BCPNS. 12

Suasana hutan terasa agak mencekam, hanya suara burung yang terdengar mengurangi sunyi dan sepinya Hutan Jati Jarak ini. Namun di kejauhan mulai terdengar ringkikan suara kuda di serta derap langkah kaki kuda lambat laun semakin jelas terdengar.

Sementara itu dua pasang mata indah tampak sedang mengawasi dua kereta kuda yang berjalan pelan-pelan di depannya, dua kereta kuda yang tertutup kain tebal itu masing-masing ditarik oleh dua ekor kuda.

Sementara semua pengawalnya yang kurang lebih dua puluh orang berkuda itu berada di belakangnya.

"Kau lihat Dewi Naga Hitam, mereka seperti sengaja menunggu kedatangan ku," kata Wulan Ayu setengah berbisik.

"Ternyata kau cukup berpengalaman juga Wulan," puji Dewi Naga Hitam.

"Aku yakin di dalam kereta itu pasti tokoh-tokoh berilmu tinggi dari Rimba persilatan," Wulan Ayu menduga dengan penasaran.

"Lalu apa yang akan kau lakukan?"

"Lihatlah," Wulan Ayu segera memungut tiga batang ranting kayu yang lumayan tajam, sejenak ia menimang-nimang tiga benda itu lalu dengan disertai pengerahan tenaga dalam yang tinggi ia langsung melemparkan tiga ranting itu ke arah kuda yang berada di depannya.

Crab! Crab!

Langsung saja ke tiga batang ranting itu menancap ke kain terpal dan seketika itu juga terdengarlah pekikan kesakitan yang melengking tinggi, dan rombongan kereta kuda tersebut langsung berhenti.

Tidak lama kemudian dari dalam kereta itu berlompatan sosok-sosok tubuh manusia dengan pakaian beraneka ragam, dan dengan senjata yang berbagai macam bentuknya.

"Bagaimana Dewi Naga Hitam?" Wulan Ayu tersenyum lebar.

"Kau benar-benar cerdik, pantas saja kalau ketua Partai Tengkorak Merah benar-benar merasa terancam," lagi-lagi Dewi Naga Hitam memuji.

"Lihat jumlah mereka begitu banyak lebih dari lima puluh orang," kata Wulan Ayu lagi.

"Kau mampu menghadapi mereka semua Wulan?" pancing Dewi Naga Hitam.

"Kalau mau mati konyol sudah ku hajar sejak tadi!"

"Kalau begitu biar aku yang membereskan mereka," Dewi Naga Hitam buru-buru mempersiapkan diri.

"Apa yang akan kau lakukan?" tanya Wulan Ayu kaget lihat saja ular hitam itu langsung mendesah berkali-kali kepalanya terangkat ke atas dan seraya bergoyang-goyang ke kiri dan ke kanan, Wulan Ayu tertegun memperhatikan dengan pandangan yang tidak mengerti.

Gadis cantik yang sangat menyukai warna biru itu sangat terkejut begitu menyaksikan apa yang terjadi selanjutnya.

Entah dari mana datangnya tiba-tiba orang-orang Partai Tengkorak Merah yang dibantu oleh tokoh-tokoh Rimba persilatan golongan hitam sudah dikepung ribuan ular berbisa baik besar maupun kecil suara suara mendesis langsung terdengar memenuhi udara disekitarnya, bau amis pun segera menyeruak menusuk hidung dengan tajam.

Ular-ular yang semakin bertambah jumlahnya itu pelan-pelan bergerak mendekati orang-orang yang mengelilingi kereta kuda itu sedangkan kuda-kuda yang menarik kereta mereka sering ketakutan melihat ular ular itu aneh ular ular itu seperti sengaja memberikan jalan keluar bagi kuda-kuda yang lari ketakutan itu

Wulan Ayu benar-benar kagum menyaksikan pemandangan yang aneh dan mengerikan itu sementara lima puluh orang yang tergabung tampak menggigil ketakutan melihat ular-ular yang begitu banyak semakin rapat mengepung mereka.

"Ulurkan tanganmu ke arah ku Wulan Ayu," kata Dewi Naga Hitam.

"Oh," Wulan Ayu terkejut mendengar permintaan itu sungguh seumur hidupnya, gadis itu belum pernah memegang ular bahkan ia paling jijik dengan binatang yang satu ini. Tapi dengan permintaan Dewi Naga Hitam tadi dengan tanpa ragu-ragu Wulan Ayu mengulurkan tangannya dan memegang tubuh ular hitam pekat itu mendadak saja rasa takut dan jijik hilang seketika begitu tubuh ular itu membelit pinggangnya.

Wulan Ayu membiarkan saja ketika kepala ular hitam itu berada di pundaknya, "Ayo keluar Wulan, Kau bisa memanfaatkan mereka untuk menghancurkan Partai Tengkorak Merah," kata Dewi Naga Hitam.

"Tapi, Dewi,?" Wulan Ayu masih agak ragu melihat ular yang begitu banyak merayap di tanah, dan begitu banyak ular yang sangat berbisa.

"Jangan takut rakyatku tidak akan mengganggumu, dengan aku berada bersamamu. Kau akan dianggap sebagai wakil Satria Naga Emas mereka akan langsung tunduk pada perintah mu," Dewi Naga Hitam meyakinkan.

Wulan Ayu pun mengangguk dan memilih percaya saja pada kata kata Dewi Naga Hitam, tanpa ragu-ragu lagi ia langsung melompat dari persembunyiannya setelah beberapa kali berputar dan di udara dengan mudah Wulan Ayu menjejakkan kakinya tepat di barisan belakang ular-ular yang mengurung sekitar lima puluh orang lebih itu.

Kedatangan Wulan Ayu yang tiba-tiba itu langsung membuat orang-orang itu terkejut apalagi tubuh pendekar agar wanita itu terbelit seekor ular hitam yang besar, sehingga menambah ketakutan di diri mereka.

"Jadikan mereka pengikutmu, Wulan!" kata Dewi Naga Hitam.

"Untuk apa?" tanya Wulan Ayu setengah berbisik.

"Kau perlu pengikut untuk menghancurkan Partai Tengkorak Merah, paling tidak mereka bisa meringankan pekerjaanmu," sahut Dewi Naga Hitam.

"Baiklah," kata Wulan Ayu menyetujui gagasan itu.

Ular-ular di depan Wulan Ayu segera menyingkir memberi jalan begitu mendengar perintah dari gadis itu dengan langkah anggun bagaikan seorang putri yang keluar dari istana kerajaan ia mendekati lima puluh orang lebih yang rata-rata sudah pucat pasi semua itu.

"Siapa diantara kalian yang jadi pimpinannya?" tanya Wulan Ayu lantang. Sepi tidak ada seorangpun yang menyahut pertanyaannya.

"Siapa pemimpinnya, jawab. Atau ular-ular ku yang akan memaksa!" bentak Wulan Ayu lagi dengan begitu keras.

"A... Aku...," salah seorang maju ke depan dengan takut takut.

Wulan Ayu memperhatikan laki-laki yang usianya sekitar lima puluh tahun itu, "Siapa namamu?" tanya Wulan Ayu.

"***... Cukraya," jawab orang itu terbata-bata.

"Dengar, Cukraya dan kalian semua, "Hari ini aku bermurah hati tidak akan melenyapkan kalian!" Wulan Ayu mulai membuka taktiknya.

"Oh, terima kasih terima kasih, Tuan Putri," kata Cukraya seraya membungkuk dan berlutut memberi hormat beberapa kali.

"Tapi kalian harus berjanji tidak akan kembali lagi pada Partai Tengkorak Merah," sambung Wulan Ayu tegas seperti ada yang memberi komando saja mereka semua langsung melepaskan segala macam tanda berhubungan dengan Partai Tengkorak Merah.

"Kami berjanji kami akan setia kepada perintah Gusti Putri," kata Cukraya seraya berlutut dan memberi hormat diikuti puluhan orang yang lain. menundukkan diri dan bersujud.

Tanpa ada rasa ragu lagi mereka memilih menyerahkan diri daripada menjadi santapan ular-ular berbisa yang begitu banyak tersebut.

"Bagus, bagus aku tidak akan segan menjatuhkan tangan jika di antara kalian ada yang mencoba membangkang!" ancam Wulan Ayu. Sejenak Wulan Ayu memberi isyarat serta-merta ular-ular yang mengepung mundur begitu Dewi Naga Hitam yang membelit pinggang Wulan Ayu mendesis.

Sementara itu lima puluh orang tersebut masih berlutut sampai ular-ular yang memenuhi tempat itu hilang dalam semak-semak belukar.

"Ada satu hal lagi yang perlu kalian ketahui. Siapa yang mencoba lari dari pasti akan mati oleh ular ular ku mengerti!"

"Mengerti Gusti Putri!" jawab mereka serempak.

Wulan Ayu segera tersenyum senang dalam hati, ia berterima kasih sekali atas bantuan yang diberikan oleh Dewi Naga Hitam, Ia yakin tanpa ular hitam itu mustahil bisa menaklukan lima puluh orang tersebut. Tapi Wulan Ayu pun segera

menyadari bahwa orang-orang seperti mereka mudah untuk berpihak pada siapa saja tegasnya mereka juga tidak segan-segan untuk berhianat demi kepentingan dirinya sendiri.

Makanya Wulan Ayu tidak ingin berlama-lama berhubungan dengan orang-orang seperti mereka dengan langkah tenang Wulan Ayu segera berjalan kembali menuju sungai kecil dekat goa, ia memang menjadikan tempat itu sebagai markas untuk menyusun kekuatan dalam menghadapi Partai Tengkorak Merah tekadnya sudah bulat sekarang dia hanya menghancurkan Partai Tengkorak Merah itu.

.

.

Bersambung.....

Terpopuler

Comments

Bayu Putra

Bayu Putra

Mantap tp update kurang panjang suhu

2023-03-07

1

Andi Surandi

Andi Surandi

lagi

2023-03-07

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!