Sinb menepis kasar tangan jungkook yang menggenggam tangannya saat mereka telah pergi jauh meninggalkan ruang kelas.
"bisa kau berhenti sekarang? apa sebenarnya yang ingin kau katakan hingga membuat keributan seperti itu di depan murid-murid lain?!"
sinb mengatakannya dengan nada suara dingin, jungkook membawa dia ke salah satu taman belakang sekolah, taman yang ia ketahui sebagai tempat bertemunya pemuda itu dengan si gadis pelayan.
"apa kau selalu tidak sabaran seperti ini? kenapa begitu terburu-buru hem? "
"aku bukan orang yang memiliki banyak waktu senggang seperti mu, jungkook.! "
pemuda itu nampak menimbang sebentar, sejak kemarin malam pikirannya penuh dengan pertimbangan mengenai apa yang harus ia putuskan.
"katakan jungkook, " bentak sinb tidak sabar.
"satu tahun dari sekarang,,, ayo kita putuskan pertunangan ini? " ucapnya.
tepat di detik selanjutnya, jungkook merasa jika hatinya terasa sangat aneh. bukan merasa lega atau bebas seperti yang selalu ia bayangkan selama ini, nyatanya hati dia seperti ada sesuatu yang hilang.
"apa maksud mu? " tanya sinb dengan raut wajah terkejut.
"setelah aku lulus nanti... " jungkook menjawab dengan hati-hati, "mari kita berhenti bertunangan."
"kenapa? " tatapan sinb penuh rasa kecewa, "bukankah kau bilang sampai kita memiliki kekuatan sendiri untuk melawan mereka semua? lalu satu tahun lagi. kau mungkin sudah lulus sekolah dan mewarisi hotel, tetapi aku... aku bahkan masih berada di kelas tiga, dan kau pikir apa saat itu aku bisa melawan ibu? aku masih belum sanggup jungkook.! "
pertanyaan kecil yang seharusnya mudah untuk di jawab, namun entah mengapa begitu sulit bagi jungkook.
"kau tentu tahu alasannya? "
Seketika sebuah kesadaran menyentak sinb, membuat tubuh mungil gadis itu mundur beberap langkah, ia terlalu terkejut hingga tidak menyadari bahwa dirinya bisa saja jatuh ke dalam kolam andai jungkook tidak segera menahan tubuh mungilnya.
"bisa kau lebih hati-hati?! " bentak jungkook khawatir.
"jadi karena gadis pelayan itu? " ucap sinb lirih.
meski kini jungkook tidak lagi membenci sinb sebanyak pertama kali mereka bertemu, namun sebutan penghinaan yang gadis ini tujukan untuk chaeyeon tetap membuat ia marah.
"sudah ku bilang untuk berhati-hati saat kau berbicara tentangnya!! "
Sinb melengos, membuang tatapan kearah lain. "ternyata dia meminta mu untuk menikahinya? " dengus nya.
"tidak perduli chaeyeon ataupun bukan, " jungkook berkata dingin, "yang jelas aku tetap akan memutuskan pertunangan ini. kecuali jika memang kau ingin menikah denganku!! " lanjutnya telak.
"siapa yang ingin menikah. aku tidak____"
"bagus kalau begitu. " sela jungkook.
"brengsek.!! " umpat sinb tanpa sadar.
"sial. menjadi tunangan ku beberapa minggu kau sudah mahir mengumpat, hwang eunbi?! " geram jungkook seolah tidak suka mendengar tunangan nya itu mengatakan kalimat kasar.
Bola mata sinb mengerjap, meski ia takut dengan amarah jungkook, namun ia tidak akan mundur begitu saja. "terserah mau bagaimana kau mengartikan semua itu... yang jelas, sampai kapanpun antara aku dan gadis pelayan itu, aku tidak akan pernah bisa mengerti.!! "
"sesuai perjanjian, aku akan mengembalikan semua saham milik mu. aku tidak akan menuntut pengembalian dana, bahkan jika kau mau, aku akan memberikan fasilitas dan uang tunjangan untuk mu. aku juga____"
"tidak perlu,, " sela sinb lirih, terdengar hanya seperti bisikan, "simpan saja semua itu, aku tidak membutuhkan nya.! "
"kalau begitu, mansion dan properti lain, aku rasa semua itu sudah sangat cukup bukan? "
"kau tuli? aku bilang tidak mau, aku bukan pelacurmu jungkook. berikan saja semua uang itu pada kekasih mu yang menyedihkan!! " teriak sinb, kemudian berlalu pergi meninggalkan jungkook yang terpaku di tempat.
Sementara itu, cha eun woo tersenyum menyaksikan semua. pemuda itu sama sekali tidak bermaksud untuk menguping, mengintip, atau apapun yang bisa memberi dia gosip paling hangat saat hari pertama masuk sekolah. eun woo kebetulan hanya sedang beristirahat sejenak dari kejaran sang sekretaris, ia bahkan tidak mengira kalau akan mendapatkan fakta semenarik ini.
eun woo pikir, selama ini antara Hwang Corp dan Jeon Group telah terjalin ikatan yang begitu kuat. ia kira mereka berdua memiliki hati satu sama lain, seperti yang selama ini banyak di beritakan. namun nyatanya sungguh di luar dugaan.
betapa miris jika seluruh publik tahu bahwa pewaris Jeon Group memiliki kekasih simpanan dan pewaris Hwang Corp yang cantik itu di kalahkan oleh seorang wanita kasta rendahan.
Eun woo bahkan tertawa kecil saat mendengar sinb berusaha membela harga diri. dengan keras pula gadis itu menolak uang yang akan di berikan oleh jungkook.
'gadis yang sangat spesial. ' pikir eun woo senang. selama ini ia hanya dapat melihat sinb dari kejauhan.
Eun woo selalu penasaran bagaimana dengan rupa pewaris yang keluarganya banyak di benci orang itu? banyak yang bilang jika Hwang Corp memiliki putri sangat cantik di dalam castilnya, yang bahkan tidak pernah terlihat oleh orang lain.
gadis itu tidak pernah muncul ke depan publik untuk mengenalkan diri. Namun untuk kali ini, saat jarak mereka bahkan tidak sampai 30 meter jauhnya, mata eun woo telah menyaksikan semua secara langsung. ia bisa pastikan bahwa apa yang rumor katakan selama ini mengenai diri sinb memang benar adanya.
eun woo kembali menoleh pada dua sejoli yang bertengkar hebat tadi.sinb sangat cantik, pemberani, bahkan gadis itu juga pandai berbicara. jelas sosok seorang tunangan yang sangat sempurna, bukan untuk jungkook, melainkan untuk dirinya..
Eun woo lagi-lagi tersenyum senang, matanya terus terpaku pada sosok sinb yang kini telah menjauh pergi. bagus, seperti itu bahkan jauh lebih baik, dengan begini eun woo tidak akan sulit untuk merebut tunangan jungkook itu. benar kan?
******
Menghapus setitik air mata yang telah berhasil lolos, sinb berjanji pada diri sendiri bahwa ia tidak akan pernah membiarkan siapapun tahu bahwa ia, pewaris satu-satunya Hwang Corp, baru saja di campakan oleh tunangannya sendiri. begitu mudah kah ia di buang seperti ini?
"apa yang harus aku lakukan? " bisik gadis itu tersenyum getir.
sinb bukan ingin menikah dengan jungkook, namun perasaan aneh yang ia rasakan saat ini... sungguh ia tidak tahu apa?
hanya saja saat mengingat bahwa chaeyeon lah orang yang telah menyingkirkan dirinya, membuat sinb muak. wanita itu bukan siapa-siapa, jadi chaeyeon sama sekali tidak berhak untuk menghancurkan hidupnya.
sinb menatap nanar kearah tempat dimana jungkook tadi berdiri.
tidak ada, pemuda itu sudah pergi.
"tidak seharusnya gadis cantik menangis sendirian di tempat seperti ini. "
sinb menoleh, seketika matanya melebar terkejut.
"s-siapa...? " suara gadis itu bergetar seiring dengan senyum manis yang seorang pemuda tunjukkan.
"aku, cha eun woo... kau, Hwang eunbi, benar? " ucap pemuda itu.
"dari mana kau tahu namaku? " sinb bertanya terkejut.
seragam sekolah sama persis seperti yang ia kenakan, sinb tahu jika ia belum pernah melihat pemuda ini sebelumnya di sekolah mereka.
eun woo menunduk, sedikit menyembunyikan senyum , "calon menantu Jeon Group, siapa yang tidak tahu? semua orang tentu tahu bukan?"
alis mata sinb berkerut dalam, "kau ini sebenarnya siapa? "
"Baik, sebagai sesama pewaris, apa kau sungguh tidak mengenalku? "
"apa harus aku mengenal banyak pewaris? " balas sinb sengit.
"JH Corporation.. " sela eun woo cepat, kemudian tersenyum bangga.
"jaringan rumah sakit terbesar di seoul? " sinb bertanya polos, tidak menyangka.
"berkencan lah dengan ku, hwang eunbi. " pinta eun woo tegas.
ajakan pemuda itu seketika membuat sinb terpana takjub, bagaimana mungkin orang yang baru pertama kali bertemu secara langsung mengajaknya untuk berkencan.
"Dengan bantuan perusahaan ku, Hwang Corp akan lebih cepat pulih, percayalah. aku yakin, Jeon Group melakukan kesalahan dengan tidak mengakuisisi perusahaan mu, mereka hanya sengaja mengulur waktu.!! "
sinb terdiam, ' kenapa pemuda ini sangat berterus terang? ' batinnya.
"kau sedang tidak bersungguh-sungguh bukan? "
eun woo tertawa pelan, "tentu saja, aku sungguhan. kau mau? "
To Be Continue
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 33 Episodes
Comments