'Kecewa dan lelah'

Sekali lagi Sinb menatap layar ponsel dengan pikiran yang berkecamuk. Ia hampir saja mengadu pada pemuda itu, hampir saja bergantung padanya, andai bukan pengawal Lee yang mengangkat panggilannya.

"Ah, jadi jungkook tidak ada,? " Ucap sinb canggung.

"Ingin saya menyampaikan pesan nona? "

Gadis itu menggeleng kecil, "Tidak perlu, Terima kasih. "

Tanpa banyak kata lagi sinb menutup panggilan sepihak, pengawal Lee mungkin sekarang ini tengah bertanya bingung mengenai sikap anehnya barusan.

"Nona, sudah waktunya anda untuk pergi. " Ucap kim bisseo tengah berdiri didepan pintu kamar gadis itu yang terbuka.

Sinb menghela napas pelan, lalu meletakkan ponselnya keatas meja dengan raut wajah sedih.

"Baik, 3 menit lagi. " Dalam hati ia berharap siapa saja akan datang menolong, malam ini pasti akan menjadi malam yang sangat melelahkan, bahkan ia tidak bisa berbicara dengan siapapun untuk membagi keluh kesahnya sekarang.

"Sudah nona? " Kim bisseo kembali mendesak, dengan enggan gadis itu hanya mengangguk sebagai jawaban. "Mari, saya akan menemani anda untuk menyambut para investor lain. "

********

Jungkook melirik malas pada manager hotel yang sejak tiga jam terakhir terus berdiri disebelahnya.

"Kau sudah tahu apa kesalahan hotel ini? " ucap jungkook dingin.

Pemuda itu bahkan tidak perlu lagi mendongak dari kegiatannya dalam mengecek peralatan dapur untuk tahu anggukan tegas dari sang manager.

"Saya tahu tuan. Tolong maafkan kesalahan saya dan__"

"Kau pikir aku memanggilmu kemari hanya untuk mendengar ocehan ini.?! " Sela jungkook marah.

"Tolong jangan pecat saya tuan muda.. "

Pewaris Jeon Group itu mendongak, menatap dingin wajah pucat sang manager. Mengangkat sebelah alis, lalu ia tersenyum tidak perduli.

"Saya sudah melakukan yang terbaik untuk hotel ini,bahkan memberikan seluruh karier dan hidup saya ditempat ini, hanya satu kesalahan kecil saja tuan muda, tidak bisakah anda untuk mengampuni saya? "

Jungkook menatap tajam pada manager itu, "Apa kau pikir aku hanya akan menghabiskan waktu untuk mengurus karyawan sepertimu!! "

Suasana hati jungkook sudah sangat buruk sejak perpisahan terakhirnya dengan chaeyon kemarin. Dan saat ini, manager itu malah tambah mempersulit dirinya.

Melirik kearah pengawal Lee, jungkook memanggil pemuda itu agar mendekat padanya.

"Siapkan mobil, kita pulang sekarang Hyung. "

Pengawal Lee hanya menunduk patuh sebagai jawaban.

"Satu lagi,, " Jungkook berpura-pura seolah mengorek telinganya sesaat sebelum beranjak pergi. "Telingaku sangat panas, bereskan dia. Aku tidak suka mendengar suaranya, apalagi cara kerja dia yang sangat buruk.!! "

Jungkook tahu, tanpa harus menoleh pun, sang manager tadi tengah menatap marah padanya. Bahkan mungkin ingin membunuh dirinya.

Namun jungkook, dia tidak perduli.

Masih beruntung manager itu tidak mati ditangannya detik ini.!

******

"Sinb menelfon ku? " Tanya jungkook berusaha menyembunyikan keterkejutan. Ia berhenti sejenak dalam membuka kancing lengan kemejanya.

Pengawal kepercayaan dia itu mengangguk cepat, "Iya tuan, haruskah saya menyambungkan kembali panggilannya? "

"Dia meninggalkan pesan? " Jungkook sekali lagi mengajukan pertanyaan.

"Tidak. hanya saja___" Pemuda itu menatap bertanya pada pengawal Lee, menunggunya untuk berbicara lebih banyak lagi, "Hanya saja, suara nona muda.... bolehkah jika aku katakan... sangat lelah? Mungkin kim bisseo terlalu banyak memberikannya kesulitan. "

Jungkook bungkam, tidak berkata apapun, namun ia tidak bisa mencegah ketika matanya melirik kearah ponsel yang kini masih berada di tangan pengawal Lee. Sinb mungkin marah karena selama beberapa hari ini jungkook terus bersembunyi , sementara gadis itu berperang seorang diri.

"Hyung,, " Panggil jungkook lirih, "Berapa usia sinb sekarang? "

"Nona muda baru merayakan ulang tahun yang ke17 satu bulan lalu, tuan. " Pengawal Lee menjawab tanpa ragu.

"Benarkah? "

Jungkook bukan tidak tahu umur tunangannya, ia tentu sangat tahu. Bahkan tentang warna favorite gadis itu, ia tahu. Semua sudah jungkook baca melalui dokumen yang ayahnya berikan sebelum perkenalan mereka.

Namun ia bertanya hanya ingin memastikan, bahwa umur sinb memang masih semuda itu. Jika tunangannya masihlah seorang anak yang baru saja menginjak usia 17tahun dan dipaksa masuk dalam kehidupannya yang penuh dengan konflik.

"Kau boleh keluar sekarang Hyung, " Perintah jungkook.

"Tapi ponselmu... "

"Bawa saja dengan mu, aku sedang tidak ingin menghubungi siapapun Hyung. "

Sekali ini lagi saja, pikir jungkook. Ia memang pengecut, sehari saja ia ingin kembali melarikan diri dari hidupnya.

"Tapi nona sinb___"

Pengawal Lee seketika terdiam saat mendapat tatapan tajam jungkook begitu ia kembali menyebut nama sinb.

Dengan penuh hormat, pengawal Lee membungkuk lalu pamit undur diri.

Menekan tombol pada deretan nomor telepon kamar, jungkook berkata dengan nada suara letih yang terdengar sangat jelas. "Tetaplah berjaga diluar, jangan ada yang masuk sebelum aku memerintahkan!! "

*******

Jung Chaeyeon merasa dunianya telah kiamat, hidup dia selama ini memang tidak pernah berjalan mulus, namun paling tidak___ia selalu memiliki seseorang yang dapat diandalkan. Sekalipun orang-orang itu pada akhirnya akan selalu meninggalkan, namun Chaeyon tetap bersyukur, paling tidak ia masih dapat hidup karena keberadaan mereka.

Berpikir untuk mengikuti jejak sang ibu, sama sekali bukanlah yang chaeyeon inginkan. Namun dunia nyatanya lebih kejam dari yang ia bayangkan, melawan dunia dengan keadaan dia saat ini sama saja dengan bunuh diri.

Chaeyeon merasa seolah jiwanya telah hilang entah kemana?

Dan untuk kali ini, ia bertindak terlalu bodoh.

Dia sendiri yang bersikap sok suci, memutuskan hubungan dengan seseorang yang sangat mampu melindungi dirinya. Meminta orang yang telah membawa semua kebahagiaan dalam hidupnya itu untuk tidak lagi menemui dia.

Dan sekarang chaeyeon merasa sangat menyesal telah bersikap seperti itu.

Ia mendesah sedih. Walau bagaimana pun juga, hidup jungkook sudah bukan lagi untuknya, Chaeyeon tidak ingin dan tidak mau, merusak apapun tentang kehidupan yang dimiliki oleh wanita lain.

Selama ini ia selalu berhati-hati dalam melakukan segala hal, baginya sudah cukup sang ibu saja yang merusak hubungan orang lain, sudah lebih dari cukup ia mendengar segala gunjingan beberapa wanita yang terus memaki ibunya, silih berganti bahkan diwaktu yang hampir bersamaan.

To Be **Continue**

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!