132
Pengkhianat.
133
Perjuangan di Mulai.
134
Pembantaian di Benteng ke Dua.
135
Bertemu jendral Tua.
136
Kembali ke Taman Lokapala.
137
Mustika Dewa.
138
Istana Giok Diatas Pilar Batu.
139
Pegunungan Batu, di Tengah Gurun.
140
Pembantaian di Celah Tebing Batu.
141
Tersadar.
142
Cerita Anak dan Menantu.
143
Rencana penyusupan.
144
Memulai Penyusupan.
145
Evakuasi Besar Besaran.
146
Kota Raja di Dalam Lembah.
147
Di Bawah Awan Kegelapan.
148
Mencari Gunung Yung San.
149
Mencari Mustika Dewi Salju.
150
Naga Laut Utara.
151
Misteri Mustika Dewi Salju.
152
Dewi Ying Fa.
153
Pergolakan Dua Energi Besar.
154
Dewi Pelangi.
155
Laki laki Pendendam.
156
Bersekutu dengan Iblis.
157
Prahara.
158
Teng Kwan Berulah.
159
Mendung di Kota Raja.
160
Dunia Betara.
161
Pertarungan di Dalam Hutan.
162
Bangsa Tiau Nyin.
163
Para Penghuni Thai San.
164
Prasasti Perdamaian.
165
Amukan Petir Dewa.
166
Ouw Long San Tung.
167
Di Serang Dua Negeri.
168
Dua Dewi Amuk.
169
Palagan Padang Tandus.
170
Setia Hingga Akhir.
171
Dua Putri Mahkota.
172
Majikan Lembah Seribu Bunga .
173
Sam Kui Ang.
174
Para Penguasa Desa Kim San.
175
Pertarungan di Kebun Pisang.
176
Tian Tung Mo Ji .
177
Ji Sian Keng Tee .
178
Bu Tek Kui.
179
Chu Kong Cu.
180
Kong Sian Shin Yong.
181
Di Kota Luxiang.
182
Majikan Lembah Seribu Bunga.
183
Pertarungan Hidup dan Mati .
184
Kenyataan Pahit .
185
Kaisar Chu .
186
Misteri Dusun Kecil di Tengah Belantara .
187
Pewaris Dinasti Liu Terakhir.
188
Kuil Shi Siu Sian.
189
Pertarungan di Depan Kuil .
190
Negeri Liu Lahir Kembali .
191
Banjir Darah di Padang Datar .
192
Empat Setan Muka Merah .
193
Ang Mo Bin.
194
Dewi Ying Fa Sakit .
195
Malaikat Dari Utara .
196
Rencana perlawanan .
197
Pertempuran di Gerbang Kota .
198
Negeri Chu di Timur .
199
Kemelut di Negeri Chu.
200
Rencana Penyerangan .
201
Prahara di negeri Chu .
202
Perjalanan ke Barat .
203
Sin Ni Seng Sian .
204
Musuh Terselubung .
205
Jendral Muda Ming Cen Du.
206
Pengkhianat yang Terbuang .
207
Kemarahan para Datuk .
208
Lembah Sam Liong San .
209
Pertarungan di Dalam Lembah .
210
Tewas nya Dedengkot sakti .
211
Asmara Berujung Lara .
212
Badai di Perbatasan .
213
Banjir Darah di Batas Negeri .
214
Muncul nya Ming Cen Du.
215
Pertarungan Dua Naga .
216
Menyelesaikan Tugas .
217
Muncul nya Siluman Ikan.
218
Istana di Dasar Laut .
219
Kota Yuking .
220
Bayangan di Malam Hari .
221
Penculikan yang Gagal .
222
Pertikaian Dua Dewi Teratai .
223
Salah Sasaran .
224
Ang Lian Sian .
225
Menumpuk Bara dalam Sekam .
226
Hek Lian Kauw Cabang Kota Yufing .
227
Siang Kiam Liong Sian .
228
Perampok Misterius .
229
Muslihat Kuncu Suhu Kota Fansau .
230
Bayi Ajaib .
231
Petaka Bayi Ajaib .
232
Geger di Koai Liong Kok .
233
Siauw Hong Siang .
234
Amarah Putra Mahkota .
235
Sang Jendral Tua .
236
Awan Hitam diatas Kota Raja .
237
Prahara di Istana Alexia .
238
Perebutan anak ajaib .
239
Hek Long Pang .
240
Geger di Kuil Long Sian .
241
Gao Wangwe .
242
Mengejar Pengintip .
243
Mabuk Kepayang .
244
Sepasang Iblis .
245
Bertemu Wang Shi Er .
246
Putri yang Sombong .
247
Perasaan Yi Hua .
248
Si Giam Lo'ong .
249
Bunga Ying.
250
Buah Karma Pala .
251
Dunia Masa Kecil .
252
Perjalanan Ke Kota Li Cuan .
253
Kemurkaan Dewa Naga Emas Sejati .
254
Lembah teratai .
255
Dua Utusan Gubernur
256
Akibat Angkuh .
257
Lao Taijin yang Culas .
258
Penipu yang tertipu .
259
Dua bocah Kecil .
260
Kekuasaan dua Klan .
261
Penghakiman Klan Jao .
262
Persembahan .
263
Istana diatas Gunung .
264
Arogansi Gao Wangwe .
265
Pesan Darah .
266
Saling Dendam .
267
Dara Jelita dari Langit .
268
Terperangkap .
269
Giam Sian Li .
270
Rahasia Wanita ber Kerudung Hitam .
271
Kemaruk kemenangan .
272
Termakan Tipu Muslihat
273
Saat Telur diujung Tanduk .
274
Pengakuan Giam Sian Li .
275
Keributan di Kuil Besar Kim Hud .
276
Nasihat Dewi Chang 'e .
277
Hawa Sihir .
278
Jiwa Iblis , Hati Malaikat .
279
Cerita Putri yang Ternoda .
280
Karma untuk Pendosa .
281
Sihir Kiriman .
282
Khi Sian Li Thai Hauw .
283
Kembali nya Xuyi Sian Li .
284
Perjalan ke ujung timur .
285
Rawa Siluman Buaya .
286
Bukit Siluman Buaya .
287
Dua Laki laki Mata Keranjang .
288
Hukuman .
289
Tiba di Koai Lim .
290
Desa terpencil .
291
Kuil Matahari .
292
Pusaran hitam Lubang Waktu .
293
Pusara Ksatria Dewa Pedang .
294
Ksatria Pertama .
295
Ksatria ke Dua .
296
Peperangan Bangsa Iglor .
297
Perang di Kota Ruaido .
298
Ksatria ke Tiga .
299
Pusara Ksatria Dewa Petir .
300
Teka Teki Tersulit .
301
Ksatria ke empat .
302
Jatuh nya Pilar Timur .
303
Pilar Zolofia .
304
Runtuh nya Tower Zolofia.
305
Makam Keramat .
306
Pilu .
307
Memulai pembersihan .
308
Pembersihan Kota Han .
309
Pembersihan Kota Ming .
310
Menagih Utang Nyawa .
311
Antara Benci , Dendam dan Cinta .
312
Bangkit nya Jiwa Naga Berlian .
313
Penutup , Dewata Agung Muda .

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!