Kedua mata jungkook tidak dapat terpejam sejak tadi.
Meski fisik pemuda itu terasa sangat lelah, namun matanya sulit untuk terpejam. bukan karena kasur hotel yang tidak nyaman, melainkan karena pikiran dia terus saja berputar.
Entah apa yang harus ia lakukan untuk saat ini?
Ada dua gadis yang harus jungkook tentukan nasibnya, sinb sang tunangan yang baru ia sadari di balik sikap arrogan dan meledaknya itu ternyata menyimpan rasa takut yang amat sangat besar pada dunia.
Sementara Jung chaeyeon kekasihnya, satu hal di dunia ini yang bisa membuat dia bernafas, seseorang yang selalu saja menjadi pihak mengalah, kini mendesak jungkook untuk memilih diantar mereka berdua.
Bukankah harusnya sangat mudah? yang satu adalah kekasih asli jungkook, sementara yang satu lagi adalah tunangan yang tidak pemuda itu sukai? jadi apa yang membuat jungkook begitu sulit untuk bisa memilih chaeyeon dengan mudah.
'aku benci pada diriku sendiri. aku benci karena terlahir tidak dari keluarga seperti kalian, aku benci karena aku menginginkan posisi sebagai sinb, dan aku benci fakta bahwa aku memang sangat menginginkan untuk menjadi seperti dia. aku,,, aku,,, aku menyukaimu, sangat mencintaimu, tetapi kenapa Tuhan bahkan melarang ku untuk bersama dengan mu. aku benci semua kenyataan itu, jadi tolong aku jungkook,,, '
Jungkook mengingatnya.. chaeyeon, gadis yang selama ini selalu menatapnya dengan malu, namun untuk malam ini gadis itu menatapnya dengan penuh keberanian.
'bisakah kau menggantikan posisi sinb untukku? '
Jungkook tentu tidak begitu terkejut, ia tahu, bahwa dirinya memang akan melakukan hal itu, namun nanti, bukan sekarang. dan saat ini chaeyeon meminta secara langsung, jelas, ucapan seperti itu bukanlah seperti diri chaeyeon yang selama ini ia kena.
bukan jungkook tidak senang saat chaeyeon meminta untuk kembali padanya, tentu saja ia sangat senang. namun ada satu hal yang mengusik hati jungkook, bagaimana pun juga dia tidak bisa melepaskan sinb begitu saja dari posisi sebagai tunangannya, dampak berpisah dengan gadis itu, bukan atas nama dua orang saja, melainkan dapat merugikan semua pihak.
Jungkook tidak ingin chaeyeon terkena skandal hanya karena dirinya.
Sial, apa yang harus ia lakukan sekarang?
*******
"Kalau memang ibu menyesal maka bebaskan aku. "
"Aku tidak bisa sinb, " ucap ibunya mendesah frustasi.
"Ibu bilang mengerti, tapi sebenarnya kau tidak pernah mengerti bukan? kenapa...? kenapa kau tidak membiarkan aku ikut bersama dengan mu saja? "
"Tolong mengerti sinb, membebaskan mu adalah dua hal yang berbeda, sayang. kau tahu itu! "
"Apa yang berbeda? " sinb berkata lirih, seolah hampir tidak memiliki tenaga lagi untuk menjelaskan betapa buruk perjodohan yang ia jalani bersama dengan jungkook, "tidakkah siapapun orang itu akan tetap sama? "
"Tentu saja tidak sama, tidak ada pasangan yang lebih baik di bandingkan dengan tunangan mu saat ini. "
"Ibu... " sinb memanggil lemah, "ada begitu banyak pewaris besar di kota ini, lalu kau bilang jungkook adalah yang terbaik? "
"Sudah pasti, kau tahu sendiri itu.. "
"Baik, kalau memang itu yang ibu inginkan. " ia menjawab dengan penuh tekad, "aku anakmu bukan? dan kau tentu tahu aku seperti apa, jadi aku... akan menjadi sama seperti mu! "
"Hwang eunbi apa maksudmu?! " jessica bertanya gelisah.
"Seperti yang pernah ibu katakan, aku akan mencari pewaris yang jauh lebih baik dari tunanganku saat ini. siapapun dia... ibu, aku akan menikahi siapapun selain Jeon Jungkook. "
"Jangan gila sinb!! " teriak nyonya hwang marah, "kau lebih tahu, bahwa saham milik keluarga kita akan hilang begitu saja jika kau membatalkan pertunangan kalian. "
Sinb menatap nanar pantulan dirinya melalui kaca jendela, ia memilih untuk diam, dan tidak menjawab apapun.
"Kau tahu berapa banyak uang yang telah ayah jungkook keluarkan untuk kita juga Hwang Corp. jika,,,, jika kau sungguh_____"
"Ibu tenang saja. " sinb menyela dengan nada yang tidak ingin di ragukan. "Aku... pasti akan segera mendapatkan tunangan baru yang jauh lebih baik dari jungkook.!! "
Dan setelahnya sambungan ponsel tersebut langsung gadis itu putus secara sepihak, tanpa ingin mendengar kalimat sang ibu yang pasti akan sangat marah padanya.
******
Kim Eunsoo tersenyum lebar saat mendapati betapa sepi lorong menuju kelasnya, semua nampak begitu tenang dan damai. benar-benar seperti sekolah yang ia idamkan.
kebahagiaan gadis itu hampir bertambah saat ia sudah tidak sabar melihat ekspresi sinb jika akan ada murid laki-laki baru lagi di sekolah mereka. murid pindahan dari Las vegas, seseorang yang mungkin sudah sangat mereka kenal sebelumnya, yang akan membuat hari-hari seorang jeon jungkook tidak akan terfokus pada gadis itu lagi, seperti yang sinb inginkan.
mengulum senyum bahagia saat bergegas masuk kelas, Eunsoo hampir melongo tidak percaya dengan pemandangan yang ia saksikan di depan mata kepala saat ini.
berpuluh-puluh siswa entah itu murid dari kelasnya, kelas sebelah, atau bahkan senior yang kebetulan lewat sibuk berhenti dan saling berlomba melongok kedalam kelas.
"Maaf, permisi... permisi.. " teriak eunsoo saat kerumunan tersebut tidak mau menyingkir.
"Ada apa ini sunbae? " salah satu dari mereka menyadari kalimat tersebut, kemudian segera memberi jalan,
"Jungkook sedang ada didalam kelas mu. "
"Jeon jungkook sunbaenim?? " eunsoo bertanua tidak percaya.
mengkhawatirkan keadaan sang sahabat, dengan segera gadis itu langsung menerjang masuk kedalam kelas dan mendapati tiga pasang mata sedang beradu tatap dengannya.
jungkook melihat dengan pandangan geli seperti biasa, saudaranya menatap salah tingkah, sementara sinb? eunsoo tidak pernah tahu bahwa gadis itu bisa sebahagia ini saat melihat kedatangannya. sinb bahkan nampak hendak berlari menuju kearahnya namun tertahan seketika oleh tangan besar jungkook.
"Apa yang sedang kalian lakukan di kelas kami?! " eunsoo bertanya penuh selidik, bersikap berani, seolah-olah hanya dirinya yang dapat menyelamatkan sang sahabat.
kim min gyu berdehem kecil, nampak malu saat terpergok oleh adik perempuannya itu, "aku menemani jungkook mengunjungi sinb, seperti yang kau lihat sekarang, sister.. "
"jadi ini yang namanya berkunjung menurut kalian? " sinb bertanya mengejek.
"lalu kau ingin menyebut apa tindakanku ini, tunangan? " jungkook menyahut geli.
jungkook tertawa, "aku hanya ingin berbicara padamu, tunangan.. "
"kau bukan ingin berbicara, tetapi mengancam ku.!! " bela sinb tidak terima.
"jika kau tidak terus menghindar, aku juga tidak akan begini. "
"lucu sekali, " ucapnya sinis, "siapa yang tidak pulang kerumah hah?! "
"aku pulang ke hotel, karena jika aku pulang ke rumah kau pasti akan mengajak bertengkar. "
ucapan keduanya barusan menimbulkan gumaman penasaran dari para siswa yang menyaksikan pertengkaran sepasang tunangan itu.
sinb melirik bingung, sementara jungkook juga tidak mengerti kenapa mereka semua tiba-tiba bereaksi seperti ini. namun saat begitu matanya mengkap kilat jahil min gyu, semua menjadi sangat jelas. senyum lebar jungkook tidak bisa lagi tertahan.
"jadi, kalian tinggal bersama? " min gyu bertanya geli, tidak menyangka kalau jungkook dan sinb akan membongkar rahasia mereka sendiri.
"sejak pertama kali kami bertunangan. " jungkook menjawab seraya memandang pada sinb yang nampak terkejut.
eunsoo dan minta gyu saling bertukar pandangan, kemudian berdecak kagum.
"lalu kenapa sunbae malah tidur di hotel? " eunsoo bertanya penuh selidik.
"tunangan ku marah bahkan mengabaikan ku selama semalaman. kau tahu eunsoo, aku bahkan sampai ke dinginan. " jawab jungkook melebihkan seraya memeluk tubuh sendiri.
sontak semua murid-murid bergumam riuh, kini banyak pasang mata yang menatap ingin tahu pada sinb juga jungkook.
"ini tidak seperti yang kalian semua pikirkan.!! " teriak sinb kesal, malu setengah mati karena semua mata tertuju padanya.
jungkook yang melihat reaksi tunangannya itu hanya bisa menatap geli, seraya mengulum senyum.
"sinb, kau.... " eunsoo berkata geli seraya menahan senyum, "ternyata kalian...? "
"siapa yang tidur bersama? "
Dan tanpa bisa dicegah, suara riuh tadi berubah menjadi teriakan kecil penuh sorak dari murid-murid yang menyaksikan. sinb mengerjap sebal saat menerima pandangan pura-pura terkejut dari jungkook serta cengiran lebar dari kim bersaudara.
"jungkook, tolong katakan sesuatu. mereka akan semakin salah paham.! "
pemuda itu tersenyum, seolah jika hal ini bukanlah apa-apa. ia hanya mengangkat bahu tidak perduli. lagipula, apa yang terjadi diantara mereka bukan kebohongan masal, semalam ia memang ditinggalkan oleh sinb begitu saja di lobi hotel hingga kedinginan.
"Jeon Jungkook.!! " teriak sinb kesal.
See,
jungkook tertawa pelan, kemudian meraih tangan sinb dan menggenggamnya, membawa gadis itu pergi penuh kemenangan, "maaf sekali teman-teman, aku dan tunanganku membutuhkan privasi berdua.! " ucapnya seraya berjalan meninggalkan kerumunan didalam kelas tersebut.
**To Be Continue**
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 33 Episodes
Comments