Sistem Masuk Perjalanan

Sistem Masuk Perjalanan

Bab 1: Jati Diri Pacar

“Lelah sekali bekerja hari ini ….“ Ryzel duduk di atas kasur lantai di dalam sebuah kamar kos.

Kamar kos ini memiliki ruang yang kecil dengan ukuran 3x4 meter saja, di sebelah kamar kos Ryzel terdapat kamar kos lain, kamar kos ini berderet menyamping dengan total 5 pintu.

“Aku benar-benar lelah bekerja seperti ini. Hanya ada satu hari libur bekerja dalam seminggu, itu pun aku harus membantu orang di sana ketika libur, kapan aku bisa santai dan berlibur?” gumam Ryzel yang membaringkan diri di atas kasur yang tak lagi empuk. “Sial! Aku benar-benar ingin berpergian dan berjalan-jalan untuk menghilangkan penat! Bekerja di rumah makan sungguh membuatku gila!“

Ryzel melampiaskan beban pikirannya dan keinginannya saat ini sembari meremas bantal di tangannya. Tampaknya, pria ini memang butuh liburan. Dari wajahnya yang memiliki poin pesona di bawah rata-rata, terlihat jelas sekali pria ini memiliki kantung mata hitam yang membuatnya terlihat tak terurus dan terkesan lebih jelek.

Saat memikirkan nasib hidupnya yang begini-begini saja, sebuah bunyi yang asing terdengar.

Ting!

“Hmm?“

Ryzel menoleh untuk melihat telepon usang di atas kasur yang tiba-tiba menyala dan mengeluarkan suara.

Ia merasa bahwa ada sesuatu yang penting dari bunyi pemberitahuan ini, kemudian tangannya dengan cepat mengambil ponsel tersebut.

Pada saat ini dalam layar ponselnya yang memiliki retakan halus menampilkan sebuah pemberitahuan yang besar hingga hampir menutup layar, dan isi tulisannya adalah sebuah pertanyaan yang aneh.

Isi pesan pemberitahuan tersebut ialah “Memberimu sebuah pilihan, apakah ingin bepergian melihat keindahan dunia atau terus bekerja menjadi budak pekerja?“ di bawah pertanyaan ini terdapat dua kolom yang bertuliskan kata “iya” dan “tidak”.

Pada saat Ryzel melihat pesan pemberitahuan yang aneh ini, ia langsung bermuka masam dan mengeluh, sepertinya ponselnya terkena virus. Sebuah aplikasi tak dikenal meretas ponselnya dan memberikan pesan yang berisi pertanyaan yang tidak masuk akal.

“Apa aku salah menekan tautan video panas kemarin malam?“ Ryzel bertanya-tanya dan mengingat apa yang ia tekan ketika mengunduh video terlarang di sebuah situs khusus.

“Sial! Virus jahat sudah membajak ponselku!“

Ketika Ryzel memikirkan hal ini, segera ia menekan tombol memulai ulang di layar ponsel dan me-restart telepon genggamnya, sebelum virus makin parah ia berpikir untuk mematikan dan menyalakan ponselnya lagi, Ryzel tak bisa memikirkan jalan lain selain memulai ulang ponsel dan berharap pemberitahuan sebuah aplikasi aneh tak bernama ini menghilang dari ponselnya.

Namun, setelan ponsel hidup kembali, pesan pemberitahuan ini masih terpampang dengan jelas, Ryzel tak dapat menghapus pesan ini sama sekali, ini membuat Ryzel marah.

“Apa-apaan pesan jendela iklan ini?! Kenapa aku tidak bisa menghapusnya?!“

Ia sama sekali tidak bisa menghapus jendela pesan yang muncul memenuhi layar ponselnya ini, ia menekan tombol 'kembali' pun tidak berguna, pesan itu tetap di sana tanpa bergerak sama sekali.

Namun, ketika ia melihat dengan jelas pertanyaan pada pesan pemberitahuan ini lagi, ia tidak bisa menahan untuk tidak mengeluh dan sedikit mengejek.

Tentu saja, jika dirinya disuruh untuk memilih antara liburan dan kerja, ia pasti memilih liburan. Masalahnya, apabila ia liburan, uang pemasukan untuk keberlangsungan hidup itu akan hilang dan mungkin tidak ada sama sekali.

Lagi pula, ia tidak memiliki uang untuk pergi liburan, siapa yang mau menanggung biaya akomodasi dan seluruh kebutuhan dalam perjalanan? Apakah pemilik pesan ini akan menanggung semua biayanya? Pertanyaan yang aneh.

Ketika ia melihat dan membaca pesan ini untuk waktu yang lama, rasa penasaran dan ketertarikan muncul di hatinya.

“Aku ingin tahu apa yang akan terjadi jika aku menanggapi pertanyaan yang tertulis di jendela pemberitahuan ini.“ Ryzel terus menatap pertanyaan dengan ekspresi yang serius.

Dengan dorongan rasa penasarannya, Ryzel menekan tombol “iya” di layar ponselnya dengan tegas. “Aku akan memilih pergi liburan! Persetan dengan budak pekerjaan!“

Saat berikutnya, layar ponsel Ryzel berubah, jendela pemberitahuan menghilang dan tampilan layar ponselnya kembali normal.

“Hmm … tidak ada yang terja—”

[Ding! Selamat kepada Anda karena telah mengaktifkan Sistem Masuk Perjalanan!]

[Sistem berhasil diaktifkan dan menghadiahkan kepada Anda Paket Hadiah Besar untuk pendatang baru!]

[Paket Hadiah Besar : Nilai nominal penampilan bertambah menjadi 90 poin, uang 1 juta dolar, Bahasa Inggris Lv.3, Peralatan siaran langsung, dan Fisik bertambah 1 poin!]

Merasakan dan melihat semua perubahan yang terjadi secara mendadak, Ryzel tertegun beberapa saat, ia duduk di atas kasur dengan ekspresi yang membeku.

Sebuah layar virtual sedikit transparan yang terlihat futuristik muncul di depan wajahnya, di dalamnya terdapat sederet tulisan yang menunjukkan semua hadiah yang ia dapatkan.

Begitu membaca semua tulisan yang ditampilkan pada panel mengapung ini, ekspresi wajah Ryzel berubah, senyum datarnya perlahan membentuk kurva yang lebar, ia tersenyum bahagia.

Ryzel akhirnya tahu. Selain dirinya menyebrang, ia juga mendapatkan sebuah sistem.

Benar, Ryzel adalah seorang yang berpindah ke dunia paralel tanpa sengaja.

Pada kehidupan sebelumnya di Bumi, Ryzel tertidur lelap sehingga dirinya. Mengeluarkan air liur yang banyak, bahkan air yang menjijikkan itu mengalir ke terminal kabel yang berada di dekat kasur lantainya, kebetulan pada saat itu kasur lantai tersebut sedang ia tiduri.

Dan … boom!

Ledakan pun terjadi akibat korsleting listrik, Ryzel masih ingat begitu jelas peristiwa ketika ledakan berlangsung, di detik itu dirinya masih ada sedikit kesadaran yang tersisa, potongan ingatan itu terbawa hingga jiwanya berpindah ke dunia paralel ini.

Sangat luar biasa ledakan itu terjadi, sampai diri Ryzel sendiri tak sempat merasakan sakit.

Omong-omong, sangat konyol sekali penyebab Ryzel mati, dan itu karena air liurnya sendiri.

Jiwanya melakukan perjalanan ke dunia paralel, Ryzel sendiri pun tidak tahu proses dan cara jiwanya bisa berpindah ke dunia paralel ini.

Jiwanya masuk ke tubuh yang mirip dengan tubuhnya di Bumi, wajahnya sama-sama jelek, lebih lagi nama dari tubuh ini juga serupa, yakni Ryzel Dicky.

Riwayat hidupnya pun sama, dari perjalanan hidupnya sendiri sampai ke orang tua dan neneknya, semuanya sama, tidak ada sedikit pun yang beda.

Ayahnya yang ada di Bumi meninggal saat dirinya berusia 10 tahun dan ibunya meninggalkannya karena menikah dengan pria lain, kini ibunya sudah mempunyai keluarga baru, sejak peristiwa itu ia tinggal bersama neneknya, semua yang telah terjadi di dunia paralel ini pun tak ada bedanya.

Hanya saja, pilihan hidup yang dijalani oleh Ryzel dunia paralel berbeda dengan dirinya yang di Bumi.

Tepat ketika Ryzel sadar bahwa dirinya telah berpindah tempat, itu terjadi pada waktu tiga bulan yang lalu, bulan ini adalah bulan Desember 2022, baru memasuki awal bulan, artinya Ryzel pindah ke dunia paralel ini pada bulan Agustus, tepatnya di tanggal 1 Agustus 2022.

Tiga bulan bukanlah waktu yang singkat. Dikarenakan Ryzel di dunia paralel ini sangat malas dan cuma melakukan apa yang ingin dilakukan, intinya hanya ingin menghabiskan hidup dengan santai, seperti bermain gim, Yitub, film panas, hentong, dan rebahan.

Ryzel di dunia paralel adalah seorang yang tak memiliki kehidupan.

Penyebab perilakunya seperti itu adalah karena depresi, neneknya meninggal setengah tahun yang lalu atau tiga bulan yang lalu saat jiwa Ryzel dari Bumi berpindah.

Ryzel depresi setelah kehilangan orang yang disayanginya, orang yang dianggap sebagai alasannya untuk hidup.

Akhirnya, Ryzel kecewa dengan kehidupan, dalam ingatan pendahulunya yang Ryzel terima, Ryzel dari dunia paralel ini sampai mengutuk setiap hari, ia selalu mengutuk dan mengumpat ke atas langit di setiap pagi, entah dia sedang mengutuk siapa, mungkin Zeus atau Kerang Ajaib.

Saking santainya Ryzel dunia paralel hidup, ia sampai lupa untuk bernapas dan akibatnya dirinya mati karena lupa mengambil napas.

Aneh sekali, tetapi kenyataannya seperti itu. Ryzel tidak tahu pergi ke mana jiwa Ryzel dari dunia paralel, mungkin ia ke alam baka.

Dunia paralel ini tidak memiliki perbedaan sama sekali, sejarah yang terjadi dari zaman batu sampai zaman modern itu semuanya sama, tak ada yang berbeda, untuk sementara ini Ryzel tak menemukan perbedaan, bahkan tingkat teknologinya pun sama, tetapi merek elektronik sedikit berbeda namanya, contohnya merek terkenal Apel namanya berubah menjadi Ipel atau iPon.

Namun, Ryzel di dunia ini memiliki nasib yang sama, ia tidak berkuliah, serupa dengan Ryzel ketika di Bumi.

Begitu Ryzel tenggelam dalam perasaan senang di dalam hatinya, kulit di sekujur tubuhnya tiba-tiba bereaksi aneh.

Kulit cokelat sawo matang menjadi kering dalam hitungan detik lalu berjatuhan di atas kasur, kulit baru yang putih dan lembut layaknya kulit bayi muncul di tubuhnya, Ryzel juga merasa wajahnya seperti ada yang memijat, terasa sangat nyaman dan hangat, bagaikan berada di pelukan Ibu.

Ryzel menikmati perasaan ini, ia duduk diam tak bergerak dan membiarkan reaksi aneh ini selesai dengan sendirinya.

Tanpa disadari oleh Ryzel sendiri, tubuhnya berhasil menyelesaikan proses perubahan signifikan yang terjadi.

Kulit kering berwarna hitam berjatuhan bagaikan daun yang jatuh di musim gugur, di sekitar dirinya duduk terdapat kulit kering yang berasal dari tubuhnya sendiri. Kulitnya pada saat ini sangat putih bak susu murni.

Selain itu, wajahnya pun mengalami perubahan yang mencolok.

Alisnya yang kurang tebal, kini menjadi tebal dan memiliki postur yang baik, seperti pedang. Hidungnya yang sedikit kecil berubah menjadi mancung alami dan sedikit pun ada tampilan yang aneh, para pria mungkin akan iri dengan hidung yang tampan ini. Garis rahang Ryzel jauh lebih tegas dan garang. Keseluruhan wajah Ryzel memiliki postur yang jauh lebih baik dari sebelumnya, bahkan visualnya sekarang seolah-olah seperti karakter utama anime yang keluar dari film.

Belum selesai sampai di situ, tiba-tiba Ryzel merasakan energi asing yang masuk ke dalam tubuhnya, perasaan nyeri dan perih langsung dirasakan Ryzel sehingga ia meringkuk dan terbaring di atas kasur.

Ryzel sama sekali tidak bisa berteriak untuk melampiaskan kesakitan yang sedang dialaminya.

Tubuhnya terasa seperti ditusuk oleh ribuan tombak, mungkin mati adalah pilihan yang baik baginya.

Rasa sakit yang diterima oleh Ryzel sudah melebihi batas ketahanan tubuh Ryzel sehingga ia pingsan tak lama proses berlangsung.

“Aku tak mau bila aku dimadu ….“

Sebuah nada dering berbunyi dari ponsel yang tergeletak di sebelah tubuh Ryzel yang masih pingsan.

Namun, suara nyaring yang muncul masuk ke alam bawah sadar Ryzel dan membuatnya terbangun dari pingsan.

“Hmm?“

Ryzel pelan-pelan bangun dari keadaan berbaring lalu ia duduk di atas kasur. Saat ini, kepalanya masih sedikit terasa pusing akibat efek dari pingsan, ia menggelengkan kepalanya untuk menghilangkan rasa pening di kepalanya.

Ponselnya sangat berisik dan ia segera mengambil ponselnya yang berdering begitu nyaring.

“Sepertinya aku ketiduran ….“ Ryzel melihat jam dalam layar ponsel yang sudah menunjukkan pukul jam 2 pagi tanggal 3 Desember 2022.

“Salsa? Kenapa jam segini dia belum tidur?“

Pandangan Ryzel teralihkan oleh antarmuka panggilan video yang menyala pada layar ponsel, panggilan datang dari sebuah aplikasi sosial yang biasa ia pakai, tercetak jelas nama Salsa dengan emotikon love di samping tulisannya, kontak ini adalah kontak pacar Ryzel.

Salsa adalah pacar Ryzel yang ia temui di media sosial dua bulan yang lalu, wanita ini cukup cantik dan juga baik. Namun, Ryzel sendiri baru sekali bertemu dengan wanita ini secara langsung karena jarak keduanya cukup jauh. Ryzel tinggal di sebuah kos-kosan kecil di Jakarta Pusat, sedangkan wanitanya ada di Bandung.

Benar, Ryzel melakukan hubungan jarak jauh dengan Salsa.

Sayangnya, beberapa hari ini Ryzel sangat sibuk hingga ia jarang mengabari Salsa. Walaupun demikian, Ryzel tetap memberi Salsa uang jajan 200 ribu rupiah setiap minggu. Selama berpacaran dengan wanita ini ia selalu mengirim uang kepada Salsa, itu karena Salsa yang memintanya.

Ingin sekali Ryzel tolak, tetapi ia tidak berani, ia takut Salsa akan memutuskan hubungan status pacarannya. Ryzel tidak ingin Salsa pergi dari hidupnya.

Melihat panggilan masih menyala, Ryzel segera mengangkat panggilan video dari Salsa.

Tepat ketika, panggilan terhubung, Ryzel mendengar suara Salsa yang agak aneh, lebih lagi di layar ponselnya tidak ada wajah Salsa yang dikenalnya, melainkan hanya langit-langit kamar yang terlihat mewah. Kamera depan ponsel Salsa diarahkan ke atas.

“Mmmhh … ha–halo, Sayang?“

Suara wanita yang sangat dikenal oleh Ryzel terdengar, tetapi suaranya terdengar seperti sedang melakukan kegiatan, nadanya sempat terbata-bata.

Wajah Ryzel langsung berubah, ia menatap layar ponsel dengan curiga dan khawatir, saking ia terpaku pada layar ponsel, tangannya tanpa sengaja menekan tombol kamera belakang, wajah Ryzel tidak tersorot, melainkan lantai kamar kosnya yang berantakan.

“Iya, Sayang? Mengapa kamu belum tidur?“ Ryzel bertanya penuh rasa khawatir dan perhatian, nada bicaranya sangat lembut.

“Sayang, aku mau bi–bilang, lebih baik kita—ahhh … jangan kencang-kencang, pinggangku sakit ….“

Mendengar ucapan Salsa yang sangat aneh dan tidak dimengerti, wajah Ryzel makin curiga. Dengan hati yang gelisah juga khawatir, Ryzel bertanya lagi dengan cepat, “Sayang, kamu kenapa? Kamu sedang apa di sana?“

“Hubungan kita sampai di si–sini saja, Ryzel. Ihh, jangan masukkan itu ke lubang yang lain, mmmhh~.“

Kali ini suara Salsa makin jelas, nada seperti orang yang sedang mendesah karena kegiatan yang dilakukan suami-istri keluar dari mulut Salsa.

Saat berikutnya, hati Ryzel terasa sangat sakit, seakan-akan telah dihancurkan oleh bom. Ekspresi Ryzel membeku, ia menatap layar ponsel yang menampilkan sorotan kamera dari Salsa yang bergerak naik turun, pemandangannya masih sama, yaitu langit kamar yang terlihat elegan.

“Mengapa?! Mengapa kamu ingin putus denganku?!“ Ryzel berteriak ke arah ponselnya dan meminta penjelasan kepada Salsa.

“Mengapa? Itu karena kamu mi–miskin, aku sudah punya yang baru, dia kaya dan juga tampan, apalagi dia sedang bersamaku sekarang, mmmhh~”

“Jangan bilang kamu sedang—”

“Ya, kami sedang bersenang-senang. Pergilah dan jauhi Salsa, dia telah menjadi milikku sekarang, hahaha!“

Suara pria lain terdengar begitu jelas oleh telinga Ryzel, hatinya yang sudah hancur lebur, kini menjadi lebih hancur sampai ke ukuran atom.

Ryzel terdiam sesaat, ponselnya masih terhubung dengan Salsa, suara aneh dan rintihan serta ******* keluar dari lubang suara ponsel yang ada di tangan Ryzel. Pacarnya, bukan, mantan pacarnya tengah berhubungan intim dengan pria lain.

Sebelum Ryzel ingin berbicara lagi, panggilan video tersebut dimatikan oleh pihak lawan dan nomor kontak Ryzel diblokir oleh Salsa. Ia tidak bisa mengirim pesan ke nomor Salsa lagi.

Saat ini, Ryzel benar-benar merasakan sakit hati yang luar biasa parah, rasa sakitnya tak terbayangkan, sampai-sampai matanya menjadi merah dan perlahan air mata menetes jatuh ke pipinya.

Pandangan matanya menjadi kosong, ia menatap lantai dengan sorot mata yang tidak memiliki arti.

Ponselnya perlahan jatuh dari tangannya dan tubuh Ryzel terasa sangat lemas.

“Ap–apakah ini mimpi? Ya, sepertinya ini hanya mimpi.“ Ryzel masih tidak dengan apa yang baru saja terjadi. Ia bersikeras menganggap bahwa ini mimpi.

“Tidak mungkin Salsa putus denganku, dia selalu aku kirimi uang setiap minggu, tidak mungkin dia meninggalkanku begitu saja. Benar, itu tidak mungkin terjadi …."

Terpopuler

Comments

orang_gabut16

orang_gabut16

bukannya itu pacar nya pemilik tubuh sebelum nya ya? kenapa dia sedih?

2024-07-09

1

Rifaldi Antuli

Rifaldi Antuli

benar2 cara yng baru untuk mati ini mah dari sekian banyak novel yng kubaca wkwkw

2024-02-09

1

Rifaldi Antuli

Rifaldi Antuli

sungguh cara kematian yng baru

2024-02-09

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1: Jati Diri Pacar
2 Bab 2: Keluar Pekerjaan
3 Bab 3: Berinteraksi dengan Penonton
4 Bab 4: Alun-alun Kota Bogor
5 Bab 5: Makan dengan Pelan
6 Bab 6: Berkeliling Kebun Raya
7 Bab 7: Bertemu Penonton
8 Bab 8: Curhatan Wanita
9 Bab 9: Kebun Raya Malam Hari
10 Bab 10: Pergi Bersama Gina
11 Bab 11: Makan Kue Mangkuk
12 Bab 12: Siaran Langsung di Sempur
13 Bab 13: Perpisahan Kota Bogor
14 Bab 14: Hari Sibuk
15 Bab 15: Membantu Wanita Pemalu
16 Bab 16: Jaga Diri
17 Bab 17: Dea Berterima Kasih
18 Bab 18: Pasangan Familiar
19 Bab 19: Stepen Tumbuh Besar
20 Bab 20: Bertemu Anak Kemarin
21 Bab 21: Mulai Menjelajah Monas
22 Bab 22: Belajar Sejarah
23 Bab 23: Pemandangan Jakarta Terakhir Kali
24 Bab 24: Perpisahan dengan Gadis Kecil
25 Bab 25: Wanita yang Baik
26 Bab 26: Musem Konferensi di Bandung
27 Bab 27: Makan Bersama Wanita Kembar
28 Bab 28: Malam yang Mengejutkan
29 Bab 29: Dua Wanita Perhatian
30 Bab 30: Pergi di Phuket
31 Bab 31: Mencari Makanan di Luar
32 Bab 32: Makan Jajanan Malam Thailand
33 Bab 33: Tugas Masuk Pantai
34 Bab 34: Wanita Sungguhan?
35 Bab 35: Bersiap Berenang
36 Bab 36: Skeptis Terhadap Yochi
37 Bab 37: Sistem Baik
38 Bab 38: Lokasi Tugas Kebetulan
39 Bab 39: Sistem Sedikit Berubah
40 Bab 40: Mengajar Berselancar
41 Bab 41: Makan Malam Terakhir
42 Bab 42: Menunggu Tugas Masuk
43 Bab 43: Hadiah Masuk Keren
44 Bab 44: Memberi Hadiah
45 Bab 45: Wanita Laos
46 Bab 46: Menolak Undangan
47 Bab 47: Air Terjun Bertingkat
48 Bab 48: Melihat Beruang Lucu
49 Bab 49: Beruang Ajaib
50 Bab 50: Haimi Berubah
51 Bab 51: Nasib Salsa Buruk
52 Bab 52: Tidak Mau Ryzel Pergi
53 Bab 53: Mau Dibawa ke Mana?
54 Bab 54: Hubungan Kita?
55 Bab 55: Aura Berbeda
56 Bab 56: Mimpi Basah
57 Bab 57: Bermain Piano
58 Bab 58: Selebritas Kecil
59 Bab 59: Tetap Waspada
60 Bab 60: Pengkhianatan?
61 Bab 61: Berita Palsu
62 Bab 62: Hadiah Saham
63 Bab 63: Bertemu Orang Kaya
64 Bab 64: Pasar Malam Kamboja
65 Bab 65: Hadiah Aneh
66 Bab 66: Bermain Trampolin
67 Bab 67: Nama yang Sama
68 Bab 68: Pria Berprinsip
69 Bab 69: Teman Maly
70 Bab 70: Rencana Mereka Bertiga
71 Bab 71: Dikeroyok Wanita
72 Bab 72: Wisata di Koh Tui
73 Bab 73: Maly yang Makin Aneh
74 Bab 74: Termakan
75 Bab 75: Pergi ke Samloem
76 Bab 76: Tragedi Satu Lawan Tiga
77 Bab 77: Ryzel Sangat Hebat
78 Bab 78: Kabar Tak Terduga
79 Bab 79: Perpisahan Harem Trial
80 Bab 80: Bertemu Gadis yang Merepotkan
81 Bab 81: Hotel yang Sama
82 Bab 82: Ketertarikan Linh
83 Bab 83: Sarapan dengan Anak Kecil
84 Bab 84: Pergi ke Sungai Saigon
85 Bab 85: Pemandangan Sungai yang Indah
86 Bab 86: Membeli Ponsel untuk Gadis Kecil
87 Bab 87: Balon Linh?
88 Bab 88: Linh Brutal
89 Bab 89: Pergi ke Museum Perang
90 Bab 90: Menikmati Waktu di Pasar Malam
91 Bab 91: Ragu Pergi
92 Bab 92: Bertemu Ketiga Anak Kecil
93 Bab 93: Liburan dan Belajar
94 Bab 94: Wanita Aneh
95 Bab 95: Disukai Banyak Burung
96 Bab 96: Burung Penghibur
97 Bab 97: Kabar dari Yochi
98 Bab 98: Salah Kira
99 Bab 99: Tujuan Berubah
100 Bab 100: Mengobrol dengan Orang Sukses
101 Bab 101: Gadis Kecil yang Lucu
102 Bab 102: Wanita Risih
103 Bab 103: Provokasi Konyol
104 Bab 104: Anak Kecil Bercerita
105 Bab 105: Burung Berkunjung Kembali
106 Bab 106: Rencana ke Pantai Bersama
107 Bab 107: Pergi ke Pantai dengan Wanita
108 Bab 108: Permintaan Laurel
109 Bab 109: Ulang Tahun Laurel
110 Bab 110: Serangan Brutal Bertubi-tubi
111 Bab 111: Burung Aneh
112 Bab 112: Berkah Tak Terduga
113 Bab 113: Ombak Tidak Bersahabat
114 Bab 114: Ke Rumah Laurel
115 Bab 115: Apakah Aku Penjahat?
116 Bab 116: Pergi ke Bandung Kembali
117 Bab 117: Bertemu dengan si Kembar
118 Bab 118: Jajanan Bandung
119 Bab 119: Tahun Baru
120 Bab 120: Budaya Negara Lain
121 Bab 121: Dia Muncul?
122 Bab 122: Tugas Masuk Sampingan?
123 Bab 123: Kehebohan Kampus
124 Bab 124: Pergi ke Kampus Selesai
125 Bab 125: Kebetulan yang Kebetulan
126 Bab 126: Pergi ke Yogyakarta
127 Bab 127: Pemaksaan Risa
128 Bab 128: Risa yang Bimbang
129 Bab 129: Bertemu Keluarga dengan Canggung
130 Bab 130: Mengajak Ryzel Masak
131 Bab 131: Pertandingan Memasak
132 Bab 132: Hadiah Nenek Risa
133 Bab 133: Kejahilan Kecil
134 Bab 134: Gelang yang Misterius
135 Bab 135: Pamit Pulang
136 Bab 136: Mengajak Wanita Kembar
137 Bab 137: Insiden Tidak Sengaja
138 Bab 138: Sesuatu yang Buruk Datang
139 Bab 139: Masalah Berkembang
140 Bab 140: Mencari Cara
141 Bab 141: Melakukan Persiapan Besar
142 Bab 142: Kejutan dari Sistem
143 Bab 143: Persiapan Bertemu Abiella
144 Bab 144: Pergi Melihat Sunset
145 Bab 145: Berenang di Kolam Renang Ryzel
146 Bab 146: Membuka Segel Lagi
147 Bab 147: Persetujuan Pertemuan
148 Bab 148: Ryzel Disambut Wanita Kembar
149 Bab 149: Tidak Terduga
150 Bab 150: Menunggu Kedatangan Mereka
151 Bab 151: Perdamaian Kekeluargaan
152 Bab 152: Mengurus Hukum Pidana
153 Bab 153: Menghibur Diri Sendiri
154 Bab 154: Wanita yang Bodoh
155 Bab 155: Kedatangan Tamu Tak Diundang
156 Bab 156: Pulau Tiga Pantai
157 Bab 157: Tamu Langka
158 Bab 158: Pergi ke Pulau Komodo
159 Bab 159: Hadiah Tak Disangka
160 Bab 160: Kaum Meresahkan
161 Bab 161: Memikirkan Keanehan Diri
162 Bab 162: Sistem Memberi Kejutan
163 Bab 164: Mempertemukan Ketiga Wanitanya
164 Bab 165: Pergi berbelanja di Tokyo
165 Bab 167: Bertemu Keluarga Minamoto
166 Bab 168: Berduel
167 Bab 169: Masalah Keiko Selesai
168 Bab 170: Pertemuan Harem Tiga Negara
169 Bab 171: Teknik di Luar Nalar
170 Bab 172: Mendung Mendadak
171 Bab 173: Sangat Puas
172 Bab 174: Pergi Jauh Naik Pesawat
173 Bab 175: Dua Wanita Italia
174 Bab 176: Alun-alun yang Indah
175 Bab 177: Anggota Bertambah Lagi
176 Bab 178: Kuil Dewa
177 Bab 179: Bersenang-senang di Italia
178 Bab 180: Pergi ke Negeri Tiada Malam
179 Bab 181: Kejadian Istimewa Mendadak
180 Bab 182: Negara Air Terjun Tertinggi
181 Bab 183: Pertemuan Presiden
182 Bab 184: Wanita yang Hebat
183 Bab 185: Kesulitan Wanita Sulung
184 Bab 186: Pergi ke Rumah Nenek
185 Bab 188: Tugas Masuk Cukup Jauh
186 Bab 189: Air Terjun Angel
187 Bab 190: Makhluk Misterius
188 Bab 191: Naga Punya Gender
189 Bab 192: Mencari Asisten
190 Bab 193: Tugas Asisten Pribadi
191 Bab 194: Room Tour
192 Bab 195: Merekrut Dua Wanita
193 Bab 196: Anggota Spesial
194 Bab 197: Pergi ke Menara Eiffel
195 Bab 198: Bertemu Artis
196 Bab 199: Lukisan yang Menghilang
197 Bab 200: Identitas Gadis Pencopet
198 Bab 201: Hubungan Agak Rumit
199 Bab 207: Kedatangan Tamu Tak Diundang
200 Bab 208: Kerja Sama Besar
201 Bab 209: Penemuan Rahasia
202 Bab 210: Wanita Aneh Dirantai
203 Bab 211: Zimey Sebenarnya
204 Bab 212: Ukuran Ryzel
205 Bab 213: Melihat-lihat Kota Moskow
206 Bab 214: Hadiah Berbahaya
207 Bab 215: Pelampiasan
208 Bab 216: Berusaha Lagi
209 Bab 217: Berusaha Keras
210 Bab 218: Masih Berjuang
211 Bab 219: Menyambut Wanita Menyimpang
212 Bab 220: Hadiah Ajaib
213 Bab 221: Kejutan Tasha dan Naran
214 Bab 222: Peningkatan Pengikut
215 Bab 223: Kejutan Selebritas Kecil
216 Bab 224: Rahasia Muncul
217 Bab 225: Pertemuan Besar
218 Bab 226: Kebahagian Hakiki
219 Bab 227: Tugas Terakhir (Tamat)
Episodes

Updated 219 Episodes

1
Bab 1: Jati Diri Pacar
2
Bab 2: Keluar Pekerjaan
3
Bab 3: Berinteraksi dengan Penonton
4
Bab 4: Alun-alun Kota Bogor
5
Bab 5: Makan dengan Pelan
6
Bab 6: Berkeliling Kebun Raya
7
Bab 7: Bertemu Penonton
8
Bab 8: Curhatan Wanita
9
Bab 9: Kebun Raya Malam Hari
10
Bab 10: Pergi Bersama Gina
11
Bab 11: Makan Kue Mangkuk
12
Bab 12: Siaran Langsung di Sempur
13
Bab 13: Perpisahan Kota Bogor
14
Bab 14: Hari Sibuk
15
Bab 15: Membantu Wanita Pemalu
16
Bab 16: Jaga Diri
17
Bab 17: Dea Berterima Kasih
18
Bab 18: Pasangan Familiar
19
Bab 19: Stepen Tumbuh Besar
20
Bab 20: Bertemu Anak Kemarin
21
Bab 21: Mulai Menjelajah Monas
22
Bab 22: Belajar Sejarah
23
Bab 23: Pemandangan Jakarta Terakhir Kali
24
Bab 24: Perpisahan dengan Gadis Kecil
25
Bab 25: Wanita yang Baik
26
Bab 26: Musem Konferensi di Bandung
27
Bab 27: Makan Bersama Wanita Kembar
28
Bab 28: Malam yang Mengejutkan
29
Bab 29: Dua Wanita Perhatian
30
Bab 30: Pergi di Phuket
31
Bab 31: Mencari Makanan di Luar
32
Bab 32: Makan Jajanan Malam Thailand
33
Bab 33: Tugas Masuk Pantai
34
Bab 34: Wanita Sungguhan?
35
Bab 35: Bersiap Berenang
36
Bab 36: Skeptis Terhadap Yochi
37
Bab 37: Sistem Baik
38
Bab 38: Lokasi Tugas Kebetulan
39
Bab 39: Sistem Sedikit Berubah
40
Bab 40: Mengajar Berselancar
41
Bab 41: Makan Malam Terakhir
42
Bab 42: Menunggu Tugas Masuk
43
Bab 43: Hadiah Masuk Keren
44
Bab 44: Memberi Hadiah
45
Bab 45: Wanita Laos
46
Bab 46: Menolak Undangan
47
Bab 47: Air Terjun Bertingkat
48
Bab 48: Melihat Beruang Lucu
49
Bab 49: Beruang Ajaib
50
Bab 50: Haimi Berubah
51
Bab 51: Nasib Salsa Buruk
52
Bab 52: Tidak Mau Ryzel Pergi
53
Bab 53: Mau Dibawa ke Mana?
54
Bab 54: Hubungan Kita?
55
Bab 55: Aura Berbeda
56
Bab 56: Mimpi Basah
57
Bab 57: Bermain Piano
58
Bab 58: Selebritas Kecil
59
Bab 59: Tetap Waspada
60
Bab 60: Pengkhianatan?
61
Bab 61: Berita Palsu
62
Bab 62: Hadiah Saham
63
Bab 63: Bertemu Orang Kaya
64
Bab 64: Pasar Malam Kamboja
65
Bab 65: Hadiah Aneh
66
Bab 66: Bermain Trampolin
67
Bab 67: Nama yang Sama
68
Bab 68: Pria Berprinsip
69
Bab 69: Teman Maly
70
Bab 70: Rencana Mereka Bertiga
71
Bab 71: Dikeroyok Wanita
72
Bab 72: Wisata di Koh Tui
73
Bab 73: Maly yang Makin Aneh
74
Bab 74: Termakan
75
Bab 75: Pergi ke Samloem
76
Bab 76: Tragedi Satu Lawan Tiga
77
Bab 77: Ryzel Sangat Hebat
78
Bab 78: Kabar Tak Terduga
79
Bab 79: Perpisahan Harem Trial
80
Bab 80: Bertemu Gadis yang Merepotkan
81
Bab 81: Hotel yang Sama
82
Bab 82: Ketertarikan Linh
83
Bab 83: Sarapan dengan Anak Kecil
84
Bab 84: Pergi ke Sungai Saigon
85
Bab 85: Pemandangan Sungai yang Indah
86
Bab 86: Membeli Ponsel untuk Gadis Kecil
87
Bab 87: Balon Linh?
88
Bab 88: Linh Brutal
89
Bab 89: Pergi ke Museum Perang
90
Bab 90: Menikmati Waktu di Pasar Malam
91
Bab 91: Ragu Pergi
92
Bab 92: Bertemu Ketiga Anak Kecil
93
Bab 93: Liburan dan Belajar
94
Bab 94: Wanita Aneh
95
Bab 95: Disukai Banyak Burung
96
Bab 96: Burung Penghibur
97
Bab 97: Kabar dari Yochi
98
Bab 98: Salah Kira
99
Bab 99: Tujuan Berubah
100
Bab 100: Mengobrol dengan Orang Sukses
101
Bab 101: Gadis Kecil yang Lucu
102
Bab 102: Wanita Risih
103
Bab 103: Provokasi Konyol
104
Bab 104: Anak Kecil Bercerita
105
Bab 105: Burung Berkunjung Kembali
106
Bab 106: Rencana ke Pantai Bersama
107
Bab 107: Pergi ke Pantai dengan Wanita
108
Bab 108: Permintaan Laurel
109
Bab 109: Ulang Tahun Laurel
110
Bab 110: Serangan Brutal Bertubi-tubi
111
Bab 111: Burung Aneh
112
Bab 112: Berkah Tak Terduga
113
Bab 113: Ombak Tidak Bersahabat
114
Bab 114: Ke Rumah Laurel
115
Bab 115: Apakah Aku Penjahat?
116
Bab 116: Pergi ke Bandung Kembali
117
Bab 117: Bertemu dengan si Kembar
118
Bab 118: Jajanan Bandung
119
Bab 119: Tahun Baru
120
Bab 120: Budaya Negara Lain
121
Bab 121: Dia Muncul?
122
Bab 122: Tugas Masuk Sampingan?
123
Bab 123: Kehebohan Kampus
124
Bab 124: Pergi ke Kampus Selesai
125
Bab 125: Kebetulan yang Kebetulan
126
Bab 126: Pergi ke Yogyakarta
127
Bab 127: Pemaksaan Risa
128
Bab 128: Risa yang Bimbang
129
Bab 129: Bertemu Keluarga dengan Canggung
130
Bab 130: Mengajak Ryzel Masak
131
Bab 131: Pertandingan Memasak
132
Bab 132: Hadiah Nenek Risa
133
Bab 133: Kejahilan Kecil
134
Bab 134: Gelang yang Misterius
135
Bab 135: Pamit Pulang
136
Bab 136: Mengajak Wanita Kembar
137
Bab 137: Insiden Tidak Sengaja
138
Bab 138: Sesuatu yang Buruk Datang
139
Bab 139: Masalah Berkembang
140
Bab 140: Mencari Cara
141
Bab 141: Melakukan Persiapan Besar
142
Bab 142: Kejutan dari Sistem
143
Bab 143: Persiapan Bertemu Abiella
144
Bab 144: Pergi Melihat Sunset
145
Bab 145: Berenang di Kolam Renang Ryzel
146
Bab 146: Membuka Segel Lagi
147
Bab 147: Persetujuan Pertemuan
148
Bab 148: Ryzel Disambut Wanita Kembar
149
Bab 149: Tidak Terduga
150
Bab 150: Menunggu Kedatangan Mereka
151
Bab 151: Perdamaian Kekeluargaan
152
Bab 152: Mengurus Hukum Pidana
153
Bab 153: Menghibur Diri Sendiri
154
Bab 154: Wanita yang Bodoh
155
Bab 155: Kedatangan Tamu Tak Diundang
156
Bab 156: Pulau Tiga Pantai
157
Bab 157: Tamu Langka
158
Bab 158: Pergi ke Pulau Komodo
159
Bab 159: Hadiah Tak Disangka
160
Bab 160: Kaum Meresahkan
161
Bab 161: Memikirkan Keanehan Diri
162
Bab 162: Sistem Memberi Kejutan
163
Bab 164: Mempertemukan Ketiga Wanitanya
164
Bab 165: Pergi berbelanja di Tokyo
165
Bab 167: Bertemu Keluarga Minamoto
166
Bab 168: Berduel
167
Bab 169: Masalah Keiko Selesai
168
Bab 170: Pertemuan Harem Tiga Negara
169
Bab 171: Teknik di Luar Nalar
170
Bab 172: Mendung Mendadak
171
Bab 173: Sangat Puas
172
Bab 174: Pergi Jauh Naik Pesawat
173
Bab 175: Dua Wanita Italia
174
Bab 176: Alun-alun yang Indah
175
Bab 177: Anggota Bertambah Lagi
176
Bab 178: Kuil Dewa
177
Bab 179: Bersenang-senang di Italia
178
Bab 180: Pergi ke Negeri Tiada Malam
179
Bab 181: Kejadian Istimewa Mendadak
180
Bab 182: Negara Air Terjun Tertinggi
181
Bab 183: Pertemuan Presiden
182
Bab 184: Wanita yang Hebat
183
Bab 185: Kesulitan Wanita Sulung
184
Bab 186: Pergi ke Rumah Nenek
185
Bab 188: Tugas Masuk Cukup Jauh
186
Bab 189: Air Terjun Angel
187
Bab 190: Makhluk Misterius
188
Bab 191: Naga Punya Gender
189
Bab 192: Mencari Asisten
190
Bab 193: Tugas Asisten Pribadi
191
Bab 194: Room Tour
192
Bab 195: Merekrut Dua Wanita
193
Bab 196: Anggota Spesial
194
Bab 197: Pergi ke Menara Eiffel
195
Bab 198: Bertemu Artis
196
Bab 199: Lukisan yang Menghilang
197
Bab 200: Identitas Gadis Pencopet
198
Bab 201: Hubungan Agak Rumit
199
Bab 207: Kedatangan Tamu Tak Diundang
200
Bab 208: Kerja Sama Besar
201
Bab 209: Penemuan Rahasia
202
Bab 210: Wanita Aneh Dirantai
203
Bab 211: Zimey Sebenarnya
204
Bab 212: Ukuran Ryzel
205
Bab 213: Melihat-lihat Kota Moskow
206
Bab 214: Hadiah Berbahaya
207
Bab 215: Pelampiasan
208
Bab 216: Berusaha Lagi
209
Bab 217: Berusaha Keras
210
Bab 218: Masih Berjuang
211
Bab 219: Menyambut Wanita Menyimpang
212
Bab 220: Hadiah Ajaib
213
Bab 221: Kejutan Tasha dan Naran
214
Bab 222: Peningkatan Pengikut
215
Bab 223: Kejutan Selebritas Kecil
216
Bab 224: Rahasia Muncul
217
Bab 225: Pertemuan Besar
218
Bab 226: Kebahagian Hakiki
219
Bab 227: Tugas Terakhir (Tamat)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!