Rumor Menyebar

"Apa perkataanku tadi membuatmu kepikiran?"

Orion bertanya pada Bellatrix yang tampak melamun, memandang ke luar jendela kamar inap yang di tempatinya.

Bellatrix sengaja mengajak Orion ke kamarnya untuk membicarakan lebih lanjut soal 'pengorbanan' yang dibicarakan pria itu pada obrolan sebelumnya.

Bellatrix menarik nafas dalam-dalam, "Apa...aku tak hanya akan terkena kutukan tetapi juga bahaya lainnya?" Dari nada bicaranya, Bellatrix menyimpan ketakutan besar.

Orion menghela nafas kecil, lalu bangkit dari duduknya. Kemudian dia berjalan mendekati Bellatrix yang bergeming di tempatnya berdiri.

Langit mendadak mendung dan gelap, pertanda bahwa hujan bisa turun kapan saja dan membasahi jalanan yang kering kerontang.

"Jangan khawatirkan itu. Aku akan menemukan cara agar kamu bisa terlepas dari kutukan-kutukan atau marabahaya lainnya."

Orion menarik lembut pinggang ramping Bellatrix lalu menghadapkan wanita itu ke arahnya. Dari jarak mereka yang dekat, Bellatrix dapat menghirup aroma feromon yang menguar dari tubuh Alpha-nya lebih tajam.

Aroma yang begitu memikat dan membuat candu. Anehnya, Bellatrix seolah menemukan ketenangan hanya dengan berada di sisi Orion.

"Jangan takut..aku akan menemukan cara agar kamu tidak kesakitan. Tapi untuk melakukan itu, aku harap kamu bersedia ikut bersamaku ke wilayah selatan." Orion harus memantau aktivitas Bellatrix dibawah pengawasan ketatnya.

Sebab apabila tanda 'kutukan' itu mulai muncul, Orion bisa segera melakukan tindakan cepat. Orang selatan memang terkenal dengan keahlian mereka dalam menangani 'kutukan', sihir terlarang, maupun hal-hal lain yang dianggap taboo dari jaman nenek moyang mereka.

"Aku tak punya pilihan lain, bukan? Lagipula tak ada lagi yang dapat menahanku di sini. Aku bersedia ikut bersamamu." Ini adalah keputusan Bellatrix, dia akan melakukan apapun demi mengangkat dan menghapus Sumpah Suci yang telah dia buat bersama Harvey.

Bellatrix tidak ingin terus terikat pada pria yang tak lagi bisa dia miliki. Entah ini karena kemunculan Orion, atau memang arah hati Bellatrix sudah tidak tertuju lagi pada Harvey, jadi dia tidak begitu keberatan melepas satu-satunya hal yang mengikat dirinya dengan si mantan pujaan hati.

"Semua harus segera disudahi...cepat atau lambat. Benar begitu, bukan?" Bibir tipis Bellatrix menyunggingkan senyum kecut.

Bellatrix terlalu dibutakan oleh cinta sampai pada titik hampir mendekati obsesi yang besar. Makanya sekarang Bellatrix mulai tersadarkan dan ingin segera keluar dari zona merah itu seceoat yang dia bisa, agar tidak ada ikatan yang membelenggu dirinya dan Harvey.

"Bagus kalau kamu sudah memutuskan. Cepat atau lambat, kita akan segera menikah juga, bukan? Aku rasa kita harus menyelesaikan kasusmu lebih dulu sebelum membicarakan lebih lanjut soal pernikahan dan bonding." Tangan kanan Orion terulur, guna merapikan anakan rambut yang tersangkut pada salah satu hiasan di rambut Bellatrix.

Perhatian kecil yang sanggup membuat hati rapuh Bellatrix jadi berdebar tak karuan.

"T-terima kasih..."

Orion tersenyum lebar menerima ungkapan terima kasih dari Omega-nya. Hm, hanya tinggal sedikit lagi, maka Bellatrix akan benar-benar menjadi miliknya seorang. Orion tak sabar menantikan hari itu tiba, padahal sebelumnya dia tak pernah mau membahas soal pernikahan, apalagi berniat mencari pasangan hidupnya secara serius.

'Takdir yang dulunya berusaha kuhindari, nyatanya sekarang malah membuatku mengejarnya. Haha~ Tapi aku tidak membenci perasaan aneh ini setiap kali melihat Bellatrix..' Katakanlah dirinya sudah dimabuk asmara, Orion benar-benar head over heels pada Bellatrix seorang.

Tak ada wanita yang berhasil menarik minat Orion sebelum berjumpa dengan Bellatrix, mau secantik dan semenggoda apa sosok wanita itu, Orion tak pernah bisa membawa dirinya bermain-main dengan wanita lain yang bukan belahan jiwanya sendiri.

Bellatrix mungkin tidak semenggoda wanita-wanita yang dulu gencar mendekatinya, namun sosok Bellatrix yang apa adanya inilah yang justru membuat Orion nyaman dan tenang.

"Aku tidak akan membuatmu kebosanan di sana. Aku ingin menunjukkan tempat-tempat unik, yang belum pernah kau jumpai di belahan bumi manapun." Orion mengecup punggung tangan Bellatrix yang tidak tertutupi sarung tangan.

Hanya dengan Bellatrix seorang, Orion bisa bersikap layaknya seorang gentleman sejati.

Maka hari itu diputuskan bahwa Bellatrix akan ikut pergi ke wilayah Selatan bersama dengan rombongan Orion begitu urusan di ibu kota sudah terselesaikan.

...🐾...

...🐾...

"Apa? Bellatrix dekat dengan pria lain?!"

Kabar mengenai kedekatan Bellatrix dengan Orion telah terendus paparazzi. Surat kabar seperti koran dan televisi sudah beberapa kali mengangkat rumor mengenai hubungan rahasia yang terjalin di antara keduanya.

Keluarga Finley juga turut mendengar rumor tersebut, begitu juga dengan Harvey dan Maribelle.

"Itu masih sekedar rumor belaka, tuan muda. Tapi menurut salah satu informan kita, Nona Bellatrix memang sering bersama dengan Tuan muda Simmons sejak kedatangan keduanya di ibu kota." Salah satu kakitangan Harvey memberitahu.

Harvey bahkan tidak tahu kalau Bellatrix pergi ke ibu kota secepat itu. Tidak ada informasi apa-apa tentang Bellatrix, alhasil Harvey dibuat terkejut bukan main begitu rumor yang menyangkut tunangannya itu muncul ke media.

Maribelle yang tak kalah terkejutnya sontak gigit jari. Dia tahu siapa orang yang sedang menjadi buah bibir terpanas di wilayah Utara saat ini, dan itu membuat hatinya makin diselimuti rasa penasaran sekaligus kesal lantaran hal ini sama sekali tak terduga.

'Orion?! Kenapa dia datang ke Wilayah Utara?! Apa yang dia cari?!'

Maribelle tahu benar siapa itu Orion Simmons. Semua keluarga bangsawan di wilayahnya sangat mengagumi sosok tampan nan rupawan tersebut. Orion selalu menjadi incaran nomor satu gadis-gadis muda yang belum menemukan Mate mereka. Namun sayang, sifatnya yang dingin dan tertutup membuatnya amat sulit didekati.

Tapi sekarang apa?!

Orion sedang dekat dengan Bellatrix?! Bahkan di saat Bellatrix belum bisa memutuskan pertunangannya dengan Harvey!

Maribelle tertawa sinis. "Mungkin kalian salah lihat! Ori-ah, maksudku Tuan muda Simmons itu orang yang sangat dingin dan tak tersentuh. Mana mungkin orang seperti itu bisa dekat seseorang yang bahkan masih terikat sebuah hubungan dengan orang lain!" remehnya, yang tak ingin membayangkan apapun soal Orion dan Bellatrix.

"Apa kau mengenalnya, Maribelle?" Harvey kemudian bertanya. Lantaran dari gaya bicara Maribelle, seolah-olah wanita itu tahu banyak soal si Tiran dari Wilayah Selatan itu.

Ditanya soal Orion, seketika membungkam mulut Maribelle. Kilas balik masa lalu yang sangat ingin dia lupakan, seketika muncul dengan begitu jelas.

Kedua tangan Maribelle diam-diam mengepal kuat, dia tak ingin masa lalu kelamnya sampai diketahui oleh siapapun, sekalipun itu Harvey orangnya.

"Tidak...tentu saja tidak. Tapi orang itu cukup populer di kalangan gadis-gadis muda yang masih single. Karena ketampanannya, banyak orang yang seringkali membicarakannya." Maribelle berusaha menunjukkan senyuman lembutnya.

Harvey jadi kepikiran soal Bellatrix. Dia pikir, Bellatrix tetap akan mengejarnya seperti dahulu, tapi apa yang sekarang dia dapati?

Kekasih sekaligus tunangan yang dia cintai, tiba-tiba berbalik arah darinya dan bahkan berniat mengakhiri segalanya di antara mereka. Harvey tak akan membiarkan Bellatrix jatuh ke tangan orang lain!

Tidak di saat dia masih membutuhkan wanita itu demi keberhasilannya di masa depan!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!