Akhirnya Kau Berkhianat Juga

"Harvey sayang..."

Sepasang tangan kurus memeluk tubuh polos Harvey dari belakang. Selimut yang semula menutupi tubuh wanita itu telah merosot turun sampai ke atas paha. Namun seolah tak punya urat malu lagi, wanita bersurai kebiruan itu menempelkan tubuhnya pada sang Alpha yang tengah duduk di pinggir ranjang.

Yang empunya nama tidak menengok. Seolah ada beban berat yang tengah dipikirkan oleh Harvey, pria bersurai pirang yang terdiam tak menggubris panggilan dari Omega-nya.

Senyuman tipis terukir di bibir kemerahan sang wanita, jemari lentiknya membuat pola abstrak di atas dádá bidang Harvey yang terekspos. "Apa kau menganggap kejadian semalam adalah sebuah kesalahan?" tanyanya, dengan suara bak selembut sutra.

Tak berhenti sampai di situ, Maribelle, wanita yang telah ditakdirkan oleh Dewi Bulan sebagai belahan jiwa Harvey itu makin intens memainkan jemarinya di sekujur tubuh sang Alpha yang telah menjadi miliknya.

"Aku akan sedih jika kau benar-benar menganggap kejadian semalam hanyalah sebuah kesalahan semata, padahal kau dan aku--kita sama-sama tahu bahwa itu adalah hal yang sangat kita inginkan. Benar begitu?"

Layaknya ular berbisa, Maribelle tak henti-hentinya memprovokasi Harvey.

Harvey mengusak rambutnya sampai berantakan. Pikirannya benar-benar kalut sekarang. Dia menyesali keputusannya yang mengiyakan ajakan minum dari Maribelle hingga berakhir mabuk. Terdengar seperti alasan klasik, tapi memang benar itu kenyataannya.

"Kenapa kau tidak menghentikanku?! Aku sudah bersumpah untuk tidak menyentuh wanita lain selain Bellatrix!!" Harvey justru menumpahkan kekesalannya pada Maribelle.

Maribelle tersinggung, jelas saja. Mereka ini 'kan pasangan yang telah ditakdirkan dan dijodohkan langsung oleh sang Dewi Bulan, sudah sewajarnya bila mereka saling merajut kasih sampai berakhir di pelaminan seperti yang telah ditetapkan oleh hukum alam.

"Kenapa kau menolakku?! Kau dan aku! Tidur bersama bukanlah hal taboo bagi sepasang Mate seperti kita, sayang! Kenapa kau terus saja mengelak dari takdir yang mengikat kita?!" Maribelle tak tahan lagi.

Dia telah menyerahkan kesuciannya kepada Harvey, Alpha yang juga belahan jiwanya sendiri. Lalu bagian mana yang salah dari hubungan mereka?!

Maribelle tak habis pikir, meski dia sudah tahu bahwa Harvey masih terikat dalam janji Sumpah Suci yang dilakukan bersama Bellatrix, bukan berarti mereka tidak bisa melakukan hal sebagaimana mestinya dilakukan oleh sepasang Mate asli pada umumnya bukan?

Maribelle pikir dirinya telah menemukan kebahagiaan yang telah dia idam-idamkan dalam seumur hidupnya, tapi apa yang didapatkan sungguh di luar ekspektasinya selama ini.

Mate-nya yang telah ditetapkan oleh Dewi Bulan nyatanya telah memiliki hubungan dengan Omega lain, bahkan buruknya lagi kedua orang itu telah melakukan Sumpah Suci yang mana merupakan sebuah janji sakral yang sulit dipatahkan dengan tujuan untuk menikah satu sama lain.

Sebagai Omega sekaligus pasangan asli dari Harvey, sudah sepatutnya Maribelle marah dan kecewa mengetahui hal itu.

Posisi sebagai pendamping Harvey haruslah menjadi milik Maribelle seorang, tentu saja Maribelle tidak akan membiarkan siapapun menempati tempatnya selama dia masih hidup.

Untuk itu, Maribelle sedang memikirkan cara untuk memisahkan Harvey dengan Bellatrix. Namun tentu saja, rencananya tak akan berjalan semudah yang Maribelle bayangkan karena yang akan dia hadapi adalah perjanjian yang berkaitan dengan unsur sihir tingkat atas.

Sejak Maribelle pindah ke kediaman Finley, Maribelle sudah menugaskan orang banyak untuk mencari informasi terkait pemutusan janji Sumpah Suci demi bisa bersanding dengan Harvey.

Bellatrix adalah puteri dari pemimpin Klan di Utara, tidak akan mudah menghadapi wanita dengan derajat yang lebih tinggi dari dirinya, Maribelle tahu benar posisinya jadi sedikit terpojokkan hanya karena perbedaan status antara dirinya dan Bellatrix.

Belum lagi hubungan antara keluarga Finley dan Garcia sudah terjalin sangat lama, bahkan sejarah mencatat bahwa salah satu moyang mereka ada yang menikah karena urusan politik.

Tentu jalan yang Maribelle tempuh tidak akan mudah, belum lagi semua orang di wilayah Utara mengetahui kisah cinta Harvey dengan Bellatrix yang sangat romantis dan kuat hingga dielu-elukan sebagai pasangan ideal di Utara.

Semua informasi yang Maribelle dapatkan terkait hubungan Harvey dengan Bellatrix membuatnya iri bukan main.

Padahal yang seharusnya menjadi pasangan ideal bersama dengan Harvey adalah dirinya, bukan Bellatrix atau siapapun!

Untuk menghapus predikat itu, Maribelle terus berusaha mendekati Harvey demi menarik atensi pria tampan itu.

Dasarnya Alpha manapun akan lemah terhadap feromon seorang Omega, hanya dengan sedikit godaan kecil saja, Harvey dengan mudah jatuh ke dalam jebakan Maribelle. Meski cara itu termasuk cara licik, hanya itu satu-satunya cara tercepat dan terampuh yang dapat Maribelle lakukan demi mengikat Alpha-nya.

"Hah~ Maribelle...aku 'kan sudah bilang padamu berulang kali! Tolong, bersabarlah sedikit sampai aku menyelesaikan urusanku dengan Bellatrix! Aku sudah memikirkan banyak sekali rencana demi bisa bersama dengan dia, kenapa malah kau hancurkan semua rencanaku dengan gairahmu yang tidak bisa dikontrol itu!?"

Deg

Hati Maribelle terluka mendengarnya. Harvey benar-benar menyalahkannya atas pergumulan panas yang telah mereka lakukan semalaman tadi.

Tapi bukankah Harvey juga menikmati pergulatan mereka di atas ranjang?! Kenapa sekarang Harvey menyalahkan dan melimpahkan kekesalannya kepada dia?

Maribelle benar-benar kecewa dan marah kepada Harvey.

"KAU JUGA IKUT MENIKMATINYA, BAHKAN TERUS MENUMPAHKAN BENIHMU DI DALAMKU! KENAPA SEKARANG KAU TERUS MENYALAHKANKU?!"

Pada akhirnya emosi Maribelle meledak. Dia sudah mencoba menahan diri ketika Harvey terus mendorongnya jauh berulang kali. Dan itu semua gara-gara Bellatrix!

Wanita egois dan tidak tahu diri yang suka merebut pasangan orang!

Jika bertemu dengan Bellatrix, Maribelle bersumpah akan menghadiahkan satu tamparan keras di wajah sok cantiknya itu!

Harvey semakin menyesali kebodohannya. Kenapa dia bisa seteledor itu?! Bagaimana kalau Maribelle sampai hamil?! Lalu semua rencana yang telah dia susun akan hancur begitu saja tanpa ada keuntungan sedikitpun yang bisa dia ambil!

Harvey menggeram emosi.

Tidak boleh. Rencananya harus tetap terlaksana apapun situasinya! Harvey tidak ingin kehilangan kesempatan emas yang sudah dia pegang!

Tidak, sekalipun Maribelle benar-benar akan hamil ke depannya nanti.

"Lakukan semaumu, tapi aku peringatkan untuk tetap diam di sini dan jangan biarkan orang luar mengetahui kondisimu. Apapun keadaannya." Harvey menegur Maribelle dengan suara Alpha-nya, yang tidak bisa dibantah oleh Omega manapun, terutama Maribelle sendiri.

"Jika kau terus berusaha menghalangi jalanku, akan kubuat kau menyesal untuk selama-lamanya. Ingat, nyawamu ada di tanganku, begitu kau menginjakkan kaki di kediamanku. Jangan berharap kau bisa mengusik urusan pribadiku, Maribelle Igor."

...🐺...

"Hujan turun dengan lebat ya, Nona...padahal kita baru saja tiba di sini. Huftt~"

Anne mendengus kecewa ketika hujan turun begiti deras menyambut kedatangan rombongan mereka di ibu kota.

Namun orang yang dipanggil Nona sama sekali tidak merespon. Bellatrix justru memandangi langit yang tampak gelap dipenuhi awan mendung, dengan kedua netranya yang menyala kuning.

'Ha ha ha...pada akhirnya kau tidak bisa menahan dirimu sendiri ya....Harvey..'

Seolah langit tahu bagaimana gelapnya perasaan Bellatrix siang ini.

Gairah, panas, sesak, dan sakit.

Seolah sesuatu sedang memperingatkan Bellatrix tentang datangnya sebuah petaka yang terjadi tanpa sepengetahuan dirinya.

Perasaan Bellatrix menjadi sesak, benar-benar sesak dan perlahan menyiksa batinnya. Tanpa bisa dicegah air mata jatuh begitu saja tanpa sebab.

'Kau sudah melakukannya, Harvey...kau telah mengkhianati janji suci yang telah kita ukir bersama...'

Bellatrix sama sekali tak mengira ini akan terjadi begitu cepat.

Kini semua hanya tinggal menunggu waktu sampai kutukan itu datang menyerang mereka.

Tak ada yang bisa Bellatrix lakukan selain menangisi segalanya. Cintanya, kepercayaannya, kebahagiaannya.

Semua menjadi hancur berkeping-keping.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!