Di Perguruan Rajawali Emas.

Sang bocah meletakan tubuh kakek Po Peng di atas bale bale kayu di ruangan depan rumah itu.

Selanjutnya dia bermaksut untuk kembali ke hutan lagi,tetapi tangan nenek An Ning mencekal tangan nya.

"Tinggallah disini nak, paling tidak beberapa hari hingga si kakek sembuh, gantikan kakek menyapu seluruh halaman ya,siapa tahu nanti bisa diangkat jadi murid di perguruan ini,kau bisa menjadi orang sakti nak" kata sang nenek.

"Iya nak,tolonglah kakek ya, gantikan sementara tugas kakek hingga kakek kuat bekerja kembali" kakek Po Peng memohon kepada sang bocah.

Lama sang bocah bimbang untuk memberi keputusan.

"Siapa dia Po Peng?" tiba tiba terdengar suara seorang laki laki di depan pintu.

"A ah ma maap leluhur,hamba bersalah,dia hamba temukan di hutan,dialah yang menolong hamba hingga hamba bisa sampai kerumah kembali ke luhur"kata kakek Po Peng kepada seorang laki laki berbadan tinggi berkulit putih,berambut dan kumis panjang yang juga putih, pada jubah putih nya terdapat sulaman gambar se ekor burung Rajawali terbuat dari benang emas,dialah Bu Tek Cong, sang leluhur perguruan Rajawali emas.

Sang leluhur perguruan itu menatap sang bocah dengan seksama,alis nya berkerut.

"Katakanlah,kau dari perguruan silat mana ?" tiba tiba terdengar pertanyaan dari sang leluhur.

"Maap kek,aku tidak mengerti,aku tidak pernah berguru kepada siapapun juga kek"kata sang bocah.

"Plak!".

"Plak!".

Dua kali hantaman telapak tangan sang leluhur mendarat telak di pipi sang bocah, membuat sang bocah terpelanting ke lantai dengan bibir yang ber darah.

"Katakan,sekali lagi,kau murid perguruan mana ?" tanya sang leluhur lagi.

Tanpa mengeluh kesakitan,juga tanpa tangisan,sang bocah berdiri menatap muka sang leluhur,tiba tiba ada satu kilatan aneh dari dalam mata sang bocah,yang membuat jantung sang leluhur serasa mau meledak.

"Kakek,aku menolong kakek ini dengan ikhlas tanpa minta sesuatu imbalan apa pun,aku memang tidak berasal dari perguruan manapun, atau murid siapapun kek, langit menertawai nasip ku, bumi menolak kehadiran ku,dan semua manusia mengejek ku sebagai Si Chun kek,yang bersedia menerima ku cuma hutan rimba kek, bila itu tidak membuat kakek puas, kakek boleh membunuh ku sekarang, aku akan berterimakasih kepada kakek semoga di kelahiran yang lain,dewa tidak lagi menjadikan aku manusia,tetapi seekor anjing,agar aku tidak menderita dan bisa membalas kebaikan mu kek,aku ingin bertemu ibu ku kek!" kata sang bocah dengan ucapan lantang.

sang kakek Po Peng dengan susah payah bangkit berlutut dihadapan sang leluhur perguruan itu, "ampuni saya leluhur,saya yang salah, dia cuma bermaksud mengantarkan saya yang terkilir di hutan sana tuan,sudilah tuan memaafkan nya" kata kakek Po Peng.

Sang Leluhur terdiam sesaat,hatinya kini menjadi bimbang,jelas jelas dia melihat bocah ini memiliki tingkat kultivasi yang cukup tinggi,tetapi saat dia pukul tadi,tidak ada reaksi sedikit pun untuk mengelak atau menangkis.

Biasanya seorang yang pernah belajar silat,bila diserang secara dadakan,jurus jurus nya pasti secara reflek akan keluar dengan sendirinya, kenapa bocah ini tidak ada reaksi apa pun, sepertinya bocah ini benar benar tidak pernah tahu masalah ilmu silat sama sekali.

"Sudahlah,kau boleh tinggal disini,tetapi satu tugas untuk mu,setelah selesai menyapu halaman latihan,kau harus mengisi bak mandi ku di atas hingga penuh,setiap hari,dan nenek An Ning akan memberitahukan kepada mu"kata kakek tua leluhur dari perguruan Rajawali emas sambil menepuk pundak sang bocah.

Seberkas cahaya biru tipis tiba tiba keluar dari telapak tangan sang leluhur dan masuk menyusup kedalam kulit sang bocah.

"Maapkan aku nak,aku harus menutupi pancaran kultivasi mu,agar tidak menjadi masalah bagi diri mu,kelak aku yakin kau akan menjadi seorang pendekar utama di benua ini"pikir sang leluhur sambil melangkah keluar dari rumah kecil itu.

"Terimakasih leluhur, terimakasih, kau dengar tadi nak,kau di terima di sini,dan yang menerima mu adalah leluhur sendiri, mulai besok kau baru bertugas nak,nenek yang akan memberitahukan kamu apa saja yang harus di kerjakan,dan ingat nak,disini banyak anak anak orang kaya Sera anak anak para pembesar,bila kau di ganggu,hindari saja,jangan di lawan,atau kau bakal mendapatkan kesulitan baru" kata kakek Po Peng menasihati sang bocah.

"Ayo nak,bawa kakek ke dapur,kita makan dulu "ajak sang nenek kepada si bocah.

sang bocah segera memapah kakek Po Peng menuju dapur mengikuti Neneng An Ning.

Mereka duduk diatas lantai beralaskan tikar daun lontar.

Tidak seberapa lama,nasi dan lauk pauk sederhana di hidangkan oleh nenek An Ning untuk mereka.

Ini untuk pertama kalinya setelah setahun,si bocah merasakan kembali rasanya nasi dan sayuran.

Mulai hari itu dia tinggal bersama kakek Po Peng dan nenek An Ning sebagai cucu kedua orang tua itu.

Pagi pagi sekali dia menyapu halaman tempat latihan para murid perguruan,setelah selesai,dia ber gegas memikul dua gentong air dengan pikulan yang di bawa dari perguruan di bawah,menuju tempat leluhur perguruan di atas gunung Sin Tao disebelah Utara perguruan Rajawali emas itu.

Untuk membawa dua gentong air dari bawah ke atas,dia harus melalui lima ribu anak tangga berkelok-kelok hingga mencapai atas.

Di atas ada sebuah rumah tidak terlalu besar namun bagus,serta sebuah rumah panjang yang merupakan tempat menyimpan semua kitab dan pusaka perguruan.

sebuah bak air terbuat dari batu ukuran satu depa kali dia depa dengan tinggi satu depa terdapat di atas sebuah puncak batu.

Untuk mencapai atas bak itu,masih harus menaiki sepuluh anak tangga lagi.

Menjelang tengah hari,barulah dia selesai mengisi bak air itu,lantas makan siang,setelah itu,dia mencari kayu bakar di hutan belakang perguruan itu.

Cuma disaat mencari kayu bakar itulah dia bisa bersama sang sahabat nya si putih.

Tetapi tentu saja semua itu dia lakukan tanpa mengeluh kepada siapapun juga,semuanya dia kerjakan dengan ikhlas.

Tanpa terasa,beberapa purnama pun berlalu.

Apa bila ada bahan mainan dan tertawaan,maka anak anak nakal akan melakukannya dengan senang hati.

Hari ini seperti biasa nya,sang bocah menyapu daun daun di halaman tempat latihan para murid perguruan itu.

Murid murid perguruan di bagi beberapa kelompok tergantung dari tingkatan mereka masing masing, dari yang pemula,tingkat dua,hingga tingkat dua belas bagi para murid yang sudah senior dan hampir menyelesaikan pendidikannya di perguruan Rajawali emas itu.

Saat dis sudah menyelesaikan pekerjaan menyapu nya,murid murid perguruan itu juga sudah selesai latihan dasar pagi hari di tempat itu.

Seorang gadis kecil seusia sang bocah yang baru duduk di tingkat satu itu datang menghampiri nya.

"Hei kau!, ambilkan aku secangkir air,cepat ya,jangan lambat!" teriak bocah perempuan bernama Mou Yi Hua itu.

"Baiklah nona kecil,akan aku ambilkan,tunggulah sebentar " kata sang bocah sambil berlari ke arah dapur.

Beberapa saat kemudian dia datang dengan membawa secangkir air putih.

Gadis kecil itu menerima cangkir itu dari sang bocah dan berkata, " Hei t*l*l,kenapa lama sekali,haus ku sudah hilang,nih kau minum sendiri!" sambil menyiramkan secangkir air ke muka sang bocah.

"Maap nona kecil,itu sudah yang paling cepat"kata sang bocah membela diri.

"Plak!"hantaman telapak tangan gadis kecil itu mampir di pipi sang bocah, "kau bohong !"...

Dua orang anak laki laki usia sembilan dan sebelas tahun datang menghampiri mereka.

Mereka berdua adalah Mou Fang Liuo yang berusia sebelas tahun sudah duduk di tingkat lima,dan Mou Fang Liu yang berusia sembilan tahun sudah duduk di tingkat tiga.

Mereka bertiga merupakan kakak beradik,putra dari Mou Qin Ruan dan Zhang Liu Jian.

Sedangkan Zhang Liu Jian merupakan kakak kandung dari Zhang Yong Kai,ayah kandung dari sang bocah sendiri sebenarnya,tetapi mereka tidak saling mengetahui dan tidak saling mengenal.

"Ada apa adik,kenapa marah marah ?" tanya Mou Fang Liuo kepada sang adik yang masih marah marah.

"Bagai mana aku tidak marah kak,dia si jelek itu mencoba melecehkan aku " adu gadis kecil itu kepada sang kakak.

"Apa ?,berani sekali kau melakukan itu kepada adik ku heh,bangsat!" kini Mou Fang Liu yang berteriak nyaring.

"Tidak tuan muda,tidak seperti itu cerita nya!" kata sang bocah mencoba menerangkan.

"Jangan dengarkan kak, dia pembohong besar, dasar Si Chun tidak berguna!" teriak sang gadis kecil seolah olah memang dia yang tersakiti.

"Buk!".

"Buk!".

"Buk!".

"Buk!".

Terdengar gebukan ria dari kedua bersaudara itu tanpa ampun lagi.

Sedangkan sang bocah perempuan itu cuma tersenyum senyum puas melihat sang bocah dipukul dan di tendang oleh kedua kakaknya.

Entah karena apa,hatinya merasa sangat puas melihat penderitaan sang bocah yang babak belur di pukul kedua kakaknya itu.

Sedikit pun tidak terlintas rasa sesal maupun kasihan di raut wajah nya.

Kini muka dan sekujur tubuh sang bocah telah penuh dengan lebam dan luka luka.

Sang kakek Po Peng yang memperhatikan sedari tadi,cuma terdiam tanpa bisa berbuat apapun juga, cuma air mata nya yang berlinang menatap sang cucu angkat yang diperlakukan seperti itu.

Sedangkan sang nenek An Ning,terduduk di sudut bangunan,tanpa berani melakukan apapun juga,diperas nya ingusnya yang keluar bersama dengan air mata nya yang mengalir di pipi tua nya.

Seorang laki laki tua datang menghampiri sang bocah yan masih di pukuli oleh dua bersaudara itu.

"Fang Liuo!,Fang Liu!, hentikan,apa yang kalian lakukan heh " tanya laki laki tua itu.

"Kakek,kami sedang menghukum seorang bajingan yang mencoba melecehkan adik ku!"jawab Fang Liu sambil terus memukuli sang bocah.

Laki laki tua itu adalah salah satu dari tetua perguruan bernama Mou Cai Lang,paman dari ayah mereka, Mou Qin Ruan.

Makanya tidak ada seorangpun yang berani kepada mereka,karena mereka tahu bahwa tetua perguruan adalah kakek paman oleh ketiga bocah itu.

"Apa ?,benarkah itu Yi Hua?"tanya sang tetua perguruan.

"Lha iya lah kek,masa saya bohong,saya mau dihina dan di lecehkan oleh Si Chun itu kek!" kata Mou Yi Hua seolah olah benar benar yang tersakiti.

"Plak!".

"Plak!".

"Plak!".

"Plak!".

Berulang ulang tongkat orang tua itu menghajar tubuh sang bocah itu,hingga sekujur tubuh nya penuh dengan darah.

Sang tetua perguruan itu benar benar seperti ingin membunuh sang bocah itu.

Namun pada pukulan yang kesekian kalinya,

"Buk!".

Terdengar suara ber gedebuk nyaring,dan tiba tiba tubuh sang tetua perguruan itu terlempar sejauh enam tombak dengan bibir yang mengeluar kan darah.

Di hadapan mereka kini sudah ada leluhur perguruan dengan sikap agung nya.

"kenapa guru membela bocah setan yang tidak tahu di untung itu?"tanya sang tetua perguruan.

"Bangkitlah Cai Lang,dan lawan lah aku,jangan cuma berani kepada bocah kecil yang tidak ber daya saja,kau ayam betina Cai Lang,dan kau gadis kecil,apa kau kira aku tidak tahu apa yang telah kau lakukan heh, aku sudah semenjak awal memperhatikan kalian bertiga,besok pagi, kemasi barang barang kalian bertiga, perguruan ini selamanya tertutup untuk keluarga Mou,aku tidak Sudi memiliki murid murid yang berwatak biadab!"kata leluhur perguruan itu sambil membawa tubuh sang bocah yang sudah tidak berdaya itu.

...****************...

Terpopuler

Comments

Akira

Akira

cerita yg menarik, hanya saja nama2 tokoh2/orang2 nya terlalu panjang dan membingunkan

2024-05-05

0

Karya Sujana

Karya Sujana

terlalu lm menderita thooor

2024-03-05

2

Karya Sujana

Karya Sujana

titik awal
biooomm

2024-03-05

1

lihat semua
Episodes
1 Kelahiran dan kematian.
2 Bao Kecil.
3 Si Chun.
4 Melarikan diri.
5 Kasih Ibu tak berbatas.
6 Si Putih.
7 Sekarat.
8 Panah Sumbu Langit.
9 Bertemu Manusia.
10 Di Perguruan Rajawali Emas.
11 Dunia Baru
12 Shin Liong.
13 Kakek Qin.
14 Berlatih.
15 Perpisahan.
16 Dua Pemburu.
17 Ke Kota.
18 Dendam Membawa ke Hancuran.
19 Hancur karena Takabur.
20 Pukulan Sejati Inti Semesta.
21 Sesal di Kemudian.
22 Bertemu Nenek aneh.
23 Legenda Pil Surga.
24 Prahara di Keluarga Zhang.
25 Taman Lokapala.
26 Siluman Serigala Hitam.
27 Murid Ban Kiok Mo.
28 Burung Hong Kecil
29 Panah Sumbu langit Minta Korban.
30 Sepuluh Pengawal Dewi Teratai Putih.
31 Dua Iblis.
32 Dewi Teratai Putih.
33 Kutukan Lembah Keramat
34 Belajar Membuat Pil.
35 Pengembaraan Bermula.
36 Perjalanan ke Timur.
37 Serangan Para Siluman.
38 Perasaan Wang Shi Er.
39 Dewi Teratai putih Gusar.
40 Sepasang Tua Laknat.
41 Antri di Gerbang Kota.
42 Di kota Raja.
43 Ujian cinta.
44 Permainan Membawa Petaka.
45 Balasan untuk Penghina..
46 Siasat Licik.
47 Jadi Pemenang,atau Jadi Pecundang.
48 Penghina yang Terhina.
49 Lelang.
50 Sukses Besar di Pelelangan.
51 Melanjutkan Perjalanan.
52 Pertaruhan yang Gagal
53 Hujan Badai di Tengah Hutan.
54 Buah Mumu Emas.
55 Kebersamaan.
56 Sepuluh Kebajikan.
57 Naga Hijau Penunggu Telaga.
58 Tanda kebajikan.
59 Langkah Dewa Dewi
60 Tuan Besar Ma Ho Tiang.
61 Tanda Kuning ke dua.
62 Mian Nyi Mo Xiau.
63 Shin Bu Mo Thi.
64 Seruling sakti Perenggut Sukma.
65 Wanita cantik Misterius.
66 Aji An Lian dan Putri nya.
67 Titik Terang.
68 Pertapa Han Chi Kung.
69 Masalah di Alun Alun Kota.
70 Salah Sasaran.
71 Penyusupan sepasang Naga.
72 Amukan Sepasang Naga
73 Perjalanan, Menyusuri Sungai.
74 Seraut Wajah dari Masalalu.
75 Selamat Tinggal Dewi.
76 Dewi Menangis.
77 Manusia dari Lobang Langit.
78 Nona Muda Arogan.
79 Takluk.
80 Kemenangan Telak.
81 Klan Gak Sang Penguasa.
82 Kemarahan sang Patriak.
83 Leluhur Gak Bo Ong.
84 Keruntuhan Klan Gak.
85 Muslihat.
86 Lima Titik Ke Emasan.
87 Di Taman Lokapala.
88 Pil Surgawi.
89 Cio Mang Le.
90 Menuntut Pertanggung Jawaban.
91 Perasaan Aneh.
92 Sepasang Saudara Kembar.
93 Perjalanan Bersama.
94 Sisi Kelam Masalalu.
95 Satu Hati, Dua Rasa.
96 Tersesat.
97 Insiden di Rumah Makan.
98 Tuan muda Luan.
99 Dua Datuk Sakti Bukit Kwan.
100 Tuan Besar Liem.
101 Prahara Keluarga Liem.
102 Pedang Kristal Katai Putih Inti Bintang.
103 The Kwat Liang.
104 Empat Tuan Muda Brutal.
105 Pelajaran Pahit.
106 Weng Tao, Weng Taoli.
107 Menyusup Kedalam Istana.
108 Kaisar Mangkat.
109 Siasat.
110 Prahara di Dalam Istana.
111 Akhir Prahara Didalam Istana.
112 Cinta ber tabir keangkuhan.
113 Di Tanah Para Dewa.
114 Pertarungan Terakhir, di Tepi Jurang.
115 Terjebak di Dasar Jurang.
116 Puncak Tiga Dewa.
117 Negeri Mo Li Fa.
118 Racun Ulat Tengkorak.
119 Yaochi Jin Mu.
120 Theo Kuan Yian.
121 Pangeran Mao Sin Kian.
122 Istana Langit.
123 Geger di Istana Langit.
124 Pertemuan.
125 Pemuda dari Dunia Dimensi.
126 Puncak Gunung Kai Lun.
127 Dunia Kegelapan.
128 Mahluk Orgo.
129 Dunia yang Rusak
130 Perkampungan di dalam lembah.
131 Tumbal Rawa Maut.
132 Pengkhianat.
133 Perjuangan di Mulai.
134 Pembantaian di Benteng ke Dua.
135 Bertemu jendral Tua.
136 Kembali ke Taman Lokapala.
137 Mustika Dewa.
138 Istana Giok Diatas Pilar Batu.
139 Pegunungan Batu, di Tengah Gurun.
140 Pembantaian di Celah Tebing Batu.
141 Tersadar.
142 Cerita Anak dan Menantu.
143 Rencana penyusupan.
144 Memulai Penyusupan.
145 Evakuasi Besar Besaran.
146 Kota Raja di Dalam Lembah.
147 Di Bawah Awan Kegelapan.
148 Mencari Gunung Yung San.
149 Mencari Mustika Dewi Salju.
150 Naga Laut Utara.
151 Misteri Mustika Dewi Salju.
152 Dewi Ying Fa.
153 Pergolakan Dua Energi Besar.
154 Dewi Pelangi.
155 Laki laki Pendendam.
156 Bersekutu dengan Iblis.
157 Prahara.
158 Teng Kwan Berulah.
159 Mendung di Kota Raja.
160 Dunia Betara.
161 Pertarungan di Dalam Hutan.
162 Bangsa Tiau Nyin.
163 Para Penghuni Thai San.
164 Prasasti Perdamaian.
165 Amukan Petir Dewa.
166 Ouw Long San Tung.
167 Di Serang Dua Negeri.
168 Dua Dewi Amuk.
169 Palagan Padang Tandus.
170 Setia Hingga Akhir.
171 Dua Putri Mahkota.
172 Majikan Lembah Seribu Bunga .
173 Sam Kui Ang.
174 Para Penguasa Desa Kim San.
175 Pertarungan di Kebun Pisang.
176 Tian Tung Mo Ji .
177 Ji Sian Keng Tee .
178 Bu Tek Kui.
179 Chu Kong Cu.
180 Kong Sian Shin Yong.
181 Di Kota Luxiang.
182 Majikan Lembah Seribu Bunga.
183 Pertarungan Hidup dan Mati .
184 Kenyataan Pahit .
185 Kaisar Chu .
186 Misteri Dusun Kecil di Tengah Belantara .
187 Pewaris Dinasti Liu Terakhir.
188 Kuil Shi Siu Sian.
189 Pertarungan di Depan Kuil .
190 Negeri Liu Lahir Kembali .
191 Banjir Darah di Padang Datar .
192 Empat Setan Muka Merah .
193 Ang Mo Bin.
194 Dewi Ying Fa Sakit .
195 Malaikat Dari Utara .
196 Rencana perlawanan .
197 Pertempuran di Gerbang Kota .
198 Negeri Chu di Timur .
199 Kemelut di Negeri Chu.
200 Rencana Penyerangan .
201 Prahara di negeri Chu .
202 Perjalanan ke Barat .
203 Sin Ni Seng Sian .
204 Musuh Terselubung .
205 Jendral Muda Ming Cen Du.
206 Pengkhianat yang Terbuang .
207 Kemarahan para Datuk .
208 Lembah Sam Liong San .
209 Pertarungan di Dalam Lembah .
210 Tewas nya Dedengkot sakti .
211 Asmara Berujung Lara .
212 Badai di Perbatasan .
213 Banjir Darah di Batas Negeri .
214 Muncul nya Ming Cen Du.
215 Pertarungan Dua Naga .
216 Menyelesaikan Tugas .
217 Muncul nya Siluman Ikan.
218 Istana di Dasar Laut .
219 Kota Yuking .
220 Bayangan di Malam Hari .
221 Penculikan yang Gagal .
222 Pertikaian Dua Dewi Teratai .
223 Salah Sasaran .
224 Ang Lian Sian .
225 Menumpuk Bara dalam Sekam .
226 Hek Lian Kauw Cabang Kota Yufing .
227 Siang Kiam Liong Sian .
228 Perampok Misterius .
229 Muslihat Kuncu Suhu Kota Fansau .
230 Bayi Ajaib .
231 Petaka Bayi Ajaib .
232 Geger di Koai Liong Kok .
233 Siauw Hong Siang .
234 Amarah Putra Mahkota .
235 Sang Jendral Tua .
236 Awan Hitam diatas Kota Raja .
237 Prahara di Istana Alexia .
238 Perebutan anak ajaib .
239 Hek Long Pang .
240 Geger di Kuil Long Sian .
241 Gao Wangwe .
242 Mengejar Pengintip .
243 Mabuk Kepayang .
244 Sepasang Iblis .
245 Bertemu Wang Shi Er .
246 Putri yang Sombong .
247 Perasaan Yi Hua .
248 Si Giam Lo'ong .
249 Bunga Ying.
250 Buah Karma Pala .
251 Dunia Masa Kecil .
252 Perjalanan Ke Kota Li Cuan .
253 Kemurkaan Dewa Naga Emas Sejati .
254 Lembah teratai .
255 Dua Utusan Gubernur
256 Akibat Angkuh .
257 Lao Taijin yang Culas .
258 Penipu yang tertipu .
259 Dua bocah Kecil .
260 Kekuasaan dua Klan .
261 Penghakiman Klan Jao .
262 Persembahan .
263 Istana diatas Gunung .
264 Arogansi Gao Wangwe .
265 Pesan Darah .
266 Saling Dendam .
267 Dara Jelita dari Langit .
268 Terperangkap .
269 Giam Sian Li .
270 Rahasia Wanita ber Kerudung Hitam .
271 Kemaruk kemenangan .
272 Termakan Tipu Muslihat
273 Saat Telur diujung Tanduk .
274 Pengakuan Giam Sian Li .
275 Keributan di Kuil Besar Kim Hud .
276 Nasihat Dewi Chang 'e .
277 Hawa Sihir .
278 Jiwa Iblis , Hati Malaikat .
279 Cerita Putri yang Ternoda .
280 Karma untuk Pendosa .
281 Sihir Kiriman .
282 Khi Sian Li Thai Hauw .
283 Kembali nya Xuyi Sian Li .
284 Perjalan ke ujung timur .
285 Rawa Siluman Buaya .
286 Bukit Siluman Buaya .
287 Dua Laki laki Mata Keranjang .
288 Hukuman .
289 Tiba di Koai Lim .
290 Desa terpencil .
291 Kuil Matahari .
292 Pusaran hitam Lubang Waktu .
293 Pusara Ksatria Dewa Pedang .
294 Ksatria Pertama .
295 Ksatria ke Dua .
296 Peperangan Bangsa Iglor .
297 Perang di Kota Ruaido .
298 Ksatria ke Tiga .
299 Pusara Ksatria Dewa Petir .
300 Teka Teki Tersulit .
301 Ksatria ke empat .
302 Jatuh nya Pilar Timur .
303 Pilar Zolofia .
304 Runtuh nya Tower Zolofia.
305 Makam Keramat .
306 Pilu .
307 Memulai pembersihan .
308 Pembersihan Kota Han .
309 Pembersihan Kota Ming .
310 Menagih Utang Nyawa .
311 Antara Benci , Dendam dan Cinta .
312 Bangkit nya Jiwa Naga Berlian .
313 Penutup , Dewata Agung Muda .
Episodes

Updated 313 Episodes

1
Kelahiran dan kematian.
2
Bao Kecil.
3
Si Chun.
4
Melarikan diri.
5
Kasih Ibu tak berbatas.
6
Si Putih.
7
Sekarat.
8
Panah Sumbu Langit.
9
Bertemu Manusia.
10
Di Perguruan Rajawali Emas.
11
Dunia Baru
12
Shin Liong.
13
Kakek Qin.
14
Berlatih.
15
Perpisahan.
16
Dua Pemburu.
17
Ke Kota.
18
Dendam Membawa ke Hancuran.
19
Hancur karena Takabur.
20
Pukulan Sejati Inti Semesta.
21
Sesal di Kemudian.
22
Bertemu Nenek aneh.
23
Legenda Pil Surga.
24
Prahara di Keluarga Zhang.
25
Taman Lokapala.
26
Siluman Serigala Hitam.
27
Murid Ban Kiok Mo.
28
Burung Hong Kecil
29
Panah Sumbu langit Minta Korban.
30
Sepuluh Pengawal Dewi Teratai Putih.
31
Dua Iblis.
32
Dewi Teratai Putih.
33
Kutukan Lembah Keramat
34
Belajar Membuat Pil.
35
Pengembaraan Bermula.
36
Perjalanan ke Timur.
37
Serangan Para Siluman.
38
Perasaan Wang Shi Er.
39
Dewi Teratai putih Gusar.
40
Sepasang Tua Laknat.
41
Antri di Gerbang Kota.
42
Di kota Raja.
43
Ujian cinta.
44
Permainan Membawa Petaka.
45
Balasan untuk Penghina..
46
Siasat Licik.
47
Jadi Pemenang,atau Jadi Pecundang.
48
Penghina yang Terhina.
49
Lelang.
50
Sukses Besar di Pelelangan.
51
Melanjutkan Perjalanan.
52
Pertaruhan yang Gagal
53
Hujan Badai di Tengah Hutan.
54
Buah Mumu Emas.
55
Kebersamaan.
56
Sepuluh Kebajikan.
57
Naga Hijau Penunggu Telaga.
58
Tanda kebajikan.
59
Langkah Dewa Dewi
60
Tuan Besar Ma Ho Tiang.
61
Tanda Kuning ke dua.
62
Mian Nyi Mo Xiau.
63
Shin Bu Mo Thi.
64
Seruling sakti Perenggut Sukma.
65
Wanita cantik Misterius.
66
Aji An Lian dan Putri nya.
67
Titik Terang.
68
Pertapa Han Chi Kung.
69
Masalah di Alun Alun Kota.
70
Salah Sasaran.
71
Penyusupan sepasang Naga.
72
Amukan Sepasang Naga
73
Perjalanan, Menyusuri Sungai.
74
Seraut Wajah dari Masalalu.
75
Selamat Tinggal Dewi.
76
Dewi Menangis.
77
Manusia dari Lobang Langit.
78
Nona Muda Arogan.
79
Takluk.
80
Kemenangan Telak.
81
Klan Gak Sang Penguasa.
82
Kemarahan sang Patriak.
83
Leluhur Gak Bo Ong.
84
Keruntuhan Klan Gak.
85
Muslihat.
86
Lima Titik Ke Emasan.
87
Di Taman Lokapala.
88
Pil Surgawi.
89
Cio Mang Le.
90
Menuntut Pertanggung Jawaban.
91
Perasaan Aneh.
92
Sepasang Saudara Kembar.
93
Perjalanan Bersama.
94
Sisi Kelam Masalalu.
95
Satu Hati, Dua Rasa.
96
Tersesat.
97
Insiden di Rumah Makan.
98
Tuan muda Luan.
99
Dua Datuk Sakti Bukit Kwan.
100
Tuan Besar Liem.
101
Prahara Keluarga Liem.
102
Pedang Kristal Katai Putih Inti Bintang.
103
The Kwat Liang.
104
Empat Tuan Muda Brutal.
105
Pelajaran Pahit.
106
Weng Tao, Weng Taoli.
107
Menyusup Kedalam Istana.
108
Kaisar Mangkat.
109
Siasat.
110
Prahara di Dalam Istana.
111
Akhir Prahara Didalam Istana.
112
Cinta ber tabir keangkuhan.
113
Di Tanah Para Dewa.
114
Pertarungan Terakhir, di Tepi Jurang.
115
Terjebak di Dasar Jurang.
116
Puncak Tiga Dewa.
117
Negeri Mo Li Fa.
118
Racun Ulat Tengkorak.
119
Yaochi Jin Mu.
120
Theo Kuan Yian.
121
Pangeran Mao Sin Kian.
122
Istana Langit.
123
Geger di Istana Langit.
124
Pertemuan.
125
Pemuda dari Dunia Dimensi.
126
Puncak Gunung Kai Lun.
127
Dunia Kegelapan.
128
Mahluk Orgo.
129
Dunia yang Rusak
130
Perkampungan di dalam lembah.
131
Tumbal Rawa Maut.
132
Pengkhianat.
133
Perjuangan di Mulai.
134
Pembantaian di Benteng ke Dua.
135
Bertemu jendral Tua.
136
Kembali ke Taman Lokapala.
137
Mustika Dewa.
138
Istana Giok Diatas Pilar Batu.
139
Pegunungan Batu, di Tengah Gurun.
140
Pembantaian di Celah Tebing Batu.
141
Tersadar.
142
Cerita Anak dan Menantu.
143
Rencana penyusupan.
144
Memulai Penyusupan.
145
Evakuasi Besar Besaran.
146
Kota Raja di Dalam Lembah.
147
Di Bawah Awan Kegelapan.
148
Mencari Gunung Yung San.
149
Mencari Mustika Dewi Salju.
150
Naga Laut Utara.
151
Misteri Mustika Dewi Salju.
152
Dewi Ying Fa.
153
Pergolakan Dua Energi Besar.
154
Dewi Pelangi.
155
Laki laki Pendendam.
156
Bersekutu dengan Iblis.
157
Prahara.
158
Teng Kwan Berulah.
159
Mendung di Kota Raja.
160
Dunia Betara.
161
Pertarungan di Dalam Hutan.
162
Bangsa Tiau Nyin.
163
Para Penghuni Thai San.
164
Prasasti Perdamaian.
165
Amukan Petir Dewa.
166
Ouw Long San Tung.
167
Di Serang Dua Negeri.
168
Dua Dewi Amuk.
169
Palagan Padang Tandus.
170
Setia Hingga Akhir.
171
Dua Putri Mahkota.
172
Majikan Lembah Seribu Bunga .
173
Sam Kui Ang.
174
Para Penguasa Desa Kim San.
175
Pertarungan di Kebun Pisang.
176
Tian Tung Mo Ji .
177
Ji Sian Keng Tee .
178
Bu Tek Kui.
179
Chu Kong Cu.
180
Kong Sian Shin Yong.
181
Di Kota Luxiang.
182
Majikan Lembah Seribu Bunga.
183
Pertarungan Hidup dan Mati .
184
Kenyataan Pahit .
185
Kaisar Chu .
186
Misteri Dusun Kecil di Tengah Belantara .
187
Pewaris Dinasti Liu Terakhir.
188
Kuil Shi Siu Sian.
189
Pertarungan di Depan Kuil .
190
Negeri Liu Lahir Kembali .
191
Banjir Darah di Padang Datar .
192
Empat Setan Muka Merah .
193
Ang Mo Bin.
194
Dewi Ying Fa Sakit .
195
Malaikat Dari Utara .
196
Rencana perlawanan .
197
Pertempuran di Gerbang Kota .
198
Negeri Chu di Timur .
199
Kemelut di Negeri Chu.
200
Rencana Penyerangan .
201
Prahara di negeri Chu .
202
Perjalanan ke Barat .
203
Sin Ni Seng Sian .
204
Musuh Terselubung .
205
Jendral Muda Ming Cen Du.
206
Pengkhianat yang Terbuang .
207
Kemarahan para Datuk .
208
Lembah Sam Liong San .
209
Pertarungan di Dalam Lembah .
210
Tewas nya Dedengkot sakti .
211
Asmara Berujung Lara .
212
Badai di Perbatasan .
213
Banjir Darah di Batas Negeri .
214
Muncul nya Ming Cen Du.
215
Pertarungan Dua Naga .
216
Menyelesaikan Tugas .
217
Muncul nya Siluman Ikan.
218
Istana di Dasar Laut .
219
Kota Yuking .
220
Bayangan di Malam Hari .
221
Penculikan yang Gagal .
222
Pertikaian Dua Dewi Teratai .
223
Salah Sasaran .
224
Ang Lian Sian .
225
Menumpuk Bara dalam Sekam .
226
Hek Lian Kauw Cabang Kota Yufing .
227
Siang Kiam Liong Sian .
228
Perampok Misterius .
229
Muslihat Kuncu Suhu Kota Fansau .
230
Bayi Ajaib .
231
Petaka Bayi Ajaib .
232
Geger di Koai Liong Kok .
233
Siauw Hong Siang .
234
Amarah Putra Mahkota .
235
Sang Jendral Tua .
236
Awan Hitam diatas Kota Raja .
237
Prahara di Istana Alexia .
238
Perebutan anak ajaib .
239
Hek Long Pang .
240
Geger di Kuil Long Sian .
241
Gao Wangwe .
242
Mengejar Pengintip .
243
Mabuk Kepayang .
244
Sepasang Iblis .
245
Bertemu Wang Shi Er .
246
Putri yang Sombong .
247
Perasaan Yi Hua .
248
Si Giam Lo'ong .
249
Bunga Ying.
250
Buah Karma Pala .
251
Dunia Masa Kecil .
252
Perjalanan Ke Kota Li Cuan .
253
Kemurkaan Dewa Naga Emas Sejati .
254
Lembah teratai .
255
Dua Utusan Gubernur
256
Akibat Angkuh .
257
Lao Taijin yang Culas .
258
Penipu yang tertipu .
259
Dua bocah Kecil .
260
Kekuasaan dua Klan .
261
Penghakiman Klan Jao .
262
Persembahan .
263
Istana diatas Gunung .
264
Arogansi Gao Wangwe .
265
Pesan Darah .
266
Saling Dendam .
267
Dara Jelita dari Langit .
268
Terperangkap .
269
Giam Sian Li .
270
Rahasia Wanita ber Kerudung Hitam .
271
Kemaruk kemenangan .
272
Termakan Tipu Muslihat
273
Saat Telur diujung Tanduk .
274
Pengakuan Giam Sian Li .
275
Keributan di Kuil Besar Kim Hud .
276
Nasihat Dewi Chang 'e .
277
Hawa Sihir .
278
Jiwa Iblis , Hati Malaikat .
279
Cerita Putri yang Ternoda .
280
Karma untuk Pendosa .
281
Sihir Kiriman .
282
Khi Sian Li Thai Hauw .
283
Kembali nya Xuyi Sian Li .
284
Perjalan ke ujung timur .
285
Rawa Siluman Buaya .
286
Bukit Siluman Buaya .
287
Dua Laki laki Mata Keranjang .
288
Hukuman .
289
Tiba di Koai Lim .
290
Desa terpencil .
291
Kuil Matahari .
292
Pusaran hitam Lubang Waktu .
293
Pusara Ksatria Dewa Pedang .
294
Ksatria Pertama .
295
Ksatria ke Dua .
296
Peperangan Bangsa Iglor .
297
Perang di Kota Ruaido .
298
Ksatria ke Tiga .
299
Pusara Ksatria Dewa Petir .
300
Teka Teki Tersulit .
301
Ksatria ke empat .
302
Jatuh nya Pilar Timur .
303
Pilar Zolofia .
304
Runtuh nya Tower Zolofia.
305
Makam Keramat .
306
Pilu .
307
Memulai pembersihan .
308
Pembersihan Kota Han .
309
Pembersihan Kota Ming .
310
Menagih Utang Nyawa .
311
Antara Benci , Dendam dan Cinta .
312
Bangkit nya Jiwa Naga Berlian .
313
Penutup , Dewata Agung Muda .

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!