“Lelah sekali bekerja hari ini ….“ Ryzel duduk di atas kasur lantai di dalam sebuah kamar kos.
Kamar kos ini memiliki ruang yang kecil dengan ukuran 3x4 meter saja, di sebelah kamar kos Ryzel terdapat kamar kos lain, kamar kos ini berderet menyamping dengan total 5 pintu.
“Aku benar-benar lelah bekerja seperti ini. Hanya ada satu hari libur bekerja dalam seminggu, itu pun aku harus membantu orang di sana ketika libur, kapan aku bisa santai dan berlibur?” gumam Ryzel yang membaringkan diri di atas kasur yang tak lagi empuk. “Sial! Aku benar-benar ingin berpergian dan berjalan-jalan untuk menghilangkan penat! Bekerja di rumah makan sungguh membuatku gila!“
Ryzel melampiaskan beban pikirannya dan keinginannya saat ini sembari meremas bantal di tangannya. Tampaknya, pria ini memang butuh liburan. Dari wajahnya yang memiliki poin pesona di bawah rata-rata, terlihat jelas sekali pria ini memiliki kantung mata hitam yang membuatnya terlihat tak terurus dan terkesan lebih jelek.
Saat memikirkan nasib hidupnya yang begini-begini saja, sebuah bunyi yang asing terdengar.
Ting!
“Hmm?“
Ryzel menoleh untuk melihat telepon usang di atas kasur yang tiba-tiba menyala dan mengeluarkan suara.
Ia merasa bahwa ada sesuatu yang penting dari bunyi pemberitahuan ini, kemudian tangannya dengan cepat mengambil ponsel tersebut.
Pada saat ini dalam layar ponselnya yang memiliki retakan halus menampilkan sebuah pemberitahuan yang besar hingga hampir menutup layar, dan isi tulisannya adalah sebuah pertanyaan yang aneh.
Isi pesan pemberitahuan tersebut ialah “Memberimu sebuah pilihan, apakah ingin bepergian melihat keindahan dunia atau terus bekerja menjadi budak pekerja?“ di bawah pertanyaan ini terdapat dua kolom yang bertuliskan kata “iya” dan “tidak”.
Pada saat Ryzel melihat pesan pemberitahuan yang aneh ini, ia langsung bermuka masam dan mengeluh, sepertinya ponselnya terkena virus. Sebuah aplikasi tak dikenal meretas ponselnya dan memberikan pesan yang berisi pertanyaan yang tidak masuk akal.
“Apa aku salah menekan tautan video panas kemarin malam?“ Ryzel bertanya-tanya dan mengingat apa yang ia tekan ketika mengunduh video terlarang di sebuah situs khusus.
“Sial! Virus jahat sudah membajak ponselku!“
Ketika Ryzel memikirkan hal ini, segera ia menekan tombol memulai ulang di layar ponsel dan me-restart telepon genggamnya, sebelum virus makin parah ia berpikir untuk mematikan dan menyalakan ponselnya lagi, Ryzel tak bisa memikirkan jalan lain selain memulai ulang ponsel dan berharap pemberitahuan sebuah aplikasi aneh tak bernama ini menghilang dari ponselnya.
Namun, setelan ponsel hidup kembali, pesan pemberitahuan ini masih terpampang dengan jelas, Ryzel tak dapat menghapus pesan ini sama sekali, ini membuat Ryzel marah.
“Apa-apaan pesan jendela iklan ini?! Kenapa aku tidak bisa menghapusnya?!“
Ia sama sekali tidak bisa menghapus jendela pesan yang muncul memenuhi layar ponselnya ini, ia menekan tombol 'kembali' pun tidak berguna, pesan itu tetap di sana tanpa bergerak sama sekali.
Namun, ketika ia melihat dengan jelas pertanyaan pada pesan pemberitahuan ini lagi, ia tidak bisa menahan untuk tidak mengeluh dan sedikit mengejek.
Tentu saja, jika dirinya disuruh untuk memilih antara liburan dan kerja, ia pasti memilih liburan. Masalahnya, apabila ia liburan, uang pemasukan untuk keberlangsungan hidup itu akan hilang dan mungkin tidak ada sama sekali.
Lagi pula, ia tidak memiliki uang untuk pergi liburan, siapa yang mau menanggung biaya akomodasi dan seluruh kebutuhan dalam perjalanan? Apakah pemilik pesan ini akan menanggung semua biayanya? Pertanyaan yang aneh.
Ketika ia melihat dan membaca pesan ini untuk waktu yang lama, rasa penasaran dan ketertarikan muncul di hatinya.
“Aku ingin tahu apa yang akan terjadi jika aku menanggapi pertanyaan yang tertulis di jendela pemberitahuan ini.“ Ryzel terus menatap pertanyaan dengan ekspresi yang serius.
Dengan dorongan rasa penasarannya, Ryzel menekan tombol “iya” di layar ponselnya dengan tegas. “Aku akan memilih pergi liburan! Persetan dengan budak pekerjaan!“
Saat berikutnya, layar ponsel Ryzel berubah, jendela pemberitahuan menghilang dan tampilan layar ponselnya kembali normal.
“Hmm … tidak ada yang terja—”
[Ding! Selamat kepada Anda karena telah mengaktifkan Sistem Masuk Perjalanan!]
[Sistem berhasil diaktifkan dan menghadiahkan kepada Anda Paket Hadiah Besar untuk pendatang baru!]
[Paket Hadiah Besar : Nilai nominal penampilan bertambah menjadi 90 poin, uang 1 juta dolar, Bahasa Inggris Lv.3, Peralatan siaran langsung, dan Fisik bertambah 1 poin!]
Merasakan dan melihat semua perubahan yang terjadi secara mendadak, Ryzel tertegun beberapa saat, ia duduk di atas kasur dengan ekspresi yang membeku.
Sebuah layar virtual sedikit transparan yang terlihat futuristik muncul di depan wajahnya, di dalamnya terdapat sederet tulisan yang menunjukkan semua hadiah yang ia dapatkan.
Begitu membaca semua tulisan yang ditampilkan pada panel mengapung ini, ekspresi wajah Ryzel berubah, senyum datarnya perlahan membentuk kurva yang lebar, ia tersenyum bahagia.
Ryzel akhirnya tahu. Selain dirinya menyebrang, ia juga mendapatkan sebuah sistem.
Benar, Ryzel adalah seorang yang berpindah ke dunia paralel tanpa sengaja.
Pada kehidupan sebelumnya di Bumi, Ryzel tertidur lelap sehingga dirinya. Mengeluarkan air liur yang banyak, bahkan air yang menjijikkan itu mengalir ke terminal kabel yang berada di dekat kasur lantainya, kebetulan pada saat itu kasur lantai tersebut sedang ia tiduri.
Dan … boom!
Ledakan pun terjadi akibat korsleting listrik, Ryzel masih ingat begitu jelas peristiwa ketika ledakan berlangsung, di detik itu dirinya masih ada sedikit kesadaran yang tersisa, potongan ingatan itu terbawa hingga jiwanya berpindah ke dunia paralel ini.
Sangat luar biasa ledakan itu terjadi, sampai diri Ryzel sendiri tak sempat merasakan sakit.
Omong-omong, sangat konyol sekali penyebab Ryzel mati, dan itu karena air liurnya sendiri.
Jiwanya melakukan perjalanan ke dunia paralel, Ryzel sendiri pun tidak tahu proses dan cara jiwanya bisa berpindah ke dunia paralel ini.
Jiwanya masuk ke tubuh yang mirip dengan tubuhnya di Bumi, wajahnya sama-sama jelek, lebih lagi nama dari tubuh ini juga serupa, yakni Ryzel Dicky.
Riwayat hidupnya pun sama, dari perjalanan hidupnya sendiri sampai ke orang tua dan neneknya, semuanya sama, tidak ada sedikit pun yang beda.
Ayahnya yang ada di Bumi meninggal saat dirinya berusia 10 tahun dan ibunya meninggalkannya karena menikah dengan pria lain, kini ibunya sudah mempunyai keluarga baru, sejak peristiwa itu ia tinggal bersama neneknya, semua yang telah terjadi di dunia paralel ini pun tak ada bedanya.
Hanya saja, pilihan hidup yang dijalani oleh Ryzel dunia paralel berbeda dengan dirinya yang di Bumi.
Tepat ketika Ryzel sadar bahwa dirinya telah berpindah tempat, itu terjadi pada waktu tiga bulan yang lalu, bulan ini adalah bulan Desember 2022, baru memasuki awal bulan, artinya Ryzel pindah ke dunia paralel ini pada bulan Agustus, tepatnya di tanggal 1 Agustus 2022.
Tiga bulan bukanlah waktu yang singkat. Dikarenakan Ryzel di dunia paralel ini sangat malas dan cuma melakukan apa yang ingin dilakukan, intinya hanya ingin menghabiskan hidup dengan santai, seperti bermain gim, Yitub, film panas, hentong, dan rebahan.
Ryzel di dunia paralel adalah seorang yang tak memiliki kehidupan.
Penyebab perilakunya seperti itu adalah karena depresi, neneknya meninggal setengah tahun yang lalu atau tiga bulan yang lalu saat jiwa Ryzel dari Bumi berpindah.
Ryzel depresi setelah kehilangan orang yang disayanginya, orang yang dianggap sebagai alasannya untuk hidup.
Akhirnya, Ryzel kecewa dengan kehidupan, dalam ingatan pendahulunya yang Ryzel terima, Ryzel dari dunia paralel ini sampai mengutuk setiap hari, ia selalu mengutuk dan mengumpat ke atas langit di setiap pagi, entah dia sedang mengutuk siapa, mungkin Zeus atau Kerang Ajaib.
Saking santainya Ryzel dunia paralel hidup, ia sampai lupa untuk bernapas dan akibatnya dirinya mati karena lupa mengambil napas.
Aneh sekali, tetapi kenyataannya seperti itu. Ryzel tidak tahu pergi ke mana jiwa Ryzel dari dunia paralel, mungkin ia ke alam baka.
Dunia paralel ini tidak memiliki perbedaan sama sekali, sejarah yang terjadi dari zaman batu sampai zaman modern itu semuanya sama, tak ada yang berbeda, untuk sementara ini Ryzel tak menemukan perbedaan, bahkan tingkat teknologinya pun sama, tetapi merek elektronik sedikit berbeda namanya, contohnya merek terkenal Apel namanya berubah menjadi Ipel atau iPon.
Namun, Ryzel di dunia ini memiliki nasib yang sama, ia tidak berkuliah, serupa dengan Ryzel ketika di Bumi.
Begitu Ryzel tenggelam dalam perasaan senang di dalam hatinya, kulit di sekujur tubuhnya tiba-tiba bereaksi aneh.
Kulit cokelat sawo matang menjadi kering dalam hitungan detik lalu berjatuhan di atas kasur, kulit baru yang putih dan lembut layaknya kulit bayi muncul di tubuhnya, Ryzel juga merasa wajahnya seperti ada yang memijat, terasa sangat nyaman dan hangat, bagaikan berada di pelukan Ibu.
Ryzel menikmati perasaan ini, ia duduk diam tak bergerak dan membiarkan reaksi aneh ini selesai dengan sendirinya.
Tanpa disadari oleh Ryzel sendiri, tubuhnya berhasil menyelesaikan proses perubahan signifikan yang terjadi.
Kulit kering berwarna hitam berjatuhan bagaikan daun yang jatuh di musim gugur, di sekitar dirinya duduk terdapat kulit kering yang berasal dari tubuhnya sendiri. Kulitnya pada saat ini sangat putih bak susu murni.
Selain itu, wajahnya pun mengalami perubahan yang mencolok.
Alisnya yang kurang tebal, kini menjadi tebal dan memiliki postur yang baik, seperti pedang. Hidungnya yang sedikit kecil berubah menjadi mancung alami dan sedikit pun ada tampilan yang aneh, para pria mungkin akan iri dengan hidung yang tampan ini. Garis rahang Ryzel jauh lebih tegas dan garang. Keseluruhan wajah Ryzel memiliki postur yang jauh lebih baik dari sebelumnya, bahkan visualnya sekarang seolah-olah seperti karakter utama anime yang keluar dari film.
Belum selesai sampai di situ, tiba-tiba Ryzel merasakan energi asing yang masuk ke dalam tubuhnya, perasaan nyeri dan perih langsung dirasakan Ryzel sehingga ia meringkuk dan terbaring di atas kasur.
Ryzel sama sekali tidak bisa berteriak untuk melampiaskan kesakitan yang sedang dialaminya.
Tubuhnya terasa seperti ditusuk oleh ribuan tombak, mungkin mati adalah pilihan yang baik baginya.
Rasa sakit yang diterima oleh Ryzel sudah melebihi batas ketahanan tubuh Ryzel sehingga ia pingsan tak lama proses berlangsung.
“Aku tak mau bila aku dimadu ….“
Sebuah nada dering berbunyi dari ponsel yang tergeletak di sebelah tubuh Ryzel yang masih pingsan.
Namun, suara nyaring yang muncul masuk ke alam bawah sadar Ryzel dan membuatnya terbangun dari pingsan.
“Hmm?“
Ryzel pelan-pelan bangun dari keadaan berbaring lalu ia duduk di atas kasur. Saat ini, kepalanya masih sedikit terasa pusing akibat efek dari pingsan, ia menggelengkan kepalanya untuk menghilangkan rasa pening di kepalanya.
Ponselnya sangat berisik dan ia segera mengambil ponselnya yang berdering begitu nyaring.
“Sepertinya aku ketiduran ….“ Ryzel melihat jam dalam layar ponsel yang sudah menunjukkan pukul jam 2 pagi tanggal 3 Desember 2022.
“Salsa? Kenapa jam segini dia belum tidur?“
Pandangan Ryzel teralihkan oleh antarmuka panggilan video yang menyala pada layar ponsel, panggilan datang dari sebuah aplikasi sosial yang biasa ia pakai, tercetak jelas nama Salsa dengan emotikon love di samping tulisannya, kontak ini adalah kontak pacar Ryzel.
Salsa adalah pacar Ryzel yang ia temui di media sosial dua bulan yang lalu, wanita ini cukup cantik dan juga baik. Namun, Ryzel sendiri baru sekali bertemu dengan wanita ini secara langsung karena jarak keduanya cukup jauh. Ryzel tinggal di sebuah kos-kosan kecil di Jakarta Pusat, sedangkan wanitanya ada di Bandung.
Benar, Ryzel melakukan hubungan jarak jauh dengan Salsa.
Sayangnya, beberapa hari ini Ryzel sangat sibuk hingga ia jarang mengabari Salsa. Walaupun demikian, Ryzel tetap memberi Salsa uang jajan 200 ribu rupiah setiap minggu. Selama berpacaran dengan wanita ini ia selalu mengirim uang kepada Salsa, itu karena Salsa yang memintanya.
Ingin sekali Ryzel tolak, tetapi ia tidak berani, ia takut Salsa akan memutuskan hubungan status pacarannya. Ryzel tidak ingin Salsa pergi dari hidupnya.
Melihat panggilan masih menyala, Ryzel segera mengangkat panggilan video dari Salsa.
Tepat ketika, panggilan terhubung, Ryzel mendengar suara Salsa yang agak aneh, lebih lagi di layar ponselnya tidak ada wajah Salsa yang dikenalnya, melainkan hanya langit-langit kamar yang terlihat mewah. Kamera depan ponsel Salsa diarahkan ke atas.
“Mmmhh … ha–halo, Sayang?“
Suara wanita yang sangat dikenal oleh Ryzel terdengar, tetapi suaranya terdengar seperti sedang melakukan kegiatan, nadanya sempat terbata-bata.
Wajah Ryzel langsung berubah, ia menatap layar ponsel dengan curiga dan khawatir, saking ia terpaku pada layar ponsel, tangannya tanpa sengaja menekan tombol kamera belakang, wajah Ryzel tidak tersorot, melainkan lantai kamar kosnya yang berantakan.
“Iya, Sayang? Mengapa kamu belum tidur?“ Ryzel bertanya penuh rasa khawatir dan perhatian, nada bicaranya sangat lembut.
“Sayang, aku mau bi–bilang, lebih baik kita—ahhh … jangan kencang-kencang, pinggangku sakit ….“
Mendengar ucapan Salsa yang sangat aneh dan tidak dimengerti, wajah Ryzel makin curiga. Dengan hati yang gelisah juga khawatir, Ryzel bertanya lagi dengan cepat, “Sayang, kamu kenapa? Kamu sedang apa di sana?“
“Hubungan kita sampai di si–sini saja, Ryzel. Ihh, jangan masukkan itu ke lubang yang lain, mmmhh~.“
Kali ini suara Salsa makin jelas, nada seperti orang yang sedang mendesah karena kegiatan yang dilakukan suami-istri keluar dari mulut Salsa.
Saat berikutnya, hati Ryzel terasa sangat sakit, seakan-akan telah dihancurkan oleh bom. Ekspresi Ryzel membeku, ia menatap layar ponsel yang menampilkan sorotan kamera dari Salsa yang bergerak naik turun, pemandangannya masih sama, yaitu langit kamar yang terlihat elegan.
“Mengapa?! Mengapa kamu ingin putus denganku?!“ Ryzel berteriak ke arah ponselnya dan meminta penjelasan kepada Salsa.
“Mengapa? Itu karena kamu mi–miskin, aku sudah punya yang baru, dia kaya dan juga tampan, apalagi dia sedang bersamaku sekarang, mmmhh~”
“Jangan bilang kamu sedang—”
“Ya, kami sedang bersenang-senang. Pergilah dan jauhi Salsa, dia telah menjadi milikku sekarang, hahaha!“
Suara pria lain terdengar begitu jelas oleh telinga Ryzel, hatinya yang sudah hancur lebur, kini menjadi lebih hancur sampai ke ukuran atom.
Ryzel terdiam sesaat, ponselnya masih terhubung dengan Salsa, suara aneh dan rintihan serta ******* keluar dari lubang suara ponsel yang ada di tangan Ryzel. Pacarnya, bukan, mantan pacarnya tengah berhubungan intim dengan pria lain.
Sebelum Ryzel ingin berbicara lagi, panggilan video tersebut dimatikan oleh pihak lawan dan nomor kontak Ryzel diblokir oleh Salsa. Ia tidak bisa mengirim pesan ke nomor Salsa lagi.
Saat ini, Ryzel benar-benar merasakan sakit hati yang luar biasa parah, rasa sakitnya tak terbayangkan, sampai-sampai matanya menjadi merah dan perlahan air mata menetes jatuh ke pipinya.
Pandangan matanya menjadi kosong, ia menatap lantai dengan sorot mata yang tidak memiliki arti.
Ponselnya perlahan jatuh dari tangannya dan tubuh Ryzel terasa sangat lemas.
“Ap–apakah ini mimpi? Ya, sepertinya ini hanya mimpi.“ Ryzel masih tidak dengan apa yang baru saja terjadi. Ia bersikeras menganggap bahwa ini mimpi.
“Tidak mungkin Salsa putus denganku, dia selalu aku kirimi uang setiap minggu, tidak mungkin dia meninggalkanku begitu saja. Benar, itu tidak mungkin terjadi …."
“Benar, sangat mustahil bagi Salsa untuk pisah denganku, haha.“
“Mustahil sekali ….“
“Kurasa itu tak mungkin terjadi ….“
Ryzel terus bergumam sambil menunduk dan menatap lantai.
Ekspresinya selalu berubah-ubah saat berbicara, mulai dari sedih lalu marah, kemudian tersenyum dan tertawa. Jika ada orang yang melihatnya mungkin sudah dianggap orang yang aneh.
Namun, saat berikutnya, matanya memerah dengan hingga pupil matanya bergetar dan memunculkan air mata, Ryzel menangis.
“Kuharap seperti itu …”
“Kuharap ….“
Suara Ryzel gemetar dan pelan, terdengar begitu menyedihkan.
Ketika Ryzel merintih sedih, matanya tertutup dan satu tetes air mata jatuh ke bawah.
Tepat ketika air mata mendarat di atas betis kakinya, suara mekanis yang mirip dengan robot tiba-tiba muncul dan terdengar di telinganya.
Segera, mata Ryzel terbelalak tidak percaya.
[Ding! Tugas Masuk Utama Telah Dikeluarkan!]
Tugas : Masuk ke Kebun Raya Bogor.
Waktu : 24 Jam.
Syarat : 100 Orang Pengikut Tiktod di Siaran Langsung.
Hadiah : Tidak Diketahui.
Hukuman Gagal : Adik Kecil Tidak Bisa Bangun Lagi
[Tugas Otomatis Diterima!]
[Waktu : 23 jam 59 menit 59 detik.]
[Waktu : 23 jam 59 menit 58 detik.]
[…]
Ryzel berkedip cepat dan ia menyadari sesuatu hal yang penting.
“Bukankah ini sistem?“
Sejujurnya, Ryzel di kehidupan sebelumnya juga termasuk ke dalam orang yang suka membaca novel, pasti ia tahu apa itu sistem atau jari emas.
Tentu saja, Ryzel sangat bahagia, ini adalah sesuatu yang diidam-idamkan oleh para pencinta novel.
Saat pertama kali melihat tugas misi, Ryzel langsung terfokus pada hukuman tugas yang diberikan.
Apabila tugas gagal diselesaikan, ia akan dihukum.
Melihat ini, Ryzel tercengang sambil menatap layar virtual transparan di depannya.
“Apa aku akan menjadi orang yang impoten jika tidak berhasil?“ pikir Ryzel dengan suara yang ketakutan, tanpa sadar ia meraba sesuatu yang ada di antara kakinya.
Sesuatu benda terpegang oleh tangannya dan Ryzel menghembuskan napas lega.
Namun, ketika ia melihat kedua tangannya menjadi ramping dan sangat putih, ia terkejut tak tertahankan, matanya melotot hampir keluar.
“Tangan siapa ini?!“
Ryzel merasa bahwa tubuhnya begitu berbeda, seperti tubuhnya sekarang tidak sama dengan tubuhnya yang sebelum terbangun karena panggilan ****** itu.
Memikirkan tentang sistem, Ryzel bergegas berdiri dan berjalan ke depan cermin kecil yang tergantung di dinding.
Saat dia berdiri di depan cermin, Ryzel tidak percaya dengan wajahnya yang ditampilkan di dalam cermin.
Perlahan, dengan hati yang ragu dan tak percaya, Ryzel mengulurkan tangannya untuk menyentuh anggota bagian wajahnya.
Sentuhan lembut dan sedikit sejuk dapat dirasakan oleh telapak jari-jari tangannya, ini membuat Ryzel tak mempercayai apa yang dilihat matanya.
“Apa ini benar-benar aku?!“ Ryzel berseru dan bertanya kepada dirinya sendiri.
Setelah mengatakan itu, tak terduga Sistem muncul dan membantu menghilangkan keraguan di hatinya..
[Ding! Apa yang Anda lihat di cermin merupakan penampilan asli Anda saat ini!]
[Diharap untuk melihat hadiah yang telah dibuka dari Paket Hadiah Besar!]
Segera, di depan wajahnya muncul sebuah layar transparan yang terlihat sangat futuristik dan imajinatif, untuk sesaat layar ini menutupi pandangannya ke arah cermin.
Pada layar yang mengambang ini terdapat sederet tulisan yang menginformasikan kepadanya tentang hadiah yang sudah ia dapatkan.
Salah satu hadiahnya adalah peningkatan penampilannya ini.
Tampilan wajah Ryzel yang awalnya kurang dari 50 poin, sekarang ada di angka 90 poin. Ini sangat tinggi, mengingat atas ketampanan manusia hanya sampai 100 poin, rata-rata ketampanan manusia ialah 50 poin.
Ryzel baru ingat, bahwa ia sebelum terbangun oleh panggilan telepon, Ryzel merasakan sakit yang teramat luar biasa sehingga tubuhnya tak bisa menahan rasa sakit yang diterima dan akhirnya ia pingsan.
Ternyata, rasa sakit itu muncul tiba-tiba karena diakibatkan oleh hadiah yang menambah 1 poin fisik, fisik rata-rata manusia dewasa ialah 1 poin, Ryzel sekarang memiliki 2 poin fisik.
Dengan lekas, Ryzel mengangkat bajunya untuk melihat keseluruhan tubuhnya di cermin.
Begitu baju hitam yang dikenakannya terangkat, sebuah perut penuh otot yang membentuk delapan kotak muncul dalam pandangannya. Di cerminnya pun Ryzel baru memperhatikan sosoknya dengan jelas, tubuhnya penuh dengan otot kering sehingga tidak seperti binaragawan yang memiliki massa otot yang berlebihan.
Tubuh Ryzel sudah sangat indah dipandang, tidak kurus dan gemuk, tipikal kurus saat memakai jaket, tetapi saat dibuka itu penuh oleh otot yang padat dan kuat.
Puas memandangi tampilan keseluruhan daru sosoknya sekarang, Ryzel berbalik badan untuk melihat ke arah kasur, seingatnya ketika masih tersadar, ia melihat banyak kotoran aneh di sekelilingnya.
Benar saja, ketika Ryzel melirik ke kasur lantainya, ribuan kulit kering yang terkelupas kecil-kecil berhamburan di atas dan di sekitar kasurnya. Terlihat sangat menjijikkan dan kotor.
Tidak tahan melihat kekacauan di depannya, Ryzel dengan sigap membereskan kamarnya sampai menjadi bersih kembali.
Butuh waktu kurang lebih 10 menit untuk menghilangkan kulit mati yang berserakan, kemudian ia duduk di atas kasur dan mempelajari sistem dengan tenang.
Usai membaca tentang informasi dan manfaat dari Sistem, sebuah kesimpulan dibuat olehnya.
Secara kasar, Sistem ini adalah sistem yang membantunya untuk hidup di dunia paralel dengan cara yang unik, yaitu ia diharuskan berjalan-jalan untuk melakukan tugas.
Tugasnya sangat sederhana, ia hanya perlu pergi ke lokasi yang dicantumkan di dalam misi, dalam waktu yang sudah ditentukan, apabila Ryzel sampai di tempat yang diminta Sistem di dalam misi saat waktu habis, otomatis hukuman jatuh kepadanya di detik itu juga. Jika misi berhasil diselesaikan sebelum waktu habis, Ryzel akan mendapatkan hadiah dari Sistem.
Hadiahnya dirahasiakan, Ryzel pun tidak diberi tahu petunjuknya, tetapi ia berspekulasi bahwa hadiah ini tidak mungkin hadiah supernatural, seperti kekuatan super.
Namun, di samping itu semua, ada sebuah syarat wajib yang harus dilakukan ketika pergi menuju lokasi yang diminta dalan misi, syarat tersebut ialah menyiarkan siaran langsung di sebuah aplikasi bernama Tiktod.
Misi yang Ryzel dapatkan kali ini memiliki syarat mendapatkan pengikut 100 orang, waktu misi diberikan satu hari.
Seharusnya, besok masih ada waktu untuk berangkat ke lokasi yang misi minta.
Abaikan hukuman yang tercantum, Ryzel pastikan hukuman dari misi takkan pernah menimpanya. Tidak ingin sama sekali ia menjadi pria yang lemah, adik kecilnya harus bisa bangun. Pasalnya, itu adalah tanda kejantanan dari seorang pria.
Ryzel melihat ke arah tertentu di atas kasur dan mengulurkan tangannya untuk mengambil sesuatu dari atas kasur.
Tangannya mengambil sebuah kartu ATM lokal yang jenisnya bisa dipakai ke luar negeri.
Wajah Ryzel melihat kartu ATM ini sangat terlihat bahagia, rasa senang melonjak liar di hatinya, rasa senangnya seperti orang yang lapar dan haus di padang pasir bertemu dengan oasis.
Kartu ini adalah kartu yang berisikan saldo 1 juta dolar, apabila dirupiahkan menjadi 15 miliar rupiah untuk kurs sekarang.
“Hehe ….“ Seringai aneh muncul di mulut Ryzel.
Memikirkan Salsa yang putus dengannya, ia menjadi bersyukur karena wanita yang sangat materi menjauh darinya. Beruntung sekali Salsa menunjukkan jati dirinya sebenarnya begitu ia mendapatkan sebuah sistem.
Tak terbayang jika ia masih bersama dengan Salsa, apa dirinya bersedia menjadi anjing Salsa atau melawan.
Saat ini, Ryzel tersadar, ia tidak boleh sedih karena wanita murahan itu. Namun, ia masih teringat ******* Salsa yang ada di panggilan tadi.
“Sial!“
Ryzel mengutuk, ia menyesal tidak menyempatkan diri untuk menikmati tubuh Salsa kalau tahu bahwa wanita itu adalah seorang pelacur yang haus akan uang, sungguh teramat sayang.
Uang yang sudah diberikan olehnya kepada Salsa tidak akan dimintai, sebab itu pun kesalahan dia karena menerima permintaan wanita ****** itu, ini murni kelalaiannya.
“Jalang itu kehilangan kesempatan untuk menjadi orang kaya, hahaha.“ Menggelengkan kepalanya sambil tertawa, entah kenapa hatinya merasa puas dan lega.
Kini, uang 15 miliar ada di genggaman tangannya, ia tidak perlu lagi memikirkan tentang uang. Dengan adanya sistem, dirinya bukan lagi orang biasa.
“Sebaiknya, aku memblokir juga semua media sosial dia, aku benar-benar tidak ingin melihat wajah wanita lacur itu walau sekali saja.“
Ryzel sungguh kecewa atas perbuatan dan perilaku Salsa kepadanya, selama ini wanita itu menganggapnya sebagai ATM berjalan.
Dengan relanya Ryzel banting tulang dan bekerja untuk bisa memenuhi keinginan Salsa jajan dan membeli barang, ia sangat-sangat bodoh jika terus dipikirkan.
Sesudah memblokir semua media sosial dan kontak milik Salsa, Ryzel menghembuskan napas panjang dan ia berbaring lembut di atas kasur, pandangan matanya mengarah ke atas langit-langit kamar kos yang berdebu dan tua, banyak perasaan yang terkandung di dalam matanya, malam ini adalah malam yang sangat rumit.
Pikirannya sangat runyam, Ryzel merasa dia butuh hiburan untuk menghilangkan beban pikiran yang bersemayam di kepalanya.
“Masih banyak waktu, aku harus mengalihkan pikiranku ke hal yang lain.“
Meskipun Ryzel senang karena mendapatkan sistem, tetapi di hatinya masih terasa sakit akibat Salsa, wanita ****** murahan.
Ryzel mengambil ponselnya yang lumayan tua, usianya sudah menginjak 4 tahun, merek dari ponselnya ialah Xiaomay dengan jenis yang dirilis 2018 tahun lalu.
Walaupun demikian, ponselnya masih bisa menjalankan permainan, tidak terlalu lancar, cukup untuk dimainkan dengan waktu yang sebentar.
“Sial! Dapat tim yang jelek, apalagi Assassin tim bermainnya sangat buruk! Gim bajingan!“
Baru saja 1 jam ia bermain sebuah gim yang sudah terkenal beberapa tahun yang lampau, yakni Mobel Lejen gim yang alur permainannya berjenis 5 pemain lawan 5 pemain, permainan laga yang kompetitif dan saling terhubung dalam jaringan.
Dalam satu jam itu Ryzel selalu kalah dalam pertandingan, bukan karena dia yang jelek bermainnya, melainkan timnya yang tidak tahu cara bermain.
Gim ini membuat emosinya melonjak, dan ingin membanting ponselnya ke tanah, tetapi ia tahan karena di dalam ponsel ini banyak kenangan.
“Sabar, jangan emosi, Ryzel. Tahan ….“ Ryzel menenangkan amarahnya agar tidak terus-menerus mengendalikan tubuhnya.
Ryzel menggesek layar dan kembali ke tampilan utama ponsel, tercantum dengan jelas jam yang menunjukkan pukul 03.47 pagi.
“Sebaiknya, aku menyiapkan barang bawaan untuk pergi ke Bogor besok.“
Setelah mengatakan kalimat itu, Ryzel segera berdiri dari kasur dan berjalan ke depan lemari.
Ia mengambil sebuah tas gunung yang cukup besar dari atas lemari, tas ini memang dikhususkan untuk sewaktu-waktu dirinya pindah kamar kos.
Perlahan Ryzel memasukkan beberapa barang ke dalam tas gunung tersebut.
Barang yang dibawa Ryzel tidak banyak, ia hanya membawa barang sehari-hari, seperti pakaian bersih dua set, peralatan mandi dan makan, dokumen penting, dan foto keluarga yang dibingkai dan masih tersimpan dengan baik.
Selain tas gunung itu, Ryzel juga membawa ransel gendong, ukurannya tidak kecil dan tidak begitu besar, isinya adalah peralatan siaran langsung yang diberikan oleh Sistem.
Dalam peralatan tersebut ternyata ada sebuah ponsel untuk gim yang mereknya sangat terkenal, juga ada alat menstabilkan ponsel saat digenggam atau biasa disebut stabilizer, dan tripod tiga kaki diberikan Sistem, drone aneh, Jenbook Fold, serta wifi portabel yang tidak bermerek.
WiFi ini sangat unik karena Sistem bilang ini adalah WiFi yang dikeluarkan langsung olehnya, tidak diproduksi oleh manusia yang ada di dunia ini. Sudah dilengkapi oleh sinyal langsung dari satelit, kecepatan internet yang sangat ngebut hingga 1 GB per detik, ukurannya kecil hanya sebesar genggaman tangan, dan kuota tak terbatas.
Barang ini sangat keren, dari segi desain juga sangat futuristik, bentuknya kotak seperti kaset radio, tetapi tidak ada gulungan rekaman, hanya ada material yang menutupi tubuh dari WiFi portabel ini, bahannya dari karbon berwarna hitam.
Ponsel khusus gim ini memiliki spesifikasi paling tinggi untuk di tahun ini, tidak ada bagian yang harus dikeluhkan lagi, sudah pasti lancar saat membuka aplikasi bahkan gim berat sekalipun.
Selain ponsel, Sistem memberinya Jenbook Fold atau laptop layar lipat yang keyboardnya tidak lagi menyatu, bisa dilepaskan dan dipasang.
Seharusnya, laptop ini datang ke Indonesia beberapa hari kemudian, tetapi Ryzel sudah mendapatkannya dari Sistem.
Drone aneh ini sama kasusnya dengan WiFi portabel, sama-sama dikeluarkan oleh Sistem khusus untuk dirinya. Fiturnya pun aneh, drone ini bisa menghilang atau tembus pandang, bisa mengendalikan sendiri dan kamera akan terus mengarah ke dirinya ketika terbang, bahkan bisa mencari sudut kamera yang cocok di segala kondisi dan medan.
Ryzel berdiri di depan dua tas ini, dan ia berpikir perjalanan dengan membawa tas ini pasti akan merepotkan.
Namun, tidak ada yang bisa dilakukan Ryzel selain membawa dua tas dalam setiap perjalanan, ia sudah berniat untuk pindah dari kamar kos ini, jadi barang pentingnya cukup banyak, apalagi barang peninggalan dari kedua orang tua.
Nantinya, tas gunung akan digendong di punggungnya, adapun ransel digendong di depan dadanya.
“Sudah beres, sekarang aku tinggal resign dari tempat kerjaku.“
Ryzel yang kini memakai ponsel barus khusus gim dengan cepat memberi pesan yang tulisannya adalah pertanyaan dirinya keluar dari tempat kerja.
Tempat kerja Ryzel bukan suatu perusahaan yang besar, ia masuknya pun secara asal-asalan, tetapi sopan. Tempat kerjanya adalah sebuah warung makan yang baru ada dua cabang saja, gajinya kecil, dan hanya libur sehari saja, durasi kerja lebih dari 12 jam.
Sejujurnya, Ryzel juga lelah bekerja di sana, tetapi ia sangat mengandalkan pekerjaannya ini, sebab ia tak punya keahlian selain berkomunikasi.
Sekarang Ryzel sudah bebas dari rantai pekerjaan.
Tririring!
Begitu mengirim pesan ke pemilik warung makan, ia tiba-tiba ditelepon oleh pemilik warung makan tersebut, sebelum menghubunginya, pemilik warung tersebut menolak dirinya keluar dari pekerjaan.
Ryzel sudah bilang alasannya bahwa ia sudah tidak kuat, sayangnya pemilik warung tidak ingin tahu, dia dipaksa harus bekerja di sana, sampai-sampai penolakan pemilik warung makan ini disertai kata-kata kasar.
Hingga akhirnya ia kini dipanggil melalui telepon.
Emosi Ryzel naik dan memutuskan untuk mengangkat panggilannya.
Tanpa banyak omong dan menyapa, Ryzel berkata dengan nada yang keras, “Aku tidak akan bekerja lagi di warung makan, bahkan jika aku mati!“
“Siala—”
Panggilan Ryzel akhiri setelah mengatakan kalimatnya, dengan sengaja ia memotong umpatan yang dikeluarkan pemilik warung.
Hati Ryzel merasa lega setelah mengeluarkan kalimat itu.
Di pekerjaannya memang banyak sekali masalah, karyawan dan pemilik pekerjaan tidak ada bedanya, mereka sama-sama menindasnya.
Benar, di pekerjaannya Ryzel merasa menjadi budak, bahkan libur pun ia tidak beristirahat, dituntut untuk datang dan membantu di sana.
Tidak ada bonus atau uang tambahan, lembur pun ia tidak diberi uang lebih, apalagi di sana ia selalu disalahkan jika ada kehilangan uang dan masalah kecil sekalipun.
Sudah cukup ia merasakan tidak kenyamanan ini, sudah saatnya keluar dan bebas.
Ryzel sudah tidak peduli dengan rekan kerja di sana, sebab di tempat kerja tidak ada yang peduli dengannya.
Saat jam menampilkan waktu pukul 5 pagi lewat beberapa menit, Ryzel keluar dari kamar kosnya dengan pakaian rapi dan dua tas di tubuhnya.
Ia berjalan menuju rumah pemilik kamar kos.
Kamar kosnya ini berada di pinggir jalan pada suatu daerah kecil kawasan Jakarta Pusat, rumah pemilik tidak terlalu jauh dari kos-kosan, hanya dipisahkan dengan jarak lebih dari 100 meter.
“Iya, Bu. Terima kasih sudah mengizinkan aku tinggal di kamar kos, maaf jika aku ada salah kata.“
“Hati-hati di jalan, ya. Semoga kamu betah di tempat lain.“
“Siap, Bu. Aku pergi dahulu, selamat tinggal!“
Ryzel berpamitan dengan ibu pemilik kos dan berjalan menuju stasiun terdekat.
Sebenarnya kemarin ia sudah membayar uang sewa kos untuk bulan ini, tetapi ia tidak meminta untuk dibalikkan kembali uangnya, Ryzel membiarkannya, hitung-hitung sebagai imbalan atas kebaikan ibu kos kepadanya selama tinggal di sana, ibu kos baik kepadanya, terkadang suka memberi makanan jika dia ada rezeki.
Mulanya ibu kos tersebut tidak mengenali Ryzel, sebab penampilan Ryzel yang berubah, tetapi saat berikutnya ibu kos seperti mewajarkan penampilannya yang berubah drastis begitu dirinya memberi alasan bahwa ia mulai perawatan.
Ryzel menduga ini ada hubungannya dengan Sistem.
Di jalan, Ryzel memegang ponsel yang sudah dipasangkan pegangan menstabilkan ponsel, kemudian ia menyalakan fitur siaran langsung di aplikasi Tiktod.
Kebetulan sekali ia memiliki akun yang sudah memiliki 1000 orang pengikut, akun ini ialah hasil saling mengikuti dengan orang lain.
Saat siaran langsung berhasil diaktifkan, beberapa orang masuk ke dalam ruang siaran langsungnya seketika.
Tampaknya orang-orang ini hanya penasaran dengan akun yang sudah lama mereka ikuti, sebab akun Ryzel sama sekali tidak mengunggah foto, bahkan foto profil akun tidak terpasang.
Jumlah orang yang menonton cuma 4 orang, itu pun mereka tidak memberi komentar apa-apa, pasalnya apa yang mereka lihat hanya jalan sepi di pagi hari, kamera ponsel Ryzel menyorot ke depan dan bukan ke wajahnya.
Saat kamera dipindahkan dan kamera depan dinyalakan, sebuah wajah tampan muncul dengan jelas di layar ponsel keempat orang yang menonton.
Segera, beberapa komentar terbang di siaran langsungnya. Siaran langsung Ryzel dalam sekejap menjadi ramai dan dipenuhi rentetan komentar.
“Brengsek! Apakah ini sosok penyiar langsung amatir?!“
“Matanya, hidungnya, bibirnya, dan semua bagian wajahnya sangat tampan!“
“Bagaimana situasinya? Mengapa di ponselku tiba-tiba datang wajah seorang pangeran? Bukankah tadi hanya ada gambar jalanan?“
“Penyiar siaran langsung sudah menunjukkan wajahnya! Tampan sekali!“
Penampilan Ryzel berada di tingkat atas, hal ini langsung membuat 4 orang yang menonton siaran langsungnya terpesona.
Tak lama berselang, para penontonnya bertambah banyak menjadi 17 orang, perlahan popularitas siaran langsung Ryzel melonjak naik.
“Benar kata temanku, orang ini sangat tampan!“
“Apakah ini filter Tiktod atau nyata?“
“Aaaa! Aku mati dalam pesona pria ini!“
“Apa yang ingin dilakukan pria tampan ini? Aku sangat penasaran.“
Melihat komentar yang mulai ramai dan bergulir cepat, Ryzel merasa senang, setidaknya ia tidak begitu kesepian dalam perjalanan.
Ryzel tersenyum dan memperkenalkan diri dengan nada bicara yang ramah, “Halo, Semuanya! Perkenalkan namaku Ryzel, seorang penyiar amatir dan junior. Seperti yang sudah dicantumkan dalam judul, aku akan pergi menuju ke suatu tempat yang ada di Bogor, kalian pasti tahu tempat itu.“
Saat memperkenalkan dirinya, Ryzel terus berjalan menuju stasiun kereta api terdekat, yaitu Stasiun Bogor. Kameranya mengarahkan dirinya yang sedang berjalan dengan memakai hoodie hitam dan dua tas yang melekat di tubuhnya, terlihat sangat kerepotan dan sesak.
Namun, Ryzel tidak merasa demikian, fisiknya sudah dua kali lipat dari rata-rata orang dewasa, membawa beban puluhan kilogram di tubuhnya bukanlah masalah baginya.
Di ruang siaran langsung yang makin ramai dan banyak orang, saat kamera terus menangkap wajah Ryzel dari dekat, mereka semua mengirim komentar.
“Apakah kamu punya pacar, Ryzel?“
“Ryzel, apa kamu sudah memiliki wanita atau belum?“
“Bolehkah aku mendaftar menjadi istrimu?“
“Sial! Wanita di sini sudah menjadi liar!“
Melihat komentar-komentar yang ada di ruang siaran langsungnya, Ryzel tersenyum dan berkata seakan-akan tidak ada apa-apa, “Aku baru saja putus semalam, bukan aku yang membuat keputusan, tetapi dia, hehe.“
Penonton yang melihat ini langsung tahu bahwa senyum Ryzel adalah senyum yang dipaksakan.
Kesedihan yang terselubung ternyata bisa dirasakan oleh para penontonnya, lebih dari 80 orang mengirimkan komentar untuk menyemangati Ryzel dan menghiburnya agar tidak bersedih lagi.
“Sabar, Bang. Aku juga baru putus kemarin, dia memutuskan hubungan tanpa alasan dan pergi begitu saja, kita laki-laki harus kuat!“
“Wanita yang bodoh! Kenapa wanita itu meninggalkan pria setampan ini? Apakah ada pria yang lebih tampan?“
“Orang di atas, mungkin pacar barunya itu Tehyung, jadi ia meninggalkan Ryzel yang tampan ini.“
“Tidak mungkin Tehyung ingin bersama wanita dari negara kita, para artis Indonesia pun tidak mungkin menikah dengan para Idol itu.“
“Apa mungkin … wanita itu lelah?“
Ruang siaran langsungnya tambah banyak dikunjungi orang, kini sudah lebih dari 100 orang hanya dalam beberapa detik saja. Kemungkinan para penonton ini menyebarkan siaran langsung ini ke teman-temannya, ramai karena metode dari mulut ke mulut.
“Lupakan masalah itu, lebih baik kita bahas yang lain.“ Saat ini Ryzel tidak sedang berada di dalam perasaan hati yang baik, ia sangat malas membahas mantan pacarnya.
Wanita tersebut tidak perlu diingat lagi, biarkan saja menghilang dari hidupnya, juga takkan ia biarkan untuk wanita itu muncul kembali ke dalam hatinya.
Hatinya sudah memasukkan nama Salsa ke dalam daftar hitam di dalam hidupnya.
“Benar, lupakan mantan, mari kita fokus ke masa depan!“
“Tidak ada kata mantan di dalam kamusku, adanya hanya sampah yang pernah aku simpan, kelas!“
“Entah kenapa mantan selalu menyakiti, kebanyakan, tetapi tidak semuanya, ada juga yang selalu membuat enak.“
“Orang yang berkomentar di atas, tampak mencurigakan.“
“Berapa umurnya sekarang, Ryzel?“
Membaca komentar-komentar yang dilontarkan oleh para penontonnya yang sudah mencapai 500 orang, Ryzel terhibur, mereka sangat lucu saat berkomentar, ada saja kalimat yang dilemparkan untuk ia baca.
Komentar terakhir yang Ryzel baca sepertinya harus dijawab. Memandang lensa kamera ponsel di depannya dan Ryzel menjawab, “Umurku? Umurku baru 19 tahun.“
Mendengar jawaban Ryzel, para pengikut akunnya yang wanita langsung mengirimkan komentar.
“Jiwa shota-ku memberontak!“
“Masih sangat muda, sepertinya aku sudah berganti selera, aku jadi lebih suka pria yang umurnya lebih muda dariku!“
“Sini, Sayang. Aku rela jadi pacarmu, bahkan aku rela dijadikan selingkuhanmu!“
“Mengapa pria yang lebih muda dariku semuanya sangat tampan! Aku ingin satu generasi dengan mereka, sialan!“
“Ada apa ini? Mengapa wanita di sini sangat buas?“
Para penonton wanita yang ada di ruangan siaran langsungnya muncul ke permukaan dengan segala komentar yang membuat ngeri para pria yang masuk ke dalam siaran langsung ini.
Ryzel tidak tahu harus berbicara apa, jadi ia berusaha untuk mencari topik dengan melihat ke sekitarnya, kebetulan tidak jauh darinya terlihat supermarket Indomarch yang sudah buka.
“Aku lupa tidak membeli minuman dan makanan ringan sebelum keluar dari rumah, di depan ada Indomarch, aku harus membeli makanan dan minuman di sana,” Ryzel berkata ke arah kamera dan mengganti topik dengan halus.
Tanpa melihat komentar yang terus bergulir di layar ponselnya, Ryzel mendorong pintu Indomarch yang tercetak tulisan dorong.
Saat masuk, Ryzel mengganti kamera dengan kamera belakang sehingga penonton bisa melihat apa yang dia lihat.
Tangan Ryzel mengambil makanan yang terkenal untuk para pasangan di Indonesia, yaitu Tocky.
Memegang satu kotak makanan ringan ini, dan ia berkata kepada para pengikutnya di siaran langsung, “Apakah di sini ada yang pernah diberi makanan ini oleh pasangannya?“
Segera, orang-orang yang merasa pernah dikirim makanan yang dipegang Ryzel menerbangkan rentetan komentar di siaran langsung.
“Aku! Aku pernah dikirimi Tocky warna pink dari mantan, itu dibentuk pola love, sangat manis, tetapi sekarang dia jahat!“
“Sama sekali belum pernah … apa daya aku yang seorang jomlo ini, hiks!“
“Aku pernah dibelikan oleh dia, saat kita putus dia memintaku mengembalikan uang yang dipakai untuk membeli Tocky itu! Perhitungan sekali!“
“Tocky pink aku pernah dikasih olehnya, sayangnya tidak banyak, tetapi aku tetap bersyukur.“
“Suamiku dahulu membelikan aku boneka jelangkung!“
Ternyata di siaran langsung banyak sekali yang pernah membeli makanan camilan ini. Kebetulan, Ryzel menyukai makanan ringan satu ini, ia mengemasnya dengan minuman Frutti Blackcurrant kesukaannya.
“Terima kasih sudah berbelanja di sini!“ Kasir Indomarch yang berjaga saat ini bukan seorang wanita, sayang sekali.
“Ya, sama-sama.“
Setelah membayar makanan dan minumannya, Ryzel langsung keluar dari supermarket dan lanjut berjalan ke Stasiun Sudirman.
Selama ia berjalan, Ryzel berinteraksi dengan para penontonnya sambil memakan satu lidi Tocky strawberry.
Tidak lama kemudian, Ryzel berhenti di depan loket pembayaran kartu kereta atau karcis kereta.
“Sampai di sini dahulu siaran langsungnya, ketika aku sudah sampai di Bogor, aku akan kembali. Mungkin dua jam setelah ini, tunggu saja. Sampai jumpa!“
Setelah berpamitan dengan 1.000 penonton, Ryzel langsung mematikan siaran langsung, di layar ponsel mereka semua seketika menjadi gelap.
Setelah itu, Ryzel memasukkan gimbal ponsel dan memasukkan ponsel yang sedang ia isi baterainya dengan menggunakan bank daya atau power bank. Isi baterainya sudah berkurang 15%, tak lupa memakai masker hitam untuk menjaga kesehatan.
Kartu khusus kereta sudah Ryzel miliki, tinggal diisi ulang, tidak perlu mengantri lama.
Usai diisi ulang lebih dari 500.000 rupiah, Ryzel masuk ke dalam stasiun kereta dan menunggu kereta di peron stasiun.
Kereta jurusan ke Bogor belum sampai di Stasiun ini, masih ada di perjalanan. Jadi, Ryzel menunggu kereta datang sambil memainkan ponselnya.
Teng-nong-neng!
Sebuah pemberitahuan kereta datang berbunyi, Ryzel dengan lekas memasukkan kembali ponselnya ke dalam tas ransel yang menghadap ke depan, dan siap-siap untuk masuk.
Begitu melihat kereta datang, bisa dilihat jelas kereta ini tidak terlalu ramai, dikarenakan hari ini bagi sebagian orang adalah hari kerja. Pada hari Sabtu ini yang bisa disebut hari libur untungnya tidak ramai, Ryzel masuk ke dalam kereta dengan mudah dan mendapatkan kursi untuk duduk.
Setelah meletakkan tas gunungnya di bagasi atas tempat duduk, Ryzel duduk di kursi kosong tanpa memperhatikan orang yang duduk di sampingnya.
Di dalam kereta, Ryzel membuka ponsel untuk mengurangi kebosanan, tetapi ia sadar bahwa anak kecil yang duduk di sebelahnya mengamati layar ponselnya.
Sebuah senyuman muncul di balik masker, dan Ryzel menoleh ke arah anak kecil laki-laki ini, kemudian berkata ramah, “Apa kamu ingin melihatnya juga?"
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!